Anda di halaman 1dari 50

11 PASAR PERSAIN6AN

SEMPURMA
Dalam bab ini anda akan mempelajari:
• Ciri pasar persaingan sempuma.
• Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
• Biaya marginal dan kurva penawaran.
• Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang.
• Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempuma.

Persaingan sempuma merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena


dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian
merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya
tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya
digolongkan kepada persaingan sempuma yang murni, yaitu yang ciri-cirinya
sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati
ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempuma yang mumi
ridak wujud di dalam praktek, adalah sangat penring untuk mempelajari
tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempuma. Penge-
tahuan mcngenai keadaan persaingan sempuma dapat dijadikan landasan di
dalam mcmbuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di
samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempuma adalah suatu
permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan
harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang
maksimum.

aRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Pasar persaingan sempuma dapat dideflnisikan sebagai struktur pasar atau
industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan tctiap
penjual atau pun pembeli ridak dapat mernpengaruhi keadaan di patar.
Ciri-ciri selengkapnyi dari pasar persaingan sempuma adalah sepem yang
diuraikan di bawah ini.
Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker bcrarti suatu pcrusahaan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pUn tindakan
pcrusahaan dalam pasar, ia tidak akan mcnimbulkan perubahan kc atas harga
pasar yang bcrlaku. Harga barang di pasar ditentukan olch interaks. di antara
kcseluruhan produscn dan kcscluruhan pcmbeli. Seorang produscn adalah
tcrlalu kccil pcranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mcmpcngaruhi
pcnentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Pcranannya yang sangat kccil
tcrsebut discbabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen
merupakan scbagian kecil saja dan kescluruhan jumlah barang yang dihasilkan
dan diperjualbelikan.

Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk


Sekiranya perusahaan mcngalami kerugian, dan ingin mcninggalkan industn
tcrsebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tcrsebut. Sama
sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk
lain - secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya — kepada
perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau mcninggalkan bidang usaha
tersebut.

Menghasilkan Barang Serupa


Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang
nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi
perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical
atau homogenous. Karena barang-barang tcrsebut adalah sangat serupa para
pembeli tidak dapat membedakan yang mana vang dihasilkan oleh produsen A
atau B atau produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorang produsen
merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan produsen-
produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan-
perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga
atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan ikJan dan
promosi ptnjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pcmbeli
mengctahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produscn dalam
industri tcrsebut tidak ada bedanya sama sekali.

Terdapat Banyak Pcrusahaan di Pasar


Sifat inilah yang menyebabkan pcrusahaan tidak mcmpunyai kekuaaaan untuk
mengubah harga. Sifat ini mciiputi dua aspek, yaitu jumlah pcrusahaan •angat
banytk dan masing-masing pcrusahaan adalah relatif kccil kalau
dibandingkan dcngan keselunihan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai
akibatnya produksi sedap perusahaan adalah sangat sedikit kalau
dibandingkan dcngan jumlah produksi dalam industri tersebut Sifat ini
menyebabkan apa pun yang dilakukan pcrusahaan, seperti mcnaikkan atau
menurunkan harga dan mcnaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia
tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.

Pembeli Mempunyai Pengttahuan Sempurna Mcngenai Pasar Dalam pasar


persaingan sempuma juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat
banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli
tersebut mempunyai pengctahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar,
yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan pcrubahan-pcrubahan
kc atas harga tersebut. Akibatnya para produser. tidak dapat menjual
barangnya dcngan harga yang lebih tinggi dan yang berlaku di pasar.

IERMINTAAN DAN HASIL JUALAN

Di dalam menganalisis usaha sesuatu pcrusahaan untuk memaksimumkan


keuntungan, dua hal hams diperhatikan :
• Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan.
• Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah
bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Dengan
pcrkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan
sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolisms, ciri-
ciri fungsi produksi dan biaya produksinya adalah seperti yang dijclaskan
dalam Bab Sembilan dan Bab Scpuluh. Akan tctapi sifat hasil penjualan
adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar
lainnya. Perbcdaan ini discbabkan karena ditinjau dari sudut seorang
produscn, bentuk permintaan yang dihadapi olch seorang produsen di pasar
persaingan sempurna berbeda sitatnya dengan yang dihadapi seorang
produsen di pasar lainnya.

PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN


Apakah ciri pertama dari pasar persaingan sempuma yang diterangkan pada
bagian sebclum ini? Sifat tmtbut adalah setiap ptntsabaan adalah ptnguuM harj^
yaitu sesuatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menenrukan
harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan
mencntukan harga pasar, dan seorang produsen hanya "mencrima" sa|«
harg. yang ,udah ditcntukan tersebut. Ini bcrarri berapa banyak F">"««
y3d£oduksikan dan dijual olch produsen, ia ridak akan dapat mengubah
harg. yang ditcntukan di pasar. karcna jumlah yang diproduksikan in. hanya
sebagian kccil saja dari jumlah yang dipcrjualbdikan di pasar. Bagaimanakah
sifrt>rmintaan sepcrti iw digambarkan dalam grafik? Cara menggambar-
kannya adalah sepcrti yang ditunjukkan dalam Gambar 11.1.

GAHBAR 11.1
PamwtaanYang
Dtttdapi Parusahaan
dan Pasar

3000 200.000 (II)


Pasar

300
(i) Perusahaan 3000

Gambar 11.1 (ii) mcnunjukkan permintaan dan penawaran kc atas


barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan dalam suatu pasar persainean
sempuma. Dapat dilihat bahwa harga pasar yang tercapai adalah Rp 3 000
dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 200.000 unit Dalam
Gambar 111 ® ditunjukkan permintaan yang dihadapi oleh suatu
hMga g
Zfftf&sztt^&zs* r
perusahaan dalam industn tersebut Kurva permintaan dd adalah berbentuk

-
*r £s/r ^uT "t* ^
3r«S"-5
f^ .den?n P^f ^^^-pcrusahaan lain dalam industri Z dengan
demeanapabda perusahaan tersebut menaikkT hata ha*
produksmya. ndak satu pun dari hasil produksinya akT teri3 h»
konsumen akan membeli dan perusahaan lain. Alasan k«W i UL
produksi pemsahaan tcrsebut adalah sebaJn L ^ f k"en"
<=°»gian kecil saja dan yang
dipcrjualbclikan di pasar, pcrusahaan tcrscbut dapat mcnjual sdumh
produksinya pada harga Rp 3.000. Sumbu datar dari Gambar 111 (i)
mcnunjukkan bahwa produksi pcrusahaan itu adalah jauh lcbih kcal dan
jumlah barang yang dipcrjualbclikan di pasar. Karcna pcrusahaan itu dapat
mcnjual scmua hasil produksinya, tidak ada alasan kcpada pcrusahaan unruk
mcnurunkan harga pcnjualan barangnya.

\/ HASIL PENJUALANMARGINAL, RATA-RATA DAN TOTAL

Dalam uraian di bawah ini sccara grafik ditcrangkan hubungan di antara


kurva-kurva pcrmintaan, hasil pcnjualan marginal dan hasil pcnjualan rata-
rata. Seterusnya akan ditcrangkan pula bcntuk kurva hasil pcnjualan total.

Hasil Penjualan Rata-Rata / i P Av c K :"* < I Kurva permintaan


pada dasarnya digambarkan dcngan tujuan unruk menjelaskan tcntang
jumlah permintaan tcrhadap scsuatu barang pada bcrbagai tingkat harga.
Di samping itu, di dalam menganalisis kegiatan pcrusahaan, ia mcnunjukkan
pula hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat
produksinya. Unruk suatu pcrusahaan dalam pasar persaingan scmpurna hasil
penjualan rata-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 11.2
(i). Apabila dimisalkan harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp
3.000 maka du=AR0=MRu adalah kurva pcrmintaan yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian kurva iru adalah kurva hasil penjualan rata-
rata pada harga barang sebanyak Rp 3.000 (dan dinyatakan sebagai AR^.
Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6.000, kurva d, = AR, =
MR, adalah kurva pcrmintaan dan juga kurva hasil pcnjualan rata-rata pada
harga Rp 6.000.

Hasil Pcnjualan Marginal


Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penung unruk
diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan
adalah pengertian basil ptnjualan marginal (MR - yang merupakan singkatan
dari pcrkataan Marginal Ktvennt), yaitu tambaban basil pttyttakn jan& dif*nJ*b
per^sahmn^kDUmlMaL^ dipnhiMkjtk^nnxa^ Kalau
harga barang tetap Rp 3.000, seriap unit tambahan barang yang dijuaJ akan
menambahkan hasil penjualan sebanyak Rp 3.000 juga. Bcgiru |uga, sckiranva
harga tetap Rp 6.000, setiap unit tambahan barang yang di|uai ikan
menambah hasil penjualan sebanyak Rp 6.000. Dengan demikian, dalam
a pasar persaingan sempurna berlaku kcadaan berikut h*r#i = husti p**im«im
ntia-mta * bmsiiptnjmUn marpnal. Dalam Gambar \\2 (i) kurva d„ - ARM -
MR, menggambarkan keaamaan tersebut pada harga Rp V0O0, dan kurva d
= AR = M^ menggambarkan keaamaan wnebut pada harga Rp 6 00(1
6AMMR 11.2
nMrmi

fcnTatf

6000 3000

0l«ARt»MR,
(I) Kurvt pentfntaan (II) Kurva hasil penjuaian

Hatil Penjuaian Total y


Sekrub jumkh pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang
dtprodmksikannya dinamakan hasil penjuaian total (TK - yaitu dari pcrkataan
A0 T$tal Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam pcrsaingan sempuma
harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah
^ Ci barang yang dijual pcrusahaan. Ini mcnycbabkan kurva pcnjualan total (TR) adalah
bcrbcntuk garis lurus yang bermula dari titik O. Dalam Gambar 11.2 (u) g*«s
TR,, adalah kurva hasil pcnjualan total apabila harga adalah Rp 3.000, scdangkan
garis TR, adalah kurva hasil pcnjualan total apabila harga barang mcningkat
mcnjadi Rp 6.000. Titik-titik pada TR, dan TR, mcnggambarkan banyaknya
hasil pcnjualan total pada bcrba^junilah barang yang dijual Scbagai contoh, titik
A mcnggambarkan bahwa pada harga Rp 3.000, pcnjualan scbanyak 10 unit akan
mcnycbabkan hasil pcnjualan total mcncapai Rp 30.000 dan titik A,
rncnuniukkan bahwa pada harga Rp 6.000, pcnjualan scbanyak 10 unit akan
mcnycbabkan hasil pcn,ualan total pcrusahaan mcncapai Rp 60J0O0

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK


mcnghitung biay, total, bi.y dan
a rata-rata

L
PtrialnganStmpumi 233

biaya marginal, (ii) cara mcnghitung hasil pcnjualan total, penjualan rata
rata dan pcnjualan marginal, dan (iii) mcnunjukkan caranya sesuatu
pcrusahaan mencntukan tingkat produksi yang akan mcmaksimumkan
kcuntungan.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan di atas ditunjukkan dan dite
rangkan, akan dirumuskan dua cara untuk mencntukan pemaksimuman
keuntungan oleh suatu pcrusahaan.

SYARATPEMAKSIMUMANKEUNTUNGAN

Di dalam jangka pendek, pemaksimuman


r \

untung olch suatu


pcrusahaan dapat diterangkan dengan dua cara bcrikut:
• Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
• Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal
sama dengan biaya marginal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung
dan membandingkan hasil pcnjualan total dengan biaya total. Kcuntungan
adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya
total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila
perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang
pertama ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai
antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau
data biaya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai
pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal (MR) sama dengan
biaya marginal (MQ atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah
keuntungannya apabila menambah produksinya pada ketika MR > MC
-yaitu hasil penjualan marginal (MR) melcbihi biaya marginal (MC). Dalam
keadaan ini pertambahan produksi dan penjualan akan menambah
keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu apabila MR < MC,
mengurangi produksi dan penjualan akan menambah untung. Maka
keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan di mana MR = MC bcrlaku.
Sebelum hal-hal yang dinyatakan di atas ditunjukkan dan di-
terangkan, akan dibuat contoh angka untuk menunjukkan kedua cara untuk
menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan.

JUMLAH PRODUKSI DAN BIA YA PRODUKSI

Perhatian Tabel 11.1. Angka-angka dalam tabel iru adalah agak berbeda
dengan dalam Tabel 10.1, yang juga menerangkan tentang biaya produksi
Waku bagaimanapun anaiisisnyi sama. Oleh sebab iru analisis dalam bagian
99K MMM^M^_^ V^^J j MlIH i alia i mil

a
u i^mbtli dan melengkapi h.l-h.1 yang ^
inibersifat mengingatkan wm* du Sepctti yang tcUh dituniukU,
diteranglcan dalam Bab SepuM"yang^ ^ ^ ^^ ^^ n^fc,,,^
aebelum ini. data dalam T.bdI m ji antara 6ngklt produk
gambar*, hipoteti, mengena, «tolwb g» ^
dengan berbag* konscp, buy. P'^'J^ mencrangkan „,£ biaya marginal.
Pada dasamya aau*
"TnkDalam kolom (1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapa,
dicapai. . Kolom (2) menggambarkan biaya tetap total - yaitu biaya
yang dikeluarkan untuk membeli input tctap yang digunakan dalam proses
produksi.
• Kolom (3) mcnunjukkan biaya berubah total- yaitu scmua biaya yang
dibclanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
• Dcngan mcnjumlahkan biaya tctap total (dalam kolom 2) dcngan biaya
berubah total (dalam kolom 3) dipcroleh biaya total, yaitu sepcrti
ditunjukkan dalam kolom (4).
• Biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang pcrlu dikcluarkan untuk
menambah satu unit produksi, ditunjukkan dalam kolom (5).

TABEL 11.1
Jumiah Produksi dan
Biaya Produksi (Dalam
ribu Rupiah)

Jumiah Biaya Biaya Biaya tetap Biaya berubah Biaya total


produksi tetap berubah rata-rata rata-rata rata-rata
(1) (3)
-ft) _ _____(7) (8)
Biaya
total
0 100 0 100
1 100 100 200 100 100 50
2 100 180 280 80 33,3 25
3^ 100 240 340 60 20
4 100 280 380 40
5 100 300 16,7.
400 20
6 100 380 480 14,3 12,5
7 100 530 11.1 10
630 150
8 100 780 880 SO
9 100 1160 1260 380
10 100 1700 1800 540

CS
100 200
90 140
80 113,3
70 95
60 80
63,3 80
75,7 90
97,5 110
128,9 140
170 180
• Kolom (6) menunjukkan biaya tctap rata-rata - yaitu biaya tctap dibagi
dengan jumlah produksi.
• Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah
total dibagi dengan jumlah produksi.
• Biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8).
Seperti telah diterangkan dalam Bab Sepuluh, ciri-ciri dari data dan kurva
berbagai jenis biaya adalah:
• Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat,
akan tctapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin
lama makin cepat.
• Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
• Biaya tetap rata-rata semakin lama scmakin kccil. Oleh scbab itu
kurva biaya tetap rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
• Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marginal,
mempunyai sifat yang sama: pada tingkat produksi yang rendah
ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi
meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut
semakin tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva
untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf "U".

Sifat-sifat berbagai jenis biaya seperti yang baru dinyatakan di atas


pcrlulah benar-benar diingat dan dipahami. Analisis penentuan produksi
yang akan dibuat dalam bab ini dan beberapa bab kemudian akan
menggambarkan kurva berbagai jenis biaya berdasarkan sifat-sifat yang
dinvatakan di atas.

JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN

Hubungan di antara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil


penjualan rata-rata dan hasil penjualan marginal ditunjukkan dalam Tabel
11.2. Data dan informasi yang digambarkan dalam setiap kolom adalah
seperti yang dinyatakan di bawah ini:
• Data dalam kolom (1), seperti juga dalam Tabel 11.1, menggambar-
kan jumlah produksi yang dapat dicapai.
• Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi.
Harga seunit tetap Rp 150 ribu oleh karena produsen tersebut berada
di pasar persaingan sempurna.
• Kolom (3) menunjukan hasil penjualan total yang akan diterima
produsen pada berbagai tingkat produksi. Data hasil penjualan total
dalam kolom tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

TR = Px Q
S98 taginltfTaoriMkrt»kommi

di man. TR adalah jumlah basil pcnjualan, P adalah tingkat harga dan Q


adalah jumlah produksi.
Kolom(4) menunjukkan hasil ^^ ^ bahwa dalam pcrsaingan scmpurna
D harga adalah tetap walau berapa
*
jumlah. produksi
rr ^ j , yang
• dilakukan.
„„ liUlmkan Olch
^ICII =>scbab ltu hasil pcnjualan pun
rata-rata (AR) adalah sama dcngan tingkat harga W-Kolom (5)
mcnunjukkan hasil pcnjualan marginal- yaitu tambahan hasil
pcnjualan yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang
dijual. Oleh karena harga adalah tetap, maka hasil pcnjualan
marginal adalah sama dengan tingkat harga.

TABEL 11.2 V •- Ad
Produksi dan Penjualan PsS* \W ^ £**£■

(ribuRupiah)
L
Jumlah produksi Harga Hasil penjualan total HasU penjualan Hasil penjualan
(Q) (P) (TR=PxQ) rata-rata (AR) marginal (MR)
0)_________21__________i?)___________(4)___________(5)_____
0 1 150 150 :
2 150 150 150
150 150 300
3 150 150 450
150 150 600
4 150 750
900
5 1050
1200
6 1350
1500
7

1
0
150 150
150 150
150 150
150 150
150 150

<8>
150
150
150 150
150 150
150 150

MENENTUKANKEUNTUNGAN MAKSIMUM

Sctdah secara Icngkap menjelaskan bcrbaeai »noW,/j _ j M,


dalam Tabd 11.1 dan 11.2. dapadah sekaJT A^Ti/dAU »"« terdafW
menentukan tingkat produksi^ ^TnL^.L T* *"**"
paling maksimun, Telah db£^ iS^T *?"*" ^
mcncntukan tingkat produksi yang mor^siTrnll ^ ** *T T,
dengan menggunakan pendeka*n bSTZZ?j T*** tersebut: (
t t 1 d,n l
dengan menggunakan pendekatan hasU malT*? ^ °* ' "
Kedua pendekatan tersebut diterangkan d a l a n i ^ ***** m8t81
Haail Pcnjualan Total, Biaya Total dan Kcuntungan
Cara ini mcrupakan cara yang paling mudah untuk menentukan tingkat
produksi yang akan mcmaksimumkan kcuntungan. Untuk mcncntukan
kcadaan tctsebut yang perlu dilakukan adalah:
• Mcmbandingkan hasil pcnjualan total dan biaya total pada setup
tingkat produksi.
• Mcncntukan tingkat produksi di mana hasil pcnjualan total mdcbihi
biaya total pada jumlah yang paling maksimum.
Dcngan mengingat kcpada kcdua langkah tcrscbut sckarang pcrhaakan
contoh angka dalam Tabd 11.3.

TABEL 11.3
HasMPenjuatan, Biaya
Produksi dan Keurtungan
Maksknum

Produksi 0) Has! Persian


<r
Biaya Produksi
A
Keurtungm
____13___ ____ia___
0 - 100 -100
1 150 200 •50
2 300 280 20
3 450 340 110
4 600 380 220
5 750 400 350
? • 900 480 420
7 1060 880 420
8 1200 880 320
9 1350 1260 90
10 1500 1800 •300

Kolom (2) menunjukkan hasil pcnjualan, manakala kolom (3)


menunjukkan biaya produksi. Kcuntungan yang diperolch pada bcrbagai
tingkat poduksi ditunjukkan pada kolom (4) - yang dihitung dcngan formula
bcrikut:
Kcuntungan = Hasil pcnjualan - Biaya produksi
Hasil penghitungan yang diperolch menunjukkan kcuntungan maksimum
dicapai apabila\ pcrusahaan memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit dan
kcuntungan malcsimum yang dinikmati pcrusahaan adalah Rp 420 nbu
Catatan: Untuk\mcnycsuaikan dcngan analisis sccara grafik, produksi yang
akan dilakukan pcrusahaan adalah sebanyak 7 unit - yaitu pada keuka basil
ptnjualan marpnai (MR) soma dtnga* biaya margnal (MC).
PauyaiiBi Ttofi MUDfftononi

H«UPenjualan Marginal, Biay-Margin^ dan Keun«»«M


Untuk memahami pcndckatan hasd penjualan margmal - buyjn^nal
(MC = MR) deng£ lebih baik, satu contoh angka akan diterangkan
Perhatikan Tabel 11.4 - yang membandingkan hasd P™'^™^
denganbiaya marginal. Data dalam tabel tersebut diambU dan Tabd
11 .IC-ntuk data biaya marginal) dan Tabel 11.2 (untuk data hasd pen,ualan
marginal). Data dalam kolom (4), yang menggambarkan tambahan (atau
pengurangan) untung apabila produksi ditambah satu unit, dihitung
berdasarkan formula berikut: ^ --,<^
Tambahan untung = Tambahan pcnjualan -Tambahan biaya
Berdasarkan kepada data dalam kolom (4), dalam kolom (5) ditunjukkan
jumlah untung yang diperoleh pada berbagai tingkat produksi.

TABEL 11.4
Tambahan dan
Jumlah Untung
(Dalam Ribu Rupiah)

Jumlah produksi Tambahan hasil Tambahan biaya Tambahan Jumlah


Penjualan (MR) (MC) keuntungan keuntungan'
______<D (2) ______(3)
___ffl___ ___151___
0
1 150 100 60
2 150 60 40 20
3 4 5 150 80 150
6 7 8 150 250 380
9 10 150 540
150
150
150
150
150
50 50
70 120
90 210
110 320
130 450
70 520
0 520
•100 420
•230 190
-390 -200

tungan yang
♦Catatan: Dalam nilai ini masih termasuk biaya tetap sebanyak RplOO nbu. diperoleh
jumlah untung dalam kolum (5) itu merupakan keuntungan . apabila
"bruto ya.ru sMr d,kuranp dtngan bicya Map. SebLi conrn1"TSn- produksi
adalaht
urn,^7'^'
P
(lihat Tabel 11.4)- R p l O O ribu = Rp 220 I Ll , ? pendekatan
penentuan keuntungan yane ~JT.?, '"^ ^^ kedua ini juga dapat
di.ihat balT ke^L'Ti^H^^T dngkat produksi sebanyak 6 atau 7 unit.
jJJ t^^S^

GAMBAR tersebut adalah: Rp 520 ribu (lihat Tabcl 11.4) - Rp 100 ribu (biaya
11.3 tctapj -Rp 420 ribu. Nilai kcuntungan maksimum ini adalah sama
Itanenfcjkan
Tingkat
dcngan yang dihitung dalam pcndckatan pcrtama. Analisis yang kcdua
PvodukaiyanQ ini jclas menunjukkan bahwa pada produksi scbanyak 7 unit bcriaku
kcadaan bcrikut: MC=MR. Maka dalam analisis akan sclalu dinyatakan
Ktunlungan haJ yang bcrikut: pemsabaan akan memproduksi 7 unit, yaitu pada tingkat
produksi di mama MC=MK
Dalam analisis secara grafik pencntuan produksi (dan harga)
yang dan MR dan pencntuan tingkat produksi yang memaksimumkan
memaksimum keuntungan. Grafik terscbut dibuat bcrdasarkan data dalam Tabcl 11.4.
kan Sesuai dengan data pada Tabcl 11.4, kurva MC dan kurva MR akan
kcuntungan bcrpotongan pada tingkat produksi scbanyak 7 unit.
sclalu akan
menggunakan
pcrsamaan
MC = MR.
Oleh scbab
kesamaan
MC=MR
adalah
penring
dalam
pencntuan
"keseimbang
an
pemsabaan" -
yaitu kcadaan
yang
memaksimum
kan kcun-
tungan, dalam
Gambar 11.3
ditunjukkan
kurva MC
wo Pongvtiv Ttori fcAdothonomi

GRAFIK PEKAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK

Scpcrti jugt halnya dcngan pcnggambaran dcngan mcnggunakan angka-


angka, dcngan sccara grafik pcmaksimuman kcuntungan olch suatu
pcmsahaan dapat ditunjukkan dcngan dua cara, yaitu:
• Dcngan grafik yang mcnggambarkan biaya total dan hasil pcnjualan
total.
• Dcngan grafik yang mcnunjukkan biaya marginal dan hasil pcnjualan
marginal.

CAMBAR 11.4
Msfonlufcan Kturtungan
Mat*run<fer?anKir»
Bkayt dm Ptnjualan
Total
i
v(%
>

K
e
u

i 6
7 8
Kuantitasproduks
PENDEKATANBIAYA TOTAL-HASIL PENJUALAN TOTAL
Pcmaksimuman kcuntungan dcngan mcnggunakan pcndckatan mi
ditunjukkan dalam Gambar 11.4. Kurva TC (biaya total), dan TR (hasiJ
pcnjualan total) dibuat bcrdasarkan data yang tcrdapat dalam Tabcl 11.1 dan
11.2. Kurva TC bcrmula di atas kurva TR, dan ini terus bcrlangsung schmgga
tingkat produksi hampir 2 unit. Kcadaan di mana kurva TC bcrada di atas
kurva TR menggambarkan bahwa pcrusahaan mcngalami kcrugian. Pada
waktu produksi mencapai di antara 2 sampai 9 unit kurva TC bcrada di
bawah kurva TR, dan ini menggambarkan bahwa pcrusahaan mempcroleh
keuntungan.
Apabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang
tcrpanjang - yaitu pada keadaan di mana produksi adalah 7 unit, mcng-
gambarkan kcuntungan yang paling maksimum. Apabila produksi mencapai
10 unit atau lebih kurva TC telah berada di atas kurva TR kembali, yang
berarti bahwa pcrusahaan mengalami kerugian kcmbali. Perpotongan di
antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik kembali modal {break-even
point) - yang menggambarkan biaya total yang dikeluar-kan perusahaan
adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterima-nya. Perpotongan
tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B.

PENDEKATAN BIAYA MARGINAL-HASH PENJUALAN MARGINAL


Cara yang kedua, yaitu mencari keadaan di mana MC = MR, ditunjukkan
dalam Gambar 11.5. Seperti halnya dengan di dalam Gambar 11.4, di dalam
Gambar 11.5 kurva-kurva dibuat berdasarkan kepada angka-angka yang
tcrdapat dalam Tabcl 11.1 dan 11.2. Kurva-kurva yang dibuat adalah AVC,
AC, MC dan MR. Kcgiatan pcrusahaan mencapai keuntungan maksimum
apabila pada jumlah produksi yang digambarkan dalam Tabel 11.4 tercapai
keadaan di mana MC = MR. Dalam Gambar 11.5 keadaan di mana MC =
MR berlaku pada waktu produksi adalah 7 unit. Dengan demikian
pcrusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah
sebanyak 7 unit Jumlah keuntungan ditunjukkan olch kotak EABC.
Walaupun dimisalkan sctiap perusahaan akan berusaha untuk
memaksimumkan keuntungan, tidaklah berarti bahwa setup perusahaan akan
selalu mendapat untung dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat
empat kemungkinan dalam corak kcuntungan atau kerugian perusahaan (atau
keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu :
• Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).
• Mendapat untung normal.
• Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
• Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
Mt Parian* Taort Mfcuaamtuml

GAMBAR 11.5
Man*«ukanKaun1ungan
Makanun dangan Kurva
Biaya dan Panjuatan Marginal

10

7 8
Kuantitas barang

Keuntungan Normal Atau Lebih Normal


Keadaan kegiatan perusahaan yang mempcroleh untung lebih normal
ditunjukkan dalam Gambar 11.6 (i). Perusahaan akan mendapat untung luar
biasa apabila harga adalah lebih dnggi dari biaya rata-rata yang paling
minimum. Jadi apabila harga adalah P0 perusahaan akan mendapat
keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai pada waktu jumlah produksi
adalah Q^, dan bcsamya keuntungan luar biasa tersebut adalah AEP„B.
Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam jangka pendek. Dalam
jangka panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik kemasukan
perusahaan-perusahaan baru. Maka penawaran barang akan bcrtambah dan
ini menimbulkan akibat penurunan harga sehingga akhirnya keuntungan hiar
biasa tersebut tidak wujud lagi. Keseimbangan jangka panjang akan
diterangkan dalam bagian lain dari bab ini.
Gambar 11.6 (i) juga menggambarkan keadaan di mana perusahaan
mendapat keuntungan biasa atau keuntungan normal. Suatu perusahaan dikatakan
memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualan totalnya adalah sama
dengan biaya total.

GAMBAR 11.6
TtyaKemungkinan
Keuntungan Perusahaan

AVC

(i) Untung tebih normal dan untung normal


(K) Mengalami kerugian

(I) Titik tuM> usaha


Dalam biaya total termasuk biaya cksplisit dan biaya terscmbunyi.
(Uhat pcndahuluan Bab Scpuluh untuk definisi dari kedua Jems biaya ini).
Dalam Gambar 11.6 CO pcrusahaan dikatakan mcmpcrolch untung normal
apabila harga adalah P,. Pada harga ini MC dipotong olch MR, pada oak E„
dan titik E, tcrscbut adalah titik singgung garis d, = AR, = MR, dengan
kurva AC. Karcna AC = AR,, (biaya total rata-rata = hasil pcnjualan rata-
rata) maka biaya total adalah sama dengan hasil pcnjualan total.

Kerugian Tetapi Dapat Membayar Sebagian Biaya Tctap


Gambar 11.6 (u) menunjukkan kcadaan di mana perusakaan mengalami kerugian
tetapi masih dapat beroperasi, yaitu harga adalah Icbih rcndah dari biaya total
rata-rata, tctapi Icbih tinggi dari biaya berubah rata-rata. Gambaran yang
scperti itu bcrarti perusahaan mcmperolch hasil penjualan yang mclebihi
biaya berubah yang dikeluarkannya, tetapi kelcbihan tersebut bclum dapat
menutupi biaya tctapnya. Dalam keadaan yang scperti ini pcrusahaan akan
meneruskan usahanya, karena kalau tidak ia akan mengalami kerugian yang
lebih besar lagi, yaitu sebanyak biaya tctap yang dikeluarkannya. Dalam
meneruskan kegiatannya perusahaan akan menghasilkan produksi sampai
kepada tingkat di mana MC = MR, karena tingkat ini akan meminimumkan
kerugian yang akan dideritanya. Dalam Gambar 11.6 (ii) kesamaan di antara
MC dan MR dicapai titik E. Dengan demikian produksi yang hams dicapai
perusahaan supaya kerugiannya minimum adalah Q. Biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan adalah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya
adalah sebanyak OQEP. Ini berarti kerugian minimum yang ditanggung
perusahaan adalah sebesar PEAB.

Perusahaan Menutup Usahanya


Gambar 11.6 (ui) menunjukkan kcadaan yang menyebabkan perusahaan akan
menutup usahanya. Kcadaan yang scperti itu akan berlaku apabila hasil
penjualan hanyalah sebesar atau kurang dari biaya berubah. Dalam grafik ia
dirunjukkan oleh kcadaan di mana garis d = AR = MR menvineeunc kurva
AVC dan garis d, = AR, = MR, berada di bawah AVC. Sekiranyalerusahaan
menghadapi keadaan seperti ini, tidak ada gunanya bagi perusahaan untuk
meneruskan kegiatan rnemproduksi. Walaupun perusahaan menghasilkan
barang, ia sama sekaj udak dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi
biaya^tetap yang telah dikeluarkannya. Oleh sebab itu lebih baiklah baginya
untuk menghentikan kegiatan rnemproduksi. Tetapi hal ini tidaklah bfrarti
bahwa penisahaan itu dengan serta merta membubLan uTahl Di d£
)«igka pendek chmisalkan perusahaan tidak mr™, „ .myT Ul a ^
membubarkan kegiatannya, y£u ia f^^^BTu ^ ^
dimUikinya. Dengan dernilu J perusahaan d£Ep^J£«H ^^ *?*
menghentikan kigatan mempJuksinya auTw^™ **«*<** pada tingkat
"shutdown" dan belum u,T menutup perusahaan" - atau
sttutaawn dan belum pada ungkat membubarkan r~n,*ak«„ ,!.„
memnggalkan mdustri tersebut pcrusahaan dan
BIAYA MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN

Masih ingatkah anda dcngan definisi/arti kurva penawaran? Untuk


mengingatkan kcmbali baiklah dinyatakan sekali lagi definisi tcrsebut. Kurva
pcnawaran adalah suatu kurva yang mcnunjukkan pcrkaitan di antara harga
scsuatu barang tertentu dan jumlah barang terscbut yang ditawarkan. Da/am
bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva A VC, kurva biaya
marginal (MC) dari suatu perusabaan dalam pasar persaingan sempurna, adalah
mtrupakan kurva penawaran dari perusabaan terstbut. Kurva MC perusahaan
terscbut mempunyai sifat yang sama dengan kurva penawaran, yaitu ia
menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi
(barang yang ditawarkan) perusahaan tersebut. Untuk melihat buktinya,
perhatikanlah Gambar 11.7.

GAMBAR 11.7
Membentuk Kurva
Penawaran Perusahaan

(i) Keseimbangan perusahaan pada


berfoagai tingkat harga

0,0, 0, 0,
Jumlah barang

Kurva penawaran

0,0, 0, Q, Jumlah barang

i
KURVA PEN AW ARAN PCRUSAHAAN
Dalam Gambar 11.7 ® ditunjukkan kesdmbongan ^«P«^ P*b bcrbagai
ringkat harga. Pada permulaannya dimisalkan nngkat harga di pa,,,
adalaTp^ada S W drik minimum AVC adalah sama dengan harg,. Maka
perusahaan dalam kcadaan "menutup perusahaan". Tetap. katakanlah bahwa
ia tidak ingin menutup perusahaan, ia akan tews memproduks, Untuk
meminimumkan kerugiannya perusahaan akan memproduks. pada keadaan di
mana MC = MR. Keadaan itu tercapai pada tirik E,, maka pada harga P (
perusahaan akan mcnghasilkan barang scbanyak Q,. Sckiranya harga mcnjadi
P2 perusahaan akan menyesuaikan ringkat produksinya dcngan pcrubahan ini.
Untuk mcminimumkan kcrugiannya sekali lagi ia akan mcmproduksi pada
kcadaan di mana MC = MR, dan pada harga P 2 ini akan tercapai pada tirik E2.
Maka pada harga P2 perusahaan akan memproduksi scbanyak Q2. Pada harga
P3 dan P4 perusahaan sudah mempcroleh keuntungan luar biasa. Oleh karena
pada harga P3 keadaan di mana MC = MR dicapai pada E3 dan pada harga P4 ia
dicapai pada E4, maka untuk memaksimumkan keuntungan, pada harga P^
perusahaan akan memproduksi sebanyak Q3 dan pada harga P4 perusahaan
akan memproduksi sebanyak Q^.
Dalam Gambar 11.7 (ii) ditunjukkan kembali ritik-titik kcseimbangan
yang terdapat dalam Gambar 11.7 (i). Tirik A menggambarkan keadaan yang
ditunjukkan oleh E,, yaitu pada harga P, perusahaan akan memproduksikan
dan menjual scbanyak Qr Titik-ririk B, C, dan D bcrturut-turut menunjukkan
kcadaan yang digambarkan oleh E2, E3 dan E4. Maka kurva SS, yaitu kurva
yang digambarkan melalui tirik A, B, C dan D adalah kurva penawaran dan
perusahaan terscbut karena ia menggambarkan pcrkaitan di antara ringkat
harga dengan jumlah barang yang diproduksikan dan ditawarkan oleh
perusahaan terscbut di pasar.

KURVA PENAWARANINDUSTRI

Kurva penawaran dan suatu industri dalam pasar persaingan sempurna


melipua seluruh jumlah penawaran dari semua perusahaan van* ada dalam
industri itu. Bagaimana kurva penawaran suatu industri di£roleh atau
drwu,udkan dapat diterangkan dcngan menggunakan suatu contoh sederhana,

industr. dalam pasar Persaingan sempurna meliputi tiga buah perusahaan:


perusahaan A perusahaan B dan perusahaan C. KurviTpenawaiW, masing-
tt r dalwn
11 Q r-^^L~i L i. J . Gambar 11.8 (i) hingg*
Vil^, T^ *"**-*«" ini. dalam Gambar II 8 i»)
wr
dibentuk kurva penawaran dan industri terscbut.
p«»aing»)$«flpim W
GAMBAR 11.8
Kurva
Penawa
ran
Perusah
aan dan
Industri

P3

0 15 23 38 (i) 0 1418 (ii)


Perusahaan A Perusahaan B 1418 24 34 (iii)
Perusahaan C

61 90
J
umlah barang (iv)
Penawaran pasar

Pada harga P, hanya pcrusahaan C yang akan


mcmproduksi dan mcnawarkan barang, yaitu scbanyak 14
unit. Titik K mcnggambarkan kcadaan ini. Pada harga P2
pcrusahaan A dan C akan mcnawarkan barang di pasar, yaitu
scbanyak 33 unit (15 unit diproduksikan olch pcrusahaan A
dan 18 unit olch pcrusahaan Q. Kcadaan ini ditunjukkan
olch titik L. Ptda harga P3 dan P4 ketiga pcrusahaan akan
mcnawarkan barangnya kc pasar Jumlah penawaran pada
harga P3 adaiah 61 unit ( 23 + 14 + 24) dan uu digambarkan
olch titik M. Scdangkan jumlah penawaran pada ham P
adaiah 90 unit ( 38 + 18 + 34) dan ia digambarkan olch
auk R Denun
PongvAv Toori tflooifconoffli

^L i. v i M H.n N terbentuk kurva SS yang mcnunjukkan


menghubungkan Dtik K, L, M dan N <««* ^^ pcrsamgan
Mown flMferi* atau penawaran barang yang oc Jl "~ .*"'
Jcmpum. tencbut - yang tcrdiri dan g»bungan penawa.an keoga
perusahaan di atas.

OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG


Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat mcmbuat
bcbcrapa penibahan tcrtcntu yang di dalam jangka pendek tidak dapat
dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang di
dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini
menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap. Semuanya
adalah biaya berubah. Sctcrusnya keadaan dalam industri juga mengalami
penibahan, yaitu perusahaan-pcrusahaan baru akan memasuki industri dan
beberapa perusahaan lama yang tidak efisien akan gulung tikar dan
meninggalkan industri. Penibahan seperti ini tidak berlaku dalam jangka
pendek. Telah dinyatakan, apabila sesuatu perusahaan tidak dapat menutupi
biaya bembahnya, ia tidak akan membubarkan usahanya tetapi hanya akan
menghentikan kegiatan produksinya. Penibahan lain yang mungkin berlaku
dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga
kerja dan kenaikan harga-harga umum (inflasi). Penibahan ini akan
mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-
penyesuaian tersebut keadaan dalam perusahaan dan dalam industri akan
mengalami penibahan.
Analisis dalam bagian ini bertujuan untuk melihat bagaimana
penyesuaian-penyesuaian yang berlaku menimbulkan penibahan dalam
keadaan di pasar. Dua keadaan berikut akan diperhatikan:
• Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah.
• Keadaan yang wujud apabila permintaan berkuran*
^ wP^^-P^bahan»^nya, yang akan mempengaruhi biaya produksi, akan
diterangkan pada bagian yang kemudian dan babini

PERiMAHAN AKIBATKENAIKAN PERMINTAAN


Untuk memudahkan analisis, dalam unian i»„ft «i_ ..
biaya untuk setiap perusahaan adalah bersama««

-1— — ^3KL--:„ £
Parmnpn Sifltpurr* 249
pcrusahaan. Pada pcrmulaannya pcrmintaan dalam pasar adalah D() «n
pcnawaran adalah Su. Maka harga pasar adalah P0 dan jumlah baring yang
dipcrjualbclikan adalah 40.000 unit. Karcna ada 1000 pcrusahaan, dan
scoap pcrusahaan mempunyai kurva biaya yang sama, maka setiap
pcrusahaan akan mcnghasilkan 40 unit. Gambar 11.9 CO mcnunjukkan
bahwa pada harga P„ perusahaan mendapat untung normal. Dalam masa
bcrikutnya misalkanlah pcrmintaan bcrtambah dari D0 mcnjadi D,.
Akibatnya harga naik mcnjadi P, dan jumlah yang ditawarkan di pasar
bcrtambah mcnjadi 48.000. Scuap pcrusahaan memproduksikan 48 unit.
Dapat dilihat dalam Gambar 11.9 (i) bahwa kenaikan harga dari Pu
mcnjadi P, menyebabkan setiap perusahaan mendapat keuntungan mclcbihi
normal. Ini merupakan daya penarik kcpada pcrusahaan-perusahaan baru
untuk masuk ke dalam industri. Kcmasukan itu akan tcrus berlangsung

GAMBAR 11.9
Penyesuaian
Akibat Kenaikan
Permintaan
(ribuumt)

sehingga kcuntungtn mdebihi normal ini tidak wujud lagi. Im berart,


kemasukan perusahaan baru akan tews beriangsung sehingga penawaran
telah menjadi S, dan harga menjadi P0 kembali. Sekarang jumlah barang yang
dipctiualbeUkan telah menjadi 60.000 unit sedangkan setiap perusahaan
memproduksi sebanyak sepcrti pada keadaan permulaan, yaitu 40 unit.
Berarts jumlah perusahaan yang ada dalam industri telah menjadi 1.500.

mmmAMAN YANG DIAKIBATKAN OUEH KEmHOSOTAH


KUMINTAAN
Sekarang kita akan mempcrhatikan keadaan yang sebaliknya dari yang
diterangkan di atas, yaitu penyesuaian yang bcrlaku dalam perusahaan dan
industri apabila terjadi pengurangan permintaan. Keadaan permulaannya dan
penyesuaian yang berlaku sebagai akibat pengurangan permintaan terscbut
digambarkan dalam Gambar 11.10. Pada mulanya pemisalan yang digunakan
dalam uraian sebdum ini digunakan juga di sini, yaitu permintaan adalah D0
dan penawaran SQ. Dengan demikian harga adalah Pfl dan jumlah barang yang
diperjualbdikan 40.000 unit Juga dimisalkan dalam industri terdapat 1.000
perusahaan, maka setiap perusahaan menghasilkan 40 unit. Gambar 11.10 (i)
menunjukkan bahwa dengan pemisalan-pemisalan di atas perusahaan hanya
mendapat untung nonnal.

11.10
(ribuurtt)

2834 40
m
Sckarang misalkan pcrmintaan dalam pasar turun dari D 0 mcnjadi D,.
Pcrubahan ini mcnyebabkan harga turun dari P0 mcnjadi P,, yang sclanjutnya
mcnyebabkan jumlah barang yang dipcrjualbclikan turun dari 40.000 unit
mcnjadi 34.000 unit. Dcngan demikian sctiap pcrusahaan memproduksikan
scbanyak 34 unit. Harga yang baru (P,) adalah lebih rendah dari biaya rata-
rata yang paling minimum. Olch karcnanya sctiap pcrusahaan mcngalami
kcrugian. Scbagai rcaksi dari kcadaan ini scbagian perusahaan mcnghentikan
kegiatannya. Jumlah barang yang ditawarkan semakin lama semakin
berkurang, dan sedikit demi sedikit harganya mengalami kenaikan kembah.
Pada akhirnya penawaran adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva S, dan
penawaran yang seperti itu menyebabkan harga kembali menjadi P u. Scka-
rang jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar hanya sebanyak 28.000,
scdangkan setiap perusahaan telah kembali menghasilkan sebanyak 40 unit.
Dengan demikian jumlah perusahaan telah berkurang, yaitu dari pada
mulanya berjumlah 1.000 sekarang hanya terdapat sebanyak 28.000/40 =
700 perusahaan.

KEUNTVNGANJANGKA PAN JANG: UNTUNG NORMAL


Dua kcadaan yang baru saja diuraikan di atas menunjukkan bahwa di dalam
jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh
kcuntungan luar biasa (melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan
menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri
tersebut. Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya
pcrtambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Pcnyesuaian seperti
ini akan tcrus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntungan yang
melebihi normal.
Juga kcadaan di mana perusahaan mengalami kcrugian adalah
merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong bebcrapa
perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut. Penawaran
barang akan mcnjadi semakin berkurang dan menyebabkan kenaikan harga.
Penawaran yang semakin berkurang dan harga yang semakin naik akan
terus berlangsung sehingga perusahaan-perusahaan akan mengalami
keuntungan normal kembali.
Kedua-dua keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa dalam jangka
panjang perusahaan-perusahaan dalam pcrsaingan sempurna
cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.

KURVA PENAWARAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG

Dalam jangka panjang faktor-faktor produksi dapat ditambah dan tcknologi


bcrkembang. Perubahan seperti ini boleh mengurangi biaya produksi. Tetapi
di samping itu harga-harga faktor produksi dapat mengalami kenaikan dan
inflasi bcrlaku dalam ckonomi. Kcdua kcadaan ini - yaitu kcnaikan harga
faktor produksi dan inflasi, sctcrusnya akan mcngakibatkan kcnaikan biaya
produksi. Telah ditcrangkan bahwa biaya produksi pcnting pcranannya dalam
mcnentukan penawaran. Maka perubahan-perubahan biaya produksi dalam
jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Bcrdasarkan kepada
sifat pcnibahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran
industri dalam pasar persaingan sempuma dapat dibcdakan kepada tiga
bentuk, yaitu yang dipengaruhi biaya produksi yang bersifat:
• Biaya jangka panjang yang tidak berubah.
• Biaya jangka panjang yang semakin meningkat.
• Biaya jangka panjang yang semakin menurun.

INDUSTRI BIAYA TETAP

Dalam uraian dengan menggunakan Gambar 11.9 dan 11.10 telah ditunjukkan
bahwa permintaan dapat mengalami kcnaikan atau penurunan. Pcnibahan ini
menyebabkan penyesuaian ke atas kurva penawaran. Pada akhirnya intcraksi di
antara permintaan yang telah mengalami perubahan dengan penawaran yang
menyesuaikan dengan perubahan permintaan terscbut akan menyebabkan harga
tetap sebesar P0. Proses penyesuaian yang digambarkan dalam Gambar 11.9 dan
11.10 dapat juga diterangkan dengan menggunakan Gambar 11.11. Dmgan cara
yang baru ini dapat pula ditunjukkan penawaran jangka panjang dalam industri.
Gambar 11.11 (i) menunjukkan perubahan biaya dalam perusahaan, dan Gambar
11.11 (ii) menunjukkan kurva penawaran jangka panjang dalam industri.
Pada mulanya permintaan dalam pasar adalah D Q dan harga (yang
ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran) adalah P Q. Maka titik Eo
adalah titik keseimbangan dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah
40.000 unit. Kemudian dimisalkan permintaan naik menjadi D dan ini
menyebabkan kenaikan harga. Tctapi setelah proses penyesuaian berlangsung
pada akhirnya harga kembali ke tingkat P0. Dengan demikian titik E, adalah titik
keseimbangan yang baru dalam industri, dan dalam keadaan yang baru ini jumlah
barang yang diperjualbelikan adalah 60.000 unit Sesudah itu dimisalkan
permintaan turun menjadi D . Sebelum ada penyesuaian dalam penawaran
jangka pendck harga turun di bawah P„ Tetapi akhirnya, sebagai akibat dari
penawaran yang bcrkurang harga kembali ke tingkat P0. Maka Ea merupakan
tingkat keseimbangan yang berikut, dan jumlah barang yang diperjualbelikan
adalah 28.000 unit.
Kalau dibuat garis melalui E^ E„ dan E^, diperolehlah gans SS yang
sejajar dengan sumbu datar. Garis ini adalah kurva penawaran jangka panjang
yang wujud dalam industri apabila biaya produksi tidak mengalami
Pefsatogansampuma

perubaham di dalam jangka panjang. Bahwa biaya produksi perusahaan


adalah tcup di dalam jangka panjang dininjukkan olch Gambar 11.11 (i). Di
dalam jangka panjang kurva AC dan MC tidak mcngalami pcrubahan.

GAMBAR 11.11
Kurva Penawaran Jangka
Panjang dalam Industri Biaya
Tetap

S> Jumlah
40
(i) Perusahaan
28 40
(ii) Pasar
V \E . V 60 Jumlah barang (ribu)

D, D0 ; D, 1 1 1

JNOUSTRI BIAYA MENINGKAT

Mcmisalkan bahwa biaya produksi adalah tetap dalam jangka panjang kurangbh mcndckati
kcnyataan yang scbcnarnya wujud. Pada umumnya di dalam jangka panjang perusahaan akan
mengalami kenaikan biaya produksi. Hal ini temtama disebabkan oleh harga-harga faktor
produksi yang semakin bertambah tinggi. Bagaimana kenaikan biaya produksi akan
mempengaruhi kurva penawaran jangka panjang dalam industri dininjukkan dalam Gambar
11.12. Bagian (i) menunjukkan pcrubahan biaya dalam industri dan bagian (ii) menunjukkan
bentuk kurva penawaran jangka panjang. Misalkan pada mulanym permintaan adalah D
dan harga pasar adalah P(). Maka

m I «un ■•■■■ ■ • —
4
, u K.rana V««g diperjualbelikan •&*
M**. *•* p* «a ^ ^J^ adal-h AC. da* MC„ dan 30.000 unit. Kutva biayt **-n*°.
Berarti jumlah pcrusahaan adalah sctiap p«usA«n menghasilkw 50 unit, D
30.000/50 = 600 petusahaan.

GAMBAR 11.12
Kuiva PtnvNtftn Jangki
PinjmgcWMTi Induslri Dityanyt
ManknQjkat

(i) Perusahaan

(flPasar
MC, AC, 42 60
Jumlah barana(rtxi)

L Perns*

^ ™«»-tat. dan mMgint| n^,^ AC| <!»"


MC,, maka harga ccndcrung untuk mcncapai P,. Dcngan dcmikian E, adaiah
keseimbangan dalam industri dan jumlah barang yang dipcrjualbclikan adaiah
42.000 unit. Masing-masing pcrusahaan akan mcnghasilkan scbanyak 60 unit
Sckarang jumlah pcrusahaan dalam industri adaiah 42.000/60 = 700
pcrusahaan. Kita misalkan lcbih lanjut bahwa pcrmintaan akan bertambah
lagi dan menycbabkan pcrusahaan-pcrusahaan menambah pcnggunaan
faktor produksi. Pcrubahan ini mempertinggi harga faktor produksi
schingga biaya rata-rata dan marginal menjadi seperti yang ditunjukkan olch
AC2 dan MC2. Maka harga cendcrung untuk mencapai P2. Dalam keadaan
seperti ini keseimbangan dalam pasar akan dicapai pada E2 dan jumlah barang
yang diperjualbelikan adaiah 60.000 unit. Karena setiap pcrusahaan
menghasilkan 80 unit, maka jumlah perusahaan dalam industri sekarang
adaiah 60.000/80 = 750 perusahaan.
Dcngan menarik garis yang melalui E0, E,, dan E2 akan diperoleh kurva
penawaran jangka panjang dalam industri, yaitu kurva SS. Kurva itu naik dari
kiri bawah kc kanan atas, dan ini menggambarkan bahwa dalam jangka
panjang semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin tinggi biaya
produksi per unit.

INDUSTRI BIA YA MENU RUN

Berlakunya penurunan biaya produksi dalam sesuatu industri pada umumnya


ditimbulkan olch (i) kemajuan teknologi dalam industri terscbut, dan (ii)
pcrbaikan di industri lain (misalnya industri A) yang menghasilkan bahan
mentah kepada industri tersebut. Indutri lain tcrsebut, karena menghadapi
pcrmintaan yang bertambah banyak, dapat menikmati skala ekonomi dan
memungkinkannya menjual barangnya dengan harga yang lebih murah. Maka
industri yang pertama, yang menggunakan bahan mentah industri lain
(industri A), akan dapat menurunkan biaya produksinya di dalam jangka
panjang. Penurunan biaya produksi dalam jangka panjang ini, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 11.13, dicerminkan oleh pcrubahan biaya rata-
rata dan marginal seperti yang ditunjukkan oleh AC 0 dan MCo, menjadi AC
dan MC,, dan akhimya menjadi AC, dan MC2. Analisis berikut dibuat dengan
pemisalan bahwa pengurangan biaya disebabkan oleh bahan mentah yang
lebih murah harganya.
Misalkan pada permulaannya pcrmintaan yang wujud dalam industri
adaiah D0 dan biaya produksi perusahaan adaiah seperti ditunjukkan oleh
kurva ACQ. Maka harga pasar akan mencapai P0 dan rink E0 adaiah
keseimbangan dalam industri. Misalkan seterusnya permintaan kemudian
bertambah, yaitu menjadi D,. Industri hams memproduksi lebih banyak,
maka permintaan mereka ke atas bahan mentah bertambah. Karena industri
penghasil bahan mentah mengalami skala ekonomi, ia dapat menjual bahan
mentahnya dengan harga yang lebih murah. Sebagai akibatnya, setiap
Pengantar Teori htikroekonorni

pcrusahaan mengalami pcnurunan biaya, yaitu menjadi AC,. Dalam kcadaan scpcrti
im harga cenderung untuk mencapai P, dan kescimbangan industn yang baru adalah
pada E,. Dcngan cara yang sama dapat d.tcrangkan ctck yang berlaku bahwa apabila
pcrmintaan naik lagi menjadi Dr Pada akhirnya harga akan mencapai P2 dan
kescimbangan yang baru adalah pada E, Gans SS adalah garis yang melalui E 0> E,
dan E2. la merupakan kurva pcnawaran jangka panjang dalam industri yang
mengalami penurunan biaya.

GAMBAR 11.13 Jumlah produksi (ribu)


Kurva Penawaran Jangka
Panjang dalam Industri Yang
Biayanya Menurun

(i) Perusahaan

MC0 AC0

(ii) Pasar 3> «


x
Peng*** Ttort Mtoefconomi

pcruvahaan mcngalami rx-mirunan biava, yaitu rncnjadi AC,. Oalam keadaan NC|
xrit. m. hargn «mlrrunK untuk mencapai P, dan kcscimbangan iiulustri vang ban,
adalah pada I', Dengan cara yang sama dapat dircrangkan cfclc vang bcrlaku
bahwa apabih pormintaan naik lagi rncnjadi D,. Pada akh.rnya harga akan
mencapai 1\ dan kescimbangan yang baru adalah pada !?.,. CJans SS adalah pans
yang mdaiui K0, li, dan Mr la mcrupakan kurva pcnawaran langka panjang dalam
industn yang mcngalami pcnuninan biaya.

GAMBAR 11.13 Jumlah produksi (ritxi)


Kuva Pmiwvin Jangte Pvi|
ang dattrn Industn Ytng
ftiytnyt Menunjn

(i) Perusahaan

MC, AC,
q. q.
'& Jumlah produksi (ribu)

(ii)Pasaf

1
Persaingan Sempuma 257

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA

Kcadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai


pcmisalan di dalam analisis ekonomi. Kcbanyakan analisis ekonomi
menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih
ideal dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan
dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga. mempunyai
beberapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar
persaingan sempurna, dalam bagian ini akan diperhatikan kebaikan dan
keburukan dari pasar tersebut.

PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI

Sebelum menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari


sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi:
efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. Seterusnya, melalui kedua konsep
efisiensi ini, akan diterangkan kebaikan pasar persaingan sempurna kalau
dibandingkan dengan bentuk pasar lainnya.

Arti Efisiensi Dalam Analisis Ekonomi


Apakah yang dimaksudkan dengan menggunakan sumber-sumber daya
(faktor-faktor produksi) secara efisien? Sumber-sumber daya digunakan
secara efisien apabila:
• Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
• Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat
corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran
masyarakat. (Dengan pcrkataan lain : penggunaannya yang sekarang telah
memaksimumkan kesejahteraan masyarakat).
Untuk melihat apakah sumber-sumber daya digunakan secara efisien atau
tidak, perlulah diteliti dua pengertian efisiensi, yaitu efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif.
1. Efisiensi Produktif Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi
dua syarat. Yang pcrtama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang
dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu
dngkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat
digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang
mengcluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap
dngkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus
memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu
pada waktu kurva AC mencapai ddk yang paling rendah. Apabila suatu
industri mencapai kcadaan tersebut maka dngkat produksinya dikatakan
mencapai dngkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksinya
merupakan biaya produksi yang paling minimal.
Ptngan*^ ^ppihonomi

2. Eflsiemi Alokatif Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau


udak, perlulah dilihat apakah alokasi sumbcr-sumbcr daya kc berbagai
kcgiatan ekonomi/produksi tclah mcncapai tingkat yang maksimum atau
bclum. Alokasi sumbcr-sumbcr daya mcncapai cfisicnsi yang maksimum
apabila dipcnuhi syarat bcrikut: harga sctiap barang sama dcngan biaya
marginal untuk mcmproduksikan barang tcrsebut. Berarti untuk setiap
kcgiatan ekonomi, produksi harus tcrus dilakukan schingga tcrcapai kcadaan di
mana harga = biaya marginal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam pertkonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mclihat mcngapa kcadaan itu dipcrlukan untuk mcncapai
cfisicnsi alokatif, pcrhatikan contoh hipotctis bcrikut. Dalam contoh ini
akan diperhatikan penyesuaian yang akan berlaku dalam memproduksi
barang X dan Y dalam dua kasus bcrikut:
• Kasus 1: Misalkan (i) Harga barang X melebihi biaya marginal
untuk mcmproduksinya (P>MQ, dan (ii) harga barang Y lebih rendah
dari biaya marginalnya (P<MQ. Kasus 1 ini jelas mcnunjukkan bahwa
memproduksi barang X dapat menambah untung, tctapi scbaliknya
produksi barang Y pcrlu dikurangi untuk menambah kcuntungan.
Dalam keadaan ini, kemakmuran masyarakat bertambah tinggi apa-
bila lebih banyak barang X diproduksi dan produksi barang Y
dikurangi. Implikasi dari kcadaan ini adalah: lebih banyak sumber daya
digunakan untuk memproduksi barang X dan sumber daya untuk memproduksi
barang Y dikurangi. Penyesuaian di kedua industri ini akan menuju ke
arah tingkat produksi di mana P = MC.
• Kasus 2: Di kedua industri, yaitu industri menghasilkan barang X
dan Y, berlaku keadaan di mana P>MC. Dalam keadaan ini,
menambah produksi barang X dan barang Y akan menambah
keuntungan perusahaan-perusahaan dan meningkatkan kemakmuran
masyarakat. Sumber-sumber daya baru akan masuk ke kedua industn
untuk meningkat produksi barang X dan Y. Penyesuaian ini akan
tcrus berlaku sehingga di kedua industri berlaku keadaan di mana P
= MC.
Kedua kasus di atas menunjukkan bahwa apabila sumber-sumber
daya dialokasikan secara sedemikian rupa sehingga di setiap industri
berlaku keadaan di mana P = MC, maka kemakmuran masyarakat akan
mcncapai tingkat yang maksimum.

Efisiensi Dalam Pcrsaingan Sempurna


Di dalam pcrsaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas
akan sdalu wujud. Tclah dijelaskan bahwa di dalam jangka panjang
perusahaan dalam pcrsaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan
untung normal ini dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling
minimum. Dengan dcmikian, scsuai dcngan arti efisiensi produktif yang tclah
dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selaiu dicapai olch
perusahaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marginal. Dan di dalam memaksimumkan keuntungan syaratnya
adalah hasil penjualan marginal = biaya marginal. Dengan demikian di dalam
jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marginal = biaya
marginal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna
juga mencapai efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produtif dan efisiensi alokatif dicapai di
dalam pasar persaingan sempurna, maka dapatlah disimpulkan bahwa
penggunaan sumber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar persaingan
sempurna.

KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di


segolongan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa
konsentrasi yang semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam
melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih
terbatas.
Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan
dalam menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang
diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor
produksi digunakan di dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor
yang menentukan pengalokasiannya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasaan
untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya
kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat
dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-
jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat
mempunyai kebebasan yang penuh ke atas corak pilihan yang akan dibuatnya
dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki.

BEBERAPA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA

Di samping mcnekankan kebaikan-kebaikannya, ahli-ahli ekonomi juga


menyadari bahwa persaingan sempurna mempunyai bcberapa
kclemahan/kcburukan. Bebcrapa kelemahannya yang penting diuraikan di
bawah ini.

Persaingan Sempurna Tidak Mendorong Inovasi


Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah
oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat
memperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan tekonologi dan
nernproduta yang baru tersebut Oleh sebab itulah keuntungan jangfca
ptnjaif hanyakh bcrupa keuntungan normal, karena walaupun pt^ fimlanyi
suatu pemsahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan bmjK
pefusahaan-perusahaan lain dalam waktu yang singkat juga dapat berbuat
detmkian Kctidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi mi
menyebabkmn pcfusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk imkJmfcm
perkembangan teknologi dan inovasi.
Di samptng oleh aksan yang disebutkan di atas, segolongan ahli
ckonomt pga beipendapat kemajuan teknologi adalah terbatas di pasar
persaingan sempurna karena perusahaan-pcrusahaan yang kecil ukurannya
odak akan mampu unruk membuat pcnyelidikan untuk mengembangkan
teknologi yang lebih baik. Penyebdikan seperti itu sering sekali sangat mahal
btayanya dan tidak dapat diptkul oleh pemsahaan yang kecil ukurannya.
Sebagai contoh, kegiatan penanian tndisional pada umumnya menggunakan
teknologi yang tidak berkembang sama sekali. Dan usaha untuk
memodernkarmya sdalu dikkukan melalui pcnyelidikan dan pengembangan
teknologi oleh pemenntah. Para petani tidak mempunyai kemampuan untuk
mctakukannya.

Persmingttn Sempurna Adakalanya Menimbulkan Biaya Sosial


Int telah dibacarakan dalam Bab Dua. Di dalam menilai efisiensi pemsahaan
yang diperhatikan adalah cara pemsahaan itu menggunakan sumber-sumber
dan. Dttinjau dari sudut pandangan pemsahaan, penggunaannya mungkin
sangat efiskn. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat,
adakalanya mcrugikan. Sebagai contoh, kegiatan yang efisien tersebut
mungkin menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya sosial
dad kegiatan tersebut sangat tinggi (masyarakat menderita kemgian).

PtKhan Konaumen Karena barang yang dihasilkan perusahaan-


pcrusahaan adalah 100 persen sama. konsumen mempunyai pilihan yang
terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Dalam pasar
persaingan monopolistis dan ofcgopofa suatu jenis barang tertentu
diproduksikan secara berbeda-beda coralmyi oleh berbagai pemsahaan. Maka
terdapat lebih banyak variasi dan pgfeankepada konsumen. PSlihan yang lebih
lengkap menyebabkan kepuasan ywg mereka peroleh adalah lebih komplit
dari apabila jenis barang yang icrsedta adalah scrupa.

Produkai Dalam Petsaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi ^Jf^J^^^1


H* ptoduksi dalam pasar persaingan sempurna "■** V***g minimum,
tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa ***** P™*1^ *****
I****** Pemisalan ini tidak sclalu benar. Pemsahaan-1 «Mam bentuk pasar
lainnya (seperti misalnya pasar monopoli)
PtfiiinganSafflf»m »
mungkin dapat mengurangi biaya produksi scbagai akibat
mcnikmati skab ekonomi, pcrkcmbangan tcknologi dan
inovasi. Scpcrti akan ditunjukkan dalam bab bcrikut, di
dalam uraian mcngcnai monopoli, biaya produksi yang Icbih
rcndah mcnycbabkan jumlah produksi adalah lcbih banyak
dari di dalam pasar pcrsaingan scmpurna dan harga adalah
lcbih rcndah.

Distribusi Pendapatan Tidak Sclalu Merata


Suatu corak distribusi pendapatan tcrtcntu mcnimbulkan
suatu pola pcrmintaan tertentu dalam masyarakat. Pola
permintaan tcrscbut akan menentukan bcntuk pcngalokasian
sumber-sumber daya. (Ingat : dalam perekonomian pasar,
pcrmintaan menentukan corak penggunaan sumber-sumber
daya). Ini berarti distribusi pendapatan menentukan
bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya
yang cfisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka
penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara
efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan
golongan kaya. Sebagai contoh, dalam masyarakat diperlukan
banyak rumah murah. Tetapi kalau mekanisme pasar
menunjukkan bahwa rumah mewah mudah dijual maka para
pengusaha akan menghasilkan rumah mewah. Dengan
memperhatikan keadaan permintaan dalam pasar, maka
efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai
maksimum tetapi ia tidak memaksimumkan kepentingan
seluruh masyarakat

PERTANYAAN DAN

LATIHAN A.ESEI
1. Terangkan sifat pcrmintaan dan hasil pcnjualan yang dihadapi suatu pcrusahaan
dalam pcrsaingan scmpurna. Terangkan jawaban anda dengan menggunakan
grafik.

2. Dengan menggunakan angka dan secara grafik terangkan bagaimana suatu


perusahaan dalam pasar pcrsaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan yang
maksimum. Bcrapakah tingkat harga dan tingkar produksi yang dicapai?

3. "Dalam jangka pendek tcrdapat riga kcmungkinan dalam corak kegiatan


pcrusahaan, yaitu (i) mendapat untung normal atau di atas normal, 00
mengaiami kerugian, dan (iii) menurup pcrusahaan". Terangkan maksud
pemyataan ini.

4. Bukukan bahwa kurva biaya marginal yang bcrada di atas kurva biaya berubah rata-
rata adalah kurva penawaran dari suatu perusahaan dalam pcrsaingan
scmpurna.

5. Terangkan proses penyesuaian jangka panjang yang tcrjadi dalam pasar pcrsaingan
scmpurna apahila tcrjadi kcn.ukan pcrmintaan. (Misalkan kurva biaya produksi
setiap pcrusahaan adalah bcrsamaan dan tklak m^ngalami pcrubahan dalam
jangka panjang).
26 Ptnprtar Ttori MfcnMkonomi

B. PIUHAN GANDA
1 Kurva pcrmintaan yang dihadapi suatu pcrusahaan dalam persaingan scmpurna bcrsifat
A. tidak elascis scmpurna.
B. ciasos scmpurna.
C tidak elasbs.
D. sangat elascis.

2. Suatu pcrusahaan dalam pasar persaingan scmpurna akan mcmperoleh untung di bawah (kurang
dan) normal apabila
A. biaya marginal mclcbihi biaya bcrubah rata-rata.
B. biaya marginal sama dengan hasil pcnjualan marginal.
C. harga dicapai mclcbihi biaya bcrubah rata-rata yang minimum tctapi kurang dan biaya rata-rata
yang minimum.
D. hasil penjualan mclcbihi biaya tctap.

3. Dalam jangka panjang suatu pcrusahaan dalam pasar persaingan scmpurna akan mencapai
keseimbangan apabila
A. biaya marginal jangka panjang kurang dan hasil penjualan marginal jangka panjang.
B. biaya marginal jangka panjang kurang dan biaya rata-rata.
C. biaya total rata-rata sama dengan hasil pcnjualan rata-rata.
D. biaya bcrubah rata-rata sama dengan hasil pcnjualan rata-rata.

4. Salah satu alasan yang menycbabkan ahli-ahli ckonomi bcrpendapat bahwa persaingan scmpurna
merupakan suatu struktur pasar yang ideal adalah
A. perusahaan-perusahaan tidak tcrlalu besar dan mudah diatur.
B. perusahaan-perusahaan mencapai cfisicnsi alokatif.
C. perusahaan-perusahaan hanya mcmperoleh kcuntungan normal dalam jangka panjang.
D. persaingan yang bebas mendorong lebih banyak usaha untuk mclakukan inovasi.

CKUANTITATIF
1 Misalkan suatu pcrusahaan dalam persaingan scmpurna mcngcluarkan biaya (biaya tctap) scbanyak
Rp 100.000. Biaya bcrubah total pada bcrbagai tingkat produksi adalah sepcrti ditunjukkan dalam
tabd berikut.

Jumlah produksi Biaya berubah total

0
12 Rp 0
50.000
J i2a666
90.000
5 140.000
\ 150.000 180.000
; 240.000
I 330.000
450000
in
10
600.000
Ptraalngan9ampuma *

a. Hitungkh biaya total, biaya rata-rata, biaya berubah rata-rata, dan biaya marginal.
b. Harga pasar barang tcrscbut adalah Rp 90.000. Hitunglah hasil pcnjualan total pada berbagai
tingkat produksi.
c. Tunjukkan kcscimbangan yang dicapai pcrusahaan tcrscbut dcngan grafik. Bcrapakah jumlah
produksi yang dijualnya?

Dmlam suatu pcrusahaan vang bcrada di pasar pcrsaingan scmpurna, hasil pcnjualan total dan biaya
total pada berbagai tingkat produksi adalah scpcrti ditunjukkan dalam label di ba^,™JnliaI"n,,al dalam
ribuan rupiah). (Catatan : apabila produksi adalah nol, biaya total adalah Rp 40.000 maka biaya tctap
total adalah Rp 40.000).
Jumlah produksi Jumlah penjualan Biaya total

0 0 40

1 20 60
2 40 70
3 60 75
4 80 78
5 100 85
6 120 95
7 140 110
8 160 135
9 180 165
10 200 200

Hitunglah biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Berapakah harga barang
tcrscbut?
Tcrangkan pada tingkat produksi yang mana pcrusahaan dapat beroperasi dengan
mcnguntungkan. Tingkat produksi manakah yang tcrbaik? Mengapa? Hitung jumlah
keuntungan yang diterima.
Gambarkan keadaan kcscimbangan pcrusahaan itu sccara grafik.

Anda mungkin juga menyukai