Pengertian
Orientasi sekolah atau pengenalan sekolah, dalam bentuk pelaksanaannya di sekolah dikenal
dalam berbagai terma (istilah) yaitu: Masa Orientasi Peserta didik (MOS), Masa Orientasi
Peserta Didik (MOPD), Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Aktivitas ini
merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut
kedatangan peserta didik. Menurut Imron (2016:73) orientasi adalah perkenalan. Perkenalan
ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik
sekolah meliputi saranadan prasarana sekolah seperti jalan menuju sekolah, halaman sekolah,
tempat bermain di sekolah, lapangan olahraga, gedung dan perlengkapan sekolah, serta
fasilitas lain yang disediakan sekolah. Sedangkan lingkungan sosial sekolah meliputi kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan selain guru, teman sebaya seangkatan, dan peserta didik
senior di sekolah.
Prinsip.
Penyelenggaraan orientasi sekolah berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Hari-hari pertama masuk sekolah selama tiga hari, diisi dengan kegiatan masa orientasi
peserta didik yang bersifat edukatif
2. Kegiatan orientasi dilakukan selama jam belajar antara lain dengan ceramah, pengenalan
terhadap program dan cara belajar, tata tertib, kegiatan ekstrakurikuler, lingkungan serta
visi dan misisekolah.
3. Pelaksanaan orientasi harus didasari prinsip 5M +1T(mudah, murah, meriah, mengena,
menyenangkan, dan terarah).
4. Pendanaan pelaksanaan orientasi dibebankan pada anggaran sekolah.
5. Penyelenggaraan orientasi bersifat fleksibel/luwes, dapat memilih beberapa acara yang
telah tercantum. Acara yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang
bersangkutan.
6. Pelaksanaan orientasi harus melibatkan secara aktif guru dan peserta didik senior karena
kegiatan orientasi merupakan bagian dari hari efektif belajar, peserta didik senior tidak
diliburkan.
7. Kegiatan orientasi dapat dilaksanakan secara terpusat atau secara terpencar. Kegiatan
terpusat maksudnya kegiatan yang diikuti sekaligus oleh seluruh peserta didik baru dan
peserta didik senior dibawah pimpinan seorang fasilitator. Sebaliknya acara terpencar
adalah acara yang berlangsung dalam kelompok-kelompok/gugus. Tiap kelompok atau
gugus dipimpin oleh seorang fasilitator yang berbeda.Fasilitator adalah seorang yang
mengendalikan jalannya acara. Orang ini bisa kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat
atau kakak kelas.
8. Penyampaian materi dalam orientasi seminimal mungkin menggunakan metode ceramah
dan tidak diperbolehkan mengadakan perpeloncoan dalam bentuk apapun apalagi
mengandung unsur kekerasan.
Prosedur Pelaksanaan
Prosedur atau tahapan dalam pelaksanaan orientasi sekolah adalah:
1. Pembentukan panitia.
2. Pembentukan gugus atau kelompok.
3. Penentuan koordinator dan wakil koordinator gugus.
4. Pengarahan teknis.
5. Penyusunan acara atau materi orientasi. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan
orientasi sekolah antara lain adalah:
a. Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
b. Guru dan Personalia Sekolah
c. Perpustakaan Sekolah.
d. Laboratorium Sekolah.
6. Penentuan lokasi penyelenggaraan.Lokasi penyelenggaraan orientasi sekolah pada
umumnya dilakukan di dalam lingkungan sekolah.
Asynchronous Online Courses, yaitu Peserta didik tidak harus belajar secara real-time
(live).
Synchronous Online Courses. Yaitu, Peserta didik harus mengikuti kelas secara
langsung dan dapat berinteraksi di saat yang bersamaan.
Hybrid Courses. Dimana Tipe ini merupakan kombinasi kedua tipe di atas.
Dilaksanakan selama 3 hari dengan berbagai alternatif