TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teori
1. Kepramukaan
sekolah dan diluar keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan
kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual,
emosional, sosial, intelektual dan fisik baik sebagai individu maupun sebagai
kegiatannya harus berencana, dipersiapkan, dilaksanakan, dan dapat dinilai dari segi
dalam keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua
9
10
minat serta bakat yang dimiliki peserta didik. Kepramukaan sebagai proses
pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam
mencapai sasaran dan tujuannya. Kegiatan harus dirasakan oleh peserta didik sebagai
kepribadian yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan
hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
dalam setiap masalah, selalu mendapat tempat di masyarakat dan menjadi orang yang
dinantikan kehadirannya dan semua itu adalah sebuah manfaat yang akan selalu
disadari oleh seorang peserta didik Gerakan Pramuka selama proses pendidikan dan
2. Pramuka Penegak
usia seseorang. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 –
20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial atau disebut juga masa
remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka
beerdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui
satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, caon penegak dapat mengikuti acara
acara tertentu dalam ambalan hingga ia dilantik dalam sebuah upacara penerimaan
beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah
kecakapan sebagai bekal pengabdian dan berguna bagi masyarakat, memilih cara
lingkaran dunianya lebar lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan
penutupan latihan ambalan penegak adalah berupa barisan yang terbuka dari semua
sudut, yakni bersaf satu lurus dimana pemimpin pemimpin Ambalan nya berada di
ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan
melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina Penegak adalah memberi
porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri
mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada)
melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan
latihan, serta perjalanan spiritual (hike) dan renungan jiwa sebagai sarana
introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak. Disamping itu Nirwandi (2013 : 24)
ambalan dapat dibagi dalam beberapa satuan kecil yang disebut sangga masing
masing sangga terdiri dari 5 sampai 10 orang pramuka penegak” Adapun sifat sifat
dasar penegak
para anggota gerakan Pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah
terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut darma
digunakan sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya dan
untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia, selain itu juga merupakan
menghayat, serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup
“1)Taqwa pada tuhan yang maha esa. 2)Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia. 3)Patriot yang sopan dan kesatria. 4)Patuh dan
sukabermusyawarah. 5)Rela menolong dan tabah. 6)Rajin, Terampil, dan
gembira. 7)Hemat cermat dan bersahaja. 8)Disiplin berani dan setia.
9)Bertanggung jawab dan dapat di percaya. 10)Suci dalam fikiran, perkataan
dan perbuatan”. Sunardi (2011 : 8)
14
saling menghormati, serta memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong. Darma
Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode Etik bagi organisasi dan Anggota
Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta ketentuan moral dasar yang
diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur hak dan kewajiban
oleh anggota.
masing;
serta bertutur kata dan bertingkah laku sopan santun, ramah dan sabar;
j. Membiasakan diri hidup secara hemat , cermat, dan bersahaja agar mampu
danmemiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, pada saat merencanakan
kaum muda untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berdampak pada
sebanyak mungkin
merangsang rasa keingintahuan terhadap hal hal baru dan keingintahuan untuk
c. Dalam kegiatan ini seorang anggota pramuka selain belajar juga yang sudah
pada manusia secara lagsung dan sesuai prosedur yang benar dan serta dalam
baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan, baik di
5. Sistem Berkelompok
dalam kesatuan-kesatuan kecil terdiri dari enam sampai delapan orang. Kesatuan
kecil disebut regu, tiap regu berada dalam pimpinan dan tanggung jawab seorang
pemimpin regu. Pemimpin regu adalah orang yang paling berpengaruh diantara
Diharapkan anak yang tergabung dalam regu atau kelompok selalu hidup
rukun dengan teman teman yang lainnya pada saat apapun dan dimanapun. Dalam
atas kegiatan yang diselenggarakan. Dalam sistem berkelompok anak mendidik diri
18
dan bekerjasama memebentuk kesatuan jiwa dan keatuan gerak bersama, dan
b. Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh mereka
Kegiatan yang menarik dan menantang adalah kegiatan yang di mata kaum
muda sangat diminati, secara naluriah mereka kurang/tidak tertarik pada hal-hal
yang monoton(itu-itu saja) yang tidak memberikan tantangan pada mereka, karena
masa remaja adalah masa serba ingin tahu, masa ingin mencoba-coba, masa dimana
dan rohani. Dalam (Kwartir Nasional – Gerakan Pramuka, 2011: 32) Pelaksanaan
muda, untuk menjadi pramuka dan bagi mereka yang telah menjadi
kelompok.
bakat, minat emosi peserta didik serta menunjang dan berfaedah bagi
peserta didik akan lebih mengenal dan mencintai lingkungan, lebih bebas dalam
bentuk kegiatan kepramukaan, hal itu berarti bahwa kegiatan kepramukaan akan
menarik anak. Bahkan Prof Dr. Fuad Hasan menyatakan “Kegiatan bermain tidak
hanya sebagai suatu kekhasan dunia anak, melainkan juga sebagai hak si
permainan bagi anak anak yang melakukan kegiatan itu, akan merasakan sebagai
dirasakan sebagai bagian dari hidupnya. Anak anak dalam kepramukaan mereka
akan bergerak tanppa paksaan dari dunia luar, dan terus melakukannya dengan
yang berbeda dengan kegiatan anak disekolah, yang menggunakan kelas sebagai
bagi siapapun yang bergerak didalamnya. Di alam terbuka anak juga mendapatkan
tersimpan dalam cipta, rasa, dan karsa menjadi wujud karya nyata
membuat anak merasakan suasana lain dengan yang dialami dalam lingkungan
21
adalah suatu kegiatan yang diperoleh anak dalam kegiatannya yang bersifat
melengkapi apa yang telah diperoleh anak dalam kegiatan di sekolah maupun
“Agar pemuda pemudi menjadi orang orang yang dapat dipercaya, maka harus
diperbaiki dan kekurangan pendidikannya harus ditambah. Untuk itu harus
diajarkan terutama kebiasaan baik yang dapat diperoleh dari buku buku
pelajaran. Mengajarnya bukan cara militer atau cara sekolah, akan tetapi
dengan jalan hidup, kelana, hidup sederhana diluar rumah, membaca tapak,
merangkak dan bersembunyi, membuat saung dengan alat alat yang ada.
Segala itu harus dilaksanakan dengan dengan cara yang memberikan
pertanggungjawaban sendiri kepada pemuda pemuda” (Goemilar, 1953 : 45)
Dari uraian diatas dapat dietahui, bahwa alam terbuka digunakan sebagai
perbuatan nyata atas dasar tanggung jawab sendiri dan kebiasaan baik itu akan
lahir tabiat atau wataj yang baik yang menjadikan anak dapa dipercaya.
Sistem satuan terpisah menuntun pemisahan peserta didik putra dengan putri.
Filosofi dari pelaksanaan sistem ini adalah adanya nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat yang memandang tabu jika anak laki-laki dan anak perempuan
berinteraksi dalam suatu kegiatan. Bahkan dalam agama tertentu jelas diatur
22
hubungan antara laki-laki dan perempuan secara tegas. Secara formal pelaksanaan
sistem ini dalam kepramukaan yaitu adanya gugus depan yang terpisah untuk putri
dan putra.
masing peserta didik menjadi lebih intensif dan efektif, karena kegiatan untuk
a. Satuan Pramuka puteri dibina oleh Pembina puteri, satuan Pramuka putera
dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan Puteri dan tempat perkemahan
Berdasarkan penjelasan diatas, setiap pramuka putera dan pramuka puteri itu
harus dipisahkan dalam berbagai kegiatan. Sehingga kegiatan yang dilaksakan itu
berjalan seperti yang di inginkan dan tidak ada keluh kesah ataupun protes dari pihak
lain. Apalagi pada saat acara perkemahan letak tenda putera harus bebeda dengan
tenda puteri
B. Kerangka Konseptual
Menengah Atas adalah salah satu media potensial dalam rangka mewujudkan
23
oleh suatu gugus depan, diantaranya pengamalan kode kehirmatan pramuka, kode
kehormatan pramuka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota
gerakan Pramuka yang merupakan ukuran, norma atau standar tingkah laku
Disamping itu ada belajar sambil melakukan, dalam kegiatan ini seorang
anggota pramuka selain belajar juga yang sudah dipelajari. Sistem berkelompok yang
merupakan ciri khas kepramukaan, yang digunakan untuk mengorganisir anak dalam
karakter anak. Selain itu ada kegiatan yang menarik dan menantang adalah kegiatan
yang di mata kaum muda sangat diminati, sehingga anak anak tertarik masuk kedalam
pramuka
Salah satu metode yang paling diminati adalah kegiatan dialam terbuka,
dengan dilakukan di alam terbuka peserta didik akan lebih mengenal dan mencintai
sistem satuan terpisah antara putera puteri. Sistemsatuan terpisah itu adalah salah satu
metode kepramukaan yang dipakai untuk memisahkan putra dan putri dalam suatu
Kabupaten Solok.
Dari uraian diatas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat
Metode Kepramukaan
Kerangka Konseptual
C. Pertanyaan Penelitian
Kabupaten Solok?
6. Seberapa baik pelaksanaan sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri di