Nim : 18115001
Kelayakan suatu usaha tidak hanya dilihat dari aspek finansial semata, akan tetapi
harus memperhatikan aspek lainnya seperti aspek legal dan aspek lingkungan.
1. Aspek Hukum dan Legalitas
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana CV akan dibangun yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku.
Contoh Perijinan mendirikan CV :
Izin lokasi :
- sertifikat (akte tanah),
- bukti pembayaran PBB yang terakhir,
- rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
Izin usaha :
- Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum
lainnya.
- NPWP (nomor pokok wajib pajak),
- Surat tanda daftar perusahaan,
- Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
- Surat tanda rekanan dari pemda setempat,
- SIUP setempat,
- Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
o Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang
akan didirikan
o Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan
atau dilarang undang-undang
o Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
o Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau
tidak.
2. Aspek Dampak Lingkungan Eksternal
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini,
karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap
lingkungan di sekitarnya, antara lain:
Dampak terhadap air
Dampak terhadap tanah
Dampak terhadap udara
Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan fauna
yang ada di sekitar usaha secara keseluruhan.
3. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Aspek kelayakan usaha yang berkaitan dengan aspek AMDAL perlu di analisis.
Karena aspek usaha erat kaitannya dengan lingkungan. Disesuaikan dengan tujuan
penulisan makalah ini, analisis kelayakan usaha yang berkaitan dengan lingkungan hidup
yang akan dijelaskan, mengacu pada analisis AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan
pokok, yaitu:
1) Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian. Jawaban
ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan
kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin
tanpa menghilangkan dampak samping yang timbul.
2) AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek produksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah
lingkuangannya. Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah,
tapi seteleh perubahan itu menjadi di luar ambang batas,maka manusia tidak dapat
mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu. Pemrakarsa proyek harus
membuatAMDALdengan konsekuensi ia harus mengeluarkan biaya. Tanggung jawab
penyelenggara AMDAL ini bukan berarti harus diemban pemrakarsa proyek itu
sendiri. Ia dapat menyerahkan penyelenggaraan ini kepada konsultan swasta atau
pihak lain atas dasar saran dari pemerintah. Namun, pemrakarsa proyek tetap sebagai
pihak yang bertanggung jawab, bukan pihak konsultan swasta pembuat AMDAL
tersebut.
Fungsi AMDAL
AMDAL berfungsi sebagai penetapan pengambilan keputusan seperti yang
tercantum dalam Pasal 1 ayat 1 PP 27 Tahun 1999, (AMDAL adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha atau kegiatan).
Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak
dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi.
Tujuan AMDAL
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah Untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau
kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan
mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari
aspek lingkungan hidup. Pada hakikatnya diharapkan dengan melalui kajian AMDAL,
kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha atau kegiatan pembangunan diharapkan
mampu secara optimal meminimalkan kemungkinan dampak lingkungan hidup yang
negatif, serta dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien.
Menghindari dampak
Meminimalisasi dampak
Melakukan mitigasi/kompensasi dampak
Manfaat AMDAL
Pada dasarnya AMDAL memiliki tiga manfaat utama, yaitu:
1) Bagi Pemerintah
Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan suatu lingkungan dari suatu
rencana usaha.
Merupakan bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
Mencegah agar tidak terjadi kerusakan pada sumber daya alam yang berpotensi
disekitar lokasi usaha dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
2) Bagi Masyarakat
Mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi dan manfaat serta kerugian
akibat adanya suatu kegiatan atau usaha,
Mengetahui hak dan kewajibanya di dalam hubungan dengan usaha atau kegiatan
di dalam menjaga dan mengelola kualitas lingkungan.
Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk ikut berpartisipasi.
3) Bagi Pemrakarsa
Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi pada masa
yang akan datang.
Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek atau usaha.
Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan
hidup.
Kesimpulan