Dosen Pengampu :
Drs. Sutrisno, M.Pd.
Disusun Oleh
Dendy Mohammad Fauzi 1705636
Yanti Maryanti 1705676
C. URAIAN MATERI
1. Materi Pokok
a. Struktur inti atom
b. Radioaktivitas
c. Reaksi inti atom
d. Teknologi nuklir
3. Materi Prasyarat
Atom
4. Konsep Esensial
a. Inti atom
b. Gaya inti
c. Defek massa
d. Energi ikat inti
e. Reaksi inti
f. Stabilitas inti
5. Peta Konsep
Inti atom
Stabilitas Inti
Radioaktifitas
Bagan Materi
Proton, neutron
Stabilitas inti
Nomor atom
Waktu Paro
Radioaktivitas
6. Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor yang Terkandung dalam Materi
Dosis Serap Alfa
Aspek
No
Inti Atom dan Radioaktivitas Konsep Esensial
Kognitif Afektif Psikomotor
1 Muatan √ √ radioaktif
jenis-jenis
berdasarkan partikel yang Betha
2 Inti Atom √ √
dipancarkan
3 Energi ikat inti √ √
4 Gaya ikat inti √ √
5 Reaksi inti √ √ Gamma
6 Partikel Radioaktif √ √
7 Kestabilan inti √ √
Reaksi Fusi Reaksi Berantai
Klasifikasi
No. Materi Pokok Reaktor Atom
Faktual Konseptual Prosedural Metakognisi
1 Muatan √
Teknologi Nuklir √ √
2 Struktur Inti Atom √ √ √
3 Reaksi Inti Atom √ √ Radioisotop √
4 Radioaktivitas √ √ √
5 Teknologi Nuklir √ √ √ √
8. Uraian Materi
A. Struktur Inti Atom
Inti atom terdiri atas partikel berikut
1. Proton (11 p) : partikel bermuatan listrik positif, memiliki besar muatan sama
dengan elektron, dan memiliki massa 1,67 ×1027 kg ,
2. Neutron (10n) : partikel yang tidak bermuatan listrik (netral) dan mempunyai massa
1833 kali massa elektron
Lambang suatu atom adalah sebagai berikut
A
Z X
Dengan
X =¿ lambang atom
Z=¿ nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A=¿ nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron, dan
n=A−Z=¿ jumlah neutron
Satuan massa inti atom adalah sma atau amu (atomic mass unit)
1
1 sma ¿ × massa 1 atom C-12
12
1 sma ¿ 1,66 ×10−27 kg
1 sma ¿ 931MeV
Inti atom yang mempunyai nomor atom (Z), nomor massa (A), dan waktu paro
tertentu disebut nuklida yang terbagi menjadi :
1. Isotop : unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa
berbeda (11 H , 21 H dan 31 H )
2. Isobar : unsur-unsur yang mempunyai nomor massa sama, tetapi nomor atomnya
berbeda (31 H , 32 He dan 40 40
18 Ar , 20 Ca)
Berikut beberapa partikel dasar yang dapat dipancarkan oleh unsur radioaktif beserta
simbolnya
1. Proton = inti hidrogen = 11 H → m p=1,007825 sma
2. Neutron = netral = 10n → mn=1,008665 sma
3. Positron = +10e
4. Deutron = 21 H → m D =2,014102 sma
5. Tritium = trriton = 31 H →mT =3,016049 sma
6. Helium-3 = 32 He → m He−3=3,016030 sma
7. Partikel α
4
Meupakan inti helium ( 2He )
Bermuatan listrik positif
Dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik
Daya tembus kecil dan daya ionisasi besar
Jika sebuah atom memancarkan sinar α , nomor atom berkurang dua dan
nomor massa berkurang 4
A
X → 42He + AZ−2
−4
Z Y
8. Partikel β
0
Merupakan elektron (−1e) yang berasal dari inti
Bermuatan listrik negatif
Dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik
Daya tembus dan daya ionisasi sedang
Jika sebuah atom memancarkan sinar β , nomor atom bertambah satu dan
nomor massa tetap
A
Z X → −10e + Z+A1Y
9. Partikel γ
Berupa gelombang elektromagnetik
Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik karena tidak
bermuatan listrik
Daya ionisasi kecil dan daya tembus besar
Jika sebuah atom memancarkan sinar γ , nomor massa dan nomor atom tetap
A
Z X → γ + AZ Y
http://webéducation.com/wp-content/uploads/2019/06/Radiation-Rays.png
Gambar 4 Perbedaan partikel alpha, beta dan gamma
Defek Massa dan Energi Ikat
Massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan massa neutron
yang membentuknya. Selisih massa penyusun inti atom dengan massa inti atom
disebut defek massa.
∆ m=[ Z mp +( A−Z )m n ] −minti
Dengan
∆ m = defek massa (sma)
Z = jumlah proton = nomor atom
m p = massa proton (sma)
A−Z = jumlah neutron
m n = massa neutron (sma)
m inti = massa inti atom
Berdasarkan teori einstein, defek massa dapat menimbulkan energi yang
disebut energi ikat. Terjadinya energi ikat dalam inti atom akibat adanya penyusutan
massa yang dinyatakan dengan persamaan berikut.
E=∆ m× 931 MeV =∆ mc 2 J
Dengan
∆ m = defek massa (sma)
c=3 × 108 m/ s
E = energi ikat (MeV)
B. Reaksi Inti Atom
Reaksi inti adalah proses yang terjadi didalam inti atom. Reaksi inti pertama kali
diamati oleh Rutherford pada tahun 1919. Reaksi inti dapat terjadi ketika inti target X
yang dalam keadaan diam dibombardir oleh partikel energetic a hingga dihasilkan inti
baru Y dan partikel baru b.
a+ X → Y +b
Dengan :
X = inti mula-mula
Y = inti akhir
a = partikel yang ditembakan
b = partikel yang dipancarkan
pada reaksi inti berlaku ketentuan berikut
- Hukum kekekalan nomor massa : jumlah nukleon total sebelum dan sesudah
reaksi sama.
- Hukum kekekalan muatan atau nomor atom : jumlah muatan sebelum dan sesudah
reaksi sama.
- Hukum kekekalan massa , energi, momentum linier dan momentum orbital.
Apabila reaksi inti tersebut membebaskan sejumlah energi atau Q positif maka
disebut reaksi eksotermik. Energi reaksi sebagai hasil dari perubahan massa inti
menjadi energi kinetic dari partikel produk Y dan b. apabila pada reaksi tersebut
harga Q negative, maka diperlukan energi kinetik input minimum pada proses
pemborbardiran partikel supaya reaksi bisa berlangsung. Reaksi seperti itu
dinamakan reaksi endotermik.
Berikut beberapa reaksi pada inti atom
a. Reaksi Fisi Nuklir
Fisi nuklir terjadi ketika inti yang sangat berat seperti U 235 pecah menjadi dua
fragmen yang lebih kecil dengan masing-masing massanya hampir sama. Atau
dapat dikatakan reaksi fisi merupakan peristiwa pembelahan inti berat menjadi
dua bagian yang lebih ringan sambil melepaskan energi yang sangat besar.
235
U +n → 10 Ba+ 144 89 1
92 56 ¿ Kr + 36 ¿ 3 0n+energi ¿ ¿
Reaksi Berantai
Dalam reaksi fisi selalu dihasilkan jumlah neutron yang lebih besar dari neutron
penembaknya sehingga akan terjadi reaksi fisi berantai.
C. Radioaktivitas
1. Peluruhan Zat Radioaktif
Peluruhan adalah peristiwa pecahnya inti atom secara spontan sambil
memancarkan sinar-sinar radioaktif
N=N 0 e− λt
Dengan
N0 = jumlah inti mula-mula,
N = jumlah inti yang belum meluruh pada waktu t,
t = lamanya peluruhan (s), dan
λ = tetapan peluruhan
2. Waktu Paro
Waktu paro adalah waktu yang diperlukan agar banyaknya inti radioaktif yang
meluruh tinggal setengah dari semula
0,693
T 1=
2
λ
T1
1
N=N 0 () 2
2
Dengan
t = lamanya peluruhan (s),
T1 = waktu paro (s)
2
λ = tetapan peluruhan
N0 = jumlah inti mula-mula,
N = jumlah inti yang belum meluruh pada waktu t,
3. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif adalah banyaknya peluruhan tiap sekon
T1
1
R=λN atau R=R 0
2 () 2
Dengan
N = banyaknya inti radioaktif,
λ = tetapan peluruhan (s-1), dan
R = aktivitas radioaktif
Satuan R adalah desintegrasi/s = d/s; rutherford (Rd) = 106 d/s; curie (Ci) = 3,7 x
1010 d/s
4. Dosis Serap
Dosis serap adalah banyaknya energi radiasi pengion yang diserap materi setiap
elemen volume dengan massa tertentu.
∆ ER
D=
∆m
Dengan
ER = energi radiasi pengion (J),
m = massa yang menyerap energi radiasi (kg), dan
D = dosis serap (gray atau rad atau J/kg)
1 gray = 100 rad = 1 J/kg
D. Teknologi Nuklir
1. Reaktor Atom
Reaktor atom merupakan tempat terjadinya reaksi fisi berantai yang terkendali
sehingga tidak terjadi ledakan bom atom. Salah satu pemanfaatan pada reaktor
atom yaitu reaktor penghasil listrik atau PLTN
Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit
listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya
sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik
itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari
reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan
bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi.
http://lotus.itservices.manchester.ac.uk:8080/img/reactor2d-full.png
Gambar 5 Skema Reaktor Atom
2. Pemanfaatan Radioaktif
Manfaat radioisotop yang dihasilkan dari unsur-unsur radioaktif adalah sebagai
berikut.
a. Sinar beta ( β )
- Menentukan letak kebocoran pipa saluran kilang minyak.
- Mengukur ketebalan kertas
b. Sinar gamma ( γ )
- Gamma terapi (untuk membunuh sel kanker)
- Sterilisasi alat-alat kedokteran dan makanan
- Pengawetan makanan
- Mengukur ketebalan baja
- Membuat varietas tanaman baru yang tahan penyakit
c. Iodium (I – 131)
- Menentukan ketidaknormalan kelenjar tiroid
- Dalam hidrologi digunakan untuk mengetahui debit air
d. Gallium (Ga – 67)
Untuk scanning getah bening
e. Natrium (Na- 24)
Mendeteksi penyempitan pembuluh darah dan peredaran darah. Mendeteksi
kebocoran di bawah tanah dan mengetahui debit air sungai
D. Daftar Pustaka
Tipler, P. A. (1998). FISIKA untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lasmi, Ni Ketut. (2013). MANDIRI Fisika Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Zaelani, Ahmad. (2006). 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk SMA/MA.
Bandung : Yrama Widya
Kanginan, Marthen. (2014). Saat-saat Jelang Pra Ujian Nasional Fisika untuk SMA/MA
2014/2015. Bandung : SEWU