Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : HERI PURNOMO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041447974

Kode/Nama Mata Kuliah : 4210/ HUKUM LINGKUNGAN

Kode/Nama UPBJJ : 45/ YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS


TERBUKA
1. Merdeka.com - Menindaklanjuti keputusan Peninjuan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) yang
memenangkan gugatan petani warga Rembang dan LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bernomor 99
PK/TUN/2016 tanggal 5 Oktober 2016, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencabut izin lingkungan
pabrik PT Semen Indonesia (Persero) di Rembang, Jawa Tengah Nomor 660.1/30 Tahun 2016. Pencabutan
izin semen Rembang ini tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur No 6601/4 Tahun 2017 tertanggal 16
Januari 2017, tentang Pencabutan Keputusan Gubernur Nomor 660.1/30 Tahun 2016 tentang Izin
Lingkungan Kegiatan Penambangan Bahan Baku dan Pembangunan serta Pengoperasian Pabrik Semen PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. "Menyatakan batal dan tidak berlaku, Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 660.1/17 Tahun 2012 tangal 7 Juni 2012 sebagaimana telah diubah oleh Keputusan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 660.1/30 Tahun 2016 tanggal 9 November 2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan
Penambangan Bahan Baku Semen dan Pembangunan Serta Pengoperasian Pabrik Semen PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah," kata Ganjar membacakan poin
satu dari SK tersebut di Wisma Perdamaian Kawasan Tugumuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin
(16/1). Pada poin kedua, Ganjar menyatakan berdasarkan putusan PK MA, Ganjar memerintahkan kepada
PT Semen Indonesia untuk menyempurnakan dokumen adendum Analisa Dampak Lingkungan (Amdal)
dan Rencana Kajian Lingkungan (RKL)-Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL). Berdasarkan masukan dari
tim ahli, dalam Pertimbangan Majelis Hakim Peninjauan Kembali menyatakan, dokumen amdal sebagai
salah satu persyaratan penerbitan Keputusan Gubernur Ganjar tersebut cacat prosedur. "Sebabnya masih
terdapat beberapa hal yang tidak diakomodir dalam dokumen tersebut khususnya terkait dengan
pembatasan dan tata cara penambangan batu gamping pada kawasan cekungan air tanah, serta solusi
konkret terhadap beberapa masalah kebutuhan warga," jelasnya. Sumber :
https://www.merdeka.com/peristiwa/gubernur-jateng-cabut-izin-lingkungan-pt-semenindonesia-di-
rembang.html HKUM4210

Berdasarkan potongan kasus di atas:


a. Uraikanlah muatan dokumen AMDAL!
b. Dokumen AMDAL disusun pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat. Uraikanlah syarat masyarakat
yang dapat dilibatkan dalam penyusunan dokumen AMDAL!
c. Apakah izin lingkungan dapat menjadi obyek gugatan administratif? Jelaskan dasar hukumya!
JAWAB:
a. AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang merupakan suatu
DOKUMEN KAJIAN STUDI KELAYAKAN untuk memastikan dampak lingkungan dari suatu tahapan
pengembangan proyek sebagai bahan pertimbangan untuk pembuat keputusan dalam penerbitan
suatu Izin Usaha.
JENIS DOKUMEN AMDAL
Karena tingkat kepentingan yang sangat tinggi, penyusunan AMDAL memerlukan beberapa jenis
dokumen yang harus disusun dan analisis dengan baik sebelum pembangunan proyek. Dokumen
AMDAL digunakan untuk bahan perencanaan wilayah, proses pengambilan keputusan mengenai
proyek, memberi masukan untuk penyusunan teknis proyek, serta memberi informasi yang
transparan kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu penyelenggaraan proyek.
Jenis dokumen analisis atau studi AMDAL tersebut adalah :
1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
KA-ANDAL adalah dokumen tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian AMDAL meliputi dampak-
dampak penting yang akan dikaji dan batas studi AMDAL. Sedangkan kedalaman studi dan
penentuan metodologi akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan
kedalaman kajian berasal dari kesepakatan antara penyelenggara proyek dan Komisi Penilai AMDAL
melalui proses pelingkupan. Contoh isi dari KA-ANDAL antara lain izin tata ruang, izin prinsip lokasi,
peta-peta terkait, dan lain-lain. Selain itu juga harus ada sosialisasi dengan masyarakat sekitar berupa
pengumuman.

2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)


ANDAL adalah dokumen yang berisi analisis secara cermat terhadap dampak penting dari suatu
rencana proyek. Dampak-dampak penting yang telah diidentifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL
dianalisis lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakat dengan tujuan untuk
mengetahui besaran dampak. Selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan dari pihak
berwenang.
Tahap berikutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang
lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan menetapkan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan
dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif suatu proyek. Upaya-upaya
tersebut dirumuskan berdasarkan kajian ANDAL.

4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)


RPL adalah dokumen yang memuat upaya pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh dampak-dampak dari rencana proyek. Hasil pemantauan ini digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas upaya pengelolaan proyek yang telah dilakukan, ketaatan penyelenggara
proyek terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi analisis
dampak digunakan dalam kajian ANDAL.
Dokumen 3 dan 4 merupakan dokumen yang bersifat dinamis karena secara periodik dapat
dilakukan penyesuaian sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha yang real dilakukan di lapangan

JAWAB
b. Dalam pelestarian lingkungan hidup setiap orang berhak berperan serta dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, hal ini diatur dalam Pasal 66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat pada pembuatan dokumen Amdal bagi usaha yang dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Pasal
22 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup .

Ada tiga pihak yang berkepentingan dengan AMDAL yaitu Pemrakarsa, Aparatur Pemerintah, dan
Masyarakat. Pelaksanaan suatu kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan Bio-Geofisik
dan lingkungan sosial. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh pelaksanaan suatu kegiatan mempunyai
arti semakin pentingnya peran serta masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut. Karena
itu masyarakat sebagai subyek hak dan kewajiban perlu diikutsertakan dalam proses penilaian
AMDAL. Selain itu, diikutsertakannya masyarakat akan memperbesar kesediaan masyarakat
memerima keputusan yang pada gilirannya akan memperkecil kemungkinan timbulnya sengketa
lingkungan.
Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Amdal wajib mengikutsertakan masyarakat yang mencakup:
1. Masyarakat yang terkena dampak;  
2. Masyarakat pemerhati lingkungan hidup; dan  
3. Masyarkat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses Amdal  

Pengikutsertaan masyarakat tersebut dilakukan melalui :


1. Pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; dan  
2. Konsultasi publik yang dilakukan sebelum penyusunan dokumen Kerangka Acuan (KA)

JAWAB
. c. Menurut saya izin lingkungan DAPAT dijadikan obyek gugatan administratif. Gugatan administratif
terhadap izin lingkungan terkait dengan upaya penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui
peradilan administrasi. Rezim hukum lingkungan hidup di Indonesia pada saat ini diatur dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UU PPLH) serta peraturan-peraturan pelaksananya. Dalam Pasal 38 UU PPLH : “ Selain ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), izin lingkungan dapat dibatalkan melalui
keputusan pengadilan tata usaha negara.”
Pengujian izin lingkungan tersebut diajukan dengan gugatan melalui pengadilan tata usaha negara
dengan mendasarkan pada alasan-alasan pembatalan sebagaimana diatur dalam Pasal 37 ayat (2)
UU PPLH :
(2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) dapat dibatalkan apabila: a.
persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan,
penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam keputusan komisi
tentang kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKLUPL; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
serta mengacu pada alasan-alasan pembatalan yang diatur dalam Undang-undang Peradilan Tata
Usaha Negara itu sendiri. Selain itu dasar hukum pengajuan gugatan administratif terhadap izin
lingkungan diatur khusus dalam Pasal 93 ayat (1) UU PPLH.
(1) Setiap orang dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara apabila: a.
badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada usaha dan/atau
kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal;
b. badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan yang
wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL; dan/atau
c. badan atau pejabat tata usaha negara yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan yang
tidak dilengkapi dengan izin lingkungan.

2. Analisislah
a. Jika AMDAL cacat hukum, dapatkah izin lingkungan dibatalkan? Jelaskan dasar hukumnya
berdasarkan UU No 32 Tahun 2009!
Jawab:
DAPAT dibatalkan , sesuai dengan Pasal 37 Ayat (2.a) UU 37 Tahun 2009 : “ Izin lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) dapat dibatalkan apabila: a. persyaratan yang
diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta
ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi

b. Apa syarat pencabutan izin lingkungan berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup?
Jawab:
ada 3 syarat untuk pencabutan/ dibatalkan izin lingkungan sesuai Pasal 37 ayat (2) UU 32 tahun 2009
yaitu:
Izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (4) dapat dibatalkan apabila:
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan,
penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam keputusan komisi
tentang kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKLUPL; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.

c. Apa syarat pencabutan izin lingkungan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.2
tahun 2013 Tentang Pedoman Penerapan Sanksi Administratif di Bidang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup?

JAWAB:
Sesuai Pasal 4 Ayat (5 ) Permen Lingkungan Hidup No2 tahun 2013 yaitu:
(5) Pencabutan Izin Lingkungan dan/atau Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diterapkan apabila penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan:
a. memindahtangankan izin usahanya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari pemberi
izin usaha;
b. tidak melaksanakan sebagian besar atau seluruh paksaan pemerintah yang telah diterapkan
dalam waktu tertentu; dan/atau
c. telah menyebabkan terjadinya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan yang
membahayakan keselamatan dan kesehatan manusia

Demikian jawaban saya:


Heri Purnomo/041447974
Referensi:
-UU 32 Tahun 2009 tentang lIngkungan Hidup
- Mukono HJ. 2005. Kedudukan AMDAL dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan yang
Berkelanjutan (Sustainable Development). Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2 no. hal: 19 – 28.
-Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan -

Anda mungkin juga menyukai