Disusun Oleh :
Rosaldi Millenianto
(I1031181042)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
1. Pengantar Keperawatan Komunitas
Menurut WHO (1974) komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh
batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling
mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya. Secara
luas, komunitas merupakan suatu kelompok individu yang melakukan interaksi satu sama
lain baik itu yang berkepentingan tau berkarakteristik memberikan mereka rasa persatuan
dan kepemilikan. Komunitas adalah sekelompok orang dalam suatu gografis yang
memiliki peluang atau kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain dalam suasan yang
saling melengkapi. Komunitas terbagi menjadi 2 kondisi yaitu Hermino, 2019):
1) Komunitas yang memungkinkan dapat berbagi hampir semua hal
2) Komunitas lain (besar, tersebar, dan terdiri dari individu) yang mungkin hanya
berbagi minat yang sama dan keterlibatan dalam tujuan tertentu.
Komunitas memiliki tiga fitur, yaitu: lokasi, populasi, dan sistem sosial (Hermino, 2019):
1) Lokasi: setiap komunitas fisik melakukan keberadaannya sehari-hari di lokasi
geografis tertentu. Kesehatan komunitas dipengaruhi oleh lokasi ini, termasuk
penempatan layanan,fitur geografis.
2) Populasi: terdiri dari agregat khusus, tetapi semua orang yang berbeda yang hidup
dengan batas komunitas.
3) Sistem sosial: berbagai bagian sistem sosial masyarakat yang berinteraksi dan
mencakup sistem kesehatan, sistem keluarga, sistem ekonomi, dan sistem pendidikan.
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk
meningkatkan status kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif
(Widagdo, 2016). Keperawatan komunitas salah satunya menekankan pada aspek
lingkungan/komunitas sebagai faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. Dengan
kemampuan menganalisa karakteristik lingkungan/komunitas yang menjadi area binaan
yang berpotensi ataupun berisiko meningkatkan kesehatan pasien yang dapat dilakukan
dalam penerapan perencanaan dalam asuhan keperawatan di dalam suatu komunitas yang
dilakukan (Jannah, 2020).
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses pemecahan masalah yang
dikenal dengan proses keperawatan (nursing proses), yaitu suatu metode ilmiah dalam
keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan
tindakan pelayanan keperawatan yang sesuai respons manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan. Langkah-langkah dalam proses keperawatan kesehatan komunitas
adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam penerapan
proses keperawatan, terjadi proses pengalih peran dari tenaga keperawatan kepada klien
secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes RI,2006 dalam Jannah, 2020).
Fungsi dari keperawatan komunitas adalah memberikan pedoman dan bimbingan yang
sistematis dan ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan
yang optimal sesuai dengan kebutuhannya di bidang kesehatan. Memberikan asuhan
keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan
efisien serta melibatkan peran serta masyarakat. Agar masyarakat bebas mengemukakan
pendapat berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan. Sedangkan sasaran dari perawatan kesehatan komunitas
adalah individu, keluarga, dan kelompok khusus. Individu yaitu anggota keluarga yang
memiliki suatu kesatuan utuh melalui aspek biologi, psikologi, social dan spriritual yang
terdapat di dalam diri suatu individu serta dapatmencapai target dari sasaran komunitas.
Keluarga yaitu sekelompok individu yang berhubungan erat dan menjalin interaksi yang
erat antara satu sama lain di dalam lingkungannya sendiri maupun didalam masyarakat.
Kelompok khusus yaitu kumpulan individu yang memiliki kesamaan jenis kelamin, umur
maupun permasalahan yang sedang dialami dan dapat mendapatkan perawatan kesehatan
secara komunitas yang dapat dilakukan dengan baik (Jannah, 2020).
3. Definisi Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi
tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan
kolektif (Sulfan, 2018).
Komunitas atau masyarakat adalah kumpulan orang yang hidup bersama dalam suatu
daerah atau lokasi, membentuk budaya dan saling berinteraksi satu dengan lainnya,
bersifat berkelanjutan serta serikat oleh identitas bersama (Pakpahan et al, 2020).
Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang hidup dengan secara bersama-
sama di dalam suatu wilayah serta kemudian membentuk sebuah sistem, baik itu semi
terbuka atau juga semi tertutup, yang mana interaksi yang terjadi di dalamnya ialah antara
individu-individu yang terdapat di kelompok tersebut (Pendidikan.co.id, 2020).
4. Unsur Masyarakat
Masyarakat tersebut terbentuk oleh beberapa unsur penting di dalamnya. Adapun unsur-
unsur masyarakat diantaranya ialah sebagai berikut (dilansir dalam halaman
pendidikan.co.id):
a. Sekumpulan Orang Banyak yang berada di suatu tempat tertentu dan memiliki
karakteristik diantaranya ;
Terbentuk sebab oleh karena adanya suatu pusat perhatian bersama.
Terjadi tanya dan jawab di sekitar objek yang menjadi suatu pusat perhatian.
Proses terbentuknya itu membutuhkan waktu lama.
Adanya perasaan yakni sebagai satu kesatuan.
b. Golongan di dalam masyarakat dengan berdasarkan karakteristik yang dimiliki, baik
itu secara objektif atau juga subjektif. Ciri-ciri suatu golongan tersebut mencakup,
diantaranya :
Terdapat perbedaan status serta peran.
Terdapat pola interaksi yang beragam.
Terjadi distribusi hak serta kewajiban tiap-tiapanggota.
Terdapat sanksi serta penghargaan.
c. Perkumpulan (Asosiasi) yang terbentuk dengan secara sadar serta memiliki tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Pembentukan asosiasi tersebut juga dilakukan dengan
berdasarkan kepentingan, minat, pendidikan, tujuan, agama, serta profesi.
d. Kelompok yang memiliki suatu unsur masyarakat yang lebih kecil dan mempunyai
karakteristiknya sendiri diantaranya sebagai berikut;
Terdapat struktur, kaidah, dan pola tertentu.
Terdapat interaksi antar anggota kelompok.
Adanya kesadaran tiap anggota bahwa mereka ini merupakan bagian dari suatu
kelompok.
Terdapat faktor pengikat, yakni kepentingan,ideologi, nasib, tujuan, dari tiap
anggota.