Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS

MANAJEMENT SUMBER
DAYA MANUSIA

Kelompok 4 :
Fahmy Firmansyah ( 195111004 )
Ghea Alifia ( 195111007 )
Isma Hermayanti ( 195111009 )
Rayhana Hanifah ( 195111021 )
Yoana Fitri Aisyah ( 195111032 )
5 Hal Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Lebih Baik

1. Memberikan keamanan
pekerjaan 2. Perekrutan yang selektif
sumber daya manusia atau karyawan Ada banyak hal yang digunakan oleh
Anda di sisi lain akan memberikannya perusahaan sebagai bagian dari proses
rekrutmen mulai dari wawancara yang
untuk perusahaan Anda tentu dengan
terstruktur maupun tidak terstruktur, tes
mengharapkan imbalan yang sesuai.
kecerdasan, tes psikologi, bahkan banyak
Imbalan tersebut adalah keamanan juga yang menempatkan calon karyawan
terhadap posisi pekerjaannya sehingga untuk melakukan FDG yaitu proses yang
karyawan Anda memiliki penghasilan mengharuskan calon karyawan untuk terlibat
untuk penghidupan pribadi dan juga dalam diskusi grup sehingga perusahaan bisa
keluarganya. melihat bagaimana orang tersebut bersikap
dalam sebuah diskusi.

2
5 Hal Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Lebih Baik

3. Membangun kerjasama 4. Kompensasi di atas rata-


tim yang efektif dan efisien rata
Tujuannya adalah untuk memberikan
Tim dengan performa yang tinggi karyawan dengan performa yang tinggi
merupakan aset perusahaan yang lebih betah dan terus berkomitmen di
sangat penting. Manajemen sumber perusahaan Anda. Tidak pelit terhadap
daya manusia harus bisa menyediakan kompensasi akan membuat karyawan
sarana agar tim-tim yang ada di tidak malas untuk produktif karena
perusahaan Anda bisa bekerja dengan mereka tahu imbalan yang mereka
lebih maksimal dan saling terintegrasi. dapatkan setara dengan kerja keras yang
dilakukan.

3
5 Hal Untuk Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Lebih Baik

3. Pelatihan yang berkelanjutan

Tidak hanya satu atau dua kali pelatihan diberikan sepanjang karir di
perusahaan Anda, namun pelatihan yang berkelanjutan bisa memberikan
dampak produktivitas yang signifikan pada kinerja masing-masing personal.
Bibit-bibit unggul SDM yang Anda saring dari proses rekrutmen harus
dipastikan memiliki performa yang tetap tinggi selama berkontribusi untuk
perusahaan Anda.

4
UNICORN
HOTEL
Hotel Unicorn adalah hotel bintang tiga yang berada di kota Surabaya, Jawa Timur. Hotel
Unicorn memiliki 400 kamar yang terdiri dari kamar standart, deluxe, dan suite. Occupancy hotel
tersebut cukup tinggi, rata-rata sekitar 70% setiap harinya, bahkan untuk waktu-waktu tertentu
occupancy hotel tersebut mencapai 100%, sedangkan keuntungan bersih hotel tersebut, Rata-rata
mencapai Rp. 500 juta setiap bulannya. Namun dibalik semua itu, Hotel tersebut sangat
tidaknyaman bagi karyawannya.

Di Hotel tersebut, karyawan benarbenar dibuat frustasi oleh gaji yang kecil, makanan
yang kurang layak untuk dimakan, serta perencanaan karir yang tidak jelas lantaran Direksi yang
juga pemilik seringkali menurunkan jabatan seseorang, atau bahkan mengeluarkan seseorang
hanya karena alasan pribadi. Seseorang yang menjabat sebagai seorang Asisten Manager, bisa
jadi langsung diturunkan menjadi seorang staff Houseekeeping, lantaran berbuat kesalahan pada
direksi hotel tersebut, namun, di sisi lain, seorang staff biasa pun dapat langsung melejit menjadi
seorang Manager hanya dalam hitungan minggu apabila dekat dengan Direksi.

5
Sementara itu, Human Resources Development
Manager yang semestinya menjadi orang yang
paling berwenang dalam mengelola Sumber Daya
Manusia di Hotel itu justru menjadi macan
ompong yang tidak dapat berbuat apa-apa, karena
seluruh kebijakan di Hotel tersebut diintervensi
oleh Direksi yang juga pemilik Hotel tersebut,
termasuk kebijakan HRM. Di Hotel Unicorn,
kebijakan HRM sangatlah parah, di sana,
mayoritas karyawan masih berstatus daily worker
(dibayar setiap kedatangan), serta sudah menjadi
rahasia umum, kalau di Hotel tersebut, sangat
dihindari untuk mengangkat karyawan tetap,
paling bagus setelah 2 kali masa kontrak,
karyawan tersebut dengan cara apapun berusaha
untuk dikeluarkan, entah dipindah ke bagian
yang dia tidak suka atau dicari-cari kesalahannya.
Akibatnya, banyak orang-orang yang memiliki kompetensi serta
integritas tinggi akhirnya memilih mengundurkan diri dari hotel
tersebut. Selain itu banyak juga karyawan yang berkeluh kesah karena
tidak jelasnya nasib mereka di Hotel tersebut, namun untuk keluar dari
Hotel tersebut mereka juga tidak berani lantaran mayoritas dari mereka
sudah tua dan memiliki keluarga, apalagi di jaman sekarang cukup sulit
bagi seseorang untuk mencari pekerjaan. Berbagai hal sudah pernah
ditempuh termasuk menempuh jalur ke instansi yang berwenang, namun
semuanya berjalan buntu, karena direksi menggunakan paradigma “
Take it or leave it”,” apabila tidak puas dengan konsisi tersebut, anda
dapat mengundurkan diri kapan saja, dan tentu saja tanpa pesangon ,
karena anda mengundurkan diri, bukan saya pecat.” begitu pernyataan
direksi yang sering dilontarkan setiap ada karyawan yang merasa tidak
puas dengan kondisi kerja di Hotel tersebut.
Hal ini membuat karyawan, yang mayoritas
berasal dari desa menjadi ciut nyalinya. Akhirnya
diantara karyawan tersebut, ada golongan yang
pasrah dengan keadaan tersebut dan bekerja ala
kadarnya saja, ada golongan yang memilih
mencari pekerjaan paruh waktu ataupun bisnis
sambilan seperti membuka warung, ada golongan
ekstrim yang seringkali memilih bersikap keras,
sedangkan golongan yang memiliki motivasi dan
integritas yang tinggi tidak pernah bertahan lama
karena frustasi dan memilih mengundurkan diri. .
Namun hal itu tidak membuat direksi berubah,
justru menurutnya, ketika system sudah kokoh,
maka tidak masalah siapa yang memegang
kendali, karyawan, dari level manapun boleh saja
keluar masuk, namun sistem tetap berjalan, dan
p r o f i t t e r u s m e n i n g k a t , b e g i t u f a l s a f a h d i r e k t u r.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai