Dosen Pengampuh :
ADHI SURYA, ST., MT
NIDN 1126058001
Disusun Oleh:
MUHAMMAD DZAKY MA’RUF
NPM 19631218
1
2
1 BAB I
PENDAHULUAN
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dosen
juga memiliki tugas mengajar dan membimbing mahasiswa agar yang bersangkutan memiliki
kompetensi yang relevan dengan keahliannya dan memiliki tanggung jawab pengembangan
ilmu pengetahuan melalui penelitian yang semestinya dilakukan secara terus menerus.
STAN juga terdapat banyak dosen yang mengajar. Dosen-dosen tersebut dibagi menjadi
berbagai macam dosen. Ada yang memang bekerja di PKN STAN atau lebih tepatnya pada
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), ada yang diambil dari institusi
Kementerian Keuangan lain, ada yang diambil dari kementerian lain, dan ada juga yang diambil
Seluruh dosen yang mengajar di PKN STAN, tentunya telah memiliki kualifikasi
tertentu yang harus dimiliki oleh dosen, baik secara umum maupun khusus di PKN STAN.
Salah satu contoh sederhananya adalah kualifikasi pendidikan. Setiap dosen di PKN STAN
tentunya harus memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Tentunya hal ini
dimaksudkan untuk tetap menjaga mutu pendidikan di PKN STAN karena lulusan-lulusannya
nanti akan bekerja di institusi pemerintah yang pada nantinya akan memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
nantinya dapat menjadi salah satu pengajar yang ada di PKN STAN. Oleh karena itu kami
membuat sebuah makalah yang berjudul “Analisis Fungsi dan Kode Etik Pada Profesi Dosen
3
di Politeknik Keuangan Negara STAN” supaya nantinya apabila bekerja menjadi salah satu
dosen di PKN STAN, kami dapat menjalankan tugas kami dengan baik dan sesuai dengan
aturan dan kode etik profesi dosen di PKN STAN. Di dalam PKN STAN sendiri tentunya sudah
dapat peraturan-peraturan yang mengatur tentang tugas, fungsi, dan kode etik. Oleh karena itu
juga kami melakukan wawancara kepada narasumber yang berprofesi sebagai dosen di PKN
1.3 Tujuan
2 BAB II
LANDASAN TEORI
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
sosial dengan baik. Dengan kata lain, Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan
pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Sedangkan
setiap orang yang mempunyai profesi tertentu, otomatis terikat oleh pedoman tersebut, dan
Setiap profesi akan memiliki pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
Adapun prinsip Etika Profesi adalah tanggung jawab, kejujuran, keadilan dan otonomi.
Dalam melaksanakan tugasnya, ada tanggung jawab yang harus diemban oleh pelaku profesi
terhadap apa yang telah dilakukannya, dan bagaimana hasilnya, termasuk dampak yang
ditimbulkan dari hasil tersebut terhadap orang lain dan masyarakat luas. Seorang pelaku profesi
juga harus memiliki kejujuran, sehingga apa yang dia sampaikan adalah benar-benar dapat
menyembunyikan kebenaran atau informasi kepada siapa saja yang berhak menerimanya. Di
4
5
sisi lain, seorang pelaku profesi diberikan otonomi atau kebebasan dalam menjalankan
profesinya.
Pada masa sekarang, masyarakat sudah semakin pandai dan kritis, sehingga secara
otomatis melakukan pengawasan kritis terhadap para pelaku profesi. Sorotan masyarakat
menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak
didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik
profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai
contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada
profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat
miskin tidak mungkin menjamahnya. Bagi seseorang yang melanggar etika profesi akan
mendapatkan sanksi seperti sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari organisasi.
generasi muda yang tangguh. Menurut PP 37 tahun 2009 pengertian Dosen adalah pendidik
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan profesinya, seorang dosen harus mampu
memberikan keteladanan kepada anak didiknya tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
Pemahaman bahwa tugas dosen adalah sekedar mentransfer ilmu yang pernah dia peroleh
adalah pemahaman yang sangat parsial. Tentunya tugas dosen lebih dari sekedar transfer ilmu
saja, tetapi seorang dosen hendaknya mampu menghantarkan generasi muda menuju
kemandirian, kematangan berpikir dan keteguhan prinsip dalam ketaatan kepada sang pencipta.
Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen
yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan
tinggi tertentu sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen yang tidak berstatus sebagai tenaga
6
pendidik tetap pada satuan perguruan tinggi. Jenjang jabatan akademik dosen tetap terdiri atas
asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik
profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan
akademik dan dosen tidak tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
mencakup tiga aspek, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian. Apabila tiga aspek tersebut
dihayati dan diamalkan oleh setiap dosen, niscaya akan tercipta iklim pendidikan Indonesia
yang dinamis dan efektif. Oleh karena itu, ada beberapa etika yang harus dikedepankan dalam
1. Seorang dosen adalah “g.u.r.u” yang artinya “digugu” dan “ditiru”, sehingga
harus bisa menjadi teladan dalam lisan, maupun dalam perbuatan. Oleh
karenanya, dosen adalah orang yang harus baik terlebih dahulu sebelum murid-
muridnya, karena orang yang tidak punya tidak akan bisa memberi. Disadari
atau tidak, seorang murid akan mengamati gerak-gerik dan perilaku gurunya
ketika mengajar. Apabila kejadian tersebut terjadi secara berulang-ulang, maka
bisa memberikan kesan yang sangat membekas di hati murid. Akhirnya tanpa
disadari, murid akan mencontoh perilaku sang guru, bahkan tidak mustahil
murid mengidolakan sang gurunya. Ketika dosen mengajar akan terjadi transfer
dari dosen ke mahasiswa. Muatan transfer ternyata tidak hanya ilmu yang
menyangkut mata kuliah yang diajarkan saja, tetapi sampai transfer perilaku
atau akhlak.
2. Dosen hendaknya berwawasan luas dan mengenal psikologi pendidikan. Karena
anak didiknya adalah remaja yang mulai menginjak dewasa, maka pola
pendidikan yang digunakan adalah pola pendidikan orang dewasa
(andragogi).Metode pendidikan orang dewasa selalu dilibatkan anak didik
dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti.
Pengalaman benar atau salah tetap bermanfaat bagi anak didik sebagai dasar
8
untuk aktivitas belajar. Selain itu orang dewasa paling berminat pada pokok
bahasan belajar yang mempunyai relevansi. Belajar bagi orang dewasa lebih
berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
3. Dosen seharusnya tidak menyembunyikan ilmu yang dia miliki apabila ingin
diketahui oleh mahasiswa. Sehingga seorang dosen hendaknya terbuka untuk
menyampaikan apa saja ilmu yang dia miliki demi kemajuan umat, bangsa dan
Negara. Apabila dosen menyembunyikan ilmu yang dia miliki, berarti
menyembunyikan kebenaran dan menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.
4. Dosen juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk
memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Dengan melakukan penelitian, maka dosen
akan mendapatkan pengembangan ilmu yang dia miliki, sehingga semakin hari
seorang dosen semakin kaya ilmu dan pengalaman. Karena tidak semua ilmu
bisa dipahami secara teoritis saja, tetapi terkadang harus dibuktikan di lapangan.
5. Dosen tidak menjadikan kegiatan belajar mengajarnya sebagai bisnis yang
berorientasi materi, tetapi merupakan pengabdian atas ilmu yang dia miliki.
Meskipun secara otomatis dosen akan mendapatkan reward dari apa yang sudah
ditunaikan sesuai job description-nya, tetapi itu bukan tujuan seorang dosen
berprofesi melainkan dampak saja. Sebagaimana peribahasa, barang siapa
menanam, maka akan mengetam.
6. Dosen hendaknya memberikan kemudahan kepada anak didiknya, dan bukan
malah mempersulit. Dalam semua sisi, dosen hendaknya mengupayakan
kemudahan bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan diri
dalam menimba ilmu pengetahuan tanpa hambatan yang datangnya dari dosen.
Termasuk implikasi dari etika ini yaitu dosen seharusnya memberikan informasi
yang jelas kepada mahasiswa perihal ketersediaan waktu untuk bertemu. Selain
itu dosen juga memberikan informasi yang jelas tentang silabus mata kuliah
yang diajarkan, sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar.
7. Seorang dosen harus pandai menghargai anak didiknya, sehingga tumbuh
semangat belajar yang baik. Sikap merendahkan dan tidak menghargai hanya
akan mematikan kreativitas dan menumpulkan kecerdasan.
Dosen adalah profesi yang sangat mulia, karena ikut berperan mendidik generasi muda,
penerus bangsa ini. Seorang dosen harus visioner, dan berjiwa pejuang. Karena pada
9
hakikatnya tugas yang diemban seorang dosen tidak sekedar menyampaikan ilmu yang
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan.
Apabila ada dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen PKN
STAN, maka akan dibentuk Majelis Kode Etik Dosen yang akan memeriksa dugaan
tersebut berdasarkan alat bukti dan keyakinan Majelis Kode Etik Dosen. Pemeriksaan
10
ini akan berlangsung secara tertutup dan dosen diberi kesempatan untuk membela diri.
Setiap dosen yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan sanksi moral dan/atau
sanksi administratif. Sanksi moral dapat berupa pernyataan secara tertutup dan/atau
pernyataan secara terbuka, sedangkan sanksi administratif dapat berupa pengurangan
jumlah mengajar, pemberhentian sementara sebagai dosen, ataupun pemberhentian
tetap sebagai dosen.
`
3 BAB III
HASIL DAN ANALISIS WAWANCARA
1. Topik Wawancara
Narasumber :
Riwayat Pekerjaan :
Di PKN STAN terdapat peraturan yang mengatur hal tersebut. Salah satu contohnya
adalah seorang dosen harus memenuhi tugas sebagai dosen yaitu harus 90%
mengajar sesuai jadwal kecuali ada tugas yang sangat penting. Jika terdapat dosen
yang kinerjanya tidak memenuhi kriteria tersebut maka dapat dikenakan sanksi dan
11
12
Kemarin terdapat kasus di PKN STAN terkait dengan soal yang diberikan dengan
kedok sebagai kisi-kisi. Dalam kasus pelanggaran kode etik membocorkan soal atau
memberikan kisi-kisi yang 90% sama persis dengan soal ujian pernah terjadi
sebelumnya pada tahun 2016 di PKN STAN. Dosen yang melakukan pelanggaran
tersebut tentunya diberikan sanksi yaitu tidak lagi diberikan tugas untuk mengampu
mata kuliah di PKN STAN. Meskipun demikian, dalam hal membuat soal ujian
dilakukan oleh dosen koordinator yang diberi masukan oleh dosen-dosen lain,
dosen juga diberi hak untuk menyampaikan kisi-kisi yang berupa poin-poin penting
mata kuliah yang akan diujikan selama tidak memberi kisi-kisi yang sama persis
Di PKN STAN terdapat lembaga penjamin mutu yang diketuai oleh Bapak Ali
d. SOP Dosen
Setiap dosen di PKN STAN diberikan buku SOP yang berisi sangat lengkap
mengenai SOP dalam pembuatan soal, SOP memberikan nilai ujian, dan lain lain.
Buku kumpulan peraturan ini tidak hanya mengatur tentang tupoksi dosen tetapi
juga berisi tentang seluruh kegiatan di kampus. Fungsi dari SOP ini adalah sebagai
Semenjak menjadi Politeknik, tata kelola manajemen dan pola karier mengikuti
mengikuti Kemenkeu.
Sebelum menjadi dosen di PKN STAN dilakukan tes terlebih dahulu seperti
mengadakan simulasi, jadi hanya dosen yang lolos dan kualitasnya memenuhi saja
yang diterima. Selain itu juga ada public speaking untuk dosen dengan
1. Topik Wawancara
Narasumber :
Riwayat Pekerjaan :
a. Tugas Dosen
Menurut narasumber, secara umum dosen bertugas mengajar sesuai dengan mata
kuliah yang diampunya. Dalam PKN STAN terdapat dua macam dosen berdasarkan
tugas yang diberikan yaitu dosen koordinator dan dosen pelaksana. Dosen
koordinator memiliki tugas tambahan yaitu menyusun RPS, menyusun soal ujian,
dan mengoordinasi dosen di mata kuliah tersebut. Dosen tetap biasanya diambil dari
berkoordinasi terhadap pembuatan soal ujian. Biasanya diambil dari PKN STAN,
salah satu Instansi Kemenkeu, dan praktisi sesuai bidang yang diampu.
b. Pengalaman Mengajar
sejak 2017 tentang mata kuliah Organisasi Tata Kerja. Saat ini mengampu 5 kelas.
2 dari prodi D-III Pajak, 2 dari prodi D-III KBN, dan 1 dari D-III Penilai.
Peraturan ada, namun belum pernah melihat secara langsung. Tetapi secara umum
d. Tipe-tipe Dosen
Ada dua dosen berdasarkan posisinya di PKN STAN. Dosen tetap dan dosen tidak
tetap. Dosen tetap mempunyai Nomor Induk Dosen. Biasanya dosen tetap bekerja
di BPPK sebagai salah satu unit Kemenkeu yang mengurus tentang pendidikan dan
pengajaran. Ada juga dosen yang diambil dari instansi Kemenkeu misalnya DJP,
DJKN, dan sebagainya. Dosen tersebut juga memiliki NID. Narasumber berposisi
sebagai dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap dapat diambil dari instansi
Pertama STAN membuka peminatan terkait siapa yang akan mengajar di STAN.
Kemudian STAN menyurat ke kantor terkait untuk menjadikan salah satu pekerja
di STAN. Lalu kantor terkait memberi tugas kepada salah satu karyawannya untuk
Dosen tidak tetap juga sering berkoordinasi dengan dosen-dosen lainnya untuk
melakukan pengajaran.
f. Sistem Peminatan
Mengisi formulir secara online untuk orang-orang yang dirasa cocok oleh PKN
STAN dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Kualifikasi seorang dari
dosen adalah minimal dari S2 yang terakreditasi. Kemudian dosen juga dapat
mengajar di waktu tertentu. Selain S2 juga dosen dapat diambil dari praktisi terkait
lingkungan kampus Politeknik Keuangan Negara STAN, kami telah melakukan sampling
secara acak kepada 18 (delapan belas) responden dengan latar belakang berbeda, baik dari
kalangan Mahasiswa Aktif, maupun Alumni. Dari kedelapan belas responden, terdiri atas 10
(sepuluh) orang Mahasiswa Aktif, dan 8 (delapan) orang Alumni yang terdiri dari latar
belakang seluruh jurusan baik Jurusan Perpajakan, Akuntansi, Manajemen Keuangan, serta
Kepabeanan dan Cukai. Kami menggunakan aplikasi google form dalam melakukan sampling
pendapat publik akademika PKNSTAN dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan kode etik
mengirimkan langsung tautan formulir google form kepada subyek yang akan kami survei
dengan waktu pengambilan dari Kamis, 6 Desember 2018 hingga Sabtu, 8 Desember 2018
pukul 16.00 WIB. Formulir terdiri atas 8 (delapan) pertanyaan yang dijawab dengan skala 1
hingga 5, dengan arti masing-masing skala, 1 (satu) untuk sangat kurang, 2 (dua) untuk kurang,
3 (tiga) untuk cukup baik, 4 (empat) untuk baik, dan 5 (lima) untuk baik. Kedelapan pertanyaan
pada formulir kami buat berdasarkan Peraturan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN
Nomor Per-5/PKN/2017 tentang Kode Etik Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN.
(sepuluh) responden Mahasiswa Aktif serta 8 (delapan) responden Alumni, kami dapat
dalam tugas akademik dosen di PKNSTAN, dapat kami simpulkan bahwa; 9 (50%) responden
menjawab dengan skala 5 atau sangat baik, sedangkan 8 responden (44%) menjawab skala 4
50%
44%
PKNSTAN, sesuai dengan Kode Etik Dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban terhadap dirinya
sendiri dalam berbagai hal seperti; Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Setia kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sumpah Jabatan, dan Kode Etik; Menjunjung tinggi
kebebasan akademik. Dalam mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan yang
jujur, adil, benar, dan sesuai dengan rasa kemanusiaan. Dapat kami simpulkan bahwa, 9 (50%)
responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 6 (33,3%) responden menjawab dengan
skala 4 (baik), serta 3 (16,7%) responden menjawab dengan skala 3 (cukup baik).
18
19%
25% 56%
Sesuai kode etik dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban menjunjung tinggi kebebasan
mimbar akademik, yaitu kebebasan menyampaikan pendapat maupun pikiran di suatu forum
mengindikasikan seberapa dosen menghargai pendapat akademisi yang lain. Dapat kami
simpulkan bahwa, 10 (56%) responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%)
responden menjawab dengan skala 4 (baik), serta 1 (5,6 %) responden menjawab dengan skala
3 (cukup baik).
5%
39%
56%
19
dengan baik secara lisan maupun tertulis, baik kepada mahasiswa, sesama dosen, maupun
pemangku kepentingan yang lain. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat
pertanyaan bagaimana dosen mampu berkomunikasi dengan baik kepada mahasiswa maupun
rekan sesama dosen. Dapat kami simpulkan bahwa, 8 (44,4%) responden menjawab dengan
skala 5 (sangat baik), 6 (33,3%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), dan 4 (22,2%)
18%
47%
35%
Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, setiap Dosen di lingkungan kampus
PKNSTAN berkewajiban melakukan tugas dan wewenang sesuai tiga poin Tri Darma
maupun di bidang Pengabdian Masyarakat, sesuai dengan perwujudan Tri Dharma Perguruan
Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi Politeknik Keuangan Negara STAN.
Di bidang pendidikan sesuai dengan Kode Etik Dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban
menciptakan suasana kelas yang kreatif dan dinamis, berkomitmen secara profesional, menjadi
20
teladan bagi para mahasiswa, serta menjunjung tinggi hak mengajar yang telah diberikan
kepada Dosen bersangkutan. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan
yang mengindikasikan apakah dosen mampu mengajar secara profesional serta menginspirasi
mahasiswa baik dalam perilaku dan tindakan dosen. Dapat kami simpulkan bahwa 8 (44,4%)
responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan
17%
44%
39%
berpikir analitis dan terbuka, menghindari kesalahan dalam penelitian, serta menghormati dan
menghargai subyek dan obyek penelitian. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat
pertanyaan yang mengindikasikan apakah dosen mampu mengajak mahasiswa untuk berpikir
analitis dan bersikap terbuka. Dapat kami simpulkan bahwa 9 (50%) responden menjawab
dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), dan 2
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
masyarakat baik dengan kemampuan bekerja sinergis dengan dosen beraneka ragam disiplin
mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan yang mengindikasikan apakah dosen
mampu bersinergi dengan dosen lain dan dapat menempatkan mahasiswa sebagai rekan kerja.
Dapat kami simpulkan bahwa 6 (33,3%) responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 8
(44,4%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), 3 (16,7%) responden menjawab dengan
skala 3 (cukup baik), serta 1 (5,6%) mahasiswa menjawab dengan skala 2 (kurang baik).
22
6%
17% 33%
44%
Dalam pencegahan terjadinya pelanggaran terhadap kode etik dosen, terdapat berbagai
mekanisme seperti yang tertuang pada Peraturan Direktur PKNSTAN Nomor Per-
5/PKN/2017. Pengaduan terkait pelanggaran kode etik dosen dapat dilakukan baik oleh
Mahasiswa, sesama dosen, maupun pemangku kepentingan terkait dengan membawa identitas
pelapor, alat-alat bukti, dan keterangan saksi peristiwa. Adapun dugaan pelanggaran kode etik
dapat bersumber dari pengaduan tertulis, dan/atau temuan oleh Direktur. Untuk mengetahui
indikator seberapa sesuai pelayanan pengaduan kode etik dosen di PKNSTAN, kami membuat
pertanyaan yang mengindikasikan apakah pelayanan pengaduan kode etik dosen di PKNSTAN
sudah berjalan dengan tepat. Dapat kami simpulkan bahwa 7 (38,9%) responden menjawab
dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), 3 (16,7%)
menjawab dengan skala 3 (cukup baik), dan 1 (16,7%) responden menjawab dengan skala 2
(kurang baik).
23
4 BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
24
25
yang secara mayoritas ditempatkan di sektor pelayanan publik yang harus berkenaan
langsung dengan lapisan masyarakat. Layanan pengaduan pelanggaran kode etik dosen
juga harus diperbaiki kembali, masih banyaknya responden yang menjawab cukup dan
kurang baik mengindikasikan bahwa layanan pengaduan pelanggaran kode etik dosen
masih belum sesuai dengan harapan sebagian mahasiswa di Politeknik Keuangan
Negara STAN.
26
5 DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen Jakarta:
Sekretariat Negara
Republik Indonesia. 2017. Peraturan Direktur PKN STAN PER-5/PKN/2017 Tahun 2017
http://blog.umy.ac.id/restufaizah/etika-profesi-sebagai-dosen/
http://pknstan.ac.id/home/reformasi-pkn-stan-dosen-stan-sang-penjaga-tradisi-keilmuan-dan-
pekerti.html