Anda di halaman 1dari 26

`

MATA KULIAH ETIKA PROFESI


KODE ETIK PROFESI DOSEN

Dosen Pengampuh :
ADHI SURYA, ST., MT
NIDN 1126058001

Disusun Oleh:
MUHAMMAD DZAKY MA’RUF
NPM 19631218

KELAS 6I REGULER MALAM BANJARMASIN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL
BANJARI
BANJARMASIN
2021

1
2

1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dosen

juga memiliki tugas mengajar dan membimbing mahasiswa agar yang bersangkutan memiliki

kompetensi yang relevan dengan keahliannya dan memiliki tanggung jawab pengembangan

ilmu pengetahuan melalui penelitian yang semestinya dilakukan secara terus menerus.

Di dalam sebuah institusi pendidikan di bawah Kementerian Keuangan seperti PKN

STAN juga terdapat banyak dosen yang mengajar. Dosen-dosen tersebut dibagi menjadi

berbagai macam dosen. Ada yang memang bekerja di PKN STAN atau lebih tepatnya pada

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), ada yang diambil dari institusi

Kementerian Keuangan lain, ada yang diambil dari kementerian lain, dan ada juga yang diambil

dari praktisi-praktisi yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Seluruh dosen yang mengajar di PKN STAN, tentunya telah memiliki kualifikasi

tertentu yang harus dimiliki oleh dosen, baik secara umum maupun khusus di PKN STAN.

Salah satu contoh sederhananya adalah kualifikasi pendidikan. Setiap dosen di PKN STAN

tentunya harus memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Tentunya hal ini

dimaksudkan untuk tetap menjaga mutu pendidikan di PKN STAN karena lulusan-lulusannya

nanti akan bekerja di institusi pemerintah yang pada nantinya akan memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

Berdasarkan pernyataan di paragraf sebelumnya, maka lulusan-lulusan PKN STAN ini

nantinya dapat menjadi salah satu pengajar yang ada di PKN STAN. Oleh karena itu kami

membuat sebuah makalah yang berjudul “Analisis Fungsi dan Kode Etik Pada Profesi Dosen
3

di Politeknik Keuangan Negara STAN” supaya nantinya apabila bekerja menjadi salah satu

dosen di PKN STAN, kami dapat menjalankan tugas kami dengan baik dan sesuai dengan

aturan dan kode etik profesi dosen di PKN STAN. Di dalam PKN STAN sendiri tentunya sudah

dapat peraturan-peraturan yang mengatur tentang tugas, fungsi, dan kode etik. Oleh karena itu

juga kami melakukan wawancara kepada narasumber yang berprofesi sebagai dosen di PKN

STAN untuk mengetahui informasinya lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana profesi dosen di PKN STAN?


2. Bagaimana pelaksanaan kode etik profesi dosen di PKN STAN?
3. Bagaimana tugas dan fungsi dosen di PKN STAN?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang profesi dosen di PKN STAN


2. Mengetahui pelaksanaan kode etik profesi di PKN STAN
3. Mengetahui tugas dan fungsi dosen di PKN STAN
`

2 BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu

janji/ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan

berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma

sosial dengan baik. Dengan kata lain, Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan

pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Sedangkan

setiap orang yang mempunyai profesi tertentu, otomatis terikat oleh pedoman tersebut, dan

harus mengimplementasikan dalam kehidupannya.

Setiap profesi akan memiliki pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

melaksanakan tugasnya yang disebut etika profesi, yang berfungsi:

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang

digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam

keanggotaan profesi.

Adapun prinsip Etika Profesi adalah tanggung jawab, kejujuran, keadilan dan otonomi.

Dalam melaksanakan tugasnya, ada tanggung jawab yang harus diemban oleh pelaku profesi

terhadap apa yang telah dilakukannya, dan bagaimana hasilnya, termasuk dampak yang

ditimbulkan dari hasil tersebut terhadap orang lain dan masyarakat luas. Seorang pelaku profesi

juga harus memiliki kejujuran, sehingga apa yang dia sampaikan adalah benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan dan tidak mengandung kebohongan. Selain itu, tidak dibenarkan

menyembunyikan kebenaran atau informasi kepada siapa saja yang berhak menerimanya. Di

4
5

sisi lain, seorang pelaku profesi diberikan otonomi atau kebebasan dalam menjalankan

profesinya.

Pada masa sekarang, masyarakat sudah semakin pandai dan kritis, sehingga secara

otomatis melakukan pengawasan kritis terhadap para pelaku profesi. Sorotan masyarakat

menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak

didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik

profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai

contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada

profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat

miskin tidak mungkin menjamahnya. Bagi seseorang yang melanggar etika profesi akan

mendapatkan sanksi seperti sanksi moral dan sanksi dikeluarkan dari organisasi.

2.2 Pengertian Dosen

Dosen adalah tenaga pengajar/pendidik yang ikut berperan dalam mempersiapkan

generasi muda yang tangguh. Menurut PP 37 tahun 2009 pengertian Dosen adalah pendidik

profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan profesinya, seorang dosen harus mampu

memberikan keteladanan kepada anak didiknya tentang nilai-nilai luhur dalam kehidupan.

Pemahaman bahwa tugas dosen adalah sekedar mentransfer ilmu yang pernah dia peroleh

adalah pemahaman yang sangat parsial. Tentunya tugas dosen lebih dari sekedar transfer ilmu

saja, tetapi seorang dosen hendaknya mampu menghantarkan generasi muda menuju

kemandirian, kematangan berpikir dan keteguhan prinsip dalam ketaatan kepada sang pencipta.

Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen tetap adalah dosen

yang bekerja penuh waktu yang berstatus sebagai tenaga pendidik tetap pada satuan pendidikan

tinggi tertentu sedangkan dosen tidak tetap adalah dosen yang tidak berstatus sebagai tenaga
6

pendidik tetap pada satuan perguruan tinggi. Jenjang jabatan akademik dosen tetap terdiri atas

asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik

profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan

akademik dan dosen tidak tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

2.3 Hak dan Kewajiban Dosen

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak:

1. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial
2. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja
3. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual
4. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber
belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
5. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
6. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik
7. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi
profesi keilmuan.

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:

1. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat


2. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran
3. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
7

4. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis


kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran
5. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik,
serta nilai-nilai agama dan etika
6. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

2.4 Etika yang Harus Diperhatikan Dosen

Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi menjelaskan tugas seorang dosen

mencakup tiga aspek, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian. Apabila tiga aspek tersebut

dihayati dan diamalkan oleh setiap dosen, niscaya akan tercipta iklim pendidikan Indonesia

yang dinamis dan efektif. Oleh karena itu, ada beberapa etika yang harus dikedepankan dalam

profesi dosen, yaitu:

1. Seorang dosen adalah “g.u.r.u” yang artinya “digugu” dan “ditiru”, sehingga
harus bisa menjadi teladan dalam lisan, maupun dalam perbuatan. Oleh
karenanya, dosen adalah orang yang harus baik terlebih dahulu sebelum murid-
muridnya, karena orang yang tidak punya tidak akan bisa memberi. Disadari
atau tidak, seorang murid akan mengamati gerak-gerik dan perilaku gurunya
ketika mengajar. Apabila kejadian tersebut terjadi secara berulang-ulang, maka
bisa memberikan kesan yang sangat membekas di hati murid. Akhirnya tanpa
disadari, murid akan mencontoh perilaku sang guru, bahkan tidak mustahil
murid mengidolakan sang gurunya. Ketika dosen mengajar akan terjadi transfer
dari dosen ke mahasiswa. Muatan transfer ternyata tidak hanya ilmu yang
menyangkut mata kuliah yang diajarkan saja, tetapi sampai transfer perilaku
atau akhlak.
2. Dosen hendaknya berwawasan luas dan mengenal psikologi pendidikan. Karena
anak didiknya adalah remaja yang mulai menginjak dewasa, maka pola
pendidikan yang digunakan adalah pola pendidikan orang dewasa
(andragogi).Metode pendidikan orang dewasa selalu dilibatkan anak didik
dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti.
Pengalaman benar atau salah tetap bermanfaat bagi anak didik sebagai dasar
8

untuk aktivitas belajar. Selain itu orang dewasa paling berminat pada pokok
bahasan belajar yang mempunyai relevansi. Belajar bagi orang dewasa lebih
berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
3. Dosen seharusnya tidak menyembunyikan ilmu yang dia miliki apabila ingin
diketahui oleh mahasiswa. Sehingga seorang dosen hendaknya terbuka untuk
menyampaikan apa saja ilmu yang dia miliki demi kemajuan umat, bangsa dan
Negara. Apabila dosen menyembunyikan ilmu yang dia miliki, berarti
menyembunyikan kebenaran dan menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.
4. Dosen juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bentuk
memanfaatkan ilmu yang dimiliki. Dengan melakukan penelitian, maka dosen
akan mendapatkan pengembangan ilmu yang dia miliki, sehingga semakin hari
seorang dosen semakin kaya ilmu dan pengalaman. Karena tidak semua ilmu
bisa dipahami secara teoritis saja, tetapi terkadang harus dibuktikan di lapangan.
5. Dosen tidak menjadikan kegiatan belajar mengajarnya sebagai bisnis yang
berorientasi materi, tetapi merupakan pengabdian atas ilmu yang dia miliki.
Meskipun secara otomatis dosen akan mendapatkan reward dari apa yang sudah
ditunaikan sesuai job description-nya, tetapi itu bukan tujuan seorang dosen
berprofesi melainkan dampak saja. Sebagaimana peribahasa, barang siapa
menanam, maka akan mengetam.
6. Dosen hendaknya memberikan kemudahan kepada anak didiknya, dan bukan
malah mempersulit. Dalam semua sisi, dosen hendaknya mengupayakan
kemudahan bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan diri
dalam menimba ilmu pengetahuan tanpa hambatan yang datangnya dari dosen.
Termasuk implikasi dari etika ini yaitu dosen seharusnya memberikan informasi
yang jelas kepada mahasiswa perihal ketersediaan waktu untuk bertemu. Selain
itu dosen juga memberikan informasi yang jelas tentang silabus mata kuliah
yang diajarkan, sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar.
7. Seorang dosen harus pandai menghargai anak didiknya, sehingga tumbuh
semangat belajar yang baik. Sikap merendahkan dan tidak menghargai hanya
akan mematikan kreativitas dan menumpulkan kecerdasan.

Dosen adalah profesi yang sangat mulia, karena ikut berperan mendidik generasi muda,

penerus bangsa ini. Seorang dosen harus visioner, dan berjiwa pejuang. Karena pada
9

hakikatnya tugas yang diemban seorang dosen tidak sekedar menyampaikan ilmu yang

dimilikinya tetapi sebuah tugas besar yaitu “Membangun Peradaban”.

2.5 Dosen di PKN STAN

Politeknik keuangan Negara STAN adalah perguruan tinggi di lingkungan


Kementerian Keuangan yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang
keuangan negara. Dalam menyelenggarakan program pendidikan vokasi PKN STAN
juga memiliki dosen yang profesional seperti perguruan tinggi lainnya. Dalam
melaksanakan tugasnya, dosen di PKN STAN memiliki pedoman sikap dan tingkah
laku yang dituangkan dalam sebuah kode etik dosen. Kode etik dosen memuat nilai-
nilai dasar, tujuan kode etik dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Tri


Darma Perguruan Tinggi sesuai dengan visi, misi, dan tujuan PKN STAN. Oleh karena
itu, dosen wajib melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka pengembangan, dan penerapan pengetahuan dan keahlian di bidang keuangan
negara sesuai dengan kebijakan PKN STAN. Selain itu, seorang dosen juga memiliki
kewajiban di bidang pendidikan, yang meliputi:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan


dialogis.

b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan.

d. Menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan semangat


profesionalisme sebagai pendidik yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dan
keteladanan.

2.6 Pelanggaran Kode Etik Dosen di PKN STAN

Apabila ada dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dosen PKN
STAN, maka akan dibentuk Majelis Kode Etik Dosen yang akan memeriksa dugaan
tersebut berdasarkan alat bukti dan keyakinan Majelis Kode Etik Dosen. Pemeriksaan
10

ini akan berlangsung secara tertutup dan dosen diberi kesempatan untuk membela diri.
Setiap dosen yang terbukti melanggar Kode Etik akan dikenakan sanksi moral dan/atau
sanksi administratif. Sanksi moral dapat berupa pernyataan secara tertutup dan/atau
pernyataan secara terbuka, sedangkan sanksi administratif dapat berupa pengurangan
jumlah mengajar, pemberhentian sementara sebagai dosen, ataupun pemberhentian
tetap sebagai dosen.
`

3 BAB III
HASIL DAN ANALISIS WAWANCARA

3.1 Hasil Wawancara Bapak Nugroho Yonipurwanto

1. Topik Wawancara

“Etika Profesi di PKN STAN”

2. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Waktu : Kamis, 22 November 2018

Tempat : Gedung K Lantai 3 PKN STAN

3. Laporan Hasil Wawancara

Narasumber :

Nama : Nugroho Yonimurwanto

Alamat : Sewon, Bantul, DIY

Riwayat Pekerjaan :

Ø Penilai DJKN 2002 – 2016

Ø Penilai Pemerintah yang terdaftar di OJK 2016

Ø Dosen tetap di PKN STAN

a. Peraturan Kode Etik Profesi Dosen di PKN STAN

Di PKN STAN terdapat peraturan yang mengatur hal tersebut. Salah satu contohnya

adalah seorang dosen harus memenuhi tugas sebagai dosen yaitu harus 90%

mengajar sesuai jadwal kecuali ada tugas yang sangat penting. Jika terdapat dosen

yang kinerjanya tidak memenuhi kriteria tersebut maka dapat dikenakan sanksi dan

mengurangi nilai perilaku dari dosen tersebut”

11
12

b. Penerapan Kode Etik pada Pelanggaran

Kemarin terdapat kasus di PKN STAN terkait dengan soal yang diberikan dengan

kedok sebagai kisi-kisi. Dalam kasus pelanggaran kode etik membocorkan soal atau

memberikan kisi-kisi yang 90% sama persis dengan soal ujian pernah terjadi

sebelumnya pada tahun 2016 di PKN STAN. Dosen yang melakukan pelanggaran

tersebut tentunya diberikan sanksi yaitu tidak lagi diberikan tugas untuk mengampu

mata kuliah di PKN STAN. Meskipun demikian, dalam hal membuat soal ujian

dilakukan oleh dosen koordinator yang diberi masukan oleh dosen-dosen lain,

dosen juga diberi hak untuk menyampaikan kisi-kisi yang berupa poin-poin penting

mata kuliah yang akan diujikan selama tidak memberi kisi-kisi yang sama persis

dengan soal ujian.

c. Majelis Kode Etik di PKN STAN

Di PKN STAN terdapat lembaga penjamin mutu yang diketuai oleh Bapak Ali

Tafriji yaitu bertugas untuk mengatur kode etik di PKN STAN.

d. SOP Dosen

Setiap dosen di PKN STAN diberikan buku SOP yang berisi sangat lengkap

mengenai SOP dalam pembuatan soal, SOP memberikan nilai ujian, dan lain lain.

Buku kumpulan peraturan ini tidak hanya mengatur tentang tupoksi dosen tetapi

juga berisi tentang seluruh kegiatan di kampus. Fungsi dari SOP ini adalah sebagai

alat pengendali mutu di kampus secara keseluruhan.

e. Perubahan STAN menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN

Semenjak menjadi Politeknik, tata kelola manajemen dan pola karier mengikuti

Kemenrisdikti. Dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan mengikuti peraturan


13

Kemenrisdikti tetapi secara kepegawaian, diklat-diklat, grade pegawai, gaji

mengikuti Kemenkeu.

f. Hal-hal yang Perlu Diperbaiki dalam Pengajaran Dosen di PKN STAN

Ø Dalam hal fingerprint seharusnya tidak hanya dilakukan di kantor atau


tempat kerja tetapi di setiap ruang kelas, agar lebih terdata jam berapa masuk
dan jam berapa keluar. Selain dosen, fingerprint seharusnya juga dilakukan
oleh mahasiswa.
Ø Penyampaian nilai mahasiswa agar tidak terlambat dan tidak terjadi
kekeliruan. Perlu adanya situs aplikasi yang bisa diakses oleh mahasiswa
maupun dosen memuat tentang seluruh kegiatan di kampus, nilai ujian,
materi perkuliahan, dll.
Ø Peran dosen akademik seharusnya jangan hanya sebagai formalitas saja
tetapi seharusnya memberikan dampak dan kontribusi.
Ø Dosen juga belum 100% menerapkan nilai-nilai Kemenkeu dan belum
sempurna merealisasikan budaya Kemenkeu.

g. Pelatihan menjadi Dosen di PKN STAN

Sebelum menjadi dosen di PKN STAN dilakukan tes terlebih dahulu seperti

mengadakan simulasi, jadi hanya dosen yang lolos dan kualitasnya memenuhi saja

yang diterima. Selain itu juga ada public speaking untuk dosen dengan

menghadirkan narasumber tentang bagaimana menghadapi mahasiswa milenial.

3.2 Hasil Wawancara dengan Bapak Dimas Pradana

1. Topik Wawancara

“Etika Profesi di PKN STAN”

2. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Waktu : Jumat, 29 November 2018

Tempat : Musala Gedung I PKN STAN


14

3. Laporan Hasil Wawancara

Narasumber :

Nama : Dimas Arya Pradana

Alamat : DKI Jakarta

Riwayat Pekerjaan :

Ø Auditor BPKP 2006 - sekarang

Ø Dosen tidak tetap di PKN STAN 2017-sekarang

a. Tugas Dosen

Menurut narasumber, secara umum dosen bertugas mengajar sesuai dengan mata

kuliah yang diampunya. Dalam PKN STAN terdapat dua macam dosen berdasarkan

tugas yang diberikan yaitu dosen koordinator dan dosen pelaksana. Dosen

koordinator memiliki tugas tambahan yaitu menyusun RPS, menyusun soal ujian,

dan mengoordinasi dosen di mata kuliah tersebut. Dosen tetap biasanya diambil dari

PKN STAN langsung untuk memudahkan koordinasi dengan PKN STAN

langsung. Sedangkan dosen pelaksana tugasnya mengajar sesuai RPS dan

berkoordinasi terhadap pembuatan soal ujian. Biasanya diambil dari PKN STAN,

salah satu Instansi Kemenkeu, dan praktisi sesuai bidang yang diampu.

b. Pengalaman Mengajar

Narasumber memiliki tugas lain, selain bekerja di BPKP, yaitu mengajar di

instansi-instansi terkait organisasi tata kerja. Narasumber juga mengajar di STAN

sejak 2017 tentang mata kuliah Organisasi Tata Kerja. Saat ini mengampu 5 kelas.

2 dari prodi D-III Pajak, 2 dari prodi D-III KBN, dan 1 dari D-III Penilai.

c. Kode Etik Dosen


15

Peraturan ada, namun belum pernah melihat secara langsung. Tetapi secara umum

menggunakan kode etik PNS secara umum.

d. Tipe-tipe Dosen

Ada dua dosen berdasarkan posisinya di PKN STAN. Dosen tetap dan dosen tidak

tetap. Dosen tetap mempunyai Nomor Induk Dosen. Biasanya dosen tetap bekerja

di BPPK sebagai salah satu unit Kemenkeu yang mengurus tentang pendidikan dan

pengajaran. Ada juga dosen yang diambil dari instansi Kemenkeu misalnya DJP,

DJKN, dan sebagainya. Dosen tersebut juga memiliki NID. Narasumber berposisi

sebagai dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap dapat diambil dari instansi

Nonkemenkeu ataupun praktisi-praktisi ahli yang telah dianggap memenuhi

kualifikasi dan bersedia mengajar di PKN STAN.

e. Cara Menjadi Dosen Tidak Tetap dan Pertanggungjawabannya

Pertama STAN membuka peminatan terkait siapa yang akan mengajar di STAN.

Kemudian STAN menyurat ke kantor terkait untuk menjadikan salah satu pekerja

di STAN. Lalu kantor terkait memberi tugas kepada salah satu karyawannya untuk

dapat mengajar di STAN.

Dosen tidak tetap juga sering berkoordinasi dengan dosen-dosen lainnya untuk

melakukan pengajaran.

f. Sistem Peminatan

Mengisi formulir secara online untuk orang-orang yang dirasa cocok oleh PKN

STAN dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Kualifikasi seorang dari

dosen adalah minimal dari S2 yang terakreditasi. Kemudian dosen juga dapat

mengajar di waktu tertentu. Selain S2 juga dosen dapat diambil dari praktisi terkait

dengan bidang profesi yang diambil.


16

3.3 Metode Penelitian


Dalam mengetahui sejauh mana penerapan serta pelaksanaan kode etik dosen di

lingkungan kampus Politeknik Keuangan Negara STAN, kami telah melakukan sampling

secara acak kepada 18 (delapan belas) responden dengan latar belakang berbeda, baik dari

kalangan Mahasiswa Aktif, maupun Alumni. Dari kedelapan belas responden, terdiri atas 10

(sepuluh) orang Mahasiswa Aktif, dan 8 (delapan) orang Alumni yang terdiri dari latar

belakang seluruh jurusan baik Jurusan Perpajakan, Akuntansi, Manajemen Keuangan, serta

Kepabeanan dan Cukai. Kami menggunakan aplikasi google form dalam melakukan sampling

pendapat publik akademika PKNSTAN dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan kode etik

dosen di lingkungan kampus PKNSTAN.

Kegiatan pengambilan sampling pendapat kami lakukan dengan menyebar serta

mengirimkan langsung tautan formulir google form kepada subyek yang akan kami survei

dengan waktu pengambilan dari Kamis, 6 Desember 2018 hingga Sabtu, 8 Desember 2018

pukul 16.00 WIB. Formulir terdiri atas 8 (delapan) pertanyaan yang dijawab dengan skala 1

hingga 5, dengan arti masing-masing skala, 1 (satu) untuk sangat kurang, 2 (dua) untuk kurang,

3 (tiga) untuk cukup baik, 4 (empat) untuk baik, dan 5 (lima) untuk baik. Kedelapan pertanyaan

pada formulir kami buat berdasarkan Peraturan Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN

Nomor Per-5/PKN/2017 tentang Kode Etik Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN.

3.4 Hasil Pengambilan Tanggapan


Dalam pengambilan sampel pendapat pada Sabtu, 8 Desember 2018, dengan 10

(sepuluh) responden Mahasiswa Aktif serta 8 (delapan) responden Alumni, kami dapat

membuat berbagai kesimpulan, diantaranya,

Setiap Dosen di lingkungan akademik Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

(BPPK) Kementerian Keuangan yang di dalamnya termasuk PKNSTAN, wajib menjunjung

tinggi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, baik pengamalan nilai Integritas, nilai

Profesionalisme, nilai Sinergi, nilai Pelayanan, maupun nilai Kesempurnaan. Dalam


17

pengambilan tanggapan responden tentang Pelaksanaan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan

dalam tugas akademik dosen di PKNSTAN, dapat kami simpulkan bahwa; 9 (50%) responden

menjawab dengan skala 5 atau sangat baik, sedangkan 8 responden (44%) menjawab skala 4

atau baik, serta 1 (6%) responden menjawab cukup baik.

Pelaksanaan Tugas Dosen sesuai


dengan Nilai-Nilai Kemenkeu
Sangat Baik Baik Cukup Baik
6%

50%
44%

Ketika menjalankan tugas dan wewenang sebagai Dosen di lingkungan kampus

PKNSTAN, sesuai dengan Kode Etik Dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban terhadap dirinya

sendiri dalam berbagai hal seperti; Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Setia kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sumpah Jabatan, dan Kode Etik; Menjunjung tinggi

objektivitas, kejujuran, keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan; serta menjunjung tinggi

kebebasan akademik. Dalam mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan yang

menunjukkan indikasi seberapa Dosen di PKNSTAN menjalankan tugas dengan obyektif,

jujur, adil, benar, dan sesuai dengan rasa kemanusiaan. Dapat kami simpulkan bahwa, 9 (50%)

responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 6 (33,3%) responden menjawab dengan

skala 4 (baik), serta 3 (16,7%) responden menjawab dengan skala 3 (cukup baik).
18

Dosen mengajar dengan obyektif,


jujur, adil, serta manusiawi
Sangat Baik Baik Cukup Baik

19%

25% 56%

Sesuai kode etik dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban menjunjung tinggi kebebasan

mimbar akademik, yaitu kebebasan menyampaikan pendapat maupun pikiran di suatu forum

pendidikan. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan yang

mengindikasikan seberapa dosen menghargai pendapat akademisi yang lain. Dapat kami

simpulkan bahwa, 10 (56%) responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%)

responden menjawab dengan skala 4 (baik), serta 1 (5,6 %) responden menjawab dengan skala

3 (cukup baik).

Dosen mampu menerima pendapat


akademisi lain
Sangat baik Baik Cukup Baik

5%

39%
56%
19

Dalam menjalankan profesinya, Dosen berkewajiban untuk mampu berkomunikasi

dengan baik secara lisan maupun tertulis, baik kepada mahasiswa, sesama dosen, maupun

pemangku kepentingan yang lain. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat

pertanyaan bagaimana dosen mampu berkomunikasi dengan baik kepada mahasiswa maupun

rekan sesama dosen. Dapat kami simpulkan bahwa, 8 (44,4%) responden menjawab dengan

skala 5 (sangat baik), 6 (33,3%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), dan 4 (22,2%)

responden menjawab dengan skala 3 (cukup baik).

Dosen mampu berkomunikasi dengan


baik, kepada mahasiswa maupun
sesama dosen
Sangat Baik Baik Cukup Baik

18%
47%
35%

Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, setiap Dosen di lingkungan kampus

PKNSTAN berkewajiban melakukan tugas dan wewenang sesuai tiga poin Tri Darma

Perguruan Tinggi baik akademik maupun nonakademik. Dosen/Pengajar di lingkungan

akademik PKNSTAN memiliki kewajiban baik di bidang Pendidikan, bidang Penelitian,

maupun di bidang Pengabdian Masyarakat, sesuai dengan perwujudan Tri Dharma Perguruan

Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi Politeknik Keuangan Negara STAN.

Di bidang pendidikan sesuai dengan Kode Etik Dosen PKNSTAN, Dosen berkewajiban

menciptakan suasana kelas yang kreatif dan dinamis, berkomitmen secara profesional, menjadi
20

teladan bagi para mahasiswa, serta menjunjung tinggi hak mengajar yang telah diberikan

kepada Dosen bersangkutan. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan

yang mengindikasikan apakah dosen mampu mengajar secara profesional serta menginspirasi

mahasiswa baik dalam perilaku dan tindakan dosen. Dapat kami simpulkan bahwa 8 (44,4%)

responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan

skala 4 (baik), dan 3 (16,7%) menjawab dengan skala 3 (cukup baik).

Dosen mampu mengajar dengan


profesional serta menginspirasi
mahasiswa
Sangat Baik Baik Cukup Baik

17%
44%

39%

Di bidang penelitian, dosen berkewajiban melaksanakan penelitian baik dengan

berpikir analitis dan terbuka, menghindari kesalahan dalam penelitian, serta menghormati dan

menghargai subyek dan obyek penelitian. Untuk mengetahui indikator tersebut, kami membuat

pertanyaan yang mengindikasikan apakah dosen mampu mengajak mahasiswa untuk berpikir

analitis dan bersikap terbuka. Dapat kami simpulkan bahwa 9 (50%) responden menjawab

dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), dan 2

(11,1%) responden menjawab dengan skala 3 (cukup baik).


21

Dosen mampu mengajak mahasiswa


berfikir analitis dan bersikap terbuka

Sangat Baik
Baik
Cukup Baik

Di bidang pengabdian masyarakat, dosen berkewajiban melaksanakan pengabdian

masyarakat baik dengan kemampuan bekerja sinergis dengan dosen beraneka ragam disiplin

ilmu, menghargai partisipasi masyarakat, memahami kebutuhan masyarakat, serta mampu

menempatkan mahasiswa sebagai rekan kerja dalam pengabdian masyarakat. Untuk

mengetahui indikator tersebut, kami membuat pertanyaan yang mengindikasikan apakah dosen

mampu bersinergi dengan dosen lain dan dapat menempatkan mahasiswa sebagai rekan kerja.

Dapat kami simpulkan bahwa 6 (33,3%) responden menjawab dengan skala 5 (sangat baik), 8

(44,4%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), 3 (16,7%) responden menjawab dengan

skala 3 (cukup baik), serta 1 (5,6%) mahasiswa menjawab dengan skala 2 (kurang baik).
22

Dosen mampu bersinergi dengan


dosen lain serta menempatkan
mahasiswa sebagai rekan kerja
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

6%

17% 33%

44%

Dalam pencegahan terjadinya pelanggaran terhadap kode etik dosen, terdapat berbagai

mekanisme seperti yang tertuang pada Peraturan Direktur PKNSTAN Nomor Per-

5/PKN/2017. Pengaduan terkait pelanggaran kode etik dosen dapat dilakukan baik oleh

Mahasiswa, sesama dosen, maupun pemangku kepentingan terkait dengan membawa identitas

pelapor, alat-alat bukti, dan keterangan saksi peristiwa. Adapun dugaan pelanggaran kode etik

dapat bersumber dari pengaduan tertulis, dan/atau temuan oleh Direktur. Untuk mengetahui

indikator seberapa sesuai pelayanan pengaduan kode etik dosen di PKNSTAN, kami membuat

pertanyaan yang mengindikasikan apakah pelayanan pengaduan kode etik dosen di PKNSTAN

sudah berjalan dengan tepat. Dapat kami simpulkan bahwa 7 (38,9%) responden menjawab

dengan skala 5 (sangat baik), 7 (38,9%) responden menjawab dengan skala 4 (baik), 3 (16,7%)

menjawab dengan skala 3 (cukup baik), dan 1 (16,7%) responden menjawab dengan skala 2

(kurang baik).
23

Pelayanan Pengaduan Pelanggaran


Kode Etik sudahkah tepat
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
5%
17%
39%
39%
`

4 BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dapat kami simpulkan bahwa, mayoritas mahasiswa dan alumni dengan


pertanyaan yang kami berikan berpendapat bahwa sebagian besar dosen di lingkungan
kampus Politeknik Keuangan Negara STAN telah memenuhi kewajiban dosen terhadap
diri dosen secara pribadi terhadap kode etik dosen PKNSTAN. Mayoritas mahasiswa
dan alumni berpendapat bahwa sebagian besar dosen di PKNSTAN telah mampu
berpikir secara jujur, obyektif, adil, serta dapat menghargai berbagai pendapat ilmiah
dari akademisi lain. Mayoritas mahasiswa juga berpendapat bahwa sebagian besar
dosen di PKNSTAN telah melaksanakan tugas dan wewenang sebagai pengajar di
lingkup pendidikan keuangan negara sesuai dengan Nilai-Nilai Kementerian
Keuangan.
Mayoritas mahasiswa dan alumni berpendapat bahwa sebagian besar dosen
mampu berkomunikasi dan berkemampuan mengajar dengan baik dan sangat baik. Hal
ini juga terlihat dari berbagai program studi diploma dan pusat pendidikan serta
pelatihan yang memperbarui akreditasinya. Tentunya, hal ini membuktikan komitmen
Politeknik Keuangan Negara STAN dalam mewujudkan visi menjadi "menjadi
Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia yang menghasilkan pengelola keuangan
negara bereputasi internasional".
Mayoritas mahasiswa dan alumni juga memiliki pendapat bahwa sebagian
dosen telah melaksanakan penelitian sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sebagian
besar mahasiswa dan dosen berpendapat bahwa sebagian besar dosen telah berhasil
mengajak mahasiswa berperilaku analitis dan bersikap terbuka. Hal ini juga terlihat
pula dari banyaknya kejuaraan di bidang keilmuan Perpajakan dan Akuntansi yang
dimenangkan oleh civitas akademik di PKNSTAN.
Namun, yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kode etik dosen di kampus
Politeknik Keuangan Negara STAN adalah pelaksanaan pengabdian masyarakat serta
pelayanan pengaduan pelanggaran kode etik dosen yang masih terdapat responden yang
menilai cukup dan kurang baik. Pengabdian masyarakat di lingkungan Politeknik
Keuangan Negara masih perlu dioptimalkan mengingat masyarakat lulusan PKNSTAN

24
25

yang secara mayoritas ditempatkan di sektor pelayanan publik yang harus berkenaan
langsung dengan lapisan masyarakat. Layanan pengaduan pelanggaran kode etik dosen
juga harus diperbaiki kembali, masih banyaknya responden yang menjawab cukup dan
kurang baik mengindikasikan bahwa layanan pengaduan pelanggaran kode etik dosen
masih belum sesuai dengan harapan sebagian mahasiswa di Politeknik Keuangan
Negara STAN.
26

5 DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang

Guru dan Dosen Jakarta: Sekretariat Negara

Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen Jakarta:

Sekretariat Negara

Republik Indonesia. 2017. Peraturan Direktur PKN STAN PER-5/PKN/2017 Tahun 2017

Tangerang Selatan: Sekretariat BPPK

http://blog.umy.ac.id/restufaizah/etika-profesi-sebagai-dosen/

http://pknstan.ac.id/home/reformasi-pkn-stan-dosen-stan-sang-penjaga-tradisi-keilmuan-dan-

pekerti.html

Anda mungkin juga menyukai