Anda di halaman 1dari 14

Peranan Dosen Wali Bagi Mahasiswa

POSTED BY ADMIN BLOG ⋅ MEI 30, 2013 ⋅ TINGGALKAN KOMENTAR


FILED UNDER DOSEN WALI, MAHASISWA

Rate This

Peranan Dosen Wali Bagi Mahasiswa

Ditulis oleh Anytha B. Silitonga

A. Latar Belakang Masalah

Merujuk kepada tujuan pendidikan tinggi dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 bahwa Tujuan

Pendidikan Tinggi adalah:

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya

untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.


Selain tersebut di atas bahwa perguruan tinggi juga sebagai tempat mendidik mahasiswa yang berguna bagi nusa dan bangsa dalam

hal pengabdianya. Perguruan tinggi adalah sebagai tempat pembinaan untuk dapat sebagai peneliti dan pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan budaya serta tanggap terhadap kemajuan IPTEK.

Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi menerapkan Sistem Kredit Semester dimana:

1. Mahasiswa dapat memilih program yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya.

2. Mahasiswa dapat menilai kemampuan sehingga dapat mebatasi berapa SKS yang harus ditempuh dalam satu semester.

3. Mahasiswa dapat menempuh antara 8 sks – 24 sks per semester untuk menyelesaikan studi program Strata-1, mahasiswa

menempuh 144 sks – 160 sks dalam 7 – 8 semester.

A. Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi

Mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi, studi merupakan aktivitas sentral dan utama oleh karena itu proses dan hasil studi

mahasiswa sering dijadikan sebagi tolak ukur keberhasilan mahasiswa. Dengan demikian maka kemajuan studi mahasiswa dari

hari ke hari selalu menjadi kepedulian semua pihak baik mahasiswa itu sendiri maupun pihak lain yang terkait seperti, pimpinan,

dosen, dosen wali, pembimbing, orang tua dan sebagainya. Bagi mahasiswa sendiri studi merupakan indikator dari eksistensi

dirinya dalam proses belajar. Kegiatan belajar di perguruan tinggi berbeda dengan belajar disekolah dasar dan sekolah menengah,

peranan guru sangat besar terhadap keberhasilan anak didik. Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi tidak terlepas dari Tri

Dharma Perguruan Tinggi yaitu, mendapatkan pendidikan, melakukan penelitian, dan pengabdian pada msayarakat.

Kedewasaan dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dapat tercapai apabila mahasiswa mengerahkan kemampuan dan

kesempatan yang ada pada dirinya. Mahasiswa perlu mengusahakan dan mengembangkan kemampuan dan kesempatan bagi

dirinya. Dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kesempatan diri pada mahasiswa yang baru lepas dari pendidikan di

sekolah menengah atas, maka diperlukan bimbingan dari dosen agar ia menjadi mahasiswa yang mandiri dalam kegiatan belajarnya

sehingga ia berhasil menyelesaikan studinya. Bimbingan akademik diperoleh dari dosen wali yang ditetapkan oleh perguruan

tinggi/fakultas untuk selama jenjang studi mahasiswa tersebut.

Dengan diberlakukannya Sistem Kredit Semester di perguruan tinggi, maka mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih dan

menyusun program pendidikan sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya yang dapat menentukan waktu penyelesaian

program pendidikan yang di diikutinya. Pemilihan program pendidikan yang diikuti dilakukan sendiri atau dengan

pengarahan/pemberian motivasi dari dosen wali sedangkan keputusannya diserahkan kepada mahasiswa, kecuali apabila

mahasiswa tidak dapat memutuskan sendiri, baru dosen dalam hal ini dosen wali memberikan pengarahan dan alternatif keputusan

yang dapat dipilih oleh mahasiswa dalam kegiatan belajarnya maupun menentukan waktu penyelesian studinya.
Proses belajar merupakan kejadian yang sangat kompleks dengan melibatkan faktor-faktor yang ada pada diri individu mahasiswa

maupun faktor-faktor diri individu yang bersifat relatif tetap adalah kecerdasan, kepastian dan bakat dan kemampuan pegetahuan

maupun keterampilan. Sedangkan faktor yang relatif mudah berubah adalah daya upaya dan motivasi. Perubahan daya upaya dan

motivasi dapat disebabkan karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang ikut menentukan hasil proses belajar antara lain:

1. Sistem penyelenggaraan pendidikan/sks di perguruan tinggi.

2. Suasana belajar mengajar di perguruan tinggi yang bersangkutan.

3. Metoda dan perilaku mengajar para tenaga pengajar.

4. Bahan yang diajarkan.

5. Norma kelompok/kelas dari mahasiswa.

6. Suasana/iklim tempat tinggal mahasiswa (keluarga, asrama, kost dll.)

Proses belajar mahasiswa harus dilakukan secara aktif, dalam hal ini bukan hanya megikuti kegiatan tatap muka/kuliah tetapi juga

harus melaksanakan kegiatan terstruktur dan juga kegiatan belajar mandiri dalam mencari informasi baru yang berhubungan dengan

kegiatan belajar. Mahasiswa diharapkan benar-benar kuat fisik maupun mental dalam melaksanakan proses belajar di perguruan

tinggi. Ia harus dapat mengatasi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada dirinya baik dari diri mahasiswa maupun dari

lingkungan rumah atau dari lingkungan perguruan tinggi ataupun dari lingkungan pergaulan. Apabila ia dapat mengatasi ganguan-

gangguan tersebut, maka ia dapat menyelesaikan program studinya sesuai dengan yang direncanakan, dan apabila ia tidak dapat

mengatasinya maka peranan dosen dan dosen wali yang dapat membantu mahasiswa tersebut sampai berhasil atau tidaknya

tergantung pula dari kemauan berinteraksi antara mahasiswa dengan dosen maupun dosen wali.

B. Peranan Dosen Wali

Dalam penyelenggaraan pendidikan dengan sistem kredit semester seorang dosen mempunyai fungsi sebagai:

1. Dosen Pengasuh Mata Kuliah

Yang bertugas merencanakan dan mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk kuliah, praktikum, seminar, kegiatan

lapangan, bimbingan skripsi, pemberian tugas termasuk kegiatan terstruktur tak terjadwal, dan mengevaluasi hasil belajar dan

memberi umpan balik.

2. Dosen Wali/Pembimbing Akademik


Yang bertugas memberikan bimbingan akademikk yaitu membantu mahasiswa dalam merencanakan studi untuk jenjang studi

selengkapnya maupun tiap semester, juga membantu memilih atau menentukan program belajar, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra

kulikuler yang akan diikutinya dan juga monitor perkembangan kemajuan studi mahasiswa dan apabila perlu, membangkitkan dan

mengembangkan motivasi belajarnya.

Sebagai dosen wali harus menguasai seluruh seluk beluk kurikulum fakultasnya dan juga menguasai teknik-teknik bimbingan

akademik. Tujuan bimbingan akademik secara umum adalah:

a. Membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuan pendidikan.

b. Membantu mahasiswa menyelesaikan studi agar tepat waktu dengan cara yang efektif dan efisien.

c. Meningkatkan pencegahan agar mahasiswa terhindar dari kesulitan yang menghambat studinya.

Tujuan bimbingan akademik secara khusus adalah:

d. Membantu mahasiswa dalam memilih menyusun dan merencanakan program studi jangka pendek maupun jangka panjang.

e. Memberikan gambaran tentang kemungkinan, alternatif dan peluang yang dapat dipilih mahasiswa dalam merencanakan

kegiatan studi serta konsekkuensinya, khususnya tentang beban studi suatu semester tertentu dan mata kuliah yang akan

ditempuhnya.

f. Membantu mengembangkan tehnik belajar sesuai ketentuan belajar mengajar di perguruan tinggi baik secara mandiri

maupun secara kelompok.

g. Membantu memahami dan mengamalkan peraturan yang berlaku di perguruan tinggi.

h. Memantau perkembangan mahasiswa khususnya yang menyangkut kemajuan studinya, dan memberi gambaran adanya

keadaan bahaya dan juga mendeteksi mahasiswa yang bermasalah.

Upaya bimbingan akademik dari dosen wali/pembimbing akademik diarahkan sebagai upaya membantu agar mahasiswa dapat

mengembangkan kemandirianya dan kemampuannya, sehingga pada akhirnya mahasiswa bertanggung jawab terhadap dirinya

sendiri.

Bimbingan dosen wali terhadap mahasiswa dilakukan secara kelompok atau individu dengan pengertian bantuan yang diberikan

terhadap seorang mahasiswa tertentu mungkin berlainan dengan bimbingan terhadap mahasiswa yang lain yang berada dalam

bimbingannya, tergantung pada interaksi antara dosen wali dengan mahasiswa, dan juga tergantung pula pada sifat keterbukaan

dari mahasiswa itu sendiri.


Bimbingan akademi dari dosen wali pada umumnya dilakukan secara periodik dan paling sedikit dilakukan 4 kali dalam satu

semester yaitu:

a. Pertama: pada waktu pengisian Kartu Rencana Studi.

b. Kedua: menjelang pelaksanaan ujian Mid Semester.

c. Ketiga: menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

d. Keempat: bilamana saja diperlukan mahasiswa atau dosen wali menganggap perlu untuk memotivasi mahasiswa.

Pada umumnya seorang dosen wali mempunyai anak wali sebanyak antara 10 sampai 15 orang sehingga bimbingan dan pantauan

terhadap anak wali dapat dilakukan secara efektif dan efisien sampai anak wali menyelesaikan studinya.

Dalam pelaksanaan bimbingan akademik terhadap mahasiswa anak walinya, seorang dosen wali dapat menemukan masalah-

masalah non akademik yang berpengaruh terhadap prestasi akademik anak walinya. Masalah-masalah non akademik yang banyak

ditemukan pada mahasiswa anak wali pada umumnya berkisar pada masalah ekonomi, masalah adaptasi dalam lingkungan yang

baru dan/atau lingkungan kampus, masalah pergaulan, masalah keluarga dll.

Meskipun dosen wali hanya mempunyai tugas memberikan bimbingan akademik, bila ternyata mahasiswa mempunyai masalah

non akademik, dosen wali berhak membantu mahasiswa untuk memecahkan masalahnya sebatas kemampuan dosen wali. Tentunya

hal ini dapat dilakukan bila dosen wali merasa mampu untuk membantu memecahkan masalah tersebut, dan juga tergantung dari

interaksi antara dosen wali dengan anak walinya. Bila ternyata dosen wali merasa tidak mampu, ia dapat menyerahkan persoalan

yang sedang dihadapi mahasiswa tersebut kepada Tim Pelaksana Bimbingan Konseling di fakultas masing-masing. Hal ini

disebabkan karena tidak semua dosen wali berfungsi sebagai konselor yang tergantung dalam Tim Pelaksana Bimbingan dan

Konseling di fakultas masing-masing dan bila perlu dapat dirujuk ke Tim Pelaksana Bimbingan Konseling tingkat Universitas atau

bahkan diserahkan kepada badan yang berwenang untuk menangani masalah yang dihadapi mahasiswa tersebut.

Dosen wali harus dapat mendeteksi masalah yang timbul pada diri mahasiswanya. Selama masalah yang timbul mengenai masalah

yang menyangkut akademik, maka dosen wali harus lebih intensif memberikan bimbingan kepada mahasiswanya, termasuk

mencari informasi kepada dosen pembina mata kuliah mengenai keadaan mahasiswa tersebut pada saat mengikuti tatap muka dan

lain-lain. Apabila mahasiswa bersifat terbuka kepada dosen walinya maka mungkin akan lebih mudah medeteksinya, tetapi apabila

mahasiswa bersifat tertutup kepada dosen wali tersebut.

Bila mahasiswa memang sifatnya yang tertutup, maka dosen wali dapat berhubungan dengan orang tua mahasiswa untuk dapat

bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa tersebut. Bila mahasiswa tersebut sebetulnya tidak mempunyai sifat

yang tertutup tetapi justru kepada dosen walinya bersifat tertutup, maka mungkin saja hal ini terjadi disebabkan adanya interaksi
antara dosen wali dengan anak wali yang kurang harmonis. Dalam hal ini yang demikian mahasiswa/orang tua mahasiswa dapat

meminta penggantian dosen wali kepada pimpinan fakultasnya. Penggantian dosen wali dapat diberikan oleh pimpinan fakultas

apabila terdapat alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

C. Penutup

Dosen wali bertanggung jawab atas kemajuan studi mahasiswa di fakultas. Meskipun demikian hubungan yang baik antara

mahasiswa dengan dosen wali, maupun hubungan antara dosen wali dengan orang tua mahasiswa dan juga hubungan antara dosen

wali dengan dosen pembina mata kuliah dalam beberapa hal tertentu akan dapat lebih menunjang keberhasilan studi mahasiswa.

Dengan keterbatasan wewenang dosen wali dalam hal-hal yang menyangkut masalah non akademik mahasiswa, sepanjang masih

dalam batas kemampuan dosen wali, dapat membantu memecahkan masalah. Apabila melampaui kemampuan tersebut kepada Tim

Pelaksana Bimbingan Konseling.

Hubungan dosen wali dengan anak wali dapat dilakukan secara formal maupun non formal, melihat situasi dan kondisi sehingga

dapat diharapkan adanya keterbukaan dari mahasiswa.

Upaya penanaman kepercayaan dalam diri mahasiswa maupun kepercayaan terhadap dosen wali hendaknya dipupuk dengan baik

dan mahasiswa sesuai dengan yang menjadi harapan mahasiswa maupun orang tua demi masa depan.

All Rights Reserved 2010 http://educare.e-fkipunla.net

Dikelola oleh Pusat Pengembangan dan Peningkatan Pembelajaran Elektronik.

FKIP Universitas Langlangbuana.


Kenali Dosen Wali, Sebagai Pembimbing Akademik
July 31, 2019/in Blogs, Info Umum /by nimda

Mengenal dosen wali merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa karena
kedepannya seluruh hal yang berkaitan dengan akademik mahasiswa perlu didiskusikan dengan dosen walinya
masing-masing. Biasanya 1 dosen wali membimbing banyak mahasiswa, untuk pembagiannya sendiri
tergantung kepada pihak universitas yang bersangkutan. Setiap dosen wali tentunya memiliki karakter yang
berbeda-beda, maka dari itu kita perlu mengenali karakter dosen wali masing-masing agar kedepannya proses
diskusi mengenai akademik dengan beliau dapat berjalan dengan lancar. Beberapa hal akademik yang dapat
didikusikan antara mahasiswa dengan dosen walinya adalah sebagai berikut :

1. Mata kuliah yang akan diambil di semester depan

Untuk menentukan mata kuliah apa saja yang dapat diambil oleh mahasiswa di semester depan, dosen wali
akan memperhatikan beberapa hal seperti, mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi mata kuliah tersebut, bobot
sks mata kuliah, ipk mahasiswa yang bersangkutan, grade setiap mata kuliah yang telah diambil sebelumnya,
dan arah studi mahasiswa (apabila mata kuliah yang akan dipilih adalah mata kuliah pilihan).

2. Masalah grade pada mata kuliah tertentu

Dosen wali berhak untuk mengetahui penyebab yang mengakibatkan buruknya grade pada mata kuliah
mahasiswanya, apakah karena kurangnya presensi mahasiswa (sering membolos, sakit, atau lainnya), atau
karena ketidakmampuan mahasiswa dalam memahami materi yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah yang bersangkutan, atau lainnya.

Setelah mengetahui penyebabnya, selanjutnya dosen wali akan memberikan saran atau solusi agar mahasiswa
yang bersangkutan dapat memperbaiki grade-nya, misalnya dengan cara mengambil kembali mata kuliah
tersebut pada semester sisipan, atau mengambil kembali mata kuliah tersebut pada semester selanjutnya, atau
lainnya.

3. Pemilihan dosen pembimbing untuk TA (Tugas Akhir)

Bagi universitas yang memperbolehkan mahasiswa untuk memilih dosen pembimbing TA yang sesuai dengan
masing-masing topik TA-nya sendiri maka akan ada kemungkinan mahasiswa kebingungan untuk memilih
dosen mana yang akan lebih cocok karena biasanya ada lebih dari 1 dosen yang sesuai dengan topik TA yang
bersangkutan. Apabila merasa kebingungan seperti itu, maka tidak ada salahnya untuk mencoba
mendiskusikannya dengan dosen wali.
Academic
ITTelkomSurabaya
Search

Tugas Dan Wewenang Dosen Wali


Aturan Akademik
February 16, 2019 IttsacademicLeave A CommentOn Tugas Dan Wewenang Dosen Wali
(1) Dosen Wali adalah seorang dosen tetap ITTelkom Surabaya yang ditugaskan berdasarkan
Keputusan Rektor sebagai representatif Institusi untuk melaksanakan pembinaan akademik maupun
non-akademik bagi mahasiswa dan menjembatani komunikasi antara Institusi/Fakultas/Program
Pendidikan dengan orangtua mahasiswa.
(2) Tugas dan wewenang Dosen Wali/Penasehat Akademik berkenaan dengan aspek akademik
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Memberikan bimbingan dan persetujuan rencana studi bagi mahasiswa perwaliannya, dengan
mengacu pada peraturan akademik yang berlaku.
b. Memberikan arahan kepada mahasiswa perwaliannya dalam mengikuti kegiatan kurikuler
maupun ekstra kurikuler, sehingga diperoleh hasil studi yang optimal.
c. Mengikuti perkembangan/kemajuan studi mahasiswa perwaliannya sebagai bahan untuk
menentukan penanganan selanjutnya.
d. Memberikan persetujuan kepada mahasiswa dalam mengajukan permohonan Sidang Akademik
yang menentukan status dan atau kelulusan tahap pendidikannya.
(3) Tugas dan wewenang Dosen Wali/Penasehat Akademik berkenaan dengan aspek nonakademik
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Membantu mencarikan jalan penyelesaian masalah-masalah pribadi mahasiswa yang berkaitan
dengan kemajuan studi.
b. Memberikan rekomendasi untuk keperluan-keperluan tertentu yang berkaitan dengan kelancaran
studi mahasiswa.
c. Memberikan motivasi dan dorongan belajar kepada mahasiswa.
(4) Untuk menangani masalah non-akademik yang dirasakan membutuhkan penanganan khusus
dari tenaga profesional psikolog, maka Dosen Wali/Penasehat Akademik dapat memberikan rujukan
kepada mahasiswa untuk mendapatkan layanan konseling.
https://manajemen.unikal.ac.id/tugas-pembimbing-akademik-dosen-wali/

Tugas Pembimbing Akademik (Dosen Wali)


1. Dosen wali adalah tenaga pengajar tetap atau yang ditunjuk dan diserahi tugas membimbing mahasiswa
pada kegiatan akademik
2. Tujuan bimbingan adalah membantu mahasiswa mengembangkan potensinya sehingga memperoleh
hasil yang optimal dan dapat menyelesaiakan studinya sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Tugas dosen wali adalah :

1. Memberikan bimbingan dan nasihat kepada mahasiswa baik diminta mauapun tidak mengenai berbagai
masalah yang dihadapi selama masa pendidikannya, menumbuhkan kebiasaan dan cara belajar yang
efektif.
2. Menyetujui dan menandatangani Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disusun oleh mahasiswa
3. Menandatangani Kartu Hasil Studi (KHS) atas nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa dan menyerahkan
ke Wakil Dekan I melalui petugas yang ditunjuk.
4. Mengisi kartu evaluasi tiap mahasiswa yang format dan pelaksanannya ditetapkan oleh fakultas masing-
masing
5. Mengevaluasi keberhasilan studi mahaiswa sesuai dengan ketentuan tahapan evaluasi serta membuat
laporan dan rekomendasi tentang mahasiswa yang perlu mendapat peringatan akademik dan yang tidak
memenuhi persyaratan masing-masing tahap evaluasi kepada ketua program studi/jurusan dalamn
kaitannya dengan kemungkinan pemutusan studi
6. Mengkonsultasikan mahasiswa ke Badan Konsultasi Mahasiswa Fakultas (BKMF) melalui prosedur
yang berlaku apabila :

 Pada akhir semester kedua, indeks prestasi kumulatif yang dicapai mahasiswa < 2,00 dan sks < 25
 Pada akhir semester keenam, apabila indeks prestasi kumulatif yang dicapai mahasiswaa < 2,00 dan
jumlah sks < 70

4. Kegiatan pembimbingan akademik dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum pengambilan mata
kuliah, menjelang ujian tengah semseter dan ujian akhir semester serta dapat melakukan pembimbingan
diluar waktu yang dijadwalkan den dengan permasalahan tidak hanya masalah pendidikan tetapi juga
memungkinkan melakukan konsultasi masalah lain yang dapat menunjang lancarnya studi di Fakultas
Ekonomi.
Perwalian / Bimbingan
Perwalian merupakan kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Dosen Wali dengan cara memberikan
bimbingan/nasehat akademik kepada mahasiswa yang berada di bawah perwaliannya. Baik mahasiswa
baru maupun mahasiswa lama dalam keadaan tidak cuti akademik dan dengan bimbingan Dosen Wali
yang ditunjuk wajib melaksanakan perwalian sebagai langkah awal penentuan mata kuliah serta beban
SKS yang harus diikuti sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Kedudukan dan Fungsi Dosen Wali

Dosen wali adalah Dosen tetap Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang telah memenuhi syarat yang untuk
selanjutnya ditunjuk , diangkat dan diberhentikan berdasarkan surat keputusan ketua Sekolah Tinggi
Teknologi Garut

Dosen wali berfungsi sebagai pembimbing/penasehat akademik bagi mahasiswa yang berada di bawah
perwaliannya

Tugas Dosen Wali

Pembimbing atau penasehat akademik atau dosen wali mempunyai tugas sebagai berikut :

 Membantu mahasiswa dalam menyusunrencana studi, baik rencana studi semester maupun rencana
studi paripurna yaitu rencana kegiatan akademik mahasiswa hingga program studi dapat
diseleksaikan .
 Memberi gambaran serta saran tentang alternatif dan peluang yang dapat diambil serta
konsekuensinya, khususnya mengenai beban studi dalam tiap-tiap semester dari pilihan mata kuliah
yang akan ditempuh mahasiswa.
 Memotivasi mahasiswa agar mampu berprestasi.
 Melakukan tatap muka dengan mahasiswa sedikitnya tiga kali persemester.
 Membantu mahasiswa menyusun dan merevisi rencana studi pada semester yang akan diambilnya
dengan memperhatikan :
 Minat mahasiswa yang bersangkutan
 Jadwal Perwalian
 Prosedur Perwalian
 Kemampuan akademik mahasiswa
 Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi semester yang akan dijalani berdasarkan:
 Indeks Prestasi Semester dan Ondeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada semester selanjutnya.
 Formulir Rencana Studi (FRS) yang berisi mata kuliah yang belum diambil.
 Petunjuk pelaksanaan pengisian FRS
 Pertimbangan lain yang bersifat akademis
 Mengesahkan bimbingan akademik atau rencana studi sebelum diteruskan untuk diproses.
 Memberikan bimbingan akademik atau bimbingan insidentil kepada mahasiswa yang berada dibawah
perwaliannya.
 Membantu mahasiswa dalam menyelesaikan persoalan akademiknya dengan pengajar mata kuliah
(dosen), Pembantu ketua I, Ketua Jurusan, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
 Memberi nasehat kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan.
 Memberikan rekomendasi dan informasi kepada PK I atau Ketua Jurusan baik diminta maupun tidak
atas seorang mahasiswa yang karena sesuatu hal akan dikenakan sanksi akademik sedang atau
berat.
 Memberikan laporan hasil perwalian kepada Pembantu Ketua I atau Ketua Jurusan.

Jadwal Perwalian

Jadwal perwalian ditetapkan oleh bagian administrasi (BAAK) yang pelaksanaanya dilakukan pada setiap
awal semester baik ganjil maupun semester genap. Setiap mahasiswa dan Dosen Wali diwajibkan
memenuhin jadwal perwalian ini sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Prosedur Perwalian
Sanksi

Bagi Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan perwalian dan waktu yang telah ditetapkan tanpa disertai
keterangan yang jelas, maka akan dikenai sanksi secara bertahap berupa :

1. Teguran lisan dari Dosen Wali


2. Teguran secara tulis yang ditandatangani Pembantu Ketua I
3. Tidak diikutsertakan dalam kegiatan akademik (perkuliahan,praktikum dan ujian) dan dinyatakan
sebagai cuti akademik dengan pemberitahuan secara tulis ditandatangani oleh Pembantu Ketua I.

Ketentuan dalam Menetapkan Beban Studi yang akan di ambil pada tiap semester.

Pedoman Penetapan Beban Studi Tiap Semester

No. IPK Beban Studi (SKS)


1. 3,00 - 4,00 22 – 24
2. 2,50 – 2,99 19 – 21
3. 2,00 – 2,49 16 – 18
4. 1,50 – 1,99 13 – 15
5. 0,00 – 1,49 0 - 12

1. Mata kuliah yang ditetapkan oleh mahasiswa di bawah bimbingan Dosen Wali dan akan diambil pada
semester tertentu harus dinyatakan dalam FRS semester yang bersangkutan.
2. Perubahan mata kuliah pada FRS harus sepengetahuan Dosen Wali dan dapat dilakukan dalam
waktu dua minggu terhitung sejak awal perkuliahan paa semester yang bersangkutan dan dinyatakan
dalam FRS dalam kolom Perubahan Rencana Studi (PRS) baik untuk pengganti , penambahan,
perubahan kelas maupun untuk perubahan matakuliah dan sebagainya.
3. Petunjuk lengkap mengenai pengisian FRS dan PRS harap diperhatikan saat perwalian berlangsung.
Bagi mahasiswa yang mempunyai hak mengambil rencana studi dengan bobot SKS lebih dari jumlah
SKS yang tersedia pada semester yang bersangkutan diperkenankan untuk mengambil mata kuliah
sesuai dengan bobot kelebihan tersebut(baik ke semester bawah maupun atas). Contoh : IPK
mahasiwa pada semester III = 2,6. Hak beban studi yang dapat diambil pada semester selanjut nya
19-21 SKSsedanhgkan bobot SKS yang tersedia dalam semesrter IV 20 = SKS , kelebihan satu SKS.
Untuk itu mahasiswa yang bersangkutan diberikan keleluasaan untuk mengambil seluruh SKS yang
tersedia di semester IV atas saran dan pertimbangan Dosen Wali.
4. Dalam pelaksanaan Perwalian , Dosen Wali dan seluruh mahasiswa yang hadir wajib mengisi daftar
hadir perwalian yang telahdisiapkan oleh BAA.
5. Setelah mengisi FRS, mahasiswa menandatangani FRS tersebut pada kolom yang telah disediakan
kemudian dikumpulkan oleh Doesn Wali.
6. Setelah perwalian selesai, seluruh FRS diperiksa ulang oleh Dosen Wali berkenaan dengan :
 Kesesuaian IPK dengan jumlah SKS yang diambil
 Pemilihan mata kuliah
 Cara pemilihan harus berdasarkan petunjuk pengisian formulir perwalian
 FRS harus ditandatangani oleh Dosen Wali pada kolom yang disediakan untuk selanjutnya
diserahkan kepada BAA.
7. Mahasiswa yang tidak mengisi FRS tpat pada waktunya dianggap cutiakademik dan tidak berhak
untuk memperoleh pelayanan akademik
8. Pada akhir semester, Dosen Wali menerima FRS mahasiswa yang bresangkutan dari BAAK agar
dapat dijadikan pengambilan mata kuliah pada semester selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai