Anda di halaman 1dari 11

PSIKOLOGI KOMUNITAS DAN RELEVANSINYA

TERHADAP PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Guna Memenuhi Tugas Ulangan Akhir Semester


Mata Kuliah : Psikologi Terapan
Dosen Pengampu : Faricha Andriani, M.Psi.

Disusun oleh

Aditya Nugraha (2140410058)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT
ISLAM
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Buku ini adalah hasil telaah mahasiswa terkait dengan


pandangan terhadap psikologi terapan yang di bahas dan di pelajari
oleh mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam
khusunya program studi Pengembangan Masyarakat Islam di
lingkup Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus).

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu proses
penting di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat itu
sendiri. Proses pembangunan dimana masyarakat bersangkutan
berinisiatif dan terlibat langsung untuk memulai proses kegiatan
sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri adalah
konklusi terbaik dari pada sekedar memberikan bantuan yang
bersifat sementara. Pemberdayaan masyarakat memiliki
keterkaitan erat dengan suistainable development (pembangunan
berkelanjutan) dimana pembangunan yang berjalan tidak hanya
bertumpu pada satu aspek, melainkan juga memperhatikan
aspek lainnya dalam kehidupan. Lingkungan strategis yang
dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan
produksi, ekonomi, sosial dan ekologi. Melalui upaya
pemberdayaan, warga masyarakat didorong agar memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya
secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme
produksi, ekonomi, sosial dan ekologi-nya. Secara ringkas
keterkaitan antara pemberdayaan masyarakat dengan sustainable
development (pembangunan berkelanjutan).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari psikologi komunitas?
2. Bagaimana relevansi psikologi komunitas terhadap
pengembangan masyarakat?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian psikologi
komunitas.
2. Untuk mengetahui relevansi psikologi komunitas terhadap
pengembangan masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunitas
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin
communitas yang berasal dari kata dasar communis yang artinya
sama, publik atau banyak orang. Komunitas merupakan
kelompok sosial dari berbagai macam lingkungan yang pada
dasarnya mereka memiliki keterkaitan, tujuan dan berbagai hal
yang serupa lainya selain itu juga mereka saling mendukung
satu sama lain1.
Selain itu komunitas juga dapat diartikan sebagai suatu
sistem sosial yang meliputi sejumlah struktur sosial yang
terlembagakan dalam bentuk kelompok atau borganisasi dalam
pemenuhannya melalui hubungan kerjasama struktural,
komunitas dapat berdiri sendiri dalam hubungannya dengan
fungsi-fungsi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang lebih
besar2.
Berdasarkan pengertian diatasa dapat kita simpulkan
bahwa pengertian komunitas merupakan kumpulan dari anggota
atau berbagai individu yang memiliki rasa saling memiliki atau
terikat diantara satu dan lainya dan percaya bahwa kebutuhan
anggotanya dapat terpenuhi dengan lebih baik selama para
anggotanya berkomitmen untuk tetap terus bersama-sama.
B. Jenis-Jenis Komunitas
1. Komunitas berdasarkan minat
Komunitas berdasarkan minat ini terbentuk karena
adanya kesamaan minat atau ketertarikan antara anggotanya
dengan anggota lain yang dilandasi dengan kesamaan minat.
1
Krismonica, “Relasi Sosial Pada Anggota Komunitas Alat Musik
Kompang Di Kota Pekanbaru” (2021): 6.
2
Fattah Hunurawan, “Perspektif Psikologi Sosial Terhadap Penerapan
Kebijakan Pembangunan Perumahan Berimbang Untuk Pengembangan Individu,
Keluarga, Dan Komunitas Yang Sehat Dan Berkelanjutan” (2014): 1–7.

3
Biasanya komunitas berdasarkan minat ini akan memiliki
jumlah anggota yang cukup besar karena komunitas tersebut
mendukung minat atau hoby tertentu contohnya seperti
komunitas standup komedi, komunitas pecinta hewan dan
sebagainya3.
2. Komunitas berdasarkan lokasi
Komunitas ini terbentuk karena adanaya lokasi atau
tempat tertentu secara geografis. Pada umumnya komunitas
ini terbentuk karena adanya keinginan untuk mengenal satu
sama lain sehingga tercipta sebuah interaksi yang dapat
membantu perkembangan lingkungannya.
3. Komunitas berdasarkan kepentingan
Jenis komunitas sepeti ini terbentuk atas dasar
kepentingan tertentu di dalam masyarakat yang melahirkan
ikatan bersama. Contohnya seperti komunitas pedagang
(UMKM), komunitas guru atau pendidik, komunitas petani
dan sebagainya4.
C. Ciri-Ciri Komunitas
1. Adanya ikatan sosial bersama
Ikatan sosial bersama inilah yang nanti dapat
membentuk jaringan sosial atau sosial network yang
dibangun oleh anggota komunitas. Karna mereka percaya
bahwa ikatan sosial inilah yang menguatkan mereka dalam
melakukan sesuatu salah satunya adalah berinteraksi di dalam
sebuah lingkungan sosial.
2. Adanya interaksi sosial yang terbentuk diantara individu
anggota kelompok komunitas

3
Yuli Widiningsih, Anggia K. E. Marettih, and Hirmaningsih,
“Psikologi Komunitas,” Al-Mujtahadah Press, no. 52 (2018).
4
Ibid.

4
karna pada dasarnya sebuah solidaritas tidak akan
terbentuk tanpa adanya interaksi dari masing-masing
individu.
3. Adanya kepentingan bersama
Berbagai individu yang berbeda dihubungkan satu
sama lain oleh berbagai faktor diantaranya seperti: keyakinan
agama, budaya dan etnis yang memiliki kesamaan.
D. Pengertian Psikologi Komunitas
Menurut (zax & specter, 1974) mengatakan bahwa
psikologi komunitas dapat dilihat sebagi sebuah pendekatan
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan prilaku
manusia, dengan menekankan pada upaya pengembangan
manusia, dengan sumber daya lingkungan yang secara potensial
dapat memberikan kontribusi pada upaya pencegahan atau
mengurangi masalah5.
Selain itu (orford, 1992) menjelaskan bahwa psikologi
komunitas adalah ilmu untuk memahami dan membantu
meningkatkan kesejahteraan orang-orang dalam suatu system
sosial dan dalam keseharian kehidupan alamiah mereka,
berkaitan dengan orang-orang dalam suatu lingkungan dan
konteks sosial6.
E. Relevansi Psikologi Komunitas Terhadap Pengembangan
Masyarakat
1. Pengembangan dan pemberdayaan
Untuk meningkatkan kemungkinan seseorang untuk
lebih dapat mengontrol hidupnya sendiri
2. Mempromosikan dukungan psikologis dalam komunitas
Untuk meningkatkan dukungan dalam masyarakat
sehingga kasus seperti isolasi dan pengasingan dapat
berkurang.
5
Ibid.
6
Ibid.

5
3. Penerimaan terhadap perbedaan kultur dan meningkatkan
potensi serta kapasitas dari semua lapisan masyarakat
Dengan adanya psikologi komunitas orang-orang ini
akan semakin sadar bahwa adanya perbedanan dan mereka
akan semakin menjadi komunitas yang solid untuk menapai
tujuan-tujuan dalam komunitasnya.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunitas merupakan kelompok sosial dari berbagai
macam lingkungan yang pada dasarnya mereka memiliki
keterkaitan, tujuan dan berbagai hal yang serupa lainya selain itu
juga mereka saling mendukung satu sama lain.
Psikologi komunitas dapat dilihat sebagi sebuah
pendekatan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
prilaku manusia, dengan menekankan pada upaya
pengembangan manusia, dengan sumber daya lingkungan yang
secara potensial dapat memberikan kontribusi pada upaya
pencegahan atau mengurangi masalah.
B. Saran
Dalam penulisan ini, saya menyadari bahwa makalah ini
tentu belum sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu, saya sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran, dan pesan kepada orang yang berkompeten
di bidangnya, khususnya kepada Ibu Faricha Andriani, M.Psi.
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Terapan, agar
kami jadikan bahan evaluasi sehingga kedepannya kami dapat
mengerjakan tugas sejenisnya dengan lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Hunurawan, Fattah. “Perspektif Psikologi Sosial Terhadap
Penerapan Kebijakan Pembangunan Perumahan Berimbang
Untuk Pengembangan Individu, Keluarga, Dan Komunitas
Yang Sehat Dan Berkelanjutan” (2014): 1–7.
Krismonica. “Relasi Sosial Pada Anggota Komunitas Alat Musik
Kompang Di Kota Pekanbaru” (2021): 6.
Widiningsih, Yuli, Anggia K. E. Marettih, and Hirmaningsih.
“Psikologi Komunitas.” Al-Mujtahadah Press, no. 52
(2018).

Anda mungkin juga menyukai