Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS 3 SESI 7

Nama : MUHAMMAD AQFALLAH


NIM : 042801856
Mata Kuliah : Literasi Informasi

1. Pendidikan sepanjang hayat (life long education) adalah sebuah sistem pendidikan yang
dilakukan oleh manusia ketika lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi. Melalui pendidikan sepanjang hayat,
manusia selalu belajar melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari atau pengalaman yang telah dialami. Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep
tentang belajar terus menerus dan berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian
sampai akhir hayat, sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia. Oleh karena
setiap fase perkembangan pada masing-masing individu harus dilalui dengan belajar agar
dapat memenuhi tugas-tugas perkembanganya, maka belajar itu dimulai dari masa kanak-
kanak sampai dewasa dan bahkan masa tua. Terkait dengan pendidikan sepanjang hayat,
menjelaskan bahwa pendidikan sepanjang hayat harus didasarkan atas prinsip-prinsip
pendidikan di bawah ini.
a. Pendidikan hanya akan berakhir apabila manusia telah meninggal dunia.
b. Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk
merencanakan dan melakukan kegiatan belajar secara terorganisasi dan sistematis.
c. Kegiatan belajar bertujuan untuk memperoleh, memperbarui, dan meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki.
d. Pendidikan memiliki tujuan-tujuan berangkai dalam memenuhi kebutuhan belajar dan
dalam mengembangkan kepuasan diri setiap manusia yang melakukan kegiatan
belajar.
e. Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia,
yaitu untuk meningkatkan kemampuannya agar manusia selalu melakukan kegiatan
belajar guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari uraian di atas dapat dikemukakan
bahwa pendidikan sepanjang hayat sesungguhnya lebih mengacu pada faktor-faktor
di luar diri manusia yang berupa serangkaian perangkat organisasi, administratif,
danmetodologis.

2. Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran
adalah standar kompetensi dan kompetensi dasarSecara garis besar langkah-langkah
pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat
dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan
pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi
bahan ajar. Langkah ketigamemilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih
sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat
dijelaskan sebagai berikut.

3. Belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar serta membantu
meningkatkan prestasi. metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar
mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang
lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
a. Keuntungan: 1) metode Pembelajaran klasikal yaitu nilai ekonomis yang tinggi
karena dengan metode ini siswa di dalam satu kelas dapat berjumlah 10 hingga 45
orang. 2) Selain itu, jika materi atau ilmu yang disampaikan adalah sesuatu yang baru
bagi siswa, maka siswa lebih mudah mendapatkan informasi tersebut. 3) Keuntungan
lainnya yaitu manajemen kelas yang teratur karena guru memegang kendali kelas,
seperti memberi soal, menyuruh siswa untuk mencatat dan lain-lain.
b. Kerugian: 1) Karena titik berat pengajaran ini adalah pada pengajar atau guru, maka
kerugiannya ada pada siswa yaitu menjadi lebih pasif. 2) Kekurangan lainnya yaitu
siswa lekas bosan karena aktifitasnya hanya mendengarkan dan memperhatikan
pengajar. 3) Tuntutan untuk mendengarkan materi yang disampaikan dapat menjadi
kerugian bagi siswa yang tidak terbiasa memahami materi dengan mendengarkan
(misalkan membutuhkan metode diskusi untuk memahami).
c. Kelebihan strategi Small Group Discussion: 1) Semua peserta didik bisa aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. 2) Mengajarkan kepada peserta didik agar mau
menghargai pendapat orang lain dan bekerjasama dengan teman yang lain. 3) Dapat
melatih dan mengembangkan sikap sosial dan demokratis bagi siswa. 4)
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi bagi siswa. 5) Mempertinggi partisipasi
peserta didik baik secara individual dalam kelompok maupun dalam kelas. 6)
Mengembangkan pengetahuan mereka, karena bisa saling bertukar pendapat antar
siswa baik dalam kelompoknya maupun dengan kelompok yang lain.

d. Kekurangan strategi Small Group Discussion: 1) Diskusi biasanya lebih banyak


memboroskan waktu, sehingga tidak sejalan dengan prinsip efisiensi. 2) Dapat
menimbulkan ketergantungan pada kelompok sehingga ia tidak ikut terlibat dalam
kegiatan diskusi, karena hanya mengandalkan teman dalam kelompoknya. 3) Dapat
menimbulkan dominasi dari kelompok yang sekiranya lebih banyak dan lebih mampu
mengungkapkan ide sehingga kelompok yang lain tidak memberikan kontribusi yang
berarti.

Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/
196303311988031-NANANG_PRIATNA/Pemilihan_Sumber_Belajar.pdf
https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/7141/Abdul-Hamid-Isa-Pendidikan-
Sepanjang-Hayat.pdf
https://tarbiyah.iainpare.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai