Anda di halaman 1dari 15

Data Handling Distribution

(Distribusi Penanganan Data)

Kelompok 4
Basis data terdistribusi pada dasarnya adalah bagian dari sistem komputer terdistribusi,
atau disebut jugadistributed computing. Distributed computing sendiri adalah sistem yang
dapat membuat komputer-komputer yang berbeda dan bekerja secara bersamaan dapat
saling bertukar informasi dalam satu kesatuan sistem. Dengan basis data terdistribusi, operasi
basis data dapat dikendalikan dari satu mesin (komputer) dan dijalankan pada mesin-mesin
yang lain.
KONKURENSI DALAM DATABASE TERDISTRIBUSI

Concurrency adalah banyaknya transaksi yang dijalankan secara bersamaan dalam


satu waktu. Hampir semua DBMS adalah multiuser, sehingga berpeluang terjadinya
inkonsistensi basis data. Maka perlu adanya pengendalian persaingan eksekusi transaksi
(concurrency control).
TRANSAKSI DALAM DATABASE TERDISTRIBUSI

Sebuah transaksi adalah unit eksekusi program yang mengakses dan mungkin
mengubah beberapa item data. Dalam Konsep transaksi di database harus di penuhi
empat sifat database agar integritas database tetap terjaga.
Adapun keempat sifat tersebut adalah:
1. Setiap transaksi harus dijamin untuk dapat sukses dalam melakukan aksinya atau jika gagal
, maka tidak berpengaruh apapun terhadap database (Atomicity)
2. Setiap transaksi adalah sebuah aksi kombinasi secara logikal dari sebuah tempat
database yang konsisten ke tempat yang lain dengan tetap menjaga kekonsisten-an
database tersebut. Berarti bahwa user melihat data yang terdapat di database konsisten
baik itu data yang telah di rubah olehnya sendiri maupun oleh user yang lain. (Consistency)
3. Meskipun ada beberapa transaksi yang berlangsung bersamaan, masing-masing transaksi
tidak boleh mengetahui transaksi lain yang sedang berlangsung. (Isolation)
4. Setelah sebuah transaksi sukses dilakukan, perubahan-perubahan yang dibuatnya
terhadap database bersifat permanen, bahkan jika terjadi kegagalan sistem sekalipun.
(Durability)
TRANSAKSI DALAM DATABASE TERDISTRIBUSI

Beberapa hal yang harus di cegah selama eksekusi transaksi yang konkuren . 3 Hal yang
harus di cegah adalah :
1. Dirty Reads : Sebuah transaksi membaca data yang telah di tulis oleh transaksi yang lain
tetapi belum di commit oleh transaksi lain tersebut.
2. Non Repeatable Reads : Sebuah transaksi yang membaca kembali sebuah data dimana
data tersebut sudah di rubah / di hapus oleh transaksi lain dan telah di commit.
3. Phantom Reads : Sebuah transaksi menjalankan kembali sebuah query dimana akan
menemukan bahwa ada transaksi lain yang telah memasukkan record baru ke schema
yang sedang di akses oleh transaksi tersebut, sehingga akan terlihat antara query yang
pertama di lakukan dengan query yang kedua memberikan hasil eksekusi jumlah row yang
berbeda
RECOVERABILITY

Recovery dari kegagalan transaksi artinya database dikembalikan ke kondisi yang


terdahulu, sebelum terjadinya kegagalan.Untuk melakukan hal tersebut, perlu disimpan
informasi mengenai perubahan terhadap data selama pelaksanaan transaksi di luar
database. Informasi tersebut disebut sebagai sistem log.
Teknik Recovery

Differed Updates
Update tidak dituliskan ke database sampai sebuah transaksi selesai dilakukan. Jika
transaksi gagal sebelum mencapai keadaan ini, transaksi tidak akan memodifikasi database
dan juga tidak ada perubahan-perubahan data yang perlu dilakukan.
Immediate Update
Update diaplikasikan terhadap database tanpa harus menunggu transaksi dalam
keadaan commit. Update dapat dilakukan terhadap database setiap saat setelah log
record tertulis. Log dapat digunakan untuk membatalkan dan mengulang kembali transaksi
pada saat terjadi kerusakan.
KENDALA DALAM DATABASE TERDISTRIBUSI

masalah kompleksitas, bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat basis data yang
tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator basis data mempunyai tugas ekstra untuk
menjaga agar basis data yang tersebar di berbagai lokasi terlihat transparan. Di samping itu,
pemeliharaan sistem-sistem yang berlainan lebih kompleks ketimbang pemeliharaan sistem
besar yang utuh sebagai satu kesatuan. Tingginya kompleksitas juga dapat menyebabkan
pembengkakan biaya.
masalah desain, yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan arsitektur komputer
yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu juga memperhatikan data yang
difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam lokasi berlainan. Perubahan dari basis data terpusat
menjadi terdistribusi juga menjadi masalah karena belum ada standar metodologi dalam
konversi DBMS terpusat menjadi DBMS terdistribusi.
keamanan data, yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keamanan data,
melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di berbagai lokasi, juga jalur komunikasi
antarsistem.
TRANSPARANSI PADA DDBMS

o Transparansi Distribusi
Distribusi transparansi memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bahwa basis data
sebagi sebuah single logikal entitas. Jika suatu DDBMS memperlihatkan transparansi
terdistribusinya, pengguna tidak perlu tahu mengenai fragmentasi dari datanya ataupun
locasi dimana data tersebut di simpan. Transaksi distribusi terdiri dari :
a. Transparansi Fragmentasi
b. Transparansi Lokasi
c. Transparansi Replikasi
d. Transparansi Pemetaan Lokal
e. Pemberian Nama Transparansi
Transparansi Transaksi
Transparansi ini memastikan bahwa semua transaksi terdistribusi memelihara konsistensi dan
integritas basis data terdistribusinya. Transaksi terdistribusi mengakses data yang disimpan lebih dari
satu tempat. Setiap transaksi di bagi menjadi beberapa subtransaksi , satu untuk mengakses site
yang harus diakses; sebuah subtransaksi di represenstasikan oleh sebuah agent/perwakilan.
Transparansi Konkurensi
Transparansi konkurensi yaitu hasil dari semua transaksi konkuren ( didistribusi ataupun yang
tidak didistribusi ) di laksanakan secara independen atau pun dalam satu waktu dan menjamin
data yang dihasilkan konsisten dan terupdate dengan benar.
DDBMS harus memastikan konsistensi dari semua subtransaksi global.Replikasi membuat
konkurensi menjadi lebih kompleks. Jika salinan dari suatu replikasi data di perbaharui , update
terbaru tersebut harus secepatnya di sebarkan ke semua salinan yang ada.
Strateginya adalah menyebarkan setiap perubahan data menjadi satu kesatuan operasional
data dari sebuah transaksi. Namun, jika salah satu site yang memegang salinan data tidak dapat
dicapai ketika pengupdate sedang dilakukan , dikarenakan site ataupun hubungan
komunikasinya sedang gagal, maka transaksi di tunda sampai site tersebut dapat dicapai.
SECURITY DATABASE

Views (Subschemas)
Hasil yang dinamik dari satu atau lebih operasi relasi yang beroperasi pada relasi dasar untuk
menghasilkan relasi lainnya. View mwerupakan virtual relation yang tidak secara nyata ada di
dalam sebuah database, tetapi dihasilkan atas permintaan user secara khusus.
Backing Up
Proses yang secara periodic menyalin database dan menjurnal (dan memprogram) ke dalam
media penyimpanan offline.
Journaling
Proses penyimpanan dan pemeliharaan sebuah jurnal atau log seluruh perubahan terhadap
database agar dapat merecover secara efektif jika terjadi kegagalan.
Checkpointing
Titik temu sinkronisasi antara database dan transaksi log file. Seluruh data yang disimpan di
tempat sementara akan disimpan di media penyimpanan kedua.
SECURITY DATABASE

Integrity
Pengontrolan integritas juga membantu memelihara system database yang aman
dengan mencegah data dari invalid.
Encryption
Penyediaan (encoding) data dengan menggunakan algoritma khusus yang merubah
data menjadi tidak dapat dibaca oleh program apapun tanpa mendeskripsikannya.
STRATEGI
Strategi dalam melakukan penempatan basis data :
1. Sentralisasi
Strategi ini berisi satu basis data dan DBMS yang disimpan pda satu situs dengan
pengguna yang di distribusikan pada jaringan (pemrosesan distribusi). Referensi lokal paling
rendah di semua situs kecuali situs pusat harus menggunakan jaringan untuk pengaksesan
semua data. Sehingga biaya komunikasi tinggi. Kesalahan pada situs pusat akan
mempengaruhi semua sistem basis data.
2. Partisi (Fragmentasi)
Strategi ini mempartisi basis data yang dipisahkan kedalam fragment-fragmen dimana
setiap fragmen dialokasikan pada satu site. Strategi ini lebih baik dari pada startegi
sentralisasi, karena jika ada data yang hilang maka data yang hilang hanya ada pada site
yang bersangkutan dan aslinya masih ada pada basis data pusat.
3. Replikasi yang lengkap
Strategi ini berisi pemeliharaan salinan yang lengkap dari suatu basis data di setiap site.
Proses penyalinan data adalah hasil update per periode sehingga data salinan tersebut
tidak selalu up to date.
4. Replikasi yang selektif
Strategi ini merupakan kombinasi antara partisi, replikasi dan sentralisasi. Obyektifitas dari
startegi ini untuk mendapatkan semua keuntungan yang dimiliki oleh semua strategi dan
bukan kelemahannya. Strategi ini biasa digunakan karena fleksibelitasnya.
PERAN MIDDLEWARE TERHADAP DATABASE
TERDISTRIBUSI

Middleware adalah software yang dirancang untuk mendukung pengembangan sistem


tersebar dengan memungkinkan aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling
berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di
sini middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi
mendapatkan format data yang dapat mereka proses.

Anda mungkin juga menyukai