Anda di halaman 1dari 6

SISTEM PENJAMIN MUTU

Artikel ini dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti kegiatan Ujian Tengah Semester Ganjil
SISTEM PENJAMIN MUTU TINGKAT DASAR

Siti Halimah
1920.1.023
Dosen Pengampu : Fiqri Kurniawan, M.Pd
Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Yaperi Cibinong

A. Paradigma Sistem Penjamin Mutu


Paradigma, yang dalam bahasa inggris disebut paradigm dandalam bahasa prancis
disebut paradigm,  merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin. Ia berasal dari
kata para dan diegma. Para adalah disamping atau disebelah, sedangkan diegma
adalah memperlihatkan, model, contoh, arketipe atau ideal. Paradigma berarti disisi
model/pola/contoh, atau sesuatu yang memperlihatkan model/pola/contoh.

Permendiknas No.63 Tahun 2009

1. Pendidikan semua bersifat inklusif dan tidak mendeskriminasi peserta didik atas
dasar latar belakang apapun.
2. Pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik yang
memperlakukan, memfasilitasi dan mendorong peserta didik menjadi insan
pembelajar mandiri yang kreatif, inovatif dan berkewirausahaan.
3. Pendidikan untuk perkembangan, pengembangan dan pembangunan
berkelanjutan ,yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan peserta didik
menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Pendidikan inklusif

Paradigma penjaminan mutu pendidikan yang pertama ialah pendidikan inklusif.


Inklusif merupakan kata yang berasal dari Bahasa Inggris sinclusive  yang artinya
“termasuk didalamnya”. Orang yang bersikap inklusif adalah orang yang cenderung
memandang positif atas segala perbedaan yang ada.
Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang mengusung persamaan hak dalam
pendidikan. Paradigma pendidikan ini memandang bahwa tidak boleh ada
diskriminasi atas siswa yang kelainan dan keistimewaan.

Istilah inklusif menjadi paradigm dalam pendidikan di Indonesia karena pendidikan


inklusif merupakan penjelmaan dari semboyan Bhineka Tunggal Ika. Semboyan
tersebut mengisyaratkan saling membutuhkan.

Manfaat atau keuntungan penyelenggaraan Pendidikan yang
berparadigma inklusif

 Prestasi akademik siswa pada sekolah inklulif sama dengan atau lebih baik dari
pada siswa yang berada disekolah yang tidak menerap kan prinsip
 Adanya peran penerapan belajar co-teaching,  siswa yang memiliki ketidak
mampuan tertentu dan siswa yang lambat dalam meneyerap informasi
mengalami peningkatan dalam keterampilan social dan semua siswa mengalami
peningkatan harga diri dalam kaitan dengan kemampuan dan kecerdasan
 Siswa yang memiliki ketidak mampuan tertentu mengalami peningkatan harga
diri atau kepercayaan diri semata-mata hanya karena belajar di sekolah regular
dari pada sekolah
 Siswa yang tidak memiliki ketidak mampuan tertentu mengalami pertumbuhan
dalam pemahaman social dan memiliki pemahaman dan penerimaan yang lebih
besar terhadap siswa yang memiliki ketidak mampuan tertentu Karena mereka
mengalami program inklusif.
Pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik

Paradigma penjaminan mutu pendidikan yang kedua ialah pembelajaran sepanjang


hayat. Paradigma ini mengarah manusia untuk belajar di sepanjang hidupnya.
Pembelajaran sepanjang hayat diselenggarakan secara terbuka sejak lahir sampai
akhir hayat. Pembelajaran sepanjang hayat berlangsung melalui jalur pendidikan
formal, non formal dan informal. Pembelajaran seperti ini tidak dibatasi oleh waktu,
tempat dan usia. Sifatnya fleksibel, lintas jalur dan multi makna.

Pendidikan untuk mengembangkan manusia menjadi rahmat sekalian alam

Paradigma penjaminan mutu pendidikan yang ketiga ialah Pendidikan untuk


mengembangkan manusia menjadi rahmat sekalian alam (rahmatanlil
‘alamin). Kata rahmatan  berasal dari akar kata rahima-yarhamu-rahmatan,yang
artinya antara lain berarti mengasihi atau menyayangi. Upaya penjaminan atau
peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan dalam rangka menciptakan manusia
yang rahmatanlil ‘alamin.  Manusia yang dapat memberikan rasa aman kepada
semua unsur kehidupan. Manusia memberikan kelembutan dengan penuh kasih dan
sayang kepada semua manusia yang ada di bumi. Manusia yang tidak menjadi
perbedaan sebagai alasan untuk menindas orang lain, makhluk lain dan tidak
merusak lingkungan.

B. Prinsip – Prinsip Sistem Penjamin Mutu

Prinsip berasal dari kata principle  yang berarti dasar, aturan pokok, atau asas. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa prinsip adalah asas, kebenaaran
yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Prinsip dapat
dikatakan sebagai pertanyaan dasar atau kebenaran umum atau pun individual yang
dijadikan pedoman berfikir dan bertindak. Prinsip merupakan pengagan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Prinsip membimbing manusia untuk tegas dalam
berfikir dan bertindak. Prinsip itu terkadang pahit, tetapi sangat sangat penting untuk
mencapai kesuksesan.

Permendiknas 63 tahun 2009 pasal 3

Penjaminan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip

1. Keberlanjutan
2. Terencana dan sistematis
3. Menghormati otonomi sekolah
4. Memfasilitasi pembelajaran informal
5. Keterbukaan
Prinsip keberlanjutan

Penjaminan mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan prinsip keberlanjutan.


Nama lain dari keberlanjutan ialah berkesinambungan atau terus menerus. Kegiatan
yang berkelanjutan berarti suatu kegiatan yang berlangsung tanpa berhenti. Prinsip
ini memperhatikan segala sesuatu dimasa sekarang dan segala sesuatu yang akan
datang. Penjaminan mutu bermula dari akhir dan berakhir diawal. Dikandungan
maksud bahwa hasil akhir dari proses penjaminan mutu digunakan sebagai
masukan awal untuk mengembangkan program jaminan mutu berikutnya.

Prinsip terencana dan sistematis

Penjaminan mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan prinsip terencana dan


sistematis. Prinsip ini mengandung maksud bahwa penjaminan mutu yang dilakukan
dengan kerangka waktu dan target-target capaian mutu yang jelas dan terukur.
Capaian mutu ditargetkan dalam tiap-tiap rentan waktu tertentu. Berbagai
kemungkinan yang dapat menghalangi tujuan mutu senantiasa dipikirkan. Selain
itu,solusi-solusi yang dibutuhkan dicari sesuai dengan persoalan yang kemungkinan
muncul.

Prinsip Menghormati Otonomi Sekolah

Penjaminan mutu pendidikan dilaksanakan dengan tetap menghormati otonomi


sekolah. Otonomi sekolah berarti kewenangan sekolah untuk mengatur dan
mengurus kepentingan warga sekolah menurut pemrakasa sendiri berdasarkan
aspirasi nasional yang berlaku. Meskipun otonomi sekolah memegang prinsip
demokratis. Cara pengambilan keputusan dilakukan secara partisipasi. Pengambilan
keputusan secara partisipatif adalah cara pengambilan keputusan dengan
menciptakan lingkungan yang terbuka dan demokratis dimana warga sekolah
didorong untuk terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan yang
akan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah.

Keuntungan Prinsip menghormati otonomi sekolah

1. Kebijakan dan  kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepadasiswa,


orangtua dan guru.
2. Bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal
3. Efektif dalam melakukan pembinaan siswa, seperti kehadiran, hasil belajar,
tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru dan iklim sekolah.
4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputsan, memperdayakan guru,
manajemen sekolah, rancangan ulang sekolah dan perubahan perencanaan.
Prinsip fasilitas pembelajaran informal
Upaya penjaminan mutu pendidikan berpedoman pada penerapan prinsip bahwa
sekolah memberikan fasilitas pembelajaran informal untuk berkelanjutan.
Pembelajaran informal merupakan pembelajaran yang dilakukan dilingkungan
keluarga dan lingkungan sekitar berupa kegiatan belajar mandiri. Pembelajaran ini
dilakukan secara sadar dan teratur tetapi tidak terlalu ketat dengan peraturan-
peraturan tetap seperti pada pembelajaran formal. Pembelajaran informal perlu
diperhatikan karena ikut menentukan keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan
formal. Sekolah perlu berperan dalam mewarnai lingkungan informal siswa.
Lingkungan informal perlu diintervensikan agar selaras dengan tujuan pendidikan
formal disekolah.

Prinsip keterbukaan (transparansi)

Keterbukaan atau transparansi merupakan suatu keadaan yang tidak tertutup atau
tidak rahasia. Keadaan semacam ini memberikan peluang kepada semua pihak
untuk mengetahui informasi.Transparansi juga berarti jelas, mudah dipahami atau
tidak meragukan. Keterbukaan merujuk pada tindakan yang memungkinkan segala
sesuatu menjadi jelas, mudah dipahami dan tidak diragukan kebenarannya. Prinsip
keterbukaan sangat penting untuk penyempurnaan sistem. Dengan adanya
keterbukaan memungkinkan pemberian informasi untuk keperluan refleksi.

C. Langkah-Langkah SPM-PPEPP
pemetaan mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu; implementasi rencana
peningkatan mutu; evaluasi/audit internal; dan penetapan standar mutu pendidikan
D. SPMI-SPME
Perbedaan :
SPMI dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sedangkan SPME dilaksanakan oleh
institusi di luar satuan pendidikan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah,
Badan Standar Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
Pengertian :
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) adalah sistem penjaminan mutu yang
berlangsung dan dilakukan secara mandiri untuk dan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang ada.
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau Akreditasi, kegiatan penilaian untuk
menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai