Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Umum

1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan
cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Secara etimologi, kata
manajemen diambil dari bahasa prancis kuno, yakni “management” yang artinya
adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.

Manajemen dapat juga didefenisikan sebagai upaya perencanaan,


pengkoordinasian, pengoraganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasran secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan
sesuai perencanaan dan efisiensi untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan
terorganisir.

a. George R. Terry, manajemen = sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa
tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan.

b. Mary Parker Follet, manajemen = sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan.

c. Henry Fayol, manajemen = suatu proses perencanaan, pengorganisasian,


pengkoordinasiaan, dan pengawasan/kontrol terhadap sumber daya yang ada agar
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Kesimpulan dari defenisi tentang manajemen sesuai dengan konteks topik di atas,
sebagaimana yang terurai di bawah ini :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.


3. Manajemen merupakan proses yang sistimatis, terkoordinasi, kooperatif, dan
terintegrasi dalam memanfaatkan unsur - unsurnya (6M).

2.1.2 Manajemen Keuangan


1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja
menggunakan atau mengalokasikan dana dan mengelola aset yang dimiliki untuk
mencapai tujuan utama perusahaan.
Selain memperoleh laba, manajemen mempunyai arti sebagai suatu seni dalam
ilmu dan proses pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian atau pengawasan. Dalam pengertian nya manajemen
sebagai seni karena seni berfungsi dalam mewujudkan tujuan yang nyata dengan hasil
atau manfaat sedangkan manajemen sebagai ilmu yang berfungsi menerangkan
fenomenafenomena, kejadian sehingga memberikan penjelasan yang sebenarnya

Menurut Sujarweni (2017:9) Manajemen Keuangan adalah suatu aktivitas yang


dilakukan dengan usaha-usaha utuk memperoleh dana dengan biaya-biaya yang diatur
seminimal mungkin dan mengelola dana tersebut secara efektif untuk mencapai
tujuan perusahaaan.

Jadi berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan


merupakan suatu kegiatan pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan, mulai dari
bagaimana perusahaan di danai, bagaimana dana tersebut diolah, serta bagaimana
keuentungan yang diperoleh akan dibagikan. Manajemen menurut Badrudin (2017:1)
adalah mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola suatu perusahaan besar.

Menurut Sujarweni (2017:9) manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu perusahaan. Menurut Hasibuan dalam
Badrudin (2017:3) mendefinisikan bahwa manajemen merupakan ilmu dan seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia lainnya secara efektif dan efesien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu

2. Fungsi Manajemen keuangan


Fungsi manajemen keuangan menurut Sujarweni (2017:1224),
terdapat 2 fungsi manajemen keuangan, yaitu:
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa yang akan
dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan keputusan
yang paling penting diantara keputusan lainnya.

2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah keputusan yang menyangkut penentuan
sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang
sudah dianggap layak. Keputusan sumber dana juga menyangkut
penetapan tentang pertimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering
disebut dengan struktur modal yang optimum.

Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang luas karena


setiap perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang
menangani fungsi-fungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan
merupakan salah satu fungsi utama yang sangat penting didalam
perusahaan.

3. Tujuan Manajemen Keuangan


Menurut Bringham dan Houston (2010:132) yang diterjemahkan oleh
Yulianto tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimalkan kekayaan
pemegang saham dalam jangka panjang, tetapi bukan untuk
memaksimalkan ukuran – ukuran akutansi seperti laba bersih atau EPS.
Berdasarkan tujuan manajemen keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan atau
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.

2.1.3 Laporan Keuangan


1. Pengertian Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan meliputi ikhtisar-ikhtisar yang menggambarkan
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan ekuitas sebuah organisasi
dalam satu periode waktu tertentu. Setiap ikhtisar tersebut dibuat dalam satu format
sendiri secara terpisah.

Menurut SAK dalam Sujarweni (2017:75) Laporan Keuangan merupakan bagian


dari proses pelaporan keuangan. Menurut Fahmi (2018:21) Laporan Keuangan
merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Menurut Utari dkk (2014:13) Laporan Keuangan ialah pernyataan


yang disajikan pleh suatu organisasi pada umumnya dan organisasi
perusahaan khususnya tentang posisi keuangan, hasil kegiatan operasi,dan
arus kas.

Menurut Kasmir (2018:7), laporan keuangan didefinisikan sebagai


laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam suatu periode tertentu. Menurut Fraser dan Ormintson dalam Fahmi
(2018:22) Merupakan suatu laporan tahunan corporate terdiri dari empat
laporan keuangan pokok, yaitu:

1. Neraca
Menurut Kasmir (2018:28), neraca merupakan salah satu laporan
keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Aktiva. Menurut Fraser dan
Orminston yang dikutip Fahmi (2018:22) Neraca adalah menunjukan posisi
keuangan-aktiva, utang, dan ekuitas pemegang saham suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, seperti pada akhir triwulan atau akhir tahun.

2. Laporan Laba Rugi Gumanti


(2011:103) menjelaskan bahwa laporan laba rugi menunjukan kinerja
operasi suatu perusahan dalam suatu akutansi tertentu. Laporan laba rugi juga
menunjukan seberapa jauh perusahan mampu menjalan kan kegiatan usaha
serta seberapa efisein perusahan dalam menghasilkan keuntungan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dibuatnya laporan laba rugi
perusahaan:
a. Menginformasikan jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahaan.
b. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua
periode.
c. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahan untuk
menetapkan langkah-
langkah apa saja yang harus diambil periode yang akan datang.
d. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi
efisien atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahan.
Elemen-Elemen dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan (revenues)
b. Beban (expenses)
c. Keuntungan (profit)
d. Kerugian (loss)

3. Laporan Perubahan Modal


Menurut Kasmir (2018:39) menyatakan bahwa laporan perubahan
modal merupakan laporan yang berisi catatatan terjadiya perubahan
pendapatan bahwa laporan perubahan modal berisi informasi tentang
perubahan modal pemilik selama satu periode yang dihasilkan dari jumlah
debet dan jumlah kredit kelompok modal.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas masuk dan
keluar dari krgiatan oprasi,pendanaan,dan investasi selama suatu periode
akuntasi (Fahmi,2013:23). Laporan arus kas harus disusun berdasarkan
konsep kas selama periode laporan dan menyajikan informasi tentang arus kas
berisi dari tiga kegiatan utama dperusahan,yaitu arus kas dari aktivitas
oprasi,arus kas dari aktiva prndanaan.dan arus kas dari aktivitas investasi.

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Selain hal-hal yang wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan sebagaimana dijelaskan dalam Standar Akutansi Keuangan, bank
juga wajib mengungkapkan dalam catatan tersendiri mengenai posisi devisa
netto menurut jenis mata uang serta aktivitasaktivitas lain seperti penitipan
harta dan penyalur kredit kelolaan.

2. Tujuan laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut
Kasmir (2015:10) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan adalah :

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang


dimiliki perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.

3. Manfaat Laporan Keuangan


Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pembuatan laporan
keuangan. Seperti dikemukakan oleh Fahmi (2012:5), yang menyatakan
bahwa: “Dengan adanya laporan keuangan yang disediakan pihak manajemen
perusahaan maka sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses
pengambilan keputusan, dan sangat berguna dalam melihat kondisi pada saat
ini maupun dijadikan sebagai alat untuk memprediksi kondisi masa yang akan
datang”.
anfaat dari adanya laporan ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan dalam proses pengambilan keputusan demi
kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan yang baik
dan akurat dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Pengambilan keputusan investasi.
b. Keputusan pemberian kredit.
c. Penilaian aliran kas.
d. Penilaian sumber ekonomi.
e. Melakukan klaim terhadap sumber dana.
f. Menganalisis perubahan yang terjadi terhadap sumber dana.
g. Menganalisis penggunaan dana.
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Pengertian rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan


dua angka akuntasi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka
lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi
kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya (Kasmir, 2017:104). Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang di
perbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupaun
beberapa periode.
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat
digolongkan menjadi sebagai berikut:
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari neraca.
b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang
hanya bersumberdari laporan laba rugi.
c. Rasio antarlaporan, yaitu membandingkan angka-angka dari
sumber (data campuran), baik yang ada dineraca maupun di
laporan laba rugi.

Menurut Kasmir (2017:106), bentuk-bentuk rasio keuangan adalah


sebagai berikut : a. Rasio Likuiditas (Liquiditiy Ratio), yaitu rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek:
a. Rasio Likuiditas (Liquiditiy Ratio), yaitu rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek.
b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio), yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang.

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), yaitu rasio yang digunakan untuk


mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan
(penjualan, sediaan, penagihan piutang dan lainnya)

d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), yaitu rasio untuk menilai


kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba
dalam satu periode tertentu.

e. Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang


menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor
usahanya.

f. Rasio penilaian (Valuation Ratio), yaitu rasio yang memberikan


ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar
usahanya di atas biaya investasi.

2.1.5 Pengertian Total Asset Turnover

Perputaran total aset atau Total Asset Turnover merupakan bagian dari aktivitas.
Rasio ini memperlihatkan seberapa efektif investasi yang dilakukan pada waktu
pembuatan laporan keuangan, sehingga dapat diperkirakan apakah manajemen
perusahaan mampu mengefektifkan modal yang ada sehingga nantinya dapat
dibandingkan banyaknya penjualan yang terjadi tiap satuan asset yang dimiliki
dengan menggunakan rasio ini. Total Asset Turnover dapat digunakan untuk
mengukur efisiensi penggunaan aktiva untuk menghasilkan penjualan.

Total asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur


perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2017:185). Semakin besar
total asset turnover maka semakin besar pula penjualan yang dapat dihasilkan dari
suatu aktiva yang pada akhirnya memunculkan kas yang dapat diakui sebagai laba
perusahaan. Perputaran total aset menunjukan bagaimana efektivitas perusahaan
dalam menggunakan keseluruhan aset untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba.

Total asset turnover digunakan untuk mengukur seberapa efektifnya


pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan jika perputaran aktiva perusahaan
tinggi maka akan semakin efektif perusahaan dalam mengelola aktivanya. Beberapa
faktor yang memengaruhi total asset turnover yaitu: 1) Penjualan 2) Total aktiva yang
terdiri dari:

a. Current Asset (Aktiva Lancar) yaitu, kas (cash), surat berharga


(marketable securitas), piutang (account receivable), persediaan
(inventories).
b. Fixed Aset (Aktiva Tetap) yaitu, tanah dan bangunan (land &
building) serta mesin (mecine). Rasio total asset turnover ini melihat
sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi
perputaran secara efektif. Adapun rumus total asset turnover (Fahmi
2015:135) adalah :

Total asset turnover = Penjualan Bersih


Total Aktiva

2.1.6 Pengertian Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba
bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari
penjualan. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.
Hubungan laba bersih dengan penjualan kerap kali dipakai untuk mengevaluasi
efisiensi perusahaan dalam mengendalikan biaya dan beban yang berkaitan dengan
penjualan, yaitu apabila perusahaan menurunkan beban realitanya terhadap penjualan,
maka perusahaan akan memiliki lebih banyak dana untuk kegiatan-kegiatan usaha
lainnya.

Menurut Kasmir (2012:197) mengemukakan bahwa, Net Profit Margin


(NPM) merupakan hubungan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan sampai cukup
berhasil dalam memulihkanatau mengendalikan harga pokok barang dagangan/jasa,
beban operasi, penyusutan, bunga pinjaman dan pajak.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa net profit margin adalah
salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur laba bersih perusahaan
dari hasil aktivitas penjualan yang dihasilkan setiap bulannya atau setiap tahunnya.
Net profit margin berfungsi untuk mengetahui laba perusahaan dari setiap penjualan
atau pendapatan perusahaan. Menurut Kadir dan Phang (2012) bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi net profit margin adalah sebagai berikut :

a. Current Ratio (Rasi Lancar)

b. Debt Ratio (Rasio Utang)

c. Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan)

d. Inventory Turnover Ratio (Perputaran Persediaan)

e. Receible Turnover Ratio (Rasio Perputaran Piutang)

f. Working Capital Turnover (Rasio Perputaran Modal Kerja).

Dengan demikian net profit margin merupakan harapan untuk mendapatkan


laba perusahaan secara berkelanjutan, bukanlah suatu pekerjaan yang gampang tetapi
memerlukan perhitungan yang cermat dan teliti dengan memperhatikan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap net profit margin karena rasio ini menunjukkan berapa
besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio
ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
yang tinggi Adapun rumus rasio net profit margin (Fahmi 2015:136) adalah sebagai
berikut :

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak


Penjualan

2.1.7 Pertumbuhan Laba

Pada umumnya ukuran yang sering kali digunakan untuk menilai keberhasilan
manajemen suatu perusahaan adalah melihat laba yang diperoleh perushaan. Menurut
Subramanyam dan Wild (2014:25), laba (earnings) atau laba bersih (net icome)
mengindikasikan profitabilitas perusahaan.

Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode


bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat.
Laba sebagai suatu alat prediktif yang membantu dalam peramalan laba mendatang.
Nilai laba dimasa lalu, yang didasarkan pada biaya historis dan nilai berjalan, terbukti
berguna dalam meramalkan nilai mendatang, dengan demikian suatu perusahaan
dapat mengetahui perubahan laba tiap tahun.

Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan
laba rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja
perusahaan yang penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian
proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter
penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba
merupakan parameter untuk menilai suatu kinerja perusahaan.

Pertumbuhan laba adalah kenaikan maupun penurunan laba yang terjadi tiap
tahun. Hasilnya dapat dibandingkan dengan laba sebelumnya, sehingga diketahui
angka pertumbuhannya (Andriyani, 2015:346). Menurut Hararap (2015:310)
pertumbuhan laba adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
meningkatkan laba bersih dibanding tahun sebelumnya. Cara pengukuran
pertumbuhan laba yaitu, laba saat ini dikurangkan dengan laba sebelumya.

Menurut Angkoso (2006) pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor


antara lain sebagai berikut :

a. Besarnya perusahaan Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan


pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki
pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih
rendah.
c. Tingkat leverage Bila perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi,
maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi
ketepatan pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan Tingkat penjualan dimasa lalu yang tinggi, semakin
tinggi tingkat penjualan dimasa yang akan datang sehingga pertumbuhan
laba semakin tinggi.
e. Perubahan laba masa lalu Semakin besar perubahan laba masa lalu,
semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.

Pertumbuhan laba merupakan selisih laba bersih tahun tertentu dengan


laba bersih tahun sebelumnya dibagi dengan laba bersih tahun sebelumnya.
Menurut Hararap (2015:310) pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Y= Y(t) – Y(t -1)
Y(t – 1)

Keterangan :

Y : Pertumbuhan laba

Y(t) : Laba tahun tertentu

Y(t-1) : Laba tahun sebelumnya

2.1.8 Peneliti Terdahulu

Adapun hasil dari beberapa penelitian akan digunakan sebagai bahan referensi
dan perbandingan dalam penelitian ini, berikut gambaran penelitian terdahulu pada
tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N Nama Judul Variabel Hasil


o Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Jurnal Pengaruh Total Asset Capital Peneliti ini
Mutiara Capital Turn over Structure bertujuan
Manajemen Structure (TATO), Net (DER), untuk Untuk
, Vol.4 (DER), Total Profit Margin HARGA menguji dan
No.1 ,2019 Asset Turn over (NPM) SAHAM menganalisis
(TATO) dan Net pengaruh
Profit Margin Capital
(NPM), Structure,
TERHADAP Total Asset
HARGA Turnover dan
SAHAM PADA Net Profit
SEKTOR Margin
CONSUMER terhadap
GOODS Harga Saham
INDUSTRY pada sektor
YANG Consumer
TERDAFTAR Goods
DI BURSA Industryyang
EFEK terdaftar di
INDONESIA Bursa Efek
Indonesia
periode 2014-
2018.Penelitia
n ini
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
sifat
penelitian
eksplanatory
dan jenis
penelitian
deskriptive.
2. Ajeng Ika PENGARUH TATO, NPM CR, Penelitian ini
Ariyanti CR, TATO, RETURN bertujuan
Jurnal Ilmu NPM DAN SAHAM untuk melihat
dan Riset ROA pengaruh
Manajemen TERHADAP Current Ratio,
: Volume RETURN Total Asset
5, Nomor SAHAM Turn Over,
4, April Net Profit
2016 Margin dan
Return on
Asset terhadap
return saham
pada
perusahaan
makanan dan
minuman di
Bursa Efek
Indonesia
(BEI) pada
periode 2012-
2014. Metode
pengambilan
sampel
menggunakan
metode
purposive
sampling,
yaitu
menggunakan
sampel dengan
kriteria-
kriteria
tertentu serta
sampel yang
diteliti adalah
sebelas
perusahaan
makanan dan
minuman.
3. dolf Jelly Pengaruh Net Profit Current Hasil
Glen Current Ratio, Margin Ratio, Debt Penelitian
Lombogia, Debt to Equity to Equity yang
Chirike Ratio, Net Ratio, dihasilkan
Vista, Siti Profit Margin, Harga adalah secara
Dini Jurnal dan Ukuran Saham bersamaan
Ekonomi & Perusahaan current ratio,
Ekonomi Terhadap Harga debt to equity
Syariah Saham Pada ratio, net profit
Vol.3 No.1, Perusahaan margin, dan
Januari Otomotif Dan ukuran
(2020) Komponen perusahaan
Yang Terdaftar berpengaruh
Di Bursa Efek signifikan
Indonesia terhadap harga
saham.
Hipotesis yang
diuji adalah
ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap harga
saham, namun
current ratio,
debt to equity
ratio,dan net
profit margin
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap harga
saham
4. Novia P. PENGARUH Pertumbuhan Kinerja Tujuan dari
Hamidu, V KINERJA Laba Keuangan penelitian ini
ol. 1 No. 3 KEUANGAN adalah Untuk
(2013): TERHADAP mengetahui
Jurnal PERTUMBUH bagaimana
EMBA, AN LABA pengaruh Net
HAL 664- PADA Profit
781 PERBANKAN Margin (NPM)
DI BEI dan Total
Asset Turnover
(TATO) ,terha
dap
Pertumbuhan
laba pada
Bank Swasta
Devisa di
Bursa Efek
Indonesia
selama tahun
2009-2011
5. Jurnal Ilmu PENGARUH PERTUMBUH PENGARU Penelitian ini
dan Riset KINERJA AN LABA H bertujuan
Manajemen KEUANGAN PADA KINERJA untuk menguji
Volume 6, TERHADAP PERUSAHAA KEUANG pengaruh
Nomor 7, PERTUMBUH N FOOD AND AN kinerja
Juli 2017 AN LABA BEVERAGES keuangan yang
PADA diproksikan
PERUSAHAA dengan current
N FOOD AND ratio (CR),
BEVERAGES total asset
turnover
(TATO), debt
to equity ratio
(DER), dan net
profit margin
(NPM)
terhadap
pertumbuhan
laba pada
melalui
laporan
keuangan
tahunan yang
telah disusun
oleh
perusahaan
food and
beverages
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia.
Populasi
dalam
penelitian
Populasi
dalam
penelitian ini
diperoleh
dengan
menggunakan
metode
purposive
sampling pada
perusahaan
food and
beverages
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
(BEI)
Sumber : https://www.googlescholar.com

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian yang berkenaan dengan tiga variabel atau lebih, biasanya


dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu
dalam rangka menyusun hipotesis, maka perlu dikemukakan kerangka berpikir.
Menurut Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa, kerangka berpikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
PT. Indofood Makmur Tbk,

Laporan Keuangan

Total Aset Turnover Net Profit Margin

Pertumbuhan Laba

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.2
Kerangka Berfikir

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan sementara, namun dapat


diuji, yang memprediksi apa yang anda ingin temukan dalam data empiris anda.
Dengan menguji hipotesis dan menegaskan hubungan yang diperkirakan, diharapkan
solusi dapat ditemukan untuk menghadapi masalah yang dihadapi (Sekarang, 2018 :
94).
Berdasarkan perumusan masalah, dan kajian empiris yang dilakukan
sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. Ho1 = Diduga tidak terdapat pengaruh Signifikan Total Aset Turnover (TATO)
terhadap Petumbuhan Laba Pada Perusahaan Food and Beverage Periode 2018 -
2022
Ha1 = Diduga terdapat pengaruh Signifikan Total Aset Turnover (TATO)
terhadap Petumbuhan Laba Pada Perusahaan Food and Beverage Periode 2018 -
2022
2. Ho2 = Diduga tidak terdapat pengaruh Signifikan Net Profit Margin (NPM)
terhadap Petumbuhan Laba Pada Perusahaan Food and Beverage Periode 2018 -
2022
Ho2 = Diduga terdapat pengaruh Signifikan Net Profit Margin (NPM)
Petumbuhan Laba Pada Perusahaan Food and Beverage Periode 2018 - 2022
3. Ho3 = Diduga tidak terdapat pengaruh Signifikan Total Aset Turnover (TATO)
dan Net Profit Margin (NPM) terhadap terhadap Petumbuhan Laba Pada
Perusahaan Food and Beverage Periode 2018 - 2022
Ha3 = Diduga terdapat pengaruh Signifikan Total Aset Turnover (TATO) dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap terhadap Petumbuhan Laba Pada Perusahaan
Food and Beverage Periode 2018 - 2022

Anda mungkin juga menyukai