Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MODEL-MODEL PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Eva Oktina Harini 21105241029
Ayu Mintarsih 21105241047
Richo Novianto R 21105241050
Hanifah Aulia Hasna 21105244022
Agastha Raihan Santosa 21105244043

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya setiap saat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Model-Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh” ini dengan baik. Tak lupa
shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada nabi Nabi Muhammad SAW, semoga kelak
kita mendapatkan syafaatnya di akhirat. Kami berterima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Haryanto, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh dan rekan-rekan
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai
Model-Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh beserta hal lain yang berkaitan. Kami harap
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan baik dalam dari segi materi maupun penulisan, kami mohon maaf dan juga mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya. Terima Kasih.

Yogyakarta, 19 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. 3

BAB I .............................................................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN........................................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................................................................... 4
C. Tujuan .............................................................................................................................................................................................. 4

BAB II............................................................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................................................. 5
A. Pengertian Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh ............................................................................................. 5
B. Model-Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh ....................................................................................................... 5
C. Tantangan, Peluang, dan Prospek Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh .............................................. 7

BAB III ........................................................................................................................................................................... 9

PENUTUP ...................................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) merupakan sistem yang
menggabungkan konsep pendidikan terbuka dengan sistem pendidikan secara jarak
jauh. Adapun pendidikan terbuka adalah model pendidikan yang bersifat terbuka untuk
diikuti oleh siapa saja, tidak menuntut persyaratan kualifikasi formal akademi. Peserta
didik benar-benar memiliki keleluasaan atau kebebasan sesuai dengan tuntutan
kebutuhannya. Sedangkan pendidikan jarak jauh (PJJ) adalah proses belajar mengajar
yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi dan
menggunakan sumber belajar yang berbasis TIK.
Sebagaimana program pendidikan pada umumnya, program pendidikan terbuka
dan jarak jauh juga harus didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya bisa efektif
dan efisien. Oleh karena itu kita perlu mengenali model-model pendidikan terbuka dan
jarak jauh terlebih dahulu. Pendidikan terbuka dan jarak jauh merupakan bidang kajian
pendidikan yang berkembang pesat dan perwujudannya beragam dalam beberapa
model. Model-model PTJJ berkembang karena beragam faktor yang terkait dengan
sejarah, filosofi, politik dan kebijakan pemerintah, geografi dan demografi, ekonomi,
serta landasan teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh?
2. Apa saja Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh?
3. Bagaimana tantangan, peluang, dan prospek Model Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.
2. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam Model Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh.
3. Menjelaskan bagaimana tantangan, peluang, dan prospek Model Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh


Menurut Badrudin (Badrudin, 2020) Pendidikan Tebuka dan Jarak Jauh
merupakan suatu pembelajaran yang terjadi tatap muka secara langsung antara peserta
didik dan pendidik, Pembelajaran Jarak Jauh dapat dijelaskan sebagai pembelajaran
dimana dalam proses pembelajarannya menggunakan sebuah media agar terjadi suatu
interaksi antara pendidik dan peserta didik meskipun tidak terjadi kontak secara
langsung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Model merupakan pola (contoh,
acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh adalah pola atau
cara yang digunakan untuk melakukan proses pembelajaran tidak terjadinya kontak
dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan pembelajar. Komunikasi
berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media seperti komputer, televisi, radio,
telepon, internet, video dan sebagainya. Menurut Zuhairi, Model-model Pembelajaran
Jarak Jauh dan Terbuka berkembang karena berbagai faktor yang terkait dengan
sejarah, filosofi, politik dan kebijakan pemerintah, geografi dan demografi, ekonomi,
serta landasan teknologi.

B. Model-Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh


1. Model Korespondensi
Menurut UNESCO, model korespondensi merupakan model pembelajaran
terbuka dan jarak jauh yang pertama kali diselenggarakan. Model ini juga yang
pertama kali diterapkan di Indonesia dengan sumber utamanya adalah bahan
belajar mandiri tercetak atau modul. Keterlaksanaan model ini sangat bergantung
pada kelancaran pelayanan jasa pos dalam menyampaikan bahan - bahan belajar
kepada peserta didik. Demikian juga sebaliknya bahwa jasa layanan pos sangat
dibutuhkan dalam penyampaian umpan balik dan berbagai tugas yang dikerjakan
oleh masing-masing peserta didik kepada lembaga pengelola pendidikan terbuka
dan jarak jauh.

5
2. Model Single Mode
Dipelopori oleh kisah sukses The United Kingdom Open University (UKOU),
yang mulai beroperasi pada tahun 1971. Model single mode memadukan
pemanfaatan bahan cetak dan media siaran dalam pembelajaran jarak jauh. Model
ini dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendekatan universitas
konvensional dalam menerapkan PJJ tidak memadai. Model single mode memiliki
karakteristik umum sebagai berikut : Kurikulum dirancang berdasarkan sistem
satuan kredit semester dan bahan ajar moduler. Pengembangan dan produksi bahan
ajar dilakukan secara tersentralisasi. Bahan ajar dirancang sesuai dengan kebutuhan
orang dewasa yang sudah bekerja dan belajar mandiri secara jarak jauh. Pertemuan
tatap muka dipergunakan untuk membantu penguasaan bahan ajar. Studi Guiton (
1992) lebih lanjut menunjukkan bahwa model ini umumnya memiliki keterbatasan
dalam ekonomi skala dan profil akademik. Pendekatan course-team digunakan
dalam pengembangan bahan ajar, dan multimedia dimanfaatkan secara terpadu
dalam penyampaian bahan ajar. Model ini memiliki ketergantungan pada lembaga
lain untuk penyediaan pusat sumber belajar, siswa, dan mempekerjakan tutor paruh
waktu.
3. Model Dual Mode
Dalam model ini ada dua kelompok siswa, yaitu mereka yang belajar secara
tatap muka di kelas, dan mereka yang belajar secara jarak jauh tanpa atau dengan
syarat tatap muka yang sangat minimum. Dua kelompok siswa ini secara teoritis
mendapatkan pelayanan yang sebanding dari lembaga, sekalipun kenyataannya
mahasiswa tatap muka memiliki lebih banyak kemudahan dalam hal akses ke
berbagai sumber belajar di kampus. Secara historis, model dual mode
dipergunakan untuk menangkal kecurigaan terhadap PJJ sebagai menurunkan
standar pendidikan. Kesamaan penghargaan antara pembelajaran tatap muka dan
jarak jauh dapat dicapai dengan menugaskan staf akademik yang sama mengajar
dan menguji dua kelompok siswa yang berbeda. Model ini memiliki beberapa
kelebihan. Model dual mode memiliki landasan dan keterpautan yang kuat karena
staf akademik bertanggung jawab penuh dalam proses belajar dan pembelajaran,
penulisan bahan ajar, menggunakan kombinasi bahan belajar mandiri dan
pertemuan tatap muka dan evaluasi siswa. Penyampaian bahan, sistem
pembelajaran dan layanan yang diberikan berbeda sesuai dengan syarat khusus
yang dikehendaki masing-masing sistem pembelajaran atau kelompok siswa.

6
Model ini memungkinkan terjaganya kesamaan penghargaan dan gelar terhadap
siswa tatap muka dan jarak jauh. Dalam model ini ada integrasi pembelajaran
tatap muka dan jarak jauh sehingga menjamin standar pendidikan, legitimasi, dan
kredibilitas. Sistem dual mode memungkinkan penawaran program atau mata
pelajaran yang bervariasi dan memungkinkan staf akademik untuk bekerja dalam
lingkungan yang berorientasi pada penelitian, disamping pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat. Model ini memberikan penekanan pada interaksi
dan komunikasi, baik secara tatap muka maupun melalui media.
4. Model Konsorsium
Moore & Kearsley (1996) mengemukakan bahwa PTJJ konsorsium
beranggotakan dua atau lebih lembaga atau unit PJJ yang berbagi tugas dalam
perancangan dan/atau penyampaian program. Model ini diterapkan oleh beberapa
lembaga pendidikan tinggi yang bergabung untuk menyelenggarakan PTJJ.
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh model konsorsium adalah asosiasi atau
perkumpulan yang bekerja sama dalam penyediaan PJJ serta memiliki minimal
persetujuan untuk menyusun informasi program dan mata kuliah yang disajikan
melalui jarak jauh pada website yang umum. PJJ dengan modus konsorsium
dianggap model yang paling bermanfaat dalam prinsip, tetapi jarang dapat
dilaksanakan.
Alasan dibentuknya konsorsium adalah keterbatasan sumber baik dana
maupun manusianya, menurunnya pendaftaran, ledakan informasi, dan
perubahan fundamental dalam komunikasi masyarakat, serta pengembangan
program yang dibagi ke dalam kelompok selain menurunkan biaya juga melayani
banyak orang.

C. Tantangan, Peluang, dan Prospek Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
1. Model Korespondensi
Pendidikan/pelatihan jarak jauh berbentuk korespondensi ditujukan untuk
meningkatkan kualifikasi para guru yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Pada tahun1950-an, kualifikasi guru SD adalah lulusan SGB (pendidikan
guru 4 tahun setelah lulus SD) dan SGA (pendidikan guru 6 tahun setelah lulus SD).
Sedangkan kualifikasi guru SLTP adalah lulusan PGSLP (pendidikan guru 2 tahun
setelah lulus SLTA) dan kualifikasi guru SLTA adalah lulusan B-I yaitu pendidikan guru
3 tahun setelah lulus SLTA, atau B-II yaitu pendidikan guru 2 tahun setelah lulus B-I

7
(P3G). Sumber belajar yang dimanfaatkan oleh para peserta penataran jarak jauh model
korespondensi pada waktu itu terbatas hanya pada bahan belajar cetak yang disebut
modul. Baik bahan belajar untuk peserta maupun umpan balik yang berasal dari para
peserta dikirimkan melalui jasa pos.

2. Model Single Mode


Model single mode telah diterapkan di banyak negara, sekalipun di negara
berkembang ada beberapa kendala yang dihadapi berkaitan dengan kualitas dan
pemanfaatan teknologi. Tanpa ada upaya yang sungguh-sungguh dalam bentuk
bantuan dan kerjasama antarbangsa dan antar lembaga, upaya demokratisasi
pendidikan tinggi ini akan mengalami banyak hambatan di negara berkcmbang.
3. Model Dual Mode
Model dual mode terbukti memiliki daya tahan yang lama dan telah
diterapkan jauh lebih dahulu dibandingkan model single mode. Model dual mode
memiliki nilai inovatif serta fleksibilitas yang khas. Lembaga pendidikan tinggi
konvensional berskala kecil tetap dapat beroperasi menggunakan sistem dual
mode, guna memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna jasa di wilayah
sekitarnya.
4. Model Konsorsium
Konsorsium melibatkan adanya jaringan kerja sama dalam pengcmbangan
dan penyajian program PJJ. Pada dasarnya PJJ terselenggara berkat adanya
jaringan kerja sama, sekalipun tidak selalu mudah untuk mcmbangun kerjasama
di semua fungsi PJJ. Di Indonesia, UT merupakan a network of participating
institutions yang bekerja sama dengan banyak lembaga mulai dari perguruan
tinggi negeri, Kantor Pos, Bank, surat kabar, jaringan radio dan televisi lokal
maupun nasional (Setijadi, 1988). Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT)
bekerja sama dengan sekolah konvensional serta lembaga lain guna menunjang
program pembelajaran jarak jauh. Di Inggris, UKOU bekerja sama dengan stasiun
televisi British Broadcasting Corporation (BBC).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh merupakan pola pengembangan
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan untuk penyampaian proses pembelajaran.
Model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh memiliki 4 jenis model yaitu
Korespondensi,Single Mode, Dual Mode, dan Konsorsium. Dari keempat jenis model
tersebut terdapat beberapa peluang, tantangan, dan prospek.
B. Saran
Dengan adanya model Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh diharapkan pendidik
lebih memiliki gaya mendidik yang inovatif serta fleksibel. Penulisan makalah ini
masih terdapat bebrapa kesalahan yang tidak disengaja, namun harapan kami makalah
ini dapat menjadi referensi untuk kemajuan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahmi Rivalina, R. R. (2013). Mengapa Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh (PTJJ)? Jurnal
Teknodik, 109–122. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.93
Julaeha, S., & Suparman, A. PENDIDIKAN TINGGI (MODUS TUNGGAL, GANDA, DAN
KONSORSIUM). Dr. Setij adi MA., 149.
Zuhairi, A., Antor, S. D., & Ardiasih, L. S. (2009). MODEL KELEMBAGAAN
PENDIDIKAN JARAK JAUH: PERKEMBANGAN HISTORIS DAN
KECENDERUNGAN KE DEPAN. Dr. Setij adi MA., 16.

10

Anda mungkin juga menyukai