Instalasi Komputer
Politeknik Negeri Bali
Nama
I Gst Ngr Budiyasa 1015323017
Teknik memaksimalkan kinerja prosesor
1. Teknik Paralel
Parallel processing atau pemrosesan paralel memiliki pengertian yaitu penggunaan pada
lebih dari satu CPU untuk menjalankan sebuah program secara simultan, atau penggunaan dua
atau lebih tugas pada waktu yang sama dengan tujuan mempersingkat waktu penyelesaian tugas-
tugas tersebut dengan cara mengoptimalkan resource pada sistem komputer yang ada pada tujuan
yang sama. Maksudnya program dijalankan dengan banyak CPU secara bersamaan dengan
tujuan untuk membuat program yang lebih baik dan dapat diproses dengan cepat. Dapat diambil
kesimpulan bahwa pada parallel processing berbeda dengan istilah multitasking, yaitu satu CPU
mengangani atau mengeksekusi beberapa program sekaligus, parallel processing dapat disebut
juga dengan istilah parallel computing.
Pemrosesan paralel dapat mempersingkat waktu eksekusi suatu program dengan cara
membagi suatu program menjadi bagian yang lebih kecil agar dapat dikerjakan pada masing-
masing prosesor secara bersamaan. Performa dalam pemrosesan paralel diukur dari beberapa
banyak peningkatan kecepatan yang diperoleh dalam menggunakan teknik paralel. Pada proses
kerja pemrosesan paralel yaitu membagi beban kerja dan mendistribusikannya pada komputer-
komputer lain yang terdapat dalam sistem untuk menyelesaikan masalah. Sistem yang akan
dibangun tidak akan menggunakan komputer yang didedikasikan secara khusus untuk keperluan
pemrosesan paralel melainkan menggunakan komputer yang telah ada. Maksudnya sistem ini
akan terdiri dari sejumlah komputer dengan spesifikasi berbeda yang akan bekerja sama untuk
menyelesaikan suatu masalah.
Komputasi paralel merupakan salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan
dengan memanfaatkan beberapa komputer juga secara bersamaan. Pada komputasi paralel
dibutuhkan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar untuk memproses komputasi yang
banyak. Di samping itu pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk dapat
merealisasikan komputasi. Pemrograman paralel memiki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan
performa komputasi. Oleh karena itu semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan
dalam waktu yang sama, semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.
Berikut ini adalah gambar perbedaa antara komputasi tunggal dengan parallel komputasi :
a) komputasi tunggal/serial
b) komputasi parallel
Pada sistem komputasi parallel terdiri dari beberapa unit prosesor dan beberapa unit
memori. Ada dua teknik yang berbeda untuk mengakses data di unit memori, yaitu shared
memory address dan message passing. Berdasarkan cara mengorganisasikan memori ini
komputer paralel dibedakan menjadi shared memory parallel machine dan distributed memory
parallel machine.
Prosesor dan memori ini didalam mesin paralel dapat dihubungkan (interkoneksi) secara
statis maupun dinamis. Interkoneksi statis umumnya digunakan oleh distributed memory system
(sistem memori terdistribusi). Sambungan langsung peer to peer digunakan untuk
menghubungkan semua prosesor. Interkoneksi dinamis umumnya menggunakan switch untuk
menghubungkan antar prosesor dan memori.
Komunikasi data pada sistem paralel memori terdistribusi, memerlukan alat bantu
komunikasi. Alat bantu yang sering digunakan oleh sistem seperti PC Jaringan pada saat ini
adalah standar MPI (Message Passing Interface) atau standar PVM (Parallel Virtual
Machine)yang keduanya bekerja diatas TCP/IP communication layer. Kedua standar ini
memerlukan fungsi remote access agar dapat menjalankan program pada masing-masing unit
prosesor.
Software yang diperlukan untuk Parallel komputasi adalah PGI CDK, dimana aplikasi ini
telah dilengkapi dengan Cluster Development Kit dimana software ini telah memiliki feature
yang lengkap bila ingin melakukan komputasi dengan parallel prosessing karena software ini
telah mensupport MPI untuk melakukan perhitungan komputasi.
Kesimpulan :
1. Parallel Komputasi dengan menggunakan PC Cluster merupakan salah satu solusi untuk
melakukan komputasi dalam jumlah yang besar, sehingga perlu dilakukan management sistem
keamanan yang ada pada PC Cluster tersebut.
2. Solusi PC Cluster dengan menggunakan diskless merupakan salah satu solusi untuk yang
aman dalam melakukan parallel komputasi, karena semua data tersimpan pada server master
node yang system keamanannya sangat terjaga dan terlindung.
3. Pengamanan Sistem PC Cluster untuk parallel komputasi masih banyak metode yang dapat
digunakan, misalkan tcpwraper untuk penanganan service dan hak akses, selain itu juga
pengamanan shell dilakukan dengan melakukan setting path-path untuk hak aksesnya, sehingga
tidak semua user dapat melakukan proses komputasi.
Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik
dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut
merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan
setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan
dengan membuat computer lebih cepat.
Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah
dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT
dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC
V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata
sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem
operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada
computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk
ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak
pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte,
harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte
Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi
memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium
166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan
200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis
Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat
itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup
via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper
minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
a. tujuan overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU
agar lebih cepat bekerja.
Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki
kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer
lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang
memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi
mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal
b. melakukan overclock.
Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada
kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan
merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan
bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer
dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking.
c. biaya overclock.
Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang
tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih
cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS
saja.
Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat
dilakukan dengan mudah.
Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan
muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin
processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat
diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka
processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada
sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan,
dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock
pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah.
Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory,
mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain
untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang
disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.
Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas
bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan
berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain
seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz
dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian
juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan,
kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang
terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu
diatas standard.
1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan
tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik.
Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan
overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka
yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor
bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki
persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz
dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz
dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan
bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz
dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan
voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada
batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme,
overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali
kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage
dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang
Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus
clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang
sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.
Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan
kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya
perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh
saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja
akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap
stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif
terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk
bekerja.
Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara
paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan
overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan
pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil
para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.
Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah
sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih
stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi
sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock
processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut
akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.
Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal
adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer
terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal,
maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada
untuk mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara
tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa
anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat
apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah
semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.
1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus
mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak
memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply
Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi
dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300,
PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan
bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz.
Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150
Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz
maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz
menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu
tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis DDR
PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan
overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja
diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari
kecepatan yang ada.
Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz
maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan
kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor
maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu
bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step
dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti
kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz
masih dapat diterima atau dibawah kecepatan standard memory.
Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung
yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan
memory jenis Premium memang tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan performa
lebih tinggi dibandingkan memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa
dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban dari mereka sederhana.
Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit
kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi memory module dan dijual ke
perusahan computer untuk digunakan pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi
masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus
diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory tertentu
memproduksi module memory dan diberikan label merek dari perusahaan pembuat module
memory. Umumnya memory dengan merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap
kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang
ada dipasaran
Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara
memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium
yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi.
Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada
overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400
berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang
memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage diatas standard
(kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena hanya jenis memory khusus
inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data antara memory dengan processor.
Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki
fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi
disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat
lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi
dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory ber-latency rendah,
pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak melebihi batas dari kemampuan
maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah,
masih memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan
latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-
3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat
clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.
Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat
efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun keamanan
bagi perangkat computer.
Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short
protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika power
supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi
Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman.
Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply
terus saja memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan
sistem power yang digunakan.
Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium.
Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300 ribu,
tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah.
Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal
dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output.
Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output
adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah computer.
Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian
input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%,
artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply
dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W.
Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis
premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang
dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label 400W dan
power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai
tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan
overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat. Ada baiknya anda
melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware. Menyediakan
power supply standard dan tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik
dan mengacaukan analisa anda ketika melakukan overclock
Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware
khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap bahwa
overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer
lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi hanya
meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan
kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi memaksimalkan
perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah
computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati.