Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ENTREPRENURSE

“MANAJEMEN SDM, MARKETING DAN SELLING


PADA USAHA MAKANAN RINGAN (KERIPIK
PISANG)”
Dosen Pengampu: Faisal Kholid Fahdi, M.Kep, Ners

Disusun Oleh:
Rosaldi Millenianto (I1031181042)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Manajemen
Sdm, Marketing Dan Selling Pada Usaha Makanan Ringan (Keripik Pisang)” ini
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Entreprenurse. Tidak lupa Penulis
ucapkan terima kasih kepada Bapak Faisal Kholid Fahdi, M. Kep., Ners, selaku
dosen pengampu atas segala nasehat dan dukungannya dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pontianak, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Perusahaan ................................................................................. 5

2.2 Deskrpsi Produk ......................................................................................... 5

2.3 Manajemen SDM ....................................................................................... 6

2.4 Marketing dan Selling ................................................................................ 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 16

3.2 Saran........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Entrepreneurship secara bahasa berarti sesuatu mengenai aktivitas
entrepreneur/bisnis. Peter Ducker mengemukakan bahwa
entrepreneurship merupakan suatu upaya atau kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Yusuf, 2010, dalam Rio,
2015). Entrepreneur merupakan orang yang berbakat atau pandai dalam
membuat suatu produk baru, menentukan cara produksi baru, serta
menyusun perencanaan dalam pendistribusian atau penjualan produk.
Entrepreneur bukan hanya sekedar pedagang, tetapi secara lebih luas
berarti orang yang menciptakan pelayanan barang/jasa dalam suatu pasar
baru, baik itu yang bersifat profit maupun non-profit. Seorang
entrepreneur memiliki kemampuan dalam menciptakan karya yang bisa
menambah added value bagi kesejahteraan hidup dirinya.
Setiap orang dapat menjadi seorang entrepreneur dan menciptakan
usaha atau perusahaannya sendiri secara mandiri maupun bekerja sama
dengan pihak lain sebagai suatu upaya untuk menciptakan lapangan
pekerjaan yang baru dan meningkatkan kesejahteraan individu. Oleh
karena itu, dalam makalah ini penulis ingin memaparkan konsep dan
perencanaan mengenai suatu perusaahan yang akan dibuat oleh penulis
sendiri sebagai bentuk aplikasi diri terhadap dalam memanfaatkan suatu
peluang yang dimiliki oleh penulis itu sendiri maupun peluang yang
didapatkan oleh penulis dari lingkungan disekitarnya. Diharapkan
perusahaan ini akan menjadi suatu pencapaian yang besar bagi penulis dan
memberi kesempatan untuk membuka lapangan kerja yang baru serta
dapat meningkatkan kesejahteraan penulis.
Adapun perusahaan yang akan dibuat oleh penulis yaitu perusahaan
yang bergerak dibidang makanan-makanan ringan yang dalam kesempatan
ini akan menciptakan usaha makanan ringan berupa keripik pisang.

1
Perusahaan makanan ringan yang bernama “Kerpis Shop” ini rencananya
akan dibuat oleh penulis yang berkerjasama dengan keluarga penulis
sebagai penyedia bahan untuk produk keripik pisang ini dan sebagai
sumber daya manusia (SDM) yang akan memegang alih produksi dari
keripik pisang ini. Alasan penulis memilih keripik pisang sebagai ladang
usaha adalah dari hasil analisis penulis mengenai peluang usaha yang
terdapat di lingkungan sekitar penulis berada maupun daerah tempat asal
penulis yang dimana keripik pisang ini menjadi cemilan yang cukup
diminati dikalangan anak-anak, kaum remaja hingga orang-orang tua yang
dapat dinikmati kapan pun. Selain itu, penulis juga mengetahui bahwa
buah pisang memiliki segudang manfaat yang baik bagi tubuh sehingga
keripik pisang ini akan menjadi cemilan yang cukup sehat dan mudah
untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Perusahaan yang dibuat penulis ini
memiliki tujuan umum dan tujuan khusus, adapun tujuan umum penulis
membuat perusahaan ini yaitu untuk menciptakan lapangan kerja baru dan
memenuhi kepuasan konsumen. Sedangkan tujuan khusus penulis yaitu
untuk memperkenalkan keripik pisang ini kepada konsumen sebagai
cemilan yang mudah untuk dikonsumsi, untuk memberikan konsumen
makanan yang sehat, untuk meningkatkan kesejahteraan penulis sebagai
pemilik perusahaan, serta memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk mendapatkan pekerjaan.
Buah pisang merupakan buah yang sudah tidak diragukan lagi
khasiatnya bagi tubuh. Melalui berbagai macam penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti menemukan berbagai macam zat-zat bergizi yang
terkandung dalam buah kuning dan manis ini sehingga memberikan
manfaat yang baik bagi tubuh serta banyak diminati oleh masyarakat
dengan berbagai jenis olahannya, salah satunya yaitu olahan keripik
pisang. Dilansir dari kompas.com, Pisang mengandung banyak nutrisi,
dimana dalam pisang yang berukuran sedang saja, terdapat kandungan
potassium atau kalium, serat, dan zat besi. Selain itu, buah pisang juga
mengandung vitamin C, vitamin B6, magnesium dan 105 kalori. Dengan

2
kandungan nutrisi-nutrisi di atas, tak jarang buah pisang dijuluki sebagai
superfood dan menjadi buah favorit dikalangan masyarakat. Berikut
merupakan sederet manfaat pisang yaitu: (1) Membantu meningkatkan
konsentrasi otak; (2) Merupakan sumber energi yang baik; (3)
Melancarkan sistem pencernaan; (4) Mengatur kadar gula dalam darah; (5)
Merupakan sumber antioksidan yang baik; (6) Membuat kenyang lebih
lama; (7) Memberikan sensasi menyenangkan; (8) Pisang mudah
ditemukan dan diolah (Wisnubrata, 2019,
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/21/093603320/manfaat-pisang-
jauh-lebih-manis-dari-rasanya?page=all, 5 November 2019).
Selain memiliki segudang manfaat yang baik bagi tubuh, buah
pisang juga merupakan buah yang cukup mudah didapatkan ataupun dibeli
dengan harga yang sangat terjangkau. Namun kali ini penulis
memanfaatkan kerjasama dengan keluarga penulis yang kebetulan
memiliki kebun pisang diperkarangan rumahnya sehingga untuk
permasalahan pencarian buah pisang sebagai bahan pokok pembuatan
keripik pisang ini dapat teratasi tanpa mengeluarkan biaya. Penulis juga
berencana untuk kedepannya untuk membuat kebun pisang sendiri
sehingga dapat memperbanyak pasokan bahan untuk pembuatan keripik
pisang. Untuk bahan-bahan pelengkap, penulis akan melakukan survei
harga termurah di berbagai toko sehingga akan meminimalisir
pengeluaran. Selanjutnya, penjelasan-penjelasan mengenai manajemen
sumber daya manusia (SDM), strategi marketing dan selling akan penulis
jelaskan lebih lanjut pada BAB II.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi mengenai perusahaan?
2. Bagaimana deskripsi mengenai produk yang akan dijual?
3. Bagaimana manajemen SDM perusahaan?
4. Bagaimana strategi marketing dan selling perusahaan?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan mengenai perusahaan yang akan dibuat
2. Mendeskripsikan mengenai produk yang akan dijual
3. Menjelaskan bagaimana manajemen SDM di perusahaan tersebut
4. Menjelaskan strategi marketing dan selling yang diterapkan
perusahaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Perusahaan


Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang
(entrepreneur) atau sekelompok orang untuk kegiatan melakukan produksi
dan distribusi guna memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi dan
distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Perusahaan yang akan dibuat oleh penulis kali ini merupakan suatu usaha
kecil menengah yang bergerak dalam bidang makanan ringan, yaitu
keripik pisang. Penulis sebagai seorang founder dan owner dari perusahaan
ini bekerja sama dengan keluarga penulis yang turut andil dalam hal
produksi. Perusahaan makanan ringan yang penulis beri nama “Kerpis
Shop” ini diharapkan dapat bersaing dengan perusahaan makanan lain
yang juga bergerak di kalangan masyarakat dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya.

2.2 Deskripsi Produk


Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar menarik perhatian akuisisi penggunaan atau konsumsi yang
dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang dihasilkan
oleh perusahaan ini yaitu suatu produk berupa makanan ringan hasil dari
olahan buah pisang kepok, yaitu keripik pisang. Bahan pokok dari keripik
pisang ini tentu saja buah pisang yang melalui berbagai penelitian
dipercaya mengandung segudang manfaat yang baik bagi tubuh. Buah
pisang kepok sebagai bahan pokok akan diolah dengan cara dipotong
kecil-kecil atau tipis, dibumbui dan digoreng menggunakan minyak goreng
sehingga terasa lebih gurih. Terdapat 2 model keripik pisang yang dibuat
oleh perusahaan ini sesuai dengan permintaan konsumen yaitu dalam
bentuk irisan tipis bulat dan dalam bentuk irisan tipis lonjong. Sedangkan

5
untuk varian rasa dari keripik pisang ini, perusahaan membuat berbagai
variasi rasa yaitu rasa coklat, keju, asin, manis gula halus dan rasa original.
Keripik pisang ini juga akan dikemas menjadi kemasan kecil yang mudah
untuk dibawa oleh konsumen maupun dalam kemasan yang besar untuk
dinikmati di rumah bersama keluarga dan teman. Adapun komposisi
pembuatan keripik pisang beserta harganya adalah sebagai berikut:

NO KOMPOSISI HARGA
1 Buah Pisang Kepok Rp 13.000/sisir
2 Garam Rp 12.000/kg
3 Gula Halus Rp 11.000/kg
4 Minyak Goreng Rp 12.000/liter
5 Bubuk Varian Rasa (Cokelat dan Keju) Rp 55.000/kg

2.3 Manajemen SDM


2.3.1 Definisi manajemen SDM
Manajemen berasal dari bahasa Inggris management
dengan kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai
mengurusi. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif yang
bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam
institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset
sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya (Susan,
2019).
Manajemen sumber daya manusia (MSDM), adalah suatu
ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai

6
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Menurut Terry (2004) fungsi
manajemen terdiri dari: (1) Planning, yaitu proses penentuan
tujuan, strategi, dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan; (2) Organizing, yaitu proses pembagian tugas, wewenang,
dan sumber daya di antara anggota organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu; (3) Actuating, yaitu proses memotivasi,
membimbing, dan mengarahkan karyawan dalam rangka mencapai
tujuan; (4) Controlling, yaitu fungsi manajemen yang berhubungan
dengan prosedur pengukuran hasil kinerja terhadap tujuan
perusahaan (Ling, 2013).
2.3.2 Kegiatan Operasional Perusahaan
Kegiatan operasional perusahaan adalah kegiatan utama
bisnis dari suatu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan serta
untuk tetap terus menjalankan aktivitas bisnisnya sesuai bidang
yang diambil. Perusahaan Kerpis Shop yang akan dibuat oleh
penulis bergerak di bidang makanan ringan yaitu kerupuk pisang
sehingga kegiatan operasional yang akan dilakakukan oleh
perusahaan ini adalah mengolah bahan mentah berupa buah pisang
menjadi keripik pisang dan menjualnya ke masyarakat. Pada
dasarnya terdapat 4 fungsi operasional dari suatu perusahaan yang
mendasari seluruh kegiatan operasional di perusahaan tersebut
diantaranya fungsi operasional SDM, fungsi operasional produksi,
fungsi operasional pemasaran dan fungsi operasional keuangan.
Fungsi operasional SDM bertanggung jawab terhadap
pengelolaan karyawan perusahaan mulai dari perekrutan hingga
penempatannya sesuai dengan bidang keahlian. Pada perusahaan
Kerpis Shop ini, sistem perekrutan yang akan dilakukan oleh
penulis yaitu dengan cara menyebarkan selembaran kertas yang

7
berisi informasi mengenai pencarian lowongan kerja beserta syarat
dan kriteria pekerjanya ataupun dengan menyebarkan informasi
lowongan pekerjaan tersebut dengan memanfaatkan media sosial.
Adapun kriteria calon pekerja yang ingin penulis cari adalah
mereka yang memiliki keinginan kuat untuk bekerja sebagai
seorang pebisnis, mereka yang memiliki keterampilan dalam
pemasaran produk serta mereka yang memiliki keterampilan yang
cukup baik dalam memasak atau memproduksi sesuatu.
Selanjutnya para calon pekerja yang terdaftar dan diterima akan
dilakukan wawancara untuk mengetahui tentang keahlian mereka
masing-masing dan akan dilakukan penempatan sesuai dengan
bidang-bidang yang dibutuhkan seperti bidang pemasaran, bidang
keuangan dan bidang produksi.
Fungsi operasional produksi bertanggung jawab dalam
keseluruhan proses produksi mulai dari pemilihan lokasi produksi,
merumuskan rencana operasional, merumuskan pembagian tugas
sesuai keahlian karyawan, mengawasi penggunaan bahan baku dan
kualitas produksi, selalu melakukan evaluasi untuk meningkatkan
efisiensi, hingga perawatam peralatan kerja. Selanjutnya fungsi
operasional marketing yang bertanggung jawab dalam hal
pemasaran produk sehingga sampai ke tangan konsumen serta
memenuhi dan memuaskan keinginan konsumen. Tidak hanya
setelah produk jadi akan tetapi mulai dari perencanaan produk,
penentuan harga, hingga kegiatan promosi dan distribusi produk.
Terakhir, fungsi operasional keuangan yang bertanggung jawab
dalam hal keuangan perusahaan. Apapun perusahaannya tidak akan
dapat beroperasi tanpa adanya dana. Dua hal penting yang menjadi
tugas bagian keuangan ini adalah bagaimana mendapatkan dana
dengan efisien serta bagaimana menggunakannya dengan efektif
sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat dijalankan
dengan baik.

8
2.3.3 Jaminan Tenaga Kerja Perusahaan
Lingkungan kerja tentunya tidak akan lepas dari yang
namanya keamanan dan keselamatan kerja. Keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung (Tjakra dan Arsjad, 2016). Untuk
menciptakan lingkungan kerja yang baik di suatu perusahaan,
hendaknya pemimpin perusahaan tersebut harus memperhatikan
keamanan leingkungan tempat para karyawannya bekerja serta
menjamnin keselamatan dan kesehatan dari setiap karyawannya.
Dengan terjaminnya keselamatan dan kesehatan bagi pekerja
tentunya akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para
pekerja untuk bekerja di perusahan tersebut.
Dalam perusahaan Kerpis Shop ini tentunya penulis sebagai
owner sangat memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu, untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja di perusahaan,
penulis memberikan jaminan kepada setiap pekerja berupa jaminan
kesehatan dan jaminan keselamatan. Untuk jaminan kesehatan,
penulis akan bekerja sama dengan BPJS tenaga kerja untuk
memberikan pelayanan secara gratis kepada para pekerja apabila
mengalami kecelakaan dalam bekerja. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial ( BPJS ) Ketenagakerjaan merupakan program
publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk
mengurangi risiko ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya
menggunakan mekanisme asuransi sosial (Lina dan Teguh, 2015).
Mengenai asuransi kesehatan itu sendiri, telah direncanakan
dengan baik oleh penulis sebagai owner perusahaannya bersama
dengan karyawan yang ahli dibidang keuangan untuk mengatur
perencanaan biayanya agar dapat menanggung asuransi kesehatan
para pekerja sehingga apabila terjadi kecelakaan dalam bekerja,

9
pekerja tersebut segera mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa
perlu mengkhawatirkan biaya perawatan. Sedangkan untuk
jaminan keselamatan pekerja, penulis memperhatikan beberapa hal
penting, seperti penyediaan alat perlindungan diri (APD) untuk
pekerja, pemeriksaan alat produksi secara rutin dan melakukan
perawatan alat dan penggantian alat-alat yang sudah tidak layak
pakai. Selain itu, penulis juga akan selalu mengingatkan
pekerjanya untuk selalu berhati-hati dalam bekerja dan segera
melaporkan apabila terjadi sesuatu.
2.3.4 Reward dan Punishment Bagi Tenaga Kerja Perusahaan
Perusahaan yang baik akan selalu memberikan hadiah
(reward) atau bonus kepada para pekerjanya yang telah terbukti
memberikan hasil kerja yang baik dan memuaskan bagi perusahaan
sehingga dapat memotivasi pekerja yang lain maupun pekerja yang
mendapatkan reward itu sendiri untuk lebih bekerja dengan lebih
giat lagi. Hal ini juga tentunya akan diterapkan oleh penulis dalam
perusahaannya dimana untuk memotivasi para pekerja, penulis
akan memberika reward berupa bonus upah kerja apabila para
pekerja dapat memberikan hasil yang baik sehingga pemasaran
produk memperoleh keuntungan yang besar. Selain itu, penulis
juga tentunya akan memberikan tunjangan pada hari raya masing-
masing pekerja.
Selain menerapkan reward pekerja, tidak lupa juga penulis
menerapkan punishment atau hukuman apabila ada karyawan yang
melanggar peraturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Setiap
perusahaan tentu memiliki peraturan-peraturannya sendiri baik itu
bagi pekerjanya maupun bagi pemilik itu sendiri sehingga harus
ditaati oleh seluruh pihak perusahaan. Oleh karena itu, untuk
mendisplinkan para pekerja dalam perusahaannya, penulis
menerapkan hukuman berupa peringatan, pengurangan gaji bagi
para pekerja yang terlambat untuk bekerja, atau bahkan yang lebih

10
berat penulis akan memecat pekerja tersebut apabila terdapat
pekerja yang dengan sengaja bolos kerja. Namun, penulis disini
juga memberikan toleransi bagi para pekerjanya untuk bisa
mendapatkan cuti kerja apabila pekerja tersebut memiliki urusan
penting seperti sedang berduka, melaksanakan ibadah hari raya,
sakit parah dan mengalami kecelakaan di luar lingkungan kerja.
2.3.5 Strategi Pengembangan Usaha dan SDM perusahaan
Pada awalnya perusahaan yang dibuat oleh penulis ini
merupakan usaha kecil menengah rumahan. Oleh karena itu,
apabila usaha ini telah berkembang maka penulis juga akan
berusaha mengembangkan perusahaannya baik itu pengembangan
produksi maupun pengembangan SDM. Usaha-usaha dalam
Industri makanan dapat berkembang dengan cara menambah
kapasitas produksi berupa penambahan kapasitas mesin,
penambahan sumber daya manusia (SDM), dan lain-lain (Evan,
2015). Dalam upaya pengembangan usaha, ada empat tahap yang
akan dilalui suatu perusahaan, yaitu tahap memulai usaha (start-
up), tahap pertumbuhan (growth), tahap perluasan (expansion), dan
sampai akhirnya merambah ke luar negeri (going overseas).
Menurut Tiktik Sartika dan Soejoedono (2002) strategi
pengembangan suatu usaha antara lain adalah kemitraan usaha,
permodalan perusahaan dan modal ventura. Salah satu strategi
pengembangan usaha yang sangat baik untuk diterapkan di negara-
negara berkembang adalah pengelompokan (clustering). Kerja
sama dan sekaligus persaingan antarsesama perusahaan atau usaha
menegah kecil di subsektor yang sama di dalam suatu kelompok
(klaster) akan meningkatkan efisiensi bersama (collective
efficiency) dalam proses produksi, spesialisasi yang fleksibel
(flexible specialization), dan pertumbuhan yang tinggi (Tambunan,
2002).

11
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat menetapkan
tahapan yang akan dilalui perusahaannya yaitu hanya dari tahapn
start-up hingga tahap expansion. Setelah tahapan start-up dilalui,
selanjutnya perusahaan akan melalui tahap growth atau
pertumbuhan. Pada tahap ini, penulis berupaya untuk
mengembangkan produksi perusahaan dengan berencana untuk
mencari tempat produksi yang lebih besar serta menambah alat-alat
produksi sehingga kuantitas dan kualitas produksi perusahaan akan
meningkat. Sedangkan untuk tahap perluasan atau expansion,
penulis bersama dengan karyawan pemasaran juga akan
memanfaatkan media sosial dalam penjualan produk dan
pengenalan perusahaan sehingga jangkauan perusahaan akan jauh
lebih luas dan perusahaan lebih dikenal banyak orang. Selain
menentukan tahapan yang akan dilalui oleh perusahaan, penulis
juga mengambil beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam
upaya pengembangan usaha. Strategi pengembangan usaha pada
perusahaan penulis dapat didasarkan pada sumber daya internal
yang dimiliki (resource-based strategy). Strategi ini memanfaatkan
sumber daya lokal yang superior untuk menciptakan kemampuan
inti dalam menciptakan nilai tambah (value added) untuk mencapai
keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Akibatnya,
perusahaan ini tidak bergantung pada kekuatan pasar seperti
monopoli dan fasilitas pemerintah. Dalam strategi ini, usaha
perusahaan mengarah pada keterampilan khusus yang secara
internal bisa menciptakan produk inti yang unggul untuk
memperbesar pangsa manufaktur (Suryana,2001).
Dengan meningkatnya jumlah produksi seiring dengan
pertumbuhan dan perluasan perusahaan, maka tentu saja akan
membutuhkan lebih banyak tenaga kerja sehingga dalam hal ini
penulis akan berupaya untuk menambahkan karyawan baru dengan
melakukan perekrutan karyawan-karyawan yang berkualitas lagi.

12
Selain itu, penulis juga akan melakukan analisa pasar yang lebih
luas lagi untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pasar dan
mencari inovasi baru mengenai produk yang dibuat. Setelah
ditemukan inovasi baru, maka penulis akan membahasnya bersama
seluruh karyawan untuk menentukan cara produksi dan menjual
produk baru tersebut sehingga dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain.

2.4 Marketing dan Selling


2.4.1 Strategi Marketing Perusahaan
Marketing merupakan suatu cara yang digunakan oleh
perusahaan dalam memasarkan atau mendistribusikan produk untuk
selanjutnya dijual kepada konsumen. Berdasarkan hasil jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Evan (2015) terhadap suatu usaha
makanan tradisional di Surabaya menyebutkan bahwa salah satu
strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha tersebut adalah
dengan cara mendatangi toko-toko, lalu menawarkan produk-
produknya untuk dititipkan di toko tersebut. Selain itu, produk juga
ditawarkan melalui relasi-relasi yang dimiliki oleh pemilik
pengusaha. Strategi lain yang digunakan pengusaha makanan
ringan tersebut dalam melakukan pemasaran / menarik konsumen
untuk membeli produknya, adalah dengan meningkatkan kualitas
dan teknologi pengemasannya sehingga menjadi lebih modern.
Sedangkan aktivitas pemasaran yang di lakukan oleh pengusaha,
adalah dengan memperluas relasi, dan mencoba menitipkan
produknya ke toko-toko yang belum dititipi (Evan, 2015).
Berdasarkan hasil jurnal penelitian tersebut, penulis
mencoba menerapkan strategi usaha yang sama dengan perusahaan
makanan ringan itu. Dalam perusahaan Kerpis Shop ini, penulis
berencana akan melakukan pemasaran produk dengan cara
penjualan keliling, preorder, serta melalui penitipan di toko-toko

13
yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Strategi pemasaran ini
tentu saja akan dilakukan langsung oleh karyawan yang bertugas
dalam bidang pemasaran produk yang telah penulis pilih sesuai
dengan keahliannya. Selain itu, penulis juga memanfaatkan media
sosial dalam pemasaran produk dengan cara pemesanan preorder
yang dilakukan oleh konsumen sehingga produk-produk tersebut
akan diantarkan langsung ke konsumen sesuai dengan
permintaannya. Para karyawan pemasaran juga akan ditugaskan
oleh penulis untuk membuat koneksi dengan berbagai pihak agar
dapat bekerja sama dalam pemasaran produk perusahaan.
2.4.2 Strategi Selling Perusahaan
Selling merupakan suatu cara perusahaan untuk menjual
produk kepada konsumen. Namun yang lebih ditekankan dalam
selling ini yaitu penetapan sasaran atau range target penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil jurnal penelitian
yang dilakukan Evan (2015) terhadap suatu usaha makanan ringan
tradisional di Surabaya, untuk range konsumen yang ditarget oleh
pemilik usaha tersebuta adalah semua orang yang ingin
mengkonsumsi produk tersebut. Hal ini dikarenakan harga dari
produk masih sangat terjangkau oleh masyarakat (Evan, 2015).
Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, pada perusahaam
Kerpis Shop ini, penulis tidak menetapkan kriteria khusus pada
sasaran penjualan dikarenakan harga produk yang mudah dijangkau
oleh masyarakat. Sasaran penjualan dari keripik pisang ini tidak
terbatas pada anak-anak maupun orang dewasa saja, tetapi
penjualan keripik pisang ini mencakup semua umur dari anak-anak
hingga lansia sekalipun. Hanya saja, pada masa awal-awal
perusahaan berdiri, penjualan hanya akan difokuskan pada
masyarakat yang berada di sekitar lingkungan tempat produksi
dilaksanakan. Hal ini dikarenakan jumlah produksi yang masih
terbatas serta untuk menilai kelayakan produk tersebut untuk dijual

14
di lingkungan tersebut. Apabila jumlah produksi sudah meningkat
dan penjualan pun dinilai layak, maka akan dilakukan
pengembangan perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya.
Selanjutnya, untuk harga jual dari produk ini akan diusahakan agar
mudah dijangkau oleh masyarakat dan disesuaikan dengan biaya
produksinya agar tidak terjadi kerugian bagi perusahaan.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap orang dapat menjadi seorang entrepreneur dan menciptakan
usaha atau perusahaannya sendiri secara mandiri maupun bekerja sama
dengan pihak lain sebagai suatu upaya untuk menciptakan lapangan
pekerjaan yang baru dan meningkatkan kesejahteraan individu. Dalam
makalah ini, penulis berencana untuk membuat suatu perusahaan yang
bergerak dibidang makanan-makanan ringan yang dalam kesempatan ini
akan menciptakan usaha makanan ringan berupa keripik pisang. Keripik
pisang menjadi cemilan yang cukup diminati dikalangan anak-anak hingga
orang-orang tua serta menjadi cemilan yang cukup sehat dan mudah untuk
dikonsumsi oleh masyarakat.
Perusahaan yang dibuat penulis ini memiliki tujuan umum yaitu
untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memenuhi kepuasan
konsumen, serta tujuan khusus yaitu untuk memperkenalkan keripik
pisang ini kepada konsumen sebagai cemilan yang mudah untuk
dikonsumsi, untuk memberikan konsumen makanan yang sehat, untuk
meningkatkan kesejahteraan penulis sebagai pemilik perusahaan, serta
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mendapatkan pekerjaan.
Untuk mewujudkan perusahaan yang maju dan berkembarng dibutuhkan
manajemen SDM dan strategi marketing dan selling yang baik.

3.2 Saran
1. Bagi kita yang ingin dan akan mendirikan suatu perusahaan sendiri,
hendaknya kita lebih memantapkan pengetahuan kita mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan sehingga kita dapat
menciptakan suatu perusahaan yang baik dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain.

16
2. Hendaknya kita harus memiliki kesiapan baik itu kesiapan diri
maupun kesiapan material dalam upaya membangun perusahaan
sendiri, karena tanpa persiapan-persiapan tersebut maka suatu
perusahaan tidak akan berdiri.

17
DAFTAR PUSTAKA

Febrian, Rio. (2015). Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan


dalam Keperawatan. Yogyakarta: Trans Medika.
Hidayah, L. N., & Santoso, T. (2015). Kualitas Pelayanan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi tentang pemberian pelayanan
BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga kerja di Kantor BPJS Cabang Rungkut
Surabaya). JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 1(01).
Kompas.com. (2019). Manfaat Pisang Jauh Lebih Manis Dari Rasanya. Diakses
pada tanggal 5 November 2019, dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/21/093603320/manfaat-pisang-
jauh-lebih-manis-dari-rasanya?page=all
Kotler, Philip, dkk. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Ling, A. (2013). Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha Pada Usaha Mikro Kecil
Menengah (Studi Deskriptif Pada Rumah Makan Palem Asri Surabaya).
Agora, 1(1), 712-719.
Manullang, M. (2005). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Ongkorahardjo, E. P. (2015). Formulasi Strategi Usaha Makanan Ringan
Tradisional Ny. Gan Di Surabaya. Agora, 3(2), 665-674.
Rawis, T. D., Tjakra, J., & Arsjad, T. T. (2016). Perencanaan Biaya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi Bangunan (Studi Kasus:
Sekolah ST. Ursula Kotamobagu). Jurnal Sipil Statik, 4(4).
Setiawan, A. H. (2004). Fleksibilitas strategi pengembangan usaha kecil dan
menengah. Jurnal Dinamika Pembangunan, 1(Nomor 2), 118-124.
Siagian, Sondang P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga
belas. Jakarta: Bumi Aksara
Susan, E. (2019). Manajemen sumber daya manusia. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952-962.

18

Anda mungkin juga menyukai