Anda di halaman 1dari 18

MIKRO EKONOMI

PLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARA


Dosen Pengampu: Dani Atmaja, M. E

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Agus Antoni (2060206004)
2. Desi Oktavia (2060206019)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


(KHUSUS) 3 A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
BATURAJA
Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memahami
beberapa peristiwa ekonmi yang wujud dalam masyarakat. Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk
menerangkan interaksi para penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar terdapat banyak
penjual dan pembeli.

Teori tersebut sangat berguna untuk menerangkan (i) bagaimana perubahan penawaran dan permintaan
mempengaruhi perubahan harga barang pertanian, (ii) implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan
produsen petani lainnya, dan (iii) kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan
petani.
A. MASALAH JANGKA PANJANG YANG DIHADAPI
SEKTOR PERTANIAN
1. PERTAMBAHAN PERMINTAAN BARANG PERTANIAN
LAMBAT
Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian
yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai barang,
baik barang industri maupun pertanian. Pertambahan konsumsi barang bukan pertanian juga
mengalami kenaikkan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan. Sebaliknya, permintaan
terhadap hasil-hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan.

Jika tingkat kenaikan permintaan barang industri lebih cepat, maka kenaikan harganya juga
mengalami pertambahan yang lebih cepat dibandingkan kenaikan harga barang hasil pertanian.
MASALAH JANGKA PANJANG YANG DIHADAPI SEKTOR PERTANIAN

2. KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG


PESAT
Dua implikasi penting yang terjadi dalam sektor pertanian di negara-negara maju akibat
kemajuan teknologi sektor industri yaitu (i) mendorong kepada perpindahan tenaga kerja
dari sektor pertanian ke sektor industri. Tetapi perpindahan ini tidaklah secepat yang
diperlukan pada umumnya disebabkan kurangnya kesempatan kerja di sektor lain. (ii)
kemajuan teknologi yang cepat telah menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian.
Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada ditingkat
yang sangat rendah.
MASALAH JANGKA PANJANG YANG DIHADAPI SEKTOR PERTANIAN

3. MASALAH JANGKA PANJANG


PERTANIAN DALAM GRAFIK
B. MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR
PERTANIAN

1. KETIDAKSTABILAN YANG BERSUMBER DARI


PERUBAHAN PENAWARAN
Tingkat produksi sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada
diluar kemampuan para petani untuk mengendalikannya. Faktor-faktor tersebut
menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami perubahan yang relatif besar
kalau dibandingkan perubahan produksi barang-barang industri.

Dalam jangka pendek, permintaan pendapatan terhadap barang-barang pertanian tidak


elastis karena kebanyakan hasil-hasil pertanian merupakan barang kebutuhan pokok harian,
yaitu digunakan tiap hari walaupun harganya meningkat sekalipun.
MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN

2. KETIDAKSTABILAN YANG DITIMBULKAN OLEH


PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan tingkat kegiatan akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang
dan jasa-jasa, termasuk hasil-hasil pertanian. Perubahan permintaan ini akan menimbulkan
perubahan harga.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat
tidak elastis yaitu (i) barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim, (ii) kapasitas
memproduksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi dantudak
terpengaruh oleh perubahan permintaan, (iii) beberapa jenis tanaman memerlukan waktu
bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh.
MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN

3. PERMINTAAN, PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA

Pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dan
permintaan yang merosot. Pengurangan pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh
harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian, perubahan permintaan lebih
mempengaruhi pendapatan daripada kesempatn kerja.

Pengurangan produksi pada kegiatan menghasilkan barang industri biasanya diikuti oleh
memberhentikan tenaga kerja. Dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi
kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami
perubahan sebesar pada sektor pertanian.
C. MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN
PERTANIAN

Masalah di sektor pertanian menimbulkan implikasi yang buruknkepada taraf


kemakmuran penduduk yang menjalankan kegiatan di sektor tersebut. Di samping itu
perkembangan pendapatannya jauh tertinggal dengan penduduk yang bekerja disektor lain.
Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah negara maju melakukan bebrapa campur tangan
yang bertujuan menstabilkan harga, menstabilkan dan meningkatkan pendapatan para
petani.

Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai negara
melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga.
MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN

Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara. Adapun cara-cara yang
terpenting yaitu:

• Membatasi (menentukan kuota) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen.

• Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di pasar bebas.

• Menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan.

• Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar lebih rendah daripada
harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah
D. KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi harga jual dilakukan diluar sektor
pertanian. Contohnya adalah kebijakan pemerintah membatasi tingkat sewa rumah (di
negara maju) dan membatasi harga suatu barang (seperti harga bensin). Kebijakan menekan
harga ini dinamakan kebijakan harga maksimum. Apabila tidak dikendalikan atau diatur
dengan baik, kebijakan harga maksimum dapat menimbulkan pasar gelap.

Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang
lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas.
KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

1. CIRI-CIRI KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

Dalam pasar bebas, permintaan dan penawaran akan menentukan tingkat harga yang
berlaku di pasar. Adakalanya pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan oleh pasar
bebas itu terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi
secara keseluruhan (misalnya dapat menjadi sumber berlakunya inflasi) atau sangat
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk menghindari akibat tersebut maka
kebijakan harga maksimum perlu dilaksanakan pemerintah.
KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

2. IMPLIKASI KEBIJAKAN MAKSIMUM

Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan


maka kebijakan seperti ini cenderung menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli yang
dilakukan secara tidak terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang
dilaksanakan. Kelebihan permintaan akan mendorong para penjual untuk menawarkan
barangnya pada harga yang lebih tinggi secara sembunyi-sembunyi. Atau pembeli yang
memperoleh barang pada harga maksimum kemudian menjual kembali barang tersebut
dengan harga yang tinggi secara sembunyi-sembunyi.

Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap adalah dengan mengenakan
hukuman atau denda yang berat kepada pihak-pihak yang melakukannya. Tindakan lainnya
yaitu memberikan batasan pembelian suatu barang kepada konsumen. Pemerintah perlu
E. PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu
jual beli atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan tersebut. Pungutan pajak
penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk memperoleh
barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Dalam analisis dapat diketahui bahwa pajak
penjualan tersebut tidak seluruhnya dibayar oleh pembeli.

Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan ditanggung oleh penjual.
Pembagian beban pajak diantara pembeli dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax
incidence. Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat proporsi beban pajak diantara
pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan berikut:

• Akibat elastisitas permintaan yang berbeda atas beban pajak yang ditanggung pembeli
PENGARUH PAJAK PENJUALAN

1. INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempegaruhi iniden pajak dimisalkan
bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada dua keadaan yang dibandingkan. Kemudian diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:

• Semakin elasitis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung oleh para
pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan dibayar
oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh pajak penjualan
ditanggung pembeli.

• Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang diperjualbelikan
sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.
PENGARUH PAJAK PENJUALAN

2. INSIDEN PAJAK DAN ELASTISITAS PENAWARAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap dua keadaan yang dibandingkan dapat
disimpulkan bahwa:

• Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva
penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya, seluruh beban pajak akan ditanggung
penjual apabila kurva penawaran tidak bersifat elastis sempurna.

• Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis
kurva penawaran, semakin banyak penguranan jumlah barang yang diperjualbelikan.
F. EFEK SUBSIDI PEMERINTAH

Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya


produksi yang ditanggung produsen. Artinya, ia dapat dipandang sebagai kebalikan dari
pajak penjualan karena subsidi dapat menurunkan harga. Sampai dimana besarnya
keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya subsidi adalah bergantung kepada
besarnya penurunan harga yang akan berlaku.

Subsidi akan menurunkan harga dan menambah kuantitas barang yang dijual. Subsidi
akan dinikmati bersama, yaitu oleh penjual maupun pembeli.
EFEK SUBSIDI PEMERINTAH

1. SUBSIDI DAN ELASTISITAS PERMINTAAN


Berdasarkan suatu analisis, kesimpulan yang dapat dibuat mengenai subsidi yaitu:
• Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.
• Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.

2. SUBSIDI DAN ELASTISITAS PENAWARAN


Berdasarkan suatu analisis dapay disimpulkan bahwa:
• Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual.
• Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.

Anda mungkin juga menyukai