NDT
JENIS - JENIS METODA
NDT
VISUAL INPECTIONT
PENDAHULUAN
Visual Inspection
Metode ini bertujuan menemukan cacat
atau retak permukaan dan korosi. Dalam
hal ini tentu saja adalah retak yang dapat
terlihat oleh mata telanjang atau dengan
bantuan alat optik seperti lup.
Kelebihannya adalah tidak membutuhkan
biaya yang besar,prosesnya tidak rumit.
Keterbatasannya adalah hanya dapat
digunakan pada cacat pada permukaan
dengan skala makro.
www.pln.co.id |
VISUAL INSPECTION
Metode Visual di bagi menjadi :
Inspeksi Langsung : Visual Terpencil :
Dengan mata telanjang Terletak pada sudut-sudut sempit
www.pln.co.id |
VISUAL INSPECTION
www.pln.co.id |
JENIS - JENIS METODA NDT
PENETRANT TEST
1. PENDAHULUAN
LIQUID PENETRANT TEST
Liquid Penetrant Testing merupakan salah satu metode NDT yang
bertujuan untuk menemukan cacat di permukaan non-berpori (logam,
plastik, atau keramik) berdasarkan prinsip kapilaritas.
Fluorensence Penetrant
Red Dye Penetrant
www.pln.co.id |
1. PENDAHULUAN
www.pln.co.id |
2. PRINSIP KERJA
www.pln.co.id |
PRINSIP KERJA
www.pln.co.id |
TAHAPAN PELAKSANAAN
Step 1. Pre-Cleaning
Ensure surface is very Clean normally with the use of a
solvent
www.pln.co.id |
“clean” berarti permukaan uji bebas dari karat, debu, flux las, spatter, grease, cat, minyak,
dsb
www.pln.co.id |
TAHAPAN PELAKSANAAN
Step 2. Apply penetrant
After the application of the penetrant the penetrant is normally left on the
components surface for approximately 10-30 minutes (dwell time). The
penetrant enters any defects that may be present by capillary action
www.pln.co.id |
Dwell Time (Penetration Time)
Waktu yang diperlukan cairan penetrant masuk ke dalam celah
Contoh
Bahan steel, bentuk las, cacat crack, jenis penetrant water
washable, dwell time 30 menit
Dwell Time
ASME SECTION V
Step 3. Clean off excess penetrant
After sufficient penetration time (dwell time) has be given the penetrant is removed,
care must be taken not to wash any penetrant out off any defects present. Dry the
material after it.
Step 4. Apply developer
After the penetrant has be cleaned sufficiently a thin even layer of developer is
applied. The developer acts as a contrast against the penetrant and allows for
reverse capillary action to take place
www.pln.co.id |
TAHAP –TAHAP PELAKSANAAN
5. Inspeksi
* Warna cairan penetrant akan
terlihat, jika ada discontinuity
* Minimum cahaya diijinkan pada
saat inspeksi adalah 1000 flux
6. Pembersihan Akhir (Post-
Cleaning)
* Pembersihan dilakukan dengan
cairan cleaner
* Tujuannya untuk menghindari
kerusakan benda uji
www.pln.co.id |
4. SIFAT – SIFAT CAIRAN PENETRANT
Cairan penentrant harus mempuyai kemampuan untuk masuk kedalam celah/cacat,
oleh karena itu cairan ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mampu memasuki celah yang sangat sempit.
2. Mampu berada di dalam celah yang besar
3. Tidak mudah menguap
4. Bila berada dipermukaan benda uji mudah dibersihkan
5. Bila berada didalam celah sukar dibersihkan
6. Mudah disedot dari dalam celah
7. Mampu menyebar dalam bentuk film
8. Tidak mudah berubah warna menjadi pucat
9. Tidak korosif
10. Tidak berbau
11. Tidak mudah menyala
12. Stabil bila disimpan
13. Tidak beracun
14. Murah.
www.pln.co.id |
5. SIFAT FISIS
Dari sifat umum diatas, sifat fisis cairan penentrant yang harus diperhatikan adalah :
1. Viskositas
Viskositas tinggi menyebabkan turunyya daya penetrasi, sedangkan viskositas rendah
menyebabkan cairan terlalu cepat menyebar atau mengalir ke tempat lain.
2. Volatilitas
Cairan penetran tidak boleh bersifat volatil. Penguapan sedikit akan membantu pengintensifan
pemunculan warna dan menjaga agar indikasi tidak menyebar seara berlbihan. Bila cairan
penetran mengandung solvent yang volatil, penguapan yang cepat akan mengakibatkan :
a. Formula tidak stabil, dapat terjadi perubahan sifat dari cairan penetran
b. Mengurangi daya penyebaran sehingga cairan cepat menajadi kering
Kedua hal ini, akan menyebabkan pengurangan sensitivitas, terutama bila cairan ditempatkan
dalam tangki/ bak terbuka
www.pln.co.id |
SIFAT FISIS
3. Massa Jenis
Massa jenis tidak banyak pengaruhnya terhadap kemampuan penetrasi. Umumnya massa jenis
cairan penentran antara 0.86 – 1.06 pada 16 C
4. Titik Nyala
Titik nyala cairan penetrant harus tinggi supaya tidak mudah terbakar. Umumnya titik nyala
tidak memepengaruhi kemampuan penentrasi kecuali bila ditambahkan sedikit cairan yang titik
nyalanya rendah akan mampu meningkatkan sensitivity
5. Korosivitas
Cairan penetrant harus non korosif terhadap benda uji maupun tempat penyimpanan. Paduan
titan dan baja paduan nikel tinggi mudah berkarat bila cairan mengandung natrium, belerang,
dan halogen
www.pln.co.id |
6. TIPE DAN SISTEM
Ditinjau dari cara infeksinya, ada dua tipe cairan penetrant yaitu :
www.pln.co.id |
TIPE DAN SISTEM
Ditinjau dari cara pembersihan penetrantnya ada tiga sistem yaitu :
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Water Washable Fluoresen”
www.pln.co.id |
Pre-Clean
Apply Penetrant
Remove Excess
Penetrant by
Water Rinsing
Apply Dry
Developer Dry Surface
Inspect
Post Clean
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Water Washable Fluoresen”
KEUNTUNGAN KERUGIAN
a. Indikasi Mudah dilihat dan terang a. Kurang baik untuk mendeteksi cacat
sekali yang dangkal ditakutakan ada efek over
b. Mudah dan ekonomis karena sekali washing
dilapiskan kemudian langsung dapat b. Sensitivitas dipengaruhi oleh asa
dicuci terutama asam dan senyawa kromat
c. Cepat terutama untuk benda uji c. Bila benda uji tidak boleh terkena air,
kecil sistem tidak boleh terpakai
d. Baik digunakan untuk permukaan d. Pemeriksaan harus menggunakan sinar
kasar UV di ruangan gelap
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Post Emulsified Fluoresen”
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Post Emulsified Fluoresen”
KEUNTUNGAN KERUGIAN
a. Dapat digunakan untuk mendeteksi a. Sistem dilakukan dalam dua tahap
cacat terbuka yang dangkal sebelum pembersihan akhir, jadi lebih
b. Sensitivitas tinggi meskipun cacatny lama
halus b. Lebih mahal
c. Konsentrasi zat warna tinggi, hal ini c. Benda uji seperti ulir sukar dicuci karena
mengakibatkan indikasi menjadi emulsifier tidak dapat mencapai celah
lebih jelas yang sempit
d. Waktu Penetrasi Pendek
e. Asam dan senyawa kromat tidak
mempengaruhi sensitivitas
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Solvent Removable Fluoresen”
Sistem ini sebaiknya dipakai bila metode water washable tidak dapat
digunakan. Umumnya cairan penetrant ini dipakai pada permukaan
yang terbatas (Spot Inspection), jadi pembersihan dilakukan dengan
cara melap dengan kain bersih dan kering atau dibasahi sedikit dengan
solvent. Permukaan harus dibersihkan sebaik baiknya dan dilakukan
dalam waktu yang singkat agar cairan penetrant yang berada didalam
celah tidak ikut tercuci.
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Fluoresen
Sistem “Solvent Removable Fluoresen”
KEUNTUNGAN KERUGIAN
a. Tidak diperlukan air a. Pembersihan cairan lebih memerlukan
b. Baik untuk Spot Inspection waktu
b. Sulit diterapakan pada pemukaan benda
kasar
www.pln.co.id |
Cairan Penetrant Non Fluoresen
www.pln.co.id |
7. PRE - CLEANING
Pre – cleaning (Preparation) dimaksudkan untuk mempersiapkan agar permukaan
benda uji bersih dari kotoran yang mungkin menyumbat celah atau cacat yang
dapat menganggu proses penetrasi serta untuk menghilangkan kontaminan yang
ada pada permukaan uji.
Pre – cleaning dapat dilakukan dengan menggunakan :
a. Detergen
Detergen yang digunakan dapat bersifat asam, basa atau netral asal tidak
menimbulkan korosi atau kontaminasi. Pre – cleaning dilaksanakan anatra 10 –
15 menit.
b. Solvent
Solven cocok untuk membersihkan oli atau grease tetapi tidak cukup baik untuk
membersihkan permukaan yang tertutup kotoran tanah.
c. Vapour Degreasing
digunakan untuk pembersihan grease atau senyawa organik lainnya.
www.pln.co.id |
PRE - CLEANING
d. Larutan Pembuang Kerak
Pembersihan kerak (scales) dilakukan secara pickling dengan larutan asam atau
basa yang tidak bersifat korosif, benda uji harus dicuci bersih.
e. Pembuang atau pengupas Cat
Lapisan cat dapat dibuang / dibersihkan secara efektif dengan larutan pembuang
cat atau dengan striper basa. Lapisan cat harus dibuang / dikupas sehingga tidak
menutupi benda uji yang diperiksa. pembuang cat tipe striper basa berupa
senyawa serbuk dilarutkan dengan air, massa jenisnya antara 50 – 100 kg
cm3.setalh cat terkupas, benda uji harus dicuci bersih untuk menghilangkan
kontaminan yang mungkin tertinggal, kemudian dikeringkan.
f. Blasting
Proses blasting dapat menggunakan pasir, metal ligrocellulosa atau oksida
alumunium. Kotoran yang dapat dibersihkan dengan cara ini adalah tanah regas,
karat, kerak atau arang. Cara ini diperkenankan asal tidak akan meyebabkan luka
pada permukaan atau terkelupas atau tidak akan menutpi celah
www.pln.co.id |
8. PELAPISAN CAIRAN PENETRANT
Setelah benda uji menjadi bersih dan kering (drying after preparation),
cairan penetrant dapat dilapiskan ke permukaan benda uji dengan cara
menyemprotkan, dikuaskan, mengalirkannya pada benda uji.
Waktu penetrasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh penetrant untuk
meresap kedalam celah. Waktu penetrasi dapat ditambah untuk
menghasilkan indikasi yang lebih baik (15 – 30 menit) (Dwell Time).
Disebut juga Apply Penetrant
www.pln.co.id |
8. PELAPISAN CAIRAN PENETRANT
Lama waktu material
dilakukan penetrant
www.pln.co.id |
8. PELAPISAN CAIRAN PENETRANT
8.1. Pencelupan/Perendaman 8.3. Pemulasan
Benda uji yang telah bersih dan kering
dicelupkan dalam cairan penetran dalam Benda uji yang telah bersih dan kering dapat
waktu tertentu (waktu penetrasi) dipulas dengan cairan penetran dengan bantuan
kemudian diangkat dan dikeringkan. kuas. Harus diusahakan agar cairan penetran
Pencelupan dapat dilakukan sekaligus dipulaskan secara merata kemudian dikeringkan.
terutama untuk benda uji kecil, tidak perlu
satu per satu.
8.4. Penyemprot Elektrostatik
8.2. Penyemprotan
Benda uji yang telah bersih dan kering dapat Cairan penetran dan developer dapat
disemprot dengan cairan penetran secara disemprotkan secara elektrostatik. Peralatannya
merata atau pada bagian yang akan diperiksa lebih mahal dibandingkan dengan sistem
saja kemudian dikeringkan. rendam/celup maupun system semprot biasa.
www.pln.co.id |
9. PEMBERSIHKAN KELEBIHAN CAIRAN PENETRANT
www.pln.co.id |
9. PEMBERSIHKAN KELEBIHAN CAIRAN PENETRANT
www.pln.co.id |
9. PEMBERSIHKAN KELEBIHAN CAIRAN PENETRANT
www.pln.co.id |
10. PENGERINGAN SETELAH DIBERSIHKAN
www.pln.co.id |
11. DEVELOPING
Developer berfungsi menyedot cairan penetrant yang terdapat dalam
celah sehingga akan menimbulkan indikasi pada lapisan developer.
Indikasi ini akan menunjukkan adanya cacat
1. Developer Basah
Berupa serbuk kering yang dilarutkan dalam air sehingga membentuk
cairan suspensi. Setiap kali digunakan developer perlu diaduk dan
diperiksa konsentrasinya sesuai dengan petunjuk pembuatanyya.
Pelapisan developer pada benda uji harus dilakukan segera setelah
dibersihkan / dicuci dan dikeringkan dan dijaga agar tidak terlalu
tebal. Bila terlalu tebal, pemunculan indikasi akan terganggu sehingga
menjadi kurang jelas.
www.pln.co.id |
11. DEVELOPING
2. Developer Kering
Developer kering dilapiskan pada permukaan benda uji setelah benda
uji kering. Serbuk kering yang terlalu tebal dapat dihindarkan dengan
cara meniup permukaan benda uji perlahan – lahan atau benda uji di
ketok – ketokkan
3. Developer Nonaquaeous
Developer nonaquaeous berupa serbuk kering yang dilarutkan dalam
solvent, developer ini yang paling sensitiv dibanding developer lainnya
dan sering digunakan untuk inspection.
www.pln.co.id |
12. INSPEKSI
Waktu timbulnya indikasi tergantung pada tipe penetrant, developer dan jenis cacat.
Bila ditunggu terlalu lama, indikasi akan melebar sehingga kontrasnya berkurang. Bila
inspeksi diruang gelap karena menggunakan cairan penetran fluoresen, penyesuaian
mata dan ruang perlu dilakukan selama 5 menit (setiap kali pemeriksa memasuki
ruang gelap)
www.pln.co.id |
Fluorecent Penetrant Line Arrangement
www.pln.co.id |
13. TINDAKAN PENGAMANAN
www.pln.co.id |
TINDAKAN PENGAMAN
3. Ruangan
Suhu ruangan yang lebih dari 50 °C akan dapat meledakkan botol penyimpan
oleh karenanya penetrant dalam botol bertekanan harus disimpan ditempat
dingin dan tidak langsung kena sinar matahari. Jika menggunakan bak
penyimpanan terbuka harus selalu ditutup bila tidak digunakan untuk
menghindari kontaminasi.
Ventilasi harus cukup baik terutma bila digunakan sistem penyemprotan karena
cairan pembersih, penetrant, dan developer dapat menyebabkan iritasi bila
banyak terhirup
4. Hal Lain – lain
Hindari sejauh mungkin kontak langsung dengan cairan yang dipakai, bilamana
perlu gunakan sarung tangan karet terutama untuk cairan fluoresen. Untuk
membersihkan alat- alat atau bagian badan yang mungkin terkena cairan
fluoresen.
www.pln.co.id |
Standar Code PT
Article 6 SE 165
www.pln.co.id |