Disusun oleh:
M.RIDHO BAGASKARA
011160079
STMIK/Poltek Palcomtech
2019
Replikasi pada sistem terdistribusi
1. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat
berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau
memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.
2. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses
analisis database secara online, data smarts atau data warehouse.
3. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan meng-
copy data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk
dibuat database baru pada saat terkoneksi
4. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan
menggunakan aplikasi berbasis Web
5. Meningkatkan kinerja pembacaan
6. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal
ini akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi data
dan pemrosesan query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena data
dapat didistribusikan melalui jaringan dan data dapat dibagi berdasarkan
kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.
7. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.
Tujuan Replikasi
Teknik Replikasi
Ada dua teknik dasar untuk menjamin transaksi menghasilkan satu hasil dan
tidak bergantung pada akses terhadap data atau replika data yang digunakan dalam
perhitungan transaksi. (voting & read-any write-all). Teknik pertama disebut voting.
Transaksi harus menulis mayoritas data dan replikanya dan membaca minimal satu
replika yang dianggap paling mutakhir. Contoh jika ada 10 replika data dan 7 replika
ditulis oleh transaksi update, maka 4 data lainnya juga harus ditulis. Setiap replika
mempunyai nomor versi. Replika dengan nomor versi tertinggi dianggap paling
mutakhir.
Teknik ini kurang menarik, karena akan terjadi banyak proses baca, padahal
proses baca sangat diperlukan pada transaksi berikutnya. Teknik kedua disebut read-
any write-all, artinya untuk proses baca cukup melibatkan satu replika, tetapi ketika
proses tulis harus melibatkan semua replika.Proses baca dapat dilakukan dengan cepat
apalagi baca data lokal, tetapi proses tulis lebih lama. Teknik ini lebih populer, karena
proses baca lebih sering dibutuhkan dibandingkan proses tulis
Konsistensi Model Data
.
Model Konsistensi ini menitik beratkan pada proses Read danWrite dalam
kaitan dengan Read dan Write operasi pada data yang di -share.
Hal ini disebut sebagai data store.contoh ; shared file System, memory space ,
database.
Setiap proses dapat mengakses data dari media penyimpanan sesungguhnya
memiliki salinan (copy) data dari media penyimpanan yang sesungguhnya
secara lokal.
Konsistensi model terjadi antara proses dan penyimpanan data, jika proses
berjalan sebagaimana mestinya maka penyimpanan data berfungsi sebagaimana
mestinya juga.
Model konsistensi dapat membatasi nilai pada saat proses Read sehingga proses
pengembalian data data dapat dilakukan. Beberapa diantaranya dibatasi,
semakin terbatas pembatasan nilai yang ada semakin mudah diterapkan.
Pembatasan konsistensi meliputi beberapa tahap. Apapun proses bacaan pada
satu item data data x kembalikan satu nilai sesuai dengan hasil dari yang paling
terbaru di tuliskan item data x.
Pembatasan ini membutuhkan model konsistensi. Ini mengasumsikan
keberadaan dari waktu global absolut, dan sangat mungkin di implementasikan
Sebagai ilustrasi perilaku proses R(x) untuk proses Read pada data x yang
memunculkan hasil k. Di mana W(x) merupakan proses Write.
Protokol pada konsistensi digunakan untuk menguraikan lebih dalam mengenai model
konsistensi. Ada tiga protokol yaitu :
Primary-Based Protocols
Remote - Write Protocols & Local - Write Protocols
Replicated - Write Protocols
ActiveReplication & Quorum-Based Protocols
Cache-coherence Protocols