Anda di halaman 1dari 4

BAB 8

SHARE DATA & TRANSACTION

8.1. Shared Data


Sharing adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk membagi suatu file, perangkat
dan koneksi internet untuk digunakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk menghemat
biaya dan perangkat. Sharing dapat dilakukan terhadap File Dokumen/Software dalam drive
atau folder,atau dalam CD-Rom, sharing perangkat: Printer dan CD-Room dan sharing
jaringan koneksi internet.
Untuk Melakukan Sharing ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Jaringan sudah tekoneksi dengan baik
2. Protokol sharing file dan printer sudah terinstall
3. Setting Sharing dengan dengan benar.

1. Sharing Data: Sharing File/Folder/Drive


2. Sharing Perangkat: CD/DVD ROM dan Sharing Printer
3. Sharing Internet/Sharing Koneksi Internet
Keuntungan Shared Data
1. Mengurangi biaya duplikasi usaha pengumpulan data
2. Aman-menjaga data dalam lingkungan yang aman
3. Back-up data
Kelemahan Shared Data
Kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang- orang
tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang
lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator
jaringan.
Sementara data sharing salah satu basis ini menguntungkan, pengarsipan dataset
melalui organisasi yang berdedikasi adalah lebih baik.Pusat data memiliki infrastruktur
terpusat dan in-house semua aspek keahlian dalam menelan data, Kurasi, persiapan,
dokumentasi, penyimpanan, penyebaran, dukungan pengguna dan promosi. · Tujuan
Shared Data
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya
dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh
oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
Manfaat Share Data
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses-
proses komputasi, atau misal mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan
ssitem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan
user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem.

8.2. Fault Tolerance & Transaction


Salah satu tujuan dalam membangun sebuah system terdistribusi adalah
memungkinkan untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem. Ini dilakukan
karena setiap system pasti akan menemukan kesalahan atau gangguan. Sehingga perlu untuk
dibuat pencegahan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Availability: kalau mesin
mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa. Dalam suatu
sistem terdistribusi komponen dalam system yang sangat vital terutama pada resources
(critical resources) berjumlah seminimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical resources
adalah komponen dalam system yang harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
Secara umum, ada dua jenis fault tolerant, yaitu fault tolerant secara hardware dan
secara software. Untuk itu, masing – masing Software dan Hardware harus di replikasi.
Sehingga kalau terjadi kegagalan / error maka yang lain akan menangani. Data dalam sistem
terdistribusi tidak boleh hilang, oleh karena itu copy dari data atau resource lainnya tersebut
disimpan secara redundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya. Hal
ini memang berkaitan dengan replikasi. Dengan membuat system terdistribusi yang fault
tolerance maka Sistem harus bisa mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan dasar
sebagai berikut:
1. Mask the fault (menutupi kegagalan): tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan
kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atau informasi.
2. Fail Gracefully: membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu prosedur yang
telah di rencanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang
singkat tanpa menghilangkan informasi atau data.
Data Transaction adalah transaksi pengiriman ( Send – Request ) ke sebuah Server-
Host dengan alamat IP / IP adress dengan Format ( Protokol ) Server-Host tersebut dengan
harapan Server-Host melakukan apa yang pengirim Inginkan dalam hal ini Server-Host atau
Client. Sebagai Contoh : Server – Host A atau Client mengirim sebuah data kepada Server –
Host B, Pengirim menginginkan sebuah data xxx agar di proses oleh Server-Host – B lalu
memberikan informasi dsb ke pada Pengirim dalam hal ini ( Server – Host A atau Client ).
Pada contoh di atas tentu pengirim harus tahu kemana akan di kirim, yah itulah
butuhnya sebuah ip address, dengan ip adress tentu data yang kita kirim akan sampai ke
tujuan yang kita inginkan, pengiriman data dengan TCP/IP adalah baik, karena dengan
konsep protokol TCP/IP data yang kita kirim pasti sampai kepada tujuan yang tepat, keculi
memakai protokol UDP alias broadcast.

8.3. Replication
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan
objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi
antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik
replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal
maupun internet. Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi,
penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online
dan DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui
beberapa server.
Selain itu ada yang menyebutkan bahwa Replikasi adalah proses menyalin dan
memelihara objek database dalam beberapa database yang membentuk suatu sistem
database terdistribusi. Replikasi dapat meningkatkan kinerja dan melindungi ketersediaan
aplikasi karena data pilihan alternatif akses ada. Sebagai contoh, sebuah aplikasi biasanya
dapat mengakses database lokal daripada server jauh untuk meminimalkan lalu lintas jaringan
dan mencapai kinerja maksimum. Selanjutnya, aplikasi dapat terus berfungsi jika server lokal
mengalami kegagalan, tetapi server lain dengan data direplikasi tetap dapat diakses.
Dengan replication dasar, replika data memberikan akses read-only ke tabel data yang
berasal dari sebuah situs (master) primer.Aplikasi dapat query data dari replika data lokal
untuk menghindari akses jaringan terlepas dari ketersediaan jaringan.Namun, aplikasi di
seluruh sistem harus mengakses data pada situs utama ketika pembaruan diperlukan.
Keuntungan replication tergantung dari jenis replikasi tetapi pada umumnya replikasi
mendukung ketersediaan data setiap waktu dan dimanapun diperlukan. Adapun keuntungan
lainnya adalah :
1. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat berguna
pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau memerlukan
server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.
2. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses analisis
database secara online, data smarts atau data warehouse.
3. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan meng-
copy data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk
dibuat database baru pada saat terkoneksi.
4. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan
menggunakan aplikasi berbasis Web.
5. Meningkatkan kinerja pembacaan.
6. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini
akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi data dan pemrosesan
query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena data dapat didistribusikan
melalui jaringan dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing
unit atau pengguna.
Dibawah ini merupakan jenis-jenis Replication:
1. Snapshot replication : Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat
tertentu tanpa melakukan update.
2. Merge replication : Merge replication memungkinkan pengguna bekerja dan
merubah data sesuai dengan wewenangnya. Pada saat server tidak
dikoneksikan ke seluruh lokasi dalam topologi, replikasi merubah ke nilai data
yang sama.
3. Transactional Replication : Pengguna mendapatkan salinan lengkap dari
database awal dan kemudian mendapatkan update periodik sebagai perubahan
data.

Anda mungkin juga menyukai