Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN REPLICATION DATA

Disusun oleh :
1. Anugerah Cahyo Adhi 201581198
2. Kevin Pratama 201581005
3. Made Rio Efendi 201581111
4. Nur Alif Hafidh 201581044
5. Windo Yofena 201581010

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2018
A. Konsep Dasar Replikasi
Replika adalah hasil replikasi satu relasi data atau fragmen relasi yang dapat disimpan
pada lebih dari satu tempat, jumlah replika fragmen relasi tidak harus sama untuk satu
relasi. Contoh jika relasi R dijadikan tiga fragmen R1, R2, R3, mungkin R1 tidak dibuat
replikanya, tetapi R2 dibuat replika di satu tempat lain dan R3 dibuat replika di semua
tempat.
Replikasi database adalah seperangkat teknologi yang digunakan untuk menyalin dan
mendistribusikan data dari satu database ke database yang lain. Dan selanjutnya,
mensinkronisasikan antar database untuk menjaga konsistensi. Dengan replikasi, data
dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda dan pengguna yang jauh melalui LAN,
WAN, Dial-up Connection, wireless connections, dan internet. Alasan umum yang
mendasari kenapa harus menggunakan replikasi, yaitu:
1. Untuk membuat sebuah server basis data siaga. Jika server utama gagal, maka server
siaga dapat mengambil alih tugas server utama.
2. Untuk mengaktifkan backup tanpa harus mematikan server utama. Setelah terjadi
replikasi, backup dilakukan pada slave, bukan pada master. Dengan cara ini,
masterdapat dibiarkan untuk melakukan tugasnya tanpa gangguan.
3. Untuk menyimpan data saat ini di beberapa lokasi. Replikasi diperlukan jika
beberapa cabang dari suatu organisasi harus bekerja dari salinan terbaru dari basis
data yang sama.
4. Untuk menyeimbangkan beban kerja beberapa server. Sehingga memungkinkan
untuk membuat replika dari satu basis data pada beberapa server, replikasi dapat
membantu meringankan beban kerja dari server basis data tunggal yang kelebihan
beban dengan memecah query antara beberapa server, masing-masing berjalan pada
perangkat keras terpisah. (Vaswani, 2010).

Pada umumnya replikasi mendukung ketersediaan data setiap waktu dan dimanapun
diperlukan. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini sangat berguna
pada saat lokasilokasi tersebut membutuhkan data yang sama atau memerlukan
server yang terpisah dalam pembuatan aplikasi laporan.
2. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti proses analisis
database secara online, data smarts atau data warehouse.
3. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan meng-copy
data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan perubahan untuk dibuat
database baru pada saat terkoneksi.
4. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan menggunakan
aplikasi berbasis Web.
5. Meningkatkan kinerja pembacaan
6. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna. Hal ini akan
membantu mengurangi masalah karena modifikasi data dan pemrosesan query yang
dilakukan oleh banyak pengguna karena data dapat didistribusikan melalui jaringan
dan data dapat dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.
7. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.
8. Menyembunyikan perbedaan-perbedaan antara layanan replicated dan non-
replicated

B. Tujuan Replikasi
Tujuan replikasi motivasi, yaitu :
- Meningkatkan availabilitas data
- Mempercepat evaluasi query jika ada replika fragmen atau satu relasi pada tempat
lokal.
C. Jenis-jenis Replikasi
Ada dua jenis replikasi, yaitu :
1. Replika sinkron
Ada dua teknik dasar untuk menjamin transaksi menghasilkan satu hasil dan tidak
bergantung pada akses terhadap data atau replika data yang digunakan dalam
perhitungan transaksi :
a. Teknik pertama disebut voting.
Transaksi harus menulis mayoritas data dan replikanya dan membaca minimal
satu replica yang dianggap paling mutakhir. Contoh jika ada 10 replika data dan
7 replika ditulis oleh transaksi update, maka 4 data lainnya juga harus ditulis.
Setiap replika mempunyai nomor versi. Replika dengan nomor versi tertinggi
dianggap paling mutakhir. Teknik ini kurang menarik, karena akan terjadi
banyak proses baca, padahal proses baca sangat diperlukan pada transaksi
berikutnya.
b. Teknik kedua disebut read-any write-all,
artinya untuk proses baca cukup melibatkan satu replika, tetapi ketika proses tulis
harus melibatkan semua replika. Proses baca dapat dilakukan dengan cepat apalagi
baca data lokal, tetapi proses tulis lebih lama. Teknik ini lebih populer, karena
proses baca lebih sering dibutuhkan dibandingkan proses tulis.

2. Replika asinkron
Replikasi sinkron memerlukan biaya lebih tinggi dibanding asinkron, karena selama
transaksi update belum commit, maka semua replika harus di kunci secara eksklusif.
Untuk teknik read-any write-all, maka jika ada kelambatan atau kegagalan
komunikasi, maka transaksi tidak bisa commit karena harus menunggu sampai
semua replikasi di tulis, sehingga replikasi sinkron kurang realistis
Sebaliknya replikasi asinkron lebih realistis, walaupun melanggar prinsip
independensi data terdistribusi selama interval waktu tertentu sampai dilakukan
transaksi update secara berkala. Jadi pengguna harus berhati-hati dan harus dapat
mengenali replika yang paling mutakhir.
Tentu saja replikasi asinkron tidak cocok untuk aplikasi yang real time (waktu
nyata) Pada replikasi asinkron terdapat dua pilihan, yaitu :
a. Replikasi asinkron situs primer.
Replikasi asinkron situs primer memiliki satu replika yang dianggap sebagai
master atau data primer. Replika lainnya disebut replika sekunder. Tidak seperti
replika primer, replika sekunder tidak dapat di-update langsung. Mekanisme
pemilihan replika primer dan sekunder melalui mekanisme pendaftaran oleh
pengguna dan penentuan relasi di situs tertentu yang dijadikan replika primer
dan replika lainnya harus mengacunya.

b. Replikasi asinkron peer-to-peer


Pada replikasi asinkron peer-to-peer, beberapa replika bisa di-update (mungkin
tidak semua) dan dijadikan replika master. Dalam hal terjadi konflik, karena
masalah keterlambatan propagasi, maka harus diterapkan salah satu strategi
penanganan konflik. Secara umum konflik biasanya dapat diselesaikan, bahkan
lebih sering tidak terjadi konflik, sehingga jenis replikasi ini banyak digunakan.
Salah satu strategi pencegah konflik adalah waktu proses transaksi update tidak
bersamaan dan pada satu saat hanya dilakukan terhadap salah satu replika (yang
lain tidak dapat di-update), kemudian perubahan terhadap replika master itu
dipropagasi ke replika yang lain. Jika ada kegagalan update terhadap salah satu
replika, maka diambil alih oleh salah satu replika yang lain yang biasa dijadikan
sebagai backup. Pada sistem terdistribusi transaksi dapat dilakukan pada suatu
tempat tetapi dapat akses data di tempat lain. Setiap transaksi dipecah menjadi
beberapa sub-transaksi yang dijalankan secara tersebar melalui manajer
transaksi pada setiap tempat sub-transaksi dijalankan untuk dikoordinasikan.
Untuk kasus kontrol proses yang terjadi bersamaan (konkuren), maka ada
mekanisme penguncian objek yang digunakan yang ada di tempat lain, juga
bagaimana cara mendeteksi jika terjadi deadlock.
Pengelolaan penguncian objek yang terdistribusi dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu :
- Secara terpusat (sentralisasi)
Pada cara terpusat, penanganan penguncian dilakukan dari satu tempat.
- Replika primer
Pada cara replika primer, penanganan penguncian dilakukan pada tempat replika
primer berada.
- Terdistribusi penuh
Pada cara terdistribusi penuh, maka penanganan penguncian dilakukan pada tempat
replika yang akan dikunci. Cara ini lebih banyak digunakan.

D. Metode Replikasi
Ada 4 metode replikasi yaitu :
1. Snapshot
- Mencopy semua data dari ARTIKEL ke SUBSCRIBER
- Mengabaikan data yang telah dimodifikasi di SUBSCRIBER (subscriber menjadi
Read Only)
- Network Bandwidth yang dibutuhkan sangat besar
- Mudah implementasinya
- Proses Copy Artikel terjadi dalam suatu waktu
2. Transactional
-Proses Copy Transaksi dari Artikel, dengan memanfaatkan Transaction Log milik
Publication DB
-Setiap perubahan data yang terjadi akan dicopy dulu ke Distributor, baru kemudian
dicopy ke Subscriber
-Lebih efisien daripada Snapshot Replication
-Traffic Network menjadi minimal (krn butuh bandwidth kecil)
-Real Time
3. Transactional publication with updatable subscriptions
- Seperti Transactional Replication
- Bedanya, Subscriber bisa juga mempublikasi ke Pusblisher
4. Merge
- Publisher & Subscriber berhak untuk melakukan Publikasi secara independen
- Publisher bisa mempublikasikan datanya ke site-site yang lain
- Subscriber bisa mempublikasikan datanya ke site-site yang lain
- Konflik data bisa terjadi, tapi bisa ditangani dengan menetapkan beberapa aturan
khusus
- Proses “Merge” terjadi dalam suatu interval waktu

E. Manfaat Replikasi Database


Adapun manfaat dengan adanya Replikasi Database yaitu :
1. Menghindari kemungkinan tidak semua data ter-backup karena saat proses
backup data manual dilakukan bisa saja terjadi perubahan data oleh client
2. Apabila server master mengalami kerusakan, database bisa segera dialihkan ke
server slave
3. Replikasi master-slave berlangsung secara realtime dimana setiap perubahan
pada data server master akan otomatis merubah data pada server slave

Anda mungkin juga menyukai