PENDEKATAN KOMUNIKATIF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen yang dilanjutkan dengan penyusunan makalah yang berjudul “Konsep kontroversi
dalam pembelajaran komunikatif” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah “Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Di samping itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “Konsep kontroversi dalam pembelajaran komunikatif” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis tentunya.
Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Faizi, S.Pd.,
M.L.i,. selaku dosen pengampu mata kuliah “Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia” yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai bidang studi yang kami pelajari. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membagi pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini sebaik-baiknya.
Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini jauh dari kata
sempurna dan terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh
pihak senantiasa kami harapkan demi membuat makalah kami menjadi lebih baik dalam
kedepannya. Semoga makalah yang berjudul “Konsep kontroversi dalam pembelajaran
komunikatif” ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................................8
A. Simpulan..............................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk
berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara lisan
maupun tulisan. Dengan kesimpulan tersebut, maka standar kompetensi mata pelajaran
bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang
menggambarkan penugasan, pengetahuan, ketrampilan berbahasa, sikap positif terhadap
bahasa dan sastra Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang harus diperbaiki
salah satunya adalah pendekatan pembelajaran.
Pendekatan diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat memperbaiki pembelajaran adalah
pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif merupakan suatu pendekatan yang
menitikberatkan pada kemampuan komunikatif siswa, baik di lingkungan formal maupun
non formal. Tujuan utama dari pendekatan komunikatif adalah menjadikan siswa mampu
atau memiliki kompetensi komunikatif. Istilah pendekatan pembelajaran dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari konsep kontroversi dalam pendekatan komunikatif?
2. Apa deskripsi dari konsep kontroversi dalam pendekatan komunikatif?
3. Apa contoh dari konsep kontroversi dalam pendekatan komunikatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendefinisikan konsep Kontroversi dalam pendekatan komunikatif.
2. Mendeskripsikan konsep Kontroversi dalam pendekatan komunikatif.
3. Memberikan contoh konsep Kontroversi dalam pendekatan komunikatif.
v
BAB II
PEMBAHASAN
1) Perbedaan Nilai: Ketika individu atau kelompok memiliki nilai-nilai yang berbeda,
hal ini dapat menyebabkan perbedaan pendapat yang signifikan dan potensi untuk
kontroversi.
2) Perbedaan Pandangan: Orang-orang sering memiliki pandangan yang berbeda tentang
isu-isu tertentu, seperti ketika bermusyawarah atau kerja kelompok pasti di dalamnya
terdapat perbedaan pendapat.
3) Ketidaksepakatan Fakta: Kontroversi juga dapat muncul ketika ada perbedaan dalam
persepsi fakta atau data yang relevan tentang suatu masalah.
4) Emosi dan Identitas: Emosi dan identitas pribadi atau kelompok dapat memainkan
peran penting dalam mengintensifkan kontroversi. Orang-orang mungkin merasa
sangat terikat dengan pandangan mereka dan merasa terancam oleh pandangan yang
berbeda.
vi
5) Komunikasi yang Buruk: Salah pemahaman atau komunikasi yang buruk dapat
memperburuk kontroversi dan menghambat pemahaman yang lebih baik antara
pihak-pihak yang terlibat.
vii
5) Inovasi dan Perkembangan: Kontroversi dapat memicu inovasi dan perkembangan.
Ketika ada perselisihan mengenai suatu masalah, orang mungkin mencari cara baru
untuk mengatasi masalah tersebut, menghasilkan ide-ide baru, atau menciptakan
solusi yang lebih efektif.
6) Peleburan Perbedaan: Melalui dialog dan negosiasi yang konstruktif, kontroversi
dapat membantu meredakan ketegangan dan memungkinkan pihak yang berbeda
untuk mencapai kesepakatan.
1) Komunikasi Aktif: Siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dalam situasi komunikatif
yang nyata. Mereka diberi kesempatan untuk berbicara, mendengarkan, membaca,
dan menulis dalam bahasa target.
2) Konteks dan Kebutuhan: Pengajaran berfokus pada situasi komunikatif yang relevan
dengan kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari atau dalam konteks sosial
sehari-hari .
3) Pemahaman daripada hafalan: Pendekatan ini mengutamakan pemahaman makna
dalam komunikasi daripada sekadar hafalan tata bahasa atau kosakata. Siswa
diajarkan untuk menggunakan bahasa dengan cara yang bermakna.
4) Keterlibatan Siswa: Siswa diberi kesempatan untuk berkolaborasi, berinteraksi, dan
mengatasi tugas-tugas komunikatif bersama-sama. Hal ini memungkinkan mereka
untuk belajar melalui pengalaman.
5) Kesalahan sebagai bagian dari Pembelajaran: Kesalahan dalam berkomunikasi
dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran. Siswa didorong untuk mencoba
berbicara meskipun mereka mungkin membuat kesalahan.
viii
6) Penggunaan konteks nyata: Materi pengajaran sering diambil dari situasi nyata atau
berbasis proyek, seperti simulasi peran, dialog, atau tugas-tugas komunikatif.
7) Integrasi Keterampilan: Siswa diajarkan untuk mengintegrasikan keterampilan bahasa
yang berbeda, seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, dalam
konteks komunikasi yang lengkap.
8) Penggunaan Teknologi: Pendekatan komunikatif sering mendukung penggunaan
teknologi, seperti perangkat lunak pembelajaran bahasa atau sumber daya online,
untuk meningkatkan praktik komunikasi.
ix
sejauh mana pendekatan ini cocok untuk semua jenis siswa, terutama mereka yang
memiliki tantangan khusus dalam pembelajaran bahasa.
5) Kurikulum dan Materi Pengajaran: Kontroversi mungkin timbul terkait dengan
kurikulum dan materi pengajaran yang digunakan dalam pendekatan komunikatif.
Beberapa dapat berpendapat bahwa kurikulum tersebut mungkin kurang memadai
dalam mengajarkan tata bahasa dan kosakata yang diperlukan.
6) Perubahan dalam Peran Guru: Pendekatan komunikatif sering memerlukan peran
guru yang berbeda, lebih sebagai fasilitator daripada pengajar yang tradisional. Hal
ini dapat menimbulkan kontroversi tentang peran guru dalam kelas.
7) Kesulitan dalam Penerapan: Penerapan pendekatan komunikatif mungkin
memerlukan pelatihan yang lebih intensif dan persiapan yang matang oleh guru. Ini
dapat memicu kontroversi terkait dengan biaya dan kesiapan sekolah atau institusi
pendidikan untuk menerapkannya.
Penting untuk diingat bahwa kontroversi ini tidak menghilangkan manfaat dari
pendekatan komunikatif, tetapi mereka menunjukkan bahwa tidak ada pendekatan
tunggal yang sesuai untuk semua konteks dan semua siswa. Keberhasilan pendekatan
komunikatif dalam pembelajaran bahasa akan sangat tergantung pada implementasinya,
dukungan siswa, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Sebagian besar kontroversi
ini dapat diatasi melalui diskusi dan penyesuaian dalam proses pembelajaran.
x
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kontroversi dalam komunikasi merujuk pada perbedaan pendapat atau sudut pandang
yang dapat memicu ketegangan, perdebatan, atau konflik antara individu atau kelompok
yang terlibat dalam proses komunikasi. Faktor-faktor yang berkontribusi pada kontroversi
dalam komunikasi antara lain:
1. Perbedaan Nilai
2. Perbedaan Pandangan
3. Ketidaksepakatan Fakta
4. Emosi dan Identitas
5. Komunikasi yang Buruk
Kontroversi dalam komunikasi adalah fenomena yang alami dan penting dalam
kehidupan manusia. Meskipun kontroversi seringkali terlihat negatif karena dapat
menyebabkan konflik, ketegangan, atau perpecahan, ada beberapa alasan mengapa
kontroversi merupakan bagian yang penting dalam komunikasi:
1. Menggerakkan Perubahan
2. Peningkatan Pemahaman
3. Demokrasi dan Kebebasan Berbicara
4. Pengembangan Kemampuan Komunikasi
5. Inovasi dan Perkembangan
6. Peleburan Perbedaan
xi
perlindungan terhadap kelompok atau individu yang mungkin merasa terhina oleh kata-
kata tersebut. Misalnya, dalam konteks komunikasi publik atau media sosial, ada
kontroversi tentang apakah individu seharusnya memiliki hak untuk mengungkapkan
pendapat mereka dengan bebas, termasuk jika itu termasuk penggunaan bahasa kasar atau
merendahkan, atau apakah harus ada batasan yang lebih ketat untuk mencegah pelecehan
atau diskriminasi.
xii
DAFTAR RUJUKAN
Lindayani, L.R., Suryati, N., Sudu, La., Lestarawati, & Magara, I. (2021, Oktober).
PEMANFAATAN KBBI ONLINE DAN UPAYA MENGHINDARI KONTROVERSI
PEMAKNAAN BAHASA TULIS PADA MEDIA SOSIAL. Seminar Nasional Pengabdian
Masyarakat (SEPAKAT) 2(1). Doi:
http://journal.itk.ac.id/index.php/sepakat/artikel/view/529.
Iskandarwassid dan Dadang Suhendar. 2011. Stategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Jamaluddin. 2003. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusantara.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
xiii
xiv