Disusun oleh :
1. Anugerah Cahyo Adhi 201581198
2. Kevin Pratama 201581005
3. Made Rio Efendi 201581111
4. Nur Alif Hafidh 201581044
5. Windo Yofena 201581010
Pada umumnya replikasi mendukung ketersediaan data setiap waktu dan dimanapun
diperlukan. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat berguna
pada saat lokasilokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau memerlukan
server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.
2. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses analisis
database secara online, data smarts atau data warehouse.
3. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan meng-copy
data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk dibuat
database baru pada saat terkoneksi.
4. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan menggunakan
aplikasi berbasis Web.
5. Meningkatkan kinerja pembacaan
6. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini akan
membantu mengurangi masalah karena modifikasi data dan pemrosesan query yang
dilakukan oleh banyak pengguna karena data dapat didistribusikan melalui jaringan
dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.
7. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.
8. Menyembunyikan perbedaan-perbedaan antara layanan replicated dan non-
replicated
B. Tujuan Replikasi
Tujuan replikasi motivasi, yaitu :
- Meningkatkan availabilitas data
- Mempercepat evaluasi query jika ada replika fragmen atau satu relasi pada tempat
lokal.
C. Jenis-jenis Replikasi
Ada dua jenis replikasi, yaitu :
1. Replika sinkron
Ada dua teknik dasar untuk menjamin transaksi menghasilkan satu hasil dan tidak
bergantung pada akses terhadap data atau replika data yang digunakan dalam
perhitungan transaksi :
a. Teknik pertama disebut voting.
Transaksi harus menulis mayoritas data dan replikanya dan membaca minimal
satu replica yang dianggap paling mutakhir. Contoh jika ada 10 replika data dan
7 replika ditulis oleh transaksi update, maka 4 data lainnya juga harus ditulis.
Setiap replika mempunyai nomor versi. Replika dengan nomor versi tertinggi
dianggap paling mutakhir. Teknik ini kurang menarik, karena akan terjadi
banyak proses baca, padahal proses baca sangat diperlukan pada transaksi
berikutnya.
b. Teknik kedua disebut read-any write-all,
artinya untuk proses baca cukup melibatkan satu replika, tetapi ketika proses tulis
harus melibatkan semua replika. Proses baca dapat dilakukan dengan cepat apalagi
baca data lokal, tetapi proses tulis lebih lama. Teknik ini lebih populer, karena
proses baca lebih sering dibutuhkan dibandingkan proses tulis.
2. Replika asinkron
Replikasi sinkron memerlukan biaya lebih tinggi dibanding asinkron, karena selama
transaksi update belum commit, maka semua replika harus di kunci secara eksklusif.
Untuk teknik read-any write-all, maka jika ada kelambatan atau kegagalan
komunikasi, maka transaksi tidak bisa commit karena harus menunggu sampai
semua replikasi di tulis, sehingga replikasi sinkron kurang realistis
Sebaliknya replikasi asinkron lebih realistis, walaupun melanggar prinsip
independensi data terdistribusi selama interval waktu tertentu sampai dilakukan
transaksi update secara berkala. Jadi pengguna harus berhati-hati dan harus dapat
mengenali replika yang paling mutakhir.
Tentu saja replikasi asinkron tidak cocok untuk aplikasi yang real time (waktu
nyata) Pada replikasi asinkron terdapat dua pilihan, yaitu :
a. Replikasi asinkron situs primer.
Replikasi asinkron situs primer memiliki satu replika yang dianggap sebagai
master atau data primer. Replika lainnya disebut replika sekunder. Tidak seperti
replika primer, replika sekunder tidak dapat di-update langsung. Mekanisme
pemilihan replika primer dan sekunder melalui mekanisme pendaftaran oleh
pengguna dan penentuan relasi di situs tertentu yang dijadikan replika primer
dan replika lainnya harus mengacunya.
D. Metode Replikasi
Ada 4 metode replikasi yaitu :
1. Snapshot
- Mencopy semua data dari ARTIKEL ke SUBSCRIBER
- Mengabaikan data yang telah dimodifikasi di SUBSCRIBER (subscriber menjadi
Read Only)
- Network Bandwidth yang dibutuhkan sangat besar
- Mudah implementasinya
- Proses Copy Artikel terjadi dalam suatu waktu
2. Transactional
-Proses Copy Transaksi dari Artikel, dengan memanfaatkan Transaction Log milik
Publication DB
-Setiap perubahan data yang terjadi akan dicopy dulu ke Distributor, baru kemudian
dicopy ke Subscriber
-Lebih efisien daripada Snapshot Replication
-Traffic Network menjadi minimal (krn butuh bandwidth kecil)
-Real Time
3. Transactional publication with updatable subscriptions
- Seperti Transactional Replication
- Bedanya, Subscriber bisa juga mempublikasi ke Pusblisher
4. Merge
- Publisher & Subscriber berhak untuk melakukan Publikasi secara independen
- Publisher bisa mempublikasikan datanya ke site-site yang lain
- Subscriber bisa mempublikasikan datanya ke site-site yang lain
- Konflik data bisa terjadi, tapi bisa ditangani dengan menetapkan beberapa aturan
khusus
- Proses “Merge” terjadi dalam suatu interval waktu