Anda di halaman 1dari 28

ETIKA PROFESI :

SeBUAH PENGANTAR

FAKULTAS SYARIAH IAIN PONOROGO


Perbuatan Kebiasaan

Tanpa Pemikiran & Pertimbangan


Perbuatan

Perbuatan Kesadaran/Tdk terpaksa ; Ikhlas

Membedakan Baik - Buruk


GUNANYA? Menentukan Baik - Buruk
Cara Efektif Pembersihan Diri (jiwa/pikiran)

Terwujud Perbuatan Baik


INSAN
TUJUAN
KAMIL
Terbentuk Masy. / Manusia Baik
Definisi Etika
 Etika adalah sebuah tatanan perilaku
berdasarkan suatu sistem tata nilai
tertentu. Adapun standar baik dan buruk
dalam etika adalah AKAL.
 Kata etika berasal dari bahasa Yunani
Ethos yang berarti kebiasaan, yaitu
kebiasaan yang dianggap baik atau buruk.
Sedangkan istilah etika diartikan dengan:
ilmu/filsafat tentang nilai baik dan buruk
dalam kehidupan manusia.
Definisi Moral

 Kata moral berasal dari bahasa Latin Mores


(jamak dari kata mos) yang berarti adat
kebiasaan, susila.
 Sedangkan istilah moral diartikan dengan:
Ajaran tentang baik dan buruk yang sesuai
dengan ide-ide umum yang dianggap baik dan
wajar, atau yang diukur dengan tradisi yang
berlaku dalam suatu masyarakat.
 Tolok ukur baik dan buruk dalam moral adalah
ADAT SUATU MASYARAKAT.
Definisi Akhlak/Etika Islam
 Akhlak merupakan jamak dari kata “khuluq”
(bhs. Arab) yang berarti; budi pekerti, perangai,
tingkah laku dan tabiat.
 Secara istilah, akhlak diartikan dengan: Sikap
yang melahirkan perbuatan, baik perbuatan
yang baik maupun yang buruk, atau sifat hati
yang tercermin dalam perilaku.
 Standar baik dan buruk dalam akhlak adalah AL-
QUR’AN dan SUNNAH.
Hubungan Etika, Morak dan Akhlak
 Pada prinsipnya antara etika, moral, dan akhlaq itu memiliki
persamaan, yaitu sama-sama membicarakan tentang kebaikan dan
keburukan yang menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, atau alam sekitarnya.
 Perbedaan antara ketiganya adalah terletak pada dasar atau ukuran
dalam menentukan kebaikan atau keburukan itu sendiri
 Menurut etika, baik dan buruk itu didasarkan pada akal fikiran
manusia, sedang menurut moral didasarkan pada kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat, sedangkan akhlaq selalu didasarkan pada
wahyu Allah atau petunjuk Rasulullah.
 Secara umum akhlaq memiliki ciri-ciri : Bersifat mutlak, tetap,
berlaku untuk selama-lamanya, menyangkut aspek jasmaniah dan
ruhaniah, berkaitan dengan dunia dan akhirat. Sedangkan etika dan
moral bersifat nisbi, dapat berubah sesuai keadaan, tempat dan
waktunya.
Hubungan Etika dengan Etiket
 Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara
dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu
sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin
karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan
mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak
dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau
tangan kiri.

 Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri
(ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau
tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya sedang
makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja
makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang
makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket
jika saya makan dengan cara demikian.
Menurut KBBI (1988), etika dijelaskan dengan
membedakan tiga arti sebagai berikut.
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang
hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/
masyarakat.
Nilai-nilai etika harus diletakkan sebagai landasan atau
dasar pertimbangan dalam setiap tingkah laku manusia
termasuk kegiatan di bidang keilmuan.

2
 Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari
dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri
 Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral, karena
moral menyangkut akhlak manusia. Misalnya, perbuatan
seseorang dikatakan melanggar nilai-nilai moral dapat
diartikan pula bahwa perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai
dan norma-norma etis yang berlaku di masyarakat.
5
FUNGSI ETIKA

Menurut Bertens, (1994)


1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok
masyarakat dalam mengatur perilakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini
adalah kode etik;
3. Etika mempunyai arti lagi: ilmu tentang yang baik atau yang buruk.
Etika disini sama artinya dengan filsafat moral.

6
Macam-macam Etika

ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha
ETIKA DESKRIPTIF
meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika Deskriptif memberikan
fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang
mau diambil.

7
 ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang mengajarkan
berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Etika
Normatif juga memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
dilakukan.

8
Etika dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
Etika umum membahas prinsip-prinsip moral dasar, sedangkan
Etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada masing-
masing bidang kehidupan manusia.
Etika khusus ini dibagi menjadi etika individual yang memuat
kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang
membicarakan tentang kewajiban manusia sebagai anggota umat
manusia. Untuk itu dapat digambarkan skema tentang etika
sebagai berikut:

9
Etika Umum

Etika Individual
Etika

Etika Khusus
Etika Sesama
Etika Keluarga BIOMEDIS
HUKUM
Etika Profesi PENGETAHUAN
Etika Sosial
Etika Politik DLL
Etika Masyarakat
Etika Idiologi

10
Etika secara umum dibagi menjadi
dua :

 ETIKA UMUM, mengajarkan tentang kondisi-kondisi & dasar-


dasar bagaimana seharusnya manusia bertindak secara etis,
bagaimana pula manusia bersikap etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik
atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat pula
dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori etika.

11
• ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan
prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan. Penerapan ini bisa berwujud :
Bagaimana seseorang bersikap dan bertindak
dalam kehidupannya dan kegiatan profesi
khusus yang dilandasi dengan etika moral.
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud
Bagaimana manusia bersikap atau melakukan
tindakan dalam kehidupan terhadap sesama.

12
ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI DUA :

Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban


dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
Etika sosial, yaitu mengenai sikap dan
kewajiban, serta pola perilaku manusia sebagai
anggota bermasyarakat.

13
ETIKA SOSIAL MELIPUTI BANYAK BIDANG
ANTARA LAIN :
 Sikap terhadap sesama
 Etika keluarga
 Etika profesi
 Etika politik
 Etika lingkungan
 Etika idiologi

Dari
Dari sistematika
sistematika di
di atas,
atas, kita
kita dapat
dapat melihat
melihat bahwa
bahwa ETIKA
ETIKA
PROFESI
PROFESI merupakan
merupakan bidang
bidang etika
etika khusus
khusus atau
atau terapan
terapan yang
yang
merupakan
merupakan produk
produk dari
dari etika
etika sosial.
sosial.

14
PENILAIAN ETIKA

Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah
pada perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak
susila.

Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah
menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging,
itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi
tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam
bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi
pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa;
dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati,
sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.

15
Perlunya Etika Dinormatifkan !
 Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat
menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat.
 Etika normatif tersebut tidak lagi menjelaskan tentang
gejala-gejala, melainkan tentang apa yang sebenarnya
harus merupakan tindakan masyarakat.
 Dalam etika normatif, norma-norma dinilai, dan sikap
manusia ditentukan. Etika Normatif memberi penilaian
dan himbauan kepada manusia untuk bertindak
sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.
 Etika normatif tidak menggambarkan, tetapi
menentukan benar tidaknya suatu
perbuatan. Contoh:
- Menolak Menggunakan NARKOBA
- Menolak aborsi
- Minum minuman keras
- Menolak kebiasaan Korupsi
 Etika secara normatif dapat menjadi asas yang mendasari
pengaturan dalam bahasa teks peraturan.
 Artinya etika sudah membaur atau dibaurkan dalam bunyi
teks peraturan.
 Pembauran menempatkan etika menjadi 'nyawa' dari pasal
per pasal yang terdapat dalam peraturan perundang-
undangan.
 Dari perspektif demikian etika adalah meta yuridis.
 Peraturan perundang-undangan menjadi aktualisasi yuridis
dari etika yang menjadi pedoman berperilaku.
 Aktualisasi yuridis atau positivisasi etika menjadi kaidah
berperilaku yang berwatak yuridis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai