Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN
“SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH”

Disusun
Oleh:

NAMA : HUSAIN
NIM :-

Dosen Pengampu:
Muh. Natsir, S.Pd.I., M.Pd.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


AL-FURQAN MAKASSAR
2020/2021

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh


satu pihak saja namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti
semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua
ikut memutuskan maka “centang prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak
hal yang harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan
atas peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong
tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan caracara yang konvensional
seperti membangun gedunggedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini
tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu memecahkan masalah
pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan
cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama.
Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung tidak
menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin
muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum maupun swasta,
menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan yang
lebih tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik untuk terus menambah
pengetahuannya melalui institusi pendidikan tinggi semakin meningkat. Namun
karena intensitas pekerjaan semakin bertambah, banyak kelompok masyarakat
yang ingin menempuh pendidikan sambil tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa mengembangkan sistem pendidikan yang lebih
terbuka, lebih luwas, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa
memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman
pendidikan sebelumnya. sistem tersebut juga mampu meningkatkan mutu

ii
pendidikan secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan
terbuka atau sistem belajar jarak jauh, yang merupakan bagian dari sistem
pendidikan nasional. Sistem belajar jarak jauh adalah suatu model pembelajaran
yang tidak terikat oleh segala peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan
konvensional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh.?

2. Bagaimana Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh.?


3. Bagaimana Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh.?
4. Bagaimana Perkembangan Pendidikan Sistem

Belajar Jarak Jauh.?

5. Bagaimana Kelemahan dan Kelebihan

Pembelajaran Jarak Jauh.?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh


2. Untuk Mengetahui Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
3. Untuk Mengetahui Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
4. Untuk Mengetahui Perkembangan Pendidikan

Sistem Belajar Jarak Jauh

5. Untuk Mengetahui Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh

Belajar jarak jauh bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan
mengingat cara belajar ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970-an. Bila
dianalisis secara gamblang saja maka dapat dikatakan belajar jarak jauh
merupakan suatu bentuk system pembelajaran yang proses pembelajarannya jauh
dari pusat penyelenggaraan pendidikan dan bersifat mandiri. Pendidikan jarak
jauh adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan pembelajar untuk dapat
belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari
orang lain.
Komunikasi yang berlangsung pada system pembelajaran ini bersifat
komunikasi tidak langsung, artinya proses pembelajaran dilakukan dengan
perantaraan dalam bentuk media cetak maupun multimedia yang dirancang
khusus. Kalaupun ada kontak langsung, bukanlah suatu proses proses
pembelajaran, namun suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan bahwa materi
pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar melalui media benar-benar
mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.
Menurut Harina Yuhettu (2002) ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari pendidikan jarak jauh antara lain:
1. Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran
kerja.
2. Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.

3. Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan seharihari karena pola jadwal


pembelajaran yang luwes.
4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna lulusan
atau keluaran.

iv
B. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh

Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian


dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
pembelajaran. Adapun hakekat pendidikan sistem belajar jarak jauh ini adalah:

1. Pendidikan sepanjang hayat

Salah satu bentuk hak azasi manusia adalah bahwa setiap manusia
mulai dari kandungan hingga liang lahat berhak untuk memperoleh yang
diperlukannya untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Pemberdayaan Pebelajar / Warga Belajar

Sistem pendidikan ini juga memperhatikan kepentingan pebelajarnya,


kondisi, dan karakteristik mereka. Dengan cara menyelenggarakan berbagai
pola pilihan pembelajaran, sumber belajar dan strategi dan pengelolaannya.
Hal ini sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan pendidikan formal, hanya saja
peserta diberi kebebasan untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya,
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Kondisi dan karakterisik peserta didik adalah keadaan pribadi dan
lingkungan yang menunjukkan kemampuan, hambatan, dan peluang yang
berbedabeda. Kondisi seperti ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk tidak
memberikan kesempatan belajar bagi pebelajar.
3. Pemberdayaan Lembaga Pendidikan

Pelaksanaan proses pembelajaran, sistem pendidikan ini perlu


diselanggarakan oleh lembaga pendidikan yang khusus dirancang untuk
keperluan itu. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan yang dikhususkan saat ini
sudah terdapat Universitas Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG, dan SLTP
terbuka. Tujuan dari adanya lembaga pendidikan ini adalah untuk memusatkan
kegiatan yang bersangkut paut dengan pelaksanaan pendidikan ini. Hal ini
dinamakan pelayanan operasional yang dilakukan secara memusat, mencakup

v
registrasi, penyediaan bahan pelajaran, bantuan belajar (tutorial), dan ujian
yang paling sederhana yang dilakukan melalui komunikasi pos.

C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh

Untuk pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip-prinsip


pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip kemandirian

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan dapat


dipelajari secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada pilihan yang
terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan kelompok belajar, program
pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan sumber
belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian program yang
ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa
paket-paket yang dapat dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh pembimbing
atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas. Pebelajar
belajar dengan mandiri dengan sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan
tutor yang bersangkutan. 2. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk
memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar,
mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu dan
tahun ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk berpindah dari
pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau sebaliknya dari pendidikan
non-formal ke pendidikan formal.
3. Prinsip Keterkinian

Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang


pada saat ini diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem
pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya
termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan
masa mendatang (just-in-case). Kecepatan untuk memperoleh informasi yang

vi
baru merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan berkembang dalam
persaingan bebas.
4. Prinsip Kesesuaian

Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait


langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau
kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan
kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana
yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.
5. Prinsip Mobilitas

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan


bagi pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang
setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6. Prinsip Efisiensi

Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam


sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan
segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu pebelajar untuk dapat
menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak
merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.

D. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh


Sistem pendidikan jarak jauh ini awalnya ikut berkembang ke dalam
masyarakat Indonesia yang dimaksudkan sebagai salah satu pemecahan terhadap
menjulangnya anak putus sekolah dan anak yang belum sempat merasakan
kehidupan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Indonesia sebenarnya telah berlangsung
sejak lama. Menurut HAR Tilaar, penyelenggaraan pendidikan jarak jauh
sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia, yaitu sejak masuknya kolonial ke
Indonesia. Namun perkembangannya terhenti tanpa diketahui sebabnya.

vii
Pada tahun 50-an muncul kembali pendidikan jarak jauh dalam bentuk
penataran guru tertulis. Tujuan dari penataran ini adalah meningkatkan kualifikasi
guru yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Bahan belajar
pada penataran ini terbatas hanya pada media cetak, yaitu modul. Untuk umpan
balik terhadap peserta, bahan ajar dikirim melalui jasa pos.
Pada awal tahun 70-an muncul prakarsa baru dalam penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh yaitu munculnya penataran guru dengan berbasis siaran
radio. Media utama dalam penataran ini adalah siaran radio yang dilengkapi
dengan bahan penyerta cetak yang dikirim kepada peserta.
Perkembangan selanjutnya dalam rangka memajukan pendidikan jarak
jauh ini maka dibentuklah pendidikan yang dinamai PAMONG (Pendidikan Anak
oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan prinsip; belajar mandiri dengan menggunakan modul, belajar dengan
kelompok sebaya, kompetisi untuk berprestasi, fungsi guru sebagai pengelola
kegiatan belajar yang membantu pebelajar dalam memecahkan masalah yang tidak
dapat dipecahkannya, menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dengan melibatkan masyarakat sebagai
narasumber.
Dengan dibukanya SLTP Terbuka semakin menambah semaraknya
perkembangan pendidikan jarak jauh ini pada tahun 1979. Pada tahun 1984,
lembaga pendidikan tinggi mulai membuka diri untuk melayani kebutuhan
terhadap pendidikan dengan dibukanya Universitas Terbuka. Agak berbeda
dengan pendidikan terbuka lainnya, pada SLTP Terbuka dan Universitas Terbuka
media pembelajarannya yang digunakan lebih beragam. Mulai dari modul, siaran
radio, kaset audio video dan siaran televisi.
Mulai saat itu berbagai inisiatif dilakukan untuk menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang diselenggarakan berbagai lembaga
pendidikan. lembaga-lembaga tersebut memanfaatkan sistem belajar jarak jauh
untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berada dilingkungan mereka
masing-masing. Namun karena sumber-sumber yang diperlukan untuk

viii
pengembangan program belajar jarak jauh yang baik amat terbatas dan itu pun
berserakan diberbagai tempat, inisiatif itu tidak tumbuh dengan sehat.
Namun demikian, sejak berlakunya ujian akhir nasional yang standar
pencapaiannya menjulang tinggi, timbul kembali fenomena baru dalam dunia
pendidikan. Bagi anak-anak yang dinyatakan tidak lulus dalam UAS ataupun
UAN maka mereka dapat mengikuti ujian penyetaraan melaui sekolah teruka.
Mirisnya sekolah terbuka atau kejar paket ini dijadikan seolah-olah pelarian.
Tentunya ini mempengaruhi pamor sekolah terbuka, yang menambah beban
seolah-olah ini adalah sekolah pelarian? Namun yang lebih mirisnya lagi masih
ada juga perguruan tinggi yang “ragu-ragu” menerima surat tanda tamat belajar
dari sekolah terbuka, seolaholah tidak percaya pada kelegalan surat tersebut.
Namun perkembangan pendidikan yang beragam, seperi adanya
“homeschooling” menambah maraknya ragam system belajar jarak jauh yaitu
dengan melibatkan internet. Seandainya sekolah system belajar jarak jauh dapat
dimaksimalkan fungsinya dan adanya “sharing” pada lembaga-lembaga yang ada,
maka dapatlah dibalikkan judul dalam artikel ini bahwa system belajar jarak jauh
tetap menjadi pilihan!

E. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh


Jika Kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan PJJ (Pembelajaran Jarak
Jauh) dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan
memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan
melakukan proses belajar secara mandiri. Tetapi, kesuksesan Pembelajaran Jarak
Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran
tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur
maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus
kelebihan. Berikut kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) :
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh
jarak, tempat, waktu.

ix
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di
mana saja kalau diperlukan.
c. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e. Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar
karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk
pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik,
1994:52)
Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari
berbagai kelemahan dan kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :
a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan
antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan
pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat
waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar
Hamalik, 1994:53)
d. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
e. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan
untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.

BAB III PENUTUP

x
A. Kesimpulan

Seperti pada pembahasan di atas menerangkan bahwa pembelajaran jarak


jauh merupakan pembelajaran yang berciri khas kemandirian. Pembelajaran jarak
jauh merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi suatu masalah dalam
pembelajaran. Misalnya, memberikan kemudahan bagi siswa yang mengalami
kesulitan untuk mengakses pembelajaran karena jarak yang yang jauh.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman, dll. selain itu juga dalam
pembelajaran jarak jauh terdapat 9 prinsip dan unsurunsur yang perlu
diperhatikan.
Pada pembahasan di atas juga menjabarkan teori belajar mana yang ada
dan sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaranjarak jauh, yakni teori
behavioristik, kognitif, dan psikomotor. Teori behaviorisme menjadi rujukan
dalam mengembangkan desain pembelajaran khususnya dalam bentuk pemberian
umpan balik dalam latihan soal dan petunjuk praktis dalam tugas. Teori
kognitivisme menjadi acuan dalam mengembangkan dan mengorganisasi materi
serta aktivitas pembelajaran. Dan Teori konstruktivisme menjadi inspirasi dalam
mengembangkan bahan ajar, tugas dan diskusi agar mengandung muatan-muatan
yang bersifat kontekstual dan memberikan pengalaman belajar peserta didik.
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh
kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai alasan
tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau
konvensional. Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang bebas
untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak, waktu, usia,
jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan kebebasan
kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini
sangat tergantung pada pihakpihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar
sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu
kita juga harus lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini

xi
meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh
dinas pendidikan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Buletin SLTP Terbuka. (2000). Padang,Proyek Perluasan


dan Peningkatan Mutu SLTP Propinsi
Sumatera Bara. edisi 3 tahun 2000

C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran.


Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan


Ketenagaan. Bandung: Trigenda Karya.

Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta:


Bumi Aksara.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:


RajaGrafindo Persada.

Sadiman, Arief S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia,
Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Depdiknas.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan
Pengajaran. Yogyakarta: Mirea.
http://portalkuliah.blogspot.com/2009/01/sistempembelajaran-jarak-jauh-
berbasis.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh.

http://blog.tp.ac.id/penerapan-pembelajaran-jarak-jauhdalam-pembelajaran.

xiii

Anda mungkin juga menyukai