Fenomena yang terjadi pada akuntansi manual jarang digunakan oleh perusahaan untuk
membantu pekerjaan keuangan dan akuntansi, namun kebanyakan pengguna perangkat lunak
(software) tidak mengetahui cakupannya, seperti pengertian dan fungsinya hanya sebagai
pengguna saja, maka dari itu bab ini akan membahasnya. Secara medalam membahas dasar
konseptual Sistem Informasi Akuntansi. Adapun pengertian sistem informasi akuntansi menurut
para ahli di bidang informasi dan akuntasi maupun pakar bidang sistem informasi, antara lain:
James (2004) dan Marshall Romney Steinbart (2005), mempelajari sistem pasti ada manfaatnya, maka
tujuan dari penggembangan sistem informasi akuntansi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Memproses data dan menyediakan informasi yang akurat, relevan fan tepat waktu yang
diperlukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan perusahaan
2. Membantu kelancaran proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan lebih auditable.
3. Untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan
keuangan perusahaan.
4. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari misalnya dalam memproses
setiap transaksi yang terjadi sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat berjalan secara efektif
dan efisien.
5. Menjamin bahwa implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan secara akuntabel khususnya
dalam pengadministrasian transaksi yang berkaitan dengan keuangan
SIA sebagai sistem yang terbuka tidak menjamin dari kesalahan dan kecurangan, oleh karena itu
diperlukan pengendalian intern yang baik untuk melindungi perusahaan dari kegiatan-kegiatan
intern yang merugikan. Dalam lingkup yang sempit, pengendalian inern diterjemahkan sebagai
kegiatan-kegiatan berupa : validasi kewenangan dan pengecekan bukti-bukti yang harus melampiri suatu
transaksi. Namun pengendalian intern dalam SIA mempunyai maksud yang lebih luas, yaitu :