Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENELITIAN RETORIKA

PADA CERAMAH “NIKMAT MANA LAGI YANG INGIN KAU


DUSTAKAN?”
Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Retorika
Dosen Pengampu : Bapak Ashari Hidayat, S.S.,M.A.

Disusun oleh :

Fahazarul Hafiliani Ilmida


J1B022084

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga artikel yang berjudul MAKALAH PENELITIAN RETORIKA PADA
CERAMAH “NIKMAT MANA LAGI YANG INGIN KAU DUSTAKAN?” ini dapat
terselesaikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan pihak-pihak yang
telah membantu berupa sumbangan materi dan ide.

Tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memenuhi nilai tugas Ujian Tengah
Semester mata kuliah Retorika. Selain itu, pembuatan artikel ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman para pembaca.

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas, kami yakin bahwa
dokumen ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan artikel ini. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat bagi para
pembaca.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting untuk mendukung komunikasi yang baik dan benar, terutama
dalam komunikasi tertulis. Pembelajaran Retorika bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik
tertulis maupun lisan, dan mempromosikan apresiasi karya linguistik dan sastra.
Salah satu materi yang digunakan dalam pembelajaran adalah teks ceramah.
Tujuan dari teks perkuliahan ini adalah untuk melibatkan mahasiswa dalam
mengembangkan pemahaman pengetahuan melalui kegiatan seperti menganalisis
teks perkuliahan sehingga mahasiswa dapat berpikir kritis dan kreatif serta
bertindak secara efektif untuk memecahkan suatu masalah. 
Teks ceramah atau khotbah dapat dipahami sebagai pidato yang
menyampaikan atau menyebarkan pesan dan ajaran agama. Pengertian teks dalam
kuliah ini sama sekali berbeda dengan pidato, pidato itu sendiri adalah jenis
pidato yang diberikan sebagai pengantar atau pembukaan suatu kegiatan. Konsep
teks ceramah adalah suatu bentuk pidato yang berfokus pada pengajaran tentang
agama. Pelajaran yang terkandung dalam ceramah atau khotbah biasanya berisi
nasihat, kiat, petunjuk, dan cerita.
Oleh karena itu diperlukan retorika tabular dengan gaya bertutur yang matang
dan menarik. Dan seni dakwah merupakan realisasi diri seseorang yang tidak
lepas dari nilai dan keyakinan jiwanya. Dengan kata lain, ajaran Islam sangat
mengakar dalam mengungkapkan diri sebagai seorang muslim yang utuh, dan di
antara seni dakwah, shalat adalah salah satunya. Retorika adalah salah satu teknik
pengajaran yang menuntut pengkhotbah atau misionaris secara profesional
menyiapkan pesan untuk disampaikan kepada jemaatnya dan kemudian
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama retorika dalam
kaitannya dengan dakwah adalah untuk mempengaruhi audiens. Hal ini karena
dakwah memerlukan teknik-teknik yang berdampak efektif bagi khalayak sebagai
sasaran dakwah. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana diksi dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam ceramah
singkat di Masjid UMP oleh bapak Asiqin ?
2. Bagaimana pemilihan materi ceramah yang digunakan oleh bapak Asiqin?
3. Bagaimana reaksi pendengar setelah mendengar ceramah oleh bapak Asiqin?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pilihan kata dan kaidah kebahasaan pada ceramah yang
disampaikan bapak Asiq.
2. Untuk mengetahui pilihan materi yang digunakan oleh bapak Asiq.
3. Untuk mengetahui reaksi pendegar setelah mendengar ceramah singkat bapak
Asiq.
4. Untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Retorika.

1.4 Kajian Teori


Selama pidato, gaya, retorika, teknologi atau seni. Ini diperlukan agar pidato
tidak dibuat ditonton dan tidak penuh. Agar penyajian pidato berhasil dan
menarik, perlu memiliki gaya tertentu. Corak atau gaya bicaranya adalah gaya
beragama. Gaya religi memiliki suara yang kadang naik dan turun untuk gaya
bicara yang lambat dan seremonial. Secara umum gaya seperti yang sering
ditunjukkan oleh pengkhotbah, dll dalam percakapan rohani. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud dengan bahasa
adalah ungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata. berbicara adalah wacana yang
dipersiapkan seseorang berbicara di depan audiens atau penonton. 
Menurut Aristoteles, retorika adalah keterampilan retoris menyampaikan
sesuatu dan menyampaikan, Retorika bisa persuasive pendengar Secara
etimologis, retorika berasal dari bahasa. Dalam bahasa Yunani “rhetrike” yang
berarti seni berbicara dimiliki oleh seseorang Dalam bukunya Retorika,
Aristoteles memperkenalkan konsep retorika, yaitu keterampilan memilih dan
menggunakan bahasa dalam situasi tertentu efektif untuk meyakinkan orang lain.
 
Menurut Aristoteles, keindahan bahasa hanya dapat digunakan untuk 4 hal
yaitu, membenarkan (corrective), memerintah (instructive), mendorong
(suggestive), serta mempertahankan (devensive).

Sebuah teori retorika yang masih banyak digunakan hingga saat ini berfokus
pada pemikiran Aristoteles retorika sebagai alat persuasi. Retorika yang
mendalam hubungan dengan nilai persuasif dapat didefinisikan seperti
kemampuan untuk menemukan cara untuk membujuk tersedia dalam setiap
situasi. 
METODE

2.1 Pengambilan Data

Jenis penelitian ini adalah dengan metode kualitatif berupa penelitian


deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ini memiliki
metode deskriptif. Peneliti memilih metode deskriptif karena metode deskriptif
menggambarkan situasi topik rinci dan berdasarkan fakta di lapangan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggunakan keadaan
subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan pencarian fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya (Huda, 2013:63). Langkah-langkah yang dilakukan
oleh penulis ialah menyebutkan dan menjelaskan proses ceramah itu berlangsung.

2.2 Analisis Data

Teknik analisis tidak jelas dari hasil penghitungan angka. Artinya sumber data
yang dibahas diambil dari sumber non evaluatif seperti catatan, kajian literatur,
partisipasi dan wawancara. Dasar dari teknik analisis ini adalah alasan, penjelasan
dan latar belakang dari obyek penyelidikan. Dengan kata lain, itu adalah teknik untuk
mempelajari fenomena secara alami.

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai retorika ceramah dilakukan di Masjid K.H Ahmad


Dahlan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang terletak di Jln. Raya
Dukuhwaluh Kec. Kembaran Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada tanggal 30
Maret 2023 pukul 19.30 WIB.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Bahasa adalah alat komunikasi dihasilkan oleh alat bicara manusia yang
menggunakan bahasa untuk menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran. Dengan
bahasa semua yang bisa diungkapkan manusia dapat diperhatikan dan dipahami orang
lain, bahasa sangat penting untuk meninggalkan kekuatan kata-kata yang
mempengaruhi pembaca atau pendengar, kata merupakan bentuk satuan terkecil
bahasa mengandung konsep atau ide-ide tertentu. Jadi untuk mengungkapkan
perasaan atau pikiran dengan tujuan tertentu dan untuk menciptakan keindahan dalam
berkomunikasi diperlukan diksi dan gaya bahasa yang diinginkan.

Diksi adalah pilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kridalaksana
(2011:50) menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang-
mengarang. Pilihan kata merupakan suatu unsur yang penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Kridalaksana (2011:70)
menyatakan bahwa gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh
seseorang dalam bertutur atau menulis. Gaya bahasa merupakan cara khas dalam
menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. 

Dalam aktivitas komunikasi ceramah agama berlangsung secara lisan oleh


pembicara. Karena setelah mendengarkan ceramah dapat memberikan pencerahan
bagi pendengarnya untuk melakukan hal-hal yang belum pernah menjadi kenyataan.
Dengan kehadiran diksi dan gaya bahasa digunakan penceramah, isi ceramah akan
lebih menarik didengar dan pembicara dapat meyakinkan dan memengaruhi
pendengar.  

Ceramah agama yang disampaikan oleh bapak Asiqin tersebut, terdapat


pilihan kata yang bermakna kontekstual yang diartikan sebagai sesuatu yang memiiki
kaitan atau hubungan dengan konteks. Konteks yang dimaksud mengarah pada situasi
atupun uraian yang dapat mendukung kejelasan dari suatu makna. Terdapat kata kerja
mental seperti menambah, mendapat, dan mensyukuri. Dalam ceramah yang
disampaikan bapak Asiqin terdapat juga kata persuasif yang dapat memengaruhi
pendengar seperti “Marilah kita mensyukuri nikmat yang diberi Allah kepada kita”.
Ceramah agama yang disampaikan malam itu, bapak Asiqin selalu mengulangi kata
yang telah diucapkan seperti mengajak untuk terus bersyukur, menikmati karunia
Allah dan jadilah orang yang beriman. Bapak Asiqin memberi pengulangan kata
supaya meyakinkan pendengar tentang arti bersyukur.

Materi yang disampaikan dalam ceramah berkaitan dengan ajaran agama.


Salah satu kriteria ceramah yang baik adalah ceramah yang mampu membuat
pendengarnya merasakan dan membuat mereka melaksanakan nasihat pembicara.
Oleh karena itu, pembicara harus mempersiapkan dan menyusun secara sistematis
materi yang ingin disampaikannya kepada pendengar, sedemikian rupa sehingga
pendengar dapat menyerap dan memahaminya dengan baik.  Bapak Asiqin
membawakan materi tentang bersyukur, dimana sebagai pendengar tidak lalai untuk
terus mensyukuri nikmat yang diberi Allah. Keberhasilan dakwah sangat tergantung
kepada materi dan strategi dalam menyampaikannya.

Dalam ceramah yang disampaikan bapak Asiqin bukan hanya menyampaikan


informasi adapun bertujuan untuk memengaruhui pendegar tentang makna bersyukur,
membuat pendengar memahami dan menyerap yang disampaikan bapak Asiqin.
Reaksi pendengar saat ceramah berlangsung ialah diam sembari menyelami makna-
makna yang disampaikan.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara manusia yang
menggunakan bahasa untuk menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran. Diksi
adalah pilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Dalam kegiatan komunikasi
agama berlangsung secara lisan oleh pembicara. Karena setelah mendengarkan
ceramah dapat memberikan pencerahan bagi pendengarnya untuk melakukan hal-hal
yang belum pernah menjadi kenyataan. Ceramah agama yang disampaikan bapak
Asiqin tersebut, terdapat pilihan kata yang bermakna kontekstual yang diartikan
sebagai sesuatu yang memiiki kaitan atau hubungan dengan konteks. Dalam ceramah
yang disampaikan bapak Asiqin terdapat juga kata persuasif yang dapat
mempengaruhi pendengar seperti “Marilah kita mensyukuri nikmat yang diberikan
Allah kepada kita”. Materi yang disampaikan dalam ceramah yang berkaitan dengan
ajaran agama. Dalam ceramah yang disampaikan bapak Asiqin tidak hanya
menyampaikan informasi adapun bertujuan untuk memengaruhui pendegar tentang
makna bersyukur, membuat pendengar memahami dan menyerap yang disampaikan
bapak Asiqin.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca menganai teks
ceramah tentang bersyukur. Kemudian penulis berharap bahwa makalah ini dapat
membantu atau bermanfaat bagi orang lain. Terutama bagi orang yang membutuhkan
materi atau pengetahuan tentang struktur dan kebahasaan teks ceramah.
Walaupun penulis mengharapkan kesempurnaan dalam pembuatan makalah
ini, nyatanya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
Sehingga terus menghasilkan penelitian dan tulisan yang bermanfaat bagi banyak
orang.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Fajar, I Gusti Ketut Alit Suputra dan Sitti Harisah. 2017.DIKSI DAN
GAYA BAHASA DALAM CERAMAH AGAMA TENGKU HANAN ATTAKI.
Bahasantodea, Volume 5 Nomor 2.

Nurhaliza, Emi Tipuk Lestari dan Fivi Irawani.2021.ANALISIS METODE


CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII SMP NEGERI
1 SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU. Jurnal Pendidikan Sejarah, Budaya
Sosial.

Fikry, Ali. 2020. Representasi Konsep Retorika Persuasif Aristoteles dalam Pidato
Ismail Haniyah untuk Umat Islam Indonesia. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI
HUMANIORA, Vol. 5, No. 3.

Wiguna, Muhammad Zikri. 2020. ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM


NASKAH PIDATO SISWA. Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 9, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai