Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP TEORI BELAJAR BAHASA KOMINIKATIF

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Faizi, S.pd, M.L.i.

Disusun oleh :

Adriayan Ali Sofyan (2297184016)

Asya Lyra Chaza Fatka (2297184006)

Imroatuas Sholichah (2297184023)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

JOMBANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sebagai penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Strategi
Pembelajaran Bahasa Indonesia” yaitu makalah yang berjudul “Konsep Teori Belajar Bahasa
Komunikatif” Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
nabi akhir zaman yang telah mengenalkan kita kepada syariat yang benar. Beliau adalah suri
teladan umat sepanjang zaman.

Ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga dapat
memeperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dengan bekal ilmu dan kemampuan yang terbatas, tidaklah mudah untuk membuat suatu
makalah yang sempurna, dengan segala kerendahan hati dan rasa terima kasih yang dalam,
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi kesempurnaa makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat memeberikan
manfaat bagi para pembacanya.

Jombang, 12 September 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

A. Definisi Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif.......................................................3

B. Deskripsikan Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif.............................................4

C. Memberikan Contoh Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif................................5

BAB III...........................................................................................................................................9

PENUTUP......................................................................................................................................9

A. Kesimpulan..........................................................................................................................9

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori belajar bahasa komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa
yang fokus pada pengembangan kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam bahasa
target. Teori ini menggabungkan aspek-aspek linguistik, sosial, dan psikologis dalam
pembelajaran bahasa. Berikut adalah beberapa latar belakang dan konsep utama tentang
teori belajar bahasa komunikatif:
1. Awal Mula:
Teori ini berkembang pada tahun 1970-an sebagai reaksi terhadap pendekatan
tradisional dalam pembelajaran bahasa, yang terutama menekankan pada penguasaan
tata bahasa dan struktur gramatikal. Penelitian dalam bidang pragmatik dan
sosiolinguistik turut berkontribusi pada perkembangan teori ini.
2. Fokus pada Komunikasi:
Teori belajar bahasa komunikatif menekankan pentingnya komunikasi nyata
dalam pembelajaran bahasa. Pada pendekatan ini, tujuan utama pembelajaran bahasa
adalah untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berinteraksi dalam situasi
komunikatif yang beragam.
3. Pembelajaran Kontekstual:
Teori ini memandang bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam
konteks sosial dan budaya tertentu. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa komunikatif
berusaha untuk memasukkan aspek-aspek budaya dan konteks dalam pengajaran.

Makalah ini akan membahas tentang pendekatan komunikatif sebagai salah satu
pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang meliputi pengertian pendekatan
komunikatif, ciri-ciri pendekatan komunikatif, tujuan pendekatan komunikatif, aspek-
aspek yang berkaitan dengan pendekatan.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Definisi dari konsep teori belajar bahasa komunikatif?
2. Apakah deskripsi dari konsep teori belajar bahasa komunikatif?
3. Berikan contoh dari konsep konsep teori belajar bahasa komunikatif?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendefinisikan konsep Teori belajar bahasa komunikatif.
2. Mendeskripsikan konsep Teori belajar bahasa komunikatif.
3. Memberikan contoh konsep Teori belajar bahasa komunikatif.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif


1. Pengertian Pendekatan Komunikatif
Mengutip pernyataan dari Anthony bahwa pendekatan (approach) adalah tingkat
asumsi atau sikap terhadap bahasa dan pembelajaran bahasa atau bisa dikatakan
sebagai falsafah tentang pembelajaran bahasa. Pendakatan mengacu pada tesis,
asumsi, dan parameter yang diturunkan dari teori kebenaran yang kebenaran yang
tidak diragukakan lagi. Lebih lanjut, Syafie dalam (Pringgawidagda, 2002:57)
menyatakan bahwa pendekatan adalah aksiomatis.
Istilah pendekatan komunikatif digunakan bedampingan dengan pendekatan
pragmatis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Purwo yang menyatakan bahwa
pragmatis adalah sesuatu materi yang akan diajarkan secara garis besar yang dibagi
menjadi (1) pragmatis sebagai suatu disiplin akademis lingiustik, dan (2) pragmatis
sebagai salah satu aspek bahasa, hal ini juga bisa disebut sebagai “fungsi
komunikatif”. Jadi, pada dasarnya pragmatis sama dengan komunikatif (Purwo,
1990:1-2).
Selanjutnya, Purwo (1990:50) menyatakan bahwa pengajaran bahasa dengan
pendekatan pragmatis atau komunikatif lebih banyak berurusan dengan penyusunan
silabus dan bahan ajar dari pada dengan metode pengajaran. Sedikit berbeda dengan
Purwo, Grow (1987) menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar berpusat pada
siswa dan metode adalah serangkaian strategi dan teknik-teknik yang digunakan untik
mengajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa pendekatan
bmerupakan landasan atau dasar suatu teori (bahasa) dan penbelajaran bahasa telah

vi
terbukti kebenarannya. Dengan kata lain, pendekatan ini bersifat aksiomatis. Salah
satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah
pendekatan komunikatif.

2. Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif


Menurut Subyakto (1988:70) pendekatan komunikatif memiliki ciri- ciri sebaai
berikut:
a. Kegiatan yang menunjukkan komunikasi actual yang akan mendorong belajar
siswa.
b. Kegiatan berbahasa untuk menyelesaikan tugas yang akan mendorong pelajar
untuk belajar.
c. Materi silabus komunikasi dipersiapkan berdasarkan analisis kebutuhan.
d. Kegiatan dikelas berpusat pada siswa.
e. Guru berperan sebagai penyuluh, penganalisis kebutuhan siswa, dan sumber
manajer kelompok.
f. Peran bahan pengajaran adalah untuk menunjang komunikasi pelajar secara
aktif.

B. Deskripsikan Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif.


Belajar komunikasi muncul karena manusia membutuhkan bantuan dan interaksi
dengan orang lain dalam segala aktivitas. Untuk mencapai apa yang diimginkan
seseorang, manusia membutuhkan komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian
pesan dari seseorang ke orang lain untuk menginformasikan atau mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik secara langsung melalui lisan maupun tidak langsung
melalui media. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilandasi timbal balik,
yaitu komunikasi yang memancing tanggapan terhadap apa yang diucapkan. Reaksi dapat
berupa perkataan, sikap, pendapat, atau tindakan. Dari sinilah timbul teor-teori
komunikasi. Dilihat dari ruang lingkupnya, teori komunikasi dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Teori Komunikasi kelompok. Komunikasi dalam kelompok merupakan suatu
kegiatan beberapa orang. Sejak seseorang dilahirkan, dia bergabung dengan
vii
kelompok besar, yaitu keluarga. Dalam keluarga terjadi komunikasi antara
orang tua dengan anak, saudara kandung yang hanya terjadi di dalam anggota
keluarga saja. Seiring bertambahnya usia dan perkembangan intelektual
seseorang, mereka terlibat dalam institusi di luar rumah, seperti kelompok
sekunder seperti sekolah, lembaga keagamaan, dan tempat kerja. Melalui
kelompok ini, kemungkinan orang dapat berbagi informasi, pengalaman, dan
pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya.
2. Teori komunikasi organisasi, komunikasi merupakan tindakan berbagi
informasi. Tindakan komunikasi tersebut berlangsung dalam berbagai
konteks, salah satunya adalah konten organisasi. Pemahaman tentang
peristiwa komunikasi yang terjadi dalam konteks organisasi. Komunikasi
dalam suatu organisasi sangatlah penting karena tanpa komunikasi yang baik
suatu organisasi tidak dapat berfungsi dengan baik. Misalnya seorang atasan
ingin menjalankan suatu program, ia tidak dapat menjalankannya tanpa
kerjasama dari bawahannya. Agar bawahan memahami program yang
dijanlankan, manajer perlu berkomunikasi dengan bawahannya untuk
memastikan niatnya berhasil dilaksanakan dengan baik oleh bawahannya.
3. Dalam teori tentang komunikasi massa, Marshall McLuhan menyatakan
bahwa kita hidup di “desa global”. Pernyataan ini mengacu pada
perkembangan media komunikasi modern yang memungkinkan jutaan orang
di seluruh dunia menjangkau hampir seluruh penjuru dunia. Komunikasi
massa didefinisikan sebagai proses dimana institusi media massa menciptakan
dan menyebarkan pesan secara luas kepada masyarakat. Penelitian
komunikasi massa berfokus pada media massa seperti televisi, radio, dan
Internet.

C. Memberikan Contoh Konsep Teori Belajar Bahasa Komunikatif.


Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran dimulai dari teori bahasa sebagai
komunikasi. Tujuan pembelajaran bahasa ialah mengembangkan apa yang oleh Hymes
disebut sebagai kompetensi komunikatif. Dalam pandangan Hymes, seseorang yang

viii
memperoleh kompetensi komunikatif membutuhkan pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan bahasa sesuai dengan kebutuhan atau keperluan.
Canale dan Swain (1980) memperkenalkan dimensi lain dari kompetensi
komunikatif. Menurutnya, keterampilan komunikasi memiliki beberapa aspek. Ini
mencakup banyak kemampuan seperti kemampuan tata bahasa, kemampuan
sosiolinguistik, kemampuan wacana, dan kemampuan strategis.
Kompetensi sosiolinguistik mengacu pada pemahaman konteks sosial di mana
komunikasi berlangsung, termasuk hubungan peran, informasi yang disampaikan kepada
peserta, dan tujuan komunikatif interaksi. Memperoleh kemampuan ini berarti mampu
memahami dan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi. Ketika seorang
guru berdiri di depan kelas dan berkata, “Anak-anak, kapurnya habis?”,maka anak yang
memiliki kompetensi komunikatif segera berlari ke kantor untuk mengambil kapur. Dan
bukannya menjawab pertanyaan gurunya, “Sejak kemarin, kapurnya tidak ada sama
sekali.”
Kompetensi wacana mengacu pada interpretasi atas unsur pesan individual dalam
arti hubungan antara pembicara dan bagaimana makna direpresentasikan dalam
hubungannya dengan seluruh wacana atau teks. Kemampuan ini mengisyaratkan adanya
keterampilan dalam menggunakan wacana yang kohesif dan koherensif; dalam arti
penggunaan unsur-unsur pembentuk wacana yang padu dan utuh, termasuk penggunaan
piranti kohesi dan koherensi.
Kompetensi strategik mengacu pada penguasaan strategi berkomunikasi, termasuk
bagaimana memulai, menghentikan, mempertahankan, memperbaiki, dan mengarahkan
kembali komunikasi. Seseorang yang memiliki kompetensi ini dapat memulai
pembicaraan atau penulisan dengan baik dan lancar serta dapat diterima. Ia dapat
melanjutkannya, kalau perlu menghentikan untuk sementara dan melanjutkan kembali.
Jika ada kesalahan-kesalahan, ia dapat memperbaikinya. Demikian juga jika telah terjadi
penyelewengan permasalahan pembicaraan, ia dapat mengarahkannya kembali; dan ia
dapat menutup dengan baik pembicaraannya. Di samping itu, jika seseorang telah
menguasai kompetensi ini dengan baik, pembicaraannya akan tertata dalam komposisi
yang wajar, di mana pembukaan, isi, dan penutup berbobot seimbang. Sering terjadi,

ix
orang membuka pembicaraan berkepanjangan, atau menutup pembicaraan secara bertele-
tele sehingga isinya tidak jelas sama sekali.
1. Tujuan Pendekatan Komunikatif
Tujuan utama pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif adalah untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki
pengetahuan tentang bahasa saja, tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun Tujuan lainnya dari pendekatan
komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat
menguasai kompetensi komunikatif dengan baik.
Kompetensi komunikatif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Bersifat dinamis karena bergantung pada pemahaman pesan yang disampaikan
antara dua penutur atau lebih yang sama-sama mengatahui kaidah pemakaian
Bahasa.
2. Meliputi pemakaian bahasa yang bersifat lisan dan tulis.
3. Bersifat kontekstual karena komunikasi terjadi dalam konteks tertentu.
2. Aspek-aspek yang Berkaitan dengan Pendekatan Komunikatif
(Santosa, dkk. 2011) mengemukakan delapan aspek yang berkaitan erat dengan
pendekatan komunikatif, yaitu:
1. Teori Bahasa
Pendekatan komunikatif berdasarkan teori bahasa menyatakan bahwa pada
hakikatnya bahasa adalah suatu sistem untuk menyampaikan makna, yang
menekankan pada makna yang terkadung dalam Bahasa dan komunikatif.
2. Teori Belajar
Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini adalah teori pemerolehan bahasa
kedua secara alamiah. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar lebih efektif
apabila bahasa diajarkan secara alamiah sehingga proses belajar bahasa yang
lebih efektif dilakukan melalui komunikasi langsung dalam bahasa yang
dipelajari.
3. Tujuan

x
Kebutuhan siswa yang utama dalam belajar bahasa berkaitan dengan kebutuhan
berkomunikasi maka tujuan umum pembelajaran bahasa adalah untuk
mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi.
4. Silabus
Silabus harus disusun searah dengan tujuan pembelajaran dan tujuan-tujuan
yang dirumuskan dan materi-materi yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan
siswa.
5. Peranan Guru
Guru hanya berperan sebagai fasilitator proses komunikasi, partisipan tugas dan
teks, penganalisis kebutuhan, konselor, dan manajer proses belajar.
6. Peranan Materi
Materi harus disusun dan disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha
meningkatkan kemahiran berbahasa siswa dalam berkomunikasi.

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. pendekatan merupakan landasan atau dasar suatu teori (bahasa) dan
penbelajaran bahasa yang telah terbukti kebenarannya. Dengan kata lain,
pendekatan ini bersifat aksiomatis. Salah satu pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan komunikatif.
2. Menurut Subyakto (1988:70) pendekatan komunikatif memiliki beberapa ciri-
ciri yaitu (a) Kegiatan yang menunjukkan komunikasi actual, (b) Kegiatan
berbahasa untuk menyelesaikan tugas, (c) Materi silabus komunikasi, (d)
Kegiatan dikelas berpusat pada siswa, (e) Guru berperan sebagai penyuluh,
penganalisis kebutuhan siswa, dan sumber manajer kelompok. (f) Peran bahan
pengajaran.
3. Teori komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang
lain untuk menginformasikan atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara langsung melalui lisan maupun tidak langsung melalui media.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilandasi timbal balik, yaitu
komunikasi yang memancing tanggapan terhadap apa yang diucapkan. Reaksi
dapat berupa perkataan, sikap, pendapat, atau tindakan. Dari sinilah timbul

xii
teor-teori komunikasi. Dilihat dari ruang lingkupnya, teori komunikasi dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu (1) Teori Komunikasi kelompok, (2) Teori
komunikasi organisasi, (3) teori tentang komunikasi massa.
4. Teori belajar bahasa komunikatif adalah Kompetensi sosiolinguistik mengacu
pada pemahaman konteks sosial di mana komunikasi berlangsung, termasuk
hubungan peran, informasi yang disampaikan kepada peserta, dan tujuan
komunikatif interaksi. Memperoleh kemampuan ini berarti mampu memahami
dan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi. Contohnya
Ketika seorang guru berdiri di depan kelas dan berkata, “Anak-anak, kapurnya
habis?”,maka anak yang memiliki kompetensi komunikatif segera berlari ke
kantor untuk mengambil kapur. Dan bukannya menjawab pertanyaan gurunya,
“Sejak kemarin, kapurnya tidak ada sama sekali.”.
5. Tujuan pendekatan komunikatif adalah untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan
tentang bahasa saja, tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari.
6. Aspek-aspek yang berkaitan dengan pendekatan komunikatif terdiri dari teori
bahasa, teori belajar, tujuan, silabus, peranan guru, peranan materi.

xiii
DAFTAR RUJUKAN

Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Berbahasa. Yogyakarta:Adicita Karya


Nusa.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta:Kanisius.

Subyakto, Sri Utari N. 1988. Metodologi Pengajaranm Bahasa. Jakarta:Depertemen Pendidikan


dan Kebudayaan.

Hartinah, Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.

Canale, Michael & Merril Swain. 1980. Approaches to communicative competence. Singapore:
SEAMEO Regional Language Center.

Santosa, Puji, dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka

xiv

Anda mungkin juga menyukai