Anda di halaman 1dari 3

Galih Nur Octafian – 1802279

Pendidikan Fisika A

Landasan Pendidikan – Laporan Baca Bab VII

Rasyidin, Waini. Dkk. (2017). Landasan Pendidikan: UPI Press.

Individu adalah manusia yang memiliki karakteristik sebagai kesatuan


yang tidak dapat dibagi-bagi serta bebas mengambil keputusan atas pilihan dan
tanggung jawabnya sendiri. Sedangkan masyarakat, menurut Ralph Linton adalah
kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka
dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
social dan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Dari penjelasan tentag
individu dan masyarakat, bab ini menjelaskan hubungan antara individu dan
masyarakat dengan pandangan sosiologis dan antropologis dalam bidang
pendidikan.

Masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama yang


menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Antara individu, masyarakat, dan
kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Setiap individu hidup
bermasyarakat dan berbudaya, masyarakat terbentuk dari individu-individu.
Masyarakat dan kebudayaan mempengaruhi individu, begitu pun sebaliknya
masyarakat dan kebudayaan dipengaruhi oleh individu-individu yang
membangunnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat pola perilaku yang berulang-


ulang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam
masyarakat, atau disebut juga struktur sosial. Setiap individu memiliki kedudukan
dan peranan dalam struktur sosial tersebut. Kedudukan individu dalam struktur
sosialnya dilihat berdasarkan status, merupakan suatu kumpulan hak dan
kewajiban seorang individu sesuai dengan kedudukannya. Sedangkan peranan
merupakan aspek dinamis dari suatu status. Individu dapat dikatakan
melaksanakan peranannya apabila ia melaksanakan hak dan kewajibannya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan-tujuan


dalam hidupnya, individu maupun kelompok akan melakukan interaksi sosial,
adapun dalam melakukan interaksi juga melakukan tindakan sosial, yang
berorientasi pada perilaku individu untuk mencapai tujuannya. Jika tindakannya
sesuai dengan status dan peranannya, juga sesuai dengan kebudayan
masyarakatya, maka akan terjadi komformitas. Begitu pula sebaliknya, maka
individu akan dianggap melakukan penyimpangan sosial.

Proses interaksi sosial ini juga mengimplikasikan reproduksi sehingga


masyarakat menghasilkan keturunan yang menjadi penerus dari generasi
sebelumnya untuk menjaga eksistensi kebudayaan masyarakatnya dengan
melakukan sosialisasi dan enkulturasi.

Dalam proses sosialisasi, individu belajar untuk mengetahui peranan yang


harus dijalankannya serta peranan yang harus dijalankan oleh individu yang lain.
Sosialisasi menunjukan adanya proses pengintegrasian individu ke dalam suatu
kelompok sosial, sedangkan enkulturasi merupakan proses pengolahan
kompetensi budaya untuk hidup sebagai anggota kelompok.

Maka dari itu, pendidikan agar mampu menciptakan peserta didik yang
dapat hidup bermasyarakat dan berbudaya. Sebab, dalam sudut pandang
sosiologi,pendidikan identic dengan sosialisasi. Sedangkan dalam sudut pandang
antropologi, pendidikan identic dengan enkulturasi.

Adapun perilaku terpola yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk


memenuhi berbagai kebutuhan dasarnya (basic needs), disebut juga sebagai
pranata sosial. Individu akan memenuhi kebutuhan metabolism, reproduksi,
keamanan, kesehatan, dsb. dan akan dipenuhi dengan melakukan respon yang
memiliki pola yang terstandar. Pola ini dikelompokkan dalam berbagai jenis
pranata; pranata ekonomi, pranata politik, pranata agama, pranata pendidikan, dsb.
Salah satu pranata sosial dalam proses sosialisasi dan enkulturasi untuk
mengantarkan individu ke dalam kehidupan bermasyakat dan berbudaya, serta
menjaga eksistensi masyarakat dan kebudayaannya, adalah pranata pendidikan.

Bab ini menurut saya sangat dianjurkan untuk calon pendidik agar bisa
mengetahui kondisi individu dalam kehidupan bermasyarakat dan berbudaya.
Mudah-mudahan bab ini bisa membantu calon pendidik agar dapat lebih
memahami kondisi sosila dan budaya masyarakat khususnya dalam bidang
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai