Disusun
oleh
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga makalah tentang
penggunaan gaya bahasa ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari
kata sempurna.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak.
Daftar isi
1) Kata pengantar
2) Daftar isi
3) Bab 1: Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan dan Manfaat pembahasan
4) Bab 2: Pembahasan
5) Bab 3: Penutup
6) Simpulan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam debat terdapat beberapa bagian, seperti isu, argumen, sudut pandang,
dan bagian simpulan. Isu merupakan permasalahan yang diperdebatkan.
Argumen merupakan alasan-alasan yang mendukung pendapat atas
permasalahan berdasarkan penggunaan gaya bahasa yang baik dan benar,
Sudut pandang merupakan cara pandang dari sudur mana permasalahan itu
dilihat. Simpulan merupakan suatu rumusan pendapat dari tim debat.
Lazimnya dalam perdebatan, argumen itu didasarkan atas himpunan fakta-
fakta, data, teori, regulasi, norma, dan sebagainya. Semakin banyak fakta yang
bisa dihimpun disertai data yang akurat dan dilengkapi teori, regulasi, norma
yang relefan akan semakin kuat dasar argumen sehingga pendapat yang
disampikan sulit dibantah. Debat pada hakikatnya adalah adu argumentasi
atau mengadu gagasan bukan adu fisik juga bukan adu mulut untuk
menjatuhkan lawan dengan menyinggung latar belakang pribadi/personal.
Setelah mengkaji persoalan dari sudut pandang tertentu berdasarkan argumen
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan gaya bahasa?
Bagaimana penggunaan ragam gaya bahasa yang ada pada teks debat?
Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini untuk mengetahui :
Pengertian gaya bahasa
Syarat syarat penggunaan gaya bahasa
Manfaat
Adapun manfaat penullisan makalah ini untuk :
Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami penggunaan gaya
bahasa dalam teks debat.
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya bahasa adalah bahasa yang indah yang dipergunakan untuk
meningkatkab efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan
suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.
Pendek kata penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta
menimbulkan konotasi tertentu Dale[et al] (dikutip Tarigan, 1986 : 5).
1. Kejujuran
Bahasa adalah alat untuk kita bertemu dan bergaul. Sebab itu, ia harus
digunakan pula secara tepat dengan memperhatikan sendi kejujuran.
2. Sopan-santun
Kesingkatan sering jauh lebih efektif daripada jalinan kalimat yang berliku-liku.
Kesingkatan dapat dicapai melalui usaha untuk mempergunakan kata-kata
secara efisien, meniadakan penggunaan dua kata atau lebih yang bersinonim
secara longgar, menghindari tautologi, atau meniadakan repetisi yang tidak
perlu.Di antara kejelasan dan kesingkatan sebagai ukuran sopan-santun, syarat
kejelasan masih jauh lebih penting daripada syarat kesingkatan.
3. Menarik
Debat yang dipelajari di sini adalah debat ilmiah, bukan debat kusir seperti
yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Debat kusir bertujuan
untuk mengalahkan pendapat pihak lain seringkali dilakukan tanpa
memedulikan kesahihan argumen yang disampaikan.
1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah
bahasa baku, baik kaidah tata ejaan mapun tata bahasa (pembentukan kata,
frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima
akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung
menuju sasaran, runtun dan sistematis. Hal ini tergantung pada ketepatan
pemilihan kata (diksi) dan penyusunan struktur kalimat sehingga kalimat yang
digunakan efektif.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang telah ditetapkan sebagai ragam yang
dapat diterima dan berfungsi sebagai model untuk suatu masyarakat. Jadi, ada
tiga aspek dalam bahasa baku yang saling menyatu yaitu kodifikasi,
keberterimaan, dan difungsikan sebagai model.
Kalimat (1) dan kalimat (2) di atas merupakan contoh kalimat tidak baku.
Ketidak bakuan keduanya karena menggunakan frasa bermakna konotatif yaitu
frasa menutup mata dan jatuh bergelimpangan. Pada kalimat kedua,
ketikdakefisienan kalimatnya juga disebabkan penggunaan kata-kata dari
bahasa daerah yaitu kata banget.
Pembenahan kedua kalimat di atas agar menjadi kalimat ragam ilmiah yang
baku dapat kamu lihat pada bagian berikut.
PENUTUP
Kesimpulan
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek
pembicaraan dengan jalan memperbandingkan sesuatu benda atau hal
tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Penggunaan gaya
bahasa harus sesuai dengan syarat penggunaan gaya bahasa yaitu
kejujuran,sopan santun dan menarik.