KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Retorika
a. Pengertian Retorika
yang diharapkan dapat diketahui, dipahami, dan dapat diterima oleh komunikan”.
kesenian untuk berbicara baik (kunst, gut zu reden atau Ars bene dicendi), yang
dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis (Ars, tecne).
Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Retorika adalah seni atau
lisan atau tulisan, dengan penggunaan kata-kata yang baik. Serta dengan gaya
6
7
yang indah yang bertujuan untuk memberikan informasi serta motivasi kepada
orang lain. Seni berbicara yang baik hanya dapat dimiliki oleh yang memiliki
bakat atau talenta terhadap dirinya dengan prinsip menggunakan segala teknik dan
b. Gaya Retorika
1. Gaya Bahasa
pengungkapan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
pemilihan ungkapan kebahasaan yang dianggap dapat mewakili sesuatu yang akan
atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu
untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin
hidup. Keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
daya ungkap atau daya tarik atau kedua-duanya bertambah. Dari beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa adalah cara atau teknik
mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk lisan ataupun tulisan dengan
penulis serta menghasilkan pengertian yang jelas dan menarik bagi para pembaca.
8
Menurut Keraf (2009:116) dilihat dari sudut bahasa atau unsur- unsur
bahasa yang digunakan, maka gaya bahasa dapat dibedakan berdasarkan titik tolak
Gaya bahasa resmi adalah gaya yang bentuknya lengkap, gaya yang
tajuk rencana, pidato-pidato penting, artikel-artikel yang serius atau esai yang
resmi.
yang tidak formal atau kurang formal. Bentuknya tidak terlalu konservatif.
Singkatnya gaya bahasa tak resmi adalah gaya bahasa yang umum dan normal
percakapan. Dalam gaya bahasa ini, pilihan katanya adalah kata-kata popular
dibandingkan dengan gaya bahasa resmi dan gaya bahasa tak resmi, maka
gaya bahasa percakapan ini masih lengkap untuk suatu kesempatan, dan masih
dibandingkan dengan kebiasaan pada gaya bahasa resmi dan tak resmi.
a) Gaya Sederhana
perkuliahan dan sejenisnya. Sebab itu untuk mempergunakan gaya ini secara
yang cukup. Karena gaya ini biasanya dipakai dalam memberi intruksi,
pelajaran dan sebagainya, maka gaya ini cocok pula digunakan untuk
sesuatu, kita tidak perlu memancing emosi dengan menggunkan gaya mulia
fakta atau jalan pembuktian akan merosot perananya. Gaya ini dapat
memenuhi keinginan dan keperluan penulis, tanpa bantuan dari kedua gaya
lainnya.
Nada yang agung dan mulia sanggup pula menggerakkan emosi setiap
secara aktif dan meyakinkan bekerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
10
Dibalik keagungan dan kemuliaan itu terdapat tenaga penggerak yang luar
harus memiliki pula bakat dan kemauan yang kuat untuk memahirkannya.
c) Gaya Menengah
menciptakan suasana senang dan damai, maka nadanya juga besifat lemah
lembut, penuh kasih sayang dan mengandung humor yang sehat. Pada
a) Klimaks
gagasan sebelumnya. Klimaks disebut juga gradasi. Istilah ini dipakai sebagai
istilah umum yang sebenarnya merujuk kepada tingkat atau gagasan tertinggi.
Bila klimaks itu terbentuk dari beberapa gagasan yang berturut-turut semakin
b) Antiklimaks
itu.
c) Pararelisme
fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Gaya ini lahir dari
d) Antitesis
e) Repetisi
Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat
yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang
sesuai. Dalam bagian ini, hanya akan dibicarakan repetisi yang berbentuk
kata atau frasa atau klausa. Karena nilainya dianggap tinggi, maka dalam
yang pada prinsipnya didasarkan pada tempat kata yang diulang dalam baris,
a. Pembicara
tempat itu. Namun demikian, selaku komunikator jelas bahwa yang menurut
pandangan audiens sebagai alasan itu tiada lain adalah upaya si pembicara
b. Audiens (Khalayak)
Audiens atau hadirin yang terlibat dalam proses kegiatan retorika pada
namun kita tidak lupa bahwa itu merupakan campuran dari insan-insan yang
respon berbeda terhadap suasana pertemuan dalam retorika itu, terutama pada
c. Pesan
dan perasaan dengan menggunakan bahasa dan simbol lain yang bisa dilihat
dan dipahami. Dengan demikian orang lain akan bisa mengetahui apa yang
kita maksudkan. Dengan kata lain, pesan yang kita sampaikan itu selalu
mengandung makna yang dibangun oleh adanya isi (content) dan lambang
(symbol). Isi komunikasi yang dimaksud tidak lain adalah apa yang kita
pikirkan atau buah pikiran yang akan disampaikan, sedangkan lambang yang
paling utama untuk melukiskan pikiran itu adalah bahasa dan umumnya
ingin berhasil dituntut untuk pandai menggunakan kata dan kalimat yang
ketika penutur dan mitra tutur saling berinteraksi akan muncul pertanyaan-
pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban dari mitra tutur”. Pertanyaan retoris
adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban dari yang di tanya, yang
merupakan bagian dari gaya bahasa yang didasarkan pada langsung tidaknya
makna. Hal yang mendasari gaya bahasa ini adalah makna yang terbentuk karena
14
adanya penyimpangan konstruksi (kata, frasa, klausa dan kalimat) dalam bahasa
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Gaya bahasa retoris adalah
majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena
Misalnya:
b) Anastrof, anastrof atau inversi adalah semacam gaya retoris yang diperoleh
dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Cara ini biasanya
sesuatu yang tidak hadir: kepada mereka yang sudah meninggal, atau kepada
barang atau obyek khayalan atau sesuatu yang abstrak, sehingga tampaknya ia
Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air tercinta
ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti
yang pernah kamu perjuangkan.
e) Asindeton
Asindeton adalah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat
dan mampat di mana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak
saja dengan koma, seperti ucapan terkenl dari Julius Caesar: Veni, vidi, vici,
asindeton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu
Dan kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak
menyerah pada gelap dan dingin yang bakal merontokkan bulu-bulunya?
g) Kiasmus, kiasmus adalah semacam acuan atau gaya bahasa yang terdiri dari
dua bagian, baik frasa atau klausa, yang sifatnya berimbang, dan
dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa atau klausanya itu
Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk
melanjutkan usaha itu.
h) Elepsis, elepsis adalah suatu gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca
yang berlaku.
Masihkah kau tidak percayabahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa,
badanmu sehat, tetapi psikis...
i) Eufemismus
berarti “Mempergunakan kata-kata dengan arti yang baik atau dengan tujuan
yang baik”. Sebagai gaya bahasa, eufemisme adalah semacam acuan berupa
tidak menyenangkan.
j) Litotes, adalah semacam gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu
dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan
17
katanya.
dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar, misalnya
disebut Hiperbaton
Saudara-saudara, sudah lama terbukti bahwa Anda sekalian tidak lebih baik
sedikit pun dari pesuruh, hal itu tampak dari anggapan yang berkembang
akhir-akhir ini.
menyatakan satu pikiran atau gagasan. Walaupun secara praktis kedua istilah
itu disamakan saja, namun ada yang ingin membedakan keduanya. Suatu
acuan disebut pleonasme bila kata yang berlebihan itu dihilangkan, artinya
tetap utuh. Sebaliknya, acuan itu disebut tautologi kalau kata yang berlebihan
itu sebenarnya mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain. Misalnya:
(1) Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri
Ungkapan di atas adalah pleonasme karena semua acuan itu tetap utuh dengan
yang sial itu. Padahal kesialan baru terjadi kemudian. Perhatikan kalimat
digunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang
lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
salah satu alat yang efektif oleh para orator. Dalam pertanyaan retoris
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
semangat, yang satu memiliki makna denotasional, yang lain memiliki makna
kiasan. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahi kedua kata
q) Koreksio atau Epanortosis, Koreksio atau epanortosis adalah suatu gaya yang
Sudah emapat kali saya mengunjungi daerah itu, eh bukan, sudah lima kali.
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yan ada. Paradoks dapat juga
t) Oksimoron
bertentangan. Atau dapat juga dikatakan, oksimoron adalah gaya bahasa yang
berlawanan dalam frasa yang sama, dan sebab itu sifatnya lebih padat dan
2. Ceramah
a. Pengertian Ceramah
karena itu, bahan yang diceramahkan harus dipersiapkan dengan teliti. Ceramah
harus menampilkan disposisi yang jelas, bahasa yang padat, dan berisi: pikiran
audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Audiens yang dimaksud disini adalah
keseluruhan untuk siapa saja, khalayak ramai, masyarakat luas, atau lazim. Jadi
b. Unsur-unsur Ceramah
a. Penceramah
perlu mengetahui apa tugas dari penceramah, modal dan bekal itu sendiri atas
b. Audiens
komunikasi telah dipahami bahwa tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi, jenis
c. Materi, yang menjadi materi dakwah adalah ajaran islam itu sendiri, sebab
d. Metode
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada audiens yang pada umumnya
efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan
23
jangkauan daya beli dan paham audiens. Sumber metode ceramah adalah Al-
berdakwah.
e. Media
dilancarkan.
c. Jenis-jenis Ceramah
yang sudah tua ataupun yang masih muda, materinya juga tidak ditentukan,
bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya. Pada ceramah
24
Muhammad SAW.
(suara) melalui kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah
cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya
kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar
media online pada bulan Juni 2008 namun secara resmi diperkenalkan kepada
Indonesia akan sebuah suguhan informasi yang disajikan dengan cepat. Melalui
pengaksesan informasi yang cepat. Selain itu juga bertujuan untuk menjangkau
sebagai stasiun televisi news and sport (Berita dan olahraga) tentu meberitakan
beritanya tidak hanya di televisinya saja, tetapi juga melakukan pemberitaan juga
proses konvergensi dari televisi ke online yang dilakukan oleh Tv One tentu
website “ www.tvone.co.id”.
tablik akbar yang ditampilkan dari masjid, sekolah, mall dan tempat-tempat
dipandu oleh Agung Izzulhaq sebagai hostnya adalah salah satu program religi
yang dimiliki oleh salah satu stasiun televisi swasta ini. Program Damai
Indonesiaku yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu Pukul 12.30-14-30 WIB
keilmuan yang kredibel seperti Syekh Ali Jaber, KH Syarif Rahmat, Ustad Yusuf
Mansyur, Ust. Arifin Ilham, Ustadz Amir Faisol, Ustadz Fikri Haikal MZ, dan
kepemimpinan, sosial dan lain-lain. Selain itu, diselingi sesi penampilan musik
religi yang dikemas dengan ceramah bertatap muka langsung dengan khalayak.
Program ini hampir sama dikemas dengan program religi ceramah agama islam
pembawa acara yakni seorang tokoh agama, tetapi juga menghadirkan narasumber
lain yang sesuai tema yang diangkat, seperti misalnya mengangkat tema tentang
26
politik, maka akan dihadirkan narasumber yang paham akan politik. Selain itu,
program siaran Damai Indonesiaku di TV ONE selalu ditayangkan secara live dari
bertanya seputar permasalahan keagamaan yang ada kepada ustad yang sedang
Syekh Ali Jaber, sapaan akrab dari Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber.
Beliau adalah salah seorang ulama dari kota Nabi, lahir di kota Madinah Al-
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk
Di usianya yang masih terbilang belia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz
mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat, sehingga beliau mendapat
Masjid Sunda Kelapa Jakrta tahun 2008, ia melebarkan sayap dakwahnya hingga
Pendidikan formal dan informal Syekh Ali Jaber selama di Madinah yaitu,
pada tahun 1426H/1995M. Lalu beliau memutuskan untuk belajar agama Islam
Syekh Ali Jaber meluncurkan buku perdana miliknya yang ia beri judul
“Cahaya Dari Madinah” ini merupakan kumpulan ceramah dan tausiyah dirinya
haji dan lainnya. Syekh Ali Jaber juga menulis buku keduanya yang berjudul
hal itu di dukung dengan menikahi seorang gadis asli Lombok, Indonesia,
bernama Umi Nadia yang sudah lama tinggal di Madinah. Pada tahun yang sama,
28
shalat ada sala seorang pengurus masjid memintanya untuk menjadi imam shalat
dengan waktu enam bulan kita bisa hafal Al-Qur’an, karena pada dasarnya
bisa hafal Al-Qur’an dengan waktu yang lebih singkat. Satu metode menjaga
hafalan adalah menyimpan hafalan melalui shalat sunnah qabliyah dan shalat
sebelum tidur, menurutnya ini cara terbaik. Esok hari ketika bangun tidur, insya
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38
WIB di RS Yarsi, Jakarta Pusat. Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber ini
dikonfirmasi langsung oleh pengelola yayasan sang ulama di media sosial. Syekh
Ali Jaber sempat berjuang dari paparan virus Covid-19. Namun sebelum wafat, ia
telah dinyatakan negatif. Syekh Ali Jaber meninggalkan istrinya, Umi Nadia yang
dinikahinya pada 2008 silam, dan seorang anak bernama Hasan. Syekh Ali Jaber
B. Kerangka Berpikir
menjelaskan jalan atau tujuan untuk mendeskripsikan gaya retoris ceramah Syekh
Ali Jaber dalam tayangan damai Indonesiaku di Tv One episode hakikat waktu
Episode Hakikat Waktu dan Renungan Tentang Waktu Tanggal 3 Januari 2021.
Episode Hakikat Waktu dan Renungan Tentang Waktu Tanggal 3 Januari 2021.
Dimana dalam menganalisis Gaya Retoris Ceramah Syekh Ali Jaber yaitu gaya
yang sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan,
Padang, pada tahun 2019 dalam jurnal dengan judul Retorika Syekh Abdul
2019 dalam jurnal dengan judul Gaya retorika dakwah Ustadz Abdul
dengan Ustadz Abdul Somad pada tanggal 8 Maret 2019. Hasil penelitian
Nurhalali yaitu ceramah Syekh Abdul Efendi Ritonga sedangkan objek penelitian
ini adalah vidio ceramah Syekh Ali Jaber. Tempat penelitian Nurhalali di desa
32
Selatan, Padangsidimpuan.
Yanuar Deni yaitu ceramah Ustadz Abdul Somad sedangkan objek penelitian ini
adalah vidio ceramah Syekh Ali Jaber. Tempat penelitian Yanuar Deni di daerah
Meulaboh Jl. Kaway XVI, Meunasah Rayeuk Aceh Barat sedangkan tempat