Extendik Family
Nuclear Family
Bahasa
Bahasa, Masyarakat, dan Budaya adalah tiga entitas yang erat berpadu. Ketiadaan yang satu menyebabkan ketiadaan yang lainnya. Sosok bahasa sering disebut sebagai penanda eksistensi budaya dari masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang maju pasti juga berkembang baik entitas bahasanya. Bahasa yang baik pasti dapat menunjukkan keberadaan masyarakatnya. Maka bahasa sering pula dikatakan cermin masyarakatnya
I.
HAKIKAT BAHASA
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya
Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara sekaligus sebagai bahasa nasional. Hal tersebut dikukuhkan dalam UUD 1945. yang kemudian diamanatkan dalam UU No. UU No. 20/2003 Dan PP No.19/2005, SK Dikti No.43 Tahun 2006 yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib dan Mata Kuliah Pengembang Kepribadian (MPK) di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta. Melalui kajian mata kuliah di perguruan tinggi diharapkan mahasiswa memiliki kecintaan dan kebangggaan terhadap bahasa Indonesia melalui penerapan bahasa Indonesia dalam mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter, dan kepribadiannya. Hal tersebut akan tampak dalam aktifitas berbahasa sesama mahasiswa, mahasiswa terhadap dosen yang pada akhirnya nanti, ketika sebagai seorang dokter diperlukan keterampilan berbahasa yang memadai, yang mampu menunjukkan sambung rasa, situasi yang nyaman, sikap empati dan dapat dipercaya dengan pasien, keluarga pasien, dan masyarakat lainnya.
Berdasarkan hal tersebut harus dipahami bahwa agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien diperlukan pengertian pada hal-hal berikut: Diksi dan Gaya Bahasa Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhio oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan, kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara teratur sehingga mampu mengomunikasikan secara efektif kepada pembaca dan pendengarnya. Diksi dan gaya bahasa berhubungan erat dengan:nilai rasa kata denotasi dan konotasi, bersinonim dan berantonim,idiomatik, homonim, homofon, homograf, abstrak dan konkret, kata umum dan kata khusus.baku dan nonbaku.
Berhubungan dengan komunikasi yang efektif pasti berhubungan pula pada pemahaman kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Singkat, karena hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja.Padat mengandung makna sarat dengan informasi yang terkandung di dalamnya. Lengkap mengandung kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut
Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran atau perasaan penulis atau pembicara secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi penulis dan pembaca atau pembaca dengan pendengar tidak akan menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi, atau salah pengertian. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dirumuskan ciri-ciri kalimat efektif yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur. kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal, kehematan penggunaan unsure kalimat, kefokusan pikiran sehingga mudah dipahami kecermatan dan kesantunan, dan, kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.
Hal kecermatan dan Kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar
Ragam bahasa tulis : ditandai dengan kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca , koisa kata, penggunaan tata bahasa, dalam pembentukan kata, penyusunan kalimat, paragraph, dan wacana.. Bahasa ragam tulis baku memiliki ketentuan diantaranya: a. struktur bahasa yang jelas, susunan kalimat yang jelas dan runtut. b. Mengemban konsep makna yang jelas c. Memiliki kecermatan dalam hal diksi dan pemakaian tata bahasanya d. Bersifat obyektif karena bahasa ilmiah menggambarkan fakta sesuai dengan keadaan sesungguhnya. e. Bersifat konsisten dan runtut dalam cara penalarannya, f. Bersifat rasional dan sistematis dalam alur berpikirnya.
SEKIAN