Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DAN PRINSIP PEMELAJARAN

TERBUKA DAN JARAK JAUH

Oleh
Afif Ahmad Wiranata M.Pd
PENGERTIAN SISTEM PEMELAJARAN
TERBUKA DAN JARAK JAUH

Pemelajaran terbuka dan jarak jauh adalah sistem


pembelajaran dimana antara pemelajar dan
pembelajar (secara fisik) tidak berhubungan melalui
pertemuan secara tatap muka, namun komunikasi dua
arah tetap berjalan dengan menggunakan media
komunikasi
Mendefinisikan Pemelajaran jarak jauh merupakan
format Pemelajaran dimana mayoritas pembelajaran
terjadi bila antara pemelajar dan pembelajar tidak
berada di satu tempat dan selalu dipisahkan oleh
waktu
HAKEKAT PEMELAJARAN SISTEM
BELAJAR JARAK JAUH
 Pemelajaran Sepanjang Hayat
Salah satu bentuk hak azasi manusia adalah bahwa setiap manusia mulai
dari kandungan hingga liang lahat berhak untuk memperoleh yang
diperlukannya untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sesuai
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
 Pemberdayaan Pebelajar / Warga Belajar
Sistem Pemelajaran ini juga memperhatikan kepentingan pebelajarnya,
kondisi, dan karakteristik mereka. Dengan cara menyelenggarakan
berbagai pola pilihan pembelajaran, sumber belajar dan strategi dan
pengelolaannya. Hal ini sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan
Pemelajaran formal, hanya saja peserta diberi kebebasan untuk
menentukan yang terbaik bagi dirinya, sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar.
HAKEKAT PEMELAJARAN SISTEM
BELAJAR JARAK JAUH (LANJUTAN)
 Pemberdayaan Lembaga Pemelajaran
 Pelaksanaan proses pembelajaran, sistem Pemelajaran ini perlu
diselanggarakan oleh lembaga Pemelajaran yang khusus dirancang untuk
keperluan itu.
 Bentuk-bentuk lembaga Pemelajaran yang dikhususkan saat ini sudah
terdapat Universitas Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG, dan SLTP
terbuka. Tujuan dari adanya lembaga Pemelajaran ini adalah untuk
memusatkan kegiatan yang bersangkut paut dengan pelaksanaan
Pemelajaran ini.
 Hal ini dinamakan pelayanan operasional yang dilakukan secara
memusat, mencakup registrasi, penyediaan bahan pelajaran, bantuan
belajar (tutorial), dan ujian yang paling sederhana yang dilakukan
melalui komunikasi pos.
PRINSIP PEMELAJARAN SISTEM
BELAJAR JARAK JAUH
PRINSIP KEMANDIRIAN
1. Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan
dapat dipelajari secara independent learning,
2. pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari
mulai pembentukan kelompok belajar, program Pemelajaran yang
digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan sumber belajar yang
tepat sesuai dengan kebutuhan.
3. Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar.
4. Bahan-bahan pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat
dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan
ujian yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas.
5. Pebelajar belajar dengan mandiri dengan sesedikit mungkin melakukan
pertemuan dengan tutor yang bersangkutan.
PRINSIP KELUWESAN

1. Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya


Pebelajar untuk memulai, mencari sumber belajar,
mengatur jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian
dan mengakhiri Pemelajarannya di luar ketentuan
waktu dan tahun ajaran.
2. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk
berpindah dari Pemelajaran formal ke Pemelajaran
non-formal atau sebaliknya dari Pemelajaran non-
formal ke Pemelajaran formal.
PRINSIP KETERKINIAN

1. Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program


pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-
time).
2. Hal ini berbeda dengan sistem Pemelajaran dan
pelatihan konvensional yang program atau
kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia,
dirancang untuk mengantisipasi keperluan masa
mendatang (just-in-case).
3. Kecepatan untuk memperoleh informasi yang baru
merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam persaingan bebas.
PRINSIP KESESUAIAN

1. Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar


yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi
maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan
masyarakat.
2. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan
kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam
bentuk yang sederhana yang dapat dipelajari sendiri
tanpa adanya bantuan dari orang lain.
3. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan latar
belakang pebelajar.
PRINSIP MOBILITAS

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi


pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang
Pemelajaran yang setara setelah memenuhi kompetensi
yang diperlukan.
PRINSIP EFISIENSI

1. Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan


berbagai macam sumber daya dan teknologi
yang tersedia seoptimal mungkin.
2. Pemberdayaan segala sumber disekeliling
pebelajar akan membantu pebelajar untuk
dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak
mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa
kerepotan mengenai sumber belajarnya.
KELEBIHAN PEMBELAJARAN JARAK
JAUH

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana Pemelajar


dan pembelajar dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, waktu.
2. Pebelajar dapat belajar atau me-review bahan
pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau
diperlukan.
3. Bila Pebelajar memerlukan tambahan informasi yang
berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat
melakukan akses di internet secara mudah.
KELEBIHAN PEMBELAJARAN JARAK
JAUH

4. Baik Pemelajar maupun Pebelajar dapat melakukan diskusi


melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang
banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas.

5. Pebelajar dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-


mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran
mandiri untuk pengembangan diri pribadi.
KELEMAHAN PEMBELAJARAN JARAK
JAUH

1. Kurangnya interaksi antara Pemelajar dan Pebelajar atau


bahkan antarsesama Pebelajar itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam
proses pembelajaran.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek
sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
KELEMAHAN PEMBELAJARAN JARAK
JAUH
3. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari
puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para
peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank arenanya
dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar
Hamalik, 1994:53)
4. Pebelajar yang tidak mempunyai motivasi belajar yang
tinggi cenderung gagal.
5. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak
jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah Pebelajar yang
mungkin sangat banyak.
PENGERTIAN BELAJAR MANDIRI

 Knowles (1975) berpendapat bahwa dalam belajar mandiri


setiap siswa harus dapat belajar atas inisiatif sendiri baik
dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam hal mendiagnosa
kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar,
mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih strategi
belajar, serta mengevaluasi hasil belajarnya.
 Kesten (1978) mendefinisikan belajar mandiri sebagai bentuk
belajar dimana siswa dapat membuat keputusan-keputusan
penting yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya sendiri.
CIRI-CIRI BELAJAR MANDIRI

1. Siswa mempunyai kesempatan untuk ikut menentukan


tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan belajarnya
2. Siswa boleh ikut menentukan bahan Belajar yang ingin
dipelajarinya dan cara mempelajarinya.
3. Siswa mempunyai kebebasan belajar sesuai dengan
kecepatannya sendiri
4. Siswa dapat menentukan sendiri cara evaluasi belajar yang
akan digunakannya
KETERKAITAN ANTARA KETERBUKAAN
DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1. Adanya sifat keterbukaan dalam sistem


pemelajaran terbuka berimplikasi pada
diterapkannya prinsip belajar mandiri kepada
pebelajar
2. Pada sistem pemelajaran terbuka pebelajar
dituntut belajar secara mandiri, dengan
kebebasan ini pula pebelajar harus bertanggung
jawab atas kegiatan belajarnya sendiri
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai