NAMA KELOMPOK :
I Made Wira Adnyana ( 16 / 2102612010245 )
Putu Siska Darayani ( 17 / 2102612010246 )
Pande Putu Vina Aprilia Cahyani ( 18 / 2102612010147)
Ni Putu Audi Orlanda ( 19 / 2102612010248 )
Ni Kadek Dwi Pramita Adnyani ( 20 / 2102612010249)
SDM adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi,
baik itu dalam sebuah institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. SDM secara makro adalah
jumlah penduduk dengan usia produktif yang ada di suatu negara.
SDM meliputi daya pikir dan daya fisik yang dimiliki setiap individu atau
manusia. Karenanya SDM menjadi unsur penting dalam kegiatan perusahaan. Yang
termasuk dengan SDM adalah:
Tenaga kerja.
Tenaga kerja adalah individu yang menghasilkan barang dan jasa dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Tenaga kerja ada di kosara usia 15 sampai dengan 64
tahun. Usia produk ada di rentang usia 20 sampai dengan 40 tahun.
Tenaga ahli.
Tenaga ahli adalah individu yang memiliki suatu keahlian khusus. Tenaga ahli
sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Pemimpin.
Pemimpin berfungsi untuk memimpin jalannya perusahaan. Baik buruknya jalan
perusahaan ada di tangan pemimpin.
Pengusaha.
Pengusaha adalah individu yang mampu mengembangkan usahanya. Pengusaha
juga bisa membuka lapangan pekerjaan.
Produsen.
Produsen adalah individu yang bisa menghasilkan barang.
Konsumen.
Konsumen adalah individu pemakai dari barang yang diproduksi
Pengembangan SDM ini perlu melalui metode yang tepat, agar perusahaan bisa
memiliki karyawan-karyawan yang handal untuk membantu perusahaan. Metode-metode
pengembangan SDM antara lain adalah:
Pelatihan atau training adalah metode dimana metode pengembangan yang biasa
dilakukan setiap perusahaan. Melalui metode ini para karyawan diharapkan semakin
terampil dalam melakukan tugasnya.
Melalui metode magang para karyawan baru dilatih untuk mengerjakan apa tugas
yang akan dilakukannya kelak. Karyawan baru tentu belum menguasai medan tempur,
karenanya perlu didampingi terlebih dahulu agar nanti siap diterjunkan dalam
pekerjaanya dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan. Magang umum
diadakan di setiap perusahaan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan diri.
3. Pendidikan
Ketika di suatu divisi karyawan tersebut tidak cocok, namun di divisi lain ternyata
hasilnya maksimal, maka bisa dipertimbangkan pemindahanya. Selain mengetahui tempat
yang cocok untuk karyawan tersebut, namun juga rotasi berfungsi untuk mengisi
kekosongan karyawan lain yang sedang cuti, ijin mendadak atau mengundurkan diri.
Perusahaan tidak akan panik ketika terjadi hal-hal tadi. Dengan Metode rotasi para
karyawan akan menemukan passion kerja yang mungkin lebih cocok untuk dirinya. Dan
imbasnya akan baik tentu saja pada kinerjanya.
5. Studi Banding
Metode ini adalah metode pengembanhan SDM dengan cara mengevaluasi atau
membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan di suatu perusahaan dengan sistem
kerja standar atau berlaku di tempat lain. Melalui metode ini perusahaan akan mendapat
gambaran seefektif apa sistem kerja terhadap produktivitas yang diperoleh.
6. Uji Kompetensi
Metode ini mungkin tak disukai karyawan , Namun metode ini dianggap perlu
dilakukan untuk mengetahui kualitas karyawan selama ini. Uji kompetensi bisa dilakukan
oleh perusahaan sendiri atau oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Terkadang karena merasa telah lama bekerja para karyawan malas untuk belajar.
Padahal bisa jadi perusahaan memiliki metode atau kebijakan baru dalam hal produksi.
Namun karyawan lama àlias senior biasanya malas untuk belajar dan lebih memilih
menggunakan metode yang selama ini dikuasainya. Dengan adanya uji kompetensi , ada
usaha dari karyawan untuk kembali belajar.
7. Coaching
Metode ini adalah metode pelatihan atau pembimbingan. Seseorang ditunjuk untuk
membimbing karyawan lain. Tujuan dari metode ini jelas untuk meningkatkan
keterampilannya dalam bekerja.
Tujuan dari metode ini selain untuk meningkatkan kualitas kerja juga sebagai
sarana untuk transfer kemampuan karyawan atau orang yang sudah jauh berpengalaman
di suatu pekerjaan.
8. Outbond
Fungsi pengembangan SDM menurut Sudrajat Cahyono (2015) adalah sebagai berikut:
Lantas, apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari program pengembangan SDM?
Ada empat peran seorang atasan atau manajer atau leader bagi stafnya, yaitu :
1.Sebagai Coach
Dalam hal ini, peran atasan, manajer, atau leader adalah harus dapat menggali
problem, minat, nilai-nilai maupun kebutuhan para karyawan.
Sebagai coach, seorang manajer atau leader harus mampu mendengarkan, peka dan
mampu mengklasifikasi kebutuhan karyawan sehingga karyawan bisa menggerakkan
segenap potensi atau talenta yang ada di dalamnya.
2. Sebagai Appraiser
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengembangan SDM dalam hal ini
berperan untuk bisa memberikan feedback, menyusun standar kinerja yang diperlukan,
membuat tanggungjawab dan wewenang staf serta mengaitkan antara kebutuhan
karyawan dengan organisasi
3. Sebagai Advisor
Peran ini menuntut manajer agar bisa memberikan opsi, membagi pengalaman
atau pengetahuan, membantu menyusun perencanaan target atau sasaran anak buah serta
rekomendasi yang dibutuhkan.
Dalam proses pengembangan SDM dikenal juga adanya istilah manajemen SDM.
Manajemen SDM merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan atau
organisasi. Sistem manajemen ini mengatur peranan dan hubungan setiap SDM di dalam
perusahaan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya sistem manajemen SDM yang baik, diharapkan semua tujuan yang
ingin dicapai dapat diraih dengan maksimal. Ilmu manajemen ini harus didasarkan
dengan ilmu psikologi, sosiologi dan sebagainya sehingga dapat mengatur pengelolaan
sumber daya manusia secara berimbang.
Pihak manajemen SDM inilah yang memiliki peran untuk menentukan kualitas
masing-masing karyawan dan kesuksesan yang dapat diraih oleh perusahaan dengan
SDM yang mereka miliki.
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa tim manajemen SDM termasuk dalam
pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengembangan SDM. Alasannya karena
manajemen ini merupakan pihak yang mengurus semua proses dan tahapan manajemen
kinerja karyawan, pelatihan dan pendidikan karyawan, administrasi, komunikasi, gaji dan
kompensasi, kesehatan, keamanan, hingga pengembangan SDM dan organisasi.
Perbedaan Pengembangan dan Pelatihan SDM
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=pengembangan+sdm&oq=pengembangan+sdm+&aqs=chrome..69i57j0i512
l9.7874j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-sdm/
https://majoo.id/solusi/detail/pengembangan-sdm
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/kunci-pengembangan-sdm-200909/