Anda di halaman 1dari 5

KONSEP KEHILANGAN, KEMATIAN, DAN BERDUKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial Dan Budaya

Dosen pengampu: Drs. H. Nasihin, M.Kes

Disusun Oleh:

Destafitri Egamalia

(P2790522006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

2022/2023
A. KONSEP KEHILANGAN
1. Definisi
Menurut Lambert, kehilangan adalah keadaan individu yang
berpisah dengan keadaan yang sebelumnya ada, kemungkinan
menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan.
Kehilangan adalah pengalaman yang pernah dialami oleh setiap
individu selama rentang kehidupan cenderung mengalami kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda (Nurhalimah, 2016).
2. Faktor yang mempengaruhi proses kehilangan
a. Arti dari kehilangan
b. Sosial budaya
c. Kepercayaan/spiritual
d. Jenis kelamin
e. Status sosial ekonomi
f. Kondisi fisik dan psikologi individu (Nurhalimah, 2016)
3. Tipe kehilangan
a. Kehilangan aktual/nyata, kehilangan yang mudah
diidentifikasi orang lain, diantaranya hilangnya anggota
tubuh sebagian karena amputasi, kehilangan orang yang
dicintai.
b. Kehilangan persepsi merupakan yang sulit diidentifikasi
oelh orang lain, contohnya: seseorang yang berhenti bekerja
atau PHK menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya akan menurun (Nurhalimah, 2016).
4. Jenis-jenis kehilangan
a. Kehilangan seseorang yang dicintai
b. Kehilangan yang ada pada diri sendiri
c. Kehilangan objek eksternal
d. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
e. Kehilangan kehidupan atau meninggal
5. Rentang respon kehilangan
a. Fase denial, merupakan reaksi pertama fase ini adalah syok,
tidak mempercayai kenyataan. Perubahan fisik yang terjadi
adalah lemah, pucat, mual, diare gangguan pernapasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah.
b. Fase anger, pada fase ini individu mulai menyadari
kenyataan orang lain. Reaksi fisik yang timbul adalah
tangan mengepal, gelisah, muka merah, nadi cepat, susah
tidur.
c. Fase bergaining,
d. Fase depresi, menunjukkan sikap menarik diri, tidak mau
bicara atau putus asa,, pada fase ini individu menolak
makan, mengeluh sulit tidur, letih, dorongan libido
menurun.
e. Fase acceptance, pikiran pada objek yang hilang mulai
berkurang (Nurhalimah, 2016).
6. Tanda dan gejala kehilangan
Tanda yang dialami pada pasien dengan kehilangan antara lain:
a. Adaptasi terhadap kehilangan yang tidak berhasil
b. Depresi, menyangkut yang berkepanjangan
c. Reaksi emosianal yang lambat
d. Tidak mampu menerima pada kehidupan yang muncul
(Nurhalimah, 2016).

Gejala yang mungkin dijumpai pada pasien kehilangan antara lain:

a. Isolasi sosial atau menarik diri


b. Gagal untuk mengembangkan hubungan/minat baru
c. Gagal untuk menyusun kembali kehidupan setelah
kehilangan (Nurhalimah, 2016)
B. KONSEP KEMATIAN
1. Definisi
Kematian sering disebut mortality atau mortalitas merupakan suatu
keadaan yang dialami oleh manusia hilangnya tanda-tanda
kehidupan semua orang dapat dilihat, sebagaimana kit lihat pada
diri seseorang yang hidup, dimana jantungnya berdenyut, iya dapat
bergerak dan bersuara dan sebagainya. Dengan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa orang yang dikatakan mati itu,
sebelumnya ia hidup. Jadi seperti kelahiran mati atau keguguran
tidak dapat diklasifikasikan dalam kematian karena sebelumnya
bayi yang dilahirkan nanti itu tidak pernah hidup. Mortalitas atau
kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen demografi
yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Terdapat tiga
vital yang masing-masing saling bersifat “mutually exclusive”
artinya keadaan yang satu tidak mungkin terjadi bersamaan dengan
salah satu keadaan lainnya. Tiga keadaan vital tersebut adalah:
a. Lahir hidup (live birth)
b. Mati (death)
c. Lahir mati (fetal birth)

UN (United Nation) dan WHO membuat definisi “mati” sebagai


berikut:

Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan


secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup.

C. KONSEP BERDUKA
1. Definisi
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap
kehilangan. Hal ini diwujudkan dalam berbagai cara yang unik
pada masing – masing orang dan didasarkan pada pengalaman
pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang
dianutnya.
2. Proses berduka
a. Fase I (shock dan tidak percaya), pada fase ini individu
seringkali menolak menerima kenyataan akan kehilangan
yang dialami. Individu menarik diri dari lingkungan sekitar,
duduk malas atau pergi tanpa tujuan. Reaksi fisik yang
timbul adalah pingsan, mual, diare, dll.
b. Fase II (berkembangnya kesadaran), individu mulai
merasakan adanya kehilangan secara nyata/akut dan
mungkin mengalami putus asa, perasaan bersalah, depresi,
frustasi, dll.
c. Fase III (restitusi), individu berusaha mencoba untuk
sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong.
d. Fase IV, individu mulai merekam seluruh perasaan yang
negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa
bersalah dan menyesal terhadap kejadian dimasa lalu
terhadap almarhum.
e. Fase V, pada fase ini individu harus mulai menyadari arti
kehilangan (Nurhalimah, 2016).

SUMBER:

Fatmayanti, A dkk. 2022. Kebutuhan Dasar Pada Manusia. Padang: Global


Eksekutif Teknologi.

Anda mungkin juga menyukai