Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
JOMBANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sebagai penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Strategi
Pembelajaran Bahasa Indonesia” yaitu makalah yang berjudul “Konsep Teori Belajar Bahasa
Komunikatif” Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
nabi akhir zaman yang telah mengenalkan kita kepada syariat yang benar. Beliau adalah suri
teladan umat sepanjang zaman.
Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga dapat
memeperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dengan bekal ilmu dan kemampuan yang terbatas, tidaklah mudah untuk membuat suatu
makalah yang sempurna, dengan segala kerendahan hati dan rasa terima kasih yang dalam,
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaa makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat memeberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar bahasa komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa
yang fokus pada pengembangan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam bahasa
target. Teori ini menggabungkan aspek-aspek linguistik, sosial, dan psikologis dalam
pembelajaran bahasa. Berikut adalah beberapa latar belakang dan konsep utama tentang
teori belajar bahasa komunikatif:
1. Awal Mula:
Teori ini berkembang pada tahun 1970-an sebagai reaksi terhadap pendekatan
tradisional dalam pembelajaran bahasa, yang terutama menekankan pada penguasaan
tata bahasa dan struktur gramatikal. Penelitian dalam bidang pragmatik dan
sosiolinguistik turut berkontribusi pada perkembangan teori ini.
2. Fokus pada Komunikasi:
Teori belajar bahasa komunikatif menekankan pentingnya komunikasi nyata
dalam pembelajaran bahasa. Pada pendekatan ini, tujuan utama pembelajaran bahasa
adalah untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berinteraksi dalam situasi
komunikatif yang beragam.
3. Pembelajaran Kontekstual:
Teori ini memandang bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam
konteks sosial dan budaya tertentu. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa komunikatif
berusaha untuk memasukkan aspek-aspek budaya dan konteks dalam pengajaran.
Makalah ini akan membahas tentang pendekatan komunikatif sebagai salah satu
pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang meliputi pengertian pendekatan
komunikatif, ciri-ciri pendekatan komunikatif, tujuan pendekatan komunikatif, aspek-
aspek yang berkaitan dengan pendekatan.
iv
B. Rumusan Masalah
1. Definisi dari konsep teori belajar bahasa komunikatif?
2. Apakah deskripsi dari konsep teori belajar bahasa komunikatif?
3. Berikan contoh dari konsep konsep teori belajar bahasa komunikatif?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendefinisikan konsep Teori belajar bahasa komunikatif.
2. Mendeskripsikan konsep Teori belajar bahasa komunikatif.
3. Memberikan contoh konsep Teori belajar bahasa komunikatif.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
terbukti kebenarannya. Dengan kata lain, pendekatan ini bersifat aksiomatis. Salah
satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah
pendekatan komunikatif.
viii
memperoleh kompetensi komunikatif membutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhan atau keperluan.
Canale dan Swain (1980) memperkenalkan dimensi lain dari kompetensi
komunikatif. Menurutnya, keterampilan komunikasi memiliki beberapa aspek. Ini
mencakup banyak kemampuan seperti kemampuan tata bahasa, kemampuan
sosiolinguistik, kemampuan wacana, dan kemampuan strategis.
Kompetensi sosiolinguistik mengacu pada pemahaman konteks sosial di mana
komunikasi berlangsung, termasuk hubungan peran, informasi yang disampaikan kepada
peserta, dan tujuan komunikatif interaksi. Memperoleh kemampuan ini berarti mampu
memahami dan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi. Ketika seorang
guru berdiri di depan kelas dan berkata, “Anak-anak, kapurnya habis?”,maka anak yang
memiliki kompetensi komunikatif segera berlari ke kantor untuk mengambil kapur. Dan
bukannya menjawab pertanyaan gurunya, “Sejak kemarin, kapurnya tidak ada sama
sekali.”
Kompetensi wacana mengacu pada interpretasi atas unsur pesan individual dalam
arti hubungan antara pembicara dan bagaimana makna direpresentasikan dalam
hubungannya dengan seluruh wacana atau teks. Kemampuan ini mengisyaratkan adanya
keterampilan dalam menggunakan wacana yang kohesif dan koherensif; dalam arti
penggunaan unsur-unsur pembentuk wacana yang padu dan utuh, termasuk penggunaan
piranti kohesi dan koherensi.
Kompetensi strategik mengacu pada penguasaan strategi berkomunikasi, termasuk
bagaimana memulai, menghentikan, mempertahankan, memperbaiki, dan mengarahkan
kembali komunikasi. Seseorang yang memiliki kompetensi ini dapat memulai
pembicaraan atau penulisan dengan baik dan lancar serta dapat diterima. Ia dapat
melanjutkannya, kalau perlu menghentikan untuk sementara dan melanjutkan kembali.
Jika ada kesalahan-kesalahan, ia dapat memperbaikinya. Demikian juga jika telah terjadi
penyelewengan permasalahan pembicaraan, ia dapat mengarahkannya kembali; dan ia
dapat menutup dengan baik pembicaraannya. Di samping itu, jika seseorang telah
menguasai kompetensi ini dengan baik, pembicaraannya akan tertata dalam komposisi
yang wajar, di mana pembukaan, isi, dan penutup berbobot seimbang. Sering terjadi,
ix
orang membuka pembicaraan berkepanjangan, atau menutup pembicaraan secara bertele-
tele sehingga isinya tidak jelas sama sekali.
1. Tujuan Pendekatan Komunikatif
Tujuan utama pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif adalah untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki
pengetahuan tentang bahasa saja, tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun Tujuan lainnya dari pendekatan
komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat
menguasai kompetensi komunikatif dengan baik.
Kompetensi komunikatif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Bersifat dinamis karena bergantung pada pemahaman pesan yang disampaikan
antara dua penutur atau lebih yang sama-sama mengatahui kaidah pemakaian
Bahasa.
2. Meliputi pemakaian bahasa yang bersifat lisan dan tulis.
3. Bersifat kontekstual karena komunikasi terjadi dalam konteks tertentu.
2. Aspek-aspek yang Berkaitan dengan Pendekatan Komunikatif
(Santosa, dkk. 2011) mengemukakan delapan aspek yang berkaitan erat dengan
pendekatan komunikatif, yaitu:
1. Teori Bahasa
Pendekatan komunikatif berdasarkan teori bahasa menyatakan bahwa pada
hakikatnya bahasa adalah suatu sistem untuk menyampaikan makna, yang
menekankan pada makna yang terkadung dalam Bahasa dan komunikatif.
2. Teori Belajar
Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini adalah teori pemerolehan bahasa
kedua secara alamiah. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar lebih efektif
apabila bahasa diajarkan secara alamiah sehingga proses belajar bahasa yang
lebih efektif dilakukan melalui komunikasi langsung dalam bahasa yang
dipelajari.
3. Tujuan
x
Kebutuhan siswa yang utama dalam belajar bahasa berkaitan dengan kebutuhan
berkomunikasi maka tujuan umum pembelajaran bahasa adalah untuk
mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi.
4. Silabus
Silabus harus disusun searah dengan tujuan pembelajaran dan tujuan-tujuan
yang dirumuskan dan materi-materi yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan
siswa.
5. Peranan Guru
Guru hanya berperan sebagai fasilitator proses komunikasi, partisipan tugas dan
teks, penganalisis kebutuhan, konselor, dan manajer proses belajar.
6. Peranan Materi
Materi harus disusun dan disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha
meningkatkan kemahiran berbahasa siswa dalam berkomunikasi.
xi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. pendekatan merupakan landasan atau dasar suatu teori (bahasa) dan
penbelajaran bahasa yang telah terbukti kebenarannya. Dengan kata lain,
pendekatan ini bersifat aksiomatis. Salah satu pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan komunikatif.
2. Menurut Subyakto (1988:70) pendekatan komunikatif memiliki beberapa ciri-
ciri yaitu (a) Kegiatan yang menunjukkan komunikasi actual, (b) Kegiatan
berbahasa untuk menyelesaikan tugas, (c) Materi silabus komunikasi, (d)
Kegiatan dikelas berpusat pada siswa, (e) Guru berperan sebagai penyuluh,
penganalisis kebutuhan siswa, dan sumber manajer kelompok. (f) Peran bahan
pengajaran.
3. Teori komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang
lain untuk menginformasikan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara langsung melalui lisan maupun tidak langsung melalui media.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilandasi timbal balik, yaitu
komunikasi yang memancing tanggapan terhadap apa yang diucapkan. Reaksi
dapat berupa perkataan, sikap, pendapat, atau tindakan. Dari sinilah timbul
xii
teor-teori komunikasi. Dilihat dari ruang lingkupnya, teori komunikasi dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu (1) Teori Komunikasi kelompok, (2) Teori
komunikasi organisasi, (3) teori tentang komunikasi massa.
4. Teori belajar bahasa komunikatif adalah Kompetensi sosiolinguistik mengacu
pada pemahaman konteks sosial di mana komunikasi berlangsung, termasuk
hubungan peran, informasi yang disampaikan kepada peserta, dan tujuan
komunikatif interaksi. Memperoleh kemampuan ini berarti mampu memahami
dan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi. Contohnya
Ketika seorang guru berdiri di depan kelas dan berkata, “Anak-anak, kapurnya
habis?”,maka anak yang memiliki kompetensi komunikatif segera berlari ke
kantor untuk mengambil kapur. Dan bukannya menjawab pertanyaan gurunya,
“Sejak kemarin, kapurnya tidak ada sama sekali.”.
5. Tujuan pendekatan komunikatif adalah untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan
tentang bahasa saja, tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Aspek-aspek yang berkaitan dengan pendekatan komunikatif terdiri dari teori
bahasa, teori belajar, tujuan, silabus, peranan guru, peranan materi.
xiii
DAFTAR RUJUKAN
Canale, Michael & Merril Swain. 1980. Approaches to communicative competence. Singapore:
SEAMEO Regional Language Center.
Santosa, Puji, dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
xiv