Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERSUASIF DALAM

CERAMAH

Karya Tulis

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Kelas SMA YASFI

AMELIA SEPTIANAH

0016596055

XI IPS

YAYASAN PENDIDIKAN FISABILILLAH

SMA YASFI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ini dibaca dan disetujui oleh:

Guru Pembimbing Kepala Sekolah

Fitria Febriani. S.pd Ismail S.sos

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmatNya, saya dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Analisis Penggunaan
Kalimat Persuasif dalam Ceramah” dengan lancar. Adapun maksud penyusunan karya tulis
ini untuk memenuhi syarat kenaikan kelas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Rasa terima kasih saya tidak terkirakan kepada yang terhormat Ibu Fitria Febriani.
S.pd selaku pembimbing materi dalam pembuatan karya tulis ini. Harapan saya bahwa karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih
jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang saya miliki. Tegur sapa untuk pembaca akan
saya ucapkan terima.

Wassalamuaikum Wr.Wb

Bekasi, 12 Februari 2020

Amelia Septianah

ii

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUAN............................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... iii

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAAN

1. Pengertian Ceramah ..................................................................... 4


2. Macam-macam Ceramah ............................................................. 5
3. Jneis-jenis Ceramah ..................................................................... 5
4. Komponen Ceramah .................................................................... 6
5. Ciri-ciri Ceramah ......................................................................... 6
6. Tujuan Ceramah............................................................................ 7
7. Pengertian Kalimat Persuasif ....................................................... 7
8. Ciri-ciri Kalimat Persuasif ........................................................... 8
9. Fungsi Kalimat Persuasif ............................................................. 8
10. Jenis-jenis Kalimat Persuasif ....................................................... 9
11. Contoh-contoh Kalimat Persuasif .............................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 24

B. Saran.............................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam masyarakat. Tidak ada
masyarakat dimana pun mereka tinggal tidak memiliki bahasa. Bagaimanapun
wujudnya , setiap masyarakat pastilah memiliki bahasa sebagai alat komunikasi.

Seseorang yang memiliki keterampilan dalam berbicara akan mudah


menyampaikan ide dan gagasannya kepada orang lain. Keberhasilan menggunakan ide
dan gagasan itu dapat diterima oleh orang lain yang mendengarkan atau yang diajak
bicara. Sebaliknya seseorang yang tidak memiliki keterampilan dalam berbicara akan
mengalami kesulitan dalam menyampakan ide gagasannya kepada orang lain.

Berceramah sering dilakukan oleh orang dulu sampai sekarang. Dalam


penataran-penataran, peringatan-peringatan, seminar-seminar, perayaan-perayaan.
Seseorang yang memiliki kemampuan berceramah dalam forum-forum tersebut
biasanya mendapatkan tempat di hati para pendengarnya. Itulah sebabnya banyak
orang yang ingin memiliki keterampilan berbicara dengan baik agar sanggup
memberikan ceramah dihadapan masa yang baik. Tidak hanya keterampilan berbicara
yang baik dalam ceramah juga harus adanya kalimat persuasif.

Kalimat persuasif dapat diaplikasikan dalam berbagai kesempatan salah


satunya adalah ketika berceramah. Dalam berceramah terkadang orang juga akan
menambahkan adanya kalimat persuasif atau yang lebih dikenal dengan kalimat
ajakan, antara persuasif dan ceramah memiliki keterkaitan yaitu, berguna untuk
mengajak ataupun mempengaruhi untuk seseorang melakukan sesuatu melalui
ceramah. Jika dalam berceramah tidak terdapat kalimat persuasif tentu audiens tidak
akan tahu apa maksud dan tujuan dari isi ceramah yang kita sampaikan, sehingga
alasan penulis mengambil judul analisis penggunaan kalimat persuasif dalam ceramah
karena sangat tertarik pada konflik dalam pembahasan kali ini. Dari permasalahan
diatas saya mengambil judul tentang “Analisis Penggunaan Kalimat Persuasif dalam
Ceramah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa
2. Apa yang dimaksud dengan Ceramah
3. Bagaimana Keterkaitan Kalimat Persuasif dengan Ceramah

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk menambah ilmu dan wawasan tentang pengertian dari ceramah
b. Untuk memberikan informasi atau nasihat yang ada dalam ceramah
c. Untuk mengetahui manfaat ceramah dalam kehidupan

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Ceramah

Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan


memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang berperan
sebagai pendengar. Dengan melihat pada pengertian diatas, ceramah dapat diartikan
sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan
ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dalam kebaikan dengan menggunakan
lisan.

Menurut Kamus Dewan edisi ke-4, ceramah ditakrifkan sebagai ucapan memberikan
sesuatu perkara dan pengemukaan fikiran atau idea-idea melalui perucapan yang
disampaikan khalayak.

Ceramah merupakan pengucapan tentang bidang tertentu yang disampaikan


oleh orang yang pakar dalam bidang tersebut.

Menurut Siti Hajar Abd.Aziz, ceramah adalah proses komunikasi dengan


orang lain dan khalayak berperan sebagai pendengar.

Ceramah bermaksud sebagai satu komunikasi interpersonal yang disampaikan


secara lisan tentang sesuatu perkara ceramah tentang agama, politik, ekonomi dan
sebagainya yang disampaikan oleh individu yang berkelayakan tentang bidang yang
mereka miliki.

Ceramah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak ada rukun syaratnya, tidak ada
mimbar tempat khusus pada pelaksanaanya, waktu tidak dibatasi dan siapapun boleh
berdakwah, dapat dilakukan dengan cara kreatif dan inovatif seperti (seminar,
lokakarya, pelatihan, atau seserahan).

Sedangkan menurut A.G Lugandi, ceramah adalah suatu penyampaian


informasi yang bersifat searah, yakni dari penceramah kepada hadirin. Beda lagi
dengan pendapat Abdul Kadir Munsyi, beliau berpendapat bahwa ceramah adalah
metode yang dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan keterangan petunjuk,
pengertian, penjelasan tentang suatu masalah dihadapan orang banyak.

Jadi yang dimaksud ceramah suatu metode yang digunakan oleh seorang da’i
atau mubaligh dalam menyampaikan suatu pesan kepada audiens serta mengajak
audiens kepada jalan yang benar, sesuai dengan ajaran agama guna meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah Swt demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam bukunya Superfiks yang berjudul “ Islamic Public Speaking A


Powerful Secret for Powerful Muslim Public Speaker” dijadikan bahwa ada tiga
kriteria pokok yang harus dipahami oleh para da’i yang berperan sebagai khotib dan
mubaligh. Diantaranya yaitu:

a. Memiliki kepribadian islam yang tangguh sehingga pola pikir dan pola sikapnya
bisa diteladani oleh kaum muslimin.
b. Wawasan yang luas baik yang terkait dengan ajaran islam itu sendiri yang
memang menjadi tema utama dalam ceramah maupun wawasan kekinian.
c. Kemampuan atau keterampilan (skill) ceramah sehingga jika berceramah dengan
cara berkhotbah atau berceramah, khutbah dan ceramah nya itu enak, menarik,
dan jamaaah antusias mendengarkanya.
2. Macam-Macam Ceramah

Macam – macam ceramah ada 2 yaitu :

a. Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak.

b. Khutbah

Khutbah adalah pidato lisan yang dibuat oleh seorang nabi atau anggota ulama
mengenai hal-hal alkitabiah, teologis, agama, atau moral, biasanya memegang
perilaku kepercayaan, hukum atau manusia dalam konteks sekarang atau masa lalu.
Secara etimologis (harfiyah), khutbah artinya: pidato, nasihat, pesan, (tausiyah).
Sedangkan menurut terminology islam (istilah syara’) khutbah ialah pidato yang
disampaikan oleh seorang khatib di depan para jama’ah sebelum shalat jum’at
dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh
(peringatan, penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran) maupun tausiyah (nasehat).

3. Jenis - jenis Ceramah


Ceramah dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Ceramah Umum

Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat, petunjuk-petunjuk


sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan umum adalah
keseluruhan untuk siapa saja, khalayak ramai, atau masyarakat luas. Di dalam
ceramah umum ini keseluruhanya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan
apapun baik dari audiens yang tua maupun muda, materinya juga tidak ditentukan
sesuai dengan acara.

b. Ceramah Khusus

Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti diatas akan tetapi kali ini akan
dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah
tersendiri, istimewa, takkan ada yang lain, jadi ceramah khusus itu sendiri berarti
ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau
khalayak tertentu dan juga bersifat khusus baik dalam materi dan lainya. Sedangkan
dalam ceramah khusus banyak batasan – batasan yang dibuat mulai dari audiens
yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga menyesuaikan dengan keadaan.
Contoh : peringatan hari besar islam (PHBI) seperti Isra’ mira’j, Maulid Nabi
Muhammad SAW, bulan puasa dll.
4. Komponen Ceramah

Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen


komponen dakwah, yaitu:

a. Da’i (penceramah)

Da’i disebut juga dengan juru ceramah atau lebih sering dikenal dengan
komunikator ceramah, yaitu orang yang harus menyampaikan suatu pesan atau
wasilah.
Menurut Wahyu Ilahi M.A dalam karyanya yang berjudul “Komunikasi
Ceramah” untuk lebih dikenal da’i atau komunikator Seorang da’I atau
penceramah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da’I atau
penceramah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas
dari penceramah, modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh
seorang penceramah.

b. Mad’u

Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens


bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi
intelektualitas, status ekonomi, status sosial, pendidikan, jenis kelamin. Dalam
proses komunikasi telah dipahami bahwa tidak ada penerima jika tidak ada
sumber. Dalam bahasa komunikasi mad’u bisa disebut dengan komunikan,
penerima pesan, khalayak, audience, receiver. Dilihat dari segi sosiologis,
kelompok , mad’u itu terpancar atau terkumpul pada bentuk – bentuk kelompok
manusia yang disebut
1. Crowd
Kelompok orang yang berkumpul pada suatu tempat atau ruangan tertentu
yang terlibat dalam suatu persoalan atau kepentingan bersama secara tatap
muka ( direct communication) dalam hal ini, keanggotaanya biasanya bersifat
permanen atau temporal. Mad’u dalam suatu pengajian dapat dikatakan
sebagai crowd.
2. Publik
Kelompok yang abstrak dari orang – orang menaruh perhatian pada suatu
persoalan atau kepentingan yang sama karena mereka terlibat dalam suatu
pertukaran pemikiran melalui komunikasi tidak langsung untuk mencari
penyelesaian atau kepuasan atas persoalan atau kepentingan mereka
3. Massa
Adalah orang banyak yang sangat heterogen, tidak terikat oleh suatu tempat
dan interaksinya sangat kurang, demikian masalah – masalah yang mereka
hadapi kini terpencar – pencar.

Sedangkan dalam buku Types of Comunication berdasarkan jenis khalayaknya


sifat audience dapat dikelompokkan menjadi 4:

a. Khalayak tak sadar, maksudnya kadang – kadang komunikan tidak menyadari


adanya masalah atau tidak tahu pengambilan keputusan .
b. Khalayak apatis, tipikal komunikan adalah tahu masalah , akan tetapi mereka acuh
tak acuh .
c. Khalayak yang tertark tapi ragu , komunikan sadar akan adanya masalah, tahu
akan mengambil keputusan, tetapi mereka masih meragukan keyakinan terhadap
apa yang harus mereka ikuti atau sebuah tindakan yang harus mereka jalani.
d. Khalayak yang bermusuhan, komunikan sadar akan adanya problem atau masalah
yang harus diatasi, tapi mereka menentang usulan dari komunikan.

c. Materi

Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-


materi yang diberikan oleh sang penceramah. Oleh karena itu harus dapat memiliki
bahan yang tepat dan menarik agar si mad’u tertarik, dan sesuai dnegan pokok acara,
materi yang disampaikan harus betul-betul dikuasai sehingga penampilan penuh
keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan konsentrasi dirinya
sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sistematis, dengan artian judul, isi,
dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Yang menjadi materi ceramah adalah
ajaran islam itu sendiri, sebab semua ajaran islam dapat dijadiakan pesan ceramah,
dalam buku Ilmu Ceramah, secara umum materi ceramah dapat diklasifikasikan
menjadi masalah pokok yaitu:
1) Pesan Akidah
a. Iman kepada Allah Swt
b. Iman kepada Malaikat – Nya
c. Iman kepada Kitab – kitab – Nya
d. Iman kepada Rasul – Nya
e. Iman kepada Hari Akhir
f. Iman kepada Qadha dan Qadhar
2) Pesan Syari’ah
a. Ibadah, taharah, shalat, zakat, puasa, dan haji
b. Muamalah :
1. Hukum perdana meliputi: Hukum Niaga dan Hukum Waris

2. Hukum Publik: Hukum Pidana, Hukum Negara, Hukum Nikah

3) Pesan Akhlak
a. Akhlak terhadap Allah Swt

b. Akhlak terhadap makhluk meliputi:

1) Akhlak terhadap manusia: diri sendiri, tetangga, masyarakat


lainya.
2) Akhlak terhadap bukan manusia: flora, fauna dan
sebagainya.
5. Ciri – ciri Ceramah
a. Mempunyai struktur yang lengkap, terdiri atas pendahuluan, isi, penutup.
b. Isi ceramah sesuai pada kegiatan yang ada.
c. Isi ceramah esti objektif, jelas, dan benar.
d. Isi ceramah tidak akan menimbulkan perselisihan dalam masyarakat
e. Bahasa yang dipakai penceramah mudah dipahami oleh pendengar.
f. Bahasa yang dipakai penceramah harus sntun dan rendah hati
6. Tujuan Ceramah
a. Deskriptif
artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu keadaan.
b. Rekreatif
Rekreatif artinya untuk menghibur audiens atau pendengar supaya mereka merasa
puas akan ceramah yang disampaikan oleh penceramah.
c. Naratif
Naratif artinya memberikan cerita tentang suatu hal kepada pendengar.
Ceramah mengandung arti kewajiban yang menjadi tanggung jawab seorang
muslim dalam amar ma’ruf nahi munkar. Ceramah secara ideal dan makro, baik
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok harus dilakukan dengan menguasai
berbagai aspek baik metode, materi, media, dan menguasai sasaran ceramah.
Ceramah merupakan sebuah rangkaian kegiatan atau proses dalam mencapai
tujuan tertentu. Di era ini, ceramah tidak hanya cukup disampaikan melalui lisan
tanpa adanya perangkat pendukung, yang saat ini dikenal dengan sebutan alat – alat
komunikasi massa, yaitu media cetak mau[un elektronik.

Secara sosiologis, penerapan teknologi komunikasi dan informasi dalam kehidupan


telah mengubah ragam interaksi masyarakat. Media telah menggiring individu
memasuki ruang yang memungkinkan saling berinteraksi, misalnya melalui internet yang
dikenal dengan istilah cyberscape penggunaan media internet sebagai media ceramah
merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas
carkrawala ceramah Islamiyah. Dari sisi ceramah sendiri , kekuatan internet sangat
potensial untuk dimanfaatkan.
7. Pengertian Persuasif

Kalimat persuasif adalah jenis kalimat yang biasanya digunakan untuk mengajak
seseorang melakukan sesuatu. Kalimat ini biasanya berisi tentang ajakan, himbauan, dan
permintaan terhadap sesuatu kepada seseorang. Sesuatu tersebut biasanya sesuai dengan
keinginan penulis. Karena pengertian seperti itu, kalimat ini sering digunakan sebagai
bahan untuk promosi, brosur, slogan maupun media promosi lainya. Selain sebagai
bahan untuk promosi, kalimat ini juga bisa digunakan sebagai kalimat perintah. Namun,
kalimat perintah yang menggunakan kalimat persuasif biasanya berbeda dengan kalimat
perintah biasanya. Perbedaanya terletak pada sifatnya jika menggunakan kalimat
persuasif menjadi kalimat perintah secara langsung.

Kalimat persuasif dalam hal ini bersifat membujuk, mengapa kalimat persuasif
bersifat membujuk? Karena biasanya kalimat persuasif terdapat dalam produk periklanan
supaya dapat lebih membujuk orang lain untuk membeli produk yang diiklankan, kalimat
– kalimat yang terdapat juga harus menarik dan mengikuti perkembangan zaman. Untuk
hal ini kalimat persuasif juga hampir sama dengan slogan, namun bila slogan hanya
terdiri dari 4 hingga 5 kata yang menarik dan mengikuti perkembangan zaman. Dalam
hal ini beda dengan kalimat persuasif yang bebas terdiri dari berapa suku kata tetapi tidak
menghilangkan unsur menarik mengajak dan mengikuti perkembangan zamannya.
Kalimat persuasif juga dapat berbentuk paragraf, paragraf persuasif ialah bentuk
karangan yang memiliki tujuan untuk meyakinkan orang lain baik pendengar maupun
pembacanya untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis dengan cara
memberikan alasan dan prospek yang baik.

8. Ciri – ciri Kalimat Persuasif

Untuk hal ini suatu kalimat dapat dikatakan kalimat persuasif apabila memiliki ciri –
ciri sebagai berikut yang diantaranya yaitu:

a. Kalimat persuasif bersifat ajakan


b. Karena hampir sama dengan kalimat perintah, kalimat persuasif
menggunakan
c. Kalimat persuasif biasa digunakan dalam bahasa iklan, slogan, himbauan dan
lain – lain
d. Kalimat persuasif sering menggunakan kata – kata persuasif, diantaranya
ialah ayo, marilah, dan lain – lain

e. Kalimat persuasif ditulis dengan snagat menarik, bahkan diberi rima sehingga
orang – orang yang membacanya pun akan selalu mengingatnya.

9. Fungsi Kalimat Persuasif

Berikut ini adalah fungsi dari kalimat persuasif, yaitu:

a. Sebagai kalimat perintah yang dipakai untuk memberikan perintah secara


langsung kepada seseorang
b. Dipakai sebagai bahan promosi, kalimat promosi yang dapat menarik
banyak konsumen terhadap suatu produk.
c. Dapat digunakan untuk membentuk suatu paragraf persuasif yang
mempunyai tujuan hampir sama dengan kalimat persuasi.
d. Untuk memengaruhi , menghimbau, membujuk, merayu pembaca sehingga
ia tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.

10. Jenis – jenis Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif dapat digolongkan dalam beberapa macam jenis berikut


diantaranya yakni:

a. Persuasi Politik
Persuasif digunakan dalam bidang politik oleh banyak orang yang terjun
dalam bidang politik dan kenegaraan. Para pakar politik dan kenegaraan
kerap mengenakan persuasif jenis ini untuk kepentingan politik dan
negaranya.
b. Persuasif Pendidikan
Persuasif pendidikan dipakai oleh banyak orang yang berkecimpung
dalam aspek pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Seorang guru contohnya, bisa menggunakan persuasive ini
untuk memengaruhi atau mengajak anak muridnya agar mereka giat
belajar, suka membaca dan lain- lain.
c. Persuasif Advertensi
Persuasive advertensi dipakai khususnya dalam dunia pengusaha untuk
mempromosikan suatu produk atau bentuk pelayanan khusus. Melalui
persuasive advertensi ini diharapkan pembacaatau pemirsa jadi ingat, suka
dan mau berusaha untuk memiliki benda produk atau mengenakan
pelayanan yang ditawarkan.
d. Persuasif Propaganda
Objek yang disampaipaikan dalam persuasif propaganda ialah informasi.
Tentunya tujuan persuasif ini tidak hanya selseai pada penyebaran
informasi saja. Jutsru lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca
atau pemirsa mau dan sadar dalam melakukan sesuatu.
Persuasif propaganda kerap dipakai dalam aksi kampanye. Isi kampanye
biasanya berwujud informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye
adalah supaya pembaca atau pemirsa menuruti isi ajakan kampanye
tersebut.

11. Contoh – contoh Kalimat Persuasif


Contoh Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi sebagai berikut:

a. Dengan produk elektronik (setrika) kami, anda akan memproleh banyak


keuntungan. Jadi , anda dapat menyetrika pakaian apapun dengan setrika ini.
Mulai dari jaket, jas, hingga kaos sekalipun. Marilah jangan ragu lagi untuk
membeli alat ini karena hasilnya akan lebih maksimal.

b. Mohon ibu pertimbangkan lagi lokasi rumah ini cukup strategis untuk dihuni
bersama keluarga. Anda hanya cukup membayarnya 2 juta per bulan. Rumah
ini juga dapat dicicil dan jangan ragu untuk hasil yang akan anda peroleh.

c. Bisa turun harga tetapi sedikit. Saya akan memberikan harga 400 ribu, itu
sudah terbilang murah lho!

d. Ayo tunggu apalagi, segera beli tiket diTiketpedia kami. Berangkat cepat
dan tidak ketinggalan.

e. Tunggu apalagi, segera dapatkan original soundtrack Dilan 1990.

Contoh lain Kalimat Persuasif sebagai berikut:

1. Ayo membangun negeri ini dengan semangat yang tinggi!

2. Ayo sekolah agar sukses dikemudian hari!

3. Mari berjuang dalam menggapai cita – cita!

4. Mari bekerja agar hidup menjadi sejahtera!

5. Mari hidup rukun agar terciptanya lingkungan yang tentram!

6. Belajarlah dengan sungguh – sungguh!

7. Raihlah cita – citamu setinggi mungkin!

Semua contoh kalimat diatas merupakan kalimat persuasif karena berupa bujukan dan
bukan hanya memerintahkan langsung. Umumnya supaya pendengar meneladankan apa yang
diarahkan, kalimat persuasif diikuti oleh kalimat penunjang atau pun kalimat penerang yang
kokoh sehingga pendengar akan merasa benar-benar percaya dan melaksanakan apa yang
diarahkan. Kalimat persuasif dan kalimat-kalimat penerang tersebut akan menciptakan
sebuah paragraf yang disebut dengan paragraf persuasif.
Contoh , penggunaan kalimat persuasif dalam ceramah :

Assalammualaikum wr.wb

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan
diri sendiri dan lingkungan. Lingkungan yang sehat akan meminimalisir penyebaran penyakit
dan akan memberikan kenyamanan saat berada di lingkungan tersebut. Oleh karena itu
kebersihan juga merupakan faktor pendorong keberhasilan proses belajar mengajar di kelas.
Siswa dan guru akan melaksanakan kegiatan proses pembelajaran secara efektif karena
didukung oleh lingkungan yang nyaman. Maka dari itu marilah kita sebagai warga sekolah
dapat menjaga kebersihan sekolah mulai dari diri sendiri, seperti membuang sampah pada
tempatnya, dan tidak meninggalkan barang-barang di laci karena dapat menjadi sarang
nyamuk. Dan marilah kita juga menjaga kebersihan dimanapun kita berada agar kita tidak
terhindar dari penyakit, dengan demikian menjaga kebersihan menjadi sangat penting guna
menciptakan lingkungan yang bersih, sehat , dan nyaman.

Saya rasa cukup sekian ceramah yang dapat saya sampaikan semoga kita semua bisa menjadi
partisipan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Wassalammualaikum wr.wb .

No
. Judul Ceramah Kalimat Persuasif
 Kita sebagai Umat Muslim marilah
Kebersihan menjaga kebersihan lingkungan tempat
1. Lingkungan tinggal kita dan kebersihan diri sendiri
     
 Allah SWT sangat Ridho kepada orang
yang sangat berbakti kepada kedua orang
tuanya maka dari itu marilah kita sama-
 Berbakti kepada sama untuk berbakti kepada kedua orang
 2. Orang tua tua kita agar Allah SWT ridho kepada kita
     
 Rasulullah SAW telah mengajarkan
kepada kita tentang pentingnya seorang
muslim mempunyai akhlak yang baik
maka dari itu marilah kita sebagai umat
Nabi kita sama-sama meneladani akhlak
 Meneladani Akhlak Rasulullah agar kita menjadi pribadi yang
 3. Rasulullah Saw baik
     
 Berbuat Kebaikan
kepada Sesama  Marilah kita berbuat kebaikan kepada
 4. muslim sesama manusia
     
 Marilah kita Istiqomah untuk solat
 5.  Tahajud tahajud agar mendapat ridho Illahi
     
 Menjaga Lisan dari Jagalah lisan kita daro mencela orang agar
 6. Mencela Orang Lain kita terhindar dari panasnya api neraka
     
 Menuntut ilmu itu wajib jadi, marilah
kita menuntut ilmu agar kita menjadi
 7.  Ilmu orang yang sukses dunia dan akhirat
     
 Marilah kita bersyukur atas semua
 Bersyukur kepada limpahan nikmat yang telah Allah berikan
 8. Allah SWT kepada kita
     
 Kita harus selalu bersabar dengan semua
 Bersabar dengan ujian yang telah Allah berikan kepada kita
Ujian yang Allah karena Allah itu selalu bersama orang2
 9. SWT Berikan yang sabar
     
 Marilah kita para kaum wanita menutup
aurat kita, karena itu sudah menjadi
 Pentingnya kewajiban bagi kaum wanita untuk
 10 Munutup Aurat Bagi menutup aurat dan menutup aurat itu juga
. Seorang Muslimah agar kita terhindar dari api neraka
     
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan kalimat persuasif dalam berceramah itu memang sangat penting karena
selain menghidupkan suasana antara penceramah dan audiens juga memberikan ajakan
kepada para audiens agar dapat menigkuti ajakan dari si penceramah. Jika di dalam
berceramah tidak menggunakan kalimat persuasif maka audiens yang mendengarkan pun
tidak akan tahu apa maksud dari ceramah yang dibawakan oleh si penceramah maka dari itu
ketika kita berceramah sangatlah penting untuk menggunakan kalimat persuasif.

B. Saran

Dalam penulisan karya ilmiah ini dan pembuatanya masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan sarannya agar
penulis dapat membuat karya ilmiah yang selanjutnya menjadi lebih baik dari ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://pakdosen.co.id/kali

https://materi.co.id/kalimat

https://forum.teropong.id

https://thegorbalsla.com
LAMPIRAN

KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERSUASIF DALAM CERAMAH

Oleh:

AMELIA SEPTIANAH

NISN: 0016596055

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan

dalam bidang pelajaran Bahasa Indonesia.

YAYASAN PENDIDIKAN FISABILLIAH

SMA YASFI KOTA BEKASI

2020
RIWAYAT PENULIS

Amelia Septianah, biasa dipanggil Amel Lahir di


Srengseng Jakarta Barat, 27 September 2001. Pernah
menempuh jenjang Pendidikan di sekolah SDIT
Miftahul Falah pada tahun 2010 – 2015, lalu pindah
ketika kelas 5 ke Pondok Pesantren Gintungan
Semarang Jawa Tengah Selama 2 tahun, Pindah lagi ke
Pondok Pesantren Yasfi lalu melanjutkan sekolah
menengah pertama di MTS Yayasan Fisabilillah pada
tahun 2016 – 2017. Kemudian meneruskan dengan
mengambil jurusan IPS di SMA Yayasan Fisabilillah,
Kota Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai