Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Teori

1. Kepramukaan

Pendidikan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, diluar

sekolah dan diluar keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan

yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah, dengan

menerapkan dan Metode Pendidikan Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah

terbentuknya kepribadian, watak, akhlak mulia, dan memiliki kecakapan hidup.

Pendidikan kepramukaan merupakan proses belajar mandiri yang progresif bagi

kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual,

emosional, sosial, intelektual dan fisik baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat. Kwartir Nasional – Gerakan Pramuka (2011 : 21).

Dengan demikian, kepramukaan sebagai proses pendidikan harus merupakan

kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bernilai pendidikan, sehingga

kegiatannya harus berencana, dipersiapkan, dilaksanakan, dan dapat dinilai dari segi

pendidikan dan kejiwaan.

“Kepramukaan adalah proses pendidikan diluar lingkungan sekolah dan diluar


lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, dan praktis, yang dilakukan di alam terbuka, dengan prinsip
dasar kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti.”(Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2005 : 21).
Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan sekolah dan pendidikan

dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua

9
10

lingkungan pendidikan dan kepramukaan juga dapat mengembangkan pengetahuan,

minat serta bakat yang dimiliki peserta didik. Kepramukaan sebagai proses

pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam

mencapai sasaran dan tujuannya. Kegiatan harus dirasakan oleh peserta didik sebagai

suatu yang menyenangkan, menarik, menantang, dan tidak menjemukan, sehingga

diharapkan pada peserta didik akan berkembang kemantapan mental, fisik,

pengetahuan, keterampilan, pengalaman, rasa sosial, spritual, dan emosionalnya.

Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki

kepribadian yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat

hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan

hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan

Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup

(Pasal 4, UU No. 12 Tahun 2010).

Pendidikan Gerakan Pramuka sebagai pendidikan diluar pendidikan

sekolah/formal dapat mengajarkan peserta didik sebagai seorang pemimpin diantara

kelompok-kelompoknya. Perbedaan pola pemikiran dalam mengambil keputusan

dalam setiap masalah, selalu mendapat tempat di masyarakat dan menjadi orang yang

dinantikan kehadirannya dan semua itu adalah sebuah manfaat yang akan selalu

disadari oleh seorang peserta didik Gerakan Pramuka selama proses pendidikan dan

pembinaan yang terjadi


11

2. Pramuka Penegak

Dalam pramuka, terdapat tingkatan yang disesuaikan dengan keahlian dan

usia seseorang. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 –

20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial atau disebut juga masa

remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka

beerdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui

kesadaran rasionalnya, agak kecendrungan agresif, dan sudah mengenal cinta

dengan lawan jenis kelaminnya. Kwarnas - Gerakan Pramuka (2011 : 55)

Seseorang dapat menjadi pramuka penegak setelah menginjak usia 16 tahun.

Sebelum dilantik menjadi anggota pramuka penegak seorang calon anggota

pramuka pesegak melewati masa yangdinamakan tamu ambalan selama sedikitnya

satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, caon penegak dapat mengikuti acara

acara tertentu dalam ambalan hingga ia dilantik dalam sebuah upacara penerimaan

tamu ambalan.Kepenegakan adalah latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi

beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah

kecakapan sebagai bekal pengabdian dan berguna bagi masyarakat, memilih cara

hidup yang dipedomani Trisatya dan Dasadarma.

Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka

lingkaran dunianya lebar lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan

penutupan latihan ambalan penegak adalah berupa barisan yang terbuka dari semua

sudut, yakni bersaf satu lurus dimana pemimpin pemimpin Ambalan nya berada di

ujung barisan paling kanan.


12

Pembina berada di tengah tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di

ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan

melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina Penegak adalah memberi

porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri

Handayani), dibandingkan dengan di tengah-tengah menggerakkan (ing madya

mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada)

Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan

melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan

latihan, serta perjalanan spiritual (hike) dan renungan jiwa sebagai sarana

introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak. Disamping itu Nirwandi (2013 : 24)

menjelaskan “ambalan terdiri dari paling banyak 40 orang pramuka penegak,

ambalan dapat dibagi dalam beberapa satuan kecil yang disebut sangga masing

masing sangga terdiri dari 5 sampai 10 orang pramuka penegak” Adapun sifat sifat

dasar penegak

a. Mulai memasuki masa sosial (kohnstamn)

b. Anak Penegak mulai mencari identitas/ jati diri

c. Stabilitas emosionalnya belum mantap (mudah terprofokasi, mudah berubah)

d. Gemar pada kenyataan, menjunjung tinggi realitas

e. Sudah mengenal cinta dan agresif

f. Kemauan kuat, sulit dicegah, apaila tidak melewati kemauan rasionalnya

g. Senang menyelesaikan persoalan dengan cepat, kadang kadang melalui

kekutan fisik (Kwartir Nasional – Gerakan Pramuka, 2011: hal 77)


13

3. PengamalanKode Kehormatan Pramuka.

Kode kehormatan Pramuka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan

para anggota gerakan Pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah

laku kepramukaan seorang Pramuka Indonesia.Kode Kehormatan Pramuka yang

terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut darma

merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaa

Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh seorang calonanggota

Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan.Satya Pramuka juga

digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya dan

dipakai sebagai titik tolak memasuki proses Pendidikan Kepramukaan guna

mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik,

baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan Darma Pramuka adalah alat pendidikan mandiri yang progresif

untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia, selain itu juga merupakan

upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong agar anggotanya menemukan,

menghayat, serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup

dan menjadi anggota dalam masyarakat tersebut. Dasa dharma pramuka :

“1)Taqwa pada tuhan yang maha esa. 2)Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia. 3)Patriot yang sopan dan kesatria. 4)Patuh dan
sukabermusyawarah. 5)Rela menolong dan tabah. 6)Rajin, Terampil, dan
gembira. 7)Hemat cermat dan bersahaja. 8)Disiplin berani dan setia.
9)Bertanggung jawab dan dapat di percaya. 10)Suci dalam fikiran, perkataan
dan perbuatan”. Sunardi (2011 : 8)
14

Sebagai landasan gerak bagi Gerakan Pramuka, Darma Pramuka berfungsi

sebagai alat pencapaian tujuan Pendidikan Kepramukaan yang kegiatannya

mendorong peserta didik manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,

saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong. Darma

Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode Etik bagi organisasi dan Anggota

Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral dasar yang

diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur hak dan kewajiban

anggotanya, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan keputusan

oleh anggota.

Berdasarkan hasil Munas 2013 Pasal 14. Kode Kehormatan Pramuka

diamalkan dalam bentuk :

a. Menjalankan ibadah menurut keyakinan agama dan kepercayaan masing-

masing;

b. Menjalankan hidup sehat secara rohani dan jasmani;

c. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara;

d. Melestarikan lingkungan beserta alam seisinya;

e. Membangun kebersamaan , kepeduliaan, baik dalam lingkungan keluarga

maupun dalam kehidupan bermasyarakat

f. Membina persaudaraan dengan pramuka sedunia;

g. Mendengarkan, menghargai dan menerima pendapat atau gagasan orang lain ,

mengendalikan diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan


15

memperhatikan kepentingan bersama , mengutamakan kesatuan dan persatuan

serta bertutur kata dan bertingkah laku sopan santun, ramah dan sabar;

h. Memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun

kegiatan social , membina kesukarelaan dan kesetiakawanan, membina

ketabahan dan kesabaran dalam mengatasi rintangan dan tantangan tanpa

mengenal sikap putus asa;

i. Menerima tugas dengan ikhlas , sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi

masa depan, berupaya melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai

kemampuan , riang gembira dalam menjalankan tugas dan menghadapi

kesulitan maupun tantangan;

j. Membiasakan diri hidup secara hemat , cermat, dan bersahaja agar mampu

mengatasi tantangan yang dihadapi;

k. Mengendalikan diri dalam menghadapi tantangan dan kenyataan dengan

berani dan setia;

l. Menaati norma dan aturan;

m. Menepati janji , bertanggung jawab atas tindakan dan perbuatan ,

danmemiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, pada saat merencanakan

kegiatan maupun pada saat pelaksanaan kegiatan , serta berhati-hati dalam

bertindak, bersikap dan berbicara.


16

4. Belajar Sambil Melakukan

Belajar sambilmelakukansebagai salah satu unsur metode kepramukaan,

dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada peserta didik dalam setiap

kegiatan untuk berkreasi, berinovasi, berpraktek, bereksperimen, sebagai cara

membantu peserta didik dalam mengembangkan diri baik secara mental,

fisik,inteletual, emosional, maupun social.

Kaum muda secara alamiah berkeinginan untuk beraksi menentang mencoba

melalui kepramukaan energy mereka disalurkan dan kepada mereka dibrikn

kesempatan untuk melakukan eksplorasi, penelitian, pengkajian, dan mendorong

kaum muda untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berdampak pada

dirinya, belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan:

a. Kegiatan pedidikan kepramukaan dilakukan melalui praktek secara praktis

sebanyak mungkin

b. Mengarahkan perhatian peserta didik untuk melakukan kegiatan nyata, serta

merangsang rasa keingintahuan terhadap hal hal baru dan keingintahuan untuk

berpartisi dalam suatu kegiatan

c. Dalam kegiatan ini seorang anggota pramuka selain belajar juga yang sudah

dipelajari contohnya dalam kegiatan P3K, seorang anggota pramuka tidak

hanya mempelajari cara membalut luka tapi juga langsung mempraktekan

pada manusia secara lagsung dan sesuai prosedur yang benar dan serta dalam

bentuk pendidikan keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat

bagi anggota muda. Mengarahkan perhatian anggota muda untuk selalu


17

berbuat hal-hal nyata, merangsang agar timbulnya keingintahuan akan hal-hal

baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan, baik di

dalam Gerakan Pramuka maupun di dalam lingkungan kemasyarakatan

merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan

5. Sistem Berkelompok

Sistem berkelompok dalam pramuka adalah ciri khas kepramukaan, yang

digunakan untuk mengorganisir anak dalam kegitatan kepramukaan, dalam rangka

menumbuh kembangkan secara praktis karakter anak. “Dengan menggunakan

sistem beregu inilah kepramukaan memeliki ciri pengorganisasian kegitatan, yang

membedakan ia dengan organisasi lain. Baden Powel menegaskan : “sistem beregu

adalah perbedaan terpenting yang membedaka latihan kepanduan dari semua

Organisasi lain” (Baden Powell, 1954 : 43)

Dengan sistem berkelompok dimaksudkan seluruh kegiatan yang

dilaksanakan dalam kepramukaan, dikerjakan dengan jalan membagi anak anak

dalam kesatuan-kesatuan kecil terdiri dari enam sampai delapan orang. Kesatuan

kecil disebut regu, tiap regu berada dalam pimpinan dan tanggung jawab seorang

pemimpin regu. Pemimpin regu adalah orang yang paling berpengaruh diantara

anak anak yang tergabung dalam ragu tersebut

Diharapkan anak yang tergabung dalam regu atau kelompok selalu hidup

rukun dengan teman teman yang lainnya pada saat apapun dan dimanapun. Dalam

sistem berkolompok anak mendapat kesempatan memikul tanggung jawab penuh

atas kegiatan yang diselenggarakan. Dalam sistem berkelompok anak mendidik diri
18

dan bekerjasama memebentuk kesatuan jiwa dan keatuan gerak bersama, dan

mengembangkan rasa persahabatan didalamnya, serta latihan mengabdikan

kepentingan diri umtuk kepentingan bersama. Dalam Kwartir Nasional – Gerakan

Pramuka, 2011: 32 sistem berkempok dilakukan dalam bentuk :

a. Sistem berkelompok dilaksanakan supaya peserta didik memperoleh

kesempatan untuk belajar memimpin dan dipimpin, belajar mengurus dan

mengorganisir anggota kelompok, belajar memikul tanggung jawab, belajar

mengatur diri, menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan sesamanya.

b. Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka

sendiri, dan merupakan wadah kerukunan diantara mereka.

c. Kegiatan ini mempermudah penyampaian pesan di alam terbukadan

mengurangi rentang kembali (spend of control).

6. Kegiatan yang Menantang dan Menarik

Kegiatan yang menarik dan menantang adalah kegiatan yang di mata kaum

muda sangat diminati, secara naluriah mereka kurang/tidak tertarik pada hal-hal

yang monoton(itu-itu saja) yang tidak memberikan tantangan pada mereka, karena

masa remaja adalah masa serba ingin tahu, masa ingin mencoba-coba, masa dimana

mereka ingin merasakan sendiri atas sesuatu yang menantang itu.

Kegiatan menarik merupakan unsur yang diperlukan dalam perkembangan

kegiatan kepramukaan, karena menurut para ahli dalam kegiatan kepramukaan

aktivitas yang dilakukan sengaja dirancang sedemikian rupa agar menyenangkan,


19

menghibur, mendidik, dan bermanfaat. Masing masing kegiatan dibagi dan

dikelompokkan menurut usia sehingga tepat sasaran sesuai perkembangan jasmani

dan rohani. Dalam (Kwartir Nasional – Gerakan Pramuka, 2011: 32) Pelaksanaan

metode dilakukan dengan:

a. Kegiatan pendidikan pramuka yang menantang dan menarik minat kaum

muda, untuk menjadi pramuka dan bagi mereka yang telah menjadi

pramukaagar tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara

kegiatan yang ada.

b. Kegiatan pendidikan kepramukaan bersifat kreatif, inovatif, dan rekreatif

yang mengandung pendidikan

c. Kegiatan dilaksanakan secara terpadu

d. Pendidikan dalam gerakan pramuka dilaksanakan dalam tahapan

peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun

kelompok.

e. Materi kegiatan pendidikan kepramukaan disesuaikan dengan usia dan

perkembangan jasmani dan rohani peserta didik

f. Kegiatan pendidikan kepramukaan diusahakan agar dapat mengembangkan

bakat, minat emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi

perkembangan diri pribadi, ,masyarakat dan lingkungannya

7. Kegiatan Di Alam Terbuka

Kegiatan kepramukaan bukan bagian dari pendidikan formal (pendidikan

sekolah) melainkan pendidikan informal. Dengan dilakukan di alam terbuka


20

peserta didik akan lebih mengenal dan mencintai lingkungan, lebih bebas dalam

berkreasi dan menghindari kebosanan. Digunakannya permainan sebagai satu

bentuk kegiatan kepramukaan, hal itu berarti bahwa kegiatan kepramukaan akan

menarik anak. Bahkan Prof Dr. Fuad Hasan menyatakan “Kegiatan bermain tidak

hanya sebagai suatu kekhasan dunia anak, melainkan juga sebagai hak si

anak”(kompas, 8 Maret 1987)

Dengan demikian kepramukaan kepramukaan yang dilakukan dalam bentuk

permainan bagi anak anak yang melakukan kegiatan itu, akan merasakan sebagai

miliknya sendiri. Karena kepramukaan dijalankan dengan bermain, kegiatan akan

dirasakan sebagai bagian dari hidupnya. Anak anak dalam kepramukaan mereka

akan bergerak tanppa paksaan dari dunia luar, dan terus melakukannya dengan

penuh rasa suka

Anak anak yang menjalankan kepramukaan adalah anak anak yang

menjalankan kegiatan spontan dan itu dilaksanakan. Dengan menggunakan alam

terbuka sebagai medan geraknya, maka kepramukaan merupakan suatu kegiatan

yang berbeda dengan kegiatan anak disekolah, yang menggunakan kelas sebagai

pusat kegiatan utamanya alam terbuka selamanya memberikan suasana kebebasan

bagi siapapun yang bergerak didalamnya. Di alam terbuka anak juga mendapatkan

kesempatan bebas bergerak secara dinamis, mengaktualisasi potensihidupnya yang

tersimpan dalam cipta, rasa, dan karsa menjadi wujud karya nyata

Pemilihan alam terbuka sebagai tempat kegiatan kepramukaan telah

membuat anak merasakan suasana lain dengan yang dialami dalam lingkungan
21

hidupnya waktu di sekolah dan di keluarganya dalam kepramukaan anak

merasakan suasana bebas, sehingga kemungkinan ia dapat melakukan kegiatan

mandiri sesuai dengan minat dan kebutuhan yang disenanginya. Kegiatan

kepramukaan juga sebagai suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka,

adalah suatu kegiatan yang diperoleh anak dalam kegiatannya yang bersifat

melengkapi apa yang telah diperoleh anak dalam kegiatan di sekolah maupun

dikeluarga, seperti apa yang dinyatakan oleh Goemilar:

“Agar pemuda pemudi menjadi orang orang yang dapat dipercaya, maka harus
diperbaiki dan kekurangan pendidikannya harus ditambah. Untuk itu harus
diajarkan terutama kebiasaan baik yang dapat diperoleh dari buku buku
pelajaran. Mengajarnya bukan cara militer atau cara sekolah, akan tetapi
dengan jalan hidup, kelana, hidup sederhana diluar rumah, membaca tapak,
merangkak dan bersembunyi, membuat saung dengan alat alat yang ada.
Segala itu harus dilaksanakan dengan dengan cara yang memberikan
pertanggungjawaban sendiri kepada pemuda pemuda” (Goemilar, 1953 : 45)

Dari uraian diatas dapat dietahui, bahwa alam terbuka digunakan sebagai

alat untuk menjalani hidupsebagai kelana, hidup sebagai penjelajah penuh

kesederhanaan, untuk mengembangkan kebiasaan kebiasaan baik lewat praktek

perbuatan nyata atas dasar tanggung jawab sendiri dan kebiasaan baik itu akan

lahir tabiat atau wataj yang baik yang menjadikan anak dapa dipercaya.

8. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri.

Sistem satuan terpisah menuntun pemisahan peserta didik putra dengan putri.

Filosofi dari pelaksanaan sistem ini adalah adanya nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat yang memandang tabu jika anak laki-laki dan anak perempuan

berinteraksi dalam suatu kegiatan. Bahkan dalam agama tertentu jelas diatur
22

hubungan antara laki-laki dan perempuan secara tegas. Secara formal pelaksanaan

sistem ini dalam kepramukaan yaitu adanya gugus depan yang terpisah untuk putri

dan putra.

Sistem satuan terpisah dimaksudkan agar proses pendidikan bagi masing-

masing peserta didik menjadi lebih intensif dan efektif, karena kegiatan untuk

putra tidak sama dengan kegiatan untuk putri.

a. Satuan Pramuka puteri dibina oleh Pembina puteri, satuan Pramuka putera

dibina oleh Pembina putera

b. Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh Pembina Puteri

c. Jika kegiatan dilaksanakan dilaksanakan dalam bentuk perkemahan harus

dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan

Putera terpisah. Perkemahan puteri dipimpin oleh Pembina puteri dan

perkemahan putera dipimpin oleh Pembina putera (Kwartir Nasional –

Gerakan Pramuka, 201: hal 33).

Berdasarkan penjelasan diatas, setiap pramuka putera dan pramuka puteri itu

harus dipisahkan dalam berbagai kegiatan. Sehingga kegiatan yang dilaksakan itu

berjalan seperti yang di inginkan dan tidak ada keluh kesah ataupun protes dari pihak

lain. Apalagi pada saat acara perkemahan letak tenda putera harus bebeda dengan

tenda puteri

B. Kerangka Konseptual

Pendidikan Kepramukaan yang selama ini telah diselenggarakan oleh Sekolah

Menengah Atas adalah salah satu media potensial dalam rangka mewujudkan
23

tercapainya tujuan pendidikan nasional.Melalui Pendidikan kepramukaan, diharapkan

dapat menumbuhkembangkan rasa nasionalisme, rasa tanggung jawab sosial,

kedisiplinan, kepedulian, keberanian, serta potensi yang dimiliki oleh

anak.Dalamsetiap kegiatan pramuka di sekolah ada metode yang harus dilaksanakan

oleh suatu gugus depan, diantaranya pengamalan kode kehirmatan pramuka, kode

kehormatan pramuka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota

gerakan Pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah laku

kepramukaan seorang Pramuka Indonesia.

Disamping itu ada belajar sambil melakukan, dalam kegiatan ini seorang

anggota pramuka selain belajar juga yang sudah dipelajari. Sistem berkelompok yang

merupakan ciri khas kepramukaan, yang digunakan untuk mengorganisir anak dalam

kegitatan kepramukaan, dalam rangka menumbuh kembangkan secara praktis

karakter anak. Selain itu ada kegiatan yang menarik dan menantang adalah kegiatan

yang di mata kaum muda sangat diminati, sehingga anak anak tertarik masuk kedalam

pramuka

Salah satu metode yang paling diminati adalah kegiatan dialam terbuka,

dengan dilakukan di alam terbuka peserta didik akan lebih mengenal dan mencintai

lingkungan, lebih bebas dalam berkreasi dan menghindari kebosanan.selanjutnya ada

sistem satuan terpisah antara putera puteri. Sistemsatuan terpisah itu adalah salah satu

metode kepramukaan yang dipakai untuk memisahkan putra dan putri dalam suatu

kegiatan yang diadakan contohnya dalam perkemahan dan perlombaan..Hal tersebut


24

sudah dilaksanakan oleh Gugus Depan17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti

Kabupaten Solok.

Dari uraian diatas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat

digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Metode Kepramukaan

Pengamalan kode Kegiatan yang menarik


kehormatan pramuka dan menantang

Belajar sambil Kegiatan di alam


melakukan terbuka

Sistem berkelompok Sistem satuan terpisah


putera dan puteri
Gambar 1

Kerangka Konseptual

C. Pertanyaan Penelitian

1. Seberapa baik pelaksanaan pengamalan kode kehormatan pramuka di Gugus

Depan 17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti Kabupaten Solok?

2. Seberapa baik pelaksanaan belajar sambil melakukan di Gugus Depan

17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti Kabupaten Solok?


25

3. Seberapa baik pelaksanaan sistem berkelompok di Gugus Depan 17057/17058

SMAN 1 Hiliran Gumanti Kabupaten Solok?

4. Seberapa baik pelaksanaan kegiatan yang menantang dan menarik serta

mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani

peserta didik di Gugus Depan 17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti

Kabupaten Solok?

5. Seberapa baik pelaksanaan kegiatan di alam terbuka di Gugus Depan

17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti Kabupaten Solok?

6. Seberapa baik pelaksanaan sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri di

Gugus Depan 17057/17058 SMAN 1 Hiliran Gumanti Kabupaten Solok?

Anda mungkin juga menyukai