Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga artikel yang berjudul MAKALAH PENELITIAN RETORIKA PADA
CERAMAH “NIKMAT MANA LAGI YANG INGIN KAU DUSTAKAN?” ini dapat
terselesaikan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan pihak-pihak yang
telah membantu berupa sumbangan materi dan ide.
Tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memenuhi nilai tugas Ujian Tengah
Semester mata kuliah Retorika. Selain itu, pembuatan artikel ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman para pembaca.
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas, kami yakin bahwa
dokumen ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan artikel ini. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat bagi para
pembaca.
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pilihan kata dan kaidah kebahasaan pada ceramah yang
disampaikan bapak Asiq.
2. Untuk mengetahui pilihan materi yang digunakan oleh bapak Asiq.
3. Untuk mengetahui reaksi pendegar setelah mendengar ceramah singkat bapak
Asiq.
4. Untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Retorika.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud dengan bahasa
adalah ungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata. berbicara adalah wacana yang
dipersiapkan seseorang berbicara di depan audiens atau penonton.
Menurut Aristoteles, retorika adalah keterampilan retoris menyampaikan
sesuatu dan menyampaikan, Retorika bisa persuasive pendengar Secara
etimologis, retorika berasal dari bahasa. Dalam bahasa Yunani “rhetrike” yang
berarti seni berbicara dimiliki oleh seseorang Dalam bukunya Retorika,
Aristoteles memperkenalkan konsep retorika, yaitu keterampilan memilih dan
menggunakan bahasa dalam situasi tertentu efektif untuk meyakinkan orang lain.
Menurut Aristoteles, keindahan bahasa hanya dapat digunakan untuk 4 hal
yaitu, membenarkan (corrective), memerintah (instructive), mendorong
(suggestive), serta mempertahankan (devensive).
Sebuah teori retorika yang masih banyak digunakan hingga saat ini berfokus
pada pemikiran Aristoteles retorika sebagai alat persuasi. Retorika yang
mendalam hubungan dengan nilai persuasif dapat didefinisikan seperti
kemampuan untuk menemukan cara untuk membujuk tersedia dalam setiap
situasi.
METODE
Teknik analisis tidak jelas dari hasil penghitungan angka. Artinya sumber data
yang dibahas diambil dari sumber non evaluatif seperti catatan, kajian literatur,
partisipasi dan wawancara. Dasar dari teknik analisis ini adalah alasan, penjelasan
dan latar belakang dari obyek penyelidikan. Dengan kata lain, itu adalah teknik untuk
mempelajari fenomena secara alami.
Bahasa adalah alat komunikasi dihasilkan oleh alat bicara manusia yang
menggunakan bahasa untuk menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran. Dengan
bahasa semua yang bisa diungkapkan manusia dapat diperhatikan dan dipahami orang
lain, bahasa sangat penting untuk meninggalkan kekuatan kata-kata yang
mempengaruhi pembaca atau pendengar, kata merupakan bentuk satuan terkecil
bahasa mengandung konsep atau ide-ide tertentu. Jadi untuk mengungkapkan
perasaan atau pikiran dengan tujuan tertentu dan untuk menciptakan keindahan dalam
berkomunikasi diperlukan diksi dan gaya bahasa yang diinginkan.
Diksi adalah pilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Kridalaksana
(2011:50) menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang-
mengarang. Pilihan kata merupakan suatu unsur yang penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Kridalaksana (2011:70)
menyatakan bahwa gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh
seseorang dalam bertutur atau menulis. Gaya bahasa merupakan cara khas dalam
menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara manusia yang
menggunakan bahasa untuk menyampaikan suatu gagasan atau pemikiran. Diksi
adalah pilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Dalam kegiatan komunikasi
agama berlangsung secara lisan oleh pembicara. Karena setelah mendengarkan
ceramah dapat memberikan pencerahan bagi pendengarnya untuk melakukan hal-hal
yang belum pernah menjadi kenyataan. Ceramah agama yang disampaikan bapak
Asiqin tersebut, terdapat pilihan kata yang bermakna kontekstual yang diartikan
sebagai sesuatu yang memiiki kaitan atau hubungan dengan konteks. Dalam ceramah
yang disampaikan bapak Asiqin terdapat juga kata persuasif yang dapat
mempengaruhi pendengar seperti “Marilah kita mensyukuri nikmat yang diberikan
Allah kepada kita”. Materi yang disampaikan dalam ceramah yang berkaitan dengan
ajaran agama. Dalam ceramah yang disampaikan bapak Asiqin tidak hanya
menyampaikan informasi adapun bertujuan untuk memengaruhui pendegar tentang
makna bersyukur, membuat pendengar memahami dan menyerap yang disampaikan
bapak Asiqin.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca menganai teks
ceramah tentang bersyukur. Kemudian penulis berharap bahwa makalah ini dapat
membantu atau bermanfaat bagi orang lain. Terutama bagi orang yang membutuhkan
materi atau pengetahuan tentang struktur dan kebahasaan teks ceramah.
Walaupun penulis mengharapkan kesempurnaan dalam pembuatan makalah
ini, nyatanya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
Sehingga terus menghasilkan penelitian dan tulisan yang bermanfaat bagi banyak
orang.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Fajar, I Gusti Ketut Alit Suputra dan Sitti Harisah. 2017.DIKSI DAN
GAYA BAHASA DALAM CERAMAH AGAMA TENGKU HANAN ATTAKI.
Bahasantodea, Volume 5 Nomor 2.
Fikry, Ali. 2020. Representasi Konsep Retorika Persuasif Aristoteles dalam Pidato
Ismail Haniyah untuk Umat Islam Indonesia. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI
HUMANIORA, Vol. 5, No. 3.