Anda di halaman 1dari 85

Silabus

Sekolah : ....
Kelas/Semester : X/1
: Kimia
Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.1 M e m a h a m i Perkembangan P e n d i d i k a n 1. Mengkaji literatur • Siswa mampu Tes Pilihan Atom tersusun dari inti 4 × 45 1. Buku PG Kimia
struktur atom teori atom karakter tentang perkembang- menjelaskan per- tertulis ganda atom yang bermuatan menit Kelas X
berdasarkan (*) G e m a r an teori atom. (*) kembangan teori positif dengan elektron Semester 1,
teori atom Bohr, Membaca atom untuk menun- bergerak mengelilinginya. Intan Pariwara
sifat-sifat unsur, jukkan kelemahan Teori tersebut dikemuka- halaman 1–26
massa atom Ekonomi dan kelebihan tiap- kan oleh . . . . 2. Buku PR Kimia
relatif, dan sifat- kreatif tiap teori atom a. Niels Bohr Kelas X
sifat periodik (•) Pantang berdasarkan fakta b. John Dalton Semester 1,
unsur dalam Menyerah eksperimen. c. E. Rutherford Intan Pariwara
tabel periodik d. J.J. Thomson halaman 1–18
serta menyadari e. Schrödinger 3. BSE Kimia X,
keteraturannya Depdiknas
melalui pema- Partikel-partikel 2. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Pilihan Partikel yang menimbul-
haman konfi- penyusun atom untuk mengetahui nentukan partikel tertulis ganda kan radiasi berdaya
gurasi elektron. partikel-partikel dasar (proton, tembus tinggi dan bersifat
dasar penyusun elektron, dan neu- netral ditemukan oleh
atom. tron) penyusun James Chadwick. Partikel
atom. itu disebut . . . .
a. proton
b. neutron
c. nukleon
d. elektron
e. inti atom

Nomor atom, 3. Menentukan isotop, • Siswa mampu Tes Pilihan Kelompok atom yang
nomor massa, isoton, dan isobar mengklasifikasikan tertulis ganda merupakan isoton adalah
isotop, dan suatu unsur ber- unsur ke dalam ....
elektron valensi dasarkan literatur. isotop, isobar, dan a. 157X dan 179Y
(•) isoton. b. 16A dan 12B
7 5
c. 13M dan 13Z
6 8
d. 34 Cl dan 35 Cl

Kimia Kelas X
17 17
e. 12Mg2+ dan 8O2–

1
Penilaian

2
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4. Menuliskan kon- • Siswa mampu me- Tes Pilihan Nomor atom unsur K =

Silabus
figurasi elektron nentukan konfi- tertulis ganda 19. Banyaknya elektron
beberapa atom unsur gurasi elektron dan valensi dalam ion K +
untuk menentukan elektron valensi. adalah . . . .
elektron valensinya. a. 1
b. 3
c. 5
d. 7
e. 8

1.1 M e m a h a m i Perkembangan Pendidikan 1. Diskusi informasi • Siswa mampu men- Tes Pilihan Pada sistem periodik 4 × 45 1. Buku PG Kimia
struktur atom dasar penge- karakter tentang pengelom- jelaskan dasar pe- tertulis ganda modern unsur-unsur menit Kelas X
berdasarkan lompokan (*) G e m a r pokan unsur-unsur. ngelompokan unsur- yang berada dalam satu Semester 1,
teori atom Bohr, unsur-unsur Membaca (*) unsur. periode disusun ber- Intan Pariwara
sifat-sifat unsur, dasarkan . . . . halaman 27–54
massa atom Ekonomi a. kemiripan sifat 2. Buku PR Kimia
relatif, dan sifat- kreatif b. jumlah elektron valensi Kelas X
sifat periodik (•) Kreatif c. kenaikan nomor massa Semester 1,
unsur dalam d. jumlah kulit atom Intan Pariwara
tabel periodik e. kenaikan nomor atom halaman 19–38
serta menyadari 3. BSE Kimia X,
keteraturannya 2. Menjelaskan pem- • Siswa mampu Tes Pilihan Di antara unsur-unsur Depdiknas
melalui pema- bagian unsur logam, mengklasifikasikan tertulis ganda berikut yang termasuk
haman konfi- nonlogam, dan meta- unsur ke dalam unsur logam adalah . . . .
gurasi elektron. loid pada tabel logam, nonlogam, a. kalsium
periodik unsur ber- dan metaloid. b. fosfor
dasarkan konfigurasi c. oksigen
elektron. (•) d. silikon
e. boron

Massa atom 3. Menentukan massa • Siswa mampu me- Tes Uraian Diketahui massa atom
relatif (Ar) dan atom relatif suatu nentukan massa tertulis relatif beberapa unsur
sifat keperiodik- unsur melalui per- atom relatif ber- sebagai berikut.
an unsur hitungan apabila dasarkan tabel Cl = 35
diketahui massa periodik. I = 127
atom relatif unsur Ca = 40
lainnya. Ba = 137
Jika unsur Br berada satu
Triade dengan unsur Cl
dan I, sedangkan unsur
Sr berada satu Triade
dengan unsur Ca dan Ba,
tentukan massa atom
relatif unsur Br dan Sr!
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Uraian Dalam sistem periodik
untuk mengetahui nentukan keter- tertulis unsur, jari-jari atom
keteraturan jari-jari aturan jari-jari atom dalam satu golongan dari
atom suatu unsur suatu unsur dalam atas ke bawah semakin
dalam tabel perio- tabel periodik. besar dan dalam satu
dik. periode dari kiri ke kanan
semakin kecil. Jelaskan
alasannya!

5. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Uraian Bagaimanakah kecen-


untuk mengetahui nentukan keter- tertulis derungan energi ionisasi
keteraturan energi aturan energi ioni- suatu unsur dalam sistem
ionisasi atom suatu sasi atom suatu periodik?
unsur dalam tabel unsur dalam tabel
periodik. periodik.

6. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Pilihan Di antara unsur-unsur


untuk mengetahui nentukan keter- tertulis ganda 8O, 9F, 16S, 17Cl,
dan 34Se
keteraturan afinitas aturan afinitas yang memiliki afinitas
elektron atom suatu elektron suatu elektron terbesar adalah
unsur dalam tabel unsur dalam tabel ....
periodik. periodik. a. 8 O
b. 9 F
c. 16S
d. 17Cl
e. 34Se

7. Mengkaji literatur • Siswa mampu me- Tes Uraian Diberikan unsur-unsur


untuk mengetahui nentukan keter- tertulis beserta nomor atomnya
keteraturan ke- aturan keelektro- sebagai berikut.
elektronegatifan negatifan atom a. 4Be
atom suatu unsur suatu unsur dalam b. 7N
dalam tabel periodik. tabel periodik. c. 9 F
d. 13Al
e. 14S
Tentukan unsur yang
keelektronegatifannya
paling besar dan paling
kecil!

Kimia Kelas X
3
Penilaian

4
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

1.2 Membandingkan Terbentuknya Pendidikan 1. Menyebutkan unsur- • Siswa mampu men- Tes Pilihan Suatu unsur A memiliki 8 × 45 1. Buku PG Kimia

Silabus
proses pemben- ikatan kimia karakter unsur yang cenderung jelaskan kecen- tertulis ganda jumlah elektron 13. Maka menit Kelas X
tukan ikatan ion, (*) R a s a mencapai kestabilan derungan suatu untuk mencapai kestabilan Semester 1,
ikatan kovalen, I n g i n dengan melepas atau unsur untuk men- harus membentuk ion . . . . Intan Pariwara
ikatan koordinasi, Tahu menerima elektron. capai kestabilan- a. A2– d. A2+ halaman 55–80
dan ikatan logam nya. b. A – e. A3+ 2. Buku PR Kimia
serta hubungan- Ekonomi c. A+ Kelas X
nya dengan sifat kreatif Semester 1,
fisika senyawa (•) Kreatif 2. Menuliskan kon- • Siswa mampu Tes Pilihan Perhatikan tabel di bawah Intan Pariwara
yang terbentuk. figurasi elektron menggambarkan tertulis ganda ini! halaman 39–54
atom gas mulia dan susunan elektron Atom A B C D 3. BSE Kimia X,
bukan gas mulia valensi atom gas Nomor 40 40 16 20 Depdiknas
serta menggambar- mulia (duplet dan massa 4. Statif, buret,
kan rumus struktur oktet) dan elek- Jumlah 20 22 8 10 corong, ebonit
Lewis. tron valensi bukan neutron batangan, dan
gas mulia (struk- Berdasarkan tabel ter- gelas kimia
tur Lewis). sebut, atom yang dapat 5. Benzena, nitro
membentuk ikatan ion benzena,
yaitu . . . . trikloro
a. A dan D metana, dan
b. A dan C karbon
c. B dan C tetraklorida
d. B dan D
e. C dan D

Ikatan ion 3. Menuliskan pem- • Siswa mampu men- Tes Pilihan Unsur A memiliki nomor
bentukan ion positif, jelaskan proses ter- tertulis ganda atom 12 dan senyawa B
ion negatif, dan bentuknya ikatan memiliki nomor atom 9.
ikatan ion dalam ion. Berikut ini merupakan
senyawa ion. pernyataan yang benar
mengenai unsur A dan B
....
a. membentuk senyawa
ion AB2
b. tidak larut dalam air
c. saat dalam bentuk
leburan bersifat isolator
d. saat dalam bentuk
padatan bersifat
konduktor
e. membentuk senyawa
ion AB
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen
Ikatan kovalen 4. Memilih senyawa • Siswa mampu men- Tes Pilihan Struktur Lewis yang tepat
dan ikatan yang berikatan jelaskan proses ter- tertulis ganda untuk molekul nitrogen
logam rangkap tiga di bentuknya ikatan yaitu . . . .
   
antara beberapa kovalen tunggal,  
a.       d.    
senyawa. rangkap dua, dan    
 
b.       e.   
rangkap tiga.
c. 

5. Memilih senyawa • Siswa mampu men- Tes Pilihan Senyawa yang mem-
yang berikatan jelaskan proses tertulis ganda punyai ikatan kovalen
kovalen koordinasi terbentuknya ikatan koordinasi adalah . . . .
di antara senyawa- kovalen koordinasi a. CO 2 d. CH 4
senyawa lain. (*) pada beberapa b. C2H 5OH e. H 2 O
senyawa. c. HClO4
6. Melakukan per- • Siswa mampu me- Tes Uji Isi buret dengan benzena.
cobaan untuk me- nyelidiki kepolaran unjuk petik Alirkan benzena dari buret,
ngetahui sifat ke- beberapa senyawa kerja kerja dekatkan ebonit pada aliran
polaran suatu dan hubungannya prosedur benzena, dan amati yang
larutan. (•) dengan keelektro- terjadi. Dengan langkah
negatifan melalui yang sama, ganti benzena
percobaan. dengan nitro benzena,
trikloro benzena, dan
karbon tetraklorida. Amati
yang terjadi. Berdasarkan
percobaan, bahan apa
sajakah yang bersifat po-
lar dan bahan apa sajakah
yang bersifat nonpolar?
7. Mengenali proses • Siswa mampu men- Tes Uraian Peralatan rumah tangga
pembentukan ikatan deskripsikan pro- tertulis sebagian besar terbuat
logam dan hubung- ses pembentukan dari aluminium. Menurut
annya dengan sifat ikatan logam dan Anda mengapa alu-
fisis logam. hubungannya minium dipilih untuk
dengan sifat fisik peralatan memasak?
logam.
8. Mengenali jenis ikatan • Siswa mampu Tes Uraian Unsur X bersama unsur
pada beberapa se- menghubungkan tertulis klor membentuk senyawa
nyawa yang memiliki sifat fisis materi dengan rumus kimia XCl4.
sifat fisis tertentu. dengan jenis Senyawa tersebut mem-
ikatannya. punyai titik leleh –23°C dan

Kimia Kelas X
titik didih 77°C.
a. Tentukan jenis ikatan
XCl4.
b. Apakah unsur X ber-

5
sifat logam atau non-
logam?
6
Silabus
Sekolah : ....
Kelas/Semester : X/1
: Kimia

Silabus
Standar Kompetensi : 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri)

Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.1 Mendeskripsi- Tata nama se- Pendidikan 1. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Pilihan SnCl2 merupakan senyawa 10 × 45 1. Buku PG Kimia
kan tata nama nyawa karakter senyawa biner ber- nuliskan nama se- tertulis ganda biner yang mempunyai menit Kelas X
s e n y a w a (*) B e k e r j a dasarkan aturan nyawa biner. nama . . . . Semester 1,
anorganik dan Sama penamaannya. a. timah klorida Intan Pariwara
o r g a n i k (**) R a s a b. timah(I) klorida halaman 91–116
sederhana serta Ingin Tahu c. timah(II) klorida 2. Buku PR Kimia
persamaan d. timah(IV) klorida Kelas X
reaksinya. Ekonomi e. timah diklorida Semester 1,
kreatif Intan Pariwara
(•) Kreatif 2. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Pilihan Pasangan antara rumus halaman 59–74
senyawa poliatomik nuliskan nama se- tertulis ganda kimia dan nama senyawa 3. BSE Kimia X,
berdasarkan aturan nyawa poliatomik. berikut yang tepat adalah Depdiknas
penamaannya. ....
a. Mg(NO 3 ) 2 ; magne-
sium nitrit
b. NaSO4; natrium sulfat
c. NH 4 NO 3 ; amonium
nitrit
d. Fe(OH) 3 ; besi(III)
hidroksida
e. K2CO3; kalium bikar-
bonat

3. Menentukan nama • Siswa mampu me- Tes Uraian Tuliskan nama beberapa
senyawa asam, nuliskan nama se- tertulis senyawa hidrat berikut!
basa, dan hidrat. (*) nyawa organik se- a. K2C2O4 · 2H2O
derhana. b. MgSO4 · 7H2O
c. Na2SO4 · 5H2O

Persamaan 4. Menyetarakan per- • Siswa mampu me- Tes Uraian Selesaikan persamaan
reaksi kimia samaan reaksi se- nyetarakan reaksi tertulis reaksi berikut!
sederhana derhana. (**)(•) sederhana dengan KMnO4 + H2SO4 + FeSO4
diberikan nama- → K 2 SO 4 + MnSO 4 +
nama zat yang Fe2(SO4)3 + H2O
terlibat dalam reaksi
atau sebaliknya.
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

2.1 M e m b u k t i k a n Hukum dasar Pendidikan 1. Melakukan per- • Siswa mampu mem- Tes Uji petik Bandingkan massa 15 × 45 1. Buku PG Kimia
dan mengkomu- kimia karakter cobaan untuk mem- buktikan hukum unjuk kerja campuran antara larutan menit Kelas X
nikasikan ber- – Hukum (*) Jujur buktikan hukum Lavoisier melalui per- kerja prosedur perak nitrat dengan Semester 1,
lakunya hukum- Lavoisier (**) K e r j a Kekekalan Massa cobaan. natrium klorida sebelum Intan Pariwara
hukum dasar – Hukum Keras dan menarik ke- dan sesudah reaksi halaman 117–
kimia melalui Proust simpulan dari hasil dengan cara menimbang 166
percobaan serta – Hukum Ekonomi percobaan. (*) larutan-larutan tersebut 2. Buku PR Kimia
menerapkan Dalton kreatif sebelum direaksikan dan Kelas X
konsep mol dalam – Hukum Gay (•) Skill/ke- setelah direaksikan atau Semester 1,
menyelesaikan Lussac terampilan dicampur! Intan Pariwara
perhitungan – Hukum halaman 75–
kimia. Avogadro 2. Membuktian hukum • Siswa mampu mem- Porto- Dokumen Amati data percobaan 103
Proust melalui per- buktikan hukum folio Perkerjaan tentang massa dua unsur 3. BSE Kimia X,
hitungan berdasar- Proust. yang bersenyawa meng- Depdiknas
kan data percoba- hasilkan dua cuplikan 4. Alat dan bahan
an. dari dua daerah yang percobaan
berbeda. hukum
Kekekalan
Massa Massa
Massa Klor Massa
Natrium
Cuplikan Garam
dari dari
(gram) Cuplikan
Cuplikan
(gram) (gram)

Cuplikan I 3,51 1,38 2,13


Cuplikan II 0,585 0,23 0,355

Apa kesimpulan dari hasil


percobaan tersebut jika
dihubungkan dengan
hukum Perbandingan
Proust?

3. Melakukan per- • Siswa mampu Tes Uraian Perhatikan data berikut!


hitungan tentang menganalisis tertulis
hukum kelipatan per- senyawa untuk
bandingan atau per- membuktikan ber-
bandingan berganda lakunya hukum
(hukum Dalton). kelipatan per-
bandingan atau Tentukan perbandingan
perbandingan massa unsur tersebut
berganda (hukum berdasarkan hukum
Dalton). Perbandingan Berganda!

Kimia Kelas X
7
Penilaian

8
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

4. M e n y e l e s a i k a n • Siswa mampu meng- Tes Pilihan Pada reaksi N 2 (g) +

Silabus
soal-soal tentang gunakan data per- tertulis ganda H2(g) → NH3(g) apabila
hukum Perbanding- cobaan untuk mem- masing-masing gas diukur
an Volume. buktikan hukum
Perbandingan pada suhu dan tekanan
Volume (hukum yang sama, perbandingan
Gay Lussac). volume gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi
adalah . . . .
a. 1 : 1 : 2
b. 1 : 2 : 1
c. 1 : 2 : 3
d. 1 : 3 : 2
e. 2 : 3 : 1

Perhitungan 5. Melakukan per- • Siswa mampu Tes Pilihan Pada suhu dan tekanan
kimia hitungan untuk mem- menggunakan data tertulis ganda sama, 20 ml P 2 tepat
buktikan hukum percobaan untuk habis bereaksi dengan 50
Avogadro. membuktikan ml Q2 menghasilkan 20 ml
hukum Avogadro. gas PxQy. Harga x dan y
berturut-turut adalah . . . .
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 2 dan 5

6. M e n y e l e s a i k a n • Siswa mampu Tes Pilihan Jumlah molekul yang di-


soal-soal tentang mengkonversikan tertulis ganda kandung oleh 0,25 gram
hubungan mol jumlah mol dengan gula tebu (C 12 H 22 O 11 )
dengan jumlah jumlah partikel yaitu . . . (Ar : C = 12, H = 1,
partikel. (**) massa dan vol- O = 16, dan L = 6,02 · 1023)
ume zat. a. 2,19 · 1020
b. 3,20 · 1020
c. 4,39 · 1020
d. 6,02 · 1022
e. 7,30 · 1023
Penilaian
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

7. Menyelesaikan soal- • Siswa mampu me- Tes Pilihan Sebanyak 38 gram


soal tentang hubung- nentukan hubung- tertulis ganda campuran gas metana dan
an mol dengan massa an antara mol etana dibakar sempurna
zat. (•) dengan massa zat sehingga dihasilkan 110
gram gas CO2. Jika Ar
C = 2, H = 1, dan O = 16,
massa gas metana dalam
campuran gas tersebut
adalah . . . gram
a. 3 d. 30
b. 6 e. 80
c. 8

8. M e n y e l e s a i k a n • Siswa mampu me- Tes Pilihan Volume (STP) dan volume


soal-soal tentang nentukan hubung- tertulis ganda pada suhu 25°C, tekanan
hubungan mol an antara mol 0,8 atm untuk 2,2 gram
dengan volume zat. dengan volume zat CO2 berturut-turut adalah
. . . . (Ar : C = 12, O = 16)
a. 0,56 L dan 1,53 L
b. 0,56 L dan 3,06 L
c. 1,12 L dan 1,53 L
d. 1,12 L dan 3,06 L
e. 2,24 L dan 1,53 L

9. M e n y e l e s a i k a n • Siswa mampu me- Tes Uraian Analisis suatu senyawa


soal-soal tentang nentukan rumus tertulis memperoleh data bahwa
rumus empiris dan empiris dan rumus dalam senyawa tersebut
rumus molekul. molekul. terkandung 26,53% ka-
lium, 35,37% kromium,
dan 38,10% oksigen. Jika
diketahui Ar K = 39, Cr =
52, dan O = 16 serta Mr
senyawa adalah 294
g/mol, tentukan rumus
empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut!

Kimia Kelas X
9
Penilaian

10
Kompetensi Materi Pokok/ Nilai dan Kegiatan Indikator Pencapaian Alokasi Alat dan Sumber
Dasar Pembelajaran Materi yang Pembelajaran Kompetensi Bentuk Waktu Belajar
Diintegrasikan Teknik Contoh Instrumen
Instrumen

10. Menyelesaikan soal- • Siswa mampu me- Tes Uraian Kristal Zn(NO3)2 · xH2O

Silabus
soal tentang rumus nentukan rumus tertulis dipanaskan hingga semua
air kristal. air kristal. air kristalnya menguap,
ternyata berat kristal yang
tersisa 63,46%. Tentukan
rumus kristal senyawa
tersebut! (Mr : Zn(NO3)2
= 189, H2O = 18)

11. Menghitung kadar • Siswa mampu me- Tes Pilihan Cuplikan serbuk besi
zat dalam suatu nentukan kadar tertulis ganda sebanyak 10 gram
senyawa. zat dalam suatu dipanaskan dengan gas
senyawa. klor menghasilkan 20
gram besi(II) klorida
(FeCl2). Jika diketahui Ar
Fe = 56 dan Cl = 35,5,
kadar besi dalam cuplikan
adalah . . . %.
a. 4,41
b. 14,20
c. 71,00
d. 88,20
e. 98,80

12. Menentukan pe- • Siswa mampu me- Tes Uraian Sebanyak 100 cm3 larutan
reaksi pembatas, nentukan pereaksi tertulis natrium sulfat 0,5 M di-
banyak zat pereaksi, pembatas dalam campur dengan 500 cm3
dan hasil reaksi me- suatu reaksi. larutan timbal(II) nitrat 0,2 M
lalui perhitungan. • Siswa mampu me- secukupnya sehingga be-
nentukan banyak reaksi menurut persamaan:
zat pereaksi atau Na2SO4(aq) + Pb(NO3)2(aq)
hasil reaksi.
→ PbSO4(s) + 2NaNO3(aq)
Apabila Ar : Pb = 207, S = 32,
O = 16, tentukan:
a. zat sisa,
b. pereaksi pembatas,
dan
c. massa endapan yang
terbentuk!
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab I Struktur Atom
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

Kompetensi Dasar : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori
atom berdasarkan fakta eksperimen.
• Menentukan partikel dasar (proton, elektron, dan neutron) penyusun atom.
• Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton.
• Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi.

Alokasi Waktu: 4 jp (2 × pertemuan)

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom;
2. mengkaji literatur untuk mengetahui partikel-partikel dasar penyusun atom;
3. menentukan isotop, isoton, dan isobar suatu unsur berdasarkan literatur;
4. menuliskan konfigurasi elektron beberapa atom unsur untuk menentukan elektron valensinya.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan


1. Pendidikan karakter: Gemar Membaca.
2. Ekonomi kreatif: Pantang Menyerah.

Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Teori Atom
2. Partikel-Partikel Penyusun Atom
3. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, dan Elektron Valensi

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Diskusi informasi
b. Tanya jawab

Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
• Menanyakan kepada siswa tentang pengertian atom.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui tentang atom dan sifat-sifatnya.

Kimia Kelas X 11
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang perkembangan teori atom dari model atom Dalton hingga model atom
modern.
• Guru menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr.
• Menjelaskan kelemahan setiap teori atom.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk beberapa siswa agar menjelaskan teori atom. Dalam kegiatan ini, siswa disarankan
untul lebih gemar membaca mengenai perkembangan teori atom melalui berbagai referensi lain. (*)
• Guru menunjuk beberapa siswa agar menggambarkan beberapa model atom sesuai penemunya.
(*) Pendidikan karakter (Gemar Membaca).
c. Konfirmasi
• Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
3. Kegiatan Penutup
Guru menugasi siswa untuk mencari informasi di internet tentang perkembangan teori atom.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
• Guru menanyakan kepada siswa tentang partikel penyusun atom.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui bahwa atom tersusun atas partikel-partikel.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan tentang partikel-partikel penyusun atom (proton, neutron, elektron).
• Guru menjelaskan tentang nomor massa dan nomor atom.
• Guru menuliskan konfigurasi elektron valensi suatu atom.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk siswa untuk menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom.
• Guru menunjuk siswa untuk menentukan isotop suatu atom. Guru dapat menyisipkan arahan kepada
siswa agar tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal-soal latihan sehingga saat ujian
berlangsung siswa akan lebih mudah mengerjakannya.(•)
• Guru menunjuk siswa untuk memberikan contoh atom-atom yang merupakan isobar dan isoton.
• Guru menunjuk siswa untuk menuliskan konfigurasi elektron dan menentukan elektron valensinya.
(•) Ekonomi kreatif (Pantang Menyerah).
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui.
3. Kegiatan Penutup
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal di uji kompetensi Bab I.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, 2012
3. BSE Kimia X, Depdikas, 2009

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
• Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
Pilihan ganda

12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


2. Contoh Instrumen
Pilihan ganda
Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dengan elektron bergerak mengelilinginya. Teori tersebut
dikemukakan oleh . . . .
a. Niels Bohr
b. John Dalton
c. E. Rutherford
d. J.J. Thomson
e. Schrödinger

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ .........................
____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP _________________________

Kimia Kelas X 13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab II Sistem Periodik Unsur
Sekolah : ..........
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

Kompetensi Dasar : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa
atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur.
• Mengklasifikasi unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid.
• Menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik.
• Menentukan keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik.
• Menentukan keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik.
• Menentukan keteraturan afinitas elektron suatu unsur dalam tabel periodik.
• Menentukan keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik.

Alokasi Waktu: 4 jp (2 × pertemuan)

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur;
2. mengelompokkan unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid pada tabel periodik unsur berdasarkan
konfigurasi elektron;
3. menghitung massa suatu atom jika diketahui massa atom relatifnya;
4. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik;
5. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik;
6. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan afinitas elektron atom suatu unsur dalam tabel periodik;
7. mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik.

Nilai dan Materi yang Diintegrasikan


1. Pendidikan karakter: Gemar Membaca.
2. Ekonomi kreatif: Kreatif.

Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur
2. Massa Atom Relatif (Ar) dan Sifat Keperiodikan Unsur

Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Diskusi informasi
b. Tanya jawab

14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
• Menanyakan kepada siswa tentang berbagai unsur yang ada dalam SPU.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui unsur-unsur yang terletak dalam berbagai golongan atau periode dalam SPU.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Diskusi informasi tentang dasar pengelompokan unsur-unsur.
• Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur logam dan nonlogam. Dalam kegiatan
ini, guru dapat memotivasi siswa agar gemar membaca mengenai karakteristik unsur-unsur yang
ada di alam sehingga siswa akan mengenal berbagai unsur-unsur yang ada di sekitarnya. (*)
• Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik Lavoisier.
• Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur berdasarkan Triade Dobereiner.
• Mendiskusikan tentang pengelompokan unsur berdasarkan Oktaf Newlands.
• Menjelaskan penyusunan unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan hukum Mendeleyev.
• Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur menurut Lothar Meyen.
• Menceritakan tentang susunan unsur-unsur dalam tabel periodik Modern dari Moseley. Dalam kegiatan
ini, guru dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan daya kreativitasnya, seperti membuat
kembang api dari bahan garam dapur dan kertas magnesium yang mudah ditemukan. (•)
• Menjelaskan kepada siswa pengertian dari golongan dan periode.
(*) Pendidikan karakter (Gemar Membaca).
(•) Ekonomi kreatif (Kreatif).
b. Elaborasi
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan unsur-unsur yang termasuk dalam triade.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
3. Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menugasi
siswa mempelajari subbab berikutnya.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi
• Guru menanyakan kepada siswa tentang massa atom relatif suatu unsur.
b. Prasyarat pengetahuan
• Siswa mengetahui arti dari massa atom relatif suatu unsur.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
• Guru menjelaskan kepada siswa cara menentukan massa atom relatif suatu unsur dalam tabel periodik.
• Guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat keperiodikan unsur dalam tabel periodik unsur,
yang meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
b. Elaborasi
• Guru menunjuk beberapa siswa untuk menghitung massa suatu unsur jika diketahui massa atom
relatifnya.
• Guru menunjuk beberapa siswa untuk menggambarkan grafik keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan suatu unsur dalam tabel periodik.
c. Konfirmasi
Guru menanyakan kepada siswa pengertian golongan dan periode.

Kimia Kelas X 15
3. Kegiatan Penutup
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menugasi
siswa mempelajari subbab berikutnya.

Alat Sumber Belajar


1. Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, 2012
3. BSE Kimia X, Depdikas, 2009

Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
• Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
2. Contoh Instrumen
a. Pilihan ganda
Pada sistem periodik modern unsur-unsur yang berada dalam satu periode disusun berdasarkan . . . .
a. kemiripan sifat
b. jumlah elektron valensi
c. kenaikan nomor massa
d. jumlah kulit atom
e. kenaikan nomor atom
b. Uraian
Dalam sistem periodik unsur, jari-jari atom dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan
dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Jelaskan alasannya!

________, ______________

Mengetahui
Kepala SMA ______________ Guru Mata Pelajaran

........................ .........................
_____________________________ _____________________________
NIP _______________________ NIP ________________________

16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Bab I Struktur Atom Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa
kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti, yang dapat
ditentukan hanyalah kemungkinan terbesar
keberadaan elektron dalam ruang tertentu yang
A. Pilihan Ganda dikenal dengan orbital atau kulit elektron.
6. Jawaban: b
1. Jawaban: a Niels Bohr menyempurnakan teori atom Rutherford.
Dalton mengemukakan beberapa pokok pikiran Bohr menyatakan sebagai berikut.
tentang atom sebagai berikut. 1) Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif
1) Atom merupakan bagian terkecil dari materi dan dikelilingi elektron bermuatan negatif
yang tidak dapat dibagi lagi. menurut lintasan-lintasan tertentu seperti
2) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang susunan tata surya, tanpa menyerap atau
sangat kecil. memancarkan energi.
3) Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang 2) Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan
identik sedangkan senyawa tersusun dari ke lintasan yang lain sambil menyerap atau
atom-atom yang berbeda sesuai unsur memancarkan energi. Apabila berpindah dari
penyusunnya. lintasan tinggi ke rendah, akan memancarkan
4) Atom-atom bergabung membentuk senyawa energi, sedangkan dari lintasan rendah ke
dengan perbandingan bilangan bulat dan tinggi akan menyerap energi.
sederhana.
7. Jawaban: d
5) Reaksi kimia merupakan pemisahan, peng-
Teori atom modern menyatakan bahwa elektron-
gabungan, atau penyusunan kembali atom-
elektron yang bergerak mengelilingi inti berada pada
atom sehingga atom tidak dapat diciptakan
orbital-orbital di seputar inti atom. Sementara itu,
atau dimusnahkan.
teori yang menyatakan bahwa elektron ber-
2. Jawaban: e kedudukan pada tingkat energi tertentu, atom terdiri
Thomson melakukan percobaan tabung sinar atas kulit-kulit atom tempat elektron berada, dan
katode sehingga menemukan suatu partikel yang elektron dapat berpindah ke lintasan lain dengan
bermuatan negatif. Partikel bermuatan negatif ini menyerap atau memancarkan energi merupakan
dinamakan elektron. Menurut Thomson, elektron teori atom yang dikemukakan oleh Niels Bohr.
merupakan partikel penyusun atom. 8. Jawaban: c
3. Jawaban: c Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti dengan
Teori atom Rutherford menyatakan bahwa atom jarak tertentu dan elektron ini mempunyai tingkat
tersusun dari inti atom bermuatan positif dengan energi tertentu pula sehingga tidak akan jatuh ke
elektron bergerak mengelilingi inti atom. inti sesuai dengan model atom Bohr.
4. Jawaban: b 9. Jawaban: a
Niels Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri atas Rutherford tidak dapat menjelaskan alasan elektron
inti bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron tidak jatuh ke dalam inti. Oleh karena itu, model
bermuatan negatif di dalam lintasannya. Elektron- atom Rutherford dianggap lemah.
elektron tersebut berkedudukan pada tingkat- 10. Jawaban: b
tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit atom. Dalton dalam menggambarkan model atomnya
5. Jawaban: a belum mampu mengemukakan adanya partikel
Heisenberg mengemukakan teori ketidakpastian penyusun suatu atom.
yang dikenal dengan ketidakpastian Heisenberg.

Kimia Kelas X 17
B. Uraian B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Teori atom Dalton dianggap tidak sesuai dengan
kenyataan atom yang sesungguhnya karena pada
teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah
bagian terkecil suatu unsur. Berarti atom tidak A. Pilihan Ganda
dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel penyusun 1. Jawaban: d
atom. Pada kenyataannya, Thomson menemukan Niels Bohr bukan menemukan proton, melainkan
partikel-partikel penyusun atom, yaitu elektron kulit atom. Sementara itu, Goldstein menemukan
yang bermuatan negatif. Selain Thomson, Ruther- proton, Chadwick menemukan neutron, J.J.
ford juga menemukan proton dalam inti atom. Thomson menemukan elektron, dan Rutherford
2. Gambaran model atom menurut Thomson yaitu menemukan muatan positif pada inti atom.
atom berupa bola padat bermuatan positif yang di 2. Jawaban: e
dalamnya tersebar elektron-elektron yang Millikan menemukan muatan elektron sebesar
bermuatan negatif. 1,6 × 10–19 C berdasarkan percobaan tetes minyak
3. a. Belum menggambarkan letak dan lintasan dalam tabung yang bermuatan listrik. Sementara
elektron dalam suatu atom. itu, Goldstein menemukan massa proton
b. Tidak dapat menerangkan penyebab elektron = 1,6726 × 10–24 g. Chadwick menemukan neutron,
tidak jatuh ke inti, sedangkan menurut teori Thomson menemukan elektron, dan Rutherford
fisika klasik, jika elektron mengelilingi inti yang menemukan inti atom bermuatan positif.
muatannya berlawanan, elektron akan 3. Jawaban: e
kehilangan energi sehingga jatuh ke inti. Sinar katode merupakan sinar perpendaran hasil
c. Hanya tepat untuk atom-atom dengan nomor radiasi katode menuju anode yang membentur
atom kecil. kaca tabung sehingga kaca berpendar.
4. Niels Bohr mampu mengatasi kelemahan model 4. Jawaban: a
atom Rutherford dan menjelaskan model atom Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung
Rutherford dengan gambaran model atomnya. yang bermuatan listrik. Dari percobaan tetes
Dalam teorinya, Rutherford menggambarkan bahwa minyak ditemukan muatan elektron sebesar
di dalam atom terdapat lintasan stasioner dengan 1,6022 × 10–19C. Sementara itu, dari percobaan
tingkat energi tertentu. Lintasan stasioner ini hamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaan
merupakan tempat elektron beredar mengitari inti tabung gas berkatode ditemukan elektron, dan dari
(kulit atom) tanpa disertai penyerapan dan pembelokkan sinar katode oleh medan listrik
pemancaran energi. Sementara itu, menurut Niels ditemukan muatan elektron.
Bohr pada keadaan normal, elektron menempati 5. Jawaban: b
tingkat energi terendah atau berada dalam tingkat Sinar anode atau proton merupakan radiasi partikel,
dasar. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke bukan merupakan gelombang elektromagnetik.
kulit lain dengan memancarkan atau menyerap Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkan
energi dalam jumlah tertentu. Elektron yang ke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar
berpindah ke kulit yang lebih luar akan menyerap 1,6 × 10–19 C, dan perbandingan e/m dimiliki oleh
energi, sedangkan jika berpindah ke kulit yang atom hidrogen.
lebih dalam akan memancarkan energi. Gambaran
atom seperti ini menjawab kelemahan model atom 6. Jawaban: d
Rutherford yang tidak dapat menjelaskan alasan Ilmuwan yang menemukan inti atom adalah Ernest
mengapa elektron tidak jatuh ke inti. Rutherford. Ernest Rutherford menemukan inti atom
5. Dalam model atom modern digambarkan bahwa melalui eksperimen hamburan sinar alfa, dan
elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai Eugene Goldstein menemukan proton. Niels Bohr
partikel dan gelombang. Dengan dasar ini, menemukan orbital elektron, J.J. Thomson menemu-
Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakan teori kan elektron, dan James Chadwick menemukan
ketidakpastian yang menyatakan bahwa kedudukan neutron.
dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan 7. Jawaban: a
secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan
kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerak bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang
elektron dalam atom ditemukan dalam ruang tertentu bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral.
disebut orbital. Teori mengenai elektron berada dalam Pilihan jawaban b merupakan hasil eksperimen
orbital-orbital di seputar inti atom inilah yang Eugene Goldstein tentang proton. Pilihan jawaban
merupakan pokok teori atom modern.

18 Kunci Jawaban dan Pembahasan


c merupakan hasil eksperimen James Chadwick 4. Sifat-sifat neutron sebagai berikut.
tentang neutron. Pilihan jawaban d merupakan a. Merupakan radiasi partikel.
hasil eksperimen J.J. Thomson tentang elektron. b. Tidak dipengaruhi oleh medan magnet dan
Pilihan jawaban e merupakan bukti kelemahan dari medan listrik, karena neutron tidak bermuatan.
eksperimen yang dilakukan oleh G.J. Stoney c. Massa neutron hampir sama dengan massa
tentang elektron. proton yaitu 1,6728 × 10–24 g.
8. Jawaban: b 5. Tahun 1886 Eugene Goldstein membuat percoba-
Neutron adalah partikel atom yang tidak bermuatan an yang sama dengan Thomson, tetapi memberi
dan mempunyai pancaran radiasi yang sangat lubang pada katode dan mengisi tabung dengan
tinggi. Neutron ditemukan oleh James Chadwick. gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang
Sementara itu, proton bermuatan positif ditemukan disebut sinar anode. Sinar anode bermuatan positif
oleh Goldstein. Elektron bermuatan negatif dan disebut proton.
ditemukan oleh J.J. Thomson. Inti atom atau
nukleon berisi proton dan neutron.
9. Jawaban: b
Elektron bermuatan –1 dan tidak bermassa,
dilambangkan –10e. Proton bermuatan +1 dan A. Pilihan Ganda
bermassa 1, di lambangkan 11p. Neutron tidak
bermuatan dan bermassa 1, dilambangkan 01n. 1. Jawaban: e
Jumlah neutron Y = 15
10. Jawaban: c Nomor atom Y = 16
Muatan 1 elektron = 1,6 × 10–19 C. Jika dalam Nomor massa Y = jumlah neutron + nomor atom
percobaan diperoleh muatan 1 tetes minyak = 15 + 16 = 31
= 9,6 × 10 –19 C, maka jumlah elektron yang Jadi, nomor massa Y 31.
 × −
ditangkap = = 6 elektron. 2. Jawaban: c
 × − 
Konfigurasi elektron pada kulit ketiga atom adalah
B. Uraian 2.8.5. Jumlah elektron = 2 + 8 + 5 = 15.
Jumlah elektron = nomor atom = 15.
1. Partikel subatomik adalah partikel-partikel Jadi, nomor atom unsur tersebut 15.
penyusun suatu atom yang terdiri atas proton, 3. Jawaban: d
elektron, dan neutron. Proton bermuatan positif, Nomor massa X = 72
elektron bermuatan negatif, dan neutron tidak Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton
bermuatan. Jumlah muatan antara proton dengan = 28
elektron sama sehingga atom bermuatan netral. Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
2. = 72 – 28
Partikel Simbol Letak Penemu = 44
1p
Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton,
Proton (p) 1 di dalam inti E. Goldstein
1n
dan elektron berturut-turut sebanyak 44, 28, dan
Neutron (n) 0 di dalam inti J. Chadwick
0
28.
Elektron (e) –1e mengelilingi inti J.J. Thomson
4. Jawaban: b
3. a. Elektron adalah salah satu partikel penyusun Jumlah neutron A = 23
atom yang bermuatan negatif satu dan tidak Nomor massa = 57
bermassa. Elektron dituliskan dengan Nomor atom = nomor massa – jumlah neutron
notasi –10 e. = 57 – 23
b. Sifat-sifat elektron sebagai berikut. = 34

1) Dipancarkan oleh katode dalam sebuah Jadi, unsur A dilambangkan dengan
.
tabung hampa yang diberi arus listrik
bertegangan tinggi. 5. Jawaban: c


2) Merambat lurus menuju anode. Lambang atom Y = 
3) Bermuatan negatif, karena dibelokkan ke Nomor massa Y = 39
kutub positif oleh medan listrik. Nomor atom Y = jumlah proton = 19
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton
= 39 – 19 = 20
Jadi, jumlah neutron unsur Y adalah 20.

Kimia Kelas X 19
6. Jawaban: c Ion Fe3+ terbentuk jika atom Fe kehilangan tiga
Elektron valensi pada: elektron. Dengan demikian, jumlah elektron pada
13K : 2.8.3 → 3 19N : 2.8.8.1 → 1
ion Fe3+ adalah 26 – 3 = 23.
15L : 2.8.5 → 5 20O : 2.8.8.2 → 2
Jadi, dalam ion Fe3+ terdapat 26 proton, 30 neutron,
M : 2.8.7 → 7 dan 23 elektron.
17
Jadi, unsur yang elektron valensinya paling banyak 13. Jawaban: b
adalah unsur dengan lambang 17M. Susunan elektron dengan jumlah kulit 3 dan
7. Jawaban: e elektron valensi 6 adalah 2.8.6. Jadi, nomor atom
Nomor massa Fe = 56 unsur tersebut 2 + 8 + 6 = 16.
Jumlah elektron Fe = jumlah proton = nomor atom 14. Jawaban: e
= 26
20A = 2.8.8.2 → elektron valensi = 2
Jumlah neutron Fe = 56 – 26 = 30.
16B = 2.8.6 → elektron valensi = 6
Pernyataan yang tepat tentang unsur dengan
14C = 2.8.4 → elektron valensi = 4
lambang atom 56
26Fe adalah p = 26, e = 26, n = 30.
10D = 2.8 → elektron valensi = 8
6E = 2.4 → elektron valensi = 4
8. Jawaban: a
Isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah
neutron sama, seperti pada 157 X dan 179 Y. 15. Jawaban: c
40 A = 2.8.8.2 → jumlah kulit = 4
Sementara itu, 136M dan 138Z merupakan isobar 20
34Cl dan
karena mempunyai massa atom sama. 17 12B
6 = 2.4 → jumlah kulit = 2
35Cl membentuk isotop karena nomor atom kedua
17
atom sama.
16C
8 = 2.6 → jumlah kulit = 2

9. Jawaban: e
24 D =
12 2.8.2 → jumlah kulit = 3
Konfigurasi elektron unsur 19K : 2.8.8.1 15E
7 = 2.5 → jumlah kulit = 2
Ion K+ terbentuk saat unsur K melepas satu
elektron sehingga jumlah elektron pada K+ = 18. B. Uraian
Konfigurasi elektron ion K+ = 2.8.8.
Jadi, elektron valensi K+ sebanyak 8. 1. a. Unsur P, nomor atom = 27, jumlah neutron
= 32
10. Jawaban: d Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
Konfigurasi elektron: 2.8.18.3 = 27 + 32 = 59
Jumlah elektron: 2 + 8 + 18 + 3 = 31 Jadi, lambang atom P = 59
27P
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 31 b. Unsur Q, nomor atom = 42, jumlah neutron =
Elektron valensi = 3 54
Jumlah elektron di kulit ketiga = 18 Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
11. Jawaban: b = 42 + 54 = 96
Misal atom tersebut adalah X maka lambang atom Jadi, lambang atom Q = 96
42Q
X: 127
53X c. Unsur R, nomor atom = 58, jumlah neutron
Nomor massa X = 127 = 82
Nomor atom X = 53 Nomor massa = nomor atom + jumlah neutron
Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 53 = 58 + 82 = 140
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom Jadi, lambang atom R = 140
58R
= 127 – 53 16A+
= 74 2. a. 8
Jadi, atom dengan nomor atom 53 dan massa atom Jumlah proton = jumlah elektron = 8
127 terdiri atas 53 elektron dan 74 neutron. Jumlah neutron = 16 – 8 = 8
Ion 168A+ terjadi karena atom A kehilangan satu
12. Jawaban: c elektron sehingga jumlah elektron = 7
Lambang atom Fe = 5626Fe Konfigurasi elektron: 2.5
Nomor massa Fe = 56 Jadi, ion 168A+ mempunyai jumlah proton 8,
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26 jumlah elektron = 7, jumlah neutron = 8, dan
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom konfigurasi elektron = 2.5.
= 56 – 26 b. 40 B2+
18
= 30 Jumlah proton = jumlah elektron = 18
Jumlah neutron = 40 – 18 = 22

20 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Ion 40
18B
2+ terjadi karena atom B kehilangan

 −  
dua elektron sehingga jumlah elektron = 16 NM2 =  
Konfigurasi elektron : 2.8.6 NM2 = 65
Jadi, ion 40 2+
18B mempunyai jumlah proton 18,
jumlah elektron 16, jumlah neutron 22, dan Jadi, nomor massa isotop yang lainnya adalah
konfigurasi elektron 2.8.6. 65.
c. 73 C–
32
Jumlah proton = jumlah elektron = 32
Jumlah neutron = 73 – 32 = 41
Ion 73 –
32C terjadi karena atom C menangkap A. Pilihan Ganda
satu elektron sehingga jumlah elektron = 33 1. Jawaban: d
Konfigurasi elektron = 2.8.18.5 Kelemahan teori atom Niels Bohr adalah teori atom
Jadi, ion 73 –
32C mempunyai jumlah proton = 32, Niels Bohr hanya sesuai untuk atom-atom yang
jumlah elektron 33, jumlah neutron = 41, dan sederhana. Teori Niels Bohr menyimpang atau tidak
konfigurasi elektron 2.8.18.5 sesuai untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
d. 201 D2–
80 2. Jawaban: e
Jumlah proton = jumlah elektron = 80 Teori atom modern muncul setelah ada teori atom
Jumlah neutron = 201 – 80 = 121 yang dikemukakan oleh de Broglie, Schrödinger,
Ion 201 2–
80D terjadi karena atom D menangkap dan Heisenberg. de Broglie mengemukakan teori
dua elektron sehingga jumlah elektron = 82 sifat gelombang dari materi, Heisenberg
Konfigurasi elektron = 2.8.18.32.18.4 mengemukakan prinsip ketidakpastian Heisenberg,
Jadi, ion 20180D
2– mempunyai jumlah proton
dan Schrödinger mengemukakan persamaan
= 80, jumlah elektron 82, jumlah neutron gelombang partikel. Berdasarkan teori-teori
= 121, dan konfigurasi elektron 2.8.18.32.18.4 tersebut, ketiga ilmuwan tersebut berhasil
3. Gambar tersebut memiliki elektron sebanyak 6, menemukan teori atom modern atau disebut juga
proton sebanyak 4, dan neutron sebanyak 3. Pada teori mekanika kuantum.
atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah 3. Jawaban: e
elektron, sedangkan pada gambar tersebut terdapat Rutherford menemukan inti atom melalui percobaan
kelebihan 2 elektron. Oleh karena itu, gambar hamburan sinar alfa oleh lempeng emas tipis.
tersebut merupakan ion bermuatan negatif 2. Sementara itu, Goldstein menemukan proton,
Lambang ion dituliskan = 4X2–. Chadwick menemukan neutron, dan Becquerel
4. a. menemukan gejala keradioaktifan dari suatu unsur.
12Mg
Konfigurasi elektron: 2.8.2 4. Jawaban: a
Elektron valensi = 2 Ion 11Na+ mempunyai elektron sebanyak 10 karena
b. 29Cu
satu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan
Konfigurasi elektron: 2.8.18.1 +1. Ion 9F– juga mempunyai elektron sebanyak 10
Elektron valensi = 1 karena menangkap satu elektron membentuk
c. muatan –1. Jadi, antara ion 11 Na + dan 9 F –
34Se
mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebut
Konfigurasi elektron: 2.8.18.6 isoelektron. Sementara itu, isobar adalah atom-atom
Elektron valensi = 6 unsur berbeda yang mempunyai nomor massa
d. 51Sb sama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang
Konfigurasi elektron: 2.8.18.18.5 mempunyai jumlah neutron sama, isotop adalah
Elektron valensi = 5 atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom
5. a. Konfigurasi elektron atom unsur 63 sama tetapi nomor massanya berbeda, dan
29A adalah
2.8.18.1. isoelektronik adalah unsur-unsur berbeda yang
Jumlah elektron pada kulit terluar unsur 29A mempunyai jumlah elektron valensi sama.
adalah 1 (satu). 5. Jawaban: a
b. Misal: 63
29A sebanyak 72,5%
Lambang atom Na = 35 17Cl
NM2 sebanyak (100 – 72,5)% Nomor massa = 35
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
Ar A = (72,5% × NM1) + (27,5% × NM2)
= 35 –17 = 18
63,55 = (0,725 × 63) + (0,275 × NM2) Jadi, unsur klor tersebut mempunyai 17 proton dan
18 neutron.

Kimia Kelas X 21
6. Jawaban: d Jadi, pasangan unsur yang mempunyai jumlah
Nomor atom K = jumlah elektron = 19 neutron sama banyak adalah unsur F dan Ne atau
Konfigurasi elektron = 2.8.8.1 Mg dan Na.
Sementara itu, konfigurasi elektron:
2.8.7 → nomor atom 17 11. Jawaban: e
2.8.8 → nomor atom 18 Isotop adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor
2.8.9 → penulisan salah, seharusnya 2.8.8.1 atom sama, tetapi nomor massanya berbeda. Notasi
2.8.8.3 → penulisan salah, untuk jumlah unsur-unsur tersebut adalah 23 23 24 24
11K, 12L, 12M, 11N, dan
23 O. Jadi, unsur yang merupakan isotop adalah 23K
elektron 21 seharusnya konfigurasi 10 11
elektronnya 2.8.9.2 dan 24 23 24
11N atau 12L dan 12M.

7. Jawaban: d 12. Jawaban: b


Nomor atom Ca = 20 Nomor atom menunjukkan jumlah elektron. Atom
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 20 litium membentuk ion Li + jika melepaskan 1
Ion Ca2+ terjadi karena atom Ca melepas dua elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2.
elektron, sehingga jumlah elektron pada ion Ca2+ Atom natrium membentuk ion Na+ jika melepaskan
sebanyak 18. 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10.
Jadi, dalam ion Ca2+ terdapat 20 proton dan 18 Atom fosfor membentuk ion F– jika menangkap 1
elektron. elektron sehingga jumlah elektron menjadi 16. Atom
klor membentuk Cl– jika menangkap 1 elektron
8. Jawaban: c sehingga jumlah elektron menjadi 18. Atom kalium
13C : jumlah elektron = 6, jumlah neutron = 7
6 membentuk ion K+ jika melepas 1 elektron sehingga
jumlah neutron > jumlah elektron jumlah elektron menjadi 18.
37 Cl : jumlah elektron = 17, jumlah neutron = 20
17 13. Jawaban: c
jumlah neutron > jumlah elektron
16 O2– : jumlah elektron = 8 + 2 = 10 Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom = 28
8 Nomor massa = jumlah neutron + jumlah proton
jumlah neutron = 8
= 31 + 28 = 59
jumlah neutron < jumlah elektron
34 S2– : jumlah elektron = 16 + 2 = 18 Lambang atom unsur: AZX = 5928X
16
jumlah neutron = 18 Jadi, unsur yang dimaksud adalah 59 28Ni.
jumlah neutron = jumlah elektron 14. Jawaban: c
40 Ca2+ : jumlah elektron =20 – 2 = 18 Jumlah neutron dalam atom-atom tersebut sebagai
20
jumlah neutron = 20 berikut.
jumlah neutron > jumlah elektron a. 136C ⇒ neutron = 13 – 6 = 7
Jadi, ion O2– mempunyai jumlah neutron lebih 14N
7 ⇒ neutron = 14 – 7 = 7
sedikit daripada jumlah elektronnya. b. 177N ⇒ neutron = 17 – 7 = 10
10 Ne ⇒ neutron = 20 – 10 = 10
9. Jawaban: b 20

Lambang atom P: 23
11P c. 1124Na ⇒ neutron = 24 – 11 = 13
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 11 27
13 Al ⇒ neutron = 27 – 13 = 14
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 23 – 11 d. 82 ⇒ neutron = 207 – 82 = 125
207 Pb

= 12 209Po
84 ⇒ neutron = 209 – 84 = 125
Jadi, atom P mempunyai 11 proton dan 12 neutron. e. 238 U⇒ neutron = 238 – 92 = 146
92
Lambang atom Q: 31
15Q
240 U
94 ⇒ neutron = 240 – 94 = 146
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15 Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnya
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom 24Na dan 27Al.
berbeda adalah 11 13
= 31 – 15
= 16 15. Jawaban: c
Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron. Isotop uranium dilambangkan dengan 233 92U.
Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom = 92
10. Jawaban: b Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
19 F : jumlah neutron = 19 – 9 = 10
9 = 233 – 92
24 Mg : jumlah neutron = 24 – 12 = 12 = 141
12
20 Ne : jumlah neutron = 20 – 10 = 10 Jadi, dalam isotop uranium 233
92U terdapat 92 proton,
10
23 Na : jumlah neutron = 23 – 11 = 10 92 elektron, dan 141 neutron.
11

22 Kunci Jawaban dan Pembahasan


16. Jawaban: e 24. Jawaban: d
12Mg : 2.8.2 elektron valensi = 2 Berdasarkan gambar struktur atom tersebut
2+ diperoleh data sebagai berikut.
12Mg : 2.8 elektron valensi = 8
1) Jumlah neutron sebesar 15 dan jumlah
18Ar : 2.8.8 elektron valensi = 8
elektron sebesar 13. Jadi, jumlah neutron lebih
7N : 2.5 elektron valensi = 5 besar daripada jumlah elektron.
N3– : 2.8 elektron valensi = 8
7 2) Nomor massa atom sebanyak 28.
3) Jumlah proton sama dengan jumlah elektron
17. Jawaban: c
yaitu 13.
A=p+n
4) Atom tersebut memiliki 3 elektron valensi pada
65 = p + 35
kulit terluar.
p = 30
5) Atom tersebut merupakan atom aluminium.
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom = 30
Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 18 . 2 25. Jawaban: c
 ×  +  ×  +  × 

18. Jawaban: a Ar Sr = 
Konfigurasi ion Y2– = 2.8.7
Jumlah elektron pada ion Y2– = 2 + 8 + 7 = 17 = 87,73 ≈ 87,8
Ion Y2– terbentuk karena atom Y menangkap dua Jadi, massa atom relatif unsur stronsium sebesar
elektron. Dengan demikian, jumlah elektron pada 87,8.
unsur Y adalah 17 – 2 = 15. 26. Jawaban: b
 ×   ×  
19. Jawaban: e 43,7 = 
Nomor massa atom = 80 a : b = 15 : 85
Jumlah neutron = 45
27. Jawaban: c
Jumlah elektron = 80 – 45 = 35
Jumlah elektron dalam atom sama dengan jumlah
Konfigurasi elektron: K L M N
proton dalam atom. Namun, jumlah elektron ini
2 8 18 7
sama dengan jumlah proton dengan catatan tidak
Jumlah elektron pada kulit terluar = 7.
menerima atau melepaskan elektron.
20. Jawaban: d
28. Jawaban: d
T dan U mempunyai proton (nomor atom) yang
Berdasarkan tabel tersebut, yang merupakan
sama (17), tetapi keduanya memiliki nomor massa
pasangan-pasangan isotop yaitu:
yang berbeda sehingga disebut isotop. Sementara Pasangan Pertama
itu, R dan S bukan isotop melainkan atom yang a. P dan R (isotop)
sama. Atom R merupakan atom S yang kehilangan b. P dan S (tidak ada hubungan)
1 elektron. Oleh karena itu, atom R = atom S+. S c. P dan T (tidak ada hubungan)
dan T bukan isobar karena nomor massanya d. P dan R (isotop)
berbeda. Isobar merupakan atom yang unsur-unsur e. P dan Q (isoton)
berbeda dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor Pasangan Kedua
massa sama. Neutron R dan T tidak sama. a. R dan T (bukan isotop/tidak ada hubungan)
Neutron R = 12, sedangkan neutron T = 18. b. Q dan R (isobar)
21. Jawaban: c c. R dan S (isoton)
Notasi unsur X: 27 d. Q dan T (isotop)
13X
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 13 e. R dan S (isoton)
Konfigurasi elektron = 2.8.3 Jadi, pada pilihan d merupakan pasangan yang
Jumlah elektron valensi = 3 keduanya termasuk isotop.
29. Jawaban: d
22. Jawaban: a Tabel pada soal menunjukkan jumlah proton,
Ion X2+ mempunyai 12 proton. neutron, dan elektron dalam lima ion. Data yang
Jumlah proton = jumlah elektron +
tepat berdasarkan tabel tersebut yaitu 

 .
Jumlah elektron pada ion X2+ = 12 – 2 = 10
+
Konfigurasi elektron unsur X = 2.8 
  ⇒ p = 20, n = 20, e = 18
 −
23. Jawaban: a  ⇒ p = 9, n = 10, e = 10
  −
Atom yang dalam intinya memiliki jumlah neutron  ⇒ p = 8, n = 8, e = 10
lebih sedikit dari jumlah protonnya adalah 32He. +


 ⇒ p = 11, n = 12, e = 10


Jumlah neutron = 3 – 2 = 1.
 +
Jumlah proton = 2.  ⇒ p = 1, n = 0, e = 0

Kimia Kelas X 23
30. Jawaban: b 5. a. Atom A
Isoton adalah unsur yang berbeda mempunyai Jumlah neutron = 22
jumlah neutron sama. Isoton terdapat dalam 40
20Ca
Nomor massa = 40
dan 39 K. Jumlah neutron kedua unsur tersebut Nomor atom = nomor massa – jumlah neutron
19
adalah 20. Sementara itu, unsur 210 214 = 40 – 22
82Pb dan 82Pb
merupakan isotop karena nomor atomnya sama = 18
Nomor atom = jumlah elektron = 18
sedangkan nomor massanya berbeda, unsur 214 82Pb Konfigurasi elektron: 2.8.8
dan 21484 Po merupakan isobar karena nomor
Jumlah elektron valensi = 8
massanya sama, sedangkan nomor atomnya Lambang atom A = 40 18A
berbeda. b. Atom B
Jumlah neutron = 30
B. Uraian Jumlah proton = 25
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom
1. Sifat-sifat proton sebagai berikut. = 25
a. Merupakan radiasi partikel. Nomor massa = jumlah elektron + jumlah
b. Bermuatan positif. neutron
c. Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan = 25 + 30 = 55
ke kutub negatif. Konfigurasi elektron: 2.8.13.2
2. Pada tahun 1930, W. Bothe bersama H. Becker Jumlah elektron valensi = 2
melakukan percobaan, yaitu menembaki inti atom Lambang atom B = 55 25B
berilium dengan partikel alfa. Pada percobaan ini 

dihasilkan suatu radiasi partikel yang mempunyai 6. a. 


daya tembus tinggi. James Chadwick, pada tahun Nomor massa = 103
1932, melakukan percobaan yang sama. Hasil Nomor atom = 45
percobaan membuktikan bahwa radiasi tersebut Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom
merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang = 45
massanya hampir sama dengan massa proton. Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
Oleh Chadwick partikel ini dinamai neutron. = 103 – 45 = 58

3. Robert Millikan menemukan muatan elektron b.  
melalui percobaan tetes minyak. Pada tahun 1909, Nomor massa = 266
Millikan melakukan percobaan dengan tetes minyak Nomor atom = 106
untuk menentukan muatan 1 elektron. Pada Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom
percobaan ini, tetes minyak dapat menangkap satu, = 106
dua, tiga, atau lebih elektron. Millikan menemukan Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
muatan tetes minyak tersebut sebesar = 266 – 106 = 160
1 × 1,6 × 10–19 C, 2 × 1,6 × 10–19 C, 3 × 1,6 × 10–19 C, 
dan seterusnya. Berdasarkan percobaan ini c. 
Millikan menyimpulkan muatan 1 elektron adalah Nomor massa = 159
1,6 × 10–19 C dan diberi tanda –1. Nomor atom = 65
35,5 Cl adalah lambang klor Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom
4. 17
= 65
a. Jumlah neutron dalam inti atom Cl = 35,5
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
– 17 = 18,5.
= 159 – 65 = 94
b. Susunan elektron dalam setiap kulitnya

sebagai berikut. d. 

Nomor massa = 265
KLM Nomor atom = 103

 Jumlah elektron = jumlah proton = nomor atom
 ! = 2.8.7
= 103
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 265 – 103 = 162

24 Kunci Jawaban dan Pembahasan


7. 2. Jawaban: a
Unsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsur-
Jumlah
Atom
Nomor Nomor unsur yang terdiri atas tiga unsur dan mempunyai
Massa Atom Elektron Proton Neutron sifat-sifat kimia hampir sama. Contoh unsur Mn,
Magnesium 24 12 12 12 12
Cr, dan Fe.
Fosfor 31 15 15 15 16 3. Jawaban: d
Stronsium 88 38 38 38 50
Xenon 131 54 54 54 77 Mendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistem
Osmium 190 76 76 76 114 periodik berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya. Oleh karena itu, Mendeleyev memberi
8. a. ruang kosong dalam tabel periodik untuk memberi
tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan.
Jumlah Nama Nomor Besar
Partikel
Subatom
Partikel Partikel Massa Muatan 4. Jawaban: c
Subatom Subatom Partikel Partikel Kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah
4 elektron 0 –1 penempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikan
3 neutron 1 0 massa atom relatifnya karena penempatan unsur
4 proton 1 +1 mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu
golongan. Sementara itu, (a) dan (e) adalah
b. Lambang partikel elektron: –10e, neutron : 01n,
kelemahan pengelompokan unsur-unsur dari
dan proton : 11p.
Newlands.
c. Jumlah nukleus dalam atom unsur X = p + n
=4+3=7 5. Jawaban: e
d. Konfigurasi elektron unsur X = 2.2. Golongan IIA disebut golongan alkali tanah.
e. Elektron valensi unsur X = 2. Halogen adalah golongan VIIA, kalkogen adalah
golongan VIA, dan nitrogen adalah golongan VA.
9. Isotop merupakan unsur-unsur yang memiliki
nomor atom yang sama tetapi nomor massanya 6. Jawaban: d
berbeda. Jika salah satu isotop perak memiliki Unsur-unsur yang berada dalam satu periode pada
nomor atom 47, berarti isotop yang lain juga sistem periodik modern disusun berdasarkan
memiliki nomor atom 47. Jika nomor massa perak jumlah kulit atom.
109 maka lambang isotop yang lain 109
47Ag. 7. Jawaban: b
10. Ar = (a% × NMI) + (b% × NMII) Hukum Oktaf dikemukakan oleh Newlands.
= (70% × 14) + (30% × 13) Sementara itu, Dobereiner mengemukakan hukum
= 13,7 Triade, Mendeleyev menyusun unsur-unsur ber-
Jadi, massa atom rata-rata N adalah 13,7. dasarkan persamaan sifat, Moseley menemukan
urutan unsur dalam tabel periodik berdasarkan
kenaikan nomor atom, dan Dalton adalah ilmuwan
yang pertama kali menyampaikan teori atom.
Bab II Sistem Periodik Unsur 8. Jawaban: a
 !  "
 + 
Ar Br = = = 81,25
 
Massa atom relatif bromin menurut hukum Triade
ini mendekati harga unsur bromin yang ditemukan,
yaitu 80.
A. Pilihan Ganda 9. Jawaban: c
1. Jawaban: b Nomor atom unsur: 32.
Hukum Triade dikemukakan oleh John Wolfgang Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 18 . 4.
Dobereiner. Dobereiner menemukan bahwa massa Elektron valensi unsur: 4.
atom relatif suatu unsur berdekatan dengan massa Dengan demikian, unsur tersebut dalam sistem
atom relatif rata-rata dua unsur lain. Misal massa periodik terletak pada golongan IVA.
atom relatif Na merupakan rata-rata dari massa 10. Jawaban: b
atom relatif Li dan K. Konfigurasi semua elektron: 2 . 2.
Konfigurasi elektron pada kulit L = 2.
L merupakan kulit ke-2 dengan elektron valensi
= 2 sehingga unsur tersebut terletak di golongan IIA.

Kimia Kelas X 25
11. Jawaban: d kulit atom menunjukkan periode. Contoh: unsur Al,
Unsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut. nomor atom = 13. Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 3.
Gas mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn Jumlah elektron valensi = 3, maka unsur Al terletak
Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra pada golongan IIIA. Jumlah kulit atom = 3, maka
Halogen : F, Cl, Br, I, dan At unsur Al terletak pada periode 3.
Alkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak pada
Kalkogen : O, S, Se, Te, dan Po golongan IIIA, periode 3.
12. Jawaban: c 4. a. Unsur A, elektron valensi = 5, jumlah kulit = 3.
Unsur yang mempunyai elektron valensi sama Unsur A terletak pada golongan VA, periode 3.
berada dalam golongan yang sama. Unsur-unsur
b. Unsur B, elektron valensi = 2, jumlah kulit = 4.
yang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne,
Unsur B terletak pada golongan IIA, periode 4.
Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA.
c. Unsur C, elektron valensi = 4, jumlah kulit = 2.
13. Jawaban: e Unsur C terletak pada golongan IVA, periode 2.
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai
jumlah elektron valensi sama. Unsur-unsur yang 5. 11Na= 2 . 8 . 1 (golongan IA periode 3)
mempunyai elektron valensi sama juga mempunyai 18Ar = 2 . 8 . 8 (golongan VIIIA periode 3)
sifat kimia sama. Oleh karena itu, unsur-unsur 14Si = 2 . 8 . 4 (golongan IVA periode 3)
dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat
15P = 2 . 8 . 5 (golongan VA periode 3)
kimia.
14. Jawaban: a
NA 20 = 2 . 8 . 8 . 2
Elektron valensi = 2
Jumlah kulit = 4
Jadi, atom terletak pada golongan IIA periode 4. A. Pilihan Ganda

15. Jawaban: e 1. Jawaban: e


Jumlah elektron = nomor atom Unsur-unsur dalam sistem periodik, dari kiri ke
Nomor atom = nomor massa – jumlah neutron kanan jari-jari atomnya semakin kecil. Unsur Li
= 80 – 45 terletak pada golongan IA, unsur Be terletak di
= 35 golongan IIA, unsur B terletak di golongan IIIA,
Nomor atom 35= 2 . 8 . 18 . 7 (golongan VIIA periode 4). unsur C terletak di golongan IVA, dan unsur O
terletak di golongan VIA. Di antara unsur-unsur
B. Uraian tersebut, unsur O terletak paling kanan. Dengan
demikian, unsur O memiliki jari-jari atom paling
1. a. Golongan adalah lajur-lajur vertikal dalam pendek/kecil.
sistem periodik. Golongan dibedakan menjadi 2. Jawaban: c
dua, yaitu golongan A (golongan utama), Energi ionisasi unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs semakin
berjumlah 8 dan golongan B (golongan berkurang karena jari-jari atom semakin panjang.
tambahan), berjumlah 8. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari
b. Periode adalah lajur-lajur horizontal dalam atom semakin panjang sehingga semakin mudah
sistem periodik, terdiri atas 7 periode. melepas elektron. Semakin mudah unsur netral
2. a. Mendeleyev menyusun sistem periodik melepaskan 1 elektron maka energi ionisasi
berdasarkan persamaan sifat unsur yang semakin kecil.
berulang secara periodik sesuai dengan 3. Jawaban: e
kenaikan massa atomnya. Dalam sistem periodik, dari kiri ke kanan dan dari
b. Sistem periodik modern disusun oleh Henry bawah ke atas, afinitas elektron semakin besar.
G.J. Moseley. Sistem periodik modern disusun Unsur K terletak di golongan IA, unsur Mg di
berdasarkan kenaikan nomor atom dan golongan IIA, unsur Al di golongan IIIA, unsur I
kemiripan sifat. dan F di golongan VIIA. Unsur I dan F memiliki
afinitas elektron besar tetapi unsur F afinitas
3. Penentuan golongan dan periode suatu unsur
elektronnya lebih besar dari I karena F terletak di
dalam sistem periodik didasarkan pada konfigurasi
periode 2 sedangkan I di periode 5.
elektron suatu unsur. Jumlah elektron valensi
menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah

26 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: e dari Mg. Urutan energi ionisasi pada unsur-unsur
Unsur-unsur dalam sistem periodik, semakin ke periode ketiga adalah Na < Mg > Al < Si < P, tetapi
kiri dan ke bawah, jari-jari atomnya semakin besar. Na < Al. Dengan demikian, besar energi ionisasi
Dengan demikian, jari-jari unsur K adalah yang unsur-unsur tersebut adalah 519 < 898 > 802 <
terbesar (2,77) karena K terletak di golongan IA 1.403 < 1.087. Jadi, energi ionisasi Al sebesar 802
dan di bawah Na. Unsur Mg terletak pada golongan kJ/mol.
IIA, C pada golongan IVA, dan Se pada golongan
11. Jawaban: e
VIA.
Suatu atom akan mudah melepas elektronnya jika
5. Jawaban: a keelektronegatifannya kecil. Dalam satu golongan
Keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodik dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin
dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakin kecil. Oleh karena itu, unsur yang mempunyai
besar. Jika dikehendaki unsur kedua memiliki keelektronegatifan kecil adalah unsur yang
keelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama mempunyai nomor atom paling besar yaitu 82.
maka unsur kedua dalam sistem periodik harus
12. Jawaban: d
terletak di sebelah kiri atau bawah unsur pertama.
Energi ionisasi unsur meningkat dari kiri ke kanan
Pasangan unsur tersebut adalah F dan Cl. F terletak
atau dari bawah ke atas. Urutan energi ionisasi
di periode 2, sedangkan Cl di periode 3. Dengan
yang benar adalah B, C, N, dan S; I, Br, Cl, dan F;
demikian keelektronegatifan Cl lebih kecil dari F.
Rb, K, Na, dan Li; serta Na, Mg, Al, dan Si.
6. Jawaban: d
13. Jawaban: c
Jika jari-jari atom semakin kecil maka energi
Konfigurasi elektron P: 2 . 7.
ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan-
Unsur P menempati golongan VIIA, periode 2.
nya semakin besar sehingga semakin mudah
Konfigurasi elektron Q: 2 . 8 . 4.
membentuk ion negatif dan semakin sukar mem-
Unsur Q menempati golongan IVA periode 3.
bentuk ion positif.
Konfigurasi elektron R: 2 . 8.
7. Jawaban: e Unsur R menempati golongan VIIIA, periode 2.
Sifat keperiodikan unsur dari atas ke bawah: Konfigurasi elektron S: 2 . 8 . 8 . 1.
1) Jari-jari atom, sifat logam, sifat basa, dan sifat Unsur S menempati golongan IA periode 4.
reduktor semakin besar. Konfigurasi elektron T: 2 . 8 . 3.
2) Energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas Unsur T menempati golongan IIIA, periode 3.
elektron, muatan inti, dan sifat oksidasi se- Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsur
makin kecil. akan bertambah dari bawah ke atas atau dari kiri
ke kanan. Jadi, di antara unsur tersebut yang
8. Jawaban: b
keelektronegatifannya paling besar adalah unsur
Energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem periodik
R.
dari kiri ke kanan semakin besar. Artinya, energi
ionisasi unsur golongan VIIIA lebih besar dari unsur 14. Jawaban: e
golongan IA dan IIA, sedangkan energi ionisasi Unsur A dan unsur B terletak dalam satu periode.
unsur golongan IIA lebih besar dari unsur golongan Unsur A terletak di sebelah kiri sementara itu unsur
IA. Jadi, urutan energi ionisasi yang mungkin B terletak di sebelah kanan. Dalam satu periode,
adalah Ar – K – Ca. dari kiri ke kanan sifat-sifat keperiodikan unsur
adalah:
9. Jawaban: b
1) jari-jari atom-atomnya semakin kecil;
Dalam sistem periodik, afinitas elektron unsur-
2) energi ionisasi semakin besar;
unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan
3) afinitas elektron semakin besar;
semakin besar, dalam satu golongan dari atas ke
4) keelektronegatifan semakin besar; dan
bawah semakin kecil. Di antara unsur O, F, S, Cl,
5) titik didih dan titik leleh semakin rendah.
dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan dan
Jadi, pernyataan yang benar adalah ke-
posisi paling atas. Dengan demikian, afinitas
elektronegatifan unsur B lebih besar dari unsur A.
elektron unsur-unsur F paling besar.
10. Jawaban: d 15. Jawaban: a
Unsur Na, Al, P, Si, dan Mg terletak dalam satu Letak unsur dalam SPU:
Gol.
periode, yaitu periode ketiga. Energi ionisasi unsur- VIIA VIIIA
Periode
unsur periode ketiga ada penyimpangan dari unsur 2 F Ne
Mg ke Al, yaitu energi ionsisasi Al lebih rendah 3 Cl Ar
4 Br Kr

Kimia Kelas X 27
Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalam 20D: 2.8.8.2
periode kedua, artinya dalam satu periode semakin 37E: 2 . 8 . 18 . 8 . 1
ke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar. Unsur A menempati golongan IIA periode 3.
Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin, Unsur B menempati golongan VIIA periode 3.
artinya dalam satu golongan semakin ke atas Unsur C menempati golongan IA periode 4.
energi ionisasi unsurnya semakin besar. Unsur D menempati golongan IIA periode 4.
Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasi Unsur E menempati golongan IA periode 5.
maksimum dalam periode ketiga, tetapi lebih Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodik
rendah dari neon. semakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawah
ke atas. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
B. Uraian elektron terbesar adalah unsur B karena terletak
paling kanan (golongan VIIA) dan periode 3 (lebih
1. Energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem periodik,
atas daripada periode 4 dalam tabel periodik unsur).
dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar
dan dalam satu golongan dari atas ke bawah 5. a.
Nomor atom
semakin kecil.
2. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom 9
semakin besar karena dalam satu golongan dari atas
ke bawah kulit atom bertambah berarti periode 8

bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah 7


besar. Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari
6
atom semakin kecil karena dalam satu periode dari
kiri ke kanan, jumlah kulit atom tetap, tetapi muatan 5
inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit
4
bertambah. Keadaan ini mengakibatkan gaya tarik-
menarik antara inti dengan elektron di kulit terluar 3
semakin besar sehingga jari-jari atom semakin kecil.
3. Konfigurasi elektron dan letak unsur-unsur tersebut
0
dalam sistem periodik sebagai berikut.
a. 4Be : 2 . 2 ; terletak pada golongan IIA Keelektronegatifan
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
periode 2
b. 7N : 2 . 5 ; terletak pada golongan VA b. Unsur yang mempunyai keelektronegatifan
periode 2 tertinggi adalah 9F. Unsur yang mempunyai
c. 9F : 2 . 7 ; terletak pada golongan VIIA keelektronegatifan terendah adalah 3Li.
periode 2 c. Unsur yang paling mudah bermuatan negatif
d. 13Al : 2 . 8 . 3 ; terletak pada golongan IIIA adalah 9 F karena unsur ini mempunyai
periode 3 keelektronegatifan yang besar.
e. 14Si : 2 . 8 . 4 ; terletak pada golongan IVA
periode 3
Dalam satu golongan dari atas ke bawah harga
keelektronegatifan semakin kecil. Sementara itu,
dalam satu periode dari kiri ke kanan harga A. Pilihan Ganda
keelektronegatifannya semakin besar. Oleh karena
1. Jawaban: a
itu, unsur yang keelektronegatifannya paling kecil
Henry G.J. Moseley menyusun unsur-unsur dalam
adalah unsur yang terletak di sebelah kiri bawah,
tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom.
yaitu unsur Be karena berada pada golongan IIA
Sistem periodik Moseley dinamakan sistem
(sebelah kiri). Sementara itu, unsur yang
periodik bentuk panjang yang terdiri atas lajur
keelektronegatifannya paling besar adalah unsur
vertikal sebagai golongan dan lajur horizontal
yang terletak di sebelah kanan atas yaitu unsur F
sebagai periode.
karena berada pada golongan VIIA (sebelah kanan).
2. Jawaban: e
4. Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut
Nitrogen → golongan VA
sebagai berikut.
Silikon → golongan IVA
12A: 2 . 8 . 2 Indium → golongan IIIA
17B: 2 . 8 . 7 Magnesium → golongan IIA
19C: 2 . 8 . 8. 1 Natrium → golongan IA

28 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Jawaban: a 10. Jawaban: d
Unsur yang paling reaktif terdapat di lajur paling Atom-atom unsur yang terletak dalam suatu
kiri, yaitu golongan IA dan IIA. Di antara unsur- golongan ditentukan oleh jumlah elektron
unsur anggota golongan IA dan IIA, unsur kalium valensinya. Jika jumlah elektron valensi suatu
adalah unsur yang paling reaktif. unsur sama maka unsur-unsur tersebut terletak
dalam satu golongan.
4. Jawaban: c
Unsur anggota golongan IVA adalah C, Si, Ge, Sn, 11. Jawaban: d
dan Pb. Sementara itu, unsur Li, K, Cs, dan Fr Unsur transisi dalam terdiri atas dua deret yaitu
merupakan unsur golongan IA. Unsur Al, In, B, Lantanida dan Aktinida. Dalam deret sistem
dan TI merupakan unsur golongan IIIA. Unsur Be, periodik, lantanida menempati periode 6 dan
Ca, Ba, dan Ra merupakan unsur golongan IIA, aktinida menempati periode 7.
sedangkan unsur Ne, Kr, Xe, dan Ne merupakan 12. Jawaban: a
unsur golongan VIIIA. Energi ionisasi adalah energi minimum yang
5. Jawaban: d diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari
Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 8 . 2. atom netral dalam wujud gas. Akibat dari pelepasan
Jumlah elektron valensi: 2 → golongan IIA elektron ini atom berubah menjadi ion positif.
Jumlah kulit atom: 4 → periode 4. 13. Jawaban: a
Unsur tersebut menempati golongan IIA, periode 4. Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari
6. Jawaban: e atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Dalam
Unsur yang mudah membentuk ion positif berarti satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom
unsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil. semakin kecil. Unsur A terletak pada golongan
Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalam VIIIA periode 2, unsur B terletak pada golongan
sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah. IIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIA
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur periode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIA
P terletak pada golongan IA periode 3, unsur Q periode 3, dan unsur E terletak pada golongan IB
terletak pada golongan IIA periode 3, unsur R periode 4. Jadi, unsur yang mempunyai jari-jari
terletak pada golongan VIIA periode 3, unsur S atom paling kecil adalah unsur A.
terletak pada golongan VIIIA periode 3, dan unsur 14. Jawaban: d
T terletak pada golongan IA periode 4. Jadi, unsur Periode pada sistem periodik dinyatakan dengan
yang paling mudah membentuk ion positif adalah jumlah kulit atom. Unsur yang mempunyai jumlah
unsur T. kulit atom sama terletak dalam satu periode.
7. Jawaban: b 15. Jawaban: e
Unsur-unsur golongan IA dan IIA berwujud logam, Unsur-unsur Cl, Br, dan I terletak dalam satu
golongan IA berupa logam alkali, sedangkan golongan sehingga ketiganya mempunyai sifat
golongan IIA berupa logam alkali tanah. Unsur- kimia yang sama.
unsur golongan IIB merupakan unsur logam
peralihan atau logam transisi, unsur-unsur 16. Jawaban: c
golongan IVA merupakan unsur nonlogam, dan Nomor atom Na = 11, sedangkan nomor atom
unsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsur-unsur F = 9. Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F dan
berwujud gas. unsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na. Urutan
letak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F. Semakin ke
8. Jawaban: d kanan harga energi ionisasi suatu unsur semakin
Nomor atom suatu unsur dapat digunakan untuk besar. Oleh karena itu, harga energi ionisasi Mg
menentukan golongan atom unsur. Apabila lebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecil
golongan atom unsur sudah diketahui maka sifat- dari energi ionisasi F. Jadi, harga energi ionisasi
sifat kimia unsur dapat diketahui. yang mungkin untuk Mg adalah 740 kJ/mol.
9. Jawaban: b 17. Jawaban: e
Dalam sistem periodik unsur modern terdapat 7 Unsur yang paling mudah melepaskan elektron
periode dan 18 golongan. Periode terbanyak berisi memiliki energi ionisasi paling kecil. Unsur dengan
32 unsur, sedangkan golongan terbanyak berisi 7 energi ionisasi paling kecil dalam sistem periodik
unsur. Selain itu, terdapat pula golongan transisi terletak di sebelah kiri dan bawah. Jadi, unsur yang
luar dan transisi dalam. paling mudah melepaskan elektron adalah unsur
Na karena terletak pada golongan IA.

Kimia Kelas X 29
18. Jawaban: d 23. Jawaban: b
Jumlah kulit atom menunjukkan periode. Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periode
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor dari kiri ke kanan semakin besar. Jadi, urutan unsur-
atom tersebut sebagai berikut. unsur tersebut dalam satu periode dari kiri ke kanan
Nomor atom 2: 2 → periode 1 adalah T, Q, R, P, dan S.
Nomor atom 5: 2 . 3 → periode 2
24. Jawaban: e
Nomor atom 6: 2 . 4 → periode 2
Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem
Nomor atom 14: 2 . 8 . 4 → periode 3
periodik sebagai berikut.
Nomor atom 7: 2 . 5 → periode 2
Nomor atom 11: 2 . 8 . 1 → periode 3 4Be : 2 . 2 → golongan IIA, periode 2

Nomor atom 12: 2 . 8 . 2 → periode 3 12Mg: 2 . 8 . 2 → golongan IIA, periode 3

Nomor atom 17: 2 . 8 . 7 → periode 3 20Ca : 2 . 8 . 8 . 2 → golongan IIA, periode 4

Nomor atom 15: 2 . 8 . 5 → periode 3 38Sr : 2 . 8 . 18 . 8 . 2 → golongan IIA, periode 5

Nomor atom 20: 2 . 8 . 8 . 2 → periode 4 56Ba : 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 2 → golongan IIA, periode 6


Unsur-unsur tersebut terletak dalam 1 golongan.
Jadi, unsur yang terletak dalam satu periode adalah
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari
unsur dengan nomor atom 12 dan 17.
atom semakin panjang. Dengan demikian, unsur
19. Jawaban: b yang memiliki jari-jari atom paling panjang adalah
a. 5B : 2 . 3 ; terletak pada golongan unsur 56Ba.
IIIA periode 2
25. Jawaban: c
b. 14Si : 2 . 8 . 4 ; terletak pada golongan
Unsur yang terletak di golongan VIA periode 2
IVA periode 3
berarti pada konfigurasi elektronnya memiliki
c. 8O : 2 . 6 ; terletak pada golongan elektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2.
VIA periode 2 Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 2 . 6.
d. 16S : 2 . 8 . 6 ; terletak pada golongan Jumlah elektron unsur tersebut = 8. Jumlah
VIA periode 3 elektron = nomor atom. Jadi, nomor atom unsur
e. 34Se : 2 . 8 . 18 . 6 ; terletak pada golongan tersebut = 8.
VIA periode 4
Jadi, unsur yang terdapat dalam golongan IVA 26. Jawaban: c
adalah unsur 14Si. Nomor atom X = 13. Konfigurasi elektron unsur
X : 2 . 8 . 3. Atom X terletak pada golongan IIIA
20. Jawaban: d karena elektron valensinya 3 dan terletak pada
Jumlah elektron unsur x = 16, konfigurasi periode 3 karena jumlah kulit elektronnya 3.
elektronnya: 2 . 8 . 6. Jumlah elektron valensi = 6,
27. Jawaban: c
jumlah kulit atom = 3. Jadi unsur x terletak pada
Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu
golongan VIA, periode 3.
golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jadi,
21. Jawaban: d urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas
Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem ke bawah yaitu K, L, O, M, dan N.
periodik sebagai berikut. 28. Jawaban: d
Nomor atom 7: 2 . 5 → golongan VA, periode 2 Konfigurasi elektron unsur 52Te : 2 . 8 . 18 . 18 . 6.
Nomor atom 11: 2 . 8 . 1 → golongan IA, periode 3 Jumlah kulit atom Te = 5. Jadi unsur Te berada
Nomor atom 14: 2 . 8 . 4 → golongan IVA, periode 3 pada periode 5.
Nomor atom 18: 2 . 8 . 8 → golongan VIIIA, periode 3
Nomor atom 19: 2 . 8 . 8 . 1 → golongan IA, periode 4 29. Jawaban: b
Unsur yang paling sukar membentuk ion positif Ion Ca2+ terbentuk karena atom Ca melepas
adalah unsur yang paling sukar melepas elektron. 2 elektron. Konfigurasi atom Ca: 2 . 8 . 8 . 2.
Unsur tersebut memiliki energi ionisasi besar. Karena elektron valensi Ca = 2 dan jumlah kulitnya
Energi ionisasi besar, dalam sistem periodik dimiliki = 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4.
oleh unsur-unsur yang berada di sebelah atas dan 30. Jawaban: c
kanan. Jadi, unsur yang paling sukar membentuk Unsur A terletak pada golongan IA periode 3,
ion positif adalah unsur dengan nomor atom 18. Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3,
Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3,
22. Jawaban: d Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4, dan
Unsur y mempunyai 17 elektron. Konfigurasi Unsur E terletak pada golongan IA periode 4.
elektron unsur y = 2 . 8 . 7. Elektron valensi y = 7, Suatu unsur akan sukar melepas elektron jika
berarti golongan VIIA, kulit atom y = 3, berarti energi ionisasinya besar. Dalam satu golongan dari
periode 3. Jadi, unsur y terletak pada golongan atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil. Dalam
VIIA, periode 3.

30 Kunci Jawaban dan Pembahasan


satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi d. Unsur D terletak pada golongan VIIIA, periode
semakin besar. Jadi, unsur yang paling sukar 5. Elektron valensi D = 8, jumlah kulit atom d
melepas elektron adalah unsur yang terletak di = 5. Konfigurasi elektron A: 2 . 8 . 18 . 18 . 8.
sebelah kanan atas. Unsur tersebut adalah C Jumlah elektron D = nomor atom D = 54.
karena terletak pada golongan VIIA periode 3.
5. Konfigurasi unsur-unsur N, Ne, Si, P, dan Cl sebagai
B. Uraian berikut.
7N : 2 . 5 → golongan VA, priode 2
1. Massa atom relatif unsur X 10Ne: 2 . 8 → golongan VIIIA, priode 2
#$$ &'&  &*# ?@$? [ 14 Si : 2 . 8 . 4 → golongan IVA, priode 3
=  P : 2 . 8 . 5 → golongan VA, priode 3
× #$$  &*# ' 15
→ golongan VIIA, priode 3

17Cl : 2 . 8 . 7
63,782 = #$$ &'& &*# ?@$? [ Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan
 adalah unsur N dan P.
Massa rata-rata 1 atom unsur X
6. a. Unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yang
 elektronnya mengisi subkulit 4f dan 5f.
= 63,782 × 
× 12,000 sma
b. Unsur transisi dalam dibedakan menjadi dua
= 63,782 sma golongan sebagai berikut.
2. Berdasarkan hukum Triade, massa atom relatif 1) Golongan lantanida, yaitu golongan yang
unsur kedua dalam satu triade adalah rata-rata dari terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat
massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. mirip dengan lantanium.
a. Unsur Br terletak di antara unsur Cl dan I Contoh: Ce, Pr, dan Nd.
2) Golongan aktinida, yaitu golongan yang
 ! +  "
 + 
Ar Br = = = 81 terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat
 
mirip unsur aktinium.
b. Unsur Sr terletak di antara unsur Ca dan Ba. Contoh: Th, Pa, dan U.
  +  \  + 

Ar Sr = 
= 
= 88,5 7. a. 18A = 2 . 8 . 8 → periode 3 golongan VIIIA.
Jadi, massa atom relatif unsur Br = 81 sedangkan 33B = 2 . 8 . 18 . 5 → periode 4 golongan VA.
Sr = 88,5. 16C = 2 . 8 . 6 → periode 3 golongan VIA.
3. a. Unsur P: 14D = 2 . 8 . 4 → periode 3 golongan IVA.
Jumlah elektron valensi = 8 → golongan VIIIA 36E = 2 . 8 . 18 . 8 → periode 4 golongan VIIIA.
Jumlah kulit atom = 3 → periode 3
b. Unsur Q: Gol.
IVA VA VIA VIIA VIIIA
Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA Periode
Jumlah kulit atom = 4 → periode 4
3 D C A
c. Unsur S:
4 B E
Jumlah elektron valensi = 2 → golongan IIA
Jumlah kulit atom = 4 → periode 4
b. Jari-jari terbesar = B
d. Unsur T:
Energi ionisasi terkecil = D
Jumlah elektron valensi = 3 → golongan IIIA
Keelektronegatifan terkecil = D
Jumlah kulit atom = 4 → periode 4
8. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah daya
4. a. Unsur A terletak pada golongan IA dan periode
tarik inti terhadap elektron terluar semakin
6. Elektron valensi A = 1, jumlah kulit atom A
kecil. Akibatnya, elektron semakin mudah
= 6. Konfigurasi elektron A: 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 1.
dilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-
Jumlah elektron A = nomor atom A = 55.
kan untuk melepaskan elektron cenderung
b. Unsur B terletak pada golongan IIIA, periode
semakin kecil.
2. Elektron valensi B = 3, jumlah kulit atom B
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, daya
= 2. Konfigurasi elektron B: 2 . 3. Jumlah
tarik inti terhadap elektron terluar semakin
elektron B = nomor atom B = 5.
besar sehingga elektron semakin sukar
c. Unsur C terletak pada golongan VIIA, periode
dilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-
4. Elektron valensi C = 7, jumlah kulit atom C
kan untuk melepaskan elektron cenderung
= 4. Konfigurasi elektron C: 2 . 8 . 18 . 7. Jumlah
semakin besar.
elektron C = nomor atom C = 35.

Kimia Kelas X 31
9. Konfigurasi elektron 2. Jawaban: b
16S : 2 . 8 . 6, terletak pada periode 3 golongan VIA
Unsur 199Z memiliki 9 proton, 9 elektron, dan
10 neutron. Saat membentuk ion Z–, jumlah elektron
17Cl : 2 . 8 . 7, terletak pada periode 3 golongan VIIA
bertambah 1 menjadi 10 elektron. Dengan
18Ar : 2 . 8 . 8, terletak pada periode 3 golongan VIIIA
demikian, ion Z– memiliki 9 proton, 10 elektron, dan
19K : 2 . 8 . 8 . 1, terletak pada periode 4 golongan IA 10 neutron.
20Ca : 2 . 8 . 8 . 2, terletak pada periode 4 golongan IIA
a. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya 3. Jawaban: e
jari-jari atom Ar – Cl – S – Ca – K. Beberapa sifat gas neon sebagai berikut.
b. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya 1) Merupakan golongan gas mulia.
energi ionisasi K – Ca – S – Cl – Ar. 2) Memiliki konfigurasi elektron 2 . 8.
3) Telah memenuhi aturan oktet.
10. Langkah-langkah: 4) Termasuk golongan VIIIA.
a. Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur: Gas neon tidak membentuk ikatan ion karena ke-
7A = 2 . 5 adaannya telah stabil.
8B = 2 . 6
4. Jawaban: d
15C = 2 . 8 . 5
36Kr = 2 . 8 . 18 . 8
16D = 2 . 8 . 6
Elektron valensi Kr = 8 sehingga termasuk unsur
b. Menentukan golongan dan periode tiap-tiap
golongan VIIIA (gas mulia). Unsur gas mulia bersifat
unsur.
stabil sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain.
Unsur Gol. Priode
5. Jawaban: b
A VA 2
Konfigurasi elektron 12Mg: 2 . 8 . 2.
B VIA 2
C VA 3 Unsur ini cenderung melepaskan 2 elektron agar
D VIA 3 stabil seperti unsur-unsur gas mulia (unsur Ne).
12Mg(2 . 8 . 2) → Mg (2 . 8) + 2e
2+ –

c. Meletakkan unsur-unsur dalam potongan 6. Jawaban: c


SPU. Ion klor (Cl–) menangkap satu elektron agar stabil
Gol. seperti unsur argon. Apabila jumlah nomor atom
VA VIA
Periode klor = 17, jumlah elektron klor juga 17. Jika dalam
bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi
2 A B
18 karena menangkap satu elektron.
3 C D
7. Jawaban: a
d. Dari potongan SPU terlihat unsur yang Konfigurasi elektron unsur 37Rb yaitu 2 . 8 . 18 . 8 . 1.
memiliki energi ionisasi terbesar dan terkecil. Oleh karena itu, unsur Rb dapat mencapai kestabilan
Energi ionisasi terbesar = B dengan melepas 1 elektron membentuk ion positif
Energi ionisasi terkecil = C Rb+.
8. Jawaban: d
Unsur dengan konfigurasi elektron 2 . 8 . 2 dapat
Bab III Ikatan Kimia mencapai kestabilan dengan cara melepaskan
2 elektron terluar membentuk ion positif bermuatan
+2. Ion ini dapat berikatan dengan unsur nonlogam
membentuk ikatan ion. Unsur tersebut berelektron
valensi 2 berarti termasuk golongan IIA.
A. Pilihan Ganda
9. Jawaban: a
1. Jawaban: e Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan
Konfigurasi elektron unsur A yaitu 2 . 8 . 3. Unsur A mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki
memiliki elektron valensi 3. Dengan demikian, konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom
untuk memenuhi kaidah oktet maka unsur A harus yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen
melepas 3 elektronnya membentuk ion A3+. hingga boron. Atom-atom tersebut yaitu hidrogen
(nomor atom = 1), litium (nomor atom = 3), berilium
(nomor atom = 4), dan boron (nomor atom 5).

32 Kunci Jawaban dan Pembahasan


10. Jawaban: e 5. Jumlah elektron = nomor massa – jumlah neutron
Jumlah Jumlah Konfigurasi Elektron
a. Jumlah elektron = 133 – 78 = 55
Unsur Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 1
Proton Elektron Sebelum Membentuk Ion
Mencapai kestabilan dengan melepas 1
A 9 10 2.7 elektron, membentuk ion positif bermuatan +1.
B 12 10 2.8.2
C 13 13 2.8.3
b. Jumlah elektron = 210 – 125 = 85
D 14 14 2.8.4 Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 18 . 32 . 18 . 7
E 17 18 2.8.7 Mencapai kestabilan dengan menangkap
Berdasarkan tabel tersebut maka unsur-unsur yang 1 elektron membentuk ion negatif bermuatan
mempunyai elektron valensi 7 akan masuk ke –1.
dalam golongan VIIA. Unsur yang mempunyai
elektron valensi 7 yaitu A dan E.

B. Uraian
A. Pilihan Ganda
1. a. Suatu atom dikatakan telah stabil apabila telah
memenuhi aturan oktet atau duplet. Suatu 1. Jawaban: e
atom dikatakan telah memenuhi aturan oktet Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
jika elektron valensinya 8 dan suatu atom 1) Dalam bentuk lelehannya bersifat konduktor.
dikatakan telah memenuhi aturan duplet jika 2) Titik didih tinggi.
elektron valensinya berjumlah 2. 3) Dalam bentuk padatannya bersifat isolator.
b. Suatu atom dapat mencapai kestabilan 4) Tidak larut dalam larutan karbon tetraklorida.
dengan dua cara, yaitu: 5) Memiliki bentuk kristal yang besar.
1) melakukan serah terima elektron; 2. Jawaban: b
2) melakukan penggunaan pasangan
elektron secara bersama-sama. Nomor Jumlah Jumlah Konfigurasi Keadaan
Unsur Massa Neutron Elektron Elektron Stabil
2.
A 40 20 20 2.8.8.2 A2+
Elektron Cara Mencapai
Atom Konfigurasi B 40 22 18 2.8.8 B
Valensi Kestabilan
C 16 8 8 2.6 C2–
D 20 10 10 2.8 D
a. 12Mg 2.8.2 2 Melepas 2e–
b. 13Al 2.8.3 3 Melepas 3e– Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu
c. 16S 2.8.6 6 Menangkap 2e– unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC.
d. 19K 2.8.8.1 1 Melepas 1e–
3. Jawaban: e
3. a. 80 Br– : 2 . 8 . 18 . 8 (menangkap satu elektron Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga
35
sehingga jumlah elektron menjadi 36). konfigurasi elektron A: 2 . 8 . 3. Unsur B memiliki
40 Ca 2+ : 2 . 8 . 8 (melepas dua elektron
nomor atom 17 sehingga konfigurasi elektron B: 2
b. 20 8 . 7. Unsur A mencapai kestabilan dengan melepas
sehingga jumlah elektron menjadi 18).
3e– dan membentuk ion A3+, sedangkan unsur B
c. 27 Al3+ : 2 . 8 (melepas tiga elektron sehingga
13 dapat mencapai kestabilan dengan menangkap 1e–
jumlah elektron menjadi 10). dan membentuk ion B–. Dengan demikian, A3+ dan
d. 39 K+ : 2 . 8 . 8 (melepas satu elektron sehingga
19 B– dapat membentuk senyawa ion AB3.
jumlah elektron menjadi 18).
4. Jawaban: c
e. 16O2– : 2 . 8 (menangkap dua elektron sehingga
8 Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki
jumlah elektron menjadi 10). elektron valensi 1. Unsur tersebut akan melepas
f. 137 Ba2+ : 2 . 8 . 18 . 18 . 8 (melepas dua elektron satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti
56
sehingga jumlah elektron menjadi 54). gas mulia. Apabila berikatan dengan brom, satu
elektron tersebut akan diberikan pada satu atom
4. Ion positif terbentuk karena atom melepaskan
brom. Sementara itu, satu atom brom akan
elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas
menangkap satu elektron dari satu atom kalium.
mulia sehingga jumlah elektron dalam atom
Dengan demikian, terjadi serah terima elektron
menjadi berkurang. Sementara itu, ion negatif
antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion
terbentuk karena atom menangkap elektron untuk
dengan susunan yang stabil.
mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga
jumlah elektron dalam atom bertambah.

Kimia Kelas X 33
K → K+ + e– (melepas 1 elektron) sedangkan oksigen termasuk nonlogam. Rumus
Br + e → Br –
– (menangkap 1 elektron) kimia senyawa tersebut adalah MnO2. Sementara
–––––––––––––––– itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur
K + Br → K+ + Br – dioksida, dan nitrogen monoksida merupakan
senyawa-senyawa yang tersusun atas atom-atom
KBr nonlogam. Keempat senyawa tersebut bukan
5. Jawaban: c termasuk senyawa ionik.
Nama Senyawa Jenis Ikatan 10. Jawaban: e
a. Karbon dioksida Ikatan kovalen a. 4Be dan 8O BeO
b. Karbon monoksida Ikatan kovalen b. 11 Na dan 12Mg tidak dapat membentuk senyawa
c. Kalsium klorida Ikatan ion c. 12Mg dan 16S MgS
d. Nitrogen monoksida Ikatan kovalen d. 1H dan 19K tidak dapat membentuk senyawa
e. Amonia Ikatan kovalen e. 20Ca dan 17Cl CaCl2

Kalsium klorida (CaCl2) merupakan senyawa ion B. Uraian


dari ion positif Ca2+ dan ion negatif Cl–. Kalsium
merupakan unsur logam, sedangkan klor merupakan 1.
unsur nonlogam. Konfigurasi Senyawa
No. Unsur Unsur Ion Ion yang
6. Jawaban: b Penyusun Penyusun
Penyusun Terbentuk
Ion X 3+ merupakan logam X yang melepas
3 elektronnya. Jika berikatan dengan klor, akan a. 13Al dan 8O 13Al= 2.8.3 Al3+ Al2O3
8O = 2.6 O2–
membentuk rumus kimia XCl3. Satu atom klor
b. 11Na dan 8O 11Na = 2.8.1 Na+ Na 2 O
hanya mampu menangkap satu elektron dari
8 O = 2.6 O2–
atom X. Jika atom X melepas 3 elektron, berarti
c. 20Ca dan 17Cl 20Ca = 2.8.8.2 Ca2+ CaCl2
diperlukan 3 atom klor untuk menangkap ketiga
17 Cl = 2.8.7 Cl–
elektron tersebut.
d. 3Li dan 9F 3Li= 2.1 Li+ LiF
X → X3+ + 3e– × 1 (melepas 3 elektron) 9F = 2.7 F–
Cl + e– → Cl– × 3 (menangkap 1 elektron) e. 13Al dan 17Cl 13Al = 2.8.3 Al3+ AlCl3
––––––––––––––––– 17Cl = 2.8.7 Cl–
X + 3Cl → X3+ + 3Cl–
2. a. Unsur-unsur dari golongan IIA memiliki elektron
XCl3 valensi 2. Sementara itu, unsur-unsur dari
golongan IIIA memiliki elektron valensi 3.
7. Jawaban: a
Unsur-unsur dari golongan IIA cenderung
Unsur A memiliki nomor atom 12 dan unsur B
melepaskan 2e–, sedangkan unsur-unsur dari
memiliki nomor atom 9. Unsur A memiliki
golongan IIIA cenderung melepaskan 3e–.
konfigurasi elektron 2 . 8 . 2. Unsur B memiliki
Kedua atom tersebut tidak dapat membentuk
konfigurasi elektron 2 . 7. Unsur A membentuk ion
senyawa ion karena keduanya sama-sama
A2+ (melepas 2 elektron) dan unsur B membentuk
cenderung melepaskan elektron, sedangkan
ion B– (menangkap 1 elektron). Dengan demikian,
pada senyawa ion, ada atom yang
A dan B akan membentuk senyawa ion AB2.
melepaskan elektron dan ada pula atom yang
Senyawa ion memiliki ciri-ciri larut dalam air,
menangkap elektron.
leburannya bersifat konduktor, dan padatannya
b. Unsur golongan IIA memiliki energi ionisasi
bersifat isolator.
yang rendah, sehingga untuk membentuk
8. Jawaban: d senyawa ion, membutuhkan unsur dengan
2P = 2 → stabil (gas mulia) afinitas elektron tinggi, seperti unsur dalam
10Q = 2 . 8 → stabil (gas mulia) golongan VIIA dan VIA. Unsur dalam golongan
17R = 2 . 8 . 7 → menangkap 1 elektron VIIA memerlukan 1e – untuk membentuk
19S = 2 . 8 . 8 . 1 → melepas 1 elektron struktur gas mulia. Rumus senyawa ion
Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan dengan unsur golongan IIA adalah AX 2,
elektron dengan unsur yang menangkap elektron. A = unsur golongan IIA, X = unsur halogan(VIIA).
Sementara itu, unsur dalam golongan VIA
9. Jawaban: b memerlukan 2e– untuk membentuk struktur
Senyawa ionik ditandai dengan gabungan antara gas mulia. Rumus senyawa ion dengan unsur
ion logam dengan ion nonlogam. Mangan dioksida golongan IIA adalah AY, A = unsur golongan
termasuk senyawa ionik. Mangan termasuk logam, IIA, Y = unsur golongan VIA.

34 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Jika perbedaan elektronegativitas semakin besar, 2) Terbentuk dari penggunaan bersama pasangan
ikatan ioniknya semakin kuat. elektron.
BeBr2 = 2,6 – 1,57 = 1,03 3) Elektron yang digunakan untuk berikatan
MgBr2 = 2,6 – 1,3 = 1,3 berupa elektron valensi.
CaBr2 = 2,6 – 1 = 1,6 4. Jawaban: e
SrBr2 = 2,6 – 0,95 = 1,65 Metana (CH 4) merupakan senyawa nonpolar
BaBr2 = 2,6 – 0,89 = 1,71 sehingga tidak memiliki gaya antardipol tetapi
Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil sampai memiliki gaya London pada molekul-molekulnya.
yang terbesar:
5. Jawaban: c
BeBr2 < MgBr2 < CaBr2 < SrBr2 < BaBr2.
Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan
4. Senyawa yang berikatan ion terbentuk dari unsur bersama-sama dengan atom B.
logam dengan unsur nonlogam. Senyawa-senyawa
6. Jawaban: b
tersebut adalah NaCl, KBr, BaCl2, NaBr, KCl, dan
Karbon dioksida (CO2)
LiF. Unsur Na, K, Ba, dan Li merupakan unsur logam.
Unsur Cl, Br, dan F termasuk unsur nonlogam. ]] ]]
ikatan kovalen
]
 ]] ••  •• ]]  ]] → O == C == O rangkap dua
5. Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh ]
]]

suatu atom untuk melepaskan 1 elektron pada kulit Nitrogen (N2)


terluarnya. Afinitas Elektron adalah kemampuan ikatan kovalen rangkap tiga
 ]] → N ≡≡ N
]
suatu atom untuk menangkap 1 elektron pada kulit •
•  ]
]
terluarnya.
Pada senyawa ion, salah satu atom penyusunnya Asam klorida (HCl)
memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas
ikatan kovalen tunggal
elektron yang tinggi. Atom ini akan membentuk ]]

 ! → H – Cl
]

]
]
ion negatif. Sementara itu, atom penyusun yang ]]

lain memiliki energi ionisasi rendah dan afinitas Metana (CH4)


elektron yang rendah sehingga akan membentuk
 H
ion positif. Oleh karena itu, pada kedua atom ini •] | ikatan kovalen tunggal
akan terbentuk senyawa ion yang kuat dari ion  •]  •]  → H – C – H
•]
positif dan ion negatif.  |
H
Asam sulfida (H2S)
•• ikatan kovalen tunggal
 •]  •]  → H – S – H
••

A. Pilihan Ganda
7. Jawaban: d
1. Jawaban: c ]] kovalen tunggal
kovalen koordinasi ]
]
]
1) Cl2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal ]
]] ** ]]
• * * •
2) H2O merupakan senyawa kovalen polar ]  ]  ]  ]
]] ** ]]
3) CCl4 merupakan senyawa kovalen nonpolar kovalen tunggal ] ] kovalen tunggal
] ]
4) KCl terbentuk melalui ikatan ion kovalen tunggal
]]
kovalen koordinasi
5) CH4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal
2. Jawaban: b Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan
NO2 merupakan senyawa yang menyimpang dari kovalen koordinasi.
kaidah oktet karena atom pusat N dikelilingi 8. Jawaban: a
9 elektron. Berikut rumus Lewis senyawa tersebut. Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 2 . 5.
* ]
x *
 ** ]]  ]]
o

*
o
o

o x xo
O
oo o x N Ooxo
9. Jawaban: d
o
]]
a. *] \ ]]
3. Jawaban: c ]]

Beberapa ciri-ciri ikatan kovalen sebagai berikut. 


1) Terbentuk dari unsur nonlogam dengan *
] **
nonlogam. b.  *]  ]*  *]
] **
*

Kimia Kelas X 35
H2O
 
] * **
 *  ]  → 2 ikatan kovalen tunggal
* ] ] *
c.  ]*  *]  ]* **
* ]
] *
  12. Jawaban: c
••
Berikut struktur dari senyawa-senyawa tersebut.
•• ]• ••



! ••] !
^ •] • ! ••
• a. H H H H
d. •• •] •• | | | |
]•

• ! •• •• !•• H–C–C–C–C–H
•• ••
| | | |
H H H H

   b. H H
]
*
*
]
]
*
| |
e.  ]*  *]  ]*  *]  H–C=C–H
* ] *
] * ] c. H–C≡C–H
  
d. Cl
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet |
dan duplet adalah PCl5 karena atom P mempunyai Cl – C – Cl
5 pasang elektron berikatan (10 elektron). |
H
10. Jawaban: c
Struktur Lewis dari NH3 dan NH4+ yaitu: e. Cl Cl
+ G PH
    Cl | Cl

 
]
] ] Cl
 • ] ] ]]  • ] ] ] • 
•  •  Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga
    adalah senyawa C4H2.
NH3 NH4+
13. Jawaban: d
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
8O = 2 . 6
bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan ]] •• ]]
NH4+ tidak memiliki elektron bebas. O3 → ]]  • • ]
•  • ]
]] ]]

11. Jawaban: c satu ikatan kovalen koordinasi


CO2 O ← O == O
]] ]] satu ikatan kovalen rangkap dua
 ] *  * ]  → 2 ikatan kovalen rangkap dua
]* *]
]] ]] 14. Jawaban: a
C2H5OH Selain mengacu pada harga momen dipol,
kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom
  (diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan
 
]• •* ]] keelektronegatifan antara dua atom tersebut.
 •  *  *  •  → 8 ikatan kovalen tunggal
] ] ] ]
]• •* ]] Perbedaan keelektronegatifan
   BrF = 4,1 – 2,7 = 1,4
HBr = 2,7 – 2,1 = 0,6
HClO4 HF = 4,1 – 2,1 = 2,0

•• Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya,
•  •• maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya.
•• ]] ••
• •

 ] ! ]  ]  → 3 ikatan kovalen koordinasi dan
]
• Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu
•• ]] ••

HF, BrF, dan HBr.
•  •• 2 ikatan kovalen tunggal
••
15. Jawaban: d
CH4 Di antara senyawa NH3 dan H2O memiliki ikatan
 hidrogen. Ikatan ini sangat kuat sehingga meng-
*] akibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi.
  *  → 4 ikatan kovalen tunggal
]
]
*
*]
 (tidak memenuhi kaidah oktet karena
C dikelilingi oleh 10 elektron)

36 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B. Uraian b. Gaya London (dipol sesaat)
Gaya London terjadi pada molekul-molekul
1. Berikut gambar struktur Lewis dari senyawa NH4Cl. nonpolar dan ini hanya terjadi sesaat saja.
+
   Berdasarkan hal tersebut maka gaya yang terdapat
 • •  [Cl–]
••
dalam senyawa berikut adalah:
 ] 
]•
]
 a. H2O = gaya antardipol
  
  b. CH2Cl2 = gaya London (dipol sesaat)
Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa NH4Cl c. CH4 = gaya London (dipol sesaat)
merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen. d. HCl = gaya antardipol
NH4Cl disebut sebagai senyawa ion karena terdapat e. Cl2 = gaya London (dipol sesaat)
ikatan antara ion amonium (NH4+) dan ion klorida
4. Senyawa bersifat polar jika mempunyai perbedaan
(Cl–). Sementara itu, ion amonium merupakan
keelektronegatifan.
senyawa yang memiliki 3 buah ikatan kovalen
OCl = 3,5 – 2,8 = 0,7 → polar
tunggal dan sebuah ikatan koordinasi seperti yang
FCl = 4,1 – 2,8 = 1,3 → polar
ditunjukkan pada gambar.
BrCl = 2,8 – 2,7 = 0,1 → polar
2. a. CS2 PH = 2,1 – 2,1 = 0 → nonpolar

••
]• ]• •
•• Semakin besar perbedaan harga keelektro-
• 
••
]•  ] • •
negatifannya maka semakin besar pula tingkat
ikatan kovalen rangkap dua kepolarannya. Jadi, urutan kepolaran yang semakin
b. OF2 besar yaitu BrCl < OCl < FCl.
•• ]]
• 5. a. NH3 merupakan senyawa kovalen dari unsur
•  ]•  ]]
•] ]] nonlogam nitrogen dan unsur nonlogam
]
]  ]] ikatan kovalen tunggal hidrogen. Selain itu, NH3 disebut sebagai
]]

senyawa kovalen karena terjadi penggunaan


c. Cl2O3
ikatan kovalen tunggal pasangan elektron secara bersama.
]] •• ]] •• b. 7N = 2 . 5 dan 1H= 1
] • ] ] •
]  !
••
! •
••
• ] • c. Gambar titik elektron NH3:
]] ]]

•  •• 
]•
••
ikatan kovalen koordinasi ]
 •  ]]
]•
d. H3PO4 
]] d. Ikatan kovelan pada NH3 merupakan ikatan
] ] ikatan kovalen koordinasi
 ]
• • ]]
]]
] kovalen tunggal.
] • • •
 •  ] ^] ]  ]  e. NH3 bersifat polar karena memiliki pasangan
]] • ]]
] ] ikatan kovalen tunggal elektron bebas.
]]
]•

e. PF3
]] •• ]]
]
]  ]• ^ ]•  ]]
]] •] ]]
] A. Pilihan Ganda
]  ]]
]]
ikatan kovalen tunggal 1. Jawaban: b
f. HClO3 23 X = 2 . 8 . 1 (melepas 1 elektron)
11
•• ]] •• 32 Z = 2 . 8 . 6 (menangkap 2 elektron)
• ] ] •
•  ] ! •  ]  16
••

]]
••

••
ikatan kovalen tunggal X → X+ + e– ×2
•• Z + 2e → Z2–
– ×1
ikatan kovalen koordinasi ––––––––––––––––––––––
Jadi, senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen 2X + Z → 2X+ + Z2–
koordinasi adalah Cl2O3, H3PO4, dan HClO3.
X2Z
3. Gaya antarmolekul dalam senyawa kovalen ada Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion karena
dua macam sebagai berikut. terjadi serah terima elektron.
a. Gaya antardipol
Gaya dipol terjadi pada molekul-molekul polar.

Kimia Kelas X 37
2. Jawaban: a 8. Jawaban: b
a. NH3 : Amonia (NH3) merupakan senyawa 6P = 2 . 4 → menangkap 4 elektron
kovalen polar karena selain berikatan 9Q = 2 . 7 → menangkap 1 elektron
secara kovalen, senyawa ini juga
11R = 2 . 8 . 1 → melepas 1 elektron
memiliki sepasang elektron bebas,
18S = 2 . 8 . 8 → stabil
sehingga mengakibatkan amonia
Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan
bersifat polar.
elektron dengan unsur yang menangkap elektron.
b. NaF : Ikatan ion.
c. CCl4 : Ikatan kovalen nonpolar. 9. Jawaban: c
d. BF3 : Ikatan kovalen nonpolar karena Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus molekul
momen dipolnya nol. CCl4 dan berikatan kovalen. Rumus molekul seperti
e. CaO : Ikatan ion. ini memiliki bentuk yang simetris sehingga momen
3. Jawaban: b dipolnya nol. Senyawa dengan momen dipol nol
tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan
9 F memiliki konfigurasi 2 . 7 sehingga saat
menangkap 1 elektron maka konfigurasi elektron sehingga bersifat nonpolar.
menjadi 2 . 8. Konfigurasi elektron ini dimiliki oleh 10. Jawaban: e
unsur neon. Senyawa Al2O3 jika terion akan memiliki jumlah
a. Helium = 2 ion 5 yaitu 2 ion Al3+ dan 3 ion O2–.
b. Neon = 2 . 8 11. Jawaban: b
c. Argon = 2 . 8 . 8 •• ]]
d. Kripton = 2 . 8 . 18 . 8  ]• 
•]
] ]
•  • 
]]
e. Xenon = 2 . 8 . 18 . 18 . 8 
4. Jawaban: e H – N – O – H (ada 4 ikatan kovalen tunggal)
Konfigurasi elektron unsur 5A = 2 . 3. |
Unsur A harus melepaskan 3e– untuk membentuk H
ion A3+.
12. Jawaban: a
Unsur A dapat membentuk ikatan dengan unsur
Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan
golongan VIIA (dilambangkan dengan B) dengan
duplet yaitu senyawa PCl5 karena atom pusat P
rumus molekul A2B3.
dikelilingi oleh 9 elektron dan 1 atom Cl dikelilingi
5. Jawaban: b oleh 7 elektron.
Kepolaran ditinjau dari harga perbedaan keelektro-
13. Jawaban: d
negatifan. Semakin besar perbedaannya, maka
Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh data
akan semakin polar. Harga kepolaran senyawa-
bahwa:
senyawa tersebut sebagai berikut.
Jumlah proton = 49, jumlah neutron = 66, jumlah
a. H2 = 2,2 – 2,2 =0
elektron = 46. Hal ini menandakan bahwa jumlah
b. HCl = 3,16 – 2,2 = 0,96
proton > jumlah elektron, sehingga proton – elektron
c. HBr = 2,96 – 2,2 = 0,76
= 3 maka akan membentuk ion +3. Jadi gambar
d. HI = 2,66 – 2,2 = 0,46
tersebut merupakan ion +3.
e. F2 = 3,98 – 3,98 = 0
14. Jawaban: b
6. Jawaban: c
Ion O2– memiliki konfigurasi elektron 2 . 8. Ion O2– 6C = 2 . 4 → elektron valensi = 4

dengan konfigurasi tersebut telah mendapatkan 2 16S = 2 . 8 . 6 → elektron valensi = 6


•• ••

donor elektron sehingga saat menjadi atom O maka  •• ]  ] ••  •• → S = C = S
] ]

2 elektron dihilangkan. Dengan demikian,
konfigurasi elektronnya menjadi 2 . 6. Atom C dijadikan atom pusat agar strukturnya stabil.
Pasangan elektron bebas dimiliki oleh atom S.
7. Jawaban: d Atom pusat memenuhi aturan oktet. Semua ikatan-
A memiliki konfigurasi elektron 1. nya berupa ikatan rangkap dua dan tidak terdapat
B memiliki konfigurasi elektron 2 . 7. ikatan kovalen koordinasi.
Kedua unsur tersebut tidak melakukan serah terima
elektron, melainkan menggabungkan elektronnya 15. Jawaban: a
membentuk pasangan elektron untuk dipakai secara A = unsur nonlogam, sedangkan B = unsur logam.
bersama-sama (berikatan kovalen) dan membentuk Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat
senyawa AB. terjadi ikatan ion. Ikatan kovalen merupakan ikatan

38 Kunci Jawaban dan Pembahasan


••
yang terjadi antara unsur nonlogam dengan Elektron valensi Cl ⇒ •• ! • ••
•• •
nonlogam. • ! ••
•• •]
16. Jawaban: b Pasangan elektron yang terjadi: •• ! ]• { ]
]
•• ]•
Nomor atom Ne = 10 •
• ! ••
10Ne = 2 . 8
••
+
11Na = 2 . 8 (sama dengan jumlah elektron Ne)
Jadi, ada 3 unsur Cl yang digunakan untuk

17Cl = 2 . 8 . 8
membentuk senyawa dengan G. Rumus senyawa
2– = 2 . 8 (sama dengan jumlah elektron Ne) yang terjadi: GCl3, jenis ikatannya kovalen.
8O
2+
38Sr = 2 . 8 . 18 . 8 22. Jawaban: b
+ =2.8.8 5 = ikatan kovalen rangkap 2
19K
Jadi, ion yang mempunyai jumlah elektron sama 4 = ikatan kovalen koordinasi
dengan atom neon adalah Na+ dan O2–. 3 = ikatan kovalen tunggal
2 = ikatan kovalen tunggal
17. Jawaban: c 1 = ikatan kovalen tunggal
KF : Ikatan ion
23. Jawaban: e
Cl2 : Ikatan kovalen
HCl
HF : Ikatan kovalen ]]
H2O : Ikatan kovalen ]
] ! ]•  (hanya ikatan kovalen)
]]
NH3 : Ikatan kovalen
NaCl
NaO : Ikatan ion
H2 : Ikatan kovalen Na → Na+ + e– (hanya ikatan ion)
BF3 : Ikatan kovalen Cl + e– → Cl–
––––––––––––––––––
NaCl : Ikatan ion Na + Cl → Na+ + Cl–
KCl : Ikatan ion
LiF : Ikatan ion NaCl
MgO : Ikatan ion MgBr2
Na2O: Ikatan ion Mg → Mg2+ + 2e– × 1 (hanya ikatan ion)
18. Jawaban: d Br + e – → Br– ×2
Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan ––––––––––––––––––––––––
Mg + 2Br → Mg2+ + 2Br –
pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua
pasang elektron, berarti ada 4 elektron. MgBr2
19. Jawaban: d H2SO4
••
Cara suatu unsur mencapai susunan elektron yang  • •
• •
••
] ] ••
stabil yaitu sesuai aturan oktet. Oleh karena itu, •
 •  •  ]•  ]  (hanya ikatan kovalen)
] ]

unsur-unsur yang berikatan akan melakukan serah •• ] ] ••


• •
••
terima elektron dan menggunakan bersama ••

pasangan elektronnya. Mg(NO3)2



20. Jawaban: c • • • ] ] • • •
Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2  • • ]• •] • • 
• ]]•
Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas
 •• •• 
satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang   
konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron, (memiliki ikatan ion sekaligus ikatan
yaitu 2.8.7. kovalen)
21. Jawaban: c 24. Jawaban: b
Jumlah elektron G = 15 Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet
Konfigurasi elektron G = 2.8.5 dan duplet adalah senyawa karbon dioksida. Struktur
Jumlah elektron Cl = 17 Lewis dari CO2 digambarkan sebagai berikut.
Konfigurasi elektron Cl = 2.8.7 ** **
*]
Untuk mencapai susunan elektron gas mulia unsur *] ]*
]* 
** **
G dan Cl menggunakan pasangan elektron
bersama-sama. 25. Jawaban: e
] A2SO4 terdiri atas ion 2A + dan SO42–. Hal ini
Elektron valensi G ⇒ ] { ]] menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan,
]
atom A membentuk ion A + dengan melepas

Kimia Kelas X 39
1 elektron. Hal ini berarti atom A memiliki elektron B. Uraian
valensi 1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut
yang memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan 1. Urutan kekuatan ikatan yaitu:
jawaban e (2 . 8 . 8 . 1). Sementara itu, konfigurasi HF > HI > HBr > HCl
elektron: HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan
2 . 8 . 5 → elektron valensi 5 ketiga senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan
2 . 8 . 6 → elektron valensi 6 hidrogen. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang
2 . 8 . 7 → elektron valensi 7 sangat kuat. Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl
2 . 8 . 8 → elektron valensi 8 karena jumlah elektron I > Br > Cl. Semakin banyak
elektronnya kekuatan ikatannya akan semakin
26. Jawaban: b besar, karena gaya tarik antara elektron dan inti
P memiliki 5 elektron valensi. Saat P bersenyawa semakin kuat.
dengan unsur Cl membentuk PCl3 maka tiga elektron
P digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga 2. a. A = 2 . 8 . 1 → melepas 1e–
atom P masih memiliki sepasang elektron bebas. B = 1 → menangkap 1e–
C = 2 . 8 . 18 . 7 → menangkap 1e–
27. Jawaban: d Dari ketiga data tersebut, maka unsur A dapat
Antara unsur logam (golongan IA atau II) dengan bergabung dengan unsur C, karena terdapat
nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung serah terima elektron. A agar stabil harus
membentuk senyawa ionik, bukan senyawa kovalen. melepas satu elektron. Elektron yang dilepas
28. Jawaban: c tersebut akan ditangkap oleh C untuk mencapai
Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk kestabilan. Dengan demikian, akan terbentuk
atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan senyawa ion AC.
nonlogam termasuk ikatan ion. Unsur B akan bergabung dengan unsur C
HI untuk sama-sama memakai elektron tersebut.
••
1 elektron B akan dipakai oleh C dan 1
 •] •"• •• atau H – I elektron C akan dipakai oleh B sehingga akan
terjadi pemakaian bersama pasangan elektron
H2SO3 dalam mencapai kestabilan. Akibatnya, akan
]] •• ]] terbentuk senyawa kovalen BC.
 ]•  ]• 
••
• ]
]  •  atau H – O – S – O – H
b. Senyawa ion yang terbentuk yaitu AC dan
]] ]]
] ]
]] senyawa kovalen yang terbentuk yaitu BC.
]]

SiO2 3. a. Gambar struktur Lewis SO3:


•• ••
** *

•  •• ]] } ]] ••  •• atau O == Si == O 
* * **
* ]] *
 
]* *
]*
29. Jawaban: b ]]
* *
Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang  * *
**
mengandung atom H. Ikatan hidrogen merupakan b. Jenis ikatannya adalah ikatan kovalen
ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H rangkap dua dan ikatan kovalen koordinasi.
dengan atom N, O, dan F sehingga yang memiliki
4. Dalam molekul polar atom pusatnya harus
ikatan hidrogen adalah HF.
mempunyai pasangan elektron bebas. Molekul XY3
30. Jawaban: c memenuhi kaidah oktet, maka atom pusat
Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut. dikelilingi oleh 8 elektron atau 4 pasang elektron.
1) Bersifat polar. Oleh karena terdapat 3 pasang elektron ikatan antara
2) Dapat menghantarkan arus listrik. atom X dan Y, maka jumlah pasangan elektron
3) Memiliki ikatan hidrogen. bebasnya harus = 4 – 3 = 1 pasang elektron bebas.
4) Ikatannya sangat kuat.
5. Senyawa natrium hidroksida merupakan campuran
5) Memiliki titik didih (100°C) lebih tinggi dari-
antara ikatan ion dan ikatan kovalen. Natrium
pada etanol (79°C).
hidroksida merupakan gabungan antara ion natrium
(Na+) dan ion hidroksida (OH–). Sementara itu, ion
hidroksida (OH–) merupakan senyawa kovalen
antara atom H dan atom O. Struktur Lewis dari ion
hidroksida digambarkan sebagai berikut.

 ** 
 +  **  ]] 
 ** 

40 Kunci Jawaban dan Pembahasan


6. a. PCl4+ 7. Ikatan Ion Ikatan Kovalen
+
 ] ]  ]]
LiF HF
 ] ] ] ! •]
]
 Li → Li+ + e– ••
 ]] ! •] ^ •] ! ]] 
]]

 •]  atau F – H
F + e– → F–

 ] ] • ] ] ]  (memenuhi kaidah oktet)


••

––––––––––––––––
 ] ! ]
] ]  Li + F → Li+ + F–
BF 3
 ]]
 •• ••

•  ]• \ ]•  •• atau F – B – F
•• • ] ••
b. NCl3 LiF •
• •
• |
BeF 2 •• F
••
]] ]]
• Be → Be2+ + 2e– × 1 N2O
]
] ! ]  ]• ! ]] (memenuhi kaidah oktet)
]] •] ]] F + e– → F– ×2 ••
• • ]
]
] ! ]] ––––––––––––––––– •  •• ]]  ]]  ••
••
]] Be → Be2+ + 2e–
2F + 2e– → 2F– atau N ≡≡ N → O
c. SF4 –––––––––––––––––– H2O
]]
Be + 2F → Be2+ + 2F–
]] ••
]
]  • •• •  ]] (tidak memenuhi oktet,  •] 
••

]  atau H – O – H
]] ] ] ]] BeF2
]]  •
]] jumlah elektron valensi S MgO
]• ]
]
]  ]
 ] pada SF4 menjadi 10)
]] ]] Mg → Mg2+ + 2e–
O + 2e– → O2–
d. BF4– ––––––––––––––––
− Mg + O → Mg2+ + O2–
 •
••
• 
 •• •  •]

••
 MgO
 ••  •] \ •]  ••  (memenuhi kaidah oktet) CaO
 • • • • ]• • • 
 • •  Ca → Ca2+ + 2e–
••
  O + 2e– → O2–
––––––––––––––––
e. NO Ca + O → Ca2+ + O2–
]] ••
(tidak memenuhi kaidah oktet,
]• • CaO
]  ]•  • jumlah elektron valensi N pada
NO hanya 7)
f. XeF2
]] •• •• ]]
(tidak memenuhi kaidah oktet, 8. Aluminium merupakan salah satu unsur logam. Di
]
]  • •
] [~ ]  ]
] jumlah elektron valensi Xe dalam aluminium terdapat ikatan logam antara
]] ]] ••
pada XeF2 menjadi 10) atom pusat Al dengan elektron-elektron yang
mengelilinginya, dan saling tumpang tindih.
g. BH3 Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan
atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa

•] dan tidak mudah hancur. Oleh karena mudah
\ •]  (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah
ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk
•] elektron valensi B pada BH3 hanya 6)
 menjadi beberapa macam peralatan, termasuk
h. CO32– peralatan memasak. Elektron-elektron yang saling
tumpang tindih juga mengakibatkan elektron
− bergerak leluasa. Keadaan inilah yang mengakibat-
 ] ] ] • •] ] ] ] 
 ] •  •]  ]
 kan aluminium bersifat konduktor panas yang baik.
]] ••
 ]
]]
]
 (memenuhi kaidah oktet) 9. a. Kepolaran suatu senyawa ditentukan beberapa
 ]] 
hal berikut.
i. SCl2 1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen
]] •• ]] dipol = 0, bersifat nonpolar.
]
]  ]•  ]• ! ]] (memenuhi kaidah oktet) 2) Perbedaan keelektronegatifan. Jika harga
]] •• ]]
perbedaan keelektronegatifan mendekati
j. ClF3 nol (0), bersifat nonpolar.
] ] •• •• ] ]

(tidak memenuhi kaidah oktet, 3) Bentuk molekul. Apabila bentuk
]
]  ]• ! • ]
] ]
]]
]
jumlah elektron valensi Cl pada molekulnya simetris, biasanya bersifat
]]
] ]
] ] nonpolar.
]] ClF3 menjadi 10)
4) Keberadaan pasangan elektron bebas.
Jika tidak mempunyai pasangan elektron
bebas, bersifat nonpolar.

Kimia Kelas X 41
b. 1) CH4 bersifat nonpolar 3. Jawaban: a
H Atom natrium dengan nomor massa 23 dan nomor
| atom 11 mempunyai 11 proton, 11 elektron, dan
H–C–H 12 neutron.
| 4. Jawaban: d
H Unsur yang mempunyai neutron sebanyak 24 mem-
CH4 tidak memiliki pasangan elektron punyai nomor massa 45 dan proton sebanyak 21,
bebas sehingga pasangan elektron karena jumlah neutron merupakan selisih antara
tertarik sama kuat ke seluruh atom. nomor massa (jumlah inti) dengan nomor atom (jumlah
2) NH3 bersifat polar proton).
Atom pusat memiliki pasangan elektron
5. Jawaban: b
bebas sehingga pasangan elektron akan
Atom 32 16S terdiri atas 16 elektron.
tertarik ke salah satu atom. Selain itu,
27 Al3+ mempunyai elektron sebanyak 13 – 3 = 10
NH 3 memiliki perbedaan keelektro- 13
negatifan sebesar 0,9. 40 Ar2+ mempunyai elektron sebanyak 18 – 2 = 16
18
3) H 2O bersifat polar, karena memiliki 32 S+
perbedaan keelektronegatifan sebesar 16 mempunyai elektron sebanyak 16 – 1 = 15
1,4. 35 Cl– mempunyai elektron sebanyak 17 + 1 = 18
17
4) HF bersifat polar dengan perbedaan 32 S2– mempunyai elektron sebanyak 16 + 2 = 18
16
keelektronegatifan sebesar 1,9.
5) O 2 bersifat nonpolar karena bentuk Jadi, spesi yang elektronnya sama dengan jumlah
molekulnya simetris dan perbedaan elektron dalam 32 40 2+
16S adalah 18Ar .
keelektronegatifannya = 0.
6. Jawaban: c
10. 16S =2 . 8 . 6 → elektron valensi = 6
Nomor atom unsur A = 58
F = 2.7 → elektron valensi = 7
9 Nomor massa isotop A = 140
SF6 Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom
]]
sama tetapi nomor massanya berbeda. Dengan
]]
]
]  ]] ]] demikian atom unsur A dilambangkan 140
58A. Jumlah
]
] •
]
•] •
]  ]] elektron A = nomor atom = jumlah proton = 58.
• ]]
]]
]] ]•
•]
]  ]]
Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron
]
] ] ]  ]]
]] ] ]  ]] = 140 – 58 = 82
]]
Jadi, unsur A mempunyai 58 proton, 82 neutron,
Elektron valensi S pada SF6 menjadi 12. Hal ini dan 58 elektron.
menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah
oktet (elektron valensi = 8). 7. Jawaban: a
238 U nomor atom = 92
92
jumlah proton = jumlah elektron = nomor
atom = 92
Latihan Ulangan Tengah Semester nomor massa = 238 = massa atom
A. Pilihan Ganda jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron
= 238 – 92 = 146
1. Jawaban: e
Jadi, dalam unsur uranium dengan lambang 238 92U
Elektron ditemukan oleh Thomson, proton
terdapat 92 proton, 92 elektron, 146 neutron, dan
ditemukan oleh Goldstein, dan neutron ditemukan
massa atom 238.
oleh Chadwick.
8. Jawaban: d
2. Jawaban: a
Elektron valensi suatu unsur dapat ditentukan dari
Pada peredaran hamburan sinar α, sebagian besar
konfigurasi elektronnya. Konfigurasi unsur C, Na,
sinar α diteruskan. Berarti dalam atom banyak
Ca, Se, dan Rb sebagai berikut.
terdapat ruang kosong. Saat sebagian sinar α
dipantulkan, berarti sinar α mengenai suatu benda 6C : 2 . 4 → elektron valensi = 4
pejal yang massanya lebih besar dari massa sinar 11Na : 2 . 8 . 1 → elektron valensi = 1
α. Inti atom yang terpusat pada atom bermuatan 20Ca : 2 . 8 . 8 . 2 → elektron valensi = 2
positif karena sebagian sinar α yang bermuatan
34Se : 2 . 8 . 18 . 6 → elektron valensi = 6
negatif dibelokkan.
37Rb : 2 . 8 . 18 . 8 . 1 → elektron valensi = 1

42 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jadi, unsur yang mempunyai elektron valensi 6 unsur C disebut isotop karena nomor atomnya
adalah unsur Se. sama, yaitu 48.
9. Jawaban: e 14. Jawaban: b
Atom A; Jumlah kulit unsur Q: 4
Σ proton = Σ elektron Jumlah elektron di kulit ke empat: 7
= nomor atom (Z) Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 18 . 7
= 18 Jumlah elektron: 2 + 8 + 18 + 7 = 35
Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z) Nomor atom = jumlah elektron = 35
20 = A – 18 Jadi, nomor atom unsur Q sebanyak 35.
A= 20 + 18 = 38 15. Jawaban: d
Simbol atom A=

 Posisi suatu unsur dalam tabel periodik ditentukan
oleh jumlah elektron valensi. Unsur-unsur dengan
Atom B;
jumlah elektron valensi sama menempati golongan
Σ proton = Σ elektron yang sama. Unsur-unsur dengan jumlah kulit
= nomor atom (Z) elektron valensi sama menempati periode yang
= 17 sama.
Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
21 = A – 17 16. Jawaban: c
A= 21 + 17 = 38 Dalam salah satu golongan dari atas ke bawah
reaktivitas suatu unsur semakin bertambah karena
Simbol atom A=

 \ jari-jari atom semakin bertambah sehingga
Jadi, antara atom A dan B merupakan isobar semakin mudah melepaskan elektron dan
(nomor massa sama dan nomor atom berbeda). berikatan dengan elektron unsur lain.
10. Jawaban: d 17. Jawaban: b
Jumlah proton, neutron, dan elektron dalam ion- Konfigurasi elektron 85At: 2 . 8 . 18 . 32 . 18 . 7.
ion tersebut sebagai berikut. Elektron valensi At = 7. Untuk mencapai kestabilan
a. 40 2+
20Ca , terdapat 20 proton, 20 neutron, dan seperti gas mulia unsur At menangkap satu
18 elektron elektron sehingga terpenuhi aturan oktet.
b. 199F–, terdapat 9 proton, 10 neutron, dan Konfigurasi elektron yang dicapai adalah:
10 elektron 2 . 8. 18 . 32 . 18 . 8.
c. 188O2–, terdapat 8 proton, 10 neutron, dan 18. Jawaban: e
10 elektron Konfigurasi elektron 29X: 2 . 8 . 18 . 1.
d. 23 +
11Na , terdapat 11 proton, 12 neutron, dan 10
Kulit pertama maksimal berisi 2 elektron.
elektron Kulit ke dua maksimal berisi 8 elektron.
e. 94Be2+, terdapat 4 proton, 5 neutron, dan Kulit ke tiga maksimal berisi 18 elektron.
2 elektron Kulit ke empat berisi elektron valensi sebanyak
satu elektron.
11. Jawaban: d
19. Jawaban: a
 ×   +   ×  
Massa atom relatif X = Unsur dengan jumlah proton 7 juga mempunyai

jumlah elektron 7 karena proton dan elektron

 + 
Ar X = dinyatakan dengan nomor atom. Konfigurasi

elektron unsur tersebut adalah 2 . 5. Jumlah elektron
= 152
valensi unsur tersebut 5 dan jumlah kulit
Jadi, massa atom relatif X adalah 152. elektronnya 2. Jadi, unsur tersebut terletak dalam
12. Jawaban: c golongan VA periode 2.
Atom 40
20C mempunyai elektron sebanyak 20. 20. Jawaban: d
Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 8 . 2. Konfigurasi elektron unsur Z = 2 · 8 · 18 · 18 · 5
13. Jawaban: e Jumlah kulit atom = 5 → periode 5
Isobar adalah unsur-unsur berbeda yang Jumlah elektron valensi = 5 → golongan VA
mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atom Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak
berbeda. Jadi, unsur-unsur yang merupakan iso- pada golongan VA dan periode 5.
bar adalah unsur D dan E karena nomor massanya
sama, yaitu 238. Sementara itu, unsur A dengan

Kimia Kelas X 43
21. Jawaban: c 26. Jawaban: e
Jumlah proton unsur 55. Konfigurasi unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55. 16P: 2 . 8 . 6 → golongan VIA periode 3
Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 1. 11Q: 2 . 8 . 1 → golongan IA periode 3
Jumlah kulit atom = 6 → periode 6 21R: 2 . 8 . 8 . 3 → golongan IIIB periode 4
Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada tabel
Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada periodik berada di sebelah kiri dan bawah. Jadi,
periode 6 golongan IA. urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari
22. Jawaban: e atomnya yaitu unsur P, R, dan Q.
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut
27. Jawaban: a
sebagai berikut.
Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai
6W: 2 . 4; terletak pada golongan IVA berikut.
10X: 2 . 8; terletak pada golongan VIIIA
12X: 2 . 8 . 2 → golongan IIA periode 3
17Y: 2 . 8 . 7; terletak pada golongan VIIA
15Y: 2 . 8 . 5 → golongan VA periode 3
19Z: 2 . 8 . 8 . 1; terletak pada golongan IA
17X: 2 . 8 . 7 → golongan VIIA periode 3
23. Jawaban: a
Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode,
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron.
dengan urutan tempat: X, Y, dan Z.
Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi
Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat ke-
setiap unsur adalah sama. Jumlah proton Y = 9,
periodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
maka konfigurasi elektronnya: 2 . 7. Elektron valensi
1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan
Y = 7. Oleh karena itu, elektron valensi unsur X
X > Y > Z.
juga harus 7.
2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor
X < Y < Z.
atom pada pilihan jawaban sebagai berikut.
3) X dan Y berwujud monoatomik karena
1) 17: 2 . 8 . 7 → elektron valensi 7
merupakan logam padat, sedangkan Z ber-
2) 18: 2 . 8 . 8 → elektron valensi 8
berwujud diatomik karena berwujud gas.
3) 19: 2 . 8 . 8 . 1→ elektron valensi 1
4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas
4) 20: 2 . 8 . 8 . 2 → elektron valensi 2
sedangkan Y bersifat nonkonduktor.
5) 21: 2 . 8 . 8 . 3 → elektron valensi 3
Jadi, jumlah proton unsur X adalah 17 karena 28. Jawaban: b
mempunyai elektron valensi 7. a. Mg2O → ion (ion Mg2+ dan ion O2-)
24. Jawaban: b b. CO2 → kovalen
Unsur X menggantikan unsur hidrogen. Unsur c. NaF → ion (ion Na+ dan F-)
hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga d. LiBr → ion (ion Li+ dan Br-)
elektron valensinya juga 1. Unsur yang juga
e. Al2O3 → ion (ion Al3+ dan O2-)
mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai
sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen. 29. Jawaban: b
Konfigurasi elektron yang berelektron valensi 1
Senyawa Nomor Atom Konfigurasi
adalah 2 . 8 . 1.
A 3 2.1
25. Jawaban: b B 12 2.8.2
Dianggap unsur tersebut adalah X. C 16 2.8.6
Nomor massa X = 137 D 36 2 . 8 . 18 . 8
Jumlah neutron X = 81
Nomor atom X = jumlah proton = jumlah elektron A dan B tidak dapat membentuk senyawa ion
Jumlah elektron = nomor massa – jumlah neutron karena sama-sama melepas elektron
= 137 – 81 B dan C dapat membentuk senyawa ion dengan
= 56 rumus senyawa BC (B melepas 2
Konfigurasi elektron X = 2 . 8 . 18 . 18. 8 . 2 elektron dan C menangkap 2 elektron)
Elektron valensi X = 2 → golongan IIA C dan D tidak dapat membentuk senyawa ion
Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur karena D merupakan gas mulia yang
alkali tanah. Sementara itu, unsur golongan alkali bersifat stabil.
adalah unsur golongan IA, unsur golongan nitrogen A dan D tidak dapat membentuk senyawa ion
merupakan golongan VA, unsur golongan halogen karena D merupakan gas mulia yang
merupakan unsur golongan VIIA, dan unsur bersifat stabil
golongan gas mulia merupakan golongan VIIIA.

44 Kunci Jawaban dan Pembahasan


B dan D tidak dapat membentuk senyawa ion 35. Jawaban: c
karena D merupakan gas mulia yang Pada gambar struktur senyawa NH4Cl jelas terlihat
bersifat stabil bahwa:
1 = ikatan kovalen tunggal
30. Jawaban: a
2 = ikatan kovalen tunggal
a. Cl2 → ikatan kovalen tunggal
3 = ikatan kovalen koordinasi
b. N2 → ikatan kovalen rangkap tiga 4 = ikatan kovalen tunggal
c. O2 → ikatan kovalen rangkap dua 5 = pasangan elektron bebas
d. MgO → ikatan ion 36. Jawaban: c
e. K2O → ikatan ion Senyawa karbon dioksida (CO2) memiliki 2 buah
31. Jawaban: e ikatan kovalen rangkap dua seperti yang
digambarkan di bawah ini.
a. 19K = 2 . 8 . 8 . 1 → melepaskan 1 elektron
→ menangkap 1 elektron

••
••
b. 17Cl = 2 . 8 . 7 O C O

× ×

×
• •

• ו

••
••
c. 20Ca = 2 . 8 . 8 . 2 → melepaskan 2 elektron
37. Jawaban: d
d. 8O = 2 . 6 → menangkap 2 elektron
Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari
e. 5B = 2 . 3 → melepaskan 3 elektron selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur pe-
32. Jawaban: d nyusun senyawa.
a. unsur memiliki jumlah proton 16 a. MgO = 3,44 – 1,31 = 2,13
b. unsur tersebut untuk mencapai kestabilan b. HF = 3,98 – 2,20 = 1,78
perlu menangkap 2 elektron c. Na2O = 3,44 – 0,93 = 2,51
c. unsur tersebut tidak dapat membentuk
d. NaF = 3,98 – 0,93 = 3,05
senyawa ion dengan golongan VIIA
d. unsur tersebut memiliki elektron valensi 6 e. MgF2 = 3,98 – 1,31 = 2,67
(32 – 16 = 16 elektron, konfigurasi elektron Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
= 2 · 8 · 6 sehingga elektron valensi = 6) tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan
e. unsur tersebut merupakan golongan VIA oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektro-
negatifan paling banyak, yaitu NaF.
33. Jawaban: d
a. P → 4 = 2 . 2 38. Jawaban: b
melepaskan 2 elektron, membentuk ion P2+ ACl2 → A2+ + 2Cl–
b. Q → 8 = 2 . 6 Hal ini menunjukkan bahwa A melepaskan
menangkap 2 elektron, membentuk ion Q2– 2 elektron. Golongan yang memiliki 2 elektron
c. R → 6 = 2 . 4 valensi dan cenderung melepaskannya untuk
menangkap atau melepaskan 4 elektron membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan
d. S → 11 = 2 . 8 . 1 alkali tanah)
melepaskan 1 elektron, membentuk ion S+ a. alkali = memiliki 1 elektron valensi = cenderung
e. T → 12 = 2 . 8 . 2 membentuk ion +1
melepaskan 2 elektron, membentuk ion T2+ b. alkali tanah = memiliki 2 elektron valensi =
cenderung membentuk ion +2
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, akan
c. oksigen = memiliki 6 elektron valensi =
dapat terbentuk senyawa ion PQ.
cenderung membentuk ion -2
34. Jawaban: b d. halogen = memiliki 7 elektron valensi =
a. Amonium klorida merupakan senyawa kovalen cenderung membentuk ion -1
yang bersifat polar. e. gas mulia = merupakan golongan yang stabil,
b. Karbon tetraklorida merupakan senyawa sehingga tidak membentuk ion
kovalen nonpolar karena simetris.
39. Jawaban: b
c. Asam klorida merupakan senyawa kovalen
Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang stabil
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
dengan cara melepaskan 2 elektron, membentuk
negatifan.
ion Ca2+. Klorin menangkap elektron yang dilepas
d. Asam fluorida merupakan senyawa kovalen
Ca sehingga terbentuk ion Cl –. Ikatan yang
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
terbentuk adalah ikatan ion.
negatifan.
e. Magnesium klorida merupakan senyawa ion
sehingga bersifat polar.

Kimia Kelas X 45
40. Jawaban: b Nomor atom = 31
Pasangan elektron di antara N dan B merupakan Jumlah neutron = 70 – 31 = 39
milik atom N. Pasangan elektron antara N dan H
serta B dan F (nomor 1, 3, dan 5) merupakan ikatan  ×  +   × 
kovalen tunggal. Pasangan elektron nomor 4 3. Ar Ga = 
merupakan pasangan elektron bebas.   +  
= 
= 69,8
B. Uraian
4. a. R(2.7), paling mudah menangkap 1 elektron
1. a. Atom Jumlah Proton Jumlah Neutron untuk membentuk konfigurasi oktet.
16 O
b. S(2.8), sudah stabil sehingga sangat sulit
8 8
8 melepas atau menangkap elektron.
18 O 8 10
8
5. a. 16A: 2.8.6
b. Konfigurasi elektron kedua isotop sebagai Elektron valensi = 6
berikut. Unsur A terletak pada golongan VIA
16 O : 2 . 6 b. 20Ba: 2 . 8. 8 . 2
8
18 O
Elektron valensi = 2
8 :2.6 Unsur B terletak pada golongan IIA
Elektron valensi pada kedua isotop adalah 6.
c. 34C: 2 . 8 . 18 . 6
c. Isotop yang mempunyai jumlah proton sama
dengan jumlah neutron adalah 168O. Elektron valensi = 6
Gambar struktur atom pada atom 168O sebagai Unsur C terletak pada golongan VIA
berikut. d. 49D: 2 . 8 . 18 . 18 . 3
Elektron valensi = 3
Keterangan: Unsur D terletak pada golongan IIIA
= neutron
e. 52E: 2 . 8 . 18 . 18 . 6
= proton
= elektron Elektron valensi = 6
Unsur D terletak pada golongan VIA
Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan
2. a. Konfigurasi elektron unsur P, Q, dan R sebagai
adalah unsur A, C, dan E. Ketiganya terletak pada
berikut.
golongan VIA.
1) 2713P : 2 · 8 · 3
40
2) 18Q : 2 · 8 · 8 6. Harga keelektronegatifan unsur dalam satu periode
dari kiri ke kanan akan semakin besar. Oleh karena
3) 7031R : 2 · 8 · 18 · 3 itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri-ke kanan
b. 1) Unsur P mempunyai elektron valensi 3 juga sesuai harga keelektronegatifannya, yaitu B,
maka unsur P terletak pada golongan E, D, A, dan C.
IIIA.
2) Unsur Q mempunyai elektron valensi 8 7.
maka unsur Q terletak pada golongan Jenis Ikatan
VIIIA. Kovalen
No. Senyawa Ion
Tunggal Rangkap Rangkap Koordinasi
3) Unsur R mempunyai elektron valensi 3 2 3
maka unsur R terletak pada golongan
1. KOH ✓ ✓ – – –
IIIA. 2. MgO ✓ – – – –
c. Jumlah neutron unsur P, Q, dan R sebagai 3. Cl2 – ✓ – – –
4. HCN – ✓ – ✓ ✓
berikut. 5. CH3NO2 – ✓ ✓ ✓ ✓
1) 2713P : Nomor massa = 27 ×× ××
••
8. a. d.
•×

•×

H O H
××
•×

•×

××

Nomor atom = 13 F B F××


•• ×× × •
F
××
××

Jumlah neutron = 27 – 13 = 14 b.
••

××
××

××

C O
••

40
2) 18Q : Nomor massa = 40
••

×× • • ××
Nomor atom = 18 e.
••
••

•×

•×

Cl P Cl
××

××

O
× ××
••

c. ×× × • ××
••
××

Jumlah neutron = 40– 18 = 22 S O


••

Cl
××

××
••

••
×

××
70
3) 31R : Nomor massa = 70 O
••
••

46 Kunci Jawaban dan Pembahasan


9. a. Logam memiliki ikatan logam yang terdiri atas 4. Jawaban: d
beberapa atom pusat berupa ion positif (ion Berdasarkan pernyataan dalam soal, karbit
atom logam) dan elektron-elektron di bereaksi dengan air menghasilkan gas yang mudah
sekitarnya. terbakar. Hal ini berarti rumus kimia karbit adalah
b. Elektron-elektron tersebut saling tumpang CaC2. Senyawa CaC2 tersusun atas ion kalsium
tindih satu sama lain mengakibatkan elektron (Ca2+) dan ion karbida (C–). Dengan demikian,
mudah berpindah. nama CaC2 adalah kalsium karbida.
c. Elektron-elektron tersebut saling memegang 5. Jawaban: a
erat atom pusat yang berupa ion positif logam. Senyawa utama bauksit tersebut berupa Al2O3.
d. Oleh karena ikatannya yang kuat, saat Al2O3 terbentuk dari ion aluminium (Al3+) dan ion
dipukul-pukul logam tidak akan pecah dan oksida (O 2– ). Aluminium hanya mempunyai
hancur, tetapi hanya menggeser kedudukan bilangan oksidasi 3+ saja sehingga penamaan tidak
ion-ion di dalamnya. perlu menggunakan angka, seperti II atau III.
Dengan demikian, logam bersifat ulet, mudah Dengan demikian, nama senyawa Al2O3 yaitu
ditempa, dan dapat diulur menjadi kawat. aluminium oksida.
10. a. Padatan senyawa kovalen bersifat lunak dan 6. Jawaban: e
rapuh. NH4Cl terbentuk dari kation amonium (NH4+) dan
b. Tidak menghantarkan arus listrik. anion klorida (Cl–). Jadi, nama senyawanya adalah
c. Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah. amonium klorida. Amonium sulfat mempunyai
d. Pada suhu kamar berwujud gas, cair (Br2), dan rumus (NH4)2SO4. Natrium klorida mempunyai
padat (I2). rumus NaCl. Amonium karbonat mempunyai rumus
e. Larut dalam pelarut polar. (NH4)2CO3. Natrium sulfat mempunyai rumus
(Na)2SO4.
7. Jawaban: c
Bab IV Tata Nama Senyawa dan Per- Senyawa nitrogen(V) oksida dinamakan juga
dinitrogen pentaoksida. Bilangan oksidasi atom N
samaan Reaksi Sederhana = +5 sehingga rumus senyawa nitrogen(V) oksida
adalah N2O5.
8. Jawaban: c
Senyawa merkuri(I) nitrat mengandung kation Hg+
dan anion NO–3. Dengan demikian, rumus kimia
A. Pilihan Ganda merkuri(I) nitrat = HgNO3.
1. Jawaban: c 9. Jawaban: c
Logam Na mempunyai kation Na+ saja. Logam Mg Kalsium oksida mempunyai rumus kimia CaO. Jika
mempunyai kation Mg 2+ saja. Logam Au direaksikan dengan air (H2O) akan menghasilkan
mempunyai kation Au + dan Au 3+. Logam Cr basa atau hidroksida yaitu kalsium hidroksida.
mempunyai kation Cr2+ dan Cr3+. Logam Hg Kalsium hidroksida mempunyai rumus kimia
mempunyai kation Hg+ dan Hg2+. Ca(OH)2.
10. Jawaban: c
2. Jawaban: c
Senyawa hidrat merupakan beberapa senyawa
SnCl2 tersusun dari ion timah(II) (Sn2+) dan ion
yang berwujud kristal yang mampu mengikat air
klorida (Cl –). Nama senyawa SnCl 2 adalah
dari udara atau bersifat higroskopis. Penamaan
timah(II) klorida. Timah klorida, timah(I) klorida,
senyawa hidrat seperti penamaan senyawa
dan timah diklorida merupakan penamaan yang
lainnya, tetapi ditambahkan angka Yunani yang
salah. Timah(IV) klorida mempunyai rumus kimia
menyatakan banyaknya air kristal hidrat, sebelum
SnCl4.
kata hidrat. MgSO 4·7H 2O mempunyai nama
3. Jawaban: d magnesium sulfat heptahidrat.
Br – : ion bromida 11. Jawaban: e
BrO– : ion hipobromit
No. Rumus Kimia Nama Kimia
BrO2– : ion bromit
1. Al2(C2O4)3 aluminium oksalat
BrO3– : ion bromat 2. K2 O kalium oksida
BrO4– : ion perbromat 3. HCN asam sianida
4. BaO barium oksida
5. K2MnO4 kalium manganat

Kimia Kelas X 47
12. Jawaban: e 2. a. Al2(SO4)3 : Al3+ dan SO42–
Senyawa poliatom adalah senyawa yang terdiri b. Sn(CO3)2 : Sn4+ dan CO32–
atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang
c. Mg(CN)2 : Mg2+ dan CN–
berbeda. Misal kalsium sianida (Ca(CN)2) dan
amonium nitrat (NH4NO3). Kalsium klorida (CaCl2), d. CaF2 : Ca2+ dan F–
perak bromida (AgBr), barium sulfida (BaS2), e. CH3COOH : CH3COO– dan H+
besi(III) oksida (Fe2O3) merupakan senyawa biner 3. a. Kalium oksalat dihidrat
yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam. b. Magnesium sulfat heptahidrat
Natrium hidroksida (NaOH) merupakan senyawa c. Natrium sulfat pentahidrat
poliatom yang berupa basa. Asam iodida (HI)
merupakan senyawa asam. Diklor trioksida (Cl2O3) 4.
Senyawa Biner Senyawa Poliatom
dan fosfor pentaklorida (PCl5) merupakan senyawa
biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan silikon tetrahidrida asam format
(SiH4) (HCOOH)
nonlogam.
belerang diklorida asam kromat
13. Jawaban: b (SCl2) (H 2 CrO 4)
asam iodida magnesium silikat
Ion Ca2+ = ion kalsium (HI) (MgSiO3)
Ion SiO32– = ion silikat krom(III) klorida barium hipoiodat
(CrCl3) (Ba(IO)2)
Ca2+ + SiO32– → CaSiO3
Senyawa CaSiO3 mempunyai nama kalsium silikat.
Bilangan oksidasi kalsium hanya satu jenis (2+) 5. (NH4)2Cr2O7 terbentuk dari ion NH4+ dan Cr2O72–.
Nama kimianya amonium dikromat. Senyawa
sehingga tidak ada angka Romawi setelah nama
tersebut termasuk senyawa poliatom. Cr 2O 3
unsur depan. Ion antimonit = SbO33–, ion antimonat terbentuk dari ion Cr3+ dan O2–. Nama kimianya
= SbO43–, dan ion tiosulfat = S2O32–. krom(III) oksida. Senyawa tersebut termasuk
senyawa biner yang terbentuk dari unsur logam
14. Jawaban: d
dan nonlogam.
FeS (besi(II) sulfida) merupakan senyawa biner
yang tersusun dari unsur logam dan nonlogam. HCl
(asam klorida) merupakan senyawa asam yang
tersusun dari unsur nonlogam dan nonlogam. FeCl2
(bes(II) klorida) merupakan senyawa biner yang
tersusun dari unsur logam dan nonlogam. H2S A. Pilihan Ganda
(asam sulfida) merupakan senyawa asam anorganik.
1. Jawaban: d
15. Jawaban: b Reaksi pembakaran senyawa organik selalu
Natrium tiosulfat mempunyai rumus kimia membutuhkan O2 (oksigen). Reaksi pembakaran
Na2S2O3. Senyawa tersebut terbentuk dari ion Na+ sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O. Reaksi
dan S2O32–. C2O42– merupakan ion oksalat. SbO33– pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO
merupakan ion antimonit. SbO43– merupakan ion dan H2O.
antimonat. Natrium hanya mempunyai satu jenis
bilangan oksidasi (1+). 2. Jawaban: a
Reaktan merupakan zat pereaksi. Zat yang
B. Uraian merupakan reaktan adalah Al dan H 2 SO 4 .
Sementara itu, Al2(SO4)3 dan H2 merupakan produk
1. (hasil reaksi).
No. Rumus Nama Kimia

1. SO 3 belerang trioksida
3. Jawaban: e
2. N2O 4 dinitrogen tetraoksida
Misal persamaan reaksi:
3. FePO 4 besi(III) fosfat aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + dH2O( )
4. Mg3N2 magnesium nitrida + eNO(g)
5. Al(OH)3 aluminium hidroksida a=1
6. H2CO 3 asam karbonat Cu: a = c
c=1
H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e . . . (2)
O: 3b = 6c + d + e . . . (3)

48 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Persamaan laju reaksi setara:
3b = 6c +  b + e
Al +
O2 →  Al2O3
2  b = 6c + e . . . (4)
Jika dikalikan 4, persamaan laju reaksi menjadi:
Persamaan reaksi (2) dan 4) 4Al + 3O2 → 2Al2O3
2  (2c + e) = 6c + e Jadi, koefisien a = 4, b = 3, dan c = 2.
6. Jawaban: c
5c + 2  e = 6c + e
Misal persamaan reaksi:
5 + 2  e = 6 + e aKNO3 + bS + cC → dK2S + eCO2 + fN2
a=1
1  e = 1 K: a = 2d S: b = d
e =
 1 = 2d b = 
b = 2c + e d = 
b = 2 +
 N: a = 2f C: c = 2e
 1 = 2f c=3
b=2

f = 
b = 2d
2d = 2
 O: 3a = 2e
3 = 2e
2d = 

e =

d = 
Jadi, persamaan reaksi tersebut setara jika c = 2e.
Jadi, persamaan reaksi setara:
Cu(s) + 
HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) +  H2O( ) 7. Jawaban: b
Pada suatu persamaan reaksi, larutan disimbolkan
+
 NO(g) dengan (aq). Larutan yang terdapat dalam per-
samaan reaksi di atas terdiri atas larutan asam
Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
klorida (HCl(aq)) dan larutan mangan(II) klorida
3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O( ) (MnCl2(aq)). Namun, larutan yang merupakan
+ 2NO(g) produk hanya mangan(II) klorida.
4. Jawaban: a 8. Jawaban: c
Reaksi yang terjadi adalah: aHNO2 → bNO + HNO3 + H2O
Aluminium + besi(III) oksida → aluminium oksida + besi
Al + Fe2O3 → Al2O3 + Fe Jumlah H sebelah kiri = a
a=3
Jumlah Al di sebelah kiri berbeda dengan jumlah Jumlah H sebelah kanan = 3
Al di sebelah kanan. Demikian juga jumlah Fe di Jumlah N sebelah kiri = a = 3 3=b+1
sebelah kiri berbeda dengan jumlah Fe di sebelah Jumlah N sebelah kanan = b + 1 b = 2
kanan. Agar persamaan reaksi setara, jumlah Al 9. Jawaban: a
di sebelah kiri disamakan dengan jumlah Al di Misal: a = 1
sebelah kanan, begitu pula dengan jumlah Fe. Fe: 2a = 2c
Persamaan reaksi menjadi: 2 = 2c
2Al + Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe c=1
5. Jawaban: e O: 3a + 4b = 12c + d
Misal: a = 1 3 + 4b = 12 + d
Al: a = 2c 4b – d = 9 . . . (1)
1 = 2c H: 2b = 2d
c =  2b – 2d = 0 . . . (2)
S: b = 3c
O: 2b = 3c
b=3
2b =
 Persamaan (2)
2b – 2d = 0
b =
6 – 2d = 0
d=3

Kimia Kelas X 49
Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut. Persamaan (2)
Fe2O3 + 3H2SO4 → Fe2(SO4)3 + 3H2O b=c+d

Perbandingan antara koefisien b dan d = 3 : 3 = 1 : 1. 2=c+

10. Jawaban: c  
c=1
=

Gas karbon dioksida (CO2) jika direaksikan dengan


gas amonia (NH3) akan menghasilkan serbuk Persamaan reaksi setara:
amonium sianida (NH4CN) dan uap air (H2O).  
Br2 + 2KOH →
KBr +
KBrO3 + H2O
Serbuk NH 4 CN berwujud padat sehingga
disimbolkan dengan fase (s) sedangkan uap air Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
berwujud gas sehingga disimbolkan dengan fase 3Br2 + 6KOH → 5KBr + KBrO3 + 3H2O
(g). Dengan demikian, persamaan reaksi yang Jadi, perbandingan koefisien reaksi antara Br2 dan
belum setara untuk reaksi tersebut sebagai berikut. KBrO3 = 3 : 1.
CO2(g) + NH3(g) → NH4CN(s) + H2O(g) 4. Terlebih dahulu disamakan salah satu unsur sejenis
di ruas kiri dan ruas kanan. Unsur yang disamakan
B. Uraian dapat dipilih salah satu, yaitu K, Mn, H, dan Fe.
1. Berbagai wujud zat dalam persamaan reaksi Misalkan pada reaksi ini yang disamakan adalah
sebagai berikut: unsur K. Unsur K di ruas kiri ada satu, sedangkan
a. zat padat (s), di ruas kanan ada dua sehingga KMnO4 diberi
b. zat cair ( ), angka 2 dan koefisien K2SO4 diberi angka 1.
c. larut dalam air (aq), dan Pada koefisien senyawa yang lain diisi dengan
d. gas (g). abjad sehingga persamaan reaksi sebagai berikut.
2KMnO 4 + aH 2SO 4 + bFeSO 4 → 1K 2 SO 4 +
2. a. 2HNO3(aq) + Ba(OH)2(aq) → Ba(NO3)2(aq) + 2H2O(s)
asam nitrat barium hidroksida barium nitrat air
cMnSO4 + dFe2(SO4)3 + eH2O

Persamaan ruas → ruas kiri = ruas kanan
b. CO(g) + O (g)
 2
→ CO2(g) K⇒2=2
karbon
monoksida
oksigen karbon
dioksida
Mn ⇒ 2 = c → c = 2
O ⇒ 8 + 4a + 4b = 4 + 4c + 12d + e
c. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
magnesium asam klorida magnesium hidrogen
H ⇒ 2a = 2e → a = e
klorida S ⇒ a + b = 1 + c + 3d

3. Persamaan reaksi: Fe ⇒ b = 2d → d =  b
aBr2 + bKOH → cKBr + dKBrO3 + eH2O Persamaan O:
Misal: a = 1 8 + 4a + 4b = 4 + 4c + 12d + e → substitusi c =
Br: 2a = c + d 
2 = c + d . . . (1) 2, e = a, dan d =  b, sehingga persamaannya
K: b = c + d . . . (2) sebagai berikut.
O: b = 3d + e . . . (3) 3a – 2b = 4 . . .(persamaan 1)
H: b = 2e . . . (4) Persamaan S:

Persamaan (1) dan (2) a + b = 1 + c + 3d → subtitusi c = 2 dan d =  b,
b=c+d persamaan menjadi:
2=c+d 
b=2 a+b=1+2+1b
Persamaan (4) 
a –  b = 3 . . .(persamaan 2)
b = 2e
2 = 2e Selanjutnya salah satu variabel dalam persamaan
e=1 1 dan persamaan 2 dieliminasi.
Persamaan (3) Persamaan 1 : 3a – 2b = 4 ×1 3a – 2b = 4

b = 3d + e Persamaan 2 : a – b=3 ×4 4a – 2b = 12

2 = 3d + 1 –a = –8
1 = 3d a =8

d=

50 Kunci Jawaban dan Pembahasan


a=e P2O5 mempunyai nama difosfor pentaoksida atau
e=8 difosfor pentoksida.
Substitusi nilai a ke salah satu persamaan,
4. Jawaban: c
misalnya persamaan 1.
Kalium nitrida mempunyai rumus kimia K3N. Jadi,

3 × 8 – 2b = 4 ⇔ b = 10, d =  × 10 = 5 kalium nitrida terbentuk dari satu ion K+ dan satu
Jadi, persamaan reaksinya sebagai berikut. ion N3–.
2KMnO 4 + 8H 2SO 4 + 10FeSO 4 → K 2 SO 4 + 5. Jawaban: c
2MnSO4 + 5Fe2(SO4)3 + 8H2O Al2Se3 merupakan senyawa biner antara unsur
logam dan nonlogam. Al2Se3 terbentuk dari ion Al3+
5. Reaksi pembakaran glukosa sebagai berikut. dan Se2–. Nama senyawanya adalah aluminium
C6H12O6 + O2 → CO2 + H2O (belum setara) selenida karena aluminium hanya mempunyai satu
Misal persamaan reaksi: kation saja (+3).
aC6H12O6 + bO2 → cCO2 + dH2O 6. Jawaban: c
a=1 Jika ion-ion Ag+, Zn2+, dan Al3+ bergabung dengan
C: 6a = c ion hidroksida (OH–) maka rumus basa yang
6= c terbentuk sebagai berikut.
c=6 Ag+ + OH– → AgOH (perak hidroksida)
H: 12a = 2d Zn2+ + OH– → Zn(OH)2 (zink hidroksida)
12 = 2d
Al3+ + OH– → Al(OH)3 (aluminium hidroksida)
d=6
O: 6a + 2b = 2c + d 7. Jawaban: e
6 + 2b = 12 + 6 Senyawa NaH2PO4 terbentuk dari ion Na+ dan ion
2b = 12 H2PO4– (ion dihidrogen fosfat) sehingga memiliki
b=6 nama natrium dihidrogen fosfat. Hal ini berbeda
Jadi, persamaan reaksi pembakaran glukosa yang dengan senyawa Na2HPO4 yang tersusun atas dua
sudah setara sebagai berikut. ion Na+ dan ion HPO42– (ion hidrogen fosfat).
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O 8. Jawaban: b
Dinitrogen tetraoksida merupakan senyawa biner
yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam.
Aturan penamaannya ditandai dengan awalan
angka Yunani yang menyatakan jumlah atom-atom
nonlogam, diikuti dengan nama unsur dan diakhiri
dengan akhiran-ida. Jadi, senyawa dinitrogen
A. Pilihan Ganda tetraoksida terdiri atas dua unsur nitrogen dan
empat unsur oksigen. Rumus kimianya N2O4.
1. Jawaban: d
Ion aluminium hanya mempunyai bilangan oksidasi 9. Jawaban: b
+3, sedangkan ion sulfat mempunyai bilangan Natrium hipoklorit terbentuk dari kation natrium
oksidasi –2. Jika ion Al3+ dan SO42– membentuk (Na+) dan anion hipoklorit (ClO–). Jadi, rumus
senyawa maka rumus yang terbentuk sebagai senyawa natrium hipoklorit yaitu NaClO. NaCl
berikut. mempunyai nama natrium klorida. NaClO2 mem-
Al3+ + SO42– → Al2(SO4)3 punyai nama natrium klorit. NaClO3 mempunyai
nama natrium klorat. NaClO4 mempunyai nama
2. Jawaban: a
natrium perklorat.
Ca 3 (PO 4 ) 2 merupakan senyawa poliatom.
Penamaan unsur depan tidak diikuti angka Romawi 10. Jawaban: d
karena kalsium hanya mempunyai satu macam Rumus senyawa yang dapat terbentuk dari kation
kation saja. Jadi, nama yang tepat untuk senyawa dan anion tersebut sebagai berikut.
Ca3(PO4)2 adalah kalsium fosfat. Na+ + CN– → NaCN
3. Jawaban: c Na+ + SO32– → Na2SO3
P2O5 merupakan senyawa biner yang terdiri atas Na+ + PO43– → Na3PO4
unsur nonlogam dan nonlogam. Aturan penamaan- Ca2+ + CN– → Ca(CN)2
nya ditandai dengan awalan angka Yunani yang
Ca2+ + SO32– → CaSO3
menyatakan jumlah atom nonlogam, diikuti dengan
nama unsur dan diakhiri dengan akhiran -ida. Jadi, Ca2+ + PO43– → Ca3(PO4)2

Kimia Kelas X 51
Au3+ + CN– → Au(CN)3 NaHCO3 + H + → Na+ + H2O + CO2
Au3+ + SO32– → Au2(SO3)3 Jumlah muatan reaktan sama dengan jumlah
muatan produk sebesar 1+.
Au3+ + PO43– → AuPO4
17. Jawaban: b
11. Jawaban: e
aAl(s) + bHNO3(aq) → cAl(NO3)3(aq) + dH2(g)
Senyawa tembaga(II) perklorat heksahidrat
Misal: a = 1
merupakan senyawa hidrat yang mempunyai
Al: a = c
rumus kimia Cu(ClO4)2·6H2O. Senyawa tersebut
c=1
mengandung 1 atom Cu, 2 atom Cl, ((4 × 2) + 6 =
H: b = 2d
14) atom O, dan (6 × 2) = 12 atom H.
N: b = 3c
12. Jawaban: d b=3
Mg(NO3)2 = magnesium nitrat O: 3b = 9c
Rumus kimia magnesium nitrit = Mg(NO2)2 3·3=9·1
9=9
NaSO 4 merupakan rumus kimia yang salah,
b = 2d
seharusnya Na2SO4. 3 = 2d
NH4NO3 = amonium nitrat

Rumus kimia amonium nitrit = NH4NO2 d= 


Fe(OH)3 = besi(III) hidroksida Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
K2CO3 = kalium karbonat

Al(s) + 3HNO3(aq) → Al(NO3)3(aq) +  H2(g)


Rumus kimia kalium bikarbonat = KHCO3.
Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
13. Jawaban: c 2Al(s) + 6HNO3(aq) → 2Al(NO3)3(aq) + 3H2(g)
Tembaga(I) oksida terbentuk dari ion Cu+ dan O2–
sehingga rumus kimianya Cu2O. Besi(II) oksida Jadi, zat yang mempunyai koefisien sama adalah
terbentuk dari ion Fe2+ dan O2– sehingga rumus Al dan Al(NO3)3 dengan koefisien 2.
kimianya FeO. Tembaga mempunyai bilangan 18. Jawaban: e
oksidasi +1 dan +2 sehingga jika berikatan dengan Misal: a = 1
oksigen akan membentuk senyawa Cu2O dan Cl: 2a = c + d
CuO. Besi mempunyai bilangan oksidasi +2 dan 2 = c + d . . . (1)
+3 sehingga jika berikatan dengan oksigen akan Na b = c + d . . . (2)
membentuk senyawa FeO dan Fe2O3. O: b = 3d + e . . . (3)
14. Jawaban: e H: b = 2e . . . (4)
Senyawa Al 2(SO 4) 3·10H 2O (aluminium sulfat Persamaan (1) dan (2)
dekahidrat) mengandung 2 atom Al, 3 atom S, 2=c+d
((4 × 3) + 10 = 22) atom O, dan (10 × 2 = 20) b=c+d
atom H. b=2
15. Jawaban: c Persamaan (4)
Oksida nonlogam CO2 (karbon dioksida) yang b = 2e
bereaksi dengan air akan membentuk asam 2 = 2e
karbonat. Reaksinya: e=1
Persamaan (3)
CO2 + H2O → H2CO3 b = 3d + e
karbon dioksida air asam karbonat 2 = 3d + 1
Asam nitrat mempunyai rumus kimia HNO3. Asam 3d = 1
sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4. Asam 
d=

kromat mempunyai rumus kimia H2CrO4. Asam


oksalat mempunyai rumus kimia H2C2O4. Persamaan (2)
b=c+d
16. Jawaban: c 
Jumlah atom di sebelah kiri dan di sebelah kanan 2=c+


dalam persamaan reaksi harus sama. Selain itu, c=1

jumlah muatan reaktan juga harus sama dengan Persamaan reaksi setara:
jumlah muatan produk. Dengan demikian, persama-  
an reaksi NaHCO3 dengan asam sebagai berikut. Cl2(g) + 2NaOH(aq) → 1
NaCl(aq) +
NaClO3(aq)
+ H2O( )

52 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi: 22. Jawaban: b
3Cl2(g) + 6NaOH(aq) → 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + Senyawa yang digunakan sebagai bahan pem-
3H2O( ) buatan sulfur dioksida merupakan senyawa yang
Jadi, harga a, b, c, d, dan e secara berturut-turut bertindak sebagai reaktan. Senyawa tersebut
adalah 3, 6, 5, 1, dan 3. adalah Na2SO3 dan HCl. Nama kimia senyawa
tersebut adalah natrium sulfit (Na2SO3) dan asam
19. Jawaban: c klorida (HCl).
Fe2O3: besi(III) oksida, simbol s berwujud padat
23. Jawaban: e
H2SO4: asam sulfat, simbol aq berwujud larutan
Pada reaksi:
Fe2(SO4)3: besi(III) sulfat, simbol aq berwujud larutan
H2O: air, simbol berwujud cair NaHCO3 + KHC4H4O6 → NaKC4H4O6 + H2O + CO2
Jadi, persamaan reaksi dalam bentuk nama kimia Seluruh perbandingan koefisien antarzatnya sama.
menjadi: Oleh karena reaksi sudah setara maka perbanding-
padatan besi(III) oksida + larutan asam sulfat → an koefisien antarzatnya adalah 1 : 1. Soda kue
larutan besi(III) sulfat + air (NaHCO 3 ) mempunyai nama kimia natrium
bikarbonat. Cream of tartar mempunyai rumus
20. Jawaban: a KHC4H4O6. NaHCO3 terbentuk dari ion Na+ dan
Misal: a = 1, maka pada atom: HCO3–.
N; 2a = e
e =2 24. Jawaban: d
H; 8a + b = 2d + 3e Misal persamaan reaksi:
8 + b = 2d + 6 aC2H5OH + bO2 → cCO2 + dH2O
b – 2d = –2 . . . (i) a=1
S; a = c C: 2a = c
c =1 c=2
O; 4a + b = 4c + d H: 6a = 2d
4+b =4+d 6 = 2d
b–d =0 d=3
b =d O: a + 2b = 2c + d
Substitusi ke persamaan (i) 1 + 2b = 4 + 3
b – 2d = –2 2b = 6
d – 2d = –2 b=3
–d = –2 Jadi, persamaan reaksi setaranya:
d =2 C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
b =2 Perbandingan koefisien senyawa-senyawa yang
Na; b = 2c terlibat dalam reaksi adalah 1 : 3 : 2 : 3.
2 = 2c → c = 1
Jadi persamaan reaksi sebagai berikut. 25. Jawaban: c
(NH4)2SO4(s) + 2NaOH(s) → Na2SO4 (s) + 2H2O( ) Seng sulfat memiliki rumus kimia ZnSO4. Senyawa
+ 2NH3(g) ini dihasilkan dari reaksi antara CuSO4 dan Zn
Perbandingan koefisien reaksi antara NaOH dan seperti pada persamaan reaksi berikut.
H2O yaitu = NaOH : H2O = 2 : 2 = 1 : 1 CuSO4(aq) + Zn(s) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
26. Jawaban: e
21. Jawaban: b
Misal persamaan reaksi:
aFeS2 + 5O2 → bFeO + 4SO2
aBa(OH)2(aq) + bHBr(aq) → cBaBr2(aq) + dH2O( )
Jumlah atom sebagai berikut.
a=1
Fe; a = b
Ba: a = c
S; 2a = 4
c=1
a =2
O: 2a = d
O; 10 = b + 8
d=2
b =2
H: 2a + b = 2d
Jadi, persamaan reaksi
2+b=4
2FeS2 + 5O2 → 2FeO + 4SO2
b=2
Koefisien a = 2, b = 2
Br: b = 2c
2=2

Kimia Kelas X 53
Persamaan reaksi setara: H: 6b = 5c + 2d
Ba(OH)2(aq) + 2HBr(aq) → BaBr2(aq) + 2H2O( ) 6 = 5 + 2d
Jadi, senyawa yang mempunyai perbandingan 1 = 2d
koefisien 1 : 2 adalah Ba(OH)2 dan HBr.
d= 

27. Jawaban: e O: b = c
Persamaan reaksi dimisalkan: 1=1
aSiO2 + bCaF2 + cH2SO4 → dCaSO4 + eSiF4 + Persamaan reaksi setara:
fH2O
Misal: a = 1 Na(s) + C2H5OH(aq) → C2H5ONa(aq) + 
H (g)
 2
Jumlah atom sebagai berikut. Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
Si; a = e
2Na(s) + 2C2H5OH(aq) → 2C2H5ONa(aq) + H2(g)
e =1
O; 2a + 4c = 4d + f Jadi, koefisien H2 jika reaksi sudah setara adalah 1.
2 + 4c = 4d + f . . . (1) 30. Jawaban: d
Ca; b = d . . . (2) Belerang dibakar menghasilkan belerang trioksida.
F; 2b= 4e Persamaan reaksinya:
2b = 4 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g)
b =2
Selanjutnya, belerang trioksida dengan air
Persamaan (2)
menghasilkan asam sulfat. Persaman reaksinya:
b =d
SO3(g) + H2O( ) → H2SO4(aq)
d =2
H; 2c= 2f . . . (3) Belerang trioksida berwujud gas. Koefisien oksigen
S; c = d adalah 3. Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4.
c =2 Perbandingan koefisien S : O2 = 2 : 3. Perbandingan
Persamaan (3) koefisien SO3 : H2O sama dengan H2O : H2SO4 =
2c = 2f 1 : 1.
2f = 4
f =2 B. Uraian
Persamaan (1) 1. Penamaan senyawa asam sebagai berikut.
2 + 4c = 4d + f
a. Penamaan yang tidak mengandung O dengan
2+8 =8+2
cara menyebut asam yang menggantikan
Jadi, a = 1, b = 2, c = 2, d = 2, e = 1, dan f = 2
nama hidrogen kemudian diikuti nama atom
Persamaan reaksi setara:
yang berikatan dan diakhiri dengan -ida.
SiO2 + 2CaF2 + 2H2SO4 → 2CaSO4 + SiF4 + 2H2O Contoh HCl = asam klorida.
Spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2 b. Asam yang mengandung O ada dua
yaitu CaF2, H2SO4, CaSO4, dan H2O. kemungkinan, yaitu untuk atom yang terikat
28. Jawaban: c dengan bilangan oksidasi besar berakhiran
Garam dapur (NaCl) jika direaksikan dengan larutan -at dan kecil berakhiran -it. Contoh H2SO4 =
perak nitrat (AgNO3) akan menghasilkan larutan asam sulfat dan H2SO3 = asam sulfit.
natrium nitrat dan endapan putih perak klorida. Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan
Persamaan reaksi setaranya sebagai berikut. nama atom yang terikat –OH dan diikuti dengan
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s) menyebut hidroksida. Contoh NaOH = natrium
garam perak natrium perak hidroksida.
dapur nitrat nitrat klorida 2. a. Senyawa biner logam dan nonlogam: NaBr,
29. Jawaban: a Li2S, dan KI.
Persamaan reaksi: b. Senyawa biner nonlogam dan nonlogam: HCl,
N2O3, dan CO2.
aNa(s) + bC2H5OH(aq) → cC2H5ONa(aq) + dH2(g) c. Senyawa poliatom: H 3 PO 4, HSCN, dan
Misal: a = 1 Zn(OH)2.
Na: a = c d. Senyawa asam: HCl, H3PO4, dan HSCN.
c=1 e. Senyawa basa: Zn(OH)2.
C: 2b = 2c f. Senyawa hidrat: Na2CO3·5H2O.
2b = 2
b=1

54 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. a. Li3N : kalium nitrida sehingga koefisien O2 menjadi 2. Atom
b. CuO : tembaga(II) oksida C di sebelah kanan dan kiri sudah sama.
c. Ba3(PO3)2 : barium fosfit CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
d. CaC2O4 : kalium oksalat 3) CaCO 3(s) + HCl(aq) → CaCl 2(aq) +
e. Zn(OH)2 : zat hidroksida H2O( ) + CO2(g)
Jumlah atom Ca, atom C, dan atom O di
4. a. Perak fluorida sebelah kanan dan kiri sudah sama.
Satu Ag+ dan satu F– = AgF Koefisien HCl diubah menjadi 2 sehingga
b. Natrium sulfida jumlah atom H dan atom Cl di sebelah
Dua Na+ dan satu S2– = Na2S kanan dan kiri sama.
c. Karbon tetraklorida
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) +
Satu C4+ dan empat Cl– = CCl4
H2O( ) + CO2(g)
d. Fosfor pentaklorida
Satu P5+ dan lima Cl– = PCl5 8. a. aH2SO4(aq) + bHI(aq) → cH2S(g) + d I2(g) +
e. Asam kromat eH2O( )
Dua H+ dan satu CrO42– = H2CrO4 atom H : 2a + b = 2c + 2e
atom S : a= c
5. Pereaksi:
atom O : 4a = e
FeS = besi(II) sulfida
atom I : b = 2d
HCl = asam klorida
misal: a = 1, maka a = c = 1
Hasil reaksi:
e = 4(1) = 4
FeCl2 = besi(II) klorida
H2S = asam sulfida 2(1) + b = 2(1) + 2(4)
b=8
6. Angka koefisien adalah angka di depan unsur atau 
senyawa yang terlibat dalam persamaan reaksi. d = b
Sementara itu, angka indeks adalah angka yang 
menunjukkan perbandingan unsur-unsur dalam tiap =  (8)
senyawa. Misal pada persamaan reaksi berikut. =4
angka koefisien Jadi, persamaan reaksi setara sebagai
berikut.
2Na(s) + 2H2O( ) → 2NaOH(aq) + 1H2(g) H2SO4(aq) + 8HI(aq) → H2S(g) + 4I2(g) +
4H2O( )
angka indeks
b. Zat-zat yang bertindak sebagai pereaksi:
Angka koefisien dan angka indeks satu tidak perlu
H2SO4 = asam sulfat
ditulis. Angka indeks tidak boleh diubah (harus tetap).
HI = asam iodida
7. a. Persamaan reaksi yang setara
1) Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(s) + H2(g) c. Zat-zat yang bertindak sebagai hasil reaksi
H2S = asam sulfida
2) 2H2(s) + O2(g) → 2H2O( )
I2 = iodin
b. Persamaan reaksi yang belum setara: H2O = air
1) Mg(s) + O2(g) → MgO(s)
9. a. aKClO3(s) → bKCl(s) + cO2(g)
Jumlah atom O di sebelah kanan Misal a = 1
disamakan dengan jumlah atom O di K: a = b
sebelah kiri. Setelah itu, jumlah atom Mg b=1
di sebelah kanan disamakan dengan Cl: a = b
jumlah Mg di sebelah kiri. O: 3a = 2c
2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s) 3 = 2c

2) CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) c= 


Jumlah atom H di sebelah kanan dikalikan
Persamaan reaksi setara:
2 agar sama dengan jumlah atom H di

sebelah kiri. Dengan demikian, jumlah KClO3(s) → KCl(s) +  O2(g)


atom O di sebelah kanan menjadi 4 Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
sedangkan di sebelah kiri hanya 2 2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)

Kimia Kelas X 55
Perbandingan koefisien reaksi: Persamaan reaksi setaranya:
KClO3 : KCl : O2 = 2 : 2 : 3 C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Persamaan reaksi menggunakan nama
b. Logam natrium direaksikan dengan larutan
senyawa:
etanol (C2H5OH) menghasilkan larutan natrium
kalium klorat padat → kalium klorida + oksigen
etanolat dan gas hidrogen.
b. aMnO4(s) + bHCl(aq) → cMnCl2(aq) + dH2O( ) Persamaan reaksinya:
+ eCl2(g) aNa(s) + bC2H5OH(aq) → cC2H5ONa(aq)
Misal a = 1 + dH2(g)
Mn: a = c Misal: a = 1
c=1 Na: a = c
O: 4a = d c=1
d=4 C: 2b = 2c
H: b = 2d b=1
b=8 H: 6b = 5c + 2d
Cl: b = 2c + 2e 6 = 5 + 2d
8 = 2 + 2e 1 = 2d
6 = 2e 
e=3 d= 
Persamaan reaksi setara: O: b = c
MnO4(s) + 8HCl(aq) → MnCl2(aq) + 4H2O( ) 1=1
+ 3Cl2(g) Persamaan reaksi setaranya:
Perbandingan koefisien reaksi: 
Na(s) + C2H5OH(aq) → C2H5ONa(aq) +  H2(g)
MnO4 : HCl : MnCl2 : H2O = 1 : 8 : 1 : 4 : 3
Persamaan reaksi menggunakan nama Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi:
senyawa: 2Na(s) + 2C2H5OH(aq) → 2C2H5ONa(aq) + H2(g)
mangan(VIII) oksida + asam klorida →
c. Logam tembaga direaksikan dengan larutan
mangan(II) klorida + air + klorida
asam nitrat menghasilkan larutan tembaga(II)
c. aFeSO4(s) + bH2O( ) → cFeSO4·10H2O(s) nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida.
Persamaan reaksi setara tinggal mengganti Persamaan reaksinya:
koefisien b menjadi 10. Jadi, persamaan reaksi aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) +
setara: dH2O( ) + eNO2(g)
FeSO4(s) + 10H2O( ) → FeSO4·10H2O(s) Misal: a = 1
Persamaan reaksi menggunakan nama Cu: a = c
senyawa: c=1
besi(II) sulfat + air → besi sulfat dekahidrat H: b = 2d . . . (1)
N: b = 2c + e
10. a. Bahan bakar elpiji propana (C3H8) dibakar b = 2 + e . . . (2)
dengan oksigen menghasilkan gas karbon O: 3b = 6c + d + 2e
dioksida dan uap air. 3b = 6 + d + 2e . . . (3)
Persamaan reaksinya:
aC3H8(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O(g) Persamaan (1) dan (2):
b=2+e
Misal: a = 1 2d = 2 + e . . . (4)
C: 3a = c Persamaan (1) dan (3):
c=3 3b = 6 + d + 2e
H: 8a = 2d 3(2d) = 6 + d + 2e
8 = 2d 6d = 6 + d + 2e
d=4 5d = 6 + 2e . . . (5)
O: 2b = 2c + d
2b = 6 + 4 Persamaan (4) dan (5):
2b = 10 2d = 2 + e × 2 4d = 4 + 2e
b=5 5d = 6 + 2e × 1 5d = 6 + 2e
––––––––––– –
–d = –2
d=2

56 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Persamaan (4): c. Belerang + tembaga → tembaga sulfida
2d = 2 + e S + Cu → CuS
2(2) = 2 + e 32 gram + 64 gram = 96 gram
4=2+e Massa Cu dalam CuS jika massa S = 32 gram
e=2 
Persamaan (1): =
 × 32 gram
b = 2d = 64 gram (terbukti)
b = 2(2) = 4
d. Tembaga + oksigen → tembaga oksida
Persamaan reaksi setaranya: Cu + O → CuO
Cu(s) + 4HNO 3 (aq) → Cu(NO 3 ) 2 (aq) + 16 gram + 4 gram = 20 gram
2H2O( ) + 2NO2(g)
Massa O dalam CuO jika massa Cu = 16 gram

=  × 16 gram

Bab V Hukum Dasar Kimia = 4 gram (terbukti)


e. Magnesium + nitrogen → magnesium nitrida
3Mg + N2 → Mg3N2
24 gram + 28 gram = 52 gram
Massa N 2 dalam Mg 3 N 2 jika massa Mg
A. Pilihan Ganda = 24 gram

1. Jawaban: d =  × 24 gram
Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa = 9,33 gram (tidak terbukti)
massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah Jadi, pada pilihan jawaban e tidak mengikuti hukum
tetap. Hal ini berarti jumlah zat sebelum reaksi Kekekalan Massa.
sama dengan jumlah zat sesudah reaksi atau
jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi selalu 4. Jawaban: e
sama. Menurut hukum Lavoisier, massa pereaksi =
massa hasil reaksi.
2. Jawaban: c
Massa Mg + massa O2 = massa MgO
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
4,8 gram + massa O2 = 8 gram
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
massa O2 = 3,2 gram
Massa pereaksi = massa hasil reaksi
Massa Fe + massa S = massa FeS 5. Jawaban: b
Massa Fe + 1,6 gram = 4,4 gram Massa H : O = 1 : 8
Massa Fe = 2,8 gram Massa hidrogen yang bereaksi = 5 gram sehingga
perbandingannya 5 gram : massa O = 1 : 8.
3. Jawaban: e

Reaksi yang mengikuti hukum Kekekalan Massa Massa O =  × 5 gram = 40 gram
sebagai berikut.
Jadi, massa air yang dihasilkan
a. Hidrogen + oksigen → air = 5 gram + 40 gram
H2 + O2 → H2O = 45 gram.
3 gram + 24 gram = 27 gram
6. Jawaban: b
Massa O2 dalam H2O jika massa H2 = 3 gram 2MgO → 2Mg + O2

=  × 3 gram 20 gram ? 8 gram

= 24 gram (terbukti) Massa Mg = massa MgO – massa O2


b. Besi + belerang → besi belerang = (20 – 8) gram
Fe + S → FeS = 12 gram
7 gram + 4 gram = 11 gram 7. Jawaban: c
Massa S dalam FeS jika massa Fe = 7 gram Persamaan reaksinya sebagai berikut.

 I2(s) + H2(g) → 2HI(g)
=  × 7 gram
Massa I2 + massa H2 = massa HI
= 4 gram (terbukti)
Massa I2 = 5 gram
Massa H2 = 5 gram

Kimia Kelas X 57
Massa HI = 1,25 gram total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
Massa zat yang tidak bereaksi dengan massa total zat-zat hasil reaksi”.
= massa zat sebelum reaksi – massa zat sesudah 2. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
reaksi
Mg + S → MgS
= (5 + 5) gram – 1,25 gram
6 gram + S = 14 gram
= (5 + 5) – 1,25 gram
S = (14 – 6) gram = 8 gram
8. Jawaban: b
Jadi, massa serbuk belerang yang telah bereaksi
CaCO3 + 2HCI → CaCI2(aq) + H2O( ) + CO2(g)
sebanyak 8 gram.
Y gram + 5,81 gram = 13,78 gram
Y gram = (13,78 – 5,81) gram 3. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Y = 7,97 gram 4Cu(s) + O2(g) → 2Cu2O(s)
Jadi, massa kalsium karbonat yang direaksikan Massa reaktan = massa produk
sebesar 7,97 gram. Massa Cu + massa O2 = massa Cu2O
9. Jawaban: d 64 gram + 8 gram = massa Cu2O
Serbuk garam inggris jika direaksikan dengan Massa Cu2O = 72 gram
larutan amonia akan mengalami reaksi menurut 4. Massa AgNO3 + massa NaCl = massa AgCl +
persamaan berikut. massa NaNO3
MgSO4(s) + 2NH4OH(aq) → Mg(OH)2(s)
51 gram + 17,55 gram = massa AgCl + 25,5 gram
+ (NH4)2SO4(aq) Massa AgCl= (68,55 – 25,5) gram = 43,05 gram
Massa MgSO4 ditambah NH4OH sama dengan
Jadi, massa endapan AgCl yang terbentuk sebesar
massa Mg(OH)2 ditambah (NH4)2SO4.
43,05 gram.
Jadi, jika massa tabung beserta zat sebelum
direaksikan = 60 gram maka massa tabung beserta 5. Reaksi yang terjadi:
zat setelah direaksikan = 60 gram. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
10. Jawaban: e 9 gram + x = 13,2 gram + 5,4 gram
Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 9 gram + x = 18,6 gram
CH3COOH(aq) + NaHCO3(s) → CH3COONa(aq) + x = 9,6 gram
H2O( ) Jadi, oksigen yang diperlukan pada pembakaran
tersebut adalah 9,6 gram.
+ CO2(g)
Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah
reaksi
Massa asam asetat + massa soda kue = massa
zat sesudah reaksi
3 gram + 2,5 gram = massa zat sesudah reaksi A. Pilihan Ganda
Massa zat sesudah reaksi = 5,5 gram.
Jadi, massa zat hasil reaksi dan gas yang terbentuk 1. Jawaban: c
yaitu 5,5 gram dan CO2 (karbon dioksida). Perbandingan C : O = 3 : 8
C + O2 → CO2
B. Uraian 4 g 10 g
Massa C yang bereaksi
1. Percobaan yang dilakukan oleh Lavoisier yaitu

pembakaran merkuri oksida yang berwarna merah =  × massa O2


menghasilkan logam merkuri dan sebaliknya logam

merkuri dibakar dengan oksigen menghasilkan =  × 10 g = 3,75 g


merkuri oksida. Berdasarkan percobaan tersebut Jadi, karbon masih tersisa = (4 – 3,75) g = 0,25 g.
ternyata jika merkuri oksida dipanaskan akan Massa yang terbentuk = (3,75 + 10) g = 13,75 g.
menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen
dengan massa gas oksigen sama dengan yang 2. Jawaban: a
dibutuhkan untuk mengubah logam merkuri menjadi ‚$$  ƒ!#   ×  
=
merkuri oksida kembali. Oleh karena itu, Lavoisier ‚$$  ‚ 
selanjutnya menyimpulkan dan mengemukakan ‚$$  ƒ!# 
hukum Kekekalan Massa yang berbunyi ”massa 
 ×  
=
 ×   +  ×   +  ×  

58 Kunci Jawaban dan Pembahasan


‚$$  ƒ!#   ×  Massa kalsium mula-mula = massa kalsium yang
= bereaksi + massa kalsium sisa
  ×  +  ×  + × 

‚$$  ƒ!#   Massa kalsium mula-mula = (0,375 + 0,05)gram


= = 0,425 gram
  +  +  
7. Jawaban: a
Massa H dalam C12H22O11 =  = 0,32 gram

 
Massa Na2SO4 murni =  × 200 gram
3. Jawaban: b
Massa oksigen yang bereaksi = 142 gram
 Na2SO4 murni mengandung:
=  × massa hidrogen
  
 Massa Na = ‚  
× massa Na2SO4 murni
= 
× 4 gram = 32 gram


Massa air yang terjadi =   × 142
= massa oksigen + massa hidrogen = 46 gram
= 32 gram + 4 gram = 36 gram
 
Massa S = × massa Na2SO4 murni
4. Jawaban: a ‚  
#$$„&&~!?&

%b/b = × 100% =   × 142 = 32 gram
#$$&*&!†#‡?@
    
1,34% = × 100% Massa O = ‚  
× massa Na2SO4 murni
#$$&*&!}ˆ}

‰ = × 142 = 64 gram
massa total bijih = 1 g × = 74,6 g  

‰
Jadi, jawaban yang tepat yaitu mengandung
Jadi, massa bijih mineral argentit yang harus diolah
46 gram Na.
sebanyak 74,6 g.
8. Jawaban: d
5. Jawaban: b
Perbandingan massa unsur dalam CaO
Percobaan 1
Massa Ca : massa O = 1 × Ar Ca : 1 × Ar O
Massa oksigen yang bereaksi = (20 – 18) gram
= 2 gram = 1 × 40 : 1 × 16
Perbandingan Mg : O = 3 : 2. = 40 : 16
Percobaan 2 =5:2

Massa oksigen yang bereaksi = (10 – 6) gram Massa Ca yang bereaksi =  × massa O
= 4 gram

Perbandingan Mg : O = 6 : 4 = 3 : 2. =  × 0,5 gram
Percobaan 3 = 1,25 gram
Massa magnesium yang bereaksi Massa CaO yang terbentuk
= (45 – 33) gram = 12 gram = massa Ca + massa O
Perbandingan Mg : O = 12 : 8 = 3 : 2. = (1,25 + 0,5) gram = 1,75 gram
Percobaan 4 9. Jawaban: b
Massa magnesium yang bereaksi Massa Ag dalam uang perak = Massa Ag dalam
= (45 – 21) gram = 24 gram AgCI
Perbandingan Mg : O = 24 : 16 = 3 : 2.  
= × massa AgCI
Jadi, perbandingan massa magnesium dan oksigen ‚ "
dalam senyawa magnesium oksida adalah 3 : 2. 
= × 7,2 gram = 5,4 gram
6. Jawaban: b 

Perbandingan massa kalsium : massa belerang: Kadar Ag dalam uang perak
massa kalsium belerang = 0,75 : 0,60 : 1,35 ‚$$ 
=5:4:9 = × 100%
‚$$ ?@‡~Š
 
Massa kalsium yang bereaksi = × 0,3 gram = × 100% = 92,8%

= 0,375 gram

Kimia Kelas X 59
10. Jawaban: d Massa Ca yang bereaksi
2Mg + O2 → 2MgO

= × 2,8 gram = 12 gram
Massa Mg dalam MgO
Massa Ca3N2 yang terbentuk
 ‚
=  ‚ +  
× massa MgO = 12 gram + 2,8 gram = 14,8 gram
=

× 5 gram b. Zat sisa berupa kalsium dengan massa
 +  sebesar

= ×5 gram = 3 gram = 21 gram (mula-mula) – 12 gram (reaksi)

= 9 gram
Kemurnian serbuk magnesium
#$$ ‚ ƒ!# ‚ 4. Misalnya, massa KBr = a gram maka massa
= × 100% NaBr = (0,56 – a) gram.
#$$ $~?Š #@~$}?#

 Massa Br dalam KBr + massa Br dalam NaBr =
= × 100% = 75% Massa Br dalam AgBr

  ⋅  \    ⋅  \ 
B. Uraian   (massa KBr) +   (massa NaBr)
 ‚ ‹\   ‚ \ 
1. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun pupuk   ⋅  \ 
urea sebagai berikut. =   (massa AgBr)
 ‚ \ 
Massa C : massa O : massa N : massa H
      
= 1 × Ar C : 1 × Ar O : 2 × Ar N : 4 × Ar H   (a) +   (0,56 – a) = (0,94)
    
 
= 1 × 12 : 1 × 16 : 2 × 14 : 4 × 1
  −   
= 12 : 16 : 28 : 4 + =
 

=3:4:7:1

   − 
Jadi, perbandingan massa dari unsur-unsur = 0,005


penyusun pupuk urea yaitu
C : O : N : H = 3 : 4 : 7 : 1. 103a + 66,64 – 119a = (119)(103)(0,005)
–16a = –5,355
2. Mr magnesium sulfat (MgSO4)
a = 0,33
= Ar Mg + Ar S + (4 × Ar O)
Jadi, massa KBr = a gram = 0,33 gram
= 24 + 32 + (4 × 16)
‚$$ ‹\
= 24 + 32 + 64 %KBr = × 100%
‚$$ †#‡?@
= 120 

 ×  ‚ = × 100%
% Mg dalam MgSO4 = ‚ ‚ × 100% 

 × 
= 58,9%
=  × 100%
5. Persentase N dalam urea (CO(NH2)2)
= 20%  ×  
= × 100%
 ×   ‚  
% S dalam MgSO4 = × 100%
‚ ‚  ×  
= × 100%
 ×
  ×   +  ×   +  ×   +  ×  
= × 100%
  × 
= × 100%
= 26,7%  ×  +  ×  +  ×   +  × 
×  
% O dalam MgSO4 = × 100% =  × 100%
‚ ‚ 
×  = 46,7%
= × 100%
 Kandungan N dalam pupuk urea
= 53,3%
=  × 100%
3. a. Perbandingan massa dalam Ca3N2 
= 42%
Massa Ca : massa N = (3)Ar Ca : (2)Ar N

= (3)(40) : (2)(14) Kemurnian pupuk urea = × 100%

= 120 : 28 = 90%
= 30 : 7

60 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Perbandingan massa oksigen pada kedua senyawa
sebagai berikut.

16 : ] = 2 : 3
A. Pilihan Ganda  
Œ]
=

1. Jawaban: b 
Jika massa unsur nitrogen pada kedua senyawa ]
= 48
sama, data tersebut dapat dimasukkan ke dalam x = 4 gram
tabel berikut.
4. Jawaban: d
Senyawa Massa Massa
Nitrogen Oksida Unsur Nitrogen Unsur Oksigen
massa C = 12 gram
Ar C = 12
Senyawa I 46,66% 53,33%
Ar H = 1
Senyawa II 46,66% 106,66%
  
CH4 → massa H = × massa C
Massa oksigen yang bergabung dengan 46,66%  
unsur nitrogen mempunyai perbandingan = 53,33% 
=  × 12 gram = 4 gram
: 106,66% = 1 : 2. Perbandingan massa oksigen
yang bergabung dengan nitrogen merupakan   
C2H6 → massa H = × massa C
bilangan bulat yang sederhana (hukum Perbandingan   
Berganda atau hukum Dalton). 
= × 12 gram = 3 gram

2. Jawaban: d
  
Jika massa unsur P tetap pada kedua senyawa, C2H4 → massa H = × massa C
  
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel

berikut. = × 12 gram = 2 gram

Senyawa Komposisi P Komposisi Q   
C2H2 → massa H =   
× massa C
I 6 4
II 6 6 
= × 12 gram = 1 gram

Massa Q yang bergabung dengan 6 g unsur P
mempunyai perbandingan = 4 : 6 = 2 : 3. Per- Jadi, perbandingan massa hidrogen dalam CH4,
bandingan massa Q yang bergabung dengan unsur C2H6, C2H4, dan C2H2 yaitu 4 : 3 : 2 : 1.
P merupakan bilangan bulat yang sederhana. 5. Jawaban: b
3. Jawaban: a Perbandingan volume = perbandingan koefisien
Data tersebut dapat dimasukkan dalam tabel NxO + S → SOy + N2
berikut. 70 ml (105 – 70) ml = 35 ml 70 ml
––––––––––––––––––––––––––––––––––– : 35
Massa Massa
Senyawa Belerang (g) Oksigen (g)
2NxO + S → SOy + 2N2
Jumlah atom sebelum dan setelah reaksi adalah
Belerang dioksida 8 16
tetap.
Belerang trioksida x 12
2NxO = 2N2
Jika massa belerang pada kedua senyawa dibuat 2Nx = 2N2
sama yaitu 8 gram, data menjadi seperti tabel x=2
berikut. 2N2O= SOy
Massa Massa 2O = Oy
Senyawa Belerang (g) Oksigen (g) y=2
Belerang dioksida 8 16 Jadi, persamaan reaksi yang terjadi yaitu:
Belerang trioksida 8 12x

=
 2N2O(g) + S(s) → SO2(g) + 2N2(g)
] ]

Kimia Kelas X 61
6. Jawaban: d 10. Jawaban: c
Menurut Gay Lussac, pada suhu dan tekanan yang Persamaan reaksi setara:
sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi PCl3(g) + Cl2(g) → PCl5(g)
dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat.
Perbandingan volume sama dengan perbandingan Volume gas PCl5 yang dihasilkan
koefisien reaksi. 
=  × volume PCl3
aN2(g) + bH2(g) → cNH3(g)

Misal: a = 1 =  × 5 ml = 5 ml
N : 2a = c
c=2 Volume gas klor yang bereaksi

H : 2b = 3c =  × volume PCl3
2b = 6

b=3 =  × 5 ml = 5 ml
Persamaan reaksi setara:
Jadi, volume gas klor yang tersisa = (7 – 5) ml
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) = 2 ml.
Perbandingan volume = perbandingan koefisien =
1 : 3 : 2. B. Uraian
7. Jawaban: c 1. Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl
Persamaan reaksi:
5CxHy + 20O2 → 15CO2 + 10H2O 1 72,16% 27,84%
2 56,44% 43,56%
C : 5x = 15 3 50,90% 49,10%
x=3 4 46,35% 53,65%
H : 5y = 20
y=4 Jika massa unsur X pada keempat senyawa sama,
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel
Jadi, rumus hidrokarbon tersebut C3H4.
berikut.
8. Jawaban: c Senyawa Massa Unsur X Massa Unsur Cl
Persamaan reaksi setara sebagai berikut.
1 72,16% 27,84%
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
2 72,16% 55,69%
*!?#~     3 72,16% 69,61%
= = 4 72,16% 83,52%
*!?#~   

Volume C4H10 = × volume CO2 Massa Cl yang bergabung dengan 72,16%
 unsur X mempunyai perbandingan = 27,84% :
=
× 40 L = 10 L 55,69% : 69,61% : 83,52% = 1 : 2 : 2,5 : 3
= 2 : 4 : 5 : 6.
9. Jawaban: c
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) 2. Data nomor 1:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) a. Jika massa Fe dalam senyawa I dan senyawa
II dibuat sama yaitu 7 gram maka per-
Misal: volume CH4 = y ml
bandingan massa O dalam senyawa I dan
volume C3H8 = (10 – y) ml
senyawa II yaitu 2 : 3.

Volume O2 pada reaksi CH4 =  × volume CH4 b. Jika massa O dalam senyawa I dan
senyawa II dibuat sama yaitu 48 gram maka

=  × y ml = 2y ml perbandingan massa Fe dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu168 : 112 = 3 : 2.

Volume O2 pada reaksi C3H8 =  × (10 –y) ml Data nomor 2:
a. Dengan massa Cu yang sama yaitu
= 50 – 5y ml
63,5 gram, maka perbandingan massa S
Jika volume O2 yang habis bereaksi = 38 liter dalam senyawa I dan senyawa II yaitu
maka: 2y + (50 – 5y) = 38 liter 16 : 32 = 1 : 2.
–3y = –12 liter b. Jika massa S dalam senyawa I dan
y = 4 liter senyawa II dibuat sama yaitu 32 gram maka
Jadi, volume CH4 4 liter dan volume C3H8 6 liter. perbandingan massa Cu dalam senyawa I dan
senyawa II yaitu 127 : 63,5 = 2 : 1.

62 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Persamaan rekasi pembakaran gas elpiji sebagai = 1,2 L
berikut. 2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O
aC3H8(g) + bO2(g) → cCO2(g) + dH2O( ) 0,4 L
Misal: a = 1
C : 3a = c Volume O2 =  × volume C2H6
c=3
=  × 0,4 L
H : 8a = 2d
8 = 2d = 1,4 L
d=4 Volume oksigen yang diperlukan dalam proses
O : 2b = 2c + d oksidasi = 1,2 L + 1,4 L = 2,6 L.
2b = 6 + 4
2b = 10
b=5
Persamaan reaksi setara:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O( )
Perbandingan koefisien reaksi = perbandingan
volume A. Pilihan Ganda
 1. Jawaban: e
Volume gas oksigen =  × volume C3H8
Perbandingan volume = perbandingan koefisien

=  × 10 L = 50 L Persamaan reaksi:
Jadi, volume gas oksigen yang diperlukan pada 20P2 + 50Q2 → 20PxQy
pembakaran tersebut sebesar 50 L. P ; 40 = 20x
4. N2 + 3H2 → 2NH3 x=2
Perbandingan volume = perbandingan koefisien Q ; 100 = 20y
Volume nitrogen yang bereaksi y=5
 Jadi, harga x = 2 dan y = 5.
=
× volume H2
2. Jawaban: b

=
× 5,6 liter 1 mol suatu senyawa = 6,02 × 1023
0,2 mol = 0,2 × 6,02 × 1023
= 1,87 liter
Volume gas nitrogen yang direaksikan 3. Jawaban: e
Mr Fe2O3 · 7H2O
= (1,87 + 1,49) liter
= 3,36 liter = ((2 × Ar Fe) + (10 × Ar O) + (14 × Ar H)) g/mol
= ((2 × 56) + (10 × 16) + (14 × 1)) g/mol
Volume gas amonia yang terbentuk
= (112 + 160 + 14) g/mol = 286 g/mol

=
× 5,6 liter 4. Jawaban: c
= 3,73 liter Volume molar gas pada STP = 22,4 liter
Jadi, volume gas nitrogen (N2) yang direaksikan 1 mol gas pada STP = 22,4 liter
sebesar 3,36 liter dan volume gas amonia (NH3) #*!
4 liter gas = 4 L ×
yang terbentuk sebesar 3,73 liter.  
= 0,179 mol
 #$$

#
5. Volume metana (CH4) =  × 1 L = 0,6 L Mr gas = = = 17 g/mol
#*!   #*!

Volume etana (C2H6) =  × 1 L = 0,4 L Gas yang mempunyai massa sebesar 3,043 gram
dalam volume 4 L harus mempunyai massa rumus
Persamaan reaksi:
relatif sebesar 17 g/mol.
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
0,6 L
Mr NO2 = ((1 × Ar N) + (2 × Ar O)) g/mol
 = ((1 × 14) + (2 × 16)) g/mol
Volume O2 =  × volume CH4 = (14 + 32) g/mol
 = 46 g/mol
=  × 0,6 L

Kimia Kelas X 63
Mr CO2 = ((1 × Ar C) + (2 × Ar O)) g/mol 
mol CO2 =  × 0,01 mol = 0,01 mol
= ((1 × 12) + (2 × 16)) g/mol
= (12 + 32) g/mol 1 mol gas menempati volume 24 dm3
= 44 g/mol Volume CO2 = 0,01 × 24 dm3
Mr NH3 = ((1 × Ar N) + (3 × Ar H)) g/mol = 24 × 10–2 dm3 = 240 cm3
= ((1 × 14) + (3 × 1)) g/mol 8. Jawaban: c
= (14 + 3) g/mol Volume (STP)
= 17 g/mol #$$  
mol CO2 =
‚  
Mr SO3 = ((1 × Ar S) + (3 × Ar O)) g/mol
 
= ((1 × 32) + (3 × 16)) g/mol =
 +  +  Œ#*!
= (32 + 48) g/mol  
= 80 g/mol =
 +
 Œ#*!
Mr CH4 = ((1 × Ar C) + (4 × Ar H)) g/mol  
= = 0,05 mol
= ((1 × 12) + (4 × 1)) g/mol Œ#*!

= (12 + 4) g/mol Volume (STP) = mol × 22,4 L/mol


= 0,05 mol × 22,4 L/mol
= 16 g/mol
= 1,12 L
Jadi, gas tersebut adalah NH3.
Volume (suhu 25°C dan tekanan 0,8 atm)
5. Jawaban: c PV = nRT
Mr C12H22O11 = 342 0,8 · V = 0,05 · 0,082 · (25 + 273)
#$$ 0,8 V = 1,2218
mol C12H22O11 = ‚  V = 1,53 L

=
 = 7,3 · 10–4 9. Jawaban: c

Jumlah molekul C12H22O11 = mol × L a. mol Cu2S = = 6,99 × 10–2 mol


= 7,3 · 10–4 × 6,02 · 1023


#*!  −
= 4,39 · 1020 M Cu2S =  = 

6. Jawaban: b = 0,139 M
Massa atom relatif Ne #*! 
b. M NaCl =  =
Σ #$$ ~ + Σ #$$ ~
  
= ?#! $~!?? &*# ~ ƒ} !# = 0,16 M
Misal kelimpahan 20Ne = x% maka kelimpahan  
22Ne = (100 – x)% c. mol C2H5OH = = 2 × 10–2 mol


20,2 = ] +  − ] M C2H5OH =  =


#*!  −
 
] +  − ] = 0,04 M (paling kecil)
20,2 = 
#*! 

2.020 = 20x + 2.200 – 22x d. M C12H22O11 =  = 


2x = 180 = 0,06 M
x = 90% e. massa Pb(CH3COO)2 = 32,5 gram
Jadi, kelimpahan isotop 22Ne di alam adalah Mr Pb(CH3COO)2 = 325 gram/mol
(100 – 90)% = 10%.


mol Pb(CH3COO)2 =
 = 0,1 mol
7. Jawaban: e
CaCO3 + 2HCl → CaCl2 + H2O + CO2 #*! 
M Pb(CH3COO)2 =  = = 0,2 M
#$$ 

mol CaCO3 =
‚ 
Jadi, konsentrasi terkecil dimiliki oleh etanol.

=   +  + 

= 
= 0,01 mol

64 Kunci Jawaban dan Pembahasan


10. Jawaban: d 4. Persamaan reaksi penguraian kalium klorat
ˆ?#! &*# ~$} (KClO3) sebagai berikut.
mol besi =
 × 
2KClO3(s) → 2KCl(s) + 3O2(g)
 × 
#$$   #
= = 1 mol mol N2 = = = 0,025 mol
 × 
‚   #Œ#*!

mol H2 =  × mol Fe Gas oksigen diukur pada keadaan saat 0,58 liter
gas N2 beratnya 0,7 gram.

=  × 1 mol #*!   #*! 


‘*!?#~  
= ‘*!?#~ 
= 1,5 mol
#*!   #*!
Pada kondisi yang sama dengan 1 gram gas O2 =
 !}&~  !}&~
(Mr = 32) volume 1 liter, volume H2 sebagai berikut. mol O2 = 0,003 mol
#$$   # 
mol O2 = = = 0,03 mol mol KClO3 =
× mol O2
‚  
 #Œ#*!
#*!   #*!  
‘*!?#~  
= ‘*!?#~  =
× 0,003 mol = 0,002 mol

#*!  #*! Massa KClO3 = mol KClO3 × Mr KClO3
= ‘*!?#~ 
!}&~ = 0,002 mol × 122,5 gram/mol
Volume H2 = 50 liter. = 0,245 gram
Jadi, kalium klorat yang terurai sebanyak
B. Uraian 0,245 gram.

1. 2NO2 → N2 + 2O2 5. Mr Fe2O3 = 160


3 mol 1,5 mol 3 mol Vkarat = p × × t
2NO → N2 + O2 = 20 × 3 × 1,2
3 mol 1,5 mol 1,5 mol = 72 cm3
Mol N2 total = 1,5 mol + 1,5 mol = 3 mol = 7,2 × 10–2 dm3
Mol O2 total = 3 mol + 1,5 mol = 4,5 mol a. Volume Fe2O3 = n × 22,4
Pada tekanan dan suhu sama, perbandingan mol 7,2 × 10–2 = n × 22,4
= perbandingan volume. n = 3,2 × 10–3 mol
Perbandingan volume N2 : O2 = 3 : 4,5 = 2 : 3. Massa karat pada keadaan STP
2. CxHy + O2 → CO2 + H2O = nFe2O3 × Mr Fe2O3
4 liter 20 liter 12 liter = 3,2 × 10–3 mol × 160 g/mol = 0,512 gram
Perbandingan volume = perbandingan koefisien Jadi, massa karat (STP) sebanyak 0,512 gram.
= 4 : 20 : 12 = 1 : 5 : 3 sehingga menjadi  †#
b. P =  †# × 1 atm
CxHy + 5O2 → 3CO2 + H2O
Jumlah atom reaktan = jumlah atom produk = 0,356 atm
CxHy + 5O2 → 3CO2 + 4H2O V = 7,2 × 10–2 liter
C:x=3 R = 0,082 L atm/mol K
H:y=8 T = 67 + 273
Jadi, rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut = 340 K
yaitu C3H8 (propana). PV = nRT

3. T = 273 K n = 
P = 76 cmHg = 1 atm 
 ×  ×  −
V = 2,24 L n=  ×

mol
  
n = = = 0,1 mol = 9,2 × 10–4 mol
  Π#*!   Π#*!
Massa karat (pada 0,356 atm, 340 K)
Jumlah molekul
= nFe2O3 × Mr Fe2O3
= 0,1 mol × 6,02 × 1023 molekul/mol
= 6,02 × 1022 molekul = 9,2 × 10–4 × 160
= 1,472 × 10–1 gram
Jadi, massa karat (pada tekanan 27 cmHg,
suhu 67°C) sebanyak 1,472 × 10–1 gram.

Kimia Kelas X 65
= 5,17 : 10,34 : 1,7
=3:6:1
Jadi, rumus empiris senyawa tersebut (C3H6O)n.
Rumus molekul ditentukan dengan terlebih dahulu
A. Pilihan Ganda mencari Mr-nya.
Massa gas = 1,45 g
1. Jawaban: d
Senyawa karbon + O2 → CO2 + H2O Volume gas = 743 ml
46 gram 88 gram 54 gram = 0,743 liter
Massa C dalam CO2 Tekanan = 37 cmHg
37
 ×   = atm = 0,486 atm
= × massa CO2 76
 ×   +  ×  
 ×  Suhu = 80°C
= × 88 gram
 ×  +  ×  = (80 + 273) K = 353 K
 PV = nRT
= × 88 gram = 24 gram
#$$ $
Massa H dalam H2O = ‚ $
×R×T
 ×   #$$ $ ×  × 
= × massa H2O Mr gas =
 ×   +  ×   ^׍
×   ⋅  ⋅


= × 54 gram = = 116
 ×  +  ×    ⋅ 

 Rumus empiris = (C3H6O)n


= × 54 gram = 6 gram
 Mr senyawa = 116
Massa O dalam senyawa karbon Mr (C3H6O)n = 116
= massa senyawa karbon – (massa C + massa H)
(36 + 6 + 16)n = 116
= (46 – (24 + 6)) gram
= (46 – 30) gram n =2
= 16 gram Jadi, rumus molekul senyawa yang mempunyai
Perbandingan massa C : H : O = 24 : 6 : 16 rumus empiris (C3H6O)2 = C6H12O2.
   4. Jawaban: d
Perbandingan mol C : H : O = : :
   Na2SO4 · xH2O → Na2SO4 + xH2O
=2:6:1
11,6 g = 7,1 g + 4,5 g
Jadi, rumus empiris senyawa karbon tersebut
C2H6O. mol Na2SO4 : mol H2O
#$$   #$$ 
2. Jawaban: e :
‚   ‚ 
#$$ ˆ?#! ‡&}Š~!  
= :
‚  × 
 +
 +   + 
   × 
 
= :
‚  × 
  
Mr = 179,99 ≈ 180 0,05 : 0,25
(CH2O)n = 180 1:5
12n + 2n + 16n = 180 Jadi, rumus molekul senyawa hidrat tersebut
30n = 180 Na2SO4 · 5H2O.
n=6 5. Jawaban: e
Jadi, rumus molekul senyawa tersebut adalah ‘*!?#~ 
C6H12O6. mol CO2 =
 Œ#*!
 
3. Jawaban: b = = 0,05 mol
 Œ#*!
Rumus empiris senyawa ditentukan berdasarkan Na2CO3(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O( )
perbandingan molnya. + CO2(g)
#$$  #$$  #$$  
mol C : H : O = : : mol Na2CO3 =  × mol CO2
     
 
  
= 
:  :  =  × 0,05 mol = 0,05 mol

66 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Massa Na2CO3 Zat N2O4 habis bereaksi → bertindak sebagai
= mol Na2CO3 × Mr Na2CO3 pereaksi pembatas
= 0,05 mol × ((2 × 23) + (1 × 12) + (3 × 16)) g/mol massa NO = mol NO × Mr NO
= 0,05 mol × (46 + 12 + 48) g/mol = 0,51 × 30 = 15,3 gram
= 5,3 gram
9. Jawaban: d
Na2CO3 · nH2O → Na2CO3 + nH2O
#$$ "  #
14,3 gram 5,3 gram (14,3 – 5,3) gram mol I2 = = = 0,05 mol
= 9 gram ‚ "  ×   #Œ#*!
#$$ ‚  #
mol Na2CO3 : mol H2O =1:n mol Mg = = = 0,2 mol
 ‚  #Œ#*!
 #
0,05 mol : =1:n Mg + I2 → MgI2
 #Œ#*!
Mula-mula : 0,2 mol 0,05 mol –
0,05 mol : 0,05 mol =1:n Reaksi : 0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol
n = 10 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : 0,15 mol – 0,05 mol
Jadi, jumlah air kristal dalam natrium karbonat
Massa Mg yang tersisa = mol Mg × Ar Mg
tersebut adalah 10.
= 0,15 mol × 24 g/mol
6. Jawaban: c = 3,6 gram
mol HgO mula-mula
10. Jawaban: d
#$$   #
= ‚ 
= = 0,25 mol #$$ ~

 #Œ#*! mol Fe2O3 = ‚ ~

mol O2 yang terbentuk  #


#$$    #
=  ×  + 
×  #Œ#*!
= ‚  
= = 0,075 mol

 #Œ#*!  #
=  +  #Œ#*!
2HgO(s) → 2Hg( ) + O 2(g)
Mula-mula : 0,25 mol – –  #
=  #Œ#*!
= 0,5 mol
Terurai : 0,150 mol 0,150 mol 0,075 mol
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– #$$ ! 
 #
Sisa : 0,100 mol 0,150 mol 0,075 mol mol Al =  !
= = 5 mol
 #Œ#*!
#*! &~?}
% HgO yang terurai = #*! #?!'#?! × 100% Persamaan reaksi setara:
Fe 2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Fe( )

=  × 100% Mula-mula: 0,5 mol 5 mol – –
Reaksi : 0,5 mol 1 mol 0,5 mol 1 mol
= 60% ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – 4 mol 0,5 mol 1 mol
7. Jawaban: a
Massa besi yang dihasilkan
‘*!?#~ 
= mol Fe × Ar Fe
mol NH3 =
 Œ#*!
= 1 mol × 56 g/mol
 
= = 0,5 mol = 56 gram
 Œ#*!
Massa zat yang tersisa (Al)
mol NO =
× mol NH3 = mol Al × Ar Al
= 4 mol × 27 g/mol
= × 0,5 mol = 0,5 mol = 108 gram
Massa NO = mol NO × Mr NO
= 0,5 mol × (14 + 16) g/mol B. Uraian
= 0,5 mol × 30 g/mol 1. Misal massa senyawa 100 gram maka
= 15 gram massa K = 26,53 gram, Cr = 35,37 gram, dan
8. Jawaban: a O = 38,10 gram.
Perbandingan mol atom-atom:
2N2O4 + N2 H 4 → 6NO + 2H 2 O





  K : Cr : O =

: 
: 
Mula-mula:


0,17 mol 0,15 mol = 0,6802 : 0,6802 : 2,3812
Reaksi : 0,17 mol 0,085 mol 0,51 mol 0,17 mol = 1 : 1 : 3,5
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = 2 : 2 : 7
Sisa : – 0,065 mol 0,51 mol 0,17 mol
Rumus empiris senyawa tersebut adalah K2Cr2O7
(K2Cr2O7)n = 294.

Kimia Kelas X 67
78n + 104n + 112n = 294 P·V=n·R·T
294n = 294 0,5 · 98,4 = n · 0,082 · 300
n=1 
Jadi, rumus molekul senyawa = rumus empiris n =  
senyawa yaitu K2Cr2O7. = 2 mol
2. Misal berat kristal = 100 gram Jumlah molekul CO2 = 6,02 × 1023 × mol
Massa kristal yang tersisa (Zn(NO3)2) = 63,46% = = 6,02 × 1023 × 2
63,46 gram = 12,04 × 1023 molekul
Massa H2O = (100 – 63,46) gram = 36,54 gram
Zn(NO3)2 · xH2O → Zn(NO3)2 + xH2O
Perbandingan mol Zn(NO3)2 : H2O

 
 A. Pilihan Ganda
=  : 
1. Jawaban: a
= 0,34 : 2,03
Menurut hukum Kekekalan Massa bahwa massa
=1:6 sebelum bereaksi sama dengan massa setelah
Harga x = 6, sehingga rumus kimia kristal hidrat bereaksi, sehingga erlenmeyer beserta isinya
adalah Zn(NO3)2 · 6H2O. tersebut jika ditimbang tetap sama 240 gram.
3. M + O2 → MO2 Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(aq) + 2KNO3(aq)
#$$     massa Pb(NO3)2 + KI = massa PbI2 + KNO3
mol O2 = ‚  
= = 0,05 mol

 Œ#*! 2. Jawaban: c
 
mol M = × mol O2 =  × 0,05 mol = 0,05 mol Fe + S → FeS

20 g 4 g
#$$ ‚  
mol M =  ‚ = ‚ Perbandingan massa Fe dan S dalam FeS

  = 1 × Ar Fe : 1 × Ar S
0,05 mol =  ‚ = 1 × 56 : 1 × 32
Ar M = 55 = 56 : 32
=7:4
4. mol Na2SO4 mula-mula = (V · M)Na2SO4 Jika semua besi habis maka S yang diperlukan
= 0,1 liter × 0,5 M
= × massa besi
= 0,05 mol

mol Pb(NO3)2 mula-mula = (V · M)Pb(NO3)2 = × 20 gram
= 0,5 liter × 0,2 M
= 11,43 gram (tidak mungkin karena S hanya
= 0,1 mol tersedia 4 gram)
Na2SO4 + Pb(NO3)2 → PbSO4 + 2NaNO 3 Jika semua belerang habis maka Fe yang diperlukan
Mula-mula : 0,05 mol 0,1 mol
Reaksi : 0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol 0,1 mol = × 4 gram = 7 gram
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – 0,05 mol 0,05 mol 0,1 mol Massa FeS yang terbentuk
a. zat sisa = Pb(NO3)2 sebesar 0,05 mol = massa Fe + massa S
= 7 g + 4g
b. Pereaksi pembatas = Na2SO4
= 11 g
c. Endapan yang terbentuk = PbSO4 (karena
wujud zatnya : padat) 3. Jawaban: e
 &#
massa PbSO4 = 0,05 mol × Mr PbSO4 P = 1.520 mmHg ×  ## = 2 atm
= 0,05 mol × 303 g/mol
V = 500 ml = 0,5 liter
= 15,15 g
T = 24°C + 273 = 297 K

 †# P·V=n·R·T
5. P =  †# × 1 atm = 0,5 atm


T = 27 + 273 = 300 K 2 · 0,5 = ‚ $ · 0,082 · 297
R = 0,082 liter atm/mol K Mr gas = 33,998 ≈ 34
V = 98,4 L Mr tersebut dimiliki oleh gas H2S

68 Kunci Jawaban dan Pembahasan


4. Jawaban: e 7. Jawaban: b
Pada senyawa I, massa belerang = 50% Na3PO4·12H2O → Na3PO4 + 12H2O
massa oksigen = (100 – 50)% 16,4 gram
= 50% mol Na3PO4
Pada senyawa II, massa belerang = 40% #$$ 
^
massa oksigen = (100 – 40)% =

×   +  ×  ^ +  ×  
= 60%
 #
Jika massa belerang pada kedua senyawa sama, =
data tersebut dapat dimasukkan ke dalam tabel 
× 
 +  ×
 +  ×  #Œ#*!
berikut.  #
=
 +
 +   #Œ#*!
Senyawa Massa Massa
Belerang Oksigen Unsur Belerang Unsur Oksigen  #
=
 #Œ#*!
Senyawa I 50% 50%
= 0,1 mol
Senyawa II 50% 75%
#*! 
^ 
#*!   = 
Massa oksigen yang bergabung dengan 50% unsur
#*! 
belerang mempunyai perbandingan = 
#*!  
= 50% : 75% = 2 : 3. Perbandingan massa belerang
yang bergabung dengan oksigen merupakan mol H2O = 1,2 mol
bilangan bulat yang sederhana (hukum Massa H2O
Perbandingan Berganda). = mol H2O × Mr H2O
5. Jawaban: d = mol H2O × ((2 × Ar H) + (1 × Ar O)) g/mol
#$$ ! = 1,2 mol × ((2 × 1) + (1 × 16)) g/mol
mol Al =  ! = 1,2 mol × 18 g/mol
 #
= = 2 mol = 21,6 gram
 #Œ#*!
Persamaan reaksi setara: Massa Na3PO4·12H2O
= massa Na3PO4 + Massa H2O
2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)

= 16,4 gram + 21,6 gram
mol H2 =  × mol Al = 38 gram

=  × 2 mol = 3 mol 8. Jawaban: d


#*!  #*!   Na2CO3 + CaCl2 → CaCO3 + 2 NaCl
‘*!?#~ 
= ‘*!?#~   #$$ 
#$$ 

=

#*! #*! ‚ 
‚ 

‘*!?#~ 
=
   #$$  

volume H2 = 60 L 
=


6. Jawaban: c massa Na2CO3 = × 106 = 1,1024

ƒ^  
= % kemurnian Na2CO3 = × 100%
ƒ ^ 
^^ ^ ^ = 91,8% ≈ 92%
=
^ 
9. Jawaban: e
^^   a. besi + belerang → besi(II) sulfida
=
^^ ^ 7 gram + 4 gram → 11 gram
 &*

‹ Massa besi dalam besi(II) sulfida
=
 &*
‹  ~
=  ~ +   × massa FeS
= 1,10

dSTP = 1,10 d2 =  +
 × 11
= (1,10)(1,35 kg/m3) 
= 1,48 kg/m3 =  × 11
= 7 gram

Kimia Kelas X 69
Massa belerang dalam besi(II) sulfida = 52 gram – 37,44 gram = 14,56 gram
= 11 gram – 7 gram = 4 gram Reaksi tersebut tidak mengikuti hukum
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan Kekekalan Massa.
Massa.
10. Jawaban: d
b. hidrogen + oksigen → air Fe + Cl2 → FeCl2
2 gram + 16 gram → 18 gram
#$$ ~!
Massa hidrogen dalam air mol FeCl2 = ‚ ~!
 ×   #$$ ~!
=  ×   +   × massa H2O =
 ×  ~ +  ×  !
×  
=  ×  +  × 18 =
 ×  +  ×
 Œ#*!
   
=  × 18 = 2 gram = =  mol
 Œ#*!
Massa oksigen dalam air 
mol Fe =  × mol FeCl2
= 18 gram – 2 gram = 16 gram
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan   
=  ×  =  mol
Massa.
c. tembaga + oksigen → tembaga(II) oksida Massa Fe = mol Fe × Ar Fe
8 gram + 2 gram → 10 gram 
=  mol × 56 g/mol
Massa tembaga dalam tembaga(II) oksida

 ? =  gram
=  ? +   × massa CuO
Kadar Fe dalam 10 gram cuplikan

=  +  × 10 = 8 gram 
=  ×  × 100% = 88,19%
Massa oksigen dalam tembaga(II) oksida
= 10 gram – 8 gram = 2 gram 11. Jawaban: c
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan #$$ 
mol Ag =
Massa.  
d. tembaga + belerang → tembaga(II) sulfida   
= = 7,26 × 10–3 mol
64 gram + 32 gram → 96 gram  Œ#*!

Massa tembaga dalam tembaga(II) sulfida mol HNO3 =
× mol Ag
 ?
=  ? +   × massa CuS =
× 7,26 × 10–3 mol
 = 9,68 × 10–3 mol
=  +
 × 96
#$$ 

 volume HNO3 = ‚ 

= 
× 96 = 64 gram
 ×  −
#*!
Massa belerang dalam tembaga(II) sulfida =
 ‚
= 96 gram – 64 gram = 32 gram = 8,42 × 10–3 liter = 8,42 ml
Reaksi tersebut mengikuti hukum Kekekalan
Massa. 12. Jawaban: c
Misal gas tersebut mempunyai rumus molekul CxHy
e. magnesium + nitrogen → magnesium nitrida
24 gram + 28 gram → 52 gram massa total = 100 gram
massa C = 92,3 gram
Massa magnesium dalam magnesium nitrida

×  ‚
massa H = 7,7 gram
= 
×  ‚ +  ×   × massa Mg3N2 Perbandingan mol C : mol H

×  #$$  #$$ 
= 
×   +  ×   × 52 = :
   
 

=  +  × 52 =  : 
 = 7,69 : 7,7 = 1 : 1
=  × 52 = 37,44 gram
Jadi, rumus empirisnya CH.
Massa nitrogen

70 Kunci Jawaban dan Pembahasan


‘*!?#~ ]’ Jadi, rumus molekul oksida gas X yang mungkin
mol CxHy = adalah SO2.
 !}&~Œ#*!
  !}&~
= = 0,2 mol 15. Jawaban: e
 !}&~Œ#*!
#$$ ]’ ‘*!?#~   !}&~
Mr CxHy = mol H2 = = = 0,125 mol
 !}&~Œ#*!  !}&~Œ#*!
#*! ]’
 # 
= = 26 gram/mol mol X = 
× mol H2
 #*!
(CH)n = 26 
= 
× 0,125 mol
12n + 4n = 26
13n = 26 = 0,125 mol
n=2 Ar X =
#$$ [
Jadi, gas tersebut berupa gas C2H2(etuna). #*! [
#
13. Jawaban: b = = 56 gram/mol
 #*!
Misal: massa S = 16 gram
16. Jawaban: b
  
Massa O dalam SO2 = × massa S #$$ ‚
  mol Mg =
 ‚

= × 16 gram  #

 = = 0,5 mol
 #Œ#*!
= 16 gram
#$$ !

   mol HCl = ‚ !
Massa O dalam SO3 = × massa S
 
 #

 = = 0,5 mol
= × 16 gram  +
 #Œ#*!


Jika Mg habis bereaksi, keadaan yang terjadi
= 24 gram sebagai berikut.
Jadi, perbandingan massa O dalam SO2 dan SO3 Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
= 16 : 24 = 2 : 3. Mula-mula : 0,5 mol 0,5 mol – –
Reaksi : 0,5 mol 1,0 mol 0,5 mol 0,5 mol
14. Jawaban: d ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : – –0,5 mol 0,5 mol 0,5 mol
#$$    
mol CO2 = = = 0,00227 mol Keadaan tersebut tidak mungkin terjadi karena
‚   Œ#*!
#*!   #*! [ jumlah HCl yang bereaksi lebih banyak daripada
‘*!?#~  
= jumlah HCl mula-mula.
‘*!?#~ [
 Jika HCl habis bereaksi, keadaan yang terjadi
= #*! [ sebagai berikut.

 
mol X = 0,00312 mol Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Mula-mula : 0,5 mol 0,5 mol – –
#$$ [  
Mr X = = = 64,1 g/mol Reaksi : 0,25 mol 0,5 mol 0,25 mol 0,25 mol
#*! [ 
 #*! ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Mr NO2 = (1 × Ar N) + (2 × Ar O) Sisa : 0,25 mol – 0,25 mol 0,25 mol
= (1 × 14) + (2 × 16) massa Mg = mol Mg × Ar Mg
= 14 + 32 = 46 = 0,25 mol × 24 gram/mol
Mr NO = (1 × Ar N) + (1 × Ar O) = 6 gram
= (1 × 14) + (1 × 16) Jadi, jika reaksi berlangsung sempurna maka
= 14 + 16 = 30 keadaan pada pereaksi adalah pereaksi sisa 6
gram magnesium.
Mr SO3 = (1 × Ar S) + (3 × Ar O)
= (1 × 32) + (3 × 16) 17. Jawaban: a
= 32 + 48 = 80 P·V=n·R·T
Mr SO2 = (1 × Ar S) + (2 × Ar O) Dari data di atas diperoleh:
= (1 × 32) + (2 × 16) 

P · 0,257 = ‚ $
· 0,082 · 313
= 32 + 32 = 64


Mr CO = (1 × Ar C) + (1 × Ar O) P · Mr gas = · 0,082 · 313

= (1 × 12) + (1 × 16)
= 38,9
= 12 + 16 = 28

Kimia Kelas X 71
Volume gas ideal pada suhu 20°C(293 K): Pereaksi pembatasnya yaitu Pb(NO3)2
#$$$ Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 + 2HNO3
P · Mr gas = 
·R ·T
Mula-mula : 4 mmol 18 mmol – –

 Reaksi : 4 mmol 8 mmol 4 mmol 8 mmol
38,9 = 
· 0,082 · 293
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
V = 0,24 liter –
Setimbang : – 10 mmol 4 mmol 8 mmol
18. Jawaban: b Endapan yang terbentuk berupa endapan PbCl2
mol HCl = MHCl × volume HCl Massa PbCl2 = mmol PbCl2 × Mr PbCl2
= 0,1 M × 14 × 10–3 L = 4 mmol × (207 + 71) mg/mmol
= 1,4 × 10–3 mol = 4 mmol × 278 mg/mmol
Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2 = 1,112 mg = 1,112 g
1,4 × 10–3 mol 
% PbCl2 =  × 100% = 96,04% ≈ 96%

mol Na2CO3 = 
× mol HCl
21. Jawaban: b

= × 1,4 × 10–3 mol Massa kalsium fosfida (Ca3P2)


= 0,7 × 10–3 mol =  × massa karbid
Massa Na2CO3 
= mol Na2CO3 × Mr Na2CO3 =  × 50 gram = 4,55 gram
= 0,7 × 10–3 mol × ((2 × 23) + (1 × 12) mol Ca3P2 =
#$$
^
+ (3 × 16)) gram/mol ‚ 
^
 #
= 0,7 × 10–3 mol × (46 + 12 + 48) gram/mol =

×  +  ×
 #Œ#*!
= 0,7 × 10–3 mol × 106 gram/mol  #
= 7,42 × 10–2 gram =
 +  #Œ#*!
% kadar natrium karbonat dalam sampel  #
= = 0,025 mol
  ×  −  #Œ#*!
= 
× 100% = 49,47% Persamaan reaksi setara:
19. Jawaban: a Ca3P2(s) + 6H2O( ) → 3Ca(OH)2(aq) + 2PH3(g)
Oksigen yang diperlukan = 56 ml = 0,056 L 
mol PH3 =  × mol Ca3P2
 
mol oksigen (STP) = = 0,0025 mol 
 Œ#*! =  × 0,025 mol = 0,050 mol
Reaksi pembakaran karbon:
C + O2 → CO2 massa PH3

= mol PH3 × Mr PH3
mol C =  × O2 = 0,050 mol × ((1 × 31) + (3 × 1)) g/mol
 = 0,050 mol × 34 g/mol = 1,7 gram
mol C =  × 0,0025 mol = 0,0025 mol
22. Jawaban: c
Massa karbon yang dibakar
Perbandingan volume = perbandingan koefisien =
mol C × Ar C = 0,0025 mol × 12 g/mol
perbandingan mol
= 0,03 gram
Tiap liter bensin menghasilkan 0,28 kg CO, berarti
Jadi, persentase karbon dalam zat 

tiap 1 mol bensin mengandung  = 0,01 mol CO.
= 
× 100% = 25%
Jadi, jika 100 liter bensin dibakar maka:
20. Jawaban: d 
mmol Pb(NO3)2 = 40 ml × 0,1 M = 4 mmol mol CO =  × 0,01 mol = 1 mol
mol HCl = 60 ml × 0,3 M = 18 mmol massa CO = mol × Mr CO = 1 × 28 = 28 kg
Pb(NO3)2 + 2HCl → PbCl2 + 2HNO3
4 mmol 18 mmol

72 Kunci Jawaban dan Pembahasan


23. Jawaban: a mol CO2 pada pembakaran CH4
#$$ 
#$$ [ # [
mol CaCO3 = = = = mol
‚ 
   ×  #Œ#*! 
‚ 
 #
= mol CO2 pada pembakaran C2H6
 #Œ#*!
= 0,25 mol #$$ 
=2× ‚ 
Jika CaCO3 habis bereaksi maka keadaan yang

 − [ #
terjadi sebagai berikut. =2×
 ×    ×  #Œ#*!
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O( ) + CO2(g)
Mula-mula : 0,25 mol 0,4 mol – – – 
 − [ #
=2×
Reaksi : 0,25 mol 0,50 mol 0,25 mol 0,25 mol 0,25
 #Œ#*!
mol

 − [
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = mol
–––– 
Setimbang : – –0,10 mol 0,25 mol 0,25 mol #$$
0,25 mol mol CO2 hasil =
‚ 
Keadaan tersebut tidak mungkin terjadi karena  #
jumlah HCl yang bereaksi lebih besar daripada =
 +  ×  #Œ#*!
jumlah HCl mula-mula.  #
Jika HCl habis bereaksi maka keadaan yang terjadi = = 2,5 mol
#Œ#*!
sebagai berikut.
mol CO2 pada pembakaran CH4 + mol CO2 pada
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O( ) + CO2(g)
Mula-mula : 0,25 mol 0,4 mol – – –
pembakaran C2H6 = mol CO2 hasil
Reaksi : 0,20 mol 0,4 mol 0,20 mol 0,20 mol 0,20 [
 − [
mol mol + mol = 2,5 mol
 
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
–––– [ + 
 − [
Setimbang : 0,05 mol – 0,20 mol 0,20 = 2,5
 
mol 0,20 mol
[ +  − [
Jadi, pereaksi pembatas (yang habis) adalah HCl. = 2,5
 
24. Jawaban: b –X + 608 = 600
 # X = 8 gram
mol C2H6 =
 #Œ#*! = 0,25 mol
Jadi, massa gas metana 8 gram.
#*!  #*! 
‘*! 
= ‘*!  26. Jawaban: d
 #*! #*!  Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
=
   massa larutan HCl = volume larutan HCl ×
mol 2 = 0,025 mol densitas larutan HCl
  # = 129 cm3 × 1,18 g/cm3
Mr =  #*! = 71 gram/mol = 152,22 g
Mr X2 = 71 gram/mol

massa HCl =  × 152,22 g = 53,27 g
2 × Ar X = 71 gram/mol
#$$!
Ar X = 35,5 gram/mol mol HCl =
#*!!
Jadi, X merupakan atom Cl dengan 
 
Ar = 35,5 gram/mol = = 1,46 mol

Œ#*!

25. Jawaban: c mol Zn =  × mol HCl
Misal massa CH4 = X gram

massa C2H6 = (38 – X) gram =  × 1,46 g
Persamaan reaksinya sebagai berikut. = 0,73 mol
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O( ) massa Zn = mol × Ar Zn

C2H6(g) + 
O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O( ) = 0,73 × 65,4 = 47,7 g
#$$$~@
%Zn = × 100%
#$$$#‡~!

= 
× 100% = 86,7%

Kimia Kelas X 73
27. Jawaban: d B. Uraian

mol NaBH4 = 
× mol B2H6 1. a. Senyawa I

N = 63,64%
= 
× 0,2 mol
O = 36,36%
= 0,3 mol Perbandingan massa
Jika reaksi mempunyai rendemen 70% maka mol 



NaBH4 yang harus direaksikan N:O= 
: 
 = 4,546 : 3,03
=  × 0,3 mol = 0,429 mol
= 1,5 : 1
28. Jawaban: a = 2 : 1,3
a. Reaksi antara nitrogen dan hidrogen Senyawa II
menghasilkan amonia. N = 46,67%
N2 + 3H2 → 2NH3 O = 53,33%
1 mol ~ 2 mol Perbandingan massa
b. Oksidasi dari amonia menghasilkan  


N:O= 
: 
nitrogen(IV) oksida dan air.
= 3,33 : 4,44
2NH3 +  O2 → N2O4 + 3H2O = 1 : 1,33
2 mol ~ 1 mol = 2 : 2,66
c. Reaksi antara nitrogen(IV) oksida dengan air Senyawa III
menghasilkan asam nitrat dan nitrogen(III) N = 36,84%
oksida. O = 63,16%
2N2O4 + H2O → 2HNO3 + N2O3 Perbandingan massa
1 mol ~ 1 mol
 

N:O= 
: 
Jadi, secara teoritis jumlah mol asam nitrat yang
dihasilkan dari 1 mol nitrogen adalah 1 mol. = 2,63 : 5,26
=1:2
29. Jawaban: d
=2:4
Rumus molekul vanillin pada gambar yaitu Dengan massa N sama-sama 2, maka per-
C6H3(OH)(OCH3)(CHO). bandingan massa O = 1,3 : 2,66 : 4
Mr vanillin = 152 g/mol =1:3:4
massa vanillin = 23,6 g Jadi, data tersebut sesuai dengan hukum
#$$‘@}!!}@
Dalton.
mol vanillin = b. Jika rumus kimia senyawa II adalah N2O3
‚ ‘@}!!}@

 maka rumus kimia senyawa I = N2O dan
= = 0,155 mol senyawa III = N2O4.

30. Jawaban: b 2. Misal massa total = 100 gram
Misal massa total = 100 gram massa O = 28 gram
massa Fe = (100 – 28) gram = 72 gram
massa natrium = 29,08 gram
massa belerang = 40,56 gram Perbandingan mol = Fe : O
 
massa oksigen = 30,36 gram =  : 
Perbandingan mol = Na : S : O = 1,29 : 1,75
 


= : : = 1 : 1,36


 
=3:4
= 1,26 : 1,27 : 1,90
Jadi, rumus empiris oksida tersebut Fe3O4.
= 1 : 1 : 1,5
=2:2:3
Jadi, rumus kimianya Na2S2O3. Rumus molekul
anion belerang dalam senyawa tersebut S2O32–.

74 Kunci Jawaban dan Pembahasan


3. Misalmassa NaOH = X gram
 #
=
massa KOH = (7,6 – X) gram  #Œ#*!
mol Mg(OH)2 dari reaksi NaOH = 0,4 mol
 #$$ 

=  × mol O2 =  × mol ZnS


‚ 
 [ #

=  × =  × 0,4 mol
 #Œ#*!
[ = 0,6 mol
=  mol

mol SO2 =  × mol ZnS
mol Mg(OH)2 dari reaksi KOH
 #$$ ‹ 
=  × =  × 0,4 mol
‚ ‹
   − [ # = 0,4 mol
=  ×
 #Œ#*! #*!   #*!  
 − [ ‘*!?#~  
= ‘*!?#~  
= mol
  #*!  #*!
#$$ ‚ = ‘*!?#~  
mol Mg(OH)2 hasil =
 !}&~
‚ ‚
Volume SO2 = 20 liter

 #
= = 0,075 mol Jadi, volume gas yang ada setelah reaksi
 #Œ#*!
berlangsung (volume gas SO2) adalah 20 liter.
mol Mg(OH)2 dari reaksi NaOH + mol Mg(OH)2 dari
reaksi KOH = mol Mg(OH)2 hasil 5. Pada suhu 0°C, 1 atm → STP
[  − [ 
+ = 0,075 mol mol N2 =  = 0,0446 mol
 
[ +  − [ massa N2 = mol N2 × Mr N2

= 0,075
= 0,0446 × 28

[ + 
= 0,075 = 1,25 gram


32X = 64 massa gas A = × massa N2
X = 2 gram 
Jadi, massa NaOH = 2 gram dan massa KOH = = × 1,25
(7,6 – 2) gram = 5,6 gram. = 1,43 gram
4. Misal persamaan reaksi: 
mol gas A (STP) = = 0,0446 mol

aZnS + bO2 → cZnO + dSO2
#$$$
a=1 Mr gas A =
#*!$
Zn: a = c 

c=1 = = 32
 
S: a = d ‘*!?#~ 
d=1 6. mol CO2 =
 Œ#*!
O: 2b = c + 2d  
=  Œ#*!
= 0,05 mol
2b = 1 + 2
2b = 3 K2CO3 + 2HCl → 2KCl + H2O + CO2

0,05 mol ~ 0,05 mol
b=  massa K2CO3
Persamaan reaksi setara: = mol K2CO3 × Mr K2CO3

ZnS +  O2 → ZnO + SO2 = 0,05 mol × ((2 × 39) + (1 × 12)


+ (3 × 16)) gram/mol
Jika dikalikan dua, persamaan reaksi menjadi:
= 0,05 mol × (78 + 12 + 48) gram/mol
2ZnS + 3O2 → 2ZnO + 2SO2
= 0,05 mol × 138 gram/mol
#$$ ”@
mol ZnS = = 6,9 gram
‚ ”@

 # K2CO3 · xH2O → K2CO3 + xH2O
=
 ×  +  ×
 #Œ#*!

Kimia Kelas X 75
massa H2O b. Volume H2 sebagai berikut.
= massa K2CO3 · xH2O – massa K2CO3 P·V=n·R·T
= 10,5 gram – 6,9 gram 1 · V = 0,05 · 0,082 · (27 + 273)
= 3,6 gram V = 1,23 liter
#*! ‹ 
 Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan
#*!  = ]
adalah 1,23 liter.
 #

 # Π#*!  9. V = 1 L

 # =
 # Π#*!
] T = 25°C + 273 = 298 K
 #*! 
P = 1 atm
 #*!
= ] ^
n = 
 #*!
x =  #*! = 4  &# × !}&~
=
Jadi, jumlah air kristal (x) adalah 4 dan rumus   ⋅ &# #*!− ‹ − ×  ‹
kristal garamnya K2CO3 · 4H2O. = 0,04 mol
7. C7H8 + 9O2 → 7CO2 + 4H2O Jumlah molekul O2

Perbandingan volume = perbandingan koefisien =  × 0,04 mol × 6,02 × 1023molekul/mol
misal volume O2 = 9 liter maka perbandingan
C7H8 : O2 = 1 : 9. = 4,816 × 1021 molekul
 Jumlah atom O
Volume udara =  × volume O2 = 2 × 4,816 × 1021
 = 9,632 × 1021 atom
=  × 9 liter = 45 liter
#$$  
Perbandingan uap udara: C7H8O2 : O2 = 45 : 1 : 9. 10. mol CO2 = ‚  
Dengan demikian, perbandingan uap udara : toluena
 #
= 45 : 1. =
 +  ×  #Œ#*!
8. a. Reaksi setara:  #
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) =
#Œ#*!
#$$ ‚ = 0,015 mol
mol Mg = ‚ ‚ 
 # mol MCO3 =  × mol CO2
= = 0,5 mol
 #Œ#*! 
#$$ ! =  × 0,015 mol
mol HCl = ‚ !
= 0,015 mol

 #
= = 0,1 mol #$$ ‚


 #Œ#*! Mr MCO3 = #*! ‚

Jika Mg habis bereaksi, maka keadaan reaksi


 #
sebagai berikut. =
 #*!
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
= 124,73 gram/mol
Mula-mula : 0,5 mol 0,1 mol – –
Reaksi : 0,5 mol 1,0 mol 0,5 mol 0,5 mol Mr MCO3 = (1 × Ar M) + (1 × Ar C) + (3 × Ar O)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 124,73 = (1 × Ar M) + (1 × 12) + (3 × 16)
SIsa : – –0,9 mol 0,5 mol 0,5 mol
124,73 = Ar M + 12 + 48
Keadaan tersebut tidak mungkin terjadi.
Ar M = 64,73 ≈ 65
Jika HCl habis bereaksi, maka keadaan reaksi
sebagai berikut. Jadi, logam M adalah Zn (zink) karena Mr-nya 65.
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Mula-mula : 0,5 mol 0,1 mol – –
Reaksi : 0,05 mol 0,1 mol 0,05 mol 0,05 mol
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sisa : 0,45 mol – 0,05 mol 0,05 mol

Jadi, pereaksi pembatasnya berupa HCl.

76 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Latihan Ulangan Akhir Semester 6. Jawaban: b
Sifat fisik senyawa dengan ikatan kovalen nonpo-
A. Pilihan Ganda lar yaitu:
1. Jawaban: b 1) tidak menghantarkan arus listrik;
Jumlah kulit atom X = 4, jumlah elektron di kulit 2) padatannya lunak dan tidak rapuh;
ke empat = 2. Konfigurasi elektron unsur 3) titik leleh dan titik didih rendah; dan
X = 2 · 8 · 8 · 2. Jumlah elektron pada unsur 4) tidak larut dalam air.
X = 20. Ion X2+ terbentuk saat atom X melepas Sifat fisik senyawa dengan ikatan ion yaitu:
dua elektron. Dengan demikian, jumlah elektron 1) lelehan dan larutannya dapat menghantarkan
pada ion X2+ sebanyak 20 – 2 = 18. arus listrik;
2) titik didih dan titik leleh tinggi;
2. Jawaban: b
3) pada suhu kamar berwujud padat; dan
Nomor massa Y = 86, nomor atom Y = 37.
4) larut dalam air.
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 37.
Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom 7. Jawaban: e
= 86 – 37 = 49 Unsur Z memiliki nomor atom 12, sehingga
Unsur Y stabil dalam keadaan ion, yaitu ion Y+ konfigurasi elektronnya 2 · 8 · 2. Artinya unsur Z
karena melepas satu elektron. Dengan demikian, memiliki 2 elektron valensi. Unsur Z yang memiliki
jumlah elektron pada ion Y+ = 37 – 1 = 36. 2 elektron valensi dapat membentuk ion +2.
Jadi, pada kondisi stabil, yaitu dalam bentuk Y+, a. ZSO4 → Z2+ + SO42–
terdapat 37 proton dan 36 elektron. b. ZO → Z2+ + O2–
3. Jawaban: b c. ZBr2 → Z2+ + 2Br–
Jumlah elektron = nomor atom. d. Z(OH)2 → Z2+ + 2OH–
Ion negatif terjadi jika atom unsur menangkap e. ZF → Z+ + F– (seharusnya ZF2)
elektron, sedangkan ion positif terjadi saat atom
unsur melepas elektron. Besarnya muatan 8. Jawaban: d
sebanding dengan jumlah elektron yang dilepas Unsur 35Br memiliki konfigurasi elektron 2 · 8 · 18 · 7.
atau ditangkap. Jumlah elektron pada F– = 10, Na+ Dengan demikian, unsur Br memiliki sifat-sifat
= 10, S2– = 18, K+ = 18, dan Cl– = 18. sebagai berikut.
Jadi, spesi unsur yang sama jumlah elektronnya a. Tidak dapat membentuk senyawa OBr karena
adalah K+, Cl–, dan S2–. atom O dan Br sama-sama membutuhkan
elektron.
4. Jawaban: c
b. Merupakan golongan VIIA karena memiliki
Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron
elektron valensi 7.
valensi sama dapat diketahui dari konfigurasi
c. Membentuk ion -1 dengan menarik 1 elektron
elektronnya. Konfigurasi elektron unsur-unsur
atom pasangannya untuk memenuhi aturan
tersebut sebagai berikut.
oktet.
23 V : 2 · 8 · 1 → elektron valensi = 1
11 d. Dapat membentuk senyawa ion KBr.
27 W : 2 · 8 · 3 → elektron valensi = 3
13 9. Jawaban: c
16 X : 2 · 8 · 6 → elektron valensi = 6
32 Konfigurasi elektron G : 2 . 8 . 5.
39 Y : 2 · 8 · 8 · 1 → elektron valensi = 1 ×
19 Struktur Lewis: ×G ×
××
40 Z : 2 · 8 · 8 · 2 → elektron valensi = 2
20 Konfigurasi elektron Cl = 2 . 8 . 7
Jadi, unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron ••
valensi sama yaitu unsur V dan Y. Struktur Lewis Cl : •
• Cl •
••
Struktur Lewis senyawa yang terbentuk:
5. Jawaban: d
•• ×× ••
Natrium karbonat (Na2CO3) memiliki rumus Lewis •
Cl
×
G ×
Cl •
• • • •
sebagai berikut: •• ×× ••

Untuk memenuhi kaidah oktet, unsur G dan unsur


Cl menggunakan pasangan elektron secara
Natrium karbonat memiliki ikatan ion dan kovalen bersama-sama sehingga terbentuk ikatan kovalen.
rangkap dua. Rumus senyawanya GCl3.

Kimia Kelas X 77
10. Jawaban: b 17. Jawaban: e
Muatan ion :+1 –2 Senyawa kimia yang dapat dibentuk dari ion-ion
Rumus ion : Na+ CO32– tersebut sebagai berikut.
Perbandingan : 2 1 CuOH = tembaga(I) hidroksida
Rumus kimia : Na2CO3 CuNO3 = tembaga(I) nitrat
11. Jawaban: d Cu2SO4 = tembaga(I) sulfat
Senyawa Cu(CN)2 merupakan senyawa poliatom Cu3AsO3 = tembaga(I) arsenit
yang terbentuk dari ion Cu2+ (tembaga(II)) dan CN– Fe(OH)2 = besi(II) hidroksida
(sianida). Jadi, nama senyawa tersebut adalah Fe(NO3)2 = besi(II) nitrat
tembaga(II) sianida. Tembaga mempunyai bilangan FeSO4 = besi(II) sulfat
oksidasi +1 dan +2. Jika tembaga mempunyai
Fe3(AsO3)2 = besi(II) arsenit
bilangan oksidasi +1 (ion Cu+) maka senyawa yang
terbentuk adalah CuCN (tembaga(I) sianida). Mg(OH)2 = magnesium hidroksida
Mg(NO3)2 = magnesium nitrat
12. Jawaban: c
MgSO4 = magnesium sulfat
Zink memiliki muatan 2+ sehingga ion zink, Zn2+.
Fosfida memiliki muatan 3– sehingga ion fosfida, Mg3(AsO3)2 = magnesium arsenit
P3–. Rumus kimia zink fosfida = Zn3P2. Fe (OH)3 = besi(III) hidroksida
Fe(NO3)3 = besi(III) nitrat
13. Jawaban: c
Garam glauber (Na2SO4) ditemukan oleh J.R. Fe2(SO4)3 = besi(III) sulfat
Glauber. Garam tersebut terbentuk dari ion Na+ FeAsO3 = besi(III) arsenit
(natrium) dan SO42– (sulfat). Dengan demikian, Al(OH)3 = aluminium hidroksida
nama kimia senyawa tersebut adalah natrium Al(NO3)3 = aluminium nitrat
sulfat. Natrium hanya mempunyai satu macam Al2(SO4)3 = aluminium sulfat
bilangan oksidasi sehingga tidak perlu me-
AlAsO3 = aluminium arsenit
nambahkan angka Romawi di belakang nama
natrium. 18. Jawaban: e
14. Jawaban: c Karat besi (Fe2O3) jika bereaksi dengan gas karbon
Ion timah(IV) jika bergabung dengan ion karbonat monoksida (CO) akan menghasilkan padatan besi
akan membentuk senyawa timah(IV) karbonat. (Fe) dan gas karbon dioksida (CO2). Persamaan
reaksinya:
Sn4+ + CO32– → Sn(CO3)2 Fe2O3(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Jadi, rumus kimia timah(IV) karbonat adalah (belum setara)
Sn(CO3)2. Jika dimisalkan persamaan reaksi:
Timah mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +4.
aFe2O3(s) + bCO(g) → cFe(s) + dCO2(g)
Jika ion timah(II) bergabung dengan ion karbonat
akan membentuk senyawa timah(II) karbonat a=1
(SnCO3). Fe : 2a = c
2= c
15. Jawaban: c c= 2
Senyawa plumbi iodida mempunyai nama lain O : 3a + b= 2d
timbal(IV) iodida. Rumus kimia senyawa tersebut 3 + b = 2d . . . (1)
adalah PbI4. Senyawa PbI4, terbentuk dari ion Pb4+
C:b=d . . . (2)
dan I–. Unsur timbal mempunyai dua bilangan
oksidasi yaitu +2 dan +4. Pb2+ merupakan ion Persamaan (1) dan (2)
plumbo, sedangkan Pb4+ merupakan ion plumbi. 3 + b = 2d
3 + d = 2d
16. Jawaban: b
Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida d=3
KOH = Kalium hidroksida b=d
KMnO4 = Kalium permanganat b=3
HNO3 = Asam nitrat Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut.
HNO2 = Asam nitrit Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + 3CO2(g)
Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat
Na3PO4 = Natrium fosfat

78 Kunci Jawaban dan Pembahasan


19. Jawaban: c Persamaan (1) dan (3)
CaC2(s) + 2H2O( ) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g) b = 2d
kalsium air kalsium asetilena 3b = 6 + d + e
karbida hidroksida 3(2d) = 6 + d + e
6d = 6 + d + e
20. Jawaban: d 5d = 6 + e . . . (5)
aMnO2(aq) + bHCl(g) → cMnCl2(aq) + dH2O( ) + eCl2(g)
Persamaan (4) dan (5)
Misal: a = 1 2d = 2 + e
Mn : a = c 5d = 6 + e
c=1 ––––––––– –
O : 2a = d –3d = –4
2= d
d=

d= 2
Persamaan (4)
H : b = 2d
2d = 2 + e
b= 4

Cl : b = 2c + 2e 2(
) = 2 + e
4 = 2 + 2e 
2 = 2e

=2+e
e= 1 
e=

Persamaan reaksi setara:


MnO2(aq) + 4HCl(g) → MnCl2(aq) + 2H2O( ) + Cl2(g) Persamaan (1)
b = 2d
Jadi, perbandingan b dan e yaitu 4 : 1. 
b=

21. Jawaban: b
1) 2Pb(NO3)2(s) → 2PbO(s) + 4NO2(g) + O2(g) Persamaan reaksi setara sebagai berikut:
2) 2HCl(aq) + Na 2 S 2 O 3 (aq) → 2NaCl(aq) Cu(s) +


HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) +

H2O( ) +


NO(g)
+ SO2(g) + S(s) + H2O( ) Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi:
3) CuCO 3(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO 3)2(aq) 3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O( ) + 2NO(g)
+ CO2(g) + H2O( )
Jadi, senyawa yang mempunyai perbandingan
4) Zn(s) + 2HCl (aq) → ZnCl2(aq) + H2(g) koefisien sama adalah Cu : Cu(NO3)2 = 3 : 3.
22. Jawaban: b 23. Jawaban: b
Logam tembaga (Cu) jika direaksikan dengan Asam adipat, HOOC(CH2)4COOH, digunakan
larutan asam nitrat (HNO3) akan menghasilkan dalam pembuatan nilon. Jika massa molarnya
larutan tembaga(II) nitrat (Cu(NO3)2), air (H2O), dan
146,26 g/mol, jumlah atom asam adipat dengan
gas nitrogen monoksida (NO). Persamaan reaksi-
massa 1,0 g sebesar 4,1 · 1021.
nya sebagai berikut.
Massa asam adipat = 1,0 g
aCu(s) + bHNO3(aq) → cCu(NO3)2(aq) + dH2O( ) + eNO(g)
Mr asam adipat = 146,26 g/mol
Misal: a = 1
Cu : a = c 
mol asam adipat =
c=1  Œ#*!
H : b = 2d . . . (1) = 6,84 · 10–3 mol
N : b = 2c + e Jumlah atom asam adipat = mol · 6,02 · 1023
b=2+e . . . (2) = 6,84 · 10–3 · 6,02 · 1023
O : 3b = 6c + d + e = 4,1 · 1021
3b = 6 + d + e . . . (3)
24. Jawaban: d
Persamaan (1) dan (2)
b = 2d #$$ ? #$$ ?
mol CuO = =  ×  ? +  ×  
‚ ?
b=2+e
2d = 2 + e . . . (4)  #
=
× 
 + × # Œ #*!
 #
= = 0,2 mol
 # Π#*!

Kimia Kelas X 79
 27. Jawaban: c
mol Cu =  × mol CuO Massa kafein
= mol kafein × Mr kafein

=  × 0,2 mol = 0,2 mol = mol kafein × ((4 × Ar C) + (5 × Ar H) (2 × Ar N)
+ (1 × ArO))
Massa Cu = mol Cu × Ar Cu
= 0,05 mol × ((4 × 12) + (5 × 1) + (2 × 14)
= 0,2 mol × 63,5 gram/mol = 12,7 gram
Jadi, massa Cu yang dihasilkan 12,7 gram. + (1 × 16) g/mol
= 0,05 mol × (48 + 5 + 28 + 16) g/mol
25. Jawaban: d = 0,05 mol × 97 g/mol = 4,85 gram
Misal: massa total = 100 gram
massa X = 32 gram 28. Jawaban: d
massa SO4 = (100 – 32) gram = 68 gram Volume O2 yang diperlukan
Perbandingan mol X : SO4 dalam senyawa X2SO4
=  × volume C2H6

 
= :
 ×  [   +  ×   =  × 11,2 liter

  = 39,2 liter (memungkinkan reaksi berlangsung)
=   [
:
 +  × 

Volume CO2 =  × volume C2H6

 
= : 
  [

=  × 11,2 liter
2Ar X = 45,176471 = 22,4 liter
Ar X = 22,588 ≈ 23
Jadi, X adalah unsur Na. ‘*!?#~
mol CO2 =
 !}&~ Π#*!
26. Jawaban: a
 !}&~
Persamaan reaksi pembakaran sebagai berikut. = = 1 mol
 !}&~ Π#*!
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g) Jumlah partikel CO2
Misal volume C3H8 = x liter = 1 × 6,02 × 1023 = 6,02 × 1023molekul.
volume C4H10 = (10 – x) liter 29. Jawaban: a
Volume O2 untuk pembakaran C3H8 #$$ ! 
 mol CCl2F2 =
=  × volume C3H8 ‚ ! 

= 5x liter   #
= ×   +  ×  ! +  ×   #Œ#*!
Volume O2 untuk pembakaran C4H10
  #

=
=  × volume C4H10  ×  +  ×
 +  ×  #Œ#*!

  #
=  × (10 – x) liter = #Œ#*!

= 65 – 6,5 x liter = 0,02 mol


Volume CCl2F2 = mol CCl2F2 × 22,4 liter/mol
Volume O2 untuk pembakaran C3H8 + Volume O2 = 0,02 mol × 22,4 liter/mol
untuk pembakaran C4H10 = volume O2 murni. = 0,448 liter
5x + (65 – 6,5x) = 51 #$$ 

1) mol NH3 =
‚ 

1,5x = 14
x = 9,33 liter 
#
=  ×   + 
×  #Œ#*!
Volume C3H8 = 9,33 liter dan volume C4H10 =
(10 – 9,33) liter = 0,67 liter

#
 =
Jadi, kadar C4H10 dalam gas elpiji =  × 100 %  ×   + 
×  #Œ#*!


#
= 6,7 %. =
 #Œ#*!
= 0,02 mol

80 Kunci Jawaban dan Pembahasan


Volume NH3 = mol NH3 × 22,4 liter/mol Perbandingan mol C : H : O
= 0,02 mol × 22,4 liter/mol  

=  :  : 
= 0,448 liter
= 0,15 : 0,3 : 0,15
#$$   =1:2:1
2) mol CO2 =
‚  
Jadi, rumus empirisnya adalah CH2O
 # Mr = (CH2O)n
=  ×   +  ×   #Œ#*! 60 = 12n + 2n + 16n
60 = 30n
 #
= n= 2
 ×  +  ×  #Œ#*!
Rumus molekulnya C2H4O2 atau CH3COOH.
 #
=
#Œ#*! 31. Jawaban: e
= 0,02 mol 


mol Co = = 0,396 mol
Œ#*!
Volume CO2 = mol CO2 × 22,4 liter/mol


= 0,02 mol × 22,4 liter/mol mol Mo = = 0,264 mol
 Œ#*!
= 0,448 liter  
mol Cl = = 1,45 mol
#$$  
 Œ#*!
3) mol SO2 =
‚  
mol Co : mol Mo : mol Cl
 # 
   
= : :
 ×   +  ×   #Œ#*!   
1,5 : 1,0 : 5,5
 #
= 3 : 2 : 11
 ×
 +  ×  #Œ#*!
Jadi, rumus empiris katalis Co3Mo2Cl11.
 #
= = 0,02 gram/mol 32. Jawaban: b
 #Œ#*!
Volume SO2 = mol SO2 × 22,4 liter/mol Misal massa kristal barium klorida = 100 gram
= 0,02 mol × 22,4 liter/mol massa air = 14,75 gram
massa barium klorida = (100 – 14,75) gram
= 0,448 liter
= 85,25 gram
#$$ 
4) mol CH4 = BaCl2 · xH2O → BaCl2 + xH2O
‚ 
#$$ \!  #
  # mol BaCl2 = =
‚ \!  # Œ #*!
=  ×   +  ×   #Œ#*!
= 0,408 mol
  #
=
 ×  +  ×  #Œ#*! #$$     #
mol H2O = =
  # ‚   # Œ #*!
= = 0,04 mol
 #Œ#*! = 0,819 mol
Volume CH4 = mol CH4 × 22,4 liter/mol
#*! \!
= 0,04 mol × 22,4 liter/mol = 
‚*!  ]
= 0,896 liter
  
Jadi, gas yang mempunyai volume sama dengan =
 ]
2,42 g CCl2F2 adalah amonia, karbon dioksida, dan x=2
belerang dioksida.
Jadi, rumus kristal barium klorida BaCl2 · 2H2O.
30. Jawaban: e 33. Jawaban: e
Massa CxHyOz = 4,5 gram ˆ?#!‡&}Š~!
Massa C = 1,8 gram mol CO2 pada tabung A =


Massa H = 0,3 gram 9,03× 10

= = 1,5 mol
Massa O = massa CxHyOz – (massa C + massa H) 6,02× 1023
= 4,5 gram – (1,8 + 0,3) gram massa CO2
mol CO2 pada tabung B = Mr CO2
= 4,5 gram – 2,1 gram
99 gram
= 2,4 gram =
(12 + 32) gram/mol

Kimia Kelas X 81
99 gram Pereaksi pembatas (pereaksi yang habis lebih
= = 2,25 mol dahulu) adalah HCl.
44 gram/mol
mol CO2 pada tabung A mol CO2 pada tabung B CaCO3 yang tersisa
=
volume CO2 pada tabung A volume CO2 pada tabung B
= mol CaCO3 sisa × Mr CaCO3
1,5 mol 2,25 mol = 0,01 mol × 100 gram/mol = 1 gram
=
12,8 liter volume CO2 pada tabung B
Volume gas CO2 = mol CO2 × 22,4 liter/mol
Volume CO2 pada tabung B = 19,2 liter. = 0,01 mol × 22,4 liter/mol
= 0,224 liter/mol
34. Jawaban: c 36. Jawaban: c
massa asetaminofen
Mr asetaminofen = mol asetaminofen 38 cmHg
P= × 1 atm = 0,5 atm
76 cmHg
0,0302 g
= 0,0002 mol
= 151 g/mol V = 15 liter
a. C8H9NO R = 0,082 L atm/mol K
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) + (1 × Ar N)
+ (1 × Ar O) T = 27 + 273 = 300 K
= (8 × 12) + (9 × 1) + (1 × 14) + (1 × 16)
P·V=n·R·T
= 96 + 9 + 14 + 16 = 135 g/mol
b. C8H8NO2 0,5 · 15 = n · 0,082 · 300
Mr = (8 × Ar C) + (8 × Ar H) + (1 × Ar N) 7,5
+ (2 × Ar O) n= = 0,305 mol
24,6
= (8 × 12) + (8 × 1) + (1 × 14) + (2 × 16) massa gas X 13,41 gram
= 96 + 8 + 14 + 32 = 150 g/mol Mr gas X = =
Mol gas X 0,305 mol
c. C8H9NO2
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) + (1 × Ar N) = 43,97 gram/mol ≈ 44 gram/mol.
+ (2 × Ar O) 37. Jawaban: d
= (8 × 12) + (9 × 1) + (1 × 14) + (2 × 16) 25NxOy → 50NO + 12,5O2
= 96 + 9 + 14 + 32 = 151 g/mol
N = 25x = 50
d. C8H8N2O
x=2
Mr = (8 × Ar C) + (8 × Ar H) + (2 × Ar N)
O = 25y = 50 + 25
+ (1 × Ar O)
25y = 75
= (8 × 12) + (8 × 1) + (2 × 14) + (1 × 16)
y=3
= 96 + 8 + 28 + 16 = 148 g/mol
Jadi, rumus kimia oksida nitrogen tersebut adalah
e. C8H9N2O
N2O3.
Mr = (8 × Ar C) + (9 × Ar H) +(2 × Ar N)
+ (1 × Ar O) 38. Jawaban: c
= (8 × 12) + (9 × 1) + (2 × 14) + (1 × 16) Massa 1 mol XCl sebesar 74,5 g.
= 96 + 9 + 28 + 16 = 149 g/mol Massa atom relatif X adalah:
Jadi, rumus molekul asetaminofen adalah massa 74,5 g
C8H9NO2. Mr XCl = mol
= 1mol

35. Jawaban: b = 74,5 g/mol


mol HCl = volume HCl × molaritas HCl Mr XCl = Ar X + Ar Cl
= 200 ml × 0,1 M 74,5 = Ar X + 35,5
= 20 mmol Ar X = 39
= 0,02 mol
39. Jawaban: b
massa CaCO3 2 gram
mol CaCO3 = = Jumlah molekul C19H26O3
Mr CaCO3 100 gram / mol
= mol C19H26O3 × L
= 0,02 mol
massa C19H26O 3
2HCl(aq) + CaCO3(s) → CaCl2(aq) + H2O( ) + CO2(g) = ×L
Mr C19H26O 3
Mula-mula : 0,02 mol 0,02 mol – – –
Reaksi : 0,02 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 15,1g
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– = ((19 × A C) + (26 × A H) + (3 × A O)) g/mol
Sisa : – 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol r r r

× (6 × 1023 mol–1)

82 Kunci Jawaban dan Pembahasan


15,1g 4. Nama Oksida Basa Nama Senyawa Basa
= ((19 × 12) + (26 × 1) + (3 × 16)) g/mol × (6 × 1023 mol–1)
Na2O = natrium oksida NaOH = natrium hidroksida
15,1g
= (228 + 26 + 48) g/mol × (6 × 1023 mol–1) K2O = kalium oksida KOH = kalium hidroksida
CaO = kalsium oksida Ca(OH)2 = kalsium hidroksida
15,1g
= 302 g/mol
× (6 × 1023 mol–1) =3× 1022 BaO = barium oksida Ba(OH)2 = barium hidroksida

Jadi, jumlah molekul C19H26O3 dalam 15,1 g Al2O3 = aluminium oksida Al(OH)3 = aluminium hidroksida
= 3 × 1022.
40. Jawaban: b
5. a. Ba3N2 = barium nitrida
x × Ar C
76,3 % = Mr vitamin K × 100 % b. PbI2 = timbal(II) iodida
x ×12 c. N2O5 = dinitrogen pentaoksida
76,3 % = 173 × 100 % d. NH3 = amonia
1.200x = 13.199,9 e. Al2S3 = aluminium sulfida
x = 10,99 ≈ 11
f. CF4 = karbon tetrafluorida
Jadi, jumlah atom karbon pada setiap molekul
vitamin K adalah 11. 6. a. Ca(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2(g)
kalsium asam klorida kalsium klorida hidrogen

B. Uraian b. C2H5OH(aq) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O( )


etanol oksigen karbon dioksida air
1. Jumlah kulit elektron = 3, yaitu K, L, dan M.
Jumlah elektron valensi = 1, berarti 2 elektron massa Bi 15 gram
7. a. mol Bi = Ar Bi
= = 0,072 mol
menempati kulit K, 8 elektron menempati kulit L, 209 gram/mol
dan 1 elektron menempati kulit M. Jika jumlah 1
neutron = 12, jumlah elektron = 2 + 8 + 1 = 11, mol Bi(NO3)3 · 5H2O = 1 × mol Bi
maka nomor massa atau nukleusnya adalah 23
1
karena nomor massa = neutron + jumlah elektron. = 1 × 0,072 mol
Jadi, unsur tersebut mempunyai nomor atom
= 0,072 mol
11 dan nomor massa 23, sedangkan lambangnya
Massa Bi(NO3)3 · 5H2O
adalah 23
11X.
= mol Bi(NO3)3 · 5H2O × Mr Bi(NO3)3 · 5H2O
2. Urutan titik didih dari yang paling tinggi yaitu: = 0,072 mol × ((1 × Ar Bi) + (3 × Ar N)
NaCl > HF > N2O > SO2 > C4H10
+ (14 × Ar O) + (10 × Ar H)) g/mol
Alasan:
a. NaCl = merupakan senyawa ion yang memiliki = 0,072 mol × ((1 × 209) + (3 × 14)
kristal ionik yang besar dan kuat. + (14 × 16) + (10 × 1)) g/mol
b. HF = memiliki ikatan hidrogen yaitu ikatan = 0,072 mol × (209 + 42 + 224 + 10) g/mol
yang terjadi antara atom yang sangat = 0,072 mol × 485 g/mol
elektronegatif (N, O, dan F) dengan atom H. = 34,92 gram
c. N2O = merupakan senyawa kovalen polar yang
Jadi, massa Bi(NO3)3 · 5H2O = 34,92 gram.
memiliki gaya antardipol.
d. SO2 = merupakan senyawa kovalen nonpolar 4
b. mol HNO3 = 1 × mol Bi
yang memiliki gaya London dan Mr sebesar
64. 4
e. C4H10 =merupakan senyawa kovalen nonpolar = 1 × 0,072 mol = 0,288 mol
yang memiliki gaya London dan Mr sebesar Larutan mengandung 30% HNO3.
58. Massa larutan
3. Unsur X menyumbangkan 4 elektronnya untuk 100
= 30 × massa HNO3
digunakan secara bersama-sama dengan 2 buah
unsur Y agar mencapai kestabilan. Setiap unsur Y 100
menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan = 30 × mol HNO3 × Mr HNO3
bersama-sama dengan 1 buah unsur X.
X: 2 · 4 (golongan IVA) 100
= 30 × 0,288 mol × ((1 × Ar H) + (1 × Ar N)
Y: 2 · 6 (golongan VIA)
+ (3 × Ar O)) g/mol

Kimia Kelas X 83
100 Bijih yang harus tersedia
= 30 × 0,288 mol × ((1 × 1) + (1 × 14)
100
= 0,2 × 10 kg
+ (3 × 16)) g/mol
100 = 5.000 kg
= 30 × 0,288 mol × 63 g/mol = 5 ton
= 60,48 gram Biji yang harus diolah sebanyak 5 ton.
Jadi, massa larutan 30% asam nitrat 10. a. WO3 + 3C → 3CO + W
60,48 gram.
MrWO3 = 232 g/mol
8. Massa asam oksalat = 45 gram massa 116 g
Volume larutan = 500 cm3 = 0,5 dm3 mol WO3 = M WO = 232 g/mol
r 3
Mr(COOH)2 = 90 g/mol = 0,5 mol
45 g 3
Konsentrasi (COOH)2 dalam g/dm3 = 0,5 dm3 mol C = 1 × 0,5 mol
= 90 g/dm3 = 1,5 mol
Konsentrasi (COOH)2 dalam mol/dm3 massa C = mol C × ArC
45 g = 1,5 × 12
= 90 g / mol × 0,5 dm3 = 1 mol/dm3. = 18 gram
Jadi, konsentrasi asam oksalat 1 mol/dm3. Jadi, massa karbon yang diperlukan sebanyak
18 gram.
9. Kalaverit mengandung 40 % emas, artinya dalam
b. mol WO3 = mol W
100 kg kalaverit terdapat 40 kg emas. Oleh karena
= 0,5 mol
itu, untuk memperoleh 4 kg emas diperlukan
kalaverit sebanyak: massa W = mol W × Ar W
= 0,5 × 184
4
= 40 × 100 kg = 92 gram
Jadi, wolfram yang diperoleh (maksimal)
= 10 kg
sebanyak 92 gram.
Bijih hanya mengandung 2.000 bpj kalaverit
2.000
= 106 × 100 % = 0,2 %

84 Kunci Jawaban dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai