ABSTRAK
Manusia sebagai makhluk sosial, fitrah yang berpotensi manusia yang dibawa
sejak lahir baru dapat dan bisa berkembang dalam pergaulan hidupnya,
sebagaimana firman Allah QS. Al-Hujurat ayat 13. Dimensi- dimensi sosial
pendidikan yang dibicarakan dalam aspek- aspek sosial pendidikan adalah: a.
Aspek sosial yang ditanamkan oleh pendidikan yang berlaku di sekolah.
seperti pewarisan budaya dari generasi tua ke generasi muda. pewarisan nilai-
nilai seperrti: kejujuran, solidaritas, gotong royong, karena nilai-nilai itu
sebagai pemersatu dalam masyarakat. b. Aspek sosial yang kedua yang
mempengaruhi pendidikan adalah ciri-ciri budaya yang dominan pada
kawasan-kawasan tertentu di mana sekolah-sekolah itu wujud. c. Aspek
sosial ketiga yang memainkan peranan pada pendidikan yaitu faktor-faktor
organisasi, dan segi birokrasi. d. Aspek sosial keempat yang terpenting
mempengaruhi pendidikan adalah sistem pendidikan itu sendiri. Ada tiga
pola kegiatan sosial dalam pendidikan yaitu: (a) pola nomothetis. (b) pola
idiografis. (c) pola transaksional.
A. Pendahuluan
Istilah sosial sering dikaitkan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan manusia dalam masyarakat, suatu sifat yang
mengarah pada rasa empati terhadap kehidupan manusia sehingga
memunculkan sifat tolong-menolong, membantu dari yang kuat
terhadap yang lemah, mengalah terhadap orang lain, sehingga sering
dikatakan mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Sosial adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam
berinteraksi antar manusia dalam konteks masyarakat atau komuniti,
sebagai acuan berarti sosial bersifat abstrak yang berisi simbol-simbol
berkaitan dengan pemahaman terhadap lingkungan, dan berfungsi
untuk mengatur tindakan-tindakan yang dimunculkan oleh individu-
individu sebagai anggota suatu masyarakat (Bambang Rudito, 2013:
39). Dengan demikian, sosial harus mencakup lebih dari seorang
individu yang terikat pada satu kesatuan interaksi, karena lebih dari
seorang individu berarti terdapat hak dan kewajiban dari masing-
masing individu yang saling berfungsi satu dengan yang lainnya.
Secara filosofis tanggungjawab pendidikan melekat pada
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam kontek Negara
pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, mengandung
makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan
kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan
pendidikan harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif
dan efesien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya
peningkatan akses yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat.
Masalah sosial rasanya bukan suatu yang ganjil lagi, kata-kata
itu sudah sangat umum sekali didengar dalam kehidupan sehari-hari.
masalah sosial seringkali hadir, bahkan banyak kejadian yang ada di
Aspek Sosial Dalam Pendidikan {69
F. Penutup
Landasan pendidikan dari segi sosial yaitu pola nomothetis,
pola idiografis dan pola transaksional. Aspek sosial dalam pendidikan
meliputi berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan
lingkungan belajar untuk mendukung proses pembelajaran, mengerti
berbagai faktor sosial-kultural dan ekonomi yang berpengaruh
terhadap proses pendidikan peserta didik, memahami pentingnya
hubungan antara sekolah dengan orang tua dan tokoh masyarakat
yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak, mengerti nilai-
nilai dan norma-norma yang berlaku serta dijunjung tinggi oleh
masyarakat yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan
watak dan kepribadian peserta didik, mamahami pendekatan-
pendekatan yang diterapkan di sekolah untuk menarik masyarakat
berperan serta dalam pendidikan sesuai kapasitas dan fungsi mereka,
menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak
globalisasi yang mempengaruhi keseluruhan aspek kehidupan
termasuk proses pembelajaran dan mengendalikan perubahan
tersebut agar tidak terjadi pengaruh negatif terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
Aspek Sosial Dalam Pendidikan {85
Daftar Pustaka
Abtahi, M., & Battell, C. (2017). Integrate Social Justice Into the
Mathematics Curriculum in Learning. Jurnal Ilmiah Peuradeun,
5(1), 101-114. doi:10.26811/peuradeun.v5i1.123
Anonim. Kementerian Agama Republik Indonesia, (2011), Al-Qur’an
dan Terjemahnya, Jakarta: Adi Aksara Abadi Indonesia.
Bambang Rudito, (2013), Social Mapping-Metode Pemetaan Sosial Tehnik
Memahami Suatu Masyarakat atau Komuniti. Bandung:
Rekayasa Saints.
H.A.R Tilaar, (2004), ParadigmaBaru Pendidikan Nasional, Jakarta:
Rineka Cipta.
I. B. Wirawan, (2012), Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Lanny Octavia, dkk, (2014), Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi
Pesantren, Jakarta: Rumah Kitab.
Nurhasanah, N., & Fitriana, Q. (2018). The Influence of Emotional
Intelligence on Social Adjustments of Tenth Grade Students of
SMA Unggul Negeri 2 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Peuradeun,
6(2), 253-266. doi:10.26811/peuradeun.v6i2.212
Nursid Sumaatmadja, (2006), Perspektif Studi Sosial, Bandung: Alumni.
Tabrani ZA. (2013). Modernisasi Pengembangan Pendidikan Islam
(Suatu Telaah Epistemologi Pendidikan). Serambi Tarbawi,
1(1), 65-84.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, (2012), Manajemen
Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Walidin, W., Idris, S., & Tabrani ZA. (2015). Metodologi Penelitian
Kualitatif & Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry
Press.
Sumber lain:
Bandi Utama, Bermain Sebagai Sarana Pengembangan Aspek Sosial Pada
Anak Usia DinI, http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/
penelitian/AM.%20Bandi%20Utama,%20M.Pd./1.%20BERM
AIN%20SEBAGAI%20SARANA%20PENGEMBANGAN%20
ASPEK%20SOSIAL%20sminar%202012.pdf
86}
Vol. 8, No. 1, Januari 2020
http://dosen.ung.ac.id/arwildayanto/home/2013/1/31/pendidikan_
berbasis_kondisi_sosial_masyarakat.html
http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/aspek-aspek-sosial-dalam-
pendidikan.html
http://www.wahyurepi.com/2011/03/makalah-landasan-pendidikan
-ditinjau.html
Pendidikan Dasar, (2014), (Udin-Sa’ud) 5-pdf-Adobe Reader.