Anda di halaman 1dari 1

GCG di Pasar Modal

Secara formal, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar dimana berbagai
instrument keuangan jangka panjang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang
maupun modal sendiri, baik yang terbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.
Keberadaan pasar modal ditentukan oleh lembaga-lembaga penunjang pasar modal, antara
lain:
1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan;
2. Bursa Efek;
3. Lembaga Kliring;
4. Investor;
5. Akuntan public;
6. Notaris;
7. Konsultan hukum.
Pasar modal berkembang baik jika penerapan GCG-nya konsisten. Corporate
governance bukan hanya sebagai aksesoris, tetapi melekat sebagai nilai-nilai yang menjadi
pedoman berperilaku. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu struktur
kepemilikan, hukum dan enforcement, sistem ekonomi, sosial, budaya, proses, serta ukuran.
GCG merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan
nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal
yakni: 1) Pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan
tepat pada waktunya, dan 2) Kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara
akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan,
dan stakeholder.

Fungsi dan peran Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam
LK) suatu negara sangat strategis, karena lembaga inilah yang diberi wewenang oleh
pemerintah untuk mengawasi semua lembaga terkait dan membuat berbagai peraturan yang
harus dipatuhi oleh semua lembaga terkait agar kegiatan pasar modal di bursa dapat berjalan
secara adil, efektif, dan efisien. Jadi, fungsi Bapepam LK dalam hal ini adalah memastikan
agar semua lembaga penunjang yang terkait dibursa menjalankan tata kelola lembaga
masing-masing secara sehat dan mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk seperangkat
peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam LK.

Anda mungkin juga menyukai