Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Pragmatik dalam konteks bahasa Indonesia

Di susun oleh kelompok 4 :


 Dimas moh. Iqbal
 Febrianti
 Anisa
 Ade rama akbar alensyah
 Grace natalin toi
 Siti nur afifah
 Cindiy fadriani
 Moh. Rinaldy afriyansyah
 Arilta indah pratiwi
 Nur halisa

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran allah SWT. Karena dengan
rahmat dan karunuia-nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas makalah “PRAGMATIK”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya penulis.
Dalam penulisan makalah ini kami telah berusaha untuk dapat menyusun
makalah ini dengan baik,namun kami pun menyadari bahwa kami memiliki
akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi tehnik penulisan, maupun
dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar
bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempernukan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Palu ,8 november 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

KATAPENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang .................................................................................................................... A

Rumusan Masalah. ............................................................................................................... B

Tujuan .................................................................................................................................. C

BAB II KONSEP TEORI

apa itu pragmatik dalam bahasa indonesia........................................................................... 1

pengertian apa itu pragmatik dalam bahasa indonesia........................................................ . 2

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ....................................................................................................................B

SARAN .................................................................................................................................C

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu cabang dari linguistik yang mempelajari tentang ujaran dari sang
penutur adalah pragmatik. Seorang ahli bahasa Leech mengemukakan bahwa
pragmatik adalah studi mengenai makna ujaran di dalam situasi-situasi
tertentu atau dalam konteks tertentu. Atau dengan kata lain pragmatik adalah
ilmu cabang lnguistik yang mengkaji hubungan timbal balik antara fungsi
dan bentuk tuturan. Dan dalam pragmatik inilah terdapat prinsip-prinsip
tentang bagaimana seorang manusia bertutur dalam situasi tertentu. Salah
satu dari prinsip tersebut adalah prinsip kesantunan atau kesopanan. Dengan
mengetahui prinsip-prinsip kesantunan kita sebagai penutur bisa menerapkan
atau mengimplementasikanany dalam situasi atau konteks tertentu dalam
membuat tuturan.
Prinsip kerjasama merupakan salah satu prinsip percakapan dalam ilmu
pragmatik. Prinsip ini menekankan pada adanya upaya kerjasama yang
terjalin antara
penutur dan mitra tutur dalam sebuah percakapan. Kerjasama yang
dimaksud berhubungan dengan tuturan yang diujarkan. Oleh karena itu,
penutur selalu berusaha agar tuturannya relevan dengan konteks, jelas dan
mudah dipahami, padat dan ringkas, dan selalu pada persoalan. Hal tersebut
dirangkum dalam maksim-maksim yang terdapat dalam prinsip kerjasama.
B. Rumusan Masalah
1. . pengertian apa itu pragmatik dalam bahasa indonesia?
2. apa itu pragmatik dan konteks dalam bahasa indonesia?
C.Tujuan
1. untuk mengetahui apa itu pengertian pragmatik dalam bahasa indonesia
2. untuk mengetahui apa itu pragmatik dan konteks dalam bahasa indonesia
Melalui Makalah ini kita dapat menjelaskan dan mengembangkan pengertian
dari Pragmatik sebagai salah satu bentuk kajian ilmu bahasa untuk dapat
diterapkan dalam menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
BAB II
KONSEP TEORI

A. Pengertian pragmatik dalam konteks bahasa indonesia


Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari hubungan antara
konteks luar bahasa dan maksud tuturan. Konteks luar bahasa ialah unsur di
luar tuturan yang mempengaruhi maksud tuturan. Maksud tidak bisa dilihat
dari bentuk dan makna saja, tetapi juga dari tempat dan waktu berbicara,
siapa saja yang terlibat, tujuan, bentuk ujaran, cara penyampaian, alat
berbicara, norma-norma, dan genre. Yang dipelajari dalam pragmatik
meliputi tindak tutur, implikatur tuturan, interaksi percakapan, dan faktor-
faktor eksternal percakapan, misalnya deiksis.
B. Pragmatik
Pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari pemakaian bahasa yang
dikaitkan dengan konteks pemakaiannya. Makna bahasa tersebut dapat
dimengerti bila diketahui konteksnya. Batasan pragmatik adalah aturan-
aturan pemakaian bahasa mengenai bentuk dan makna yang dikaitkan
dengan maksud pembicara, konteks, dan keadaan.
Parera (2001:126) menjelaskan pragmatik adalah kajian pemakaian
bahasa dalam komunikasi, hubungan antara kalimat, konteks, situasi, dan
waktu diujarkannya dalam kalimat tersebut. Definisi yang dikemukakan oleh
Parera selengkapnya dapat dilihat pada berikut ini: (a) Bagaimana intepretasi
dan penggunaan tutur bergantung pada pengetahuan dunia nyata. (b)
Bagaimana pembicara menggunakan dan memahami tindak pertuturan; (c)
Bagaimana struktur kalimat dipengaruhi oleh hubungan antara pembicara
atau penutur dan pendengar atau petutur.
Pengertian dan pemahaman bahasa mengacu pada fakta bahwa untuk
mengerti suatu ujaran bahasa diperlukan juga pengetahuan di luar makna
kata dan hubungan tata bahasanya, yakni hubungannya dengan konteks
pemakaiannya.
Berdasarkan definisi beberapa ahli, peranan konteks sangat penting
dalam ilmu bahasa. Akan tetapi, berbeda dengan pendapat yang
dikemukakan oleh beberapa ahli,“Yule menjelaskan pragmatik sebagai
cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang makna yang dikehendaki oleh
penutur” (via Cahyono, 2002:213).
Penjelasan tersebut mengarah pragmatik pada aspek maknanya, yaitu
maksud yang akan disampaikan penutur melalui hadirnya konteks.
Hal ini berarti pragmatik berusaha menggambarkan sebuah ujaran yang
disampaikan oleh penutur atau pembicara dengan mengetahui makna
tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pragmatik
adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam pemakaiannya serta makna
yang dihasilkan oleh kalimat yang dapat diketahui dengan melihat konteks
yang ada saat tuturan tersebut berlangsung. maka kita dapat mengetahui
makna yang diinginkan oleh pembicara dengan memperhatikan konteks
yang melingkupi peristiwa tutur tersebut.

C. Konteks
konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung
atau menambah kejelasan makna situasi yang ada hubungannya dengan
suatu kejadian. Sementara Purwo (2001:4) menjelaskan konteks adalah
pijakan utama dalam analisis pragmatik. Konteks ini meliputi penutur dan
petutur, tempat, waktu, dan segala sesuatu yang terlibat di dalam ujaran
tersebut.
Preston (dalam Supardo, 2000:46) menjelaskan bahwa konteks sebagai
seluruh informasi yang berada di sekitar pemakai bahasa termasuk
pemakaian bahasa yang ada disekitarnya. Dengan demikian, hal-hal seperti
situasi, jarak tempat dapat merupakan konteks pemakaian bahasa.

Hal ini menekankan pentingnya konteks dalam bahasa, yaitu dapat


menentukan makna dan maksud suatu ujaran.
Supardo (2000:46) membagi konteks menjadi konteks bahasa (linguistik)
dan konteks di luar bahasa (nonlinguistik). Konteks bahasa berupa unsur
yang membentuk struktur lahir, yakni bunyi, kata, kalimat, dan ujaran atau
teks.
Konteks nonbahasa adalah konteks yang tidak termasuk unsur
kebahasaan. Berbeda dengan ahli-ahli di atas, Hymes (via Sudaryat,
2009:146-150) menjabarkan konteks menjadi delapan jenis pertama latar
(setting, waktu, tempat) yaitu mengacu pada tempat (ruang-space) dan waktu
atau tempo (ritme) terjadinya percakapan. Kedua peserta (particip ant)
mengacu pada peserta percakapan, yakni pembicara dan pendengar. Ketiga
hasil (ends) mengacu pada hasil percakapan dan tujuan percakapan.
Keempat amanat (message) mengacu pada bentuk dan isi amanat. Kelima
cara (key) ,mengacu pada semangat melaksanakan percakapan. Keenam
sarana (instrument), jalur (chanel) mengacu pada apakah pemakaian bahasa
dilaksanakan secara lisan atau tulis dan mengacu pula pada variasi bahasa
yang digunakan. Ketujuh norma mengacu pada perilaku peserta percakapan.
Kedelapan jenis atau genre yaitu mengacu pada kategori bentuk dan ragam
bahasa.
Konteks dapat berupa orang atau benda, tempat, waktu, bahasa,
alat, dan tindakan. Konteks berupa orang adalah siapa yang berbicara dan
dengan siapa ia berbicara. Konteks berupa tempat adalah di mana ujaran
tersebut diucapkan, bagaimana kondisi masyarakatnya dan norma yang
ada di masyarakat.
Konteks berupa waktu adalah kapan ujaran tersebut diucapkan dan
dalam situasi bagaimana. Konteks berupa bahasa adalah bahasa yang
mendahului peristiwa tutur tersebut. Konteks berupa tindakan adalah
seluruh perbutan yang berupa unsur di luar bahasa.
BAB III
PENUTUP

B. Simpulan

Pragmatik adalah studi yang mengkaji tuturan dari segi makna dan konteks
yang menyertai tuturan tersebut. Pada hakikatnya pragmatik sama dengan
semantik, yakni sama-sama mengkaji makna suatu tuturan secara internal,
sedangkan pragmatik mengkaji makna suatu tuturan secara eksternal.

C. Saran
Melalui Makalah Pragmatik ini kita dapat menggunakan forum diskusi
sebagai salah satu bahan referansi kita dalam menerapkan Kajian
Pragmatik sebagai salah satu kajian Bahasa yang harus diketahui.
Diharapkan semua peserta forum diskusi dapat mengikuti dan
memberikan pendapatnya tentang kajian Pragmatik ini agar forum
diskusi ini dapat berjalan lancar dan kita mampu memahami perspektif
kajian pragmatik ini.
DAFTAR PUSTAKA

Allan, Keith. 1986. Linguistic Meaning. London: Routledge & Kegan


Paul plc.
Huang, Yan. 2007. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidispliner
(Terj. Adolina Lefaan). Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Analisis Wacana


Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.Surakarta: Yuma Pustaka.

Budi, Jatmiko. 2012. ”Konsep Pragmatik dan Ruang Lingkupnya”,


(http://jatmikobudi.blogspot.com/2012/04/konsep-pragmatik-dan-ruang-
lingkupnya.html, diakses tanggal 10-3-2013).

Wellek, Rene & Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan. Terj. Melani
Budianta. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai