ABSTRAK
Semakin banyaknya pesanan dan banyaknya pelanggan membuat perusahaan
kesulitan dalam mengelola perusahaan, oleh sebab itu perusahaan PT
SURYAMAS yang masih menggunakan sistem akuntansi secara manual
diharapkan dapat menggunakan sistem akuntansi berbasis komputer agar tercapai
kemudahan dalam perhitungan akuntansi. Program komputer untuk akuntansi
biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan
transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan
dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan daftar saldo)
dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat pada
layar monitor.
Aplikasi Akuntansi ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Hal ini
tentu akan membawa kemudahan dan mengefisiensikan waktu dan proses dalam
melaksanakan perhitungan akuntansi secara keseluruhan, karena semua bagian
yang terkait dengan system ini akan diberikan kemudahan dengan rancangan
tampilan/interface yang familiar dengan user, dan juga resiko kesalahan dalam
perhitungan persediaan dapat dikurangi karena langsung dihitung otomatis jika
ada penambahan dan pengurangan persediaan melalui transaksi pembelian dan
penjualan tanpa harus diketik manual. Namun keamanan dan kerahasiaan data
dapat terjaga karena system ini hanya dapat diakses oleh user yang telah terdaftar
pada database system dan hanya diperbolehkan mengakses data yang telah
ditentukan/sesuai dengan login user, termasuk dalam melakukan transaksi proyek
dibutuhkan login dari atasan.
Dengan adanya system ini, diharapkan pada akhirnya nanti dapat lebih
meningkatkan kinerja kerja dan hasil yang lebih cepat dan lebih akurat dalam
menghasilkan laporan keuangan di PT SURYAMAS.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam mendefinisikan sebuah system terdapat dua kelompok pendekatan.
Kelompok pertama dalam mendefinisikan sebiah sistem lebih menekannkan pada
prosedurnya, sedang kelompok ke dua lebih menekankan pada komponen atau
elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem.
Pendekatan menurut Fitzgerald dan Warren tahun 1981 menjelaskan bahwa
sistem terdiri dari beberapa jaringan kerja yang memiliki keterkaitan satu sama
lain, dan bekerja bersama-sama melakukan suatu kegiatan demi tercapainya
tujuan tertentu.
Sedangkan pendekatan lain yang menekankan pada komponen atau elemennya
seperti yang dikemukakan oleh Ardra Jerry Fitzgerald dan Warren tahun 1981
mengatakan bahwa sistem merupakan kumpulan dari banyak elemen yang saling
berinteraksi untuk memperoleh tujuan tertentu.
Pendekatan berikutnya yang menekankan pada komponen atau elemennya
oleh Davis dan Olson tahun 1985 bahwa sistem dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan susunan dari
beberapa usulan atau ide-ide, sedangkan sistem fisik merupakan himpunan elemen
yang saling bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebuah sistem dirancang untuk mencapai satu tujuan atau lebih. Semua elemen
bekerja untuk mencapapi tujuan masing-masing elemen-elemen tersebut.
Berdasarkan definisi dari sistem, maka setiap sistem pasti memiliki komponen.
Komponen ini berbeda antara satu sistem dengan sistem yang lain. Tetapi setiap
sistem memiliki bentuk dasar yang sama, yaitu merubah sumber-sumber input
menjadi sumber-sumber output. Dalam proses perubahan sumber-sumber input
menjadi output ini terdapat mekanisme kendali yang selalu memantau proses
perubahan yang terjadi agar sistem dapat berjalan sesuai dengan ketentuan tujuan
yang telah ditetapkan. Keadaan ini dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini :
Kendali
Proses
Masukan Keluaran
Elemen Sistem
Studi Kelayakan
Menentukan kemungkinan dari keberhasilan solusi yang diusulkan, yang berguna
untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat
dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat
pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Analis sistem
melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang
disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem. Tugas-tugas yang tercakup
dalam studi kelayakan meliputi:
Penentuan masalah dan peluang yang dituju system
Pembentukan sasaran sistem baru secara keseluruhan
Pengidentifikasian para pemakai sistem
Pembentukan lingkup system
METODE PENELITIAN
Desain system lama adalah suatu cara kerja yang telah atau sedang digunakan
oleh suatu instansi dalam kegiatan sehari-hari, dalam hal ini adalah cara kerja
pada suatu instansi yang menjadi objek dari penelitian, yang dalam hal ini adalah
desain system akuntansi manual yang digunakan oleh PT SURYA MAS.
Dalam system akuntansi manual yang tradisional, dokumen sumber dicatat dalam
jurnal untuk menyajikan catatan transaksi secara kronologis. Jurnal kemudian
dipindahbukukan ke buku besar untuk tujuan pengikhtisaran data keuangan. Buku
besar diproses untuk menghasilkan laporan keuangan. Arus pemrosesan seperti
system itu adalah dari dokumen ke jurnal, jurnal ke buku besar, dan dari buku
besar ke laporan keuangan.
Desain system alternative adalah suatu bentuk rancangan baru yang cara kerja
atau metode yang digunakan sama dengan prosedur sebelumnya hanya saja dibuat
efisien dengan memanfaatkan teknologi computer, khususnya bahasa
pemrograman untuk melakukan pengolahan data, sehingga dapat mengefisienkan
pekerjaan dan mengurangi kegiatan yang biasa dilakukan secara
manual/semimanual sehingga mengurangi resiko terjadinya kesalahan.
Perusahaan melakukan pembelian barang dan jasa yang dikendalikan melalui
departemen pembelian yang terpusat. Pembelian terpusat dapat menghasilkan
diskon kuantitas yang lebih besar, posisi pasar yang lebih kuat, pengendalian
persediaan yang lebih baik, spesialisasi pembeli dan sebagainya.
Pembelian
Departemen pembelian memilih supplier dan membuat perjanjian syarat
pembelian dan pengirimannya kemudian menyajikan dan mendistribusikan order
pembelian untuk permintaan yang dibuat. Rangkapannya dibuat untuk dikirim ke
supplier, departemen hutang dagang, departemen yang membuat permintaan dan
departemen penerimaan.
Penerimaan
Departemen penerimaan terpisah dan independent dari fungsi gudang. Rangkapan
order pembelian yang dikirim ke departemen penerimaan mengotorisasi
departemen penerimaan untuk menerima pengiriman dari supplier pada saat bahan
dikirimkan. Prosedur penerimaan harus mencakup perhitungan barang diterima
dan penyajian laporan penerimaan. Rangkapan laporan penerimaan harus
dilampirkan pada saat pemindahan barang ke gudang, seperti disajikan pada
Gambar 3.2.
Gudang
Departemen gudang menyetujui penerimaan barang dari departemen penerimaan
untuk menandatangani laporan penerimaan dan kemudian mengirimkan laporan
penerimaan ke departemen hutang dagang. Verifikasi independent atas
penerimaan pembelian ini merupakan inti dari system aplikasi pembelian, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 3.1.
Hutang Dagang
Departemen hutang dagang bertanggungjawab untuk memulai kegiatan
pembayaran kepada Supplier. Seperti pada gambar, empat formulir yaitu
permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan dan faktur
dibutuhkan untuk mendokumentasikan transaksi pembelian. Pengendalian utama
akitivitas pengembalian dilakukan dengan menggunakan system voucher. Sistem
voucher merupakan teknik penelaahan untuk meyakinkan bahwa seluruh
dokumentasi telah dicakup, diverifikasi dan ditelaah sebelum pembayaran
dilakukan.
Berikut akan disajikan diagram aliran data system aplikasi
pembelian:
Gambar 3.1
Diagram Aliran data : Aplikasi Pembelian
KUNCI ALIRAN DATA
1. Permohonan 8. Laporan Penerimaan
2. Pemberitahuan 9. Pemberitahuan Penerimaan
3. Order Pembelian 10. Faktur
4. Nota Pembelian 11. Faktur Disahkan
5. Nota Penerimaan 12. Paket Tanda-tanda Bukti
6. Pengiriman 13. Pembayaran
7. Nota Pengiriman
Gambar 3.2
Bagan Alir Aplikasi Pembelian
Pembelian
Gambar 3.2
(Lanjutan)
Bagan Alir Aplikasi Pembelian
Sistem Aplikasi Penjualan
Sistem Aplikasi Penjualan Tunai
Siklus pendapatan mencakup fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah
produk atau jasa menjadi pendapatan dari pelanggan. Fungsi-fungasi yang umum
meliputi pemberian kredit, pengiriman barang dan piutang dagang.
Perusahaan dalam menjual barang dagangan di Toko nya dilakukan secara Tunai.
Berikut disajikan alur data penjualan Tunai:
Gambar 3.3
Bagan Alir Aplikasi Penjualan Tunai
Gambar 3.5
Diagram Aliran Data : Sistem Penerimaan Kas
KUNCI ALIRAN DATA
1. Penjualan Tunai 8. Cek
2. Slip Penjualan 9. Nota Pengiriman Uang
3. Slip Penjualan 10. Pengendalian Total Penerimaan Kiriman
4. Penerimaan Penjualan 11. Jurnal Voucher
5. Barang Dikeluarkan 12. Penyetoran (deposit)
6. Jurnal Voucher 13. Slip Setoran
7. Penerimaan Kiriman 14. Rekening Koran
Ruang Pengiriman Surat
Penerimaan Kas
Gambar 3. 6 (Lanjutan)
Bagan Alir Penerimaan Kas
Piutang Dagang
Gambar 3. 6 (Lanjutan)
Bagan Alir Penerimaan Kas
Sistem Pengeluaran Kas
Gambar 3.7
Diagram Alur Data : Aplikasi Pengeluaran Kas
Penerimaan Kas
Gambar 3.8
Bagan Alir Aplikasi Pengeluaran Kas
Hutang Dagang
KESIMPULAN
Jika dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasi memang jelas
mempunyai beberapa keunggulan diantaranya :
1. Kecepatan (speed), PT SURYAMAS tidak perlu lagi mencatat setiap
transaksi penjualan, karena dengan aplikasi ini user cukup mengklik
tombol input yang diperlukan sesuai dengan transaksi. Contoh: Transaksi
Penjualan Tunai untuk Toko, user tinggal klik form Penjualan Tunai dan
klik barang-barang yang dijual (dalam database Inventory), maka secara
otomatis terposting dan masuk ke penjurnalan dan langsung
mempengaruhi Persediaan dan Neraca.
2. Ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan. User cukup
mengklik menu-menu yang dibutuhkan sesuai transaksi sehingga resiko
kesalahan dalam mencatat secara manual dapat diperkecil.
Komputer memiliki kecepatan yang dapat diandalkan karena komputer
mengerjakan suatu perintah dalam hitungan yang sangat cepat yaitu mikrodetik.
Pencatatan transaksi secara manual membutuhkan waktu yang relative lebih lama
dibandingkan dengan aplikasi yang hanya cukup mengklik menu yang diinginkan.
Perkembangan terbaru untuk kecepatan komputer memungkinkan kecepatan yang
super cepat yaitu seperbilliun detik (nanosecond) atau bahkan dalam sepertrilliun
detik (picosecond). Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses dalam
sekejap mata. Kesalahan bisa diminimalkan dan ketepatan juga ketelitian dapat
diandalkan karena setelah data disiapkan dengan benar, computer akan
memproses data tanpa perhitungan manual seperti yang biasa kita lakukan dan
kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan
perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum suatu
komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trial run) perlu dilakukan
untuk memverifikasi program.
SARAN
PT SURYAMAS sebaiknya merubah system akutansi manualnya menjadi system
yang terkomputerisasi, mengingat PT SURYAMAS mulai berkembang menjadi
perusahaan yang lebih besar sehingga diperlukan ketepatan dan keakuratan data
secepatnya untuk mengambil keputusan manajemen.
Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mengolah data hingga ke proses
pencetakan data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk
elektromagnetik. Sehingga dapat menghasilkan rincian-rincian yang diperlukan.
Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat memunculkan
masalah bagi perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak dapat
dibaca kembali.
Itulah sebabnya diperlukan suatu pembackupan data. Manipulasi dengan
menggunakan komputer atau kejahatan dengan media komputer (computer crime)
juga dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang melakukan transaksi
akuntansinya dengan komputer. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem
pengendalian internal dan computer security yang memadai. Penggunaan
password oleh setiap user merupakan salah satu cara pengendalian agar tidak
setiap orang dapat mengubah atau memasukkan angka ke dalam sistem komputer.
Dan juga pemberian hak akses diberikan kepada orang yang memang
menjalankan operasi tersebut, dimana hak akses tertinggi dipegang oleh pemilik.
Setiap transaksi yang membutuhkan otorisasi diperlukan otorisasi kepada atasan.
Perusahaan harus mengerti benar manfaat digunakannya komputer dan harus
memahami bahwa yang diproses dengan komputer adalah data-data yang benar-
benar diperlukan dalam rangka menghasilkan informasi untuk kepentingan
internal perusahaan. Jika yang diinput kedalam komputer adalah data yang tidak
mempunyai kualitas informasi maka keluaran komputer juga merupakan data
yang tidak bermanfaat walaupun menghasilkan cetakan laporan yang rapi dan
indah atau sering dikenal dengan istilah garbage-in, garbage-out (GIGO).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul KAdir. (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi
Yogyakarta.
Michael E. Porter and Victor E. Millar. (1985). How Information Gives You
Competitive Advantage. Harvard Business Review. Vol. 63., No.4, July/August.