Dengan demikian, tujuan pendidikan lebih luas dan mendalam dari tujuan
pembelajaran.
3. Perbedaan Berdasarkan Proses
Jika ditinjau dari prosesnya, perbedaan antara pendidikan dan pembelajaran dapat
diketahui dari hal berikut:
Dalam proses pendidikan dibutuhkan konsep self learning (belajar secara mandiri),
dan berani berpendapat.
Di samping itu, proses pendidikan harus berdasar pada empat pilar proses
pendidikan, yaitu:
Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan)
Learning to do (belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan)
Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri)
Learning to live together (belajar untuk bermasyarakat).
Sedangkan dalam proses pembelajaran diperlukan adanya petunjuk untuk memilih
isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu,
prosedur pengajaran, standar penilaian.
Dengan demikian, dalam prosesnya, pendidikan bersifat konseptis-teoritis sekaligus
figuratif (peneladanan), sedangkan pembelajaran lebih bersifat teknis.
Secara global, perbedaan antara pendidikan dan pembelajaran dapat dideskripsikan
yakni Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan
kepribadian.
Sedangkan pembelajaran adalah proses transfer ilmu pengetahuan, dengan tujuan
mendapatkan perubahan tingkah laku pada peserta didik setelah memperoleh
pengetahuan (melalui proses pembelajaran).
Saat ini kita sudah memasuki abad 21 yang juga disebut sebagai era pengetahuan,
era ini ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian pesatnya. Perkembangan yang terjadi di era ini membawa konsekuensi
kepada tuntutan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, untuk itu maka reformasi
pendidikan nampaknya tidak bisa ditawar lagi, karena hanya pendidkanlah yang bisa
mempersiapkan manusia untuk kehidupan di masa depan. Reformasi pendidikan yang
dikehendaki untuk menyiapkan manusia di era pengetahuan ini meliputi reformasi
dalam aspek-aspek: Tujuan, jenis-jenis keterampilan & cara mendapatkannya, proses
pembelajaran dan teknologinya, serta strategi reformasi yang efektif. Dengan adanya
reformasi pendidikan ini diharapkan dihasilkannya generasi-generasi muda yang siap
menghadapi tantangan jaman.
Sehingga kelemahan yang terjadi adalah selalu menganggap semua peserta didik
memiliki kemampuan daya ingat yang sama
Rendahnya urutan kualitas Pendidikan di Indonesia ini salah satunya disebabkan oleh
rendahnya kualitas pengajar/pendidik. Selain itu sarana dan prasarana yang belum
sepenuhnya terpenuhi, lalu masalah pemerataan Pendidikan, serta sistem perencanaan
sampai evaluasi belajar yang masih dirasa menyulitkan.
Melihat keprihatinan yang terjadi pada bidang Pendidikan di Indonesia saat ini,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Indonesia yakni Bapak Nadiem
Anwar Makariem mulai bertindak dengan membuat sistem Pendidikan yang dinamakan
Merdeka Belajar, sistem ini diharapkan dapat menjadikan Pendidikan yang berkualitas
bagi seluruh rakyat Indonesia. Didalam sistem Merdeka Belajar ini, disusun beberapa
strategi yang terdiri atas 10 kebijakan Pendidikan yang tertuang dalam Peta Jalan
Pendidikan Indonesia 2020-2035.
Lalu terkait dengan sarana dan prasarana, serta pemerataan Pendidikan yang belum
sepenuhnya terpenuhi. Mengingat bahwa Pendidikan pun harus ikut serta dalam
mengikuti perkembangan zaman yang pada era ini sudah serba menggunakan teknologi,
tetapi pada kenyataannya daerah-daerah terpencil di negara kita, masih sangat sulit
menjangkau adanya penggunaan teknologi. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri
bagi pemerintah dalam menyikapi permasalahan ini.
Belum lagi, permasalahan minat membaca peserta didik di Indonesia yang masih
sangat kecil. Mungkin hal ini bisa disebabkan karena suatu pembiasaan atau motivasi
yang belum sampai pada diri peserta didik. Serta sarana dan prasarana seperti pemasokan
buku-buku dan juga perpustakaan di sekolah-sekolah belum terwujud. Bagi sebagian
sekolah perkotaan, yang umumnya sudah menggunakan berbagai alat teknologi, minat
membaca ini harus ditumbuhkan kembali. Sedangkan bagi sekolah di pedesaan,
pembelajaran yang berbasis teknologi harus diusahakan untuk diterapkan.