Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MATA KULIAH SOSIOLOGI EKONOMI

TENTANG KRISIS HARGA BERAS DI PASAR AURDURI DAN


PASAR VILLA KENALI

DISUSUN OLEH :

1. SEPTIYANI PINARSITA (D1B020047)


2. PUTRI REGINA (D1B020110)
3. HERI JASWADI SAPUTRA (D1B020170)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan mata kuliah
sosiologi ekonomi mengenai krisis harga beras dipasar aurduri dan pasar villa
kenali.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak termakasih kepada ibu


Fendria Sativa, S.P., M.Si., CIT selaku dosen pengampu mata kuliah sosiologi
ekonomi karena telah membimbing serta memberi arahan kepada kami penyusun
dalam menyelesaikan laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan laporan sosiologi
ekonomi ini. Penyusun juga berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan bagi ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Demikian yang dapat
penyusun sampaikan, terimakasih.

Jambi, Oktober 2023

Penyusun
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis harga beras dapat memiliki berbagai latar belakang yang kompleks,
yang dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan krisis harga beras antara lain:
1. Produksi Padi yang Rendah
Ketika produksi padi rendah, pasokan beras menjadi terbatas, yang dapat
mengakibatkan kenaikan harga. Faktor-faktor seperti cuaca buruk,
gangguan pertanian, atau wabah penyakit tanaman dapat menyebabkan
penurunan produksi.
2. Ketergantungan pada Impor
Beberapa negara bergantung pada impor beras untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri. Ketika harga beras di pasar internasional naik, maka impor
beras menjadi lebih mahal, dan ini dapat mempengaruhi harga beras di
dalam negeri.
3. Kenaikan Biaya Produksi
Jika biaya produksi beras, seperti pupuk, bahan bakar, dan tenaga kerja,
mengalami kenaikan, maka petani mungkin akan menaikkan harga jual
beras mereka untuk mencover biaya produksi yang lebih tinggi.
4. Fluktuasi Mata Uang
Perubahan nilai mata uang nasional terhadap mata uang asing dapat
mempengaruhi harga beras impor. Depresiasi mata uang lokal dapat
menyebabkan harga beras impor naik.
5. Spekulasi Pasar
Spekulan dalam perdagangan komoditas dapat mempengaruhi harga beras
dengan melakukan pembelian besar-besaran atau penjualan besar-besaran,
terlepas dari faktor-faktor fundamental ekonomi.
6. Kelangkaan Bahan Bakar
Jika harga minyak dan bahan bakar lainnya naik, biaya transportasi dan
distribusi beras juga bisa meningkat, yang pada gilirannya dapat
mengakibatkan kenaikan harga beras di pasar.
7. Ketidakstabilan Politik
Ketidakstabilan politik dalam sebuah negara dapat mempengaruhi produksi
dan distribusi beras, yang dapat mengakibatkan fluktuasi harga.
8. Permintaan Tinggi
Kenaikan permintaan beras, terutama dalam situasi darurat seperti pandemi
atau bencana alam, dapat menyebabkan peningkatan harga karena pasokan
tidak dapat segera diakomodasi.
9. Program Subsidi Pemerintah
Kebijakan pemerintah terkait dengan subsidi beras, yang bertujuan untuk
menjaga harga beras tetap terjangkau bagi masyarakat, juga dapat
mempengaruhi harga beras. Jika pemerintah tidak dapat mempertahankan
subsidi ini, maka harga beras mungkin akan naik.
Krisis harga beras dapat memiliki dampak serius pada kehidupan sehari-hari
masyarakat, terutama yang bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Oleh
karena itu, pemerintah sering terlibat dalam upaya untuk mengelola harga beras dan
menjaga stabilitas pasokan untuk menghindari krisis pangan.
Terutama di Provinsi Jambi dimana pada saat ini mengalami krisis harga
beras hal tersebut harus benar-benar diperhatikan karena berdampak kepada
masyarakat setempat terutama dalam hal ekonomi. Krisis harga beras di Jambi
dapat berdampak serius pada masyarakat, terutama yang bergantung pada beras
sebagai makanan pokok. Untuk mengatasi krisis semacam ini, pemerintah daerah
dan nasional biasanya terlibat dalam upaya untuk mengelola pasokan beras,
mengurangi dampak fluktuasi harga, dan menjaga stabilitas pasokan.

1.2 Rumusan Masalah


Adanya permasalahan krisis harga beras terutama di Provinsi Jambi maka
dari itu perlu adanya pembahasan mengenai krisis harga beras yang terjadi di
Provinsi Jambi berikut beberapa rumusan masalah mengenai krisis harga beras di
Provinsi Jambi berdasarkan hasil wawancara yang telah kelompok kami lakukan :
1. Bagimana harga beras akhir-akhir ini di pasar aurduri dan pasar villa kenali?
2. Apa tanggapan para konsumen terkait kenaikan harga beras dewasa ini?
3. Solusi apa yang dapat dilakukan guna mengatasi permasalahan kenaikan
harga beras?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui harga beras akhir-akhir ini dipasar aurduri dan pasar
kenali villa.
2. Untuk mengetahui tanggapan para konsumen terkait kenaikan harga beras.
3. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan guna mengatasi
permasalahan kenaikan harga beras.
II. PEMBAHASAN
1. Teori Penawaran
Dalam buku Ekonomi Mikro Teori & Aplikasi (2017) karya Sigit Sardjono,
penawaran dalam teori ekonomi memiliki arti berbagai jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Penawaran adalah
hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual
oleh penjual.
Faktor penawaran Vincent Gaspersz dalam bukunya Ekonomi Manajerial
(1996), menjelaskan faktor yang memengaruhi teori penawaran, di antaranya:
Harga dari produk yang ditawarkan Harga dari input yang digunakan untuk
memproduksi produk tersebut (biaya produksi) Harga komoditas-komoditas lain
Banyaknya perusahaan yang meproduksi produk sejenis yang ditawarkan Tingkat
teknologi yang digunakan Faktor-faktor spesifik lain yang berkaitan, seperti kondisi
perekonomian negara, fasilitas dari pemerintah, dan lainnya. Perubahan penawaran
Kurva penawaran adalah tempat yang menunjukkan jumlah maksimal yang
ditawarkan. Sektor penawaran adalah sektor biaya sehingga kondisi-kondisi
penawaran harus menggambarkan faktor biaya.
• Pergerakan sepanjang kurva penawaran
Pergerakan tersebut diakibatkan oleh perubahan harga komoditas tersebut.
Contohnya, perubahan jumlah komoditas yang ditawarkan dari 250 satuan
dengan harga Rp 600.000 per unit, menjadi 200 satuan dengan harga Rp
400.000 per unit. Hal tersebut bukan pergeseran kurva penawaran, tetapi
gerakan penawaran sepanjang kurva penawaran.
• Pergeseran kurva penawaran
Pergeseran kurva penawaran terjadi karena perubahan faktor-faktor di luar
harga komoditas itu sendiri.
2. Teori Permintaan
Dalam buku Ekonomi Mikro (2007) karya Sugiarto dan kawan-kawan,
diterangkan bahwa teori permintaan juga menggambarkan hubungan antara jumlah
yang diminta dan harga serta pembentukan dalam kurva permintaan. Suatu
komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen yang
bersedia membelinya. Konsumen membeli komoditas yang diperlukan jika
harganya sesuai. Komoditas yang dikonsumsi memiliki sifat yang khas, yaitu
semakin banyak komoditas tersebut dikonsumsi maka kegunaan komoditas tersebut
akan semakin berkurang. Dengan keadaan tersebut, pembeli akan bersedia membeli
lebih banyak komoditas jika harga satuan dari komoditas tersebut menjadi lebih
rendah. Faktor teori permintaan Terdapat beberapa fakltor yang memengaruhi teori
permintaan, di antaranya: Harga komoditas itu sendiri Harga komoditas lain yang
berkaitan erat dengan komoditas tersebut Pendapatan rumah tangga dan pendapatan
rata-rata masyarakat Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat Citarasa
masyarakat Jumlah penduduk Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang
Analisis dan kurva permintaan Posma Sariguna JK dalam Modul Ekonomi
Mikro Pasar (2017), menerangkan dalam melakukan analisis permintaan terdapat
perbedaan pengertian mengenai permintaan dan jumlah komoditas yang diminta,
yaitu:
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli konsumen pada tingkat
harga selama periode tertentu. Jumlah yang diminta adalah jumlah barang atau jasa
yang ingin dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu. Jumlah ini mungkin
tidak sama dengan jumlah yang benar-benar dibeli. Kurva permintaan adalah grafik
yang menggambarkan hubungan anatara harga suatu barang dengan jumlah
permintaan. Jumlah permintaan dipasar adalah total semua barang permintaan pada
berbagai tingkat harga. Sehingga, kurva permintaan diperoleh dengan
menggabungkan kurva permintaan individu. Kurva permintaan dibuat berdasarkan
data riil di masyarakat mengenai jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga, yang disajikan dalam daftar permintaan berbentuk tabel.
3. Alternatif untuk pemecahan masalah kenaikan harga pasar
Untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga besar, ada beberapa alternatif
yang dapat dipertimbangkan:
1. Kebijakan Moneter
Bank sentral dapat menerapkan kebijakan moneter yang ketat untuk
mengendalikan inflasi. Menaikkan suku bunga atau mengurangi jumlah
uang yang beredar di pasar dapat membantu mengurangi permintaan agregat
dan menekan kenaikan harga.
2. Kebijakan Fiskal
Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal untuk menangani kenaikan
harga. Ini dapat dilakukan dengan mengurangi pengeluaran pemerintah
yang berlebihan atau menaikkan pajak untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
3. Subsidi
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada kelompok masyarakat yang
terdampak langsung oleh kenaikan harga. Subsidi dapat diberikan dalam
bentuk tunai atau subsidi langsung terhadap harga barang kebutuhan pokok.
4. Liberalisasi Perdagangan
Meningkatkan persaingan dalam perdagangan internasional dapat
membantu mengurangi harga barang impor. Dengan memperluas pasar dan
memperkenalkan produk alternatif, kenaikan harga dapat ditekan.
5. Pengembangan Pertanian
Investasi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan
produksi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor dan
menekan kenaikan harga makanan.
6. Pengendalian Spekulasi
Mengawasi dan mengendalikan aktivitas spekulasi di pasar keuangan dan
komoditas dapat membantu mengurangi volatilitas harga yang berlebihan.
7. Peningkatan Efisiensi Energi
Mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang mahal dan tidak stabil
dapat membantu mengurangi biaya produksi dan menekan kenaikan harga.
8. Pendidikan dan Pelatihan
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan dapat membantu
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ini dapat mengurangi biaya
produksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
9. Penguatan Sistem Keuangan
Memperkuat sistem keuangan dapat membantu meningkatkan akses ke
kredit bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Ini dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengurangi tekanan harga.
10. Pengawasan dan Penegakan Hukum
Memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik
monopoli, penipuan, dan manipulasi harga dapat membantu menjaga
stabilitas pasar dan melindungi konsumen dari kenaikan harga yang tidak
wajar.
Perlu diingat bahwa setiap langkah kebijakan harus disesuaikan dengan
kondisi ekonomi dan sosial negara tertentu. Kombinasi berbagai alternatif tersebut
dapat membantu mengatasi permasalahan kenaikan harga besar secara efektif.
III. PENUTUP

Kesimpulan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada


berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. penawaran adalah jumlah
barang yang mampu dan tersedia untuk dijual oleh produsen. Pembicaraan
penawaran dilihat dari sisi produsen atau penjual. Teori Permintaan dan Penawaran
Kenaikan harga beras dapat terjadi karena peningkatan permintaan yang signifikan
tanpa peningkatan penawaran yang sepadan. Permintaan yang tinggi atau
penurunan penawaran dapat mengakibatkan peningkatan harga beras di pasar.
Memahami faktor-faktor terkait penawaran serta permintaan konsumen dengan
demikian pemerintah dapat menindak lanjuti terkait solusi untuk mengatasi
permasalahan krisis harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai