Analisa kasus ini ditinjau dari segi Human Resource dan Human Capital. Berikut
adalah pengertian Human Resource berdasarkan para ahli, menurut Sonny Sumarsono (2003),
Sumber Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah
usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM
mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu
bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu
melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Menurut Mary
Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan
yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Dari 2
pengertian ini kami mengambil kesimpulan bahwa Human Resource lebih menekankan kepada
sistem dan tata cara kerja bagi seseorang untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kedua adalah pengertian Human Capital Menurut Stockey (2003) bahwa human
capital merupakan konsep yang menjelaskan manusia dalam organisasi dan bisnis merupakan
asset yang penting dan beresensi yang memiliki sumbangan terhadap pengembangan dan
pertumbuhan sama seperti halnya asset fisik seperti mesin dan modal kerja. Sikap dan skill dan
kemampuan manusia memiliki kosntribusi terhadap kinerja dan produktivitas organisasi.
Pengeluaran untuk pelatihan, pengembangan, kesehatan dan dukungan merupakan investasi
dan bukan hanya biaya tapi merupakan investasi. Menurut Becker, human capital adalah bahwa
manusia bukan sekedar sumber daya namun merupakan modal (capital) yang menghasilkan
pengembalian (return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan
kualitas dan kuantitas modal tersebut merupakan kegiatan investasi. Kesimpulannya, Human
Capital merupakan intangible asset yang memiliki banyak kelebihan dan tidak akan berkurang
bahkan seiring waktu dapat semakin berguna seiring dengan pertumbuhan dalam bidang
intelegensi serta pengalaman yang diinvestasikan oleh perusahaan.
Dalam studi kasus Hotel Unicorn ini, kami menggunakan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities and Threats).
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS
Tingkat okupensi Fungsi HRD tidak Loyalitas dari karyawan Penetapan keputusan
tinggi (70% - 100% berjalan dengan baik. yang senior & berkeluarga. sepihak oleh direksi dalam
per-hari) untuk hotel (Penanganan karyawan Dapat dimaksimalkan penilaian kinerja karyawan,
dengan 400 kamar. tidak layak) dengan pelatihan. dan dengan cara yang tidak
profesional/obyektif.
Rata – rata profit Keikutsertaan jajaran Ada potensi dari karyawan Kebijakan perusahaan
bersih yang tinggi direksi yang berlebih yang memiliki motivasi terkait pengangkatan
(IDR 500jt/bulan) pada operasional hingga dan integrasi tinggi bagi karyawan tetap akan
pada taraf yang negatif. perusahaan bila ditangani meningkatkan turn over dan
(intervensi, demosi, phk) secara benar. berpengaruh pada kualitas
pelayanan.
Hasil analisa SWOT yang telah dilakukan memberi keterangan bahwa Hotel Unicorn
merupakan hotel yang memiliki traffic tinggi baik dalam hal okupensi dan juga turn over
karyawan. Turn over karyawan tinggi adalah hasil dari kebijakan HRD yang tidak jelas dalam hal
pengangkatan karyawan tetap dan dalam hal promosi. Hal ini berkaitan dengan adanya
keikutsertaan direksi dalam operasional dalam porsi yang berlebih bahkan mengintervensi setiap
hal yang seharusnya menjadi wilayah kerja HRD sehingga keputusan – keputusan terkait yang
diambil menjadi tidak obyektif, tidak profesional. Di lain pihak yaitu karyawan, masih banyak
yang bertahan karena adanya tanggungan keluarga dan susahnya kesempatan dalam mencari
kerja, namun karena suasana kerja yang buruk menempatkan mereka dalam posisi yang tidak
memungkinkan untuk memberikan potensi terbaiknya, padahal dengan pelatihan serta
perlakuan yang sewajarnya pada mereka sudah cukup untuk mengeluarkan bahkan
mengembangkan kemampuan – kemampuan mereka bagi kepentingan perusahaan seperti yang
dijelaskan dalam definisi Human Capital di atas. Hal ini juga berlaku kepada karyawan –
karyawan yang memiliki motivasi dan integritas tinggi dalam hotel tersebut, namun sekali lagi
karena suasana kerja yang tidak nyaman, perlakuan semena – mena dari direksi dan kebijakan
HRD yang tidak jelas membuat golongan dengan potensi tinggi ini mengundurkan diri, turn over
yang tinggi akan membuat reputasi hotel Unicorn menurun di mata publik dan akan
mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan.