Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PLP

OBSERVASI TUGAS 5

Oleh:

Mariesa Nurfitri

NIM: 06091381823053

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021
I. Pendahuluan
Pembiasaan merupakan metode Pendidikan yang berupa proses pelatihan
kebiasaan. Pada saat yang sama kebiasaan itu sendiri berarti cara berperilaku yang
seragam dan hamper otomatis. Pembiasaan juga berarti juga usaha nyata dari
Pendidikan dan perkembangan seseorang. Hasil dari pembiasaan awal akan
mengubah hobi dan kebiasaan tersebut menjadi kebiasaan dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kepribadiannya.
Pembiasaan baik seseorang akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang dewasa yang dapat dan dapat mengubah dirinya sendiri, mandiri, dan tidak
bergantung pada orang lain. Bahkan tidak akan menimbulkan masalah bagi
keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga memungkinkan mereka untuk
menjalani kehidupan yang baik di dunia dan generasi mendatang. Kebiasaan
membentuk karakter seseorang. Inti dari kebiasaan sebenarnya adalah mengulang
segala sesuatu yang dilakukan atau dikatakan.
Berbagai kegiatan dan praktek sekolah meliputi kegiatan sehari-hari,
kegiatan spontan, kegiatan terprogram dan kegiatan demonstrasi. Kegiatan sehari-
hari ada lah kegiatan yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan di sekolah.
Kegiatan spontan mengacu pada kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh
waktu, tempat dan ruang. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilakukan
secara bertahap menurut kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan.
Kemudian, kegiatan demonstrasi merupakan kegiatan yang berupa perilaku sehari-
hari yang dapat dijadikan sebagai acuan.
Upaya pembelajaran dalam menjadikan manusia selaku individu muslim
yang utuh tidak cuma sebatas mengarahkan apa yang wajib dicoba serta apa yang
wajib ditinggalkan dalam satu waktu, tempat, serta kondisi saja, namun yang
dinamakan pembelajaran merupakan upaya menyesuikan manusia buat senantiasa
mengamalkan apa yang diajarkan dalam kehidupan tiap hari. Ciri dari pembiasaan
merupakan aktivitas yang berbentuk pengulangan berulang kali dari sesuatu perihal
yang sama. Pengulangan ini terencana dicoba berulang kali biar asosiasi antara
stimulus serta reaksi jadi sangat kokoh. Hingga, terbentuklah pengetahuan siap
ataupun keahlian siap yang tiap dikala siap buat dipergunakan oleh yang
bersangkutan ataupun dimanfaatkan oleh orang lain.

Salah satu aktivitas dalam pembiasaan semacam membaca Al- Quran yang
dicoba di sekolah ialah teknis serta kegiatan pendidik dalam meningkatkan serta
tingkatkan perilaku yang cocok sengan ajaran Islam. Dalam penerapan pembiasaan
membaca Al- Quran yang dicoba pada dikala dini pendidikan di sekolah di
harapkan siswa bisa memiliki kepribadian yang positif, paling utama nilai
kepribadian disiplin, kepribadian mau ketahui, serta kepribadian gemar membaca.
Selain itu ada beberapa praktik pembiasaan misalnya senam yang dilaksanakan
pada hari tertentu sesuai dengan ketentuan yang ada di sekolah.

Belajar melalui pembiasaan merupakan proses pembuatan pembiasaan


merupakan kebiasaan baru ataupun revisi kebiasaan- kebiasaan yang sudah
terdapat. Belajar Kerutinan, tidak hanya memakai perintah, suri tauladan serta
pengalaman spesial pula memakai hukuman serta ganjaran. Tujuannya supaya
siswa mendapatkan sikap- sikap serta kebiasaan- kebiasaan perbuatan baru yang
lebih pas serta positif dalam makna selaras dengan kebutuhan ruang serta waktu(
konstektual). Perihal ini selaras dengan norma serta tata nilai moral yang berlaku
baik yang bertabiat religious ataupun tradisional serta kultural.

II. Hasil Pengamatan


Mengenal praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah

Praktik- praktik pembiasaan serta Kerutinan positif sekolah ialah upaya


penananan sikap sikap baik dari sekolah kepada pesert didik. Penanman ini dicoba
tanpa terdapatnya ketentuan tertulis sehingga ini lebih kepada penerapan disekolah.
Pembiasaan yang baik hendak membangun perilaku serta kepribadian partisipan
didik. Khasiat dari aplikasi pembiasaan serta Kerutinan positif antara lain
membangun kepribadian partisipan didik, tingkatkan ketertiban, menanamkan nilai
nilai positif yang hendak lebih diingat oleh partisipan didik sebab dicoba tanpa
paksaan, serta menolong dalam mewujudkan area sekolah yang aman, damai serta
kondusif.

Aplikasi pembiasaan serta Kerutinan positif di SMA Srijaya Negeri pula


berlangsung lewat kegiatan- kegiatan yang terdapat di sekolah, yang ditanamkan
oleh guru kepada partisipan didik ataupun dari hasil interaksi antar partisipan didik
dengan partisipan didik yang lain serta guru dengan guru yang lain. Ada pula contoh
aplikasi pembiasaan serta Kerutinan positif di SMA Srijaya Negeri ialah Aktivitas
3S- Senyum Sapa Salam, Pengkondisian dini belajar serta pergantian jam,
pemakaian seragam sekolah yang apik serta lengkap, kerapian penampilan,
melindungi ketenangan kelas, membangun atmosfer sekolah yang mengasyikkan
baik pada keadaan semacam biasa ataupun keadaan kala terjalin pandemi. Aktivitas
senyum sapa salam ataupun yang disingkat dengan 3 S ialah aplikasi yang
ditanamankan di SMA Srijaya Negeri terhadap tiap masyarakat sekolah,
pelaksanaannya untuk partisipan didik serta guru.

Penerapan aplikasi ini pula didukung dengan terdapatnya spanduk yang


spesial mempromosikan Kerutinan 3S. Pemakaian spanduk ini selaku pengingat
untuk masyarakat sekolah, sampai Kerutinan itu sudah tertanam kokoh
kesimpulannya spanduk tersebut tidak dibutuhkan lagi. Pengkondisian dini dann
pergantian jam belajar sangat berarti untuk kenyamanan pendidikan, seperti itu
yang ditanamkan di SMA Srijaya Negeri. Pada dikala ini kelas dipersiapkan dalam
kondisi bersih serta apik supaya siswa bisa belajar dengan aman, kotak sampah
dikosongkan, tidak terdapat partisipan didik yang makan serta minum di kantin di
dikala dikala ini kecuali pada jam rehat saja.

Terdapatnya aktivitas mengaji serta doa belajar saat sebelum pendidikan


diawali yang dilaksanakan sebelum pukul 07.30. Bila terlambat hingga partisipan
didik hendak menghadap guru piket, setelah itu dihukum cocok ketentuan misalnya
mengai di lapangan, bila pelanggarannya telah 3 kali hingga hendak diberikan
pesan peringatan. Serta kala telah masuk waktu sholat dzuhur siswa- siswa yang
terdapat di SMA Srijaya Negeri melakukan sholat secara bergiliran. Pemakaian
seragam yang apik serta lengkap di SMA Sriijaya negeri diiringi dengan atribut
sekolah. Partisipan didik memakai baju apik, tidak boleh menghasilkan pakaian,
bila dilanggar hingga hendak menghadap kesiswaan. Bila melanggar hingga dengan
2 kali hingga hendak masuk novel gelap dari kesiswaan. Kerapian serta penampilan
untuk partisipan didik dipantau oleh guru.

Partisipan didik laki laki wajib menggunting, rambutnya 1 2 1 supaya


nampak apik. Apabila sudah menemukan teguran pemotongan rambut sebanyak 3
kali hingga hendak dipotong oleh guru tutorial konseling dibawah kewenanangan
bagian kesiswaan. Sepanjang pendidikan daring bila terdapat partisipan didik yang
mempunyai rambut panjang hingga hendak di video call secara langsung oleh guru
tutorial konseling. Bila tidak diindahkan hingga partisipan didik tersebut hendak
dikira alpa hingga dia menggunting rambutnya. Partisipan didik dibiasakan buat
melindungi ketenangan kelas yang maksudnya bila pada dikala pergantian jam
partisipan didik ribut hingga guru tutorial konseling hendak mengajak dialog serta
mengarahkan kepada partisipan didik buat melindungi ketenangannya dalam proses
belajar mengajar supaya pendidikan berjalan lebih fokus serta aman untuk tiap
partisipan didik. Perihal yang sangat berarti merupakan, segala masyarakat sekolah
dihimbau buat terus menyesuikan atmosfer pendidikan yang mengasyikkan.

Tidak hanya itu guru tutorial konseling berfungsi selaku pembimbing yang
bisa mengajak partisipan didik mangulas terpaut jurusan kuliah ataupun pekerjaan
yang cocok atensi. Guru tutorial konseling berfungsi berarti dalam mewadahi
partisipan didik mengalami perkaranya. Secara totalitas pembiasaan tersebut
berjalan sebab terdapatnya tutorial serta kebebasan yang diberikan dari pihak
sekolah kepada partisipan didik buat berkreasi, misalnya saja partisipan didik kelas
XII yang mau mengadakan perpisahan hendak berkreasi dengan dibimbing oleh staf
sekolah, pihak sekolah hendak menunjang serta turut berpartisipasi dalam aktivitas.
Atmosfer ini pastinya kesimpulannya tercapai dengan diciptakannya atmosfer
belajar yang mengasyikkan serta kekeluargaan diawali dari kelas lewat wali kelas
hingga kepada segala masyarakat sekolah.

Pada akhir semester dilaksanakan classmeeting yang diikuti oleh seluruh


kelas di SMA Srijaya Negara yang meliputi kegiatan-kegiatan seperti lomba
kebersihan,pentas seni dan pada akhir semester juga diadakan malam keakraban
yang diwakilkan oleh ketua kelas masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai