See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333892659

Kenakalan Perusahaan Industri Yang Tidak Memiliki Izin Amdal

Article · June 2019

CITATIONS READS
0 2,032

1 author:

Meliana Destira
Jakarta State University
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Meliana Destira on 20 June 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 KENAKALAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMILIKI IZIN AMDAL

Meliana Destira Priyanti (1401617005)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas : A 2017

Dosen : Prof. Nadiroh., M.Pd

Mata Kuliah : Hukum Agraria

Universitas Negeri Jakarta

Indonesia merupakan negara yang
mempunyai kekayaan sumber daya alam
yang melimpah. Di dalam Undang-Undang
Dasar 1945 mewajibkan agar sumber daya
alam digunakan untuk kemakmuran rakyat.
Dimana sumber daya alam itu dimanfaatkan
oleh sebagian besar orang untuk membuka
peluang usaha. Jenis-jenis usaha tersebut
antara lain usaha perkebunan, usaha industri,
usaha pertambangan dan lain sebagainya.
Tercatat ada ribuan perusahaan yang
beroperasi di Indonesia. Tetapi ada sebagian
perusahaan yang berdiri di negara Indonesia
sudah melanggar prosedur atau syarat dalam
mendirikan suatu perusahaan dengan tidak
memiliki izin Analisis Dampak Mengenai
Lingkungan (AMDAL). Hal tersebut
menjadi permasalahan yang harus di tindak
lanjuti oleh pemerintah terkait. Di dalam
mendirikan suatu usaha, perusahaan wajib
memiliki amdal. Terkait amdal itu sendiri
sudah di atur dalam undang-undang repubik
Indonesia tahun 1945.
Analisis Dampak Mengenai
Lingkungan (AMDAL) merupakan suatu
bentuk kajian yang memfokuskan pada
suatu usaha atau kegiatan yang ingin
didirikan. Dimana amdal sangat
berpengaruh dalam suatu usaha atau
kegiatan tersebut. Amdal dibutuhkan sebagai
penyeimbang antara pendirian usaha atau
kegiatan dengan dampak yang diberikan
lingkungan sekitar. Selain itu Amdal
merupakan bagian studi yang mengkaji
tentang kelayakan suatu rencana usaha atau
kegiatan yang harus dipenuhi
persyaratannya untuk mendapatkan izin
melakukan suatu rencana usaha atau
kegiatan.

Industri merupakan suatu rangkaian dapat dipungkiri bahwa kegiatan industri

usaha mengolah dan memanfaatkan sumber
daya alam secara masal sehingga
menghasilkan suatu produk dengan efektif
dan efesien. hasil dari kegiatan indsutri yaitu
suatu produk yang dapat di gunakan untuk
memenuhi kebutuhan seseorang. Tidak
juga menghasilkan implikasi negatif antara
lain terjadinya perubahan kualitas
lingkungan akibat pencemaran, baik itu
pencemaran air, tanah, dan udara. Walaupun
juga tidak dapat digeneralisasi bahwa setiap
kegiatan industri atau kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam pasti akan mempunyai
dampak negatif terhadap lingkungan
(Taufiq, 2011).
Sebagian besar perusahaan industri
sejak awal sudah berkomitmen dan
melaksanakan secara bijaksana dalam
menjalankan usaha industri dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan
sekitar yang berpedoman dengan Analisis
Dampak Mengenai Lingkungan (AMDAL).
tidak semua perusahaan industri patuh
terhadap prosedur dalam mendirikan suatu
usaha atau kegiatan tersebut. Sebagian
perusahaan industri telah melanggar izin
Analisis Dampak Mengenai Lingkungan
(AMDAL). akibat dari kenakalan
perusahaan dikhawatirkan akan berdampak
pada pencemaran lingkungan. Jika limbah
perusahaan industri tidak dikelola dengan
baik dan membuang sampah limbah itu ke
sungai dan berdampak terhadap biota laut
yang ada di sungai serta air sungai dapat
tercemar akibat sampah limbah yang di
buang oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab. Pentingnya suatu perusahaan yang
seharusnya memiliki izin amdal karena
amdal mengatur tentang suatu rencana atau
kegiatan yang ingin di didirikan terhadap
dampak penting lingkungan hidup. Amdal
akan mengkaji apakah suatu rencana atau
kegiatan tersebut menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan atau tidak.
Pelaksanaan Analisis Dampak Mengenai
Lingkungan (AMDAL) tercantum didalam
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2012. Dalam peraturan tersebut tertulis
bahwa pelaksanaan AMDAL harus melalui
tahapan-tahapan itu. Proses penyusunan
Amdal menurut Peraturan Pemerintah ini
menguraikan bahwa dalam penyusunannya
melalui tahapan sebagai berikut :
1) AMDAL dapat disusun sendiri oleh
pemrakarsa atau meminta bantuan
pihak lain.
2) Pihak lain yang membantu
pemrakarsa dapat bersifat
perorangan atau lembaga penyedia
jasa penyusun AMDAL.
3) Pemrakarsa, dalam menyusun
dokumen AMDAL sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8,
mengikutsertakan masyarakat :
 Masyarakat yang terkena
dampak.
 Pemerhati lingkungan hidup
dan/atau
 Yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan proses
Amdal.[ CITATION Yak17 \l
1033 ]
Proses selanjutnya yaitu penyusunan
dokumen AMDAL. penyusunan dokumen
amdal dilakukan oleh penyusun Amdal yang
memiliki sertifikat kompetensi dalam
menyusun AMDAL. adapun dokumen
amdal yang harus di persiapkan antara lain :
a. Dokumen kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (KA-
ANDAL).
Suatu dokumen yang berisi tentang
ruang lingkungan hidup. Ruang lingkup
dalam kajian ANDAL berkaitan dengan
penentuan dampak-dampak penting yang
akan dikaji lebih mendalam dalam
ANDAL dan batas-batas studi ANDAL.
b. Dokumen Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL).
 Suatu dokumen yang berisi telaahan
secara cermat terhadap dampak penting
dari suatu rencana usaha atau kegiatan
serta dampak-dampak penting yang telah
teridentifikasi di dalam dokumen
Kerangka Acuan ANDAL.
c. Dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL).
Suatu dokumen yang berisi tentang
penegndalian dan penanggulangan
dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan
dampak positif yang terjadi akibat
rencana usaha atau kegiatan.
d. Dokumen Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL).
Suatu dokumen yang memuat
program-program pemantauan untuk
melihat perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh dampak-dampak yang
berasal dari rencana usaha atau kegiatan.
e. Dokumen Ringkasan Eksekutif.
Suatu dokumen yang meringkas
secara singkat dan jelas hasil kajian
ANDAL. Hal-hal yang perlu
disampaikan dalam ringkasan eksekutif
yaitu uraian secara singkat tentang
besaran dampak yang dikaji dalam
ANDAL.
Permohonan izin lingkungan adalah
proses dimana jika ANDAL, RKL, dan RPL
dinyatakan layak maka pemrakarsa
menyamapaikan permohonan izin
lingkungan ke
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota.
Permohonan dilengkapi dengan dokumen
AMDAL atau formulir UKL-UPL, dokumen
pendirian usaha dan profil usaha dan/atau
kegiatan. Kemudian setelah menerima
permohonan
Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
mengumumkan renacana usaha yang wajib
AMDAL ke multimedia dan papan
pengumuman selama 5 hari berturut-turut
yang nantinya masyarakat memberikan
tanggapan pada masa 10 hari setelah
pengumuman (Yakin, 2017).
Didalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 menyediakan tiga macam penegakan
hukum lingkungan antara lain : penegakan
hukum pidana, perdata dan administratif.
Diantara ketiga bentuk penegakan hukum
yang tersedia, penegakan hukum
administratif dianggap sebagai upaya
penegakan hukum terpenting. Hal ini karena
penegakan hukum administratif lebih
ditunjukan kepada upaya mencegah
terjadinya pencemaran dan perusakan
lingkungan. Disamping itu penegakan
hukum administratif bertujuan untuk
menghukum pelaku pencemaran dan
perusakan lingkungan. Ada beberapa macam
sanksi administratif yang biasa diberlakukan
terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh
pelaku kegiatan yaitu :
 Bestuursdwang (paksaan
pemerintah);
 Penarikan kembali keputusan yang
menguntungkan (izin, subsidi,
pembayaran, dan sebagainya);
 Pengenaan uang paksa oleh
pemerintah (dwangsom);
 Pengenaan denda administratif
(administrative boete) (Yakin, 2017).
REFERENSI
Taufiq, M. (2011). Kedudukan dan Prosedur
AMDAL dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jurnal Wiga. Vol. 2 No. 2. Hlm 21-
42.
Yakin, S.K. (2017). Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan. Badamai Law
Journal. Vol. 2 No. 1. Hlm 113-132.
View publication stats