TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Keuangan
perusahaan.
Ada juga pengertian dan definisi yang dipaparkan oleh para ahli.
1
serta usaha untuk mempergunakannya dan mengalokasikan dana
Edisi 4, 2001:6)
sebagainya.
sementara pada saat penjualan tidak sesuai seperti yang diharapkan, ini
keberhasilan perusahaan.
B. Laporan Keuangan
b. Menurut Munawir
bersifat finansial.
pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan
(FASB, 1978).
kinerja perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya yang bermanfaat
dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan
dating.”
laporan keuangan.
Dalam laporan keuangan dibuat dan disusun oleh akuntan. Para
a. Kegunaan (usefulness)
Relevance
Menyajikan laporan Memberikan informasi
Understandability
Posisi keuangan Sumber ekonomi
Verifiability
Hasil usaha Kewajiban
Neutrality
c. Perubahan posisi Kekayaan bersih
Timeliness
keuangan secara Proyeksi laba
Comparability
wajar sesuai dengan Perubahan harta dan kewajiban
Informasi relevan complateness
GAAP
perusahaan?
lain sebagainya.
dan itu dilakukan dengan tujuan dan maksud tertentu. Biasanya tindakan
income smoothing dilakukan atas dasar desakan dari pihak manajemen
dari tahun yang baik ke tahun yang buruk (Siegel dan Shim). Secara lebih
biaya diskresi (discretionary cost ; seperti iklan, litbang) pada tahun yang
Oleh karena itu kondisi dan situasi yang tergambarkan pada laporan
berikut :
d. Informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki sifat daya
konsisten.
Secara umum laporan keuangan terdiri dari 5 (lima) jenis laporan yaitu :
a. Neraca
yang berupa harta ata asset, kewajiban berupa hutang, dan ekuitas
kondisi usaha dalam periode tertentu. Laporan ini dibuat dalam suatu
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menyusun laporan laba
rugi, yaitu single step (cara langsung) dan multiple step (cara
dari luar kegiatan pokok atau utama) perusahaan. Hal tersebut juga
modal pada awal periode, jumlah laba bersih atau rugi bersih pada
informasi arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas
pihak lain. Arus kas keluar adalah biaya-biaya yang telah dikeluarkan
jangka pendek (yang jatuh tempo) disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,
bisa dikarenakan perusahaan tidak memiliki dana sama sekali. Atau kedua,
bisa mungkin saja perushaan memiliki dana, pada saat jatuh tempo
perusahaan tidak memiliki dana (tidak cukup) secaara tunai sehingga harus
lainnya.
kondisi perusahaan sudah dalam keadaan tidak mampu lagi kerena nilai
likuiditas.
Banyak para pakar ekonomi yang mengemukakan pendapat mengenai
rasio ini dapat dihitung melalui sumber ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang
lancar.
c. Kasmir (2009 : 130) rasio likuiditas atau rasio modal kerja merupakan
ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang
jangka pendek).
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau yang akan jatuh tempo
melalui sember informasi tentang modal kerja. Terdapat dua hasil penilaian
perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga
bagi pihak luar perusahaan. dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau
tujuan analisis rasio likuiditas yang antara lain untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada
saat ditagih, mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang, melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu
itu dari rasio likuiditas dapat diketahui hal-hal lain yang lebih speifik yang
menghitung tingkat likuiditas diperlukan suatu alat ukur. Dalam hal in alat
adalah :
pendeknya.
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak
yang segera jatuh tempo. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
hutang lancar
standard 200% atau 2:1 yang artinya satu rupiah utang lancar haarus
dijamin dengan dua rupah aktiva lancar ini sudah dianggap sebagai
dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada dititik
aman dalam jangka pendek. Namun, sekali lagi untuk mengukur kinerja
dihitung dalam rasio ini karena persediaan merupakan pos yang paling
tidak likuid dalam aktiva lancar. Hal ini disebabkan oleh panjangnya
Acid Test atau Quick Ratio dirancang untuk mengukur seberapa baik
dan mungkin tidak mudah dijual pada kondisi ekonomi yang lesu (Dwi
Hutang Lancar
Rasio yang baik umumnya adalah 100% atau 1:1, kurang dari ukuran
tersebut dianggap kurang baik. Rasio ini lebih tajam dari pada current
dicairkan atau diuangkan) dengan hutang lancar. Jika current ratio tinggi
tapi quick ratio rendah, menunjukkan adanya investasi yang sangat besar
dalam persediaan.
D. Rasio Solvabilitas
perusahaan hingga perusahaan tutup atau likuidasi (Fred Weston yang dikutip
oleh Kasmir). Sebesar apa beban utang yang ditanggung perusahaan akan
nama lain yaitu Rasio Laverage (Laverage Ratio) namun berbeda dengan
rasio profitabilitas.
jatuh temponya lebih dari satu tahun. Letak perbedaan antara rasio
aste yang dimiliki oleh kreditor (pemberi utang). Jika asset perusahaan lebih
Jika kreditor atau pemberi utang (biasanya bank) memiliki asset secara
keuangan.
Rasio ini memaparkan porsi yang relative antara ekiutas dan utang
(equity). Utang tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban
kecil.
Rasio ini memperlihatkan bahwa dana yang segera jatuh tempo akan
menjadi jaminan utang lancar. Semakin kecil rasio ini berarti kondisi
masih cukup (besar). Batas terendah dari rasio ini adalah 100% atau 1:1.
Ekuitas (Modal)
terlebih dahulu tentang asset dan ekuitas. Asset merupakan sumber daya
yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan lain di masa lalu sehingga
hakikat akuntansi.
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Jika tingkat rasio ini semakin
tinggi maka jaminan berupa asset yang ada dan uang yang diberikan oleh
ini minimum 100% atau 1:1, artinya satu rupiah utang jangka panjang
bisa dijamin oleh satu rupiah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Utang yang dihitung dalam hal ini adalah semua utang perusahaan, baik
debt ratio yang rendah karena kondisi perusahaan aman (tidak akan
bangkrut).
Tingkat rasio yang rendah maka kondisi perusahaan semakin aman
Total asset
Sumber : Data diolah
E. Kinerja Keuangan
keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu
sangat penting dilakukan dengan tujuan untu menilai efektivitas dan efisiensi
perusahaan.
Kinerja keuagan merupakan hasi nyata yang dicapai suatu badan usaha
yang telah dicapai perusahaan dapat diketahui, baik di waktu lampau maupun
di waktu yang sedang berjalan sehubungan dengan pemilihan strategi
(activity)
akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.
Agar rasio keuangan ada gunanya, maka diperlukan beberapa standard untuk
keuangan perusahaan dengan pola rasio industri atau lini bisnis dimana
perusahaan beroprasi.
Masih dalam buku Horne dan Wachowicz (2005-202) analisa rasio
a. Perbandingan Internal