membangaun kesadaran
mahasiswa sebagai mahluk
social sesuai ajaran agama
hindu
02 06 19
Ni Putu Shinta Dewi Ni Made Ni Putu Audi
Maharani Padmaningrum Orlanda
Menelusuri urgensi ajaran agama hindu dalam membangun kesadaran mahasiswa
sebagai makhluk sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Misalnya
saja hubungan sosialisasi antar tetangga, dengan adanya interaksi sosial antar tetangga
akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan
bantuan dari manusia lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial.
● Tujuan hidup manusia menurut Veda adalah kebahagiaan yang di dalamnya tekandung makna kesejahteraan,
ketertiban, keselamatan, dan kebebasan. Secara khusus tujuan hidup ini dirumuskan sebagai Catur Purusaartha,
yaitu dharma, artha, kama, dan moksha. Untuk mencapai tujuan ini Veda menekankan pada upaya-upaya ritual
(karmakanda). Upanisad lebih menekankan pada pencapaian kebebasan individu (jivanmukti) melalui jnana yoga,
khususnya pengetahuan tentang Brahman dan atman. Bagawad Gita menjadikan ketertiban dan kesejahteraan
masyarakat (lokasamgraha) yang dicapai melalui karmayoga sebagai ajaran sentralnya
● Kesadaran solidaritas sosial dan kesalingterhubungan ini melintasi klan, soroh, marga, dadia, padarman, suku
bangsa. Dengan kata lain, setiap pemeluk Hindu, di manapun dia berada, apapun klan, marga atau suku bangsanya
adalah saudara bagi pemeluk Hindu lainnya. Penderitaan seorang pemeluk Hindu, adalah juga penderitaan bagi
pemeluk Hindu lainnya. Kebahagiaan bagi seorang pemeluk Hindu adalah juga kebahagiaan bagi pemeluk Hindu
lainnya. Solidaritas keumatan ini, dalam masyarakat Hindu di Bali disebut "suka duka".
● Tindakan-tindakan etik yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial diperintahkan kepada siapa
saja yang mengidentifikasikan dirinya dengan dunia dan sadar akan tanggung jawab sosial mereka. Tanpa
pengendalian etika, akan terjadi kekacauan, yang akan merusak pengembangan kebajikan spiritual. Menurut
Upanisad, para dewa, yang merupakan penjaga dari masyarakat, menaruh halangan di jalan orang-orang yang
mencari kebebasan dari samsara, atau dunia relatif ini tanpa terlebih dahulu melaksanakan tugas dan kewajiban
sosial mereka.
Menggali sumber historis,sosiologis,dan
filosif tentang ajaran hindu dalam
membangun kesadaran sebagai
makhluk sosial
Membangun argumen tentang cara membangun kesadaran sebagai makhluk sosial
sesuai ajaran hindu
Hidup bermasyarakat
berdasarkan tri hita karana
kedua
Hubungan manusia dengan manusia (pawongan)
ketiga
Hubungan manusia dengan lingkungan (palemahan)
Rangkuman tentang hakikat dan
pentingnya ajaran Hindu dalam
membangun kesadaran mahasiswa
sebagai makhluk sosial
Kesimpulan
materi
Kesadaran mahasiswa sebagai
makhluk sosial harus tercermin
lewat tindakannya yang sesuai
dengan ajaran Tri Hita Karana.
Thank you
Any question?