ABSTRACT
This research studies and analyze the process of Permits Building License (IMB) and preparing
Environmental Impact Assessment (AMDAL) in cement factory building in Rembang. The background
of the research related to the building of cement factory in Rembang of PT.. Semen Indonesia. The
conflict during the cement factorybuilding started in 2009 when PT.. Semen Indonesia was building it
is factory in Rembang region, the company has completed applications for AMDAL license to Central
Java Environmental Agency, along with the completion of the building process. In this case, provincial
1
Mahasiswa Fakultas Hukum
2
Dosen Fakultas Hukum
3
Dosen Fakultas Hukum
1
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
government release a new government decree No.660.1/17 of 2012 concerning environmental permit
for mining activities and factory building of PT.. Semen Indonesia which complete and renew permit
and document of AMDAL regarding judicial review of Indonesian supreme court No.99/PK/TUN/2016
on October 5, 2016. The problem formulation of this research is how the bulding permit application
and AMDAL document is processed and is the process of those permits has been completed in
accordance with regulations. This research uses juridical normative that is the approach taken by
other library materials between primary materials, secondary materials, and tertiary materials. The
results of this study stated that the IMB and the preparation of AMDAL were in accordance with the
laws and regulations, this can be seen from the last permit in the Governor's Decree Number 660.1 / 6
of 2017 that the issuance of environmental permits has been supported by AMDAL documents based
on appropriate mechanisms and is an answer to the Supreme Court review decision because it has
been through the mandatory AMDAL mechanism up to the AMDAL Commission Session and issued
environmental permits and business permits in accordance with statutory regulations.
Keywords : Building Construction Permit (IMB), Environmental Impact Analysis (AMDAL), Factory
Development
5
Daryanto Mundiatun, Pengelolaan Kesehatan
Lingkungan (Yogyakarta: Gava Media, 2015),
4
P. Joko Subagyo, Hukum Lingkungan: Masalah hlm 5.
6
dan Penanggulangannya (Jakarta: PT. Rineka Djauhari Noor, Geologi untuk perencanaan
Cipta, 2002), hlm 1. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm 3.
2
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
mendasar, agar pembangunan ini tidak pembangunan salah satunya adalah sebagai
menyebabkan menurunnya kemampuan usaha, pembangunan gedung, dalam fungsi
lingkungan yang disebabkan karena usaha sebagaimana yang dimaksud pada
sumber daya yang terkuras habis dan angka (1) meliputi bangunan gedung untuk
terjadinya dampak negatif.7 Maka dari itu perkantoran, perhotelan, perdangangan,
diperlukannya sebuah izin lingkungan wisata dan rekreasi, terminal, dan
dalam melaksanakan pembangunan perindustrian. Dalam Pasal 6 undang-
tersebut. undang ini fungsi bangunan yang
Menurut Pasal 1 angka 35 Undang- dimaksud harus sesuai dengan peruntukan
Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Hidup, izin lingkungan adalah izin yang kabupaten/kota dan ditetapkan dan
diberikan kepada setiap orang yang dicantumkan oleh pemerintah daerah
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang dalam Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam Salah satu isu yang sangat rentan saat
rangka perlindungan dan pengelolaan pembangunan adalah lingkungan dalam
lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk artian alam sebagai tempat naungan
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. masyarakat. Telah banyak masyarakat
Dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor yang menyadari permasalahan ini dan
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan pemilik inisiatif untuk berkontribusi
Pengelolaan Lingkungan Hidup yakni : (1) menjawab permasalahan tersebut, baik
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib secara individu maupun dalam suatu
memiliki Analisis Mengenai Dampak wadah organisasi. Banyaknya pabrik yang
Lingkungan (AMDAL) atau UKL-UPL dibangun saat ini bukan hanya
wajib memiliki izin lingkungan. (2) Izin memberikan sumber pendapatan bagi
lingkungan diterbitkan berdasarkan masyarakat sekitarnya namun pabrik juga
keputusan kelayakan lingkungan hidup bisa mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
atau rekomendasi UKL-UPL. (3) Izin Pabrik didirikan untuk memberikan
lingkungan wajib mencantumkan kesempatan kerja penduduk malah
persyaratan yang dimuat dalam keputusan menimbulkan masalah lingkungan yang
kelayakan lingkungan hidup atau serius. Timbulnya masalah lingkungan ini
rekomendasi UKL-UPL. (4) Izin berakibat bagi kesehatan penduduk
lingkungan diterbitkan oleh Menteri, disekitarnya. Keadaan lingkungan yang
gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kurang baik lama-kelamaan menimbulkan
dengan kewenangannya. Dengan demikian masalah bagi penduduk yang ada disekitar
izin lingkungan berfungsi sebagai sarana seperti wabah penyakit dan kerusakan
untuk melindungi lingkungan hidup dari ekosistem. Hal tersebut akan memicu
bahaya administrasif untuk mengendalikan terjadinya konflik antara penduduk
perilaku agar tidak mencemari atau setempat dan pihak investor.9 Seperti
merusak lingkungan hidup.8 pabrik semen yang didirikan di Kendeng,
Pembangunan dalam Pasal 5 angka (1) Rembang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Izin lingkungan pada penambangan
Tentang Bangunan Gedung fungsi adanya dan pembangunan pabrik semen PT..
Semen Indonesia di Kabupaten Rembang
7
Chafid Fandeli, Analisis Mengenai Dampak Jawa Tengah juga telah melanggar Pasal
Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan
(Yogyakarta: Liberty, 2012), hlm 32.
8 9
Mukhlis Mukhlis dan Mustafa Lutfi, Hukum Sudharto P. Hadi, Aspek Sosial Amdal : Sejarah,
Adminitrasi Lingkungan Konteporer (Malang: Teori dan Metode (Yogyakarta: Gadjah Mada
Setara Press, 2010), hlm 84-87. University Press, 2005), hlm 23.
3
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
63 Peraturan Daerah (Rencana Tata Ruang (AMDAL), lebih lanjut Pasal 30 ayat (1)
Wilayah) RTRW Provinsi Jawa Tengah huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun
yang menetapkan sebagai kawasan lindung 2009 menentukan bahwa Keanggotaan
imbuhan air dan Pasal 19 peraturan daerah komisi penilai AMDAL harus ada unsur
(Rencana Tata Ruang Wilayah) RTRW atau wakil dari masyarakat yang berpotensi
Kabupaten Rembang yang menetapkan terkena dampak. Pada tanggal 5 Oktober
area ini sebagai kawasan lindung geologi. 2016, Mahkamah Agung memutuskan
PT. Semen Indonesia (Persero) dengan Pembatalan Surat Keputusan Gubernur
kapasitas sebesar 3 juta ton pertahun telah Nomor 660.1/17 Tahun 2012 dalam
selesai melakukan pengajuan kelengkapan perkara Putusan Peninjauan Kembali (PK)
izin Analisis Mengenai Dampak Nomor 99 PK/TUN/2016 dengan
Lingkungan (AMDAL) dari Badan memenangkan petani Kendang Rembang
Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa dan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup
Tengah. Bersama dengan tuntas (Walhi) serta membatalkan izin lingkungan
kelengkapan izin pembangunan, maka dalam keputusan tersebut.10 Bahwa yang
pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjadi pokok permasalahan dalam
mencetuskan sebuah Surat Keputusan sengketa Keputusan Tata Usaha Negara ini
Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/17 dalam perkara PK Mahkamah Agung
Tahun 2012 pada tanggal 7 Juni 2012 adalah apakah benar prosedur penerbitan
Tentang Izin Lingkungan Pembangunan surat izin lingkungan terkait objek
pabrik semen oleh PT. Semen Indonesia sengketa sudah didukung oleh dokumen
(Persero), di Kabupaten Rembang, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun2014, (AMDAL) yang memadai. Setelah Putusan
terjadi bentrok antara PT. Semen Indonesia Peninjauan Kembali Mahakamah Agung
(Persero) dengan warga Rembang. Warga ada Surat Keputusan Gubernur yang
Rembang mengatakan bahwa mereka tidak dikeluarkan tanggal 16 Januari 2017
diberi informasi mengenai adanya Nomor 660.1/4 Tahun 2017 yang
pembangunan pabrik semen di wilayah didalamnya berisi kebijakan agar
desa mereka, sehingga mereka tidak dilakukan penyempurnaan pada dokumen
mengetahui apa saja dampak-dampak addendum AMDAL sesuai dengan kentuan
negatif dari pembangunan pabrik semen yang berlaku.
ini. Warga Rembang yang menolak Berdasarkan hal tersebut, menarik
pembangunan pabrik semen ini dengan untuk dapat dikaji lebih lanjut mengenai
menggugat PT. Semen Indonesia (Persero) izin lingkungan ini terkait apakah
atas penerbitan izin lingkungan kegiatan mekanisme pengajuan Izin Mendirikan
penambangan karst dan pembangunan Bangunan (IMB) dan Penyusunan
pabrik semen ke PTUN, Banding, dan Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Kasasi namun ditolak hingga akhirnya Lingkungan (AMDAL) dalam izin
menemukan bukti baru dan mengajukan Kegiatan Pembangunan Pabrik Semen di
gugatan Peninjauan Kembali ke
10
Mahkamah Agung (MA). Arief Hidayat dan Ahmad Redi, “ANALISIS
Gugatan tersebut dilakukan karena ini KEABSAHAN KEPUTUSAN GUBERNUR
JAWA TENGAH NOMOR 660.1/6 TAHUN
tidak sesuai dengan pernyataan dalam 2017 TENTANG IZIN LINGKUNGAN
Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor KEGIATAN PENAMBANGAN DAN
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan PEMBANGUNAN PABRIK PT SEMEN
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-
bahwa masyarakat memiliki akses dan hak UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009
TENTANG PERLINDUNGAN DAN
untuk mendapatkan informasi terkait PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP,”
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Jurnal Hukum Adigama 1, no. 1 (2018): hlm 4.
4
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
20
Otto Soemarwoto, Analisis Mengenai Dampak
22
Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah Mada Chalid Fandeli, Op.Cit., hlm.32
23
University Press, 2003), hlm 43. Chalid Fandeli, Op.Cit., hlm.32
8
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
perizinan bangunan atau gedung pabrik izin usaha dan/atau kegiatan yang diatur
tersebut: dalam Pasal 1 angka 35 Undang-Undang
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
2002 Tentang Bangunan Gedung Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
(“UU No 28 Tahun 2002”); Hidup. Kedua, izin usaha dan/atau
b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 kegiatan adalah izin yang diterbitkan oleh
Tahun 2005 Tentang Peraturan instansi teknis untuk melakukan usaha
Pelaksanaan Undang-Undang dan/atau kegiatan yang diatur dalam Pasal
Nomor 28 Tahun 2002 Tentang 1 angka 36 Undang-Undang Nomor 32
Bangunan Gedung (“PP No 35 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Tahun 2005”); Pengelolaan Lingkungan Hidup.25
c. Peraturan Kepala BKPM Nomor 5 AMDAL dalam sistem perizinan
Tahun 2013 Tentang Pedoman dan lingkungan berdasarkan Undang-Undang
Tata Cara Perizinan dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Nonperizinan Penanaman Modal Hidup (UUPPLH) antara lain:26
(“Perka BKPM No 5 Tahun 1. AMDAL sebagai informasi yang
2013”); harus terbuka bagi masyarakat.
2. AMDAL sebagai alat prediksi
II. PEMBAHASAN kemungkinan terjadinya dampak.
A. Mekanisme Penyusunan Dokumen 3. AMDAL sebagai alat
AMDAL terkait Sistem Perizinan pemantau/RPL dan
Lingkungan dalam Undang-Undang pengelolaan/RKL kegiatan.
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang 4. AMDAL sebagai legal evidence.
Perlindungan dan Pengelolaan Tanpa adanya AMDAL tidak mungkin
Lingkungan Hidup dan Peraturan mengajukan izin lingkungan. Selanjutnya,
Daerah Kabupaten Rembang izin lingkungan menjadi prasyarat bagi
Nomor 5 Tahun 2012 Tentang pengajuan permohonan izin usaha. Dengan
Perlindungan dan Pengelolaan demikian, tanpa dimilikinya dokumen
Lingkungan Hidup Rembang AMDAL, tidak dapat mengajukan kedua
AMDAL sebagai salah satu izin tersebut. Sebagai suatu bentuk izin,
persyaratan dalam izin lingkungan AMDAL dan izin lingkungan yang
merupakan studi aktivitas yang tersusun dikeluarkan oleh pejabat negara perlu
secara sistematik dan ilmiah dengan dilakukan pengawasan sebagai wujud
menggunakan teknik pendekatan yang pengendalian serta mencegah dampak
bersifat interdisipliner bahkan lingkungan yang akan ditimbulkan.
multidisipliner, maka studi tersebut Pengawasan terhadap perusahaan yang
haruslah tersusun secara runtut dan telah mendapat izin juga sangat penting
komprehensif.24 Ada 2 (dua) jenis izin dilakukan. Karena pemberian izin itu
lingkungan di dalam Undang-Undang diberikan disertai dengan persyaratan,
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan maka harus dilakukan kontrol baik oleh
Hidup (UUPPLH), yakni pertama, izin instansi pemberi izin maupun oleh
lingkungan adalah izin yang diberikan pengadilan.27 Prosedur terbitnya izin
kepada setiap orang yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL 25
Siswanto Sunarso, Hukum Pidana Lingkungan
atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan hidup dan strategi penyelesaian sengketa
dan pengelolaan lingkungan hidup yang 26
(Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm 72.
merupakan prasyarat untuk memperoleh Ibid, hlm. 88
27
Adrian Sutedi, Hukum perizinan dalam sektor
pelayanan publik (Jakarta: Sinar Grafika, 2010),
24
Muhammad Erwin, Op.Cit, hlm. 85 hlm 243.
9
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
ANDAL, RKL, dan RPL dibuat atas Mahkamah Agung dalam dokumen RKL
dasar KA yang telah disetujui oleh Komisi dan RPL ini kemampuan menyusun
AMDAL/batas waktu persetujuan telah rencana pengelolaan dan pemantauan
dilampaui dan sesuai dengan Pasal 26 lingkungan hidup belum sesuai serta asas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 kelestarian, asas kehati-hatian serta asas
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan kecermatan dalam penyusunan AMDAL
Lingkungan Hidup bahwa dokumen yang dijadikam sebagai pendukung utama
AMDAL sebagaimana dimaksud dalam penerbitan Surat Keputusan Gubernur
Pasal 22 disusun oleh pemrakarsa dengan Jawa Tengah Nomor 660.1/17 Tahun 2012
melibatkan masyarakat dan pelibatan Tentang Izin Lingkungan Kegiatan
masyarakat harus dilakukan berdasarkan Penambangan dan Pembangunan Pabrik
prinsip pemberian informasi yang PT.. Semen Indonesia.
transparan dan lengkap serta diberitahukan Hasil analisis penulis dalam
sebelum kegiatan dilaksanakan dan dalam penyusunan dokumen ini dari salinan
Pasal 26 ayat (2) bahwa dokumen Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah
AMDAL sebagaimana yang dimaksud Agung dokumen ini tidak memperlihatkan
Pasal 22 pelibatan masyarakat harus solusi yang konkret dan perkiraan serta
berdasarkan prinsip pemberian informasi evaluasi dampak tidak tergambar secara
yang transparan dan lengkap serta alternatif cara penanggulangannya
diberitahukan sebelum kegiatan terhadap masalah kebutuhan warga, antara
dilaksanakan. lain kekurangan air bersih dan kebutuhan
Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang pertanian. Hal ini tidak sejalan dengan
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Hidup menyatakan bahwa penyusunan Pengelolaan Lingkungan Hidup
AMDAL sebagimana yang dimaksud menyatakan bahwa penyusunan AMDAL
dalam Pasal 26 adalah Kriteria untuk penguasaan metodologi penyusunan
memperoleh sertifikat kompetensi AMDAL, kemampuan melakukan
penyusunan AMDAL antara lain : pelingkupan, perkiraan, dan evaluasi
penguasaan metodologi penyusunan dampak serta pengambilan keputusan yang
AMDAL, kemampuan melakukan belum ada.
pelingkupan, perkiraan, dan evaluasi d. Dokumen Dinilai Oleh Sidang
dampak serta pengambilan keputusan dan Komisi Penilai AMDAL
kemampuan menyusun rencana ANDAL, RPL dan RKL diajukan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan kepada pejabat yang berwenang dan
hidup. Komisi Penilai AMDAL membentuk tim
Fakta yang ada berdasarkan gugatan teknis dan melakukan penilaian AMDAL
masyarakat yang diwakili oleh WALHI dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 32
bahwa ANDAL, RKL, dan RPL dibuat Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
atas dasar KA yang telah disetujui oleh Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa
Komisi AMDAL belum bisa disetujui oleh Dokumen AMDAL dinilai oleh Komisi
Komisi Penilai AMDAL karena dalam Penilai AMDAL yang dibentuk oleh
Dokumen RKL dan RPL belum Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota
mencantumkan solusi dan cara sesuai dengan kewenangannya dan Pasal
penanggulangannya yang menyebabkan 30 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
terhambatnya pengairan pertanian warga Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Rembang. Lingkungan Hidup bahwa Dokumen
Berdasarkan Pertimbangan Hakim dari AMDAL dinilai oleh Komisi Penilai
salinan dalam Putusan Peninjauan Kembali AMDAL keanggotaan komisi penilai
13
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
belum dapat diterbitkan karena belum Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
melewati tahap Sidang Komisi Penilai memiliki AMDAL atau UKL/UPL wajib
AMDAL namun jika sudah melewati tahap memiliki izin lingkungan, izin lingkungan
sidang komisi AMDAL seharusnya diterbitkan berdasarkan keputusan
dampak negatif yang ditimbulkan dari kelayakan lingkungan hidup, izin
penambangan dan pembangunan pabrik lingkungan wajib mencantumkan
semen ini salah satunya ada perairan warga persyaratan yang dimuat dalam putusan
Rembang yang terhambat ke perairan kelayakan lingkungan hidup atau
sawah dan pertanian dalam zaman modern rekomendasi UKL/UPL dan Izin
yang sudah canggih ini ada teknologi yang Lingkungan diterbitkan oleh Menteri,
bisa menggantikan dan mengeluarkan air Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai
untuk perairan warga ke sawah tersebut dengan kewenangannya.
serta dampak negatif yang ditimbulkan Berdasarkan mekanisme terbitnya izin
lebih sedikit dibandingkan dampak positif mendirikan bangunan dan penyusunan
karena adanya pembangunan pabrik semen dokumen analisis mengenai dampak
ini bisa meningkatkan perekonomian lingkungan secara keseluruhan sebagian
warga Rembang dan Kota Semarang Jawa penerbitan dokumen AMDAL belum
Tengah serta mengurangi intensitas sesuai dengan peraturan perundang-
Pengangguran. udangan karena masih dalam tahap
4. Terbit Izin Lingkungan menyusun dokumen ANDAL, RKL, dan
Masyarakat dalam proses ijin RPL yang belum memadai sehingga hasil
lingkungan dilakukan melalui Sidang Komisi AMDAL belum layak dan
pengumuman permohonan izin lingkungan belum bisa dikeluarkan surat keputusan
dan pengumuman terbitnya izin kelayakan lingkungan hidup.
lingkungan dalam Pasal 36 ayat (2) izin Hal ini diakibatkan karena pada saat
lingkungan diterbitkan berdasarkan menyusun dokumen ANDAL, RKL, RPL
keputusan kelayakan Lingkungan Hidup. dari salinan Putusan Peninjauan Kembali
Faktanya keputusan kelayakan lingkungan Mahkamah Agung ini dokumen ini tidak
hidup dalam izin yang dikeluarkan memperlihatkan solusi yang konkret dan
sebelum Putusan Peninjauan Kembali perkiraan serta evaluasi dampak tidak
Mahkamah Agung masih memperbaharui tergambar secara alternatif cara
dokumen Addendum AMDAL dalam penanggulanganya. Hal ini tidak sejalan
Sidang Komisi Penilaian AMDAL dan dengan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang
Surat Keputusan kelayakan lingkungan Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
hidup belum diputuskan sehingga surat Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
izin lingkungan tidak bias diterbitkan. Hidup yang menyatakan bahwa
5. Izin Lainnya, Izin Usaha dan/atau penguasaan metodologi penyusunan
Kegiatan AMDAL, kemampuan melakukan
Sebelum dan setelah dikeluarkannya pelingkupan, perkiraan, dan evaluasi
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah dampak serta pengambilan keputusan yang
Agung Izin Usaha berupa izin usaha dalam belum ada dan kemampuan menyusun
kegiatan industri pabrik semen Gubernur rencana pengelolaan dan pemantauan
Jawa Tengah memberikan pernyataan lingkungan hidup belum sesuai serta asas
bahwa belum ada diterbitkan oleh menteri kelestarian, asas kehati-hatian serta asas
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). kecermatan dalam penyusunan AMDAL
Undang-Undang Nomor 32 Tahun yang dijadikan sebagai pendukung utama
2009 Tentang Perlindungan dan penerbitan Surat Keputusan Gubernur
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 36 Jawa Tengah Nomor 770.1/17 Tahun 2012
mengenai Perizinan antara lain Setiap Tentang Izin Lingkungan Kegiatan
15
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
19
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 1 Nomor II September 2019
Artikel
20